Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manajemen pada dasarnya berfokus pada perilaku manusia untuk
mencapai tingkat tertinggi dari produktivitas pada pelayanan di suatu
kegiatan. Manajemen merupakan serangkaian aktivitas (termasuk
perencanaan, pengambilan keputusan, pengorganisasian, kepemimpinan
dan pengendalian) yang diarahkan pada sumbersumber daya organisasi
(manusia, financial, fisik dan informasi) dengan maksud mencapai tujuan
organisasi secara efisien dan efektif (Griffin, 2004). Manajemen ilmiah ini
membutuhkan revolusi mental dan tanggung jawab moral yang tinggi
dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Dengan kata lain, semua
kegiatan harus direncanakan sebaik mungkin baik dari segi keuntungan
maupun kerugiannya berdasarkan parameter-parameter ilmiah yang telah
ditetapkan (Nursalam, 2014; 84).
Pelayanan keperawatan merupakan pelayanan profesional sebagai
bagian integral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan
kiat keperawatan dituju kepada individu, keluarga, kelompok atau
masyarakat baik sehat maupun sakit (UU Keperawatan no 38 tahun
2014). Pelayanan keperawatan profesional dapat terwujud apabila
dilaksanakan oleh tenaga keperawatan yang profesional sehingga dapat
berkontribusi dalam peningkatan kualitas pelayanan rumah sakit
khususnya pelayanan keperawatan (sumijatun, 2010).
Perubahan pelayanan keperawatan mempunyai dua pilihan utama,
yaitu mereka melakukan inovasi dan berubah atau mereka yang diubah
oleh suatu keadaan dan situasi. Perawat harus mempunyai keterampilan
dalam proses perubahan. Keterampilan pertama adalah proses
keperawatan. Proses keperawatan merupakan pendekatan dalam
menyelesaikan masalah yang sistematis dan konsisten dengan

