Anda di halaman 1dari 19

ANALISIS JURNAL

Analisis Jurnal
1. Judul jurnal : Distraksi Menonton Efektif Menurunkan Nyeri Ringan Pasien Congestive Heart
Failure (CHF)
2. Nama peneliti : Achmad Djamil, Dewi Yuliana, Mia Arini
3. Tahun publikasi : 2019
4. Penerbit : Jurnal Kesehatan
5. Analisis:
NO ITEM ANALISIS DESKRIPSI
1 Jenis penelitian : Penelitian menggunakan desain quasi
eksperimental dengan pendekatan one group
pre-test post-test design yaitu penelitian ini
termasuk dalam metode penelitian kuantitatif,
yang digunakan untuk mengetahui pengaruh
variabel independen terhadap variabel dependen
dengan memberikan perlakuan kepada kelompok
kasus berupa terapi komplementer teknik
distraksi menonton dan kelompok kontrol
diberikan teknik relaksasi nafas dalam
2 Variabel penelitian : Variabel independent : Distraksi menonton
Efektif menurunkan Nyeri ringan

Variabel dependent : Pasien Congestive Heart


Failure (CHF)
3 Populasi dan sampel penelitian : Populasi penelitian
Populasi penelitian yaitu pasien CHF di ruang
Tulip Rumah Sakit Umum Daerah dr. Hj Abdul
Moeloek sejumlah 60 responden.

Sampel Penelitian
Sampel menggunakan nonprobability sampling
dengan tehnik Concecutuve sampling dimana
pengambilan data dilakukan terlebih dahulu pada
kelompok kasus sampai dengan besar sampel
yang diinginkan tercapai, selanjutnya
pengumpulan data pada kelompok kontrol.
Adapun kriteria insklusi penelitian yaitu pasien
CHF dengan nyeri ringan sampai sedang (skala
nyeri 1-6). Sedangkan kriteria eksklusi yaitu
terpasang oksigen, sesak nafas. Berdasarkan
kriteria tersebut, maka sampel dibagi menjadi 2
kelompok intervensi yaitu: Kelompok yang
diberikan teknik distraksi menonton dan
Kelompok yang diberikan teknik relaksasi nafas
dalam.
4 Prosedur penelitian :

5 Analisis statistik yang digunakan:

6 Hasil penelitian : Hasil penelitian menyatakan bahwa dengan


relaksasi nafas dalam dan distraksi menonton
dapat menurunkan nyeri pada pasien dengan
CHF hal ini dapat dilihat pada tabel yang mana
di peroleh data Rata-rata penurunan nilai nyeri
pada kelompok tindakan distraksi menonton
adalah 1,571 dengan standar deviasi 0,35,
sedangkan kelompok untuk tindakan relaksasi
rata-rata penurunan nilai nyeri adalah 1,714
dengan standar deviasi 0,756. Hasil uji statistik
didapat nilai p-value=0.000 berarti pada ∝
(alpha) 5 % terlihat ada perbedaan pengaruh
tindakan distraksi menonton dan tindakan
relaksasi pada pasien CHF di Ruang Tulip
RSUD dr.H.Abdul Moeloek Propinsi Lampung
2018. Artinya ada perbedann yang signifikan
rata-rata nyeri setelah dilakukan intervensi pada
kelompok disrtaksi maupun relaksasi

7 Kesimpulan : Kesimpulan penelitian ini bahwa terapi non


framakologis yaitu relaksasi nafas dalam dan
distraksi menonton sama-sama menurunkan
nyeri. Namun teknis distraksi menonton lebih
efektif dibanding dengan teknik relaksasi nafas
dalam karena penggunaan teknik ini pasien
merasa lebih nyaman, santai dan merasa berada
pada suatu yang lebih menyenangkan. Selain itu
juga distraksi menonton sangat efektif dalam
mengalihkan perhatian pasien terhadap rasa
cemas, ketakutan, dan depresi yang dialami
pasien, sehingga pasien teralihkan dari rasa
nyeri.

8 Kekuatan dan kelemahan : Kekuatan :


1) Penulisan jurnal ini teratur dan sesuai
dengan kaidah pembuatan penulisan
jurnal
2) Menyertakan referensi terkait
3) Penelitian ini dapat menggambarkan
dengan jelas tingkat nyeri atau skala
nyeri pasien CHF
4) Pembahasan metode yang sangat jelas
digunakan
5) Banyak penelitian yang relevan dan
dijelaskan pada artikel ini
6) Dapat diimplementasikan pada pasien
CHF

Kelemahan :
1) Penelitian ini hanya dmengambil sampel
pada pasien CHF yang berada di RS dr.
H. Abdul Moeloek Prov Lampung.
2) Penelitian ini tidak menjelaskan rentang
usia sampel pasien CHF yang dilakukan
penelitian

