Analisis Jurnal
1. Judul jurnal : Distraksi Menonton Efektif Menurunkan Nyeri Ringan Pasien Congestive Heart
Failure (CHF)
2. Nama peneliti : Achmad Djamil, Dewi Yuliana, Mia Arini
3. Tahun publikasi : 2019
4. Penerbit : Jurnal Kesehatan
5. Analisis:
NO ITEM ANALISIS DESKRIPSI
1 Jenis penelitian : Penelitian menggunakan desain quasi
eksperimental dengan pendekatan one group
pre-test post-test design yaitu penelitian ini
termasuk dalam metode penelitian kuantitatif,
yang digunakan untuk mengetahui pengaruh
variabel independen terhadap variabel dependen
dengan memberikan perlakuan kepada kelompok
kasus berupa terapi komplementer teknik
distraksi menonton dan kelompok kontrol
diberikan teknik relaksasi nafas dalam
2 Variabel penelitian : Variabel independent : Distraksi menonton
Efektif menurunkan Nyeri ringan
Sampel Penelitian
Sampel menggunakan nonprobability sampling
dengan tehnik Concecutuve sampling dimana
pengambilan data dilakukan terlebih dahulu pada
kelompok kasus sampai dengan besar sampel
yang diinginkan tercapai, selanjutnya
pengumpulan data pada kelompok kontrol.
Adapun kriteria insklusi penelitian yaitu pasien
CHF dengan nyeri ringan sampai sedang (skala
nyeri 1-6). Sedangkan kriteria eksklusi yaitu
terpasang oksigen, sesak nafas. Berdasarkan
kriteria tersebut, maka sampel dibagi menjadi 2
kelompok intervensi yaitu: Kelompok yang
diberikan teknik distraksi menonton dan
Kelompok yang diberikan teknik relaksasi nafas
dalam.
4 Prosedur penelitian :
Kelemahan :
1) Penelitian ini hanya dmengambil sampel
pada pasien CHF yang berada di RS dr.
H. Abdul Moeloek Prov Lampung.
2) Penelitian ini tidak menjelaskan rentang
usia sampel pasien CHF yang dilakukan
penelitian
459
dengan Rumah Sakit Umum Daerah dr. Hi. untuk meningkatkan ventilasi alveoli,
Abdul Moeloek berdasarkan data registrasi memelihara pertukaran gas, mencegah
rawat jalan pada bulan Desember 2017 atelektasis paru, meningkatkan efisiensi batuk
terdapat 90 pasien berobat di Poliklinik dan mengurangi stres baik stres fisik maupun
terdapat 37 pasien rawat inap dengan emosional yaitu menurunkan intensitas nyeri
masalah penyakit jantung sebanyak 20 pasien dan menurunkan kecemasan. Sedangkan
terdiagnosa CHF. Sementara pasien yang di manfaat yang di rasakan oleh klien setelah
observasi di ruangan rawat inap, berdasarkan melakukan teknik nafas dalam adalah dapat
pengamatan yang di lakukan penulis pasien menghilangkan nyeri , ketentraman hati dan
mengeluh nyeri dada, hal ini dapat berkurangnya rasa cemas (Smeltzer dan Bare,
menyebabkan kecemasan, dapat 2002 ).
mengurangi kenyamanan dan Sedangkan teknik distraksi menonton
mengganggu aktifitas klien, karena tidak dilakukan karena pasien apabila
pasien merasa bahwa jantung itu organ yang merasakan nyeri lebih senang dalam suasana
sangat vital dan apabila ada nyeri dada pasti yang tenang, jadi tidak memungkinkan untuk
ada gangguan di jantungnya. Disamping menghidupkan televisi untuk pengalihan dari
pemberian obat-obatan sebagai tindakan nyeri pasien. Distraksi menonton adalah
kolaboratif dengan dokter untuk mengalihkan perhatian klien ke hal yang lain
mengurangi nyeri, sebagai perawat harus sehingga dapat menurunkan kewaspadaan
mampu memberikan tindakan keperawatan terhadap nyeri, bahkan meningkatkan tolerasi
yang umum untuk membantu mengurangi terhadap nyeri (Prasetyo, 2010 dalam Utami,
nyeri yaitu mengkaji sifat, 2016). Stimulus yang menyenangkan dari luar
intensitas, lokasi, durasi, dan faktor juga dapat merangrang sekresi endhorphin,
pencetus dan penghilang nyeri, mengkaji sehingga stimulus nyeri yang dirasakan oleh
tanda non verbal dari nyeri; memberikan pasien menjadi berkurang. Peredaan nyeri
pilihan tindakan rasa nyaman menciptakan secara umum berhubungan langsung dengan
lingkungan yang tenang dan partisipasi aktif individu, banyaknya
bimbingan spiritual. Berdasarkan modalitas sensori digunakan dan
pengamatan untuk mengurangi nyeri pasien,
perawat menganjurkan melakukan teknik
relaksasi dengan latihan nafas dalam dan
perawat memberikan contoh yaitu dengan
menghirup nafas dalam kemudian
menghembuskannya
perlahan-lahan.
