Anda di halaman 1dari 13

PENGARUH TERAPI PIJAT PUNGGUNG (BACK MASSAGE)

TERHADAP PENURUNAN TINGKAT INSOMNIA PADA USIA DEWASA


DI DESA SINOMWIDODO KECAMATAN TAMBAKROMO
KABUPATEN PATI

Khoirunni’am Ahmad *)
Eko Susilo **),Trimawati **)
*) Mahasiswa Progam Studi Keperawatan STIKES Ngudi Waluyo
**) Dosen Progam Studi Keperawatan STIKES Ngudi Waluyo

ABSTRAK

Semakin bertambahnya usia berpengaruh terhadap penurunan dari periode tidur.


Diperkirakan sekitar 20%-50% orang dewasa melaporkan adanya gangguan tidur dan sekitar 17%
mengalami gangguan tidur yang serius. Dampak yang bisa ditimbulkan dari insomnia ini bisa
berisiko terserang hipertensi, diabetes melitus, penyakit jantung. Pijat punggung (back massage)
merupakan salah satu terapi komplementer untuk mengatasi insomnia diantaranya memiliki
potensi untuk meningkatkan tidur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi pijat
punggung (back massage) terhadap tingkat insomnia pada usia dewasa di Desa Sinomwidodo
Kecamatan Tambakromo Kabupaten Pati.
Metode penelitian ini menggunakan rancangan eksperimen semu (Quasi Eksperiment),
yaitu dengan menggunakan Non Equivalent Control Group Design. Teknik sampling
menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel yaitu 28 responden, 14 responden
kelompok perlakuandan 14 responden kelompok kontrol. Pengumpulan data menggunakan
kuesioner Kelompok Study Psikiatri Biologi Jakarta-Insomnia Rating Scale (KSPBJ-IRS).
Analisis data dengan menggunakan t test independent dan dependen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mean pada post perlakuan 23,71, sedangkan pada
post kelompok kontrol 28,64. Dengan menggunakan t test independent didapatkan hasil p-value
sebesar 0,025 bila dibandingkan dengan α (0,05) menunjukkan bahwa ada pengaruh pijat
punggung terhadap penurunan tingkat insomnia pada usia dewasa di Desa Sinomwidodo
kecamatan Tambakromo Kabupaten Pati.

Hasil penelitian ini bisa dijadikan acuan bahwa pijat punggung (back massage) bisa
menjadi salah satu alternatif untuk insomnia.

Kata kunci : dewasa, insomnia, terapi pijat punggung (back massage)


Kepustakaan : 39 (2002-2015)

pengaruh terapi pijat punggung (back massage) terhadap tingkat insomnia pada usia dewasa di desa
sinomwidodo kecamatan tambakromo kabupaten pati
1
ABSTRACK
The increasing age may decrease ofsleep period. It is estimated that approximately 20% -
50% of adults report sleep disturbance and approximately 17% have serious sleep disorder. The
impact related to insomnia are developing hypertension, diabetes mellitus, heart disease. Back
massage is a complementary therapy to treat insomnia which has the potential to improve sleep.
This study aims to determine the effect of back massage therapy to decrease the level of insomnia
in adults at Sinomwidodo Village Tambakromo District Pati Regency.
Method of research used a quasi-experimental design (Quasi Experiment), by using the
Non Equivalent Control Group Design. The sampling technique used purposive sampling with the
sample of 28 respondents: 14 respondents in the intervention group, 14 respondents in the control
group. Data collecting used questionnaires of Study Group Biology Jakarta-Insomnia Psychiatric
Rating Scale (KSPBJ-IRS). Analysis of the data used the t test independent and dependent.
The results showed that the mean in post-treatment group was 23.71, and the mean in the
control groupwas 28.64. By using independent t test,post treatment group got p-value of 0.025
compared to α (0.05) indicated that there was an influence of back massage therapy toward
decreased levels of insomnia on adults in Sinomwidodo village Tambakromo districts Pati
regency.

The results of this study can be used as a reference that back massage (back massage) can
be an alternative for insomnia.

Keywords : adults, insomnia, back massage therapy.


Bibliographies : 39 (2002-2015)