9 Implikasi hasil penelitian dalam 1) Bagi perkembangan ilmu keperawatan


asuhan keperawatan jiwa : jiwa dapat dijadikan sebagai salah satu
sumber informasi mengenai terapi
distraksi menonton berpengaruh terhadap
nyeri ringan pasien dengan CHF
2) Penelitian ini bisa dijadikan landasan
atau dasar bagi penelitian selanjutnya
mengenai keefektifan penggunaan terapi
distraksi menonton berpengaruh terhadap
nyeri ringan pasien dengan CHF.
3) Dalam penelitian ini distraksi menonton
juga sangat efektif dalam mengalihkan
perhatian pasien terhadap rasa cemas,
ketakutan, dan depresi yang dialami
pasien, sehingga pasien teralihkan dari
rasa nyeri.
10 URL alamat jurnal : http://ejurnal.poltekkes-tjk.ac.id/index.php/JK

Volume 10, Nomor 3, November 2019


ISSN 2086-7751 (Print), ISSN 2548-5695 (Online)
http://ejurnal.poltekkes-tjk.ac.id/index.php/JK

Distraksi Menonton Efektif Menurunkan Nyeri Ringan Pasien


Congestive Heart Failure (CHF)

Achmad Djamil1, Dewi Yuliana2, Mia Arini3


Universitas Mitra Indonesia, Bandar Lampung,
Indonesia Email: babedjamil@gmail.com

Abstract: Distraction Watch Effectively Reduces Patient Minor Pain


Congestive Heart Failure (CHF). Congestive heart failure (CHF) is a
pathophysiological condition in the form of abnormalities in the function of the
heart so that the heart is unable to pump blood to meet the needs of tissue
metabolism or its ability is only present when accompanied by an abnormally
elevated diastolic volume. Providing complementary nursing care with the watch
distraction method can help reduce mild to moderate pain in patients with
congestive heart failure. The research objective was to determine the effect of
distraction watching on mild pain in patients with CHF. The study used a Quasi-
Experimental design with one group pre-test post-test design approach. A total
sample of 60 respondents was divided into 2 groups and selected using non-
probability sampling with the consecutive sampling technique. The results showed
that distraction watch therapy had a significant effect on mild pain in patients with
CHF. Distraction watch therapy significantly influences mild pain in patients with
CHF.

Keywords: Reduce pain, Watch distraction

Abstrak: Distraksi Menonton Efektif Menurunkan Nyeri Ringan Pasien


Congestive Heart Failure (CHF). Gagal jantung kongestif (CHF) adalah keadaan
patofisiologis yang berupa kelainan fungsi jantung, sehingga jantung tidak mampu
memompa darah untuk memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan atau
kemampuannya hanya ada kalau disertai peninggian volume diastolik secara
abnormal. Pemberian asuhan keperawatan komplementer dengan metode distraksi
menonton dapat membantu menurunkan nyeri ringan sampai sedang pada pasien
gagal jantung kongestif. Tujuan penelitian yaitu mengetahui pengaruh distraksi
menonton terhadap nyeri ringan pasien dengan CHF. Penelitian menggunakan
desain Quasi Eksperimental dengan pendekatan one group pre-test post-test
design. Total sampel sejumlah 60 responden yang dibagi menjadi 2 kelompok dan
dipilih menggunakan nonprobability sampling dengan teknik Concecutive
sampling. Hasil penelitian menunjukkan terapi distraksi menonton berpengaruh
secara signifikan terhadap nyeri ringan pasien dengan CHF. Terapi distraksi
menonton berpengaruh secara signifikan terhadap nyeri ringan pasien dengan
CHF.

Kata kunci: Menurunkan nyeri, Distraksi menonton

PENDAHULUAN meningkat dengan sejalannya pertambahan


usia diatas 65 tahun. Menurut World Health
Gagal jantung adalah masalah Organization (WHO) pada tahun 2016,
kesehatan yang terus berkembang di dunia menyebutkan bahwa 17,5 juta orang
dengan jumlah penderita lebih dari 20 juta meninggal akibat penyakit kardiovaskuler,
jiwa. Prevalensi gagal jantung sangat yang mewakili 31% kematian di dunia. Di
Amerika Serikat penyakit jantung hampir Rumah Sakit Umum Daerah dr. Hi.
terjadi 550.000 kasus pertahun, sedangkan di Abdul Moeloek Provinsi Lampung
negara-negara berkembang di dapatkan kasus merupakan rumah sakit rujukan utama di
sejumlah 400.000 sampai 700.000 per bulan Provinsi Lampung. Berdasarkan data
(WHO, 2016). registrasi pasien yang berkunjung ke Poli
Jantung Rawat Jalan Rumah Sakit Umum
Daerah dr. Hi. Abdul Moeloek pada bulan
Desember 2017 terdapat sebanyak 446 pasien
berobat di Poliklinik, saat dilakukan
anamnesa 75% (335 pasien) yang berobat
melalui Poli Jantung menyatakan adanya
keluhan nyeri di dada. Sedangkan pasien
yang dirawat di Ruang Tulip pada bulan
Desember 2017 sebanyak 104 pasien, 76
pasien adalah dengan diagnosa CHF.
Dibandingkan dengan Rumah Sakit Umum
Daerah Ahmad Yani Metro yang merupakan
rumah sakit yang memiliki akreditasi yang
setara

