KEPERAWATAN
Disusun Oleh:
1. DATA DEMOGRAFI
a. Identitas Klien
Nama : Ny. RR
Umur : 19 Tahun
Agama : Islam
Suku : Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan :-
b. Penanggung Jawab
Nama : Ny. R
Umur : 53 Tahun
Pekerjaan : URT
Hubungan dengan Klien : Ibu Kandung
Lain-lain :-
2. RIWAYAT KEPERAWATAN
1) Alasan Masuk RS
2) Keluhan Utama
saat beristirahat.
1) Genogram
Keterangan :
= Laki-Laki = Meninggal
= Perempuan = Klien
sebelumnya
d. Riwayat Psikososial
saat ini klien dan keluarga baik-baik saja dalam menyikapi sakit
g. Aktivitas Sehari-hari
1) Pola Nutrisi
2) Cairan
±1000ml/hari
3) Eliminasi
BAK
BAB
1-2 x/hari.
malam hari.
tidur.
6) Personal Hygiene
dibantu keluarga.
7) Rekreasi
teman
3. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
2) Tanda-Tanda Vital
4) Berat Badan : 42 Kg
b. Pemeriksaan Sistemik
1) Sistem Penginderaan
a) Mata
b) Telinga
dilakukan palpasi tidak ada nyeri tekan dan saat dilakukan tes
c) Hidung
2) Sistem Pernafasan
nafas normal.
3) Sistem Kardiovaskuler
4) Sistem Pencernaan
nyeri tekan, tidak teraba apakah edema pada hepar dan lien.Klien
mengatakan nyeri pada perut sebelah kiri bawah.
5) Sistem Perkemihan
(normal).
6) Sistem Endokrin
7) Sistem Saraf
8) Sistem Muskuloskeletal
Tidak terdapat kaku pada otot, tidak ada nyeri tekan, keadaan otot normal,
kekuatan otot 4 4
4 4
9) Sistem Integumen
Hematokrit/PCV 42,4 % 36 – 45
a. Terapi Medis
Paracetamol drips
Ciprofloxacin
Ondansetron
Ketorolac
KLASIFIKASI DATA
DO :
1. Wajah klien nampak
menahan nyeri
2. Klien tampak gelisah
TD : 100/70 mmHg
SB : 390C
N : 100 x/m
R : 20 x/m
3 Defisit Nutrisi b.d intake Setelah dilakukan Manajemen Nutrisi
yang tidak adekuat tindakan keperawatan Observasi
Kategori : Fisiologis diharapkan status nutrisi 1. Identifikasi kebutuhan
Subkategori : Nutrisi dan membaik. kalori dan jenis
Cairan Dengan kriteria hasil : nutrient.
Definisi : Asupan nutrisi 1. Porsi makan yang 2. Monitor asupan
tidak cukup untuk memenuhi dihabiskan makanan
kebutuhan metabolisme. meningkat Terapeutik
Dibuktikan dengan : 2. Kekuatan otot 3. Berikan makanan tinggi
DS : pengunyah kalori dan tinggi
1. Klien mengeluh mual meningkat protein
muntah 3. Kekuatan otot 4. Berikan suplemen
2. Klien mengeluh lidah menelan meningkat makanan, jika perlu
terasa pahit 4. Berat badan Indeks Edukasi
DO : Masa Tubuh (IMT) 5. Ajarkan diet yang
1. Klien tampak nafsu membaik diprogamkan
makan menurun 5. Frekuensi makan Kolaborasi
2. Frekuensi makan 1-2 membaik 6. Kolaborasi dengan ahli
kali/hari gizi untuk menentukan
3. Porsi makan hanya jumlah kalori dan jenis
dihabiskan 5-6 sendok nutrient yang
4. Bibir tampak kering dibutuhkan, jika perlu
5. Terdapat sariawan
6. Gusi tampak peradangan
dan mengalami
perdarahan
7. Lidah tampak kotor
8. Peristaltic usus 15x/m
9. TB : 150 cm
10. BB :
Sebelum Sakit : 45 Kg
Saat Sakit : 42 Kg
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
No.