PENDAHULUAN kala obat-obatan yang ditetapkan


untuk penyakit lain dipakai oleh
Insomnia merupakan ketidak individu sehingga mengakibatkan
mampuan untuk tidur dengan jumlah tidak bisa tidur. Insomnia seringkali
atau kualitas yang cukup. Individu dilihat sebagai simtom orang dewasa.
yang menderita insomnia tidak Ada beberapa faktor yang
merasa segar pada saat bangun tidur dapat menyebabkan seseorang
(Kozier et al, 2002). Pendapat lain mengalami insomnia diantaranya
menurut (Semiun, 2006), insomnia adalah rasa nyeri, kecemasan,
merupakan gangguan tidur dimana ketakutan, tekanan jiwa, dan kondisi
seseorang secara terus menerus yang tidak menunjang untuk tidur
mengalami kesulitan tidur atau (Asmadi, 2008). Pendapat lain
bangun terlalu cepat. Mungkin dikemukakan oleh (Kozier et al,
muncul secara sporadis saja sebagai 2002), insomnia dapat terjadi akibat
reaksi terhadap perasaan yang ketidaknyamanan fisik, namun lebih
meluap-luap atau gangguan sering terjadi akibat akibat stimulasi
emosional, atau mungkin terjadi mental yang berlebihan karena
sebagai ciri khas pola tidur individu ansietas. Individu yang terbiasa
yang relatif tetap. Insomnia kadang- menggunakan obat – obatan atau
kadang juga berhubungan dengan individu meminum alkohol dalam
kondisi fisik, seperti keletihan yang jumlah besar cenderung menderita
hebat, perubahan perlengkapan tidur, insomnia.
perubahan makanan utama sehari- Prefalensi insomnia
hari, dan juga pemakaian obat dilaporkan dari dalam daerah
perangsang yang berlebihan, kadang amerika serikat dan di negara lain

pengaruh terapi pijat punggung (back massage) terhadap tingkat insomnia pada usia dewasa di desa
sinomwidodo kecamatan tambakromo kabupaten pati
2
berkisar antara 30% - 60% mengurangi gairah somatik dan atau
(Kamel,2006). Prevalensi insomnia gairah kognitif, mirip dengan metode
di indonesia sekitar 10%. Artinya relaksasi (Sateia dan Buysse, 2010).
kurang lebih 28 juta dari total 238 Menurut (Pederson, 2012) dalam
juta penduduk indonesia menderita penelitian (Sindhe dan Anjum,
insomnia (Anonymous,2006). 2014), terapi pijat (massage)
Insomnia perlu mendapatkan menyediakan beragam manfaat
penanganan yang serius. seperti perbaikan sirkulasi darah,
Penatalaksanaan insomnia dapat pelepasan endorfin yang mengurangi
dilakukan secara farmakologis rasa sakit, cepat sembuh dari cedera
maupun non farmakologis. Secara atau penyakit kronis dan peningkatan
farmakologis dapat digunakan obat- dalam tidur. Efek fisik utama terapi
obatan hipnotik sedatif atau obat anti pijat adalah pelepasan ketegangan
depresi. Saat ini terdapat tindakan otot, meningkatkan sirkulasi darah
non farmakologis yang dapat dan inisiasi respon relaksasi.
dilakukan oleh perawat secara Pelepasan ketegangan otot akan
mandiri untuk mengatasi insomnia meningkatkan keseimbangan dan
yang dapat mengurangi koordinasi, sehingga tidur menjadi
mengkonsumsi obat-obatan seperti lebih nyenyak dan mengurangi
tehnik relaksasi antara lain bright kebutuhan obat untuk nyeri.
light therapy, akupuntur, massage Pijatan Punggung(Back
(pijatan) dan aroma therapy, (Sateia Massage) merupakan tehnik
dan Buysse, 2010). Menurut penyembuhan yang diterapkan dalam
(Carpenito,2009), tidur yang baik bentuk sentuhan langsung dengan
akan dicapai apabila seseorang dalam tubuh pasien. Pijatan punggung yang
keadan rileks. Massage punggung ringan dapat menstimulasi syaraf-
atau sering di istilahkan effleurage syaraf yang ada dibawah kulit untuk
merupakan teknik yang sejak dahulu mendapatkan rasa rileks
digunakan dalam keperawatan untuk (Mangoenprasoedjo dan Sri N,
meningkatkan relaksasi dan istirahat 2005).
(kusharyadi dan styohadi,2011). Berdasarkan hasil studi
Pijat (massage) adalah pendahuluan yang dilakukan peneliti
memanipulasi jaringan tubuh lunak pada tanggal 2 April 2016 yang
(otot, jaringan ikat, pembuluh dilakukan di Desa Sinomwidodo
limfatik), baik secara manual atau diperoleh informasi dari Kepala Desa
dengan alat bantu seperti rol atau Sinomwidodo bahwa Desa
batu. Berbagai jenis pijat dari Swedia Sinomwidodo terdiri dari 5 RW, dan
yaitu "relaksasi" yang merupakan 34 RT. Jumlah penduduk 5.533 jiwa.
pijat untuk memiijat jaringan yang Hasil wawancara singkat dengan 10
mendalam "shiatsu". masing-masing warga Desa Sinomwidodo yang
dapat diterapkan ke berbagai bagian berusia dewasa (20-40) tahun
tubuh, termasuk kaki, punggung, didapatkan 3 orang (30,0 %) tidak
bahu, dan wajah. Di antara banyak mengalami gangguan tidur, 7 orang
tujuan pijat (fisik, terapi, psikologis) (70,0 %) diantaranya mengalami
memiliki potensi untuk gangguan tidur, 4 orang mengatakan
meningkatkan tidur dengan sulit untuk memulai tidur di malam