459
dengan Rumah Sakit Umum Daerah dr. Hi. untuk meningkatkan ventilasi alveoli,
Abdul Moeloek berdasarkan data registrasi memelihara pertukaran gas, mencegah
rawat jalan pada bulan Desember 2017 atelektasis paru, meningkatkan efisiensi batuk
terdapat 90 pasien berobat di Poliklinik dan mengurangi stres baik stres fisik maupun
terdapat 37 pasien rawat inap dengan emosional yaitu menurunkan intensitas nyeri
masalah penyakit jantung sebanyak 20 pasien dan menurunkan kecemasan. Sedangkan
terdiagnosa CHF. Sementara pasien yang di manfaat yang di rasakan oleh klien setelah
observasi di ruangan rawat inap, berdasarkan melakukan teknik nafas dalam adalah dapat
pengamatan yang di lakukan penulis pasien menghilangkan nyeri , ketentraman hati dan
mengeluh nyeri dada, hal ini dapat berkurangnya rasa cemas (Smeltzer dan Bare,
menyebabkan kecemasan, dapat 2002 ).
mengurangi kenyamanan dan Sedangkan teknik distraksi menonton
mengganggu aktifitas klien, karena tidak dilakukan karena pasien apabila
pasien merasa bahwa jantung itu organ yang merasakan nyeri lebih senang dalam suasana
sangat vital dan apabila ada nyeri dada pasti yang tenang, jadi tidak memungkinkan untuk
ada gangguan di jantungnya. Disamping menghidupkan televisi untuk pengalihan dari
pemberian obat-obatan sebagai tindakan nyeri pasien. Distraksi menonton adalah
kolaboratif dengan dokter untuk mengalihkan perhatian klien ke hal yang lain
mengurangi nyeri, sebagai perawat harus sehingga dapat menurunkan kewaspadaan
mampu memberikan tindakan keperawatan terhadap nyeri, bahkan meningkatkan tolerasi
yang umum untuk membantu mengurangi terhadap nyeri (Prasetyo, 2010 dalam Utami,
nyeri yaitu mengkaji sifat, 2016). Stimulus yang menyenangkan dari luar
intensitas, lokasi, durasi, dan faktor juga dapat merangrang sekresi endhorphin,
pencetus dan penghilang nyeri, mengkaji sehingga stimulus nyeri yang dirasakan oleh
tanda non verbal dari nyeri; memberikan pasien menjadi berkurang. Peredaan nyeri
pilihan tindakan rasa nyaman menciptakan secara umum berhubungan langsung dengan
lingkungan yang tenang dan partisipasi aktif individu, banyaknya
bimbingan spiritual. Berdasarkan modalitas sensori digunakan dan
pengamatan untuk mengurangi nyeri pasien,
perawat menganjurkan melakukan teknik
relaksasi dengan latihan nafas dalam dan
perawat memberikan contoh yaitu dengan
menghirup nafas dalam kemudian
menghembuskannya
perlahan-lahan.
Teknik relaksasi nafas dalam adalah
minat individu dalam stimulus, oleh karena pasien berada dalam tingkat nyeri sedang dan
itu stimulus otak akan lebih efektif dalam berat. Sedangkan 11,7% responden dalam
menurunkan nyeri (Tamsuri, 2007). rentang nyeri ringan karena klien telah
Sedangkan tujuan penggunaan teknik beradaptasi dan telah menemukan cara untuk
distraksi menonton dalam intervensi mengatasi nyeri yang dialami.
keperawatan adalah untuk pengalihan atau
menjauhkan perhatian klien terhadap sesuatu
yang sedang di hadapi, misalnya rasa nyeri. METODE
Sedangkan manfaat penggunaan teknik ini
pasien merasa lebih nyaman, santai dan Penelitian menggunakan desain quasi
merasa berada pada suatu yang lebih eksperimental yaitu dengan memberikan
menyenangkan (Widyastuti, 2010). perlakuan kepada kelompok kasus berupa
Berkaitan dengan pemberian teknik terapi komplementer teknik distraksi
relaksasi yang sudah ada Standar Prosedur menonton dan kelompok kontrol diberikan
Operasional (SPO), sedangkan untuk teknik teknik relaksasi nafas dalam. Populasi
distraksi menonton belum ada SPO yang penelitian yaitu pasien CHF di ruang Tulip
menjadi standar dalam pelaksanaannya serta Rumah Sakit Umum Daerah dr. Hi. Abdul
belum adanya kesimpulan yang menyatakan Moeloek sejumlah 60 responden.
bahwa teknik mana yang lebih baik dan lebih Sampel menggunakan tehnik
memungkinkan untuk dilakukan dalam Concecutuve sampling dimana pengambilan
mengurangi ataupun mengatasi nyeri pada data dilakukan terlebih dahulu pada
pasien CHF, serta belum terpantaunya kelompok kasus sampai dengan besar sampel
pemberian latihan teknik distraksi menonton yang diinginkan tercapai,
dan teknik relaksasi.
Berdasarkan penelitian oleh
Ganeshabala (2006, dalam Mustawan, 2008)
tentang perilaku koping pada penderita
atritis reumatoid di Poliklinik Geriatrik dan
Poliklinik Penyakit Dalam RSUP Dr.
Sardjito Yogyakarta. Hasil penelitian
menyebutkan bahwa perilaku koping pada
pasien atritis reumatoid yang baik maka akan
menurunkan keluhan (nyeri) yang
dialaminya. Penelitian oleh Basuki (2007)
tentang pengaruh tehnik distraksi menonton
dan relaksasi terhadap penurunan tingkat
nyeri pada pasien fraktur yang mana nyeri
awal pada pasien fraktur sebagian besar dari
18 responden atau 88,3% keluhan/respon
Djamil, Distraksi Menonton Efektif Menurunkan Nyeri Ringan Pasien … 461