Teknik relaksasi nafas dalam adalah
minat individu dalam stimulus, oleh karena pasien berada dalam tingkat nyeri sedang dan
itu stimulus otak akan lebih efektif dalam berat. Sedangkan 11,7% responden dalam
menurunkan nyeri (Tamsuri, 2007). rentang nyeri ringan karena klien telah
Sedangkan tujuan penggunaan teknik beradaptasi dan telah menemukan cara untuk
distraksi menonton dalam intervensi mengatasi nyeri yang dialami.
keperawatan adalah untuk pengalihan atau
menjauhkan perhatian klien terhadap sesuatu
yang sedang di hadapi, misalnya rasa nyeri. METODE
Sedangkan manfaat penggunaan teknik ini
pasien merasa lebih nyaman, santai dan Penelitian menggunakan desain quasi
merasa berada pada suatu yang lebih eksperimental yaitu dengan memberikan
menyenangkan (Widyastuti, 2010). perlakuan kepada kelompok kasus berupa
Berkaitan dengan pemberian teknik terapi komplementer teknik distraksi
relaksasi yang sudah ada Standar Prosedur menonton dan kelompok kontrol diberikan
Operasional (SPO), sedangkan untuk teknik teknik relaksasi nafas dalam. Populasi
distraksi menonton belum ada SPO yang penelitian yaitu pasien CHF di ruang Tulip
menjadi standar dalam pelaksanaannya serta Rumah Sakit Umum Daerah dr. Hi. Abdul
belum adanya kesimpulan yang menyatakan Moeloek sejumlah 60 responden.
bahwa teknik mana yang lebih baik dan lebih Sampel menggunakan tehnik
memungkinkan untuk dilakukan dalam Concecutuve sampling dimana pengambilan
mengurangi ataupun mengatasi nyeri pada data dilakukan terlebih dahulu pada
pasien CHF, serta belum terpantaunya kelompok kasus sampai dengan besar sampel
pemberian latihan teknik distraksi menonton yang diinginkan tercapai,
dan teknik relaksasi.
Berdasarkan penelitian oleh
Ganeshabala (2006, dalam Mustawan, 2008)
tentang perilaku koping pada penderita
atritis reumatoid di Poliklinik Geriatrik dan
Poliklinik Penyakit Dalam RSUP Dr.
Sardjito Yogyakarta. Hasil penelitian
menyebutkan bahwa perilaku koping pada
pasien atritis reumatoid yang baik maka akan
menurunkan keluhan (nyeri) yang
dialaminya. Penelitian oleh Basuki (2007)
tentang pengaruh tehnik distraksi menonton
dan relaksasi terhadap penurunan tingkat
nyeri pada pasien fraktur yang mana nyeri
awal pada pasien fraktur sebagian besar dari
18 responden atau 88,3% keluhan/respon
Djamil, Distraksi Menonton Efektif Menurunkan Nyeri Ringan Pasien … 461
baik stres fisik maupun emosional yaitu partisipasi aktif individu, banyaknya
menurunkan intensitas nyeri dan menurunkan modalitas sensori di gunakan dan minat
kecemasan. Sedangkan manfaat yang di individu dalam stimulus, oleh karena itu
rasakan oleh klien setelah melakukan teknik stimulus otak akan lebih efektif dalam
nafas dalam adalah dapat menghilangkan menurunkan nyeri (Tamsuri, 2007).