pengaruh terapi pijat punggung (back massage) terhadap tingkat insomnia pada usia dewasa di desa
sinomwidodo kecamatan tambakromo kabupaten pati
3
hari, dan 3 orang mengatakan sering pati. Teknik sampling yang
terbangun 2 sampai 3 kali di malam digunakan pada penelitian ini adalah
hari. purposive sampling. Jumlah sampel
Adapun hasil wawancara 28 responden, 14 kelompok kontrol
dengan beberapa warga Desa dan 14 kelompok intervensi diambil
Sinomwidodo usia dewasa (20 – 55) dengan menggunakan teknik
tahun yang mengalami insomnia purposive sampling dengan kriteria
lebih dari 1 minggu mengatakan inklusi dalam penelitian ini adalah
bahwa dalam mengatasi insomnia, sebagai berikut: 1) Penderita
warga meminum obat yang dapat insomnia laki-laki dan perempuan
mempermudah tidurnya dan minum yang bersedia menjadi responden di
banyak air putih untuk bisa tidur dan Desa Sinomwidodo Kecamatan
hasilnya kurang efektif untuk Tambakromo Kabupaten Pati. 2)
mengurangi keluhan insomnia yang Penderita insomnia yang sehat
diderita. Selama ini warga Desa danbelum pernah menjalani terapi
Sinomwidodo mengatakan belum pijat punggung. 3) Penderita
pernah melakukan terapi pijat insomnia yang berusia 20–55tahun.
punggung (back massage) untuk 4) Responden yang bisa mengikuti
mengurangi atau mengatasi kejadian terapi selama 3 hari penuh.Kriteria
insomnia. eksklusi dalam penelitian ini adalah
Adapun alasan peneliti sebagai berikut: 1) Penderita
memilih terapi pijat punggung (back insomnia dewasa yang mengikuti
massage) karena terapi ini mudah terapi lain untuk mengatasi insomnia.
untuk diaplikasikan bukan hanya oleh 2) Penderita insomnia yang sedang
perawat atau para ahli saja, namun mengkonsumsi obat tidur, alkhohol,
masyarakat juga dapat dankopi. 3) Penderita insomnia yang
mengaplikasikannya secara mandiri mengalami luka terutama pada
setelah diberikan pelatihan tentang bagian punggung. 4) Penderita
cara pemijatan. Sehingga peneliti insomnia yang mengalami penyakit
tertarik untuk melakukan penelitian seperti bedrest total dan total care.
tentang seberapa jauh pengaruh terapi
5) Responden yang tidak bisa
pijat punggung (back massage)
mengikuti terapi selama 3 hari
terhadap penurunan tingkat insomnia
pada usia dewasa.
penuh.

METODE PENELITIAN HASIL PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan A. Analisis Univariat


quasi eksperimental dengan 1. Tabel 1.0 Gambaran
pendekatan non-equivalent control insomnia pada usia dewasa sebelum
group yaitu menggunakan dua dan setelah pada kelompok kontrol.
Insomnia Sebelum Sesudah
kelompok yang tidak benar-benar F % F %
sama yaitu kelompok perlakuan dan Sangat berat 1 7,1 1 7,1
kelompok kontrol. Populasi target Berat 8 57,1 7 50
Ringan 5 35,8 6 42,9
dalam penelitian ini adalah 1832 usia Tidak ada 0 0 0 0
dewasa di desa sinomwidodo keluhan
kecamatan tambakromo kabupaten Total 14 100 14 100

