Anda di halaman 1dari 23

SEMINAR

Akupresure
oleh :
Ni Putu Ayu Mitha Pratama Dewi 18E10008
Desak Ayu Putu Indah Pebriani 18E10017
Bab I

01
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan

BAB II

02
Pengertian terapi akupresure
Pengertian insomnia
Penyebab terjadinya insomnia pada wanita pre
menopause
Hubungan teknik akupresure dengan insomnia

BAB III

03 Perbandingan pengaruh terapi Akupresure dengan


aromaterapi terhadap insomnia
Tehnik Pemberian Terapi Akupresure Pada Penderita
Insomnia

BAB IV

04 Kesimpulan
Saran
BAB I
LATAR
BELAKANG
Manusia pada hakikatnya akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan baik itu dari segi fisik maupun usia. Dengan
bertambahnya usia maka pertumbuhan dan perkembangan akan berhenti pada suatu fase dimana fase tersebut
mengakibatkan berbagai perubahan pada fungsi tubuh. Perubahan fungsi tersebut biasanya disebut dengan proses menua.
Pada fase ini seseorang akan mengalami perubahan fisik dan psikologis. Perubahan tersebut banyak terjadi pada seorang
wanita yang menua karena terjadi suatu fase yang dinamakan dengan menopause.

WHO pada tahun 2007 memuat data yang menunjukkan 25 juta wanita diseluruh dunia diperkirakan mengalami menopause
setiap tahunnya dan Asia menjadi wilayah dengan jumlah wanita bergejala awal menopause tertinggi di dunia (Senolinggi et
al., 2015). Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2005), memperkirakan penduduk Indonesia pada tahun 2020 akan
mencapai 262,6 juta jiwa dengan jumlah wanita yang hidup dalam usia menopause sekitar 30,3 juta jiwa atau 11,5% dari
jumlah total penduduk (Depkes RI, 2005). Selama onset menopause berlangsung, terjadi penurunan kadar hormon estrogen
dan progesteron secara progresif yang menyebabkan perubahan-perubahan fisiologis berupa perubahan secara fisik maupun
psikologis (Syalfina, 2017).
Hasil Riskesdas Tahun 2013 menemukan bahwa proporsi rumah tangga yang memanfaatkan pelayanan kesehatan tradisional
sebesar 30,4% dengan jenis pelayanan yang paling banyak digunakan adalah keterampilan tanpa alat sebesar 77,8% ramuan
sebesar 49%, keterampilan dengan alat 7,1%, dan keterampilan dengan pikiran 2,6%. Tahun 2014 merupakan momentum
berharga bagi pelayanan kesehatan tradisional di Indonesia karena pada tahun ini disahkannya Peraturan Pemerintah Nomor
103 Tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional. Isi utama dari peraturan pemerintah ini adalah aturan tentang
penyelenggaraan pelayanan Kesehatan tradisional.

Dalam rangka meningkatkan kesehatan masyarakat dalam ruang lingkup khususnya kesehatan tradisional, pemerintah
provinsi Bali mengeluarkan peraturan gubernur membentuk suatu pelayanan kesehatan masyarakat berupa pengobatan
tradisional/ komplementer yaitu UPTD Kesehatan Pengobatan Tradisional ( UPTD Kestrad) yang diatur dalam peraturan
Gubernur Bali Nomor : 105 Tahun 2017 tentang Pembentukan, Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta
Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Daerah di Lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi Bali UPTD Kesehatan Pengobatan
Tradisional.

Insomnia adalah keluhan gangguan tidur, sama ada kesulitan dalam memulai tidur atau mempertahankan tidur, dan/atau awal
bangun dari tidur. Pendekatan terapi pada penderita insomnia yang dilakukan pada case study ini adalah pendekatan non-
farmakologi yaitu teknik akupresure. Pada teknik akupresure menggunakan prinsip healing touch pada akupresur
menunjukan prilaku caring yang dapat memberikan ketenangan, kenyamanan, rasa dicintai dan diperhatikan bagi klien
sehingga lebih mendekatkan hubungan terapeutik perawat dan klien.
Dimana cara kerja akupresur dengan menekan titik-titik akupuntur sehingga akan mempengaruhi sel saraf pusat dan
meningkatkan pengeluaran serotonin sehingga mengaktifkan kelenjar pineal yang mempengaruhi SCN (entrains
suprachiasmatic nucleus) di hipotalamus anterior sehingga terjadi penurunan sleep latency, nocturnal awakening dan
meningkatkan kualitas dan kuantitas tidur.
Apa yang
menyebabkan
terjadinya
01
Apa yang 03 insomnia pada
dimaksud wanita yang
akupresure ? Rumusan Masalah memasuki masa
premonepause ?