selanjutnya pengumpulan data pada


kelompok kontrol. Adapun kriteria insklusi Berdasarkan tabel 1 terlihat bahwa
penelitian yaitu pasien CHF dengan nyeri dari 30 responden pada kelompok
ringan sampai sedang (skala nyeri 1-6). sebelum tindakan distraksi menonton
Sedangkan kriteria eksklusi yaitu terpasang pada pasien CHF didapatkan rata-rata
oksigen, sesak nafas. Berdasarkan kriteria nilai nyeri 5,14 dengan standar deviasi
tersebut, maka sampel dibagi menjadi 2 0,900 sedangkan sesudah intervensi
kelompok intervensi yaitu: Kelompok yang tindakan distraksi menonton nilai rata-rata
diberikan teknik distraksi menonton dan nyeri 3,57 dengan standar deviasi 0,976.
Kelompok yang diberikan teknik relaksasi Hasil uji statistik di dapatkan nilai 0,000
nafas dalam. (p-value=0.000, di mana p-
Penelitian ini telah mendapatkan value<∝(0.05) maka dapat di simpulkan
Persetujuan Etik Penelitian Kesehatan ada perbedaan rata-rata nilai nyeri
(Ethical Clearance) Nomor: 297/EA/KEPK- sebelum tindakan distraksi menonton
TJK/XI/2019 dari Komisi Etik Penelitian dengan sesudah tindakan distraksi
Kesehatan Politeknik Kesehatan Tanjung menonton pada pasien dengan CHF di
Karang. Ruang Tulip RSUD dr. H.Abdul Moeloek
Provinsi Lampung.

HASIL Tabel 2. Distribusi Nyeri Sebelum


dan Sesudah
Tabel 1. Distribusi Nyeri Sebelum Tindakan Relaksasi Nafas
dan Sesudah Dalam pada Pasien CHF
Tindakan Variabel Mean SD SE p- n
Distraksi valu
Menonton pada Pasien CHF e

Variabel Mean SD SE p- n Nyeri


value sebelum 5,29 0,75 0,286 0,00 30
Nyeri Relaksasi 6 1
sebelum 5,14 0,90 0.34 0,000 30 Nyeri
Distraksi 0 0 sesudah 3,57 0,78 0,297 0,00 30
menonton Relaksasi 7 1
Nyeri
sesudah 3,57 0,97 0,36 0,000 30
Distraksi 6 9
menonton
Djamil, Distraksi Menonton Efektif Menurunkan Nyeri Ringan Pasien … 462
Berdasarkan tabel 2 terlihat bahwa dari 30
responden pada kelompok sebelum tindakan PEMBAHASAN
relaksasi nafas dalam pada pasien CHF
didapatkan rata-rata nilai nyeri 5,29 dengan Hasil penelitian menunjukkan bahwa
standar deviasi 0,756 sedangkan sesudah dari 30 responden pada kelompok sesudah
intervensi tindakan relaksasi nafas dalam nilai tindakan distraksi menonton pasien CHF
rata-rata nyeri 3,57 dengan standar deviasi didapatkan rata- rata nilai nyeri 3,57 dengan
0,787. Hasil uji statistik di dapatkan nilai 0.001 standar deviasi 0,976 nilai nyeri minimal 2
(p- value=0,000, dimana p-value<∝ (0.05 ) maka dan nilai nyeri maksimal 5. Sedangkan untuk
dapat di simpulkan ada perbedaan rata-rata nilai kelompok relaksasi di peroleh data dari 30
nyeri sebelum tindakan relaksasi dengan sesudah responden pada kelompok sesudah tindakan
tindakan relaksasi pada pasien dengan CHF di relaksasi pada pasien CHF didapatkan nilai
Ruang Tulip RSUD dr. H.Abdul Moeloek rata-rata nyeri 3,57 dengan standar deviasi
Provinsi Lampung. 0,787 nilai nyeri minimal 3 dan nilai nyeri
maksimal 5.
Tabel 3. Perbedaan Selisih Rerata Nyeri Hal ini sesuai dengan teori Smeltzer
Sebelum dan Sesudah Dilakukan dan Bare (2002) menyatakan bahwa tujuan
Tindakan Distraksi Menonton dan dari teknik relaksasi nafas dalam adalah
Relaksasi pada Pasien CHF untuk meningkatkan ventilasi alveoli,
p- memelihara pertukaran gas, mencegah
Variabel Mea SD SE n
value atelektasis paru, meningkatkan efisiensi
n
batuk mengurangi stres
Distraksi 1,571 0,53 0,20 0,000 30
menonton 5 2
Relaksas 1,714 0,75 0,28 0,000 30
i 6 6