Makalah Manajemen Pelayanan Keperawatan oleh Windawaty Humola 1


|
perencanaan perubahan. Keterampilan kedua adalah ilmu teoretis dan
pengalaman praktik. Perawat harus diajarkan ilmu teoretis di kelas dan
mempunyai pengalaman praktik untuk bekerja secara efektif dengan
orang lain (Nursalam, 2014; 3).
Perubahan pelayanan kesehatan/keperawatan merupakan kesatuan
dalam perkembangan dan perubahan keperawatan di Indonesia. Bahkan,
menjadi hal yang aneh atau tidak semestinya terjadi, apabila masyarakat
umum dan lingkungannya terus-menerus berubah, sedangkan
keperawatan yang merupakan bagian masyarakat tersebut tidak berubah
dalam menata kehidupan profesi keperawatan. Perubahan adalah cara
keperawatan mempertahankan diri sebagai profesi dan berperan aktif
dalam menghadapi era global (milenium III). Masyarakat ilmuwan dan
profesional keperawatan Indonesia melihat dan mempersiapkan proses
profesionalisasi pada era global ini bukan sebagai suatu ancaman untuk
ditakuti atau dihindari, tetapi merupakan tantangan untuk berupaya lebih
keras memacu proses profesionalisasi keperawatan di Indonesia serta
menyejajarkan diri dengan keperawatan di negara-negara lain.
Mewujudkan keperawatan sebagai profesi di Indonesia bukan hanya
sekadar perjuangan untuk membela nasib para perawat yang sudah lama
kurang mendapat perhatian. Namun lebih dari itu, upaya ini dilakukan
untuk memenuhi hak masyarakat dalam mendapat asuhan keperawatan
yang professional (Nursalam, 2014; 3-4).
Keperawatan sebagai profesi yang merupakan bagian dari
masyarakat akan terus berubah sejalan dengan masyarakat yang terus
berkembang dan mengalami perubahan. Keperawatan dapat dilihat dari
berbagai aspek, antara lain keperawatan sebagai bentuk asuhan
profesional kepada masyarakat, keperawatan sebagai ilmu pengetahuan
dan teknologi (iptek), serta keperawatan sebagai kelompok masyarakat
ilmuwan dan kelompok masyarakat profesional. Dengan terjadinya
perubahan atau pergeseran dari berbagai faktor yang memengaruhi
keperawatan, akan berdampak pada perubahan dalam pelayanan/asuhan
Makalah Manajemen Pelayanan Keperawatan oleh Windawaty Humola 2
|
keperawatan, perkembangan iptek keperawatan, maupun perubahan
dalam masyarakat keperawatan, baik sebagai masyarakat ilmuwan
maupun sebagai masyarakat profesional (Nursalam, 2014; 4).
Tuntutan kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan pada era
global akan terus berubah karena masalah kesehatan yang dihadapi
masyarakat juga terus mengalami perubahan. Masalah keperawatan
sebagai bagian masalah kesehatan yang dihadapi masyarakat terus-
menerus berubah karena berbagai faktor yang mendasarinya juga terus
mengalami perubahan. Dengan berkembangnya masyarakat dan berbagai
bentuk pelayanan profesional serta kemungkinan adanya perubahan
kebijakan dalam bidang kesehatan, maka mungkin saja akan terjadi
pergeseran peran keperawatan dalam sistem pemberian pelayanan
kesehatan kepada masyarakat (Nursalam, 2014; 4).
Era global, hendaknya oleh para penggiat keperawatan dipersiapkan
secara benar dan menyeluruh, mencakup seluruh aspek keadaan atau
peristiwa yang telah, sedang, dan yang akan berlangsung pada era
tersebut. Memasuki era global, kita dihadapkan pada perkembangan iptek
yang sangat cepat. Proses penyebaran iptek juga disertai dengan
percepatan penyebaran berbagai macam barang dan jasa yang luar biasa
banyak. Hal ini disebabkan pesatnya perkembangan teknologi
transportasi, telekomunikasi, dan jenis teknologi lainnya. Semuanya ini
mencerminkan terjadinya proses globalisasi dengan segala ciri dan
konsekuensinya (Nursalam, 2014; 4).
Ada empat skenario masa depan yang diprediksikan akan terjadi dan
harus diantisipasi dengan baik oleh profesi keperawatan Indonesia
(Ma’arifin, 1999), yaitu:
1. masyarakat berkembang—ditunjukkan dengan tingkat pendidikan—
sehingga membuat mereka memiliki kesadaran yang lebih tinggi akan