nyeri , ketentraman hati dan berkurangnya Sedangkan tujuan penggunaan teknik
rasa cemas. distraksi menonton dalam intervensi
Potter dan Perry (2005) menyatakan keperawatan adalah untuk pengalihan atau
bahwa dengan pemberian teknik relaksasi menjauhkan perhatian klien terhadap sesuatu
nafas dalam akan memungkinkan yang sedang di hadapi, misalnya rasa nyeri.
meningkatnya suplai oksigen ke jaringan Sedangkan manfaat penggunaan teknik ini
sehingga akan dapat menurunkan tingkat pasien merasa lebih nyaman, santai dan
nyeri yang dialami oleh individu. Relaksasi merasa berada pada suatu yang lebih
adalah sebuah keadaan dimana seseorang menyenangkan (Widyastuti, 2010).
terbebas dari tekanan dan kecemasan atau Distraksi menonton sangat efektif
kembalinya keseimbangan (equilibrium) dalam mengalihkan perhatian pasien terhadap
setelah terjadinya gangguan. Tujuan dari rasa cemas, ketakutan, dan depresi yang
teknik relaksasi adalah mencapai keadaan dialami pasien namun hal tersebut
relaksasi menyeluruh, mencakup keadaan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut
relaksasi secara fisiologis, secara kognitif, Asmadi (2008), faktor yang mempengaruhi
dan secara behavioral. Secara fisiologis, distraksi menonton yaitu komunikasi antar
keadaan relaksasi ditandai dengan penurunan perawat dan klien, media distraksi yang
kadar epinefrin dan non epinefrin dalam dipakai, jangka waktu yang digunakan serta
darah, penurunan frekuensi denyut jantung tingkat stres, cemas maupun depresi yang
(sampai mencapai 24 kali per menit), dialami pasien. Distraksi adalah mengalihkan
penurunan tekanan darah, penurunan perhatian klien ke hal yang lain sehingga
frekuensi nafas (sampai 4-6 kali per menit), dapat menurunkan kewaspadaan
penurunan ketegangan otot, metabolisme
menurun, vasodilatasi dan peningkatan
temperatur pada extermitas (Rahmayati,
2010).
Stimulus yang menyenangkan dari luar
juga dapat merangrang sekresi endhorphin,
sehingga stimulus nyeri yang dirasakan oleh
pasien menjadi berkurang. Peredaan nyeri
secara umum berhubungan langsung dengan
Djamil, Distraksi Menonton Efektif Menurunkan Nyeri Ringan Pasien … 464
terhadap nyeri, bahkan meningkatkan sisa makanan dibawa secara efektif dari
toleransi terhadap nyeri. Teknik distraksi jaringan tubuh.
dapat mengatasi nyeri berdasarkan teori Hasil penelitian menyatakan bahwa
aktivasi retikuler, yaitu menghambat dengan relaksasi nafas dalam dan distraksi
stimulus nyeri ketika seseorang menerima menonton dapat menurunkan nyeri pada
masukan sensori yang cukup atau pasien dengan CHF hal ini dapat dilihat pada
berlebihan, sehingga hasil diperoleh data rata-rata penurunan nilai
menyebabkan nyeri pada kelompok tindakan distraksi
terhambatnya impuls nyeri ke otak (nyeri menonton adalah 1,571 dengan standar
berkurangatau tidak dirasakan oleh klien). deviasi 0,535, sedangkan kelompok untuk
Stimulus sensori yang menyenangkan akan tindakan relaksasi rata-rata penurunan nilai
merangsang sekresi endorfin, sehingga nyeri adalah 1,714 dengan standar deviasi
stimulus nyeri yang dirasakan oleh klien 0,756.Hasil uji statistik diperoleh nilai p-
menjadi berkurang. Distraksi bekerja value=0.000 berarti pada ∝ (alpha) 5 %
memberi pengaruh paling baik untuk jangka terlihat ada perbedaan pengaruh tindakan
waktu yang singkat, untuk mengatasi nyeri distraksi menonton dan tindakan relaksasi
intensif hanya berlangsung beberapa menit, pada pasien CHF di Ruang Tulip RSUD
misalnya selama pelaksanaan prosedur dr.H.Abdul Moeloek Propinsi Lampung
invasif atau saat menunggu kerja analgesik. 2018. Artinya ada perbedaan yang signifikan
Perawat dapat mengkaji aktivitas- aktivitas rata-rata nyeri setelah dilakukan intervensi
yang dinikmati klien sehingga dapat pada kelompok disrtaksi maupun relaksasi.
dimanfaatkan sebagai distraksi. Aktivitas Berdasarkan keterangan di atas, maka dapat
tersebut dapat meliputi kegiatan menyanyi, di simpulkan bahwa terapi non framakologis
berdoa, menceritakan foto atau gambar yaitu relaksasi nafas dalam dan
dengan suara keras, mendengarkan musik,
dan bermain. Sebagian besar distraksi dapat
digunakan di rumah sakit, di rumah, atau
pada fasilitas perawatan jangka panjang
(Tamsuri, 2007).