Rata-rata penurunan nilai nyeri pada


kelompok tindakan distraksi menonton adalah
1,571 dengan standar deviasi 0,535, sedangkan
kelompok untuk tindakan relaksasi rata-rata
penurunan nilai nyeri adalah 1,714 dengan
standar deviasi 0,756. Hasil uji statistik didapat
nilai p-value=0,000 berarti pada ∝ (alpha) 5%
terlihat ada perbedaan pengaruh tindakan
distraksi menonton dan tindakan relaksasi pada
pasien CHF di Ruang Tulip RSUD dr.H.Abdul
Moeloek Propinsi Lampung 2018.
Djamil, Distraksi Menonton Efektif Menurunkan Nyeri Ringan Pasien … 463

baik stres fisik maupun emosional yaitu partisipasi aktif individu, banyaknya
menurunkan intensitas nyeri dan menurunkan modalitas sensori di gunakan dan minat
kecemasan. Sedangkan manfaat yang di individu dalam stimulus, oleh karena itu
rasakan oleh klien setelah melakukan teknik stimulus otak akan lebih efektif dalam
nafas dalam adalah dapat menghilangkan menurunkan nyeri (Tamsuri, 2007).
nyeri , ketentraman hati dan berkurangnya Sedangkan tujuan penggunaan teknik
rasa cemas. distraksi menonton dalam intervensi
Potter dan Perry (2005) menyatakan keperawatan adalah untuk pengalihan atau
bahwa dengan pemberian teknik relaksasi menjauhkan perhatian klien terhadap sesuatu
nafas dalam akan memungkinkan yang sedang di hadapi, misalnya rasa nyeri.
meningkatnya suplai oksigen ke jaringan Sedangkan manfaat penggunaan teknik ini
sehingga akan dapat menurunkan tingkat pasien merasa lebih nyaman, santai dan
nyeri yang dialami oleh individu. Relaksasi merasa berada pada suatu yang lebih
adalah sebuah keadaan dimana seseorang menyenangkan (Widyastuti, 2010).
terbebas dari tekanan dan kecemasan atau Distraksi menonton sangat efektif
kembalinya keseimbangan (equilibrium) dalam mengalihkan perhatian pasien terhadap
setelah terjadinya gangguan. Tujuan dari rasa cemas, ketakutan, dan depresi yang
teknik relaksasi adalah mencapai keadaan dialami pasien namun hal tersebut
relaksasi menyeluruh, mencakup keadaan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut
relaksasi secara fisiologis, secara kognitif, Asmadi (2008), faktor yang mempengaruhi
dan secara behavioral. Secara fisiologis, distraksi menonton yaitu komunikasi antar
keadaan relaksasi ditandai dengan penurunan perawat dan klien, media distraksi yang
kadar epinefrin dan non epinefrin dalam dipakai, jangka waktu yang digunakan serta
darah, penurunan frekuensi denyut jantung tingkat stres, cemas maupun depresi yang
(sampai mencapai 24 kali per menit), dialami pasien. Distraksi adalah mengalihkan
penurunan tekanan darah, penurunan perhatian klien ke hal yang lain sehingga
frekuensi nafas (sampai 4-6 kali per menit), dapat menurunkan kewaspadaan
penurunan ketegangan otot, metabolisme
menurun, vasodilatasi dan peningkatan
temperatur pada extermitas (Rahmayati,
2010).
Stimulus yang menyenangkan dari luar
juga dapat merangrang sekresi endhorphin,
sehingga stimulus nyeri yang dirasakan oleh
pasien menjadi berkurang. Peredaan nyeri
secara umum berhubungan langsung dengan
Djamil, Distraksi Menonton Efektif Menurunkan Nyeri Ringan Pasien … 464
terhadap nyeri, bahkan meningkatkan sisa makanan dibawa secara efektif dari
toleransi terhadap nyeri. Teknik distraksi jaringan tubuh.
dapat mengatasi nyeri berdasarkan teori Hasil penelitian menyatakan bahwa
aktivasi retikuler, yaitu menghambat dengan relaksasi nafas dalam dan distraksi
stimulus nyeri ketika seseorang menerima menonton dapat menurunkan nyeri pada
masukan sensori yang cukup atau pasien dengan CHF hal ini dapat dilihat pada
berlebihan, sehingga hasil diperoleh data rata-rata penurunan nilai
menyebabkan nyeri pada kelompok tindakan distraksi
terhambatnya impuls nyeri ke otak (nyeri menonton adalah 1,571 dengan standar
berkurangatau tidak dirasakan oleh klien). deviasi 0,535, sedangkan kelompok untuk
Stimulus sensori yang menyenangkan akan tindakan relaksasi rata-rata penurunan nilai
merangsang sekresi endorfin, sehingga nyeri adalah 1,714 dengan standar deviasi
stimulus nyeri yang dirasakan oleh klien 0,756.Hasil uji statistik diperoleh nilai p-
menjadi berkurang. Distraksi bekerja value=0.000 berarti pada ∝ (alpha) 5 %
memberi pengaruh paling baik untuk jangka terlihat ada perbedaan pengaruh tindakan
waktu yang singkat, untuk mengatasi nyeri distraksi menonton dan tindakan relaksasi
intensif hanya berlangsung beberapa menit, pada pasien CHF di Ruang Tulip RSUD
misalnya selama pelaksanaan prosedur dr.H.Abdul Moeloek Propinsi Lampung
invasif atau saat menunggu kerja analgesik. 2018. Artinya ada perbedaan yang signifikan
Perawat dapat mengkaji aktivitas- aktivitas rata-rata nyeri setelah dilakukan intervensi
yang dinikmati klien sehingga dapat pada kelompok disrtaksi maupun relaksasi.
dimanfaatkan sebagai distraksi. Aktivitas Berdasarkan keterangan di atas, maka dapat
tersebut dapat meliputi kegiatan menyanyi, di simpulkan bahwa terapi non framakologis
berdoa, menceritakan foto atau gambar yaitu relaksasi nafas dalam dan
dengan suara keras, mendengarkan musik,
dan bermain. Sebagian besar distraksi dapat
digunakan di rumah sakit, di rumah, atau
pada fasilitas perawatan jangka panjang
(Tamsuri, 2007).
Sementara penelitian yang dilakukan
Ratih (2010) bahwa masase mengurangi
intensitas nyeri persalinan kala I. Karena
dengan Relaksasi bisa mengurangi nyeri dan
membuat nyaman sesorang. Relaksasi secara
umum akan membantu menyeimbangkan
energi dan mencegah penyakit. Secara
fisiologis relaksasi merangsang dan
mengatur tubuh, memperbaiki aliran getah
bening, sehingga oksigen, zat makanan dan
Djamil, Distraksi Menonton Efektif Menurunkan Nyeri Ringan Pasien … 465