pengaruh terapi pijat punggung (back massage) terhadap tingkat insomnia pada usia dewasa di desa
sinomwidodo kecamatan tambakromo kabupaten pati
4
Berdasarkan tabel 1.0 dapat Berdasarkan tabel 1.2 dapat
diketahui bahwa pada kelompok diketahui bahwa rata-rata nilai
kontrol sebelum dan sesudah insomnia responden kelompok pre
didapatkan sebagian besar responden kontrol sebesar 29,21 kemudian pada
mengalami insomnia dalam kategori saat post kontrol mengalami sedikit
berat yaitu sejumlah 8 orang (57,1 penurunan menjadi 28,64.
%) dan 7 responden (50,0 %). Berdasarkan uji t dependent,
2. Tabel 1.1 Gambaran insomnia didapatkan nilai t hitung 1,593
pada usia dewasa sebelum dan dengan p-value sebesar 0,135.
setelah pada kelompok Terlihat bahwa p-value 0,135 >
intervensi. (0,05), ini menunjukkan bahwa tidak
Insomnia Sebelum Sesudah ada perbedaan secara bermakna
f % F % insomnia sebelum dan sesudah pada
Sangat berat 2 14,3 0 0
Berat 9 64,3 4 28,6
kelompok kontrol di Desa
Ringan 3 21,4 8 57,1 Sinomwidodo Kecamatan
Tidak ada 0 0 2 14,3 Tambakromo Kabupaten Pati.
keluhan 2. Tabel 1.3 Perbedaan
Total 14 100 14 100 insomnia sebelum dan sesudah
Berdasarkan tabel 1.1 dapat diberikan pijat punggung pada
diketahui bahwa pada kelompok kelompok intervensi.
intervensi, sebelum dilakukan pijat p-
Variabel Perlakuan n Mean SD t
punggung sebagian besar responden value
mengalami insomnia dalam kategori Insomnia Sebelum 14 30,5 5,88 5,65 0,001
berat yaitu sejumlah 9 orang (64,3 Sesudah 14 23,71 5,13
%) dan sebagian lain mengalami
Berdasarkan tabel 1.3 dapat
insmonia dalam kategori ringan yaitu
diketahui bahwa rata-rata nilai
sebanyak 3 responden (21,4 %).
insomnia responden kelompok
Sedangkan setelah dilakukan
intervensi sebelum perlakuan pijat
perlakukan pijat punggung pada
punggung sebesar 30,50 kemudian
kelompok intervensi, sebagian besar
sesudah perlakuan mengalami
responden mengalami insomnia
penurunan menjadi 23,71.
dalam kategori ringan yaitu sebanyak
Berdasarkan uji t dependent,
8 responden (57,4 %) dan tidak ada
didapatkan nilai t hitung 5,65 dengan
responden yang mengalami insomnia
p-value sebesar 0,001. Terlihat
dalam kategori sangat berat yaitu 0
responden (0,00 %). bahwa p-value 0,001 < (0,05), ini
menunjukkan bahwa ada perbedaan
B. AnalisisBivariat insomnia sebelum dan sesudah
1. Tabel 1.2 Perbedaan dierikan intervensi pijat punggung
insomnia sebelum dan sesudah pada kelompok intervensi.
penelitian pada kelompok kontrol. 3. Tabel 1.4 Pengaruh pijat
punggung terhadap penurunan
Variabel Perlakuan n Mean SD T p-value tingkat insomnia pada usia dewasa.
Insomnia Sebelum 14 29,21 5,794 1,593 0,135 Variabel Kelompok n Mean SD t p-value
Sesudah 14 28,64 5,799
Insomnia Kontrol 14 28,64 5,799 2,381 0,025
Intervensi 14 23,71 5,136

pengaruh terapi pijat punggung (back massage) terhadap tingkat insomnia pada usia dewasa di desa
sinomwidodo kecamatan tambakromo kabupaten pati
5
satu masalah tidur yang kerap kali
Berdasarkan tabel 1.4 dapat dialami lansia adalah insomnia.
diketahui bahwa rata-rata insomnia Insomnia merupakan masalah tidur
pada responden sesudah diberikan yang paling sering terjadi pada lanjut
perlakuan pijat punggung pada usia (Bain, 2006). Insomnia adalah
kelompok intervensi sebesar 23,71, gangguan masalah tidur ditandai
sedangkan pada kelompok control dengan kurangnya jumlah jam tidur
sebesar 28,64. dan rendahnya kualitas tidur yang
Berdasarkan uji t test terjadi selama tiga kali dalam satu
independent, didapatkan nilai t minggu selama minimal satu bulan
hitung 2,381dengan p-value sebesar (Holbrook, 2009).
0,025. Terlihat bahwa p-value 0,025 B. Perbedaan insomnia
< (0,05), ini menunjukkan bahwa pada usia sebelum dan sesudah
ada pengaruh secara bermakna pijat dilakukan pijat punggung
punggung terhadap penurunan Berdasarkan tabel 1.2 dapat
tingkat insomnia pada usia dewasa di diketahui bahwa rata-rata nilai
Desa Sinomwidodo Kecamatan insomnia sebelum pada kelompok
Tambakromo Kabupaten Pati. kontrol sebesar 29,21 kemudian
mengalami penurunan menjadi 28,64
PEMBAHASAN dengan p value (0,135) setelah
penelitian pada kelompok kontrol.
A. Gambaran insomnia pre Hasil penelitian tersebut
dan post pada usia dewasa menunjukkan bahwa pada penderita
sebelum dan setelah diberikan insomnia pre post kelompok kontrol
pijat punggung maka tidak ada perubahan dan
Berdasarkan tabel 4.1 dapat perbaikan ke arah yang lebih baik
diketahui bahwa pada kelompok untuk menurunkan insomnia pada
kontrol didapatkan sebagian besar responden.
responden mengalami insomnia Berdasarkan uji t dependent,
dalam kategori berat yaitu sejumlah didapatkan nilai t hitung 1,883
8 orang (57,1 %). Sedangkan pada dengan p-value sebesar 0,082.
kelompok intervensi, sebelum Terlihat bahwa p-value 0,082 >
dilakukan pijat punggung sebagian (0,05), ini menunjukkan bahwa tidak
besar responden mengalami ada perbedaan secara bermakna
insomnia dalam kategori berat yaitu insomnia sebelum dan sesudah pada
sejumlah 9 orang (64,3 %). Hal kelompok kontrol tanpa adanya
tersebut menunjukkan bahwa perlakuan di Desa Sinomwidodo,
sebagian besar responden baik kecamatan Tambakromo Kabupaten
kelompok kontrol maupun kelompok Pati.
intervensi mengalami insomnia Tidak adanya perbedaan
dalam kategori berat. sebelum maupun sesudah pada
Menurut Kaplan dan kelompok kontrol tersebut menurut
Sadcock (1997), satu dari enam asumsi peneliti dipemngaruhi oleh
kebutuhan dasar yang sering kali banyak faktor selain tidak adanya
tidak disadari pentingnya adalah perlakuan pada kelompok kontrol
kebutuhan tidur dan istirahat. Salah baik secara farmakologis maupun