hak dan hukum, menuntut berbagai bentuk dan jenjang pelayanan
kesehatan yang profesional, ditambah pula rentang kehidupan daya
ekonomi masyarakat ikut semakin melebar;
Makalah Manajemen Pelayanan Keperawatan oleh Windawaty Humola 3
|
2. rentang masalah kesehatan meluas, sehingga berdampak pada
sistem pemberian pelayanan kesehatan, mulai dari teknologi yang
sederhana sampai pada teknologi yang sangat canggih;
3. Ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang dan harus
dimanfaatkan secara tepat guna;
4. tuntutan profesi meningkat karena didorong oleh perkembangan iptek
medis, permasalahan internal pada profesi keperawatan, dan era
global (Nursalam, 2014; 4-5).
Perubahan-perubahan yang terjadi di era global akan berdampak
positif dan negatif terhadap pelayanan keperawatan. Dampak positif
akibat perubahan yang terjadi meliputi:
1. makin meningkatnya mutu pelayanan keperawatan yang
diselenggarakan;
2. makin sesuainya jenis dan keahlian tenaga kesehatan/keperawatan
yang tersedia sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat;
3. bertambahnya kesempatan kerja bagi tenaga kesehatan.
Sedangkan dampak negatif yang perlu diperhatikan meliputi:
1. terjadinya persaingan yang makin ketat antartenaga
kesehatan/keperawatan bangsa sendiri dan asing;
2. berubahnya filosofi pelayanan kesehatan/keperawatan yang semula
berorientasi sosial menjadi sepenuhnya bersifat komersial;
3. makin sulit mewujudkan pemerataan pelayanan
kesehatan/keperawatan karena terjadinya ketimpangan pemerataan
pelayanan ini yang erat kaitannya dengan tenaga ahli/tenaga asing
untuk berkiprah di daerah-daerah terpencil;
4. tidak sesuainya pelayanan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan
masyarakat (Nursalam, 2014; 19).
Rumah sakit merupakan sebuah institusi perawatan kesehatan
profesional yang pelayanannya disediakan oleh dokter, perawat, dan
tenaga ahli kesehatan lainnya (Sabarguna, 2008). Suatu rumah
sakitmemerlukan pengorganisasian untuk melancarkan jalan sukses.
Makalah Manajemen Pelayanan Keperawatan oleh Windawaty Humola 4
|
Organisasi rumah sakit memiliki pemimpin dan stafstaf yang bergerak
dibidangnya agar organisasi di rumah sakit mampu mejalankan pelayanan
yang optimal.
Pengorganisasian dalam manajemen keperawatan mempunyai
banyak aktifitas penting, antara lain bagaimana asuhan keperawatan
dikelola secara efektif dan efisien untuk sejumlah pasien di rumah sakit
dengan jumlah staf keperawatan dan fasilitas yang ada. Untuk diperlukan
pembagian tugas, kerja sama, dan koordinasi sehingga semua pasien
mendapatkan pelayanan yang 2 optimal. Oleh karena itu menejer
keperawatan perlu menetapkan kerangka kerja, yaitu dengan cara:
mengelompokan dan membagi kegitan yang harus dilakukan, menentukan
jalinan hubungan kerja antara tenaga dan menciptakan hubungan antara
kepala-staf melalui penugasan,delegasi dan wewenang.
Dalam model pengembangan praktik keperawatan profesional peran
dan fungsikepala ruang merupakan hal yang sangat penting sehingga
kompetensi kepemimpinan dan manajemen yang mutlak dibutuhkan
karena kemampuan itu manajer kepala ruang akan diuji untuk menata
pengorganisasian staf dan menentukan sistem pemberian asuhan
keperawatan kepada pasien sebagai refleksi pelaksanaan praktik
keperawatan profesional.
Praktik keperawatan adalah tindakan keperawatan profesional
masyarakat dalam menggunakan pengetahuan teoretis yang mantap dan
kukuh dari berbagai ilmu dasar serta ilmu keperawatan sebagai landasan
untuk melakukan pengkajian, menegakkan diagnosis, menyusun
perencanaan, melaksanakan asuhan keperawatan, dan mengevaluasi
hasil tindakan keperawatan, serta mengadakan penyesuaian rencana
keperawatan untuk menentukan tindakan selanjutnya. Selain memiliki
kemampuan intelektual, interpersonal, dan teknikal, perawat juga harus
mempunyai otonomi yang berarti mandiri dan bersedia menanggung
risiko, bertanggung jawab, dan bertanggung gugat terhadap tindakan yang