distraksi menonton sama-sama menurunkan menurunkan intensitas nyeri


nyeri. injeksi/penusukan anasthesi pada klien
Penilaian respon intensitas nyeri sirkumsisi.
sebelum dan sesudah dilakukan relaksasi dan Nyeri akut yang tidak reda dapat
distraksi menonton. Intensitas nyeri adalah mempengaruhi sistem
gambaran tentang seberapa parah nyeri yang pulmonari,
di rasakan oleh individu. Pengukuran Kardiovaskuler,gastrointesestinal, endokrin
intensitas nyeri sangat subjektif dan dan imonologi. Berbagai efek yang
individual. Selain itu, kemungkinan nyeri ditimbulkan dari nyeri pada pasien dengan
dengan intensitas yang sama di rasakan CHF seharusnya diketahui oleh perawat, agar
sangat berbeda oleh dua orang yang berbeda. perawat mampu membantu menggelola nyeri
Pengukuran nyeri dengan pendekatan dengan manajemen nyeri yang adekuat
objektif yang paling mungkin adalah dengan melibatkan pasien dan keluarganya.
menggunakan respon fisiologis tubuh Manajemen nyeri merupakan salah satu cara
terhadap nyeri itu sendiri. Namun yang di gunakan di bidang kesehatan untuk
pengukuran dengan teknik ini juga tidak mengatasi nyeri yang di alami pasien.
dapat memberikan gambaran pasti tentang Manajemen nyeri yang tepat haruslah
nyeri itu sendiri (Tamsuri, 2007). mencakup penanganan keseluruhan, tidak
Penilaian intensitas nyeri dapat hanya terbatas pada pendekatan farmakologis
dilakukan salah satunya dengan skala saja, karena nyeri dipengaruhi oleh emosi dan
numerik (Numerik Rating Scale) dalam hal tanggapan individu terhadap dirinya. Secara
ini pasien menilai nyeri dengan garis besar ada dua manajemen untuk
menggunakan skala 0-6. Dari pengukuran mengatasi nyeri yaitu manajemen
awal nyeri didapatkan data terlihat bahwa farmakologis dan manajemen non farmalogis
nyeri responden sebelum tindakan distraksi (Smeltzer & Bare, 2002).
menonton adalah rata-rata nyeri 5,14 dengan Tehnik farmakologis merupakan
nilai batas bawah pada nyeri skala empat dan tindakan kolaborasi antara perawat dan dokter
nilai batas atas pada skala enam. Sedangkan yang menekankan pada pemberian obat yang
pada kelompok relaksasi nyeri responden efektif untuk menghilangkan nyeri terutama
sebelum tindakan relaksasi rata-rata nyeri nyeri yang
5,29 dengan nilai batas bawah pada nyeri
skala empat dan nilai batas atas pada skala
enam. Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian Idris (2019) yang menunjukkan
pemberian tekhnik distraksi melihat dan
memegang nald berpengaruh untuk
Djamil, Distraksi Menonton Efektif Menurunkan Nyeri Ringan Pasien … 466
sngat hebat dan berlangsung lama (Smeltzer kelompok sebelum tindakan relaksasi pada
& Bare). Pemberian analgetik obat tidur pasien CHF didapatkan rata-rata nilai nyeri
dapat juga di berikan untuk mengurangi 5,29 dengan standar deviasi 0,756 sedangkan
nyeri. Namun pemakaian yang berlebihan sesudah intervensi tindakan relaksasi nilai
mempunyaai efek samping kecanduan dan rata- rata nyeri 3,57 dengan standar deviasi
dapat membahayakan pemakainya bila over 0,787. Hasil uji statistik di dapatkan nilai
dosis. Metode pereda nyeri non farmakologis 0.001 (p- value=0,000, di mana p-value<∝
merupakan tindakan perawat untuk (0,05) maka dapat disimpulkan ada
mengurangi intensitas nyeri sampai dengan perbedaan rata-rata nilai nyeri sebelum
tingkat yang dapat di toleransi oleh pasien tindakan relaksasi dengan sesudah tindakan
(Potter & Perry, 2005). Sekarang telah distraksi menonton pada pasien dengan CHF
banyak dikembangkan intervensi di Ruang Tulip RSUD dr. H. Abdul Moeloek
keperawatan yang dilakukan untuk Provinsi Lampung 2018.
mengurangi intensitas nyeri seperti teknik Hal ini sesuai dengan penelitian yang