Hari / Tgl Jam Implementasi Evaluasi
Dx
Kamis, 24 1 09.00 1. Memonitor tekanan darah, 14.00
Januari frekuensi pernafasan dan nadi. S:
2019 d/h : 1. Klien mengatakan
TD : 100/70 mmHg badannya panas naik
SB : 390C turun sebelum masuk
N : 100 x/m rumah sakit
R : 20 x/m 2. Klien mengatakan
09.20 2. Memonitor dan catat tanda panasnya tinggi pada
dan gejala hipotermia atau waktu siang dan malam
hipertermia hari.
d/h : 3. Klien mengeluh pusing
Masih terdapat tanda-tanda O:
hipotermia atau hipertermia 1. Klien tampak terbaring
09.30 3. Menggunakan matras lemah
penghangat, selimut hangat, 2. TTV
dan penghangat ruangan TD : 100/70 mmHg
untuk menaikkan suhu tubuh, SB : 390C
jika perlu N : 100 x/m
d/h : R : 20 x/m
Klien mengerti dan dapat A:
melakukan Masalah belum teratasi
10.25 4. Menyesuaikan suhu P:
lingkungan dengan kebutuhan Lanjutkan Intervensi
pasien. 1. Monitor tekanan darah,
d/h : frekuensi pernafasan dan
Klien dan Keluarga paham nadi.
11.00 5. Jelaskan cara pencegahan 2. Monitor dan catat tanda
hipotermi karena terpapar dan gejala hipotermia
udara dingin atau hipertermia
d/h : 3. Gunakan matras
Klien dan Keluarga paham penghangat, selimut
12.00 6. Penatalaksanaan Pemberian hangat, dan penghangat
antipiretik ruangan untuk menaikkan
d/h : suhu tubuh, jika perlu
Pemberian Antipiretik 4. Sesuaikan suhu
Paracetamol 500mg/8jam lingkungan dengan
kebutuhan pasien.
5. Jelaskan cara pencegahan
hipotermi karena terpapar
udara dingin
6. Pemberian antipiretik jika
perlu
2 09.15 1. Mengidentifikasi lokasi, 14.00
karakteristik, durasi, S:
frekuensi, kualitas, intensitas 1. Klien mengatakan nyeri
nyeri. pada perut sebelah kiri
d/h : bawah
P : Nyeri dirasakan tiba-tiba 2. P : Nyeri dirasakan tiba-
Q : Nyeri dirasakan hilang tiba
timbul seperti ditusuk-tusuk 3. Q : Nyeri dirasakan
R : Nyeri dirasakan dibagian hilang timbul seperti
perut kiri bawah ditusuk-tusuk
S : Skala Nyeri 4 4. R : Nyeri dirasakan
T : Lama Nyeri +- 4-10m dibagian perut kiri bawah
09.25 2. Mengidentifikasi factor yang 5. S : Skala Nyeri 3
memperberat dan 6. T : Lama Nyeri +- 4-10m
memperingan nyeri
d/h : O:
Faktor yang menyebabkannya 1. Wajah klien nampak
yaitu naik turunnya panas menahan nyeri
klien 2. Klien tampak gelisah
09.40 3. Memberikan teknik non 3. TTV :
farmakologi untuk TD : 100/70 mmHg
mengurangi rasa nyeri yaitu SB : 390C
kompres hangat N : 100 x/m
d/h : R : 20 x/m
Nyeri mulai menurun A:
perlahan setelah diberikan Masalah belum teratasi
kompres hangat dari skala 4 P:
menjadi skala 3 Lanjutkan Intervensi
09.45 4. Mengajarkan teknik non 1. Identifikasi lokasi,
farmakologis untuk karakteristik, durasi,
mengurangi rasa nyeri frekuensi, kualitas,
d/h : intensitas nyeri.