Sementara penelitian yang dilakukan
Ratih (2010) bahwa masase mengurangi
intensitas nyeri persalinan kala I. Karena
dengan Relaksasi bisa mengurangi nyeri dan
membuat nyaman sesorang. Relaksasi secara
umum akan membantu menyeimbangkan
energi dan mencegah penyakit. Secara
fisiologis relaksasi merangsang dan
mengatur tubuh, memperbaiki aliran getah
bening, sehingga oksigen, zat makanan dan
Djamil, Distraksi Menonton Efektif Menurunkan Nyeri Ringan Pasien … 465
klien telah beradaptasi dan telah menemukan maupun relaksasi. Berdasarkan keterangan di
cara untuk mengatasi nyeri yang dialami. atas, maka dapat di simpulkan bahwa terapi
Relaksasi bisa mengurangi nyeri dan non framakologis yaitu relaksasi nafas dalam
membuat nyaman sesorang. Relaksasi secara dan distraksi menonton sama-sama
umum akan membantu menyeimbangkan menurunkan nyeri. Namun teknis distraksi
energi dan mencegah penyakit. Secara menonton lebih efektif dibanding dengan
fisiologis relaksasi merangsang dan mengatur teknik relaksasi nafas dalam karena
tubuh, memperbaiki aliran getah bening, penggunaan teknik ini pasien merasa lebih
sehingga oksigen, zat makanan dan sisa nyaman, santai dan merasa berada pada suatu
makanan dibawa secara efektif dari jaringan yang lebih menyenangkan. Selain itu juga
tubuh. distraksi menonton sangat efektif dalam
Hasil penelitian menyatakan bahwa mengalihkan perhatian pasien terhadap rasa
dengan relaksasi nafas dalam dan distraksi cemas, ketakutan, dan depresi yang dialami
menonton dapat menurunkan nyeri pada pasien, sehingga pasien teralihkan dari rasa
pasien dengan CHF hal ini dapat dilihat pada nyeri.
tabel yang mana di peroleh data Rata-rata
penurunan nilai nyeri pada kelompok
tindakan distraksi menonton adalah 1,571 SIMPULAN
dengan standar deviasi 0,35, sedangkan
kelompok untuk tindakan relaksasi rata-rata Hasil penelitian menunjukkan terapi
penurunan nilai nyeri adalah 1,714 dengan distraksi menonton berpengaruh terhadap
standar deviasi 0,756. Hasil uji statistik nyeri ringan pasien dengan CHF. Namun,
didapat nilai p-value=0.000 berarti pada ∝ perawat masih perlu menerapkan terapi
(alpha) 5 % terlihat ada perbedaan pengaruh komplementer teknik distraksi menonton
tindakan distraksi menonton dan tindakan dalam SOP penanganan nyeri ringan sampai
relaksasi pada pasien CHF di Ruang Tulip sedang pada pasien dengan gagal jantung
RSUD dr.H.Abdul Moeloek Propinsi kongestif (CHF), serta menyediakan sarana
Lampung 2018. Artinya ada perbedann yang prasarana yang dibutuhkan untuk pemberian
signifikan rata-rata nyeri setelah dilakukan terapi komplementer.
intervensi pada kelompok disrtaksi
DAFTAR PUSTAKA
Infus Di Instalasi Rawat Inap Anak RSUP DR. M. Djamil Padang. NERS Jurnal
Keperawatan, 11(1), 32-40.
Tamsuri, A. (2007). Konsep dan Penatalaksanaan Nyeri. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Utami, S. (2016). Efektifitas Relaksasi Napas dalam dan Distraksi dengan Latihan 5 Jari
Terhadap Nyeri Post Laparatomi. Jurnal Keperawatan Jiwa, 4(1), 61-73.
Djamil, Distraksi Menonton Efektif Menurunkan Nyeri Ringan Pasien … 471