distraksi menonton dan relaksasi. dilakukan oleh Sarfika dkk (2017)
Untuk membadingkan rata-rata nyeri menunjukkan hasil adanya pengaruh teknik
kelompok tindakan distraksi menonton dan distraksi menonton kartun animasi terhadap
tindakan relaksasi terhadap nyeri sebelum skala nyeri anak saat pemasangan infus. Dan
dan sesudah dikalukan intervensi. Hasil uji penelitian Basuki (2007) tentang pengaruh
Dependent Sample T Test untuk nyeri pada teknik distraksi dan relaksasi terhadap
pasien dengan CHF mengalami penurunan, penurunan tingkat nyeri pada pasien fraktur,
artinya ada perbedaan yang signifikan rata- sebagian besar responden menyatakan berada
rata nyeri sebelum dan sesudah distraksi pada tingkat nyeri dan berat, 11,7%
menonton dan relaksasi nafas dalam, dapat responden dalam rentang nyeri ringan karena
dilihat pada tabel diperoleh data pada
kelompok sebelum tindakan distraksi
menonton pada pasien CHF didapatkan rata-
rata nilai nyeri 5,14 dengan standar deviasi
0,900 sedangkan sesudah intervensi tindakan
distraksi menonton nilai rata- rata nyeri 3,57
dengan standar deviasi 0,976. Hasil uji
statistik di dapatkan nilai 0,000 (p-
value=0.000, dimana p-value<∝ (0,05) maka
dapat di simpulkan ada perbedaan rata-rata
nilai nyeri sebelum tindakan distraksi
menonton dengan sesudah tindakan distraksi
menonton pada pasien dengan CHF di
Ruang Tulip RSUD dr. H.Abdul Moeloek
Provinsi Lampung 2018. Dan pada
Djamil, Distraksi Menonton Efektif Menurunkan Nyeri Ringan Pasien … 467

klien telah beradaptasi dan telah menemukan maupun relaksasi. Berdasarkan keterangan di
cara untuk mengatasi nyeri yang dialami. atas, maka dapat di simpulkan bahwa terapi
Relaksasi bisa mengurangi nyeri dan non framakologis yaitu relaksasi nafas dalam
membuat nyaman sesorang. Relaksasi secara dan distraksi menonton sama-sama
umum akan membantu menyeimbangkan menurunkan nyeri. Namun teknis distraksi
energi dan mencegah penyakit. Secara menonton lebih efektif dibanding dengan
fisiologis relaksasi merangsang dan mengatur teknik relaksasi nafas dalam karena
tubuh, memperbaiki aliran getah bening, penggunaan teknik ini pasien merasa lebih
sehingga oksigen, zat makanan dan sisa nyaman, santai dan merasa berada pada suatu
makanan dibawa secara efektif dari jaringan yang lebih menyenangkan. Selain itu juga
tubuh. distraksi menonton sangat efektif dalam
Hasil penelitian menyatakan bahwa mengalihkan perhatian pasien terhadap rasa
dengan relaksasi nafas dalam dan distraksi cemas, ketakutan, dan depresi yang dialami
menonton dapat menurunkan nyeri pada pasien, sehingga pasien teralihkan dari rasa
pasien dengan CHF hal ini dapat dilihat pada nyeri.
tabel yang mana di peroleh data Rata-rata
penurunan nilai nyeri pada kelompok
tindakan distraksi menonton adalah 1,571 SIMPULAN
dengan standar deviasi 0,35, sedangkan
kelompok untuk tindakan relaksasi rata-rata Hasil penelitian menunjukkan terapi
penurunan nilai nyeri adalah 1,714 dengan distraksi menonton berpengaruh terhadap
standar deviasi 0,756. Hasil uji statistik nyeri ringan pasien dengan CHF. Namun,
didapat nilai p-value=0.000 berarti pada ∝ perawat masih perlu menerapkan terapi
(alpha) 5 % terlihat ada perbedaan pengaruh komplementer teknik distraksi menonton
tindakan distraksi menonton dan tindakan dalam SOP penanganan nyeri ringan sampai
relaksasi pada pasien CHF di Ruang Tulip sedang pada pasien dengan gagal jantung
RSUD dr.H.Abdul Moeloek Propinsi kongestif (CHF), serta menyediakan sarana
Lampung 2018. Artinya ada perbedann yang prasarana yang dibutuhkan untuk pemberian
signifikan rata-rata nyeri setelah dilakukan terapi komplementer.
intervensi pada kelompok disrtaksi