Makalah Manajemen Pelayanan Keperawatan oleh Windawaty Humola 5


|
dilakukannya, termasuk dalam melakukan dan mengatur dirinya sendiri
(Nursalam, 2014; 21).
1.2 Tujuan
Mengetahui Bagaimana Konsep Manajemen Pelayanan Keperawatan,
sehingga dapat menjadikan sebuah pengetahuan yang dijadikan acuan
dalam individu perawat itu sendiri dan organisasi keperawatan guna
memberikan dampak positif dalam Pelayanan Keperawatan. Diharapkan
dengan makalah ini dapat memberikan ilmu baru bagi pembaca sehingga
dapat pengetahuan untuk sehari-hari.
1.3 Tujuan Perumusan Masalah
1. Apa pengertian Manajemen?
2. Apa Pengertian Manajemen Pelayanan Keperawatan?
3. Apa saja Fungsi-Fungsi Manajemen Keperawatan?
4. Apa Saja Komponen Manajemen Keperawatan?
5. Apa Saja Prinsip-prinsip yang mendasari Manajemen Keperawatan?
6. Bagaimana Lingkup Manajemen Keperawatan?
7. Apa Saja yang Menjadi Tujuan Manajemen Keperawatan?
8. Apa saja Konsep Manajemen Asuhan Keperawatan?
9. Bagaimana Perencanaan dalam Manajemen Keperawatan?
10. Bagaimana Pengorganisasian dalam Manajemen Keperawatan?
11. Bagaimana Pengarahan dalam Manajemen Keperawatan?
12. Bagaimana Pengendalian dalam Manajemen Keperawatan?
1.4 Manfaat
Makalah ini di harapkan dapat membantu terbentuknya sebuah
pemahaman tentang manajemen pelayanan keperawatan dan dapat
memberikan gambaran tentang manajemen Pelayanan Keperawatan yang
sistematis yang sesuai.