pengaruh terapi pijat punggung (back massage) terhadap tingkat insomnia pada usia dewasa di desa
sinomwidodo kecamatan tambakromo kabupaten pati
6
non farmakologis pada penderita dapat dilakukan secara farmakologis
insomnia. Beberapa faktor tersebut maupun nonfarmakologis. Adapun
telah diuraikan dan dijelaskan diatas secara nonfarmakologis dapat
seperti faktor umur, jenis kelamin, dilakukan tindakan-tindakan mandiri,
gaya hidup atau pola hidup dan salah satunya adalah masase
faktor pekerjaan responden yang punggung. Masase memiliki banyak
sebagian besar adalah buruh/pekerja manfaat pada sistem tubuh manusia
pabrik. Faktor-faktor tersebut sangat seperti mengurangi nyeri otot, pada
berpengaruh terhadap insomnia pada sistem kardiovaskuler dapat
sebagian besar responden dan tidak meningkatkan sirkulasi dan
ada atau tidak terjadi perubahan merangsang aliran darah ke seluruh
sama sekali dengan beberapa faktor tubuh, dapat juga menstimulasi
tersebut selama penelitian ini regenerasi sel kulit, serta efeknya
berlangsung sehingga hal tersebut pada sistem syaraf dapat
menjadikan sebagian besar menurunkan insomnia (Kushariyadi
responden yang mengalami insomnia dan Setyohadi, 2011).
dalam kategori berat pada kelompok Berdasarkan uji t dependent,
kontrol akan tetap mengalami didapatkan nilai t hitung 5,65 dengan
insomnia dalam kategori berat juga p-value sebesar 0,001. Terlihat
setelah peneltian ini dilangsungkan. bahwa p-value 0,001 < (0,05), ini
Menurut asumsi peneliti karena menunjukkan bahwa ada perbedaan
waktu penelitian yang singkat insomnia sebelum dan sesudah
sehingga faktor-faktor penyebab diberikan intervensi pijat punggung
insomnia pada sebagian besar pada kelompok intervensi.
responden tidak dapat dirubah dalam Hal ini sesuai dengan
jangka waktu yang pendek karena penelitian Tanzil Aziz (2013),
berhubungan dengan perilaku pengaruh masase punggung
responden dan juga terdapat faktor terhadap insomnia pada lansia di
genetik responden yang memang unit rehabilitasi sosial Pucang
tidak dapat dirubah yaitu umur dan Gading Semarang bahwa masase
jenis kelamin responden. yang diberikan merupakan terapi
Berdasarkan hal tersebut maka hasil yang menyenangkan yang dapat
penelitian pada post kelompok mempengaruhi rasa kantuk yang
kontrol tanpa adanya perlakuan cepat, sehingga nilai insomnia
menunjukkan tidak ada perbedaan mengalami perubahan. Menurut
yang signifikan antara sebelum dan penelitian yang dilakukan oleh
sesudah penelitian ini. Richards (1998) dalam Berman
Berdasarkan tabel 1.3 hasil (2009), masase punggung
penelitian diketahui bahwa rata-rata meningkatkan kualitas tidur pada
nilai insomnia responden kelompok klien yang menderita sakit.
intervensi sebelum perlakuan pijat C. Pengaruh pijat
punggung sebesar 30,5 kemudian punggung terhadap penurunan
sesudah perlakuan mengalami tingkat insomnia pada usia dewasa
penurunan menjadi 23,71. Hal Berdasarkan tabel 1.4 dapat
tersebut menunjukkan adanya diketahui bahwa rata-rata insomnia
perbedaan Penanganan insomnia pada responden sesudah diberikan