Apa yang
02 dimaksud 04 Bagaimana
insomnia ? hubungan
insomnia dengan
teknik akupresure?
TUJUAN
Mengetahui apa yang Mengetahui apa
01 dimaksud dengan 02 yang dimaksud
terapi Akupresure Insomnia yang
terjadi pada masa
premonepause

Mengetahui
Mengetahui tehnik
pengaruh terapi
03 04 pemberian terapi
akupresure
akupresure
terhadap
terhadap penderita
penderita
insomnia
insomnia
BAB II
MATERI
TERAPI AKUPRESURE
Akupresur adalah pemijatan dengan menggunakan jari. Akupresur berasal dari pengobatan Cina,
akupresur dilakukan dengan pemijatan pada titik akupuntur (acupoint) (Sukanta, 2008).

Manfaat akupresur untuk penyembuhan penyakit, rehabilitasi (pemulihan) dimana untuk


meningkatkan kondisi kesehatan setelah menderita sakit, promotif yang dipraktekkan untuk
meningkatkan daya tahan tubuh walaupun sedang sakit, dan dapat mengurangi nyeri otot,
memperlancar sirkulasi darah, meningkatkan energi atau stamina tubuh dan membuat perasaan
seseorang menjadi nyaman (Rukayah, 2013).

Terapi akupresur dapat membantu gangguan tidur karena dapat mengubah tingkat serum melatonin
dan serotonin yang berfungsi dalam proses tidur (Abedian, 2009).
INSOMNIA

Insomnia adalah gangguan tidur yang sering dikeluhkan lansia yang ditandai dengan kesulitan untuk tidur
dan mempertahankan tidur. Menurut studi penelitian yang telah dilakukan University of California 40- 50%
orang dengan usia lebih dari 60 tahun telah mengalami gangguan tidur (Roepke & Ancoli, 2010).

Gangguan tidur dapat mengganggu pertumbuhan fisik, emosional, kognitif, dan sosial orang dewasa.

Gangguan pola tidur merupakan kondisi seseorang yang mengalami risiko perubahan jumlah dan kualitas
pola istirahat yang menyebabkan ketidaknyamanan.
Penyebab terjadinya insomnia pada wanita
Premonepause

Menurut Mulyani (2013) masalah insomnia atau susah tidur akan dialami oleh beberapa wanita
menopause. Selain itu juga wanita menopause terbangun pada malam hari dan sulit untuk bisa tidur
kembali. Selain itu juga kesulitan tidur disebabkan karena rendahnya kadar serotonin yang dipengaruhi
pada masa pre menopause. Dimana kadar serotonin dipengaruhi oleh kadar endofrin yang dimana
Endorfin adalah zat kimia seperti morfin yang dapat dihasilkan secara alami oleh tubuh dan memiliki peran
dalam membantu mengurangi rasa sakit saat memicu perasaan positif. Hormon endorfin diproduksi oleh
kelenjar pituari dan sistem saraf pusat manusia.

Oleh karena itu, jika endofrin menurun ini akan berdampak pada menurunnya serotin dalam tubuh, disini
Serotonin adalah senyawa kimiawi tubuh yang dapat bertindak sebagai neurotransmitter sekaligus
sebagai hormon. Sebagai sebuah neurotransmitter, serotonin membantu penyampaian sinyal antar sel
saraf. Serotonin dibuat dari triptofan asam amino esensial. Asam amino ini penting dikonsumsi dari
makanan sehat. Sehingga, jika tubuh kekurangan triptofan, kadar serotonin pun menjadi rendah.
Kadar serotonin yang sedikit tersebut berisiko menyebabkan gangguan psikologis, termasuk kondisi
depresi dan gangguan kecemasan. Serotonin mempengaruhi suasana hati seseorang, jika kadar dalam
tubuh menurun, hal ini akan menyebabkan depresi dan sulit tidur. Terjadinya kekhawatiran-kekhawatiran,
ketakutan, kecemasan pada masa menopause dapat menyebabkan insomnia.
Hubungan teknik akupresure dengan insomnia

Menstimulasi dengan cara pemijatan dan penekanan pada titik-titik akupresur akan berpengaruh
pada perubahan fisiologi tubuh serta dapat mempengaruhi keadaan mental dan emosional
seseorang. Menurut Chen, Lin,Wu & Lin (1999) penekanan pada titik akupresur seperti pada titik
meridian jantung 7 (shenmen) secara fisiologis akan menstimulus peningkatan pengeluaran
serotonin. Serotonin akan berperan sebagai neurotransmiter yang membawa sinyal ke otak untuk
mengaktifkan kelanjar pineal memproduksi hormon melatonin. Kemudian hormon melatonin ini akan
mempengaruhi suprachiasmatic nucleus (SCN) di hipotalamus anterior otak dalam pengaturan ritme
sirkadian sehingga terjadi penurunan sleep latency, nocturnal awakening, dan peningkatan total
sleep time dan kualitas tidur (Iswari dan Wahyuni, 2013).