Makalah Manajemen Pelayanan Keperawatan oleh Windawaty Humola 6


|
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Manajemen


Manajemen biasanya diidentikkan dengan cara untuk mengatur
beberapa hal secara baik dan sesuai dengan tujuan. Pengaturan
dilakukan agar hal hal yang diatur berjalan seimbang, lancar, dan
mencapai tujuan yang diharapkan. Berikut ini akan diuraikan beberapa
pengertian manajemen secara umum dari beberapa ahli (Mugianti, 2016;
11).
Manajemen adalah proses untuk melaksanakan pekerjaan melalui
orang lain (Gillies,1989). Menurut Siagian (1999), manajemen berfungsi
untuk melakukan semua kegiatan yang perlu dilakukan dalam rangka
mencapai tujuan dalam batas – batas yang telah ditentukan pada tingkat
administrasi. Sedangkan Liang Lie mengatakan bahwa manajemen
adalah suatu ilmu dan seni perencanaan, pengarahan, pengorganisasian
dan pengontrolan dari benda dan manusia untuk mencapai tujuan yang
telah ditentukan sebelumnya. Selanjutnya Swanburg (2000)
mendefinisikan manajemen sebagai ilmu atau seni tentang bagaimana
menggunakan sumber daya secara efisien, efektif dan rasional untuk
mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya (Mugianti,
2016; 11).
Dari beberapa pengertian di atas dapat dijelaskan bahwa
manajemen adalah proses yang dinamis, yang senantiasa berubah sesuai
dengan tuntutan perkembangan. Manajemen merupakan proses
mengorganisir sumber-sumber untuk mencapai tujuan dimana arah tujuan
yang akan dicapai ditetapkan berdasarkan visi, misi, filosofi organisasi
(Mugianti, 2016; 11).
2.1.1 Prinsip Manajemen
1. Manajemen adalah kegiatan pengelolaan dan pengambilan
keputusan.
Makalah Manajemen Pelayanan Keperawatan oleh Windawaty Humola 7
|
2. Pengelolaan dan pengambilan keputusan selalu dihadapkan
pada ketidakpastian (uncertainty).
3. Untuk memperoleh tujuan pengambilan keputusan dan
mengurangi ketidakpastian diperlukan data, informasi, dan
proses pengendalian (Nursalam, 2014; 84).
2.1.2 Langkah-Langkah dalam Pengembangn Kerja
Pengawasan pekerjaan yang terkendali melalui penelaahan waktu
dan gerak untuk menentukan tujuan penyelenggaraan tugas yang paling
efisien dan terbaik adalah sebagai berikut.
1. Seleksi ilmiah untuk mencari tenaga yang terbaik (sesuai
kebutuhkan organisasi) dan dapat melaksanakan tugas secara
efektif dan efisien.
2. Melatih tenaga yang terpilih untuk melakukan pekerjaan dengan
cara yang lazim dan terbukti efisien.
3. Memberikan imbalan (gaji) yang sesuai kepada para pegawai
berdasarkan kemampuan dan tanggung jawabnya, sebagai
rangsangan untuk bekerja lebih giat.
4. Mengangkat pegawai yang memiliki keahlian pada posisi
manajerial dan memberikan tanggung jawab untuk
merencanakan program kerja sesuai dengan metode yang
dipilih.
5. Menciptakan lingkungan kerja yang bertanggung jawab, yaitu
dengan pembuatan laporan secara teratur tentang kemajuan
tugas yang diembannya (Nursalam, 2014; 84).
2.2 Pengertian Manajemen Pelayanan Keperawatan
Manajemen Pelayanan Keperawatan atau manajemen Keperawatan
adalah secara singkat diartikan sebagai proses pelaksanaan pelayanan
keperawatan melalui upaya staf keperawatan untuk memberikan asuhan
keperawatan, pengobatan, dan rasa aman kepada pasien atau keluarga
serta masyarakat. Pekerjaan keperawatan harus diatur sedemikian rupa
sehingga tujuan pelayanan dan asuhan keperawatan dapat tercapai.
Makalah Manajemen Pelayanan Keperawatan oleh Windawaty Humola 8
|
Siapa yang diatur? Untuk apa? Apa tujuan pengaturan? Dalam
memberikan pelayanan keperawatan kepada pasien, perawat
menerapkan manajemen keperawatan dalam bentuk manajemen asuhan
keperawatan (Mugianti, 2016; 2).
2.3 Fungsi-fungsi Manajemen Keperawatan
2.4 Koponen Manajemen Keperawatan
2.5 Prinsip-Prinsip yang Mendasari Manajemen Keperawatan
Prinsip-prinsip yang mendasari manajemen keperawatan adalah :
1. Manajemen keperawatan seyogianya berlandaskan perencanaan
karena melalui fungsi perencanaan, pimpinan dapat menurunkan
resiko pengambilan keputusan, pemecahan masalah yang afektif
dan terencana.
2. Manajemen keperawatan dilaksanakan melalui penggunaan waktu
yang efektif. Manajer keperawatan menghargai waktu akan
menyusun perencanaan yang terprogram dengan baik dan
melaksanakan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan sebelumnya.
3. Manajemen keperawatan akan melibatkan pengambilan
keputusan berbagai situasi maupun permasalahan yang terjadi
dalam pengelolaan kegiatan keperawatan memerlukan
pengambilan keputusan di berbagai tingkat manajerial.
4. Memenuhi kebutuhan asuhan keperawatan pasien merupakan
fokus perhatian manajer keperawatan dengan mempertimbangkan
apa yang pasien lihat, fikir, yakini dan ingini . Kepuasan pasien
merupakan point utama dari seluruh tujuan keperawatan.
5. Manajemen keperawatan harus terorganisir. Pengorganisasian
dilakukan sesuai dengan kebutuhan organisasi untuk mencapai
tujuan.
6. Pengarahan merupakan elemen kegiatan manajemen
keperawatan yang meliputi proses pendelegasian, supervisi,