pengaruh terapi pijat punggung (back massage) terhadap tingkat insomnia pada usia dewasa di desa
sinomwidodo kecamatan tambakromo kabupaten pati
7
perlakuan pijat punggung pada digunakan dalam keperawatan untuk
kelompok intervensi sebesar 23,71, meningkatkan relaksasi dan
sedangkan pada kelompok kontrol istirahat. Riset menunjukkan
sebesar 28,64. bahwa masase punggung memiliki
Berdasarkan uji t test kemampuan untuk menghasilkan
independent, didapatkan nilai t respon relaksasi (Gauthier, 1999
hitung 2,381 dengan p-value sebesar dalam Berman, 2009). Hasil riset
0,025. Terlihat bahwa p-value 0,025 Labyak & Metzger, 1997 dalam
< (0,05), ini menunjukkan bahwa Berman, 2009) menyatakan bahwa
ada pengaruh secara bermakna pijat gosokan punggung sederhana
punggung terhadap penurunan selama 3 menit dapat meningkatkan
tingkat insomnia pada usia dewasa di kenyamanan dan relaksasi klien
Desa Sinomwidodo, kecamatan serta memiliki efek positif pada
Tambakromo Kabupaten Pati. Disini parameter kardiovaskular seperti
dapat dilihat adanya perbedaan tekanan darah, frekuensi denyut
antara kelompok intervensi dan jantung, dan frekuensi pernafasan.
kelompok kontrol pada post-test Masase memiliki banyak manfaat
yaitu adanya penurunan tingkat pada sistem tubuh manusia seperti
insomnia yang diberikan terapi mengurangi nyeri otot, pada sistem
pijat punggung pada kelompok kardiovaskuler dapat meningkatkan
intervensi dan pada kelompok sirkulasi dan merangsang aliran
kontrol tidak ada perbedaan yang darah ke seluruh tubuh, dapat juga
signifikan karena lansia tidak menstimulasi regenerasi sel kulit
diberikan terapi pijat punggung. dan membantu dalam barrier tubuh,
Penelitian ini didukung oleh serta efeknya pada sistem saraf
hasil penelitian Andrian (2016), yang dapat menurunkan insomnia
menunjukkan bahwa hasil uji paired (Kushariyadi dan Setyohadi, 2011).
sample t-test tidak terdapat Massage merupakan suatu
perbedaan rata-rata insomnia pre test teknik yang dapat memperlancar
dan post test pada kelompok kontrol peredaran darah, memberikan rasa
(p-value = 0,104), dan terdapat rileks pada tubuh, menghilangkan
perbedaan rata-rata insomnia pre test stress, menghilangkan rasa lelah dan
dan post test pada kelompok letih, dengan melakukan tekanan
eksperimen (p-value = 0,001). Hasil pada titik tertentu. Ketikajaringan
uji independen sample t-test otot kontraksi saat masase
diperoleh hasil bahwa tidak terdapat akanmembuat sistem syaraf disekitar
perbedaan rata-rata insomnia pre area dimasase juga ikut tertekan dan
test antara kelompok eksperimen jaringan otot rileks maka syaraf juga
dengan kelompok kontrol (p-value = akan teregang, sehingga
0,621) dan terdapat perbedaan rata- meningkatkan aktivitas parasimpatis
rata insomnia post test antara untuk mengeluarkan neurotransmitter
kelompok eksperimen dengan seperti hormone endorphin,
kelompok kontrol (p-value = 0,001). serotonin, asetikolin. Melalui
Masase punggung atau respon yang dihasilkan oleh otak
sering diistilahkan effleurage peningkatan level serotonindapat
merupakan teknik yang sejak dahulu mengurangi efek psikis dari stress

pengaruh terapi pijat punggung (back massage) terhadap tingkat insomnia pada usia dewasa di desa
sinomwidodo kecamatan tambakromo kabupaten pati
8
dan mengurangi efek psiko seperti intervensi pijat punggung pada
hipertensi, hormon yang kelompok intervensi dengan p-value
dikeluarkan medula adrenal pada sebesar 0,001.
massa stress yaitu norepineprin dan Ada pengaruh secara
epineprin yang dilepaskan oleh bermakna dari pijat punggung
kelenjar adrenal dalam darah dapat terhadap penurunan tingkat insomnia
meningkatkan respon “fight and pada usia dewasa di Desa
fight” (Olney, 2005). Sinomwidodo, kecamatan
Massage dapat membuat Tambakromo Kabupaten Pati dengan
vasodilatasi pembuluh darah dan nilai p-value 0,025.
getah bening serta meningkatkan
respon reflek baroreseptor yang SARAN
mempengaruhi penurunan aktivitas
sistem syaraf simpatis dan 1. Bagi Masyarakat
meningkatkan aktivitas saraf Masyarakat mendapatkan
parasimpatis serta sebagai proses informasi tentang terapi
memberi impuls aferen mencapai nonfarmakologi khususnya
pusat jantung. Akibat sirkulasi darah manfaat terapi pijat punggung
lancar pada organ seperti untuk insomnia.
muskuloskeletal dan kardiovaskuler, 2. Bagi Tenaga Kesehatan
aliran dalam darah meningkat, Hasil penelitian diharapkan
pembuangan sisa-sisa metabolik dapat membantu tenaga
semakin lancar sehingga memicu kesehatan khususnya perawat
hormone endorphin yang berfungsi komunitas untuk lebih yakin
memberikan rasa nyaman. Kondisi dalam menggunakan terapi pijat
rileks yang dirasakan tersebut punggung sebagai alternatif
dikarenakan relaksasi dapat pengobatan bagi penderita
memberikan pemijatan halus pada insomnia di masyarakat.
berbagai kelenjar pada tubuh, 3. Bagi Institusi Pendidikan
menurunkan produksi kortisol dalam Hasil penelitian diharapkan
darah, mengembalikan pengeluaran dapat meningkatkan
hormon yang secukupnya sehingga pengetahuan tentang terapi
memberikan keseimbangan emosi nonfarmakologi, khususnya pijat
dan ketegangan pikiran (Olney, punggung untuk menurunkan
2005). insomnia, dapat dijadikan
sebagai pengembangan dan
KESIMPULAN informasi dalam ilmu
keperawatan sehingga asuhan
Tidak ada perbedaan secara keperawatan secara mandiri
bermakna insomnia sebelum dan dapat dilakukan dengan lebih
sesudah pada kelompok kontrol di baik.
Desa Sinomwidodo, Kecamatan 4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Tambakromo Kabupaten Patidengan Perlu ditingkatkan penelitian
nilaip-value sebesar 0,135. dengan menggunakan desain
Ada perbedaan insomnia experiment dan teknik
sebelum dan sesudah diberikan pelaksanaan yang lebih baik

