ABSTRAK
Latar Belakang : Kebutuhan tidur sangat erat kaitannya dengan kualitas tidur. Kualitas tidur
adalah keadaan di mana tidur yang dijalani seorang individu menghasilkan kesegaran dan
kebugaran di saat terbangun. Terkadang pasien di Intensif dapat mengalami gangguan tidur
akibat faktor penyakit maupun lingkungan. Kualitas tidur yang buruk dapat mengakibatkan
gangguan keseimbangan fisiologi dan psikologi. Dampak fisiologi meliputi penurunan aktivitas
sehari-hari, rasa lelah, lemah, daya tahan tubuh menurun, hipertensi dan ketidakstabilan
tanda-tanda vital. Dampak psikologi meliputi depresi, cemas dan tidak konsentrasi. Oleh
karena itu dibutuhkan suatu penatalaksanaan terhadap gangguan tidur salah satunya terapi non
farmakologis yaitu terapi Dzikir Asmaul-Husna. Tujuan : Mengetahui pengaruh terapi Dzikir
Asmaul-Husna terhadap kualitas tidur pasien Intensif RS Islam Siti Khadijah Palembang.
Metode Penelitian : Penelitian ini dilakukan pada tanggal 04 April-04 Mei 2017 dan
menggunakan dengan rancangan penelitian one group pretest-posttest design. Uji statistik
menggunakan uji non parametrik yaitu uji wilcoxon. Sampel diambil dengan menggunakan
teknik consecutive sampling dengan jumlah responden sebanyak 15 orang. Setiap responden
diberikan perlakuan mendengarkan terapi dzikir asmaul-husna dengan satu kali terapi per
hari selama 15 menit. Hasil : Hasil analisis statistik menujukan pvalue sebesar 0,000 (pvalue
<0,05). Kesimpulan : Terapi Dzikir Asmaul-Husna memiliki pengaruh dalam meningkatkan
kualitas tidur pasien Intensif.
Kata Kunci : Dzikir Asmaul-Husna, Kualitas Tidur, Pasien Intensif
ABSTRACT
Background: Sleep needs are closely related to sleep quality. Sleep quality is a state in which
an individual's sleep produces freshness and fitness when awakened. Sometimes patients in
Intensive may experience sleep disturbances due to disease or environmental factors. Poor
sleep quality can lead to impaired physiological and psychological balance. Physiological effects
include decreased daily activity, fatigue, weakness, decreased immunity, hypertension and vital
signs instability. Psychological impacts include depression, anxiety and not concentration.
Therefore it is needed a management of sleep disorder one of the non-pharmacological therapy
that is therapy Dzikir Asmaul-Husna. Objective: To know the influence of Asmaul-Husna Dzikir
Therapy on sleep quality of Intensive patient of Siti Khadijah Palembang Islamic Hospital.
Research Methods: This research was conducted on April 4th to May 4th, 2017 and used with
one group pretest-posttest design. Statistical test using non parametric test is wilcoxon test. The
sample was taken by using consecutive sampling technique with 15 respondents. Each
respondent was given the treatment of listening to the therapy of dhikr asmaul-husna with one
therapy per day for 15 minutes. Result: The result of statistical analysis showed p value of
0.000 (p value <0,05). Conclusion: Asmaul-Husna Dzikir Therapy had an influence in
improving sleep quality of Intensive patients.
Keywords: Asmaul-Husna Dzikir, Sleep Quality, Intensive Patient
535
Volume 7, Nomor 2, Desember 2019
536
Volume 7, Nomor 2, Desember 2019
mempengaruhi irama sirkadian dan fase setelah berdzikir (Hidayat, 2014). Allah
tidur, sedangkan efek positifnya adalah berfirman “Orang-orang yang beriman dan
meningkatkan total waktu untuk tidur, hati mereka menjadi tentram dengan
seperti: propofol, dextemedetomidine, mengingat Allah SWT (dzikrullah).