Klien paham dan dapat 2. Identifikasi factor yang
melakukan memperberat dan
12.00 5. Kolaborasi pemberian memperingan nyeri
analgetik 3. Berikan teknik non
d/h : farmakologi untuk
Penatalaksanaan pemberian mengurang rasa nyeri
analgetik yaitu ketorolac 1 yaitu terapi
amp /iv / 12 jam 4. Ajarkan teknik non
farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
5. Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
3 09.22 1. Mengidentifikasi kebutuhan 14.00
kalori dan jenis nutrient. S:
d/h : 1. Klien mengeluh mual
Jenis makanan yang muntah
dikonsumsi sesuai dengan 2. Klien mengeluh lidah
anjuran dokter terasa pahit
09.35 2. Memonitor asupan makanan O:
d/h : 1. Klien tampak nafsu
Asupan makanan yang makan menurun
dikonsumsi sesuai dengan 2. Frekuensi makan 1-2
anjuran dokter kali/hari
09.42 3. Memberikan makanan tinggi 3. Porsi makan hanya
kalori dan tinggi protein dihabiskan 5-6 sendok
d/h : 4. Bibir tampak kering
Makanan telah diberikan 5. Terdapat sariawan
sesuai dengan anjuran 6. Gusi tampak peradangan
10.00 4. Berikan suplemen makanan, dan mengalami
jika perlu perdarahan
d/h : 7. Lidah tampak kotor
Suplemen diberikan jika klien 8. Peristaltic usus 15x/m
menolak untuk makan 9. BB :
10.05 5. Ajarkan diet yang Sebelum Sakit : 45 Kg
diprogamkan Saat Sakit : 42 Kg
d/h : A:
Klien mengerti dan paham Masalah beelum teratasi
13.00 6. Kolaborasi dengan ahli gizi P:
untuk menentukan jumlah Lanjutkan intervensi
kalori dan jenis nutrient yang 1. Identifikasi kebutuhan
dibutuhkan kalori dan jenis nutrient.
d/h : 2. Monitor asupan makanan
Hasil kolaborasi yakni 3. Berikan makanan tinggi
pemberian makanan yang kalori dan tinggi protein
sesuai ketentuan atau anjuran 4. Berikan suplemen
makanan, jika perlu
5. Ajarkan diet yang
diprogamkan
6. Kolaborasi dengan ahli
gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan jenis
nutrient yang dibutuhkan,
jika perlu
CATATAN PERKEMBANGAN 1
No.
Hari / Tgl Jam Implementasi Evaluasi
Dx
Jumat, 25 1 09.00 1. Memonitor tekanan darah, 14.00
Januari frekuensi pernafasan dan nadi. S:
2019 d/h : 1. Klien mengatakan panas
TD : 110/70 mmHg sudah mulai menurun
SB : 380C 2. Klien mengatakan
N : 88 x/m panasnya naik pada
R : 22 x/m waktu siang dan malam
09.10 2. Menyesuaikan suhu hari.
lingkungan dengan kebutuhan 3. Klien mengeluh pusing
pasien. O:
d/h : 1. Klien tampak terbaring
Klien dan Keluarga paham lemah
12.00 3. Penatalaksanan Pemberian 2. TTV
antipiretik TD : 110/70 mmHg
d/h : SB : 380C
Diberikan antipiretik N : 88 x/m
Paracetamol 500mg/8jam R : 22 x/m
A:
Masalah belum teratasi
P:
Lanjutkan Intervensi
1. Monitor tekanan darah,
frekuensi pernafasan dan
nadi.
2. Sesuaikan suhu
lingkungan dengan
kebutuhan pasien.
3. Penatalaksanaan
Pemberian antipiretik
2 09.05 1. Mengidentifikasi lokasi, 14.00
karakteristik, durasi, S:
frekuensi, kualitas, intensitas 1. Klien mengatakan nyeri
nyeri. pada perut sebelah kiri
d/h : bawah sedikit menurun
P : Nyeri dirasakan tiba-tiba 2. P : Nyeri dirasakan tiba-
Q : Nyeri dirasakan hilang tiba
timbul seperti ditusuk-tusuk 3. Q : Nyeri dirasakan
R : Nyeri dirasakan dibagian hilang timbul seperti
perut kiri bawah ditusuk-tusuk
S : Skala Nyeri 4 4. R : Nyeri dirasakan
T : Lama Nyeri +- 4-10m dibagian perut kiri bawah
09.20 2. Memberikan teknik non 5. S : Skala Nyeri 2
farmakologi untuk mengurang 6. T : Lama Nyeri +- 4-10m
rasa nyeri yaitu terapi music O:
d/h : 1. Wajah klien nampak
Nyeri mulai menurun menahan nyeri
perlahan setelah diberikan 2. Klien tampak gelisah
terapi music dari skala 3 3. TTV :
menjadi skala 2 TD : 100/70 mmHg
12.00 3. Kolaborasi pemberian SB : 390C
analgetik N : 100 x/m
d/h : R : 20 x/m
Penatalaksanaa pemberian A:
analgetik ketorolac 1amp /iv / Masalah belum teratasi
12jam P:
Lanjutkan Intervensi
1. Identifikasi lokasi,
karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas,
intensitas nyeri.