pengaruh terapi pijat punggung (back massage) terhadap tingkat insomnia pada usia dewasa di desa
sinomwidodo kecamatan tambakromo kabupaten pati
9
tentang insomniadampaknya Berman, Audrey, dkk. 2009. Buku
terhadap kesehatan. Penelitian Ajar Praktik Keperawatan
selanjutnya tentang insomnia Klinis Kozier & Erb. Jakarta :
hendaknya mampu mengontrol EGC
faktor-faktor lain yang
mempengaruhi insomnia Dewi, 2005. Faktor-Faktor Yang
misalnya stress Berkaitan Dengan Prevalensi
danketergantungan gadget. Kurang Tidur Kronis Pada
Mahasiswa Di Daerah
DAFTAR PUSTAKA Istimewa Yogyakarta. Jurnal
Kesehatan Surya Medika
Amir, N. 2007. Gangguan Tidur Yogyakarta.
pada Lanjut Usia, Diagnosis http://www.skripsistikes.word
dan Penatalaksanaan. press.com. [Accessed 24
Cermin Dunia Kedokteran November 2013].
No. 157 Dalam Penelitian M.
Tanzil Aziz.2014. Program Elmeida, Effendy. 2008. Insomnia
Studi Ilmu Keperawatan Jangan Dibiarkan Berlarut-
Stikes Ngudi Waluyo larut.
Ungaran. http;//www.medanbisnisonlin
e.com. ( Sabtu, 25 April
Arikunto, Suharsimi. 2010. 2009).
Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktis. Jakarta : Fitri, M.Y. 2009. Gangguan Tidur
PT. Rinneka Cipta. Pada Lansia. Available from
: http //
Arranger team, 2007. Clinical stikeskabmalang.wordpress.c
practice guidelin adult om / 2009 / 10 / 02 /
insomnia : assesment to gangguan–tidur–pada–lansia.
diagnosis. Newyork : alberta
medical association. Dalam Guang Hung Zhao. 2009. Gaya
penelitian bimma adi putra, Hidup Warga Usia
2013. Hubungan intensitas Pertengahan Dan Usia
perilaku merokokdengan Lanjut Serta Pengaruhnya
tingkat insomnia. Jurusan Terhadap Kesehatan.
PsikologiFakultas Ilmu Available from:
Pendidikan Universitas http//www.halulindo.co.cc/art
Negeri Semarang. icle-mainmenu/pendidikan-
dan-keluarga/88-gaya-hidup-
Asmadi, 2008. Teknik Prosedural arga-usia-pertengahan-dan-
Keperawatan Konsep Dan usia-lanjut-serta-
Aplikasi Kebutuhan Dasar pengaruhnya-terhadap-
Klien. Jakarta : Elex Media kesehatan.html
Komputindo.

pengaruh terapi pijat punggung (back massage) terhadap tingkat insomnia pada usia dewasa di desa
sinomwidodo kecamatan tambakromo kabupaten pati
10
Gunawan, L. 2001. Insomnia : Kecamatan Kabila
Gangguan Sulit Tidur. Kabupaten Bone Bolango.
Yogyakarta : Kanisius. Skripsi PSIK. Universitas
Negeri Diponegoro.
Hurlock, Elizabeth B. 1980.
Psikologi Perkembangan Kushariyadi dan Setyohadi. 2011.
Edisi Kelima. Jakarta : Terapi Modalitas
Erlangga. Keperawatan pada Klien
Psikogeriatrik .Jakarta :
Hossain, J.L. (2004). Sleep, fatigue, Salemba Medika
and sleppiness in shift
workers and sleep disordered
individuals. ProQuest Laili, 2015. Perbadaan Efetifitas
Dissertations and Theses. Terapi Mandi Air Hangat
Dengan Terapi Rendam Air
Husein Umar, 2005. Metode Hangat Pada Kaki Terhadap
Penelitian. Jakarta : Salemba Insomnia Pada Lansia Di Uit
Empat Rehabilitasi Sosial Wenig
Wardoyo Ungaran. Skripsi
Iwan, 2009. Skala insomnia PSIK: Stikes Ngudi Waluyo
(KSBPJ insomnia rating Ungaran.
scale). From :
http://www.sleepnet.com. Lestari, P.L., & Allenidekania.
(2009). Perbedaan kualitas
Japardi, I. 2002. Gangguan Tidur. tidur pekerja shift saat
Fakultas kedokteran bagian menjalani shift pagi dengan
bedah sumatra utara. saat menjalani shift malam
j. sateia & j buysse, 2010. Insomnia pada PT. Kobame
diagnosis and treatment. Propertindo. Laporan
London : informa healthcare. Penelitian tidak
dipublikasikan, Universitas
Kanisius, 2009. Bebas insomnia. Indonesia, Jakarta, Indonesia.
Yogyakarta : Penerbit
Kanisius (Anggota IKAPI). Likah, 2008. Pengaruh terapi
mandi air hangat sebelum
Kaplan, H.I.& Sadock, B.J., 1997. tidur terhadap kejadian
Sinopsis Psikiatri. Jilid 2, isomnia pada lansia:
edisi VII. Jakarta, Binarupa yogyakarta.
Aksara. Pp : 194-201.
Lumbantobing , 2004. Ganngguan
Kasim, Indrayati Puspita. 2015. TIdur. Jakarta: Balai Penerbit
Pengaruh Back Massage FKUI. Mangoenprasodjo.
(Pijatan Punggung) 2004. Kiat Memasuki Masa
Terhadap Penurunan Paruh Baya Tanpa Was-Was
Kejadian Insomnia Pada dan Cemas. Yogya:
Lansia di Desa Toto Selatan Thinkfresh.