Titik-titik akupunktur yang berhubungan dengan permasalahan tersebut adalah titik- titik pada
meridian jantung, ginjal dan limpa (Sukanta, 2008). Untuk mengatasi kesulitan masuk kedalam tidur,
titik yang di intervensi adalah titik meridian jantung, selaput jantung dan limpa (shen men, da ling,
nei guan dan san yin jiao), kesulitan untuk mempertahankan tidur dan mengurangi waktu terjaga
pada malam hari intervensi pada titik meridian ginjal (zhao hai), dan titik istimewa (yin tang) untuk
memberikan perasaan rileks (Sukanta, 2008; Widya, 2010
Bab III
PEMBAHASAN
1. Perbandingan
2. Tehnik Pemberian
pengaruh terapi
Akupresure dengan Terapi Akupresure
aromaterapi terhadap Pada Penderita
insomnia Insomnia
Perbandingan pengaruh terapi Akupresure dengan
aromaterapi terhadap insomnia
Pada jurnal “ Efektivitas Akupresur Dan Aromaterapi Lavender Terhadap Insomnia Pada Wanita
Perimenopause Di Desa Pancuranmas Magelang “ di dapatkan hasil mengenai pengaruh terapi
akupresure terhadap insomnia sebagai berikut ;

Pada akupresur menunjukkan bahwa terdapat 20 responden yang mengalami penurunan rata-rata
insomnia sebelum dan setelah diberikan tindakan akupresur. Selisih antara sebelum dan setelah
dilakukan tindakan akupresur adalah 9,85 dengan p = 0,001. Hal ini berarti nilai p < 0,05 yang
menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara sebelum dan setelah diberikan tindakan
akupresur.

Hasil rata-rata insomnia sebelum diberikan tindakan aromaterapi adalah 16,90 termasuk kategori
insomnia ringan dan setelah diberikan tindakan aromaterapi hasil rata-rata insomnia adalah 8,90
kategori tidak insomnia. Selisih antara sebelum dan setelah dilakukan tindakan aromaterapi adalah
8,00 dengan p = 0,000. Hal ini berarti nilai p < 0,05 yang menunjukkan bahwa ada perbedaan yang
signifikan antara sebelum dan setelah diberikan tindakan aromaterapi.
Lanjutan…..
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara
sebelum dan setelah diberikan terapi akupresur dan aromaterapi lavender dalam mengatasi
insomnia pada wanita perimenopause.Terapi akupresur lebih efektif dalam mengatasi
insomnia pada wanita perimenopause dengan nilai rata-rata sebesar 9,85 lebih besar
dibandingkan rata-rata aromaterapi lavender yang sebesar 8,00.
Tehnik Pemberian Terapi Akupresure Pada
Penderita Insomnia
tehnik pemberian terapi adalah dengan cara memberi efek penekanan pada titik-titik akupuntur sehingga akan
mempengaruhi sel saraf pusat dan meningkatkan pengeluaran serotonin sehingga mengaktifkan kelenjar pineal
yang mempengaruhi SCN (entrains suprachiasmatic nucleus) di hipotalamus anterior sehingga terjadi
penurunan sleep latency, nocturnal awakening dan meningkatkan kualitas dan kuantitas tidur.

Pada jurnal teknik akupresure yang digunakan adalah PC6, HI7, dan SP 6 efektif dalam menurunkan insomnia
pada wanita perimenopause. Teknik ini diberikan dilakukan selama 6 hari, pemijatan dilakukan 40 kali setiap
titik selama 10 menit dan aroma terapi lavender selama 7 hari, dihirup selama 10 menit.
Adapun letak titik tekan pada terapi akupresure untuk penderita
insomnia :

SP6 ( SAN YIN JIAO) : atau titik limpa 6 ini berada di sekitar 3 jari di atas pergelangan
kaki, tepatnya pada bagian lunak otot betis bagian bawah.

PC6 ( NEI GUAN) : pericardium terletak pada pergelangan tangan ( tengah – tengah
pergelangan tangan bagian dalam).