2. Berikan teknik non
farmakologi untuk
mengurang rasa nyeri
yaitu aroma terapi
3. Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
3 09.15 1. Mengidentifikasi kebutuhan 14.00
kalori dan jenis nutrient. S:
d/h : 1. Klien mengeluh masih
Jenis makanan yang mual mual muntah
dikonsumsi sesuai dengan 2. Klien mengeluh lidah
anjuran dokter terasa pahit
09.25 2. Memonitor asupan makanan O:
d/h : 1. Klien tampak nafsu
Asupan makanan yang makan menurun
dikonsumsi sesuai dengan 2. Frekuensi makan 1-2
anjuran dokter kali/hari
09.30 3. Memberikan makanan tinggi 3. Porsi makan hanya
kalori dan tinggi protein dihabiskan 5-6 sendok
d/h : 4. Bibir tampak kering
Makanan telah diberikan 5. Terdapat sariawan
sesuai dengan anjuran 6. Gusi tampak peradangan
12.00 4. Berikan suplemen makanan, dan mengalami
jika perlu perdarahan
d/h : 7. Lidah tampak kotor
Suplemen diberikan jika klien 8. Peristaltic usus 15x/m
menolak untuk makan 9. BB :
13.00 5. Kolaborasi dengan ahli gizi Sebelum Sakit : 45 Kg
untuk menentukan jumlah Saat Sakit : 42 Kg
kalori dan jenis nutrient yang A:
dibutuhkan, jika perlu Masalah belum teratasi
d/h : P:
Hasil kolaborasi yakni Lanjutkan intervensi
pemberian makanan yang 1. Identifikasi kebutuhan
sesuai ketentuan atau anjuran kalori dan jenis nutrient.
2. Monitor asupan makanan
3. Berikan makanan tinggi
kalori dan tinggi protein
4. Berikan suplemen
makanan, jika perlu
5. Kolaborasi dengan ahli
gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan jenis
nutrient yang dibutuhkan,
jika perlu
CATATAN PERKEMBANGAN 2
No.
Hari / Tgl Jam Implementasi Evaluasi
Dx
Sabtu, 26 1 09.00 1. Memonitor tekanan darah, 14.00
Januari frekuensi pernafasan dan nadi. S:
2019 d/h : 1. Klien mengatakan
TD : 110/70 mmHg panassudah mulai
SB : 380C menurun
N : 88 x/m 2. Klien mengatakan
R : 22 x/m panasnya naik pada
09.20 2. Menyesuaikan suhu waktu siang dan malam
lingkungan dengan kebutuhan hari.
pasien. 3. Klien mengeluh pusing
d/h : O:
Klien dan Keluarga paham 1. Klien tampak terbaring
12.00 3. Penatalaksanaan Pemberian lemah
antipiretik 2. TTV
d/h : TD : 110/70 mmHg
Diberikan antipiretik SB : 380C
Paracetamol 500mg/8jam N : 88 x/m
R : 22 x/m
A:
Masalah belum teratasi
P:
Lanjutkan Intervensi
1. Monitor tekanan darah,
frekuensi pernafasan dan
nadi.
2. Sesuaikan suhu
lingkungan dengan
kebutuhan pasien.
3. Pemberian antipiretik jika
perlu
2 09.05 1. Mengidentifikasi lokasi, 14.00
karakteristik, durasi, S:
frekuensi, kualitas, intensitas 1. Klien mengatakan nyeri
nyeri. pada perut sebelah kiri
d/h : bawah sedikit menurun
P : Nyeri dirasakan tiba-tiba 2. P : Nyeri dirasakan tiba-
Q : Nyeri dirasakan hilang tiba
timbul seperti ditusuk-tusuk 3. Q : Nyeri dirasakan
R : Nyeri dirasakan dibagian hilang timbul seperti
perut kiri bawah ditusuk-tusuk
S : Skala Nyeri 4 4. R : Nyeri dirasakan
T : Lama Nyeri +- 4-10m dibagian perut kiri bawah
09.15 2. Memberikan teknik non 5. S : Skala Nyeri 1
farmakologi untuk mengurang 6. T : Lama Nyeri +- 4-10m
rasa nyeri yaitu aroma terapi O:
d/h : 1. Wajah klien nampak
Nyeri mulai menurun menahan nyeri
perlahan setelah diberikan 2. Klien tampak gelisah
aroma terapi dari skala 2 3. TTV :
menjadi skala 1 TD : 100/70 mmHg
12.00 3. Kolaborasi pemberian SB : 390C
analgetik N : 100 x/m
d/h : R : 20 x/m
Penatalaksanaan pemberian A:
analgetik yaitu ketorolac Masalah belum teratasi
1am /iv /12 jam P:
Lanjutkan Intervensi
1. Identifikasi lokasi,
karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas,
intensitas nyeri.