benzodiazepine sedangkan untuk agen Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah
hipnotik dapat mempengaruhi fisiologi tidur lah hati menjadi tentram” (QS. Ar-Ra’du:
(Mistraletti, 2008). Dengan demikian 29)
diperlukan terapi non farmakologi yang Terapi dzikir Asmaul-Husna merupakan
efektif dan aman untuk meningkatkan salah satu terapi distraksi dan merupakan
kualitas tidur. bagian dari Dzikir Khafi. Terapi dzikir
Penatalaksanaan non farmakologis Asmaul-Husna merupakan salah satu
merupakan suatu penatalaksanaan tanpa bentuk pemanfaatan Al-Quran dalam
menggunakan obat-obatan. Secara etik dan proses penyembuhan. Asmaul Husna yang
legal perawat Indonesia mempunyai dilagukan tersebut dapat menimbulkan
wewenang untuk melakukan tindakan ketenangan dan memiliki efek terhadap
dengan metode non farmakologi (MenKes penyembuhan. Secara fisiologis melafazkan
2013). Metode farmakologis dapat atau mendengarkan Asmaul-Husna ini otak
dilakukan dengan cara memberikan obat akan bekerja memberikan rasa nyaman
berupa suntikan anti nyeri sesuai dengan yaitu neuropeptida. Setelah otak
dosis yang dituliskan dokter untuk memproduksi zat tersebut maka, zat ini
mengurangi rasa nyeri. Adapun tindakan akan menyangkut dan diserap di dalam
nonfarmakologis yang dapat digunakan tubuh yang kemudian akan memberi umpan
untuk mengatasi masalah gangguan tidur balik berupa kenikmatan dan kenyamanan
yaitu, teknik relaksasi, terapi musik, terapi (Al-Qidhiy, 2009). Suara dalam musik dapat
murottal al-quran, terapi menggunakan memiliki efek terapeutik pada pikiran dan
aromaterapi dan terapi dzikir Asmaul-Husna tubuh, serta mempengaruhi fisiologi tubuh
(Sudiarto, Suwondo, & Nurrudin, 2015). pada aktivasi korteks sensori dengan
Dzikir sebagai salah satu bentuk ibadah aktivasi sekunder pada neokorteks, dan
dalam agama islam merupakan relaksasi beruntun ke dalam sistem limbik,
religious dengan mengucapkan lafazd Allah hipotalamus, dan sistem saraf otonom
atau Ahad secara terus menerus dengan (Djohan, 2006). Menurut PSSM
pelan dan ritmis akan dapat menimbulkan (Potentials in Stimulatory and Sedative
respon relaksasi (Benson & Sangkan, Music) dalam Schou (2008), musik yang
2009). Hasil penelitian telah membuktikan menciptakan keadaan relaksasi
bahwa dengan distraksi dzikir mempunyai karakteristik seperti: tempo
menggunakan ayat-ayat Al-Qur’an dapat yang stabil, volume, irama, warna dan
menurunkan masalah gangguan tidur yang pitch yang harmoni. Seperti yang telah
dialami individu, hasilnya menunjukkan dilakukan Ahmad Al Khadi direktur
bahwa orang yang sering membaca atau utama Islamic Medicine Institute for
mendengarkan ayat-ayat Al-Qur’an Education and Research di Florida,
mengalami penurunan gangguan tidur. Amerika Serikat. Dalam konferensi
Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan tahunan ke XVII Ikatan Dokter Amerika,
Kuswandari dan Afsah (2016), secara dengan hasil penelitian bahwa
fisiologis, dzikir akan menghasilkan mendengarkan ayat suci Alquran memiliki
beberapa efek medis dan psikologis yaitu pengaruh yang signifikan dalam
akan membuat seimbang kadar serotonin menurunkan ketegangan urat saraf reflektif
dan norepineprin di dalam tubuh. Hal dan hasil ini tercatat dan terukur secara
tersebut merupakan morfin alami yang kuantitatif dan kualitatif oleh alat berbasis
bekerja di dalam otak yang dapat komputer (Remolda,2009).