DAFTAR PUSTAKA

Asmadi. (2008). Teknik Prosedural Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta:


Keperawatan: Konsep dan Aplikasi Salemba Medika.
Djamil, Distraksi Menonton Efektif Menurunkan Nyeri Ringan Pasien … 468
Idris, S. (2019). Pengaruh Teknik Distraksi Surakarta. [Skripsi].
Dengan Melihat dan Memegang Nald
Terhadap Intensitas Nyeri pada Pasien Surakarta: Universitas Muhammadiyah
yang Dilakukan Penyuntikan Anasthesi Surakarta.
Sirkumsisi di Medan. [Tesis]. Medan: Ratih, R. H. (2010). Pengaruh Metode
Fakultas Keperawatan, Universitas Massage Terhadap Pengurangan
Sumatera Utara. Intensitas Nyeri pada Persaliinan Kala I
Mustawan, Z. (2008). Hubungan Penggunaan di Klinik Bersalin Fatimah Ali I
Mekanisme Koping Dengan Intensitas Marindal Medan Tahun 2010. [Karya
Nyeri Pada Pasien Post Operasi Fraktur Tulis Ilmiah]. Medan: Fakultas
Femur di Unit Orthopedi RSU Islam Keperawatan, Universsitas Sumatera
Kustati Surakarta. [Tesis]. Surakarta: Utara.
Universitas Muhammadiyah Surakarta. Rumah Sakit Umum Hi. Abdoel Moeloek.
Ngudi Basuki. (2007). Pengaruh teknik (2017). Penyusunan Program Dan
distraksi menonton dan Laporan Rumah Sakit Umum dr. Hi.
relaksasi Abdul Moeloek. Bandar Lampung.
terhadap penurunan Potter, P.A., & Perry, A.G. (2005). Buku ajar
tingkat nyeri pada pasien fraktur fundamental keperawatan: Konsep,
ekstrem. proses, dan praktik (Fundamentals of
m, nursing : Concepts, process, and
http://www.poltekkessoepraoen. ac.id/? practice). Alih Bahasa Renata
prm=artikel&var=detail&id=27 Komalasari. Edisi 4. Volume 2.
Rahmayanti, Y. N. (2010). Pengaruh Guided Jakarta: EGC.
Imagery Terhadap Tingkat Kecemasan Smeltzer, S. C., & Bare, B. G. (2002). Buku
Pada Pasien Skizoafektif Di RSJD Ajar Keperawatan Medikal-Bedah.
Vol. 3. EGC.
Sarfika, R., Yanti, N., & Winda, R. (2017).
Pengaruh Teknik Distraksi Menonton
Kartun Animasi Terhadap Skala Nyeri
Anak Usia Prasekolah Saat
Pemasangan
Djamil, Distraksi Menonton Efektif Menurunkan Nyeri Ringan Pasien … 469
Djamil, Distraksi Menonton Efektif Menurunkan Nyeri Ringan Pasien … 470

Infus Di Instalasi Rawat Inap Anak RSUP DR. M. Djamil Padang. NERS Jurnal
Keperawatan, 11(1), 32-40.
Tamsuri, A. (2007). Konsep dan Penatalaksanaan Nyeri. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Utami, S. (2016). Efektifitas Relaksasi Napas dalam dan Distraksi dengan Latihan 5 Jari
Terhadap Nyeri Post Laparatomi. Jurnal Keperawatan Jiwa, 4(1), 61-73.
Djamil, Distraksi Menonton Efektif Menurunkan Nyeri Ringan Pasien … 471

WHO. (2016). Prevention of Cardiovascular Disease. WHO Epidemologi Sub Region


AFRD and AFRE. Genewa.
Widyastuti, S. (2010). Marylin. T., Anggriani, W., Rama. W & Wike. MS
(2010). Keperawatan Keluarga: Teknik Distraksi. Fakultas Ilmu Keperawatan,
Universitas Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai