Volume 12 Nomor 1, Januari 2021 p-ISSN 2086-3098 e-ISSN 2502-7778
Manajemen Nyeri untuk Congestive Heart Failure
No Kriteria Jawab Pembenaran & Critical thinking
. 1 P Ya Problem: Munculnya berbagai gejala klinis pada pasien (Patient/Clinica gagal jantung tersebut akan menimbulkan masalah l Problem) keperawatan dan menggangu kebutuhan dasar manusia salah satu di antaranya seperti adanya nyeri dada pada aktivitas. Terapi non farmakologi merupakan salah satu intervensi keperawatan secara mandiri untuk mengurangi nyeri yang dirasakan oleh pasien seperti teknik relaksasi napas dalam Populasi: Dalam penelitian ini data dikumpulkan dari pencarian artikel terkait manajemen nyeri pada pasien CHF.
2 I Ya Prosedur pelaksanaan sistematik review
(Intervention) menggunakan langkah-langkah sebagai berikut : (1) pencarian artikel dengan kata kunci yang telah dipilih pada empat basis data dan dicatat secara manual. (2) proses screening dilakukan dengan filter yang ada pada pilihan basis data serta menggunakan kriteria inklusi dan ekslusi yang telah ditetapkan, (3) menganalisi artikel kedalam tabel, proses indentifikasi artikel dengan pedoman PRISMA.
3 C Ya Dalam penelitian ini menggunakan metode literature
(Comparasion) review, sehingga dalam pemilihan artikel peneliti membandingkan dari 100 artikel dengan menggunakan kriteria inklusi ekslusi dan diperkercil menjadi 6 artikel yang dijadikan sampel dalam penelitian ini.
4 O Ya Berdasarkan ke 6 artikel yang dibandikan menunjukan
(Outcome) hasil Terapi teknik relaksasi nafas dalam efektif untuk menurukan nyeri pada pasien dengan CHF karena saat dilakukan teknik relaksasi nafas dalam, pasien merelaksasikan otot-otot skelet yang mengalami spasme yang disebabkan oleh peningkatan prostalgandin sehingga terjadi vasodilatasi pembuluh darah dan akan meningkatkan aliran darah ke daerah yang mengalami spasme dan iskemik. Kemudian mampu merangsang tubuh untuk melepaskan opoiod endogen yaitu endorphin dan enkefalin, yang mana opoid ini berfungsi sebagai analgesik alami. Distraksi menonton adalah mengalihkan perhatian klien ke hal yang lain sehingga dapat menurunkan kewaspadaan terhadap nyeri, bahkan meningkatkan toleransi terhadap nyeri. Teknik distraksi dapat mengatasi nyeri berdasarkan teori aktivitas retikuler, yaitu menghambat stimulus nyeri ketika seseorang menerima masukan sensori yang cukup atau berlebihan, sehingga menyebabkan terhambatnya implus nyeri ke otak (nyeri berkurang atau tidak dirasakan oleh klien). Stimulus sensori yang menyenangkan akan merangsang sekresi endorfrin, sehingga stimulus nyeri akan dirasakan oleh klien menjadi berkurang. Distraksi berkerja memberi pengaruh paling baik untuk jangka waktu yang singkat, untuk mengatasi nyeri intensif hanya berlangsung beberapa menit, misalnya selama prosedur invasif atau saat menunggu kerja analgesik. 5 S Dalam penelitian ini menggunakan metode study (Study Design) literatur dimana Studi literature review adalah cara yang dipakai untuk megumpulkan data atau sumber yang berhubungan pada sebuah topik tertentu yang bisa didapat dari berbagai sumber seperti jurnal, buku, internet, dan pustaka lain.