membuat hati dan pikiran merasa tenang
537
Volume 7, Nomor 2, Desember 2019
538
Volume 7, Nomor 2, Desember 2019
539
Volume 7, Nomor 2, Desember 2019
Asmaul-Husna dengan tempo yang lambat hipotalamus yang termasuk sistem limbik,
serta harmonis. dan merupakan pusat saraf otonom yang
Dzikir Asmaul-Husna merupakan mengatur fungsi pernapasan, denyut
salah satu musik dengan intensitas 50 jantung, tekanan darah, pergerakan otot,
desibel yang membawa pengaruh positif usus, fungsi endokrin, memori, dan lain-
bagi pendengarnya (Wijaya, 2009). sesuai lain, dengan mengaktifkan hormon-
dengan teori bahwa terapi musik hormon, diantaranya hormon yang
merupakan sebuah terapi kesehatan yang mempengaruhi dalam hal ini adalah
menggunakan musik yang bertujuan untuk hormon endorfin yang bisa
meningkatkan atau memperbaiki kondisi menimbulkan rasa senang dan mengurangi
fisik, emosi, kognitif dan sosial bagi individu depresi, homon norepinephrine
dari berbagai kalangan usia (Javasugar, memberikan perasaan senang pada tubuh
2009). Dalam penelitian ini dengan dengan memberikannya suntikan adrenalin
menggunakan Dzikir Asmaul-Husna alami, yang menyebabkan jantung
sebagai terapi yang diketahui dapat berdetak lebih cepat dan tekanan darah
meningkatkan atau memperbaiki kondisi meningkat (Djohan, 2009).
fisik, emosi, kognitif dan sosial akan Posisi rileks inilah yang menurunkan
membantu meningkatkan kualitas tidur stimulus ke Reticular Activating System
pasien ICU menjadi baik. (RAS), di mana RAS yang berlokasi pada
Hasil penelitian dari Al-Kaheel (2010) batang otak teratas yang dapat
menyebutkan membaca atau mempertahankan kewaspadaan dan
mendengarkan Alquran akan memberikan terjaga. Dengan demikian akan diambil alih
efek relaksasi, sehingga pembuluh darah oleh bagian otak lain yang disebut BSR
nadi dan denyut jantung mengalami (Bulbar Synchronizing Region) fungsinya
penurunan. Terapi bacaan Alquran ketika berkebalikan dengan RAS, sehingga bisa
diperdengarkan pada orang atau pasien menyebabkan tidur yang diharapkan akan
akan membawa gelombang suara dan dapat meningkatkan kualitas tidur (Potter
mendorong otak untuk memproduksi zat dan Perry, 2008).
kimia yang disebut neuropeptide. Molekul Mendengarkan Dzikir Asmaul-Husna
ini akan memengaruhi reseptor di dalam terdapat juga faktor keyakinan. Umat Islam
tubuh sehingga hasilnya tubuh merasa meyakini bahwa Al-Qur’an merupakan
nyaman. kitab suci yang mengandung firman-
Berdasarkan mekanismenya firmanNya dan menjadi pedoman hidup
perambatan musik memiliki potensi untuk untuk umas Islam. Sehingga dengan
merespon perasaan pendengar melalui mendengarkannya akan membawa subjek
perubahan dari negatif ke positif, dan merasa lebih dekat dengan Tuhan serta
meningkatkan emosi gembira dan tenang. menuntun subjek untuk mengingat dan
Bila bunyi dalam suatu rangkaian teratur menyerahkan segala permasalahan yang
yang kita kenal musik, masuk melalui dimiliki kepada Tuhan, hal ini akan
telinga, kemudian menggetarkan gendang menambah keadaan rileks. Faktor
telinga, mengguncang cairan di telinga keyakinan yang dimiliki seseorang
dalam serta menggetarkan sel-sel mampu membawa pada keadaan yang
berambut di dalam koklea untuk sehat dan sejahtera. Menurut Benson
selanjutnya melalui saraf koklearis menuju dalam Faradisi (2009), seseorang yang
ke otak. Musik akan diterima langsung mempunyai keyakinan mendalam
oleh hipotalamus, yaitu suatu bagian terhadap sesuatu akan lebih mudah
otak yang mengatur emosi, sensasi, dan mendapatkan respon relaksasi. Respon
perasaan, tanpa terlebih dahulu dicerna relaksasi ini dapat timbul karena terdapat
oleh bagian otak yang berpikir mengenai suatu hubungan antara pikiran dengan
baik buruk musik. Kemudian musik melalui tubuh (mind-body conection). Sehingga
540
Volume 7, Nomor 2, Desember 2019
541
Volume 7, Nomor 2, Desember 2019
542