pengaruh terapi pijat punggung (back massage) terhadap tingkat insomnia pada usia dewasa di desa
sinomwidodo kecamatan tambakromo kabupaten pati
11
Tiga. Universitas
Mangoenprasodjo, A.S dan Sri Muhammadiyah Surakarta.
N.H. 2005. Terapi Alternatif
Dan Gaya Hidup Sehat. Sanningtyas.2013.Studi Kualitas
Yogyakarta : pradipta Tidur Pegawai Institut
publishing. Pertanian Bogor
(skripsi).Institut Pertanian
Notoadmodjo, soekidjo. 2010. Bogor.Fak.Matematika dan
Prosedur Penelitian Suatu Ilmu
Pendekatan Praktik. Jakarta : PengetahuanAlam.Bogor
PT. Rinneka Cipta. diakses pada tanggal 19 mei
2013.http://katalog.perpustak
Nursalam, 2014. Konsep Dan aan.ipb.ac.id/senayan3stable1
Penerapan Metodologi 1/index.php?p=show_detail&
Penelitian Ilmu Keperawatan. id=167831
Jakarta : Salemba Medika.
Semiun, Yustinus. 2006. Kesehatan
Olney, C.M. (2005). The effect of Mental. Yogyakarta :
therapeutic back massage in Kanisius.
hypertensive persons: a
preliminary study. Biological Siregar, M.H. (2011). Mengenal
Research for Nursing. Sebab-Sebab, Akibat-Akibat
dan Cara Terapi Insomnia.
Pederson, 2012.Dalam Penelitian Jogjakarta: FlashBooks.
Shinde & Anjum, 2014.
Effectiveness Of Slow Back Subandi, A. 2008. Seri Bodytalk
Massage On Quality Of Sleep Yoga Insomnia. Jakarta : Elex
Among ICU Patent’s. Media Komputindo.
Available from :
www:ijrs.net. Sugiono, 2009. Metode Penelitian
Pendidikan. Bandung :
Putra, S.R. 2011. Tips Sehat Alfabeta.
dengan Pola Tidur Tepat dan
Cerdas. Jokjakarta:Buku Sugiono, 2013. Metode Penelitian
Biru. Pendidikan. Bandung :
Alfabeta.
Rafknowledge, 2004. Insomnia
Dan Gangguan Tidur Susilo dan Wulandari, 2011. Cara
Lainnya. Jakarta : Elex Media Jitu Mengatasi
Komputindo. Insomnia.Yogyakarta : Kata
Hati.
Ricards, 2000 dalam penelitian
Anna Fita Atika, 2013. Sutresna, N dkk. 2013. Pengaruh
Pengaruh Back Massage Masase Punggung Terhadap
Terhadap Kualitas Tidur Kualias Tidur pada Lansia
Pada Ibu Hamil Trimester dengan Insomnia Di Panti

pengaruh terapi pijat punggung (back massage) terhadap tingkat insomnia pada usia dewasa di desa
sinomwidodo kecamatan tambakromo kabupaten pati
12
Sosial Tresna Werdha Wana
Seraya Denpasar 2(2):39-43

Tarihi, kabul. 2012. Effect On Sleep


Of Massage. Available from :
http://www.deuhyoedergi.org.

Trisnowijayanto, Bambang. 2012.


Keterampilan Dasar
Massage. Yogyakarta : Muha
Medika.

Widya, G. 2011. Mengatasi


Insomnia.Yokyakarta:Katahat
i.

pengaruh terapi pijat punggung (back massage) terhadap tingkat insomnia pada usia dewasa di desa
sinomwidodo kecamatan tambakromo kabupaten pati
13

Anda mungkin juga menyukai