Makalah Manajemen Pelayanan Keperawatan oleh Windawaty Humola 9


|
koordinasi dan pengendalian pelaksanaan rencana yang telah
diorganisasikan.
7. Manejer keperawatan yang baik adalah manajer yang dapat
memotivasi staf untuk memperlihatkan penampilan kerja yang
baik.
8. Manajemen keperawatan menggunakan komunikasi yang efektif.
Komunikasi yang efektif akan mengurangi kesalahpahaman dan
memberikan persamaan pandangan arah dan pengertian diantara
bawahan.
9. Pengembangan staf penting untuk dilaksanakan sebagai upaya
mempersiapkan perawat pelaksana untuk menduduki posisi yang
lebih tinggi ataupun upaya manajer untuk meningkatkan
pengetahuan karyawan.
10.Pengendalian merupakan elemen manajemen keperawatan yang
meliputi penilaian tentang pelaksanaan rencana yang telah dibuat,
pemberian instruksi dan menetapkan prinsip-prinsip melalui
penetapan standar, membandingkan penampilan dengan standar
dan memperbaiki kekurangan.
Berdasarkan prinsip-prinsip diatas maka para manajer, administrator
dan bawahan seyogianya bekerja bersama-sama dalam merencanakan
dan pengorganisasian serta fungsifungsi manajemen lainnya untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya (Mugianti, 2016; 4).
2.6 Lingkup Manajemen Keperawatan
Mempertahankan kesehatan telah menjadi sebuah industri besar
yang melibatkan berbagai aspek upaya kesehatan. Pelayanan kesehatan
sudah menjadi hak yang paling mendasar bagi semua orang dan
memberikan pelayanan kesehatan yang memadai akan membutuhkan
upaya perbaikan menyeluruh dari sistem yang ada. Pelayanan kesehatan
yang memadai sangat dipengaruhi oleh pelayanan keperawatan yang ada
didalamnya (Mugianti, 2016; 5).

Makalah Manajemen Pelayanan Keperawatan oleh Windawaty Humola 10


|
Keperawatan merupakan disiplin praktek klinis. Manajer
keperawatan yang efektif seyogianya memahami hal ini dan mampu
memfasilitasi pekerjaan perawat pelaksana meliputi : menggunaan proses
keperawatan dalam setiap aktivitas asuhan keperawatannya,
melaksanakan intervensi keperawatan berdasarkan diagnosa
keperawatan yang ditetapkan, menerima akuntabilitas kegiatan
keperawatan dan hasil-hasil keperawatan yang dilaksanakan oleh
perawat, serta mampu mengendalikan lingkungan praktek keperawatan.
Seluruh pelaksanaan kegiatan ini senantiasa di inisiasi oleh para manajer
keperawatan melalui partisipasi dalam proses manajemen keperawatan
dengan melibatkan para perawat pelaksana. Berdasarkan gambaran
diatas maka lingkup manajemen keperawatan terdiri dari: Manajemen
operasional/ menajemen layanan dan manajemen asuhan keperawatan
(Mugianti, 2016; 5).
2.6.1. Manajemen Layanan/Operasional
Pelayanan keperawatan di rumah sakit dikelola oleh bidang
perawatan yang terdiri dari tiga tingkatan menajerial dan setiap tingkatan
dipimpin oleh seseorang yang mempunyai kompetensi yang relevan.
Tingkat manajerial tersebut yaitu :

Gambar
2.6.1 Tingkat Manajerial

Agar mencapai hasil yang baik, ada beberapa faktor yang perlu
dimiliki oleh orangorang yang memimpin dalam tiap level manajerial
tersebut. Faktor-faktor tersebut adalah: kemampuan menerapkan
pengetahuan, ketrampilan kepemimpinan, kemampuan menjalankan