2. Berikan teknik non
farmakologi untuk
mengurang rasa nyeri
3. Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
3 09.10 1. Mengidentifikasi kebutuhan 14.00
kalori dan jenis nutrient. S:
d/h : 1. Klien mengeluh masih
Jenis makanan yang mual mual muntah
dikonsumsi sesuai dengan 2. Klien mengeluh lidah
anjuran dokter terasa pahit
09.25 2. Memonitor asupan makanan O:
d/h : 1. Klien tampak nafsu
Asupan makanan yang makan menurun
dikonsumsi sesuai dengan 2. Frekuensi makan 1-2
anjuran dokter kali/hari
09.30 3. Memberikan makanan tinggi 3. Porsi makan hanya
kalori dan tinggi protein dihabiskan 5-6 sendok
d/h : 4. Bibir tampak kering
Makanan telah diberikan 5. Terdapat sariawan
sesuai dengan anjuran 6. Gusi tampak peradangan
12.00 4. Berikan suplemen makanan, dan mengalami
jika perlu perdarahan
d/h : 7. Lidah tampak kotor
Suplemen diberikan jika klien 8. Peristaltic usus 15x/m
menolak untuk makan 9. BB :
13.00 5. Kolaborasi dengan ahli gizi Sebelum Sakit : 45 Kg
untuk menentukan jumlah Saat Sakit : 42 Kg
kalori dan jenis nutrient yang A:
dibutuhkan, jika perlu Masalah belum teratasi
d/h : P:
Hasil kolaborasi yakni Lanjutkan intervensi
pemberian makanan yang 1. Identifikasi kebutuhan
sesuai ketentuan atau anjuran kalori dan jenis nutrient.
2. Monitor asupan makanan
3. Berikan makanan tinggi
kalori dan tinggi protein
4. Berikan suplemen
makanan, jika perlu
5. Kolaborasi dengan ahli
gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan jenis
nutrient yang dibutuhkan,
jika perlu
B. Pembahasan
tinjauan teoritis dan tinjauan kasus yang diperoleh melalui pendekatan studi
langsung yang berorientasi pada klien, yang secara garis besarnya apa yang
pada tanggal 24– 26Januari 2019 diruang perawatan Rumah Sakit Prof. Dr. H.
keperawatan :
1. Pengkajian
badannya panas naik turun sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit, klien
Demam merupakan keluhan dan gejala klinis terpenting yang timbul pada
semua penderita demam typhoid yang memiliki tanda dan gejala demam
2. Diagnosa Keperawatan
proses menganalisis data subjektif dan objektif yang telah diperoleh pada
ini untuk menurunkan suhu tubuh ke dalam batas normal. Karena jika
Nahdi, 2015).
C. Rencana Keperawatan
vital klien. Hal ini sejalan dengan penelitian Dewi (2017) dua pasien
D. Implementasi Keperawatan
rujukan/ketergantungan.
pernafasan dan nadi, memonitor dan catat tanda dan gejala hipotermia atau
Keperawatan Indonesia.
E. Evaluasi Keperawatan
format SOAP.
maka dapat diangkat diagnose yang berhubungan dengan masalah yang ada
2. Pada pengkajian tidak di jelaskan pasien sudah berapa hari mengalami panas
penilaian GCS (Glasgow Coma Scale), sementara pada dasarnya nilai dari
tingkat GCS juga diperlukan guna menilai tingkat kesadaran klien saat itu.
obat. Sedangkan seperti yang kita ketahui jika memberi obat itu harus tau
waktu praktek yang telah selesai jadinya implementasi tidak dapat dilanjutkan.