HT7 : jantung, disini dapat mengurangi kecemasan ( terletak dibawah pergelangan tangan
bagian dalam pada sisi kelingking).
SOP TERAPI AKUPRESUR( PADA
INSOMNIA )
• Pengertian :Insomnia adalah kondisi yang menggambarkan dimana seseorang kesulitan
untuk tidur. Kondisi ini bisa meliputi kesulitan tidur, masalah tidur, sering terbangun di
malam hari, dan bangun terlalu pagi. Kondisi ini mengakibatkan perasaan tidak segar
pada siang hari dan kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari – hari dan tidak
tercukupinya kebutuhan tidur yang baik (Respir, 2014).
• Tujuan : Klien tahu dan merasakan teknik akupresur bisa meringankan insomnia,
Melancarkan aliran Chi pada meridien HT dan PC, dan Klien bisa tidur.
• Indikasi : Pada klien yang memasuki masa premonepasue yang mengalami Insomnia.
• Kontraindikasi : Terapi Akupresur tidak boleh dilakukan pada bagian tubuh yang luka,
bengkak, tulang retak atau patah dan kulit yang terbakar (Sukanta, 2008) .
• Persiapan pasien : Pastikan identitas klien, Kaji kondisi klien terakhir, Beritahu dan
jelaskan pada klien atau keluarga tentang tindakan yang akan dilakukan, Jaga privasi
klien, Posisikan klien senyaman mungkin, dan Pasien sebaiknya dalam keadaan
berbaring, duduk atau dalam posisi yang nyaman
Persiapan alat : Alas bantu pemijatan, Sarung tangan (bila perlu), dan
Minyak pelicin, penghangat sesuai kebutuhan.
CARA BEKERJA
Tahap Orientasi
1. Berikan salam, panggil klien dengan nama kesukaannya
2. Perkenalkan nama dan tanggung jawab perawat
3. jelaskan tujuan, prosedur, dan lamanya tindakan pada klien dan keluarga
4. Berikan kesempatan kepada klien atau keluarga untuk bertanya sebelum terapi dilakukan
Tahap Kerja
1. Jaga privasi klien dengan menutup tirai
2. Atur posisi klien dengan memposisikan klien pada posisi terlentang (supinasi), duduk, duduk dengan
tangan bertumpu di meja, berbaring miring, atau tengkurap dan berikan alas
3. Bantu melepaskan pakaian klien atau aksesoris yang dapat mennghambat tindakan akupresur yang
akan dilakukan, jika perlu
4. Cuci tangan dan gunakan sarung tangan bila perlu
5. Cari titik-titik rangsangan yang ada di tubuh, menekannya hingga masuk ke sistern saraf, pada
akupresur hanya memakai gerakan dan tekanan jari, yaitu jenis tekan putar, tekan titik, dan tekan lurus.
6. Kemudian lakukan Penekanan pada titik PC 6 ( NEI GUAN) : pericardium terletak pada pergelangan
tangan ( tengah – tengah pergelangan tangan bagian dalam), HT 7 jantung, disini dapat mengurangi
kecemasan ( terletak dibawah pergelangan tangan bagian dalam pada sisi kelingking), dan SP 6 ( SAN
YIN JIAO) : atau titik limpa 6 ini berada di sekitar 3 jari di atas pergelangan kaki, tepatnya pada bagian
lunak otot betis bagian bawah.
8. Penekanan dilakukan 40 kali setiap titik selama sekitar 10 menit atau sampai rasa sakitnya mulai
berkurang.
Terminasi
1. Jelaskan pada klien bahwa terapi sudah selesai dilakukan
2. Kaji respon klien setelah dilakukan terapi
3. Berikan reinforcement positif kepada klien
4. Rapikan pakaian klien dan kembalikan ke posisi yang nyaman
5. Rapikan alat-alat
HASIL
1. Evaluasi hasil kegiatan dan respon klien setelah tindakan
2. Lakukan kontrak untuk terapi selanjutnya
3. Akhiri kegiatan dengan cara yang baik
4. Cuci tangan
DOKUMENTASI
1. Catat tindakan yang telah dilakukan, tanggal dan jam pelaksanaan
2. Catat hasil tindakan (respon subjektif dan objektif)
3. Dokumentasikan tindakan dalam bentuk SOAP
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
1. Perhatikan kebersihan tangan yang akan digunakan.
2. Penekanan yang dilakukan harus disesuaikan dengan kondisi klien.
3. Titik-titik penekanan harus diperhatikan dan harus tepat.
Kesimpulan

Akupresure dipilih sebagai alternatif pengobatan dalam insomnia


karena dalam akupresure menerapkan Prinsip healing touch pada
yang dimana healing touch ini menunjukan prilaku caring yang
dapat memberikan ketenangan, kenyamanan, rasa dicintai dan
diperhatikan bagi klien sehingga lebih mendekatkan hubungan
terapeutik perawat dan klien, Untuk mengatasi kesulitan masuk
kedalam tidur, titik yang di intervensi adalah titik meridian
jantung, selaput jantung dan limpa (shen men, da ling, nei guan
dan san yin jiao), kesulitan untuk mempertahankan tidur dan
mengurangi waktu terjaga pada malam hari intervensi pada titik
meridian ginjal (zhao hai), dan titik istimewa (yin tang) untuk
memberikan perasaan rileks. Dan terapi akupresure dinyatakan
efektif mengatasi masalah insomnia yang umum terjadi pada
wanita premonepause maupun lanisa.
Apakah ada pertanyaan ???
THANKS

Anda mungkin juga menyukai