Makalah Manajemen Pelayanan Keperawatan oleh Windawaty Humola 11


|
peran sebagai pemimpin, dan kemampuan melaksanakan fungsi
manajemen (Mugianti, 2016; 5).
2.6.2 Manajemen Asuhan Keperawatan
Manajemen Asuhan Keperawatan adalah suatu proses keperawatan
yg menggunakan konsep-konsep manajemen di dalamnya seperti :
perencanaan, pengorganisasan, implementasi, pengendalian dan
evaluasi. Manajemen asuhan keperawatan ini menekankan pada
penggunaan proses keperawatan dan hal ini melekat pada diri seorang
perawat. Setiap perawat dalam melaksanakan tugasnya harus
menggunakan proses keperawatan untuk mencapai tujuan asuhan
keperawatan pasien.
Proses Keperawatan merupakan proses pemecahan masalah yg
menekankan pada pengambilan keputusan tentang keterlibatan perawat
sesuai yang dibutuhkan pasien. Proses keperawatan terdiri dari 5 tahapan
yaitu: pengkajian, penentuan diagnosa keperawatan, intervensi
keperawatan, implementasi dan evaluasi. Selanjutnya mari Anda pahami
tentang tujuan manajemen keperawatan (Mugianti, 2016; 6).
2.7 Tujuan manajemen Keperawatan
1. Mengarahkan seluruh kegiatan yang direncanakan
2. Mencegah/mengatasi permasalahan manajerial
3. Pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan efisien dengan
melibatkan seluruh komponen yang ada.
4. Meningkatkan metode kerja keperawatan sehingga staf perawatan
bekerja lebih efektif dan efisien, mengurangi waktu kerja yang sia-
sia, mengurangi duplikasi tenaga dan upaya.
Hasil akhir (outcome) yang diharapkan dari manajemen
keperawatan adalah:
1. Terselenggaranya pelayanan/
2. Asuhan keperawatan yang berkualitas.
3. Pengembangan staf
4. Budaya riset bidang keperawatan
Makalah Manajemen Pelayanan Keperawatan oleh Windawaty Humola 12
|
Manajemen Keperawatan lebih ditekankan pada bagaimana manajer
keperawatan (secara struktural) mengatur anggota staf keperawatan dan
sumber daya yang lain untuk dapat menyelesaikan tugas, sedangkan
manajemen asuhan keperawatan digunakan oleh perawat dalam
menyelesaikan masalah pasien. Atau bisa dikatakan bahwa perawat
adalah manajer asuhan keperawatan (Mugianti, 2016; 6).
2.8 Prinsip-Prinsip Manajemen Asuhan Keperawatan
Supaya manajemen dapat berjalan sesuai dengan harapan dan
mencapai tujuan organisasi, maka pemahaman tentang prinsip-prinsip
manajemen sangatlah dibutuhkan. Ada tujuh prinsip manajemen yang
harus Anda ketahui, yaitu: perencanaan, penggunaan waktu yang efektif,
pengambilan keputusan, pengelola/pemimpin, tujuan sosial,
pengorganisasian dan perubahan. Berikut dibawah ini akan dijelaskan
maksud dari prinsip-prinsip manajemen tersebut.
1. Perencanaan (Planning). Perencanaan adalah fungsi dasar dan
pertama dalam manajemen (the first function of management). Semua
fungsi manajemen tergantung dari perencanaan. Perencanaan adalah
suatu proses berpikir atau proses mental untuk membuat keputusan
dan peramalan (forecasting). Perencanaan harus berorientasi ke masa
depan dan memastikan kemungkinan hasil yang diharapkan
(Swansburg & Swansburg, 1999). Dalam perencanaan, salah satu hal
penting yang menjadi pusat perhatian adalah rencana pengaturan
sumber daya manusia (SDM) dan sumber daya yang lain yang relevan.
Perencanaan yang baikakan meningkatkan capaian tujuan dan
pembiayaan yang efektif.
2. Penggunaan Waktu Efektif (Effective utilization of time). Penggunaan
waktu efektif berhubungan dengan pola pengaturan dan pemanfaatan
waktu yang tepat dan memungkinkan berjalannya roda organisasi dan
tercapaianya tujuan organisasi. Waktu pelayanan dihitung, dan
kegiatan perawat dikendalikan.

Makalah Manajemen Pelayanan Keperawatan oleh Windawaty Humola 13


|
3. Pengambilan keputusan (Decision making). Pengambilan keputusan
adalah suatu hasil atau keluaran dari proses mental atau kognitif yang
membawa pada pemilihan di antara beberapa alternatif yang tersedia
yang dilakukan oleh seorang pembuat keputusan. Keputusan dibuat
untuk mencapai tujuan melalui pelaksanaan/implementasi dari pilihan
keputusan yang diambil.
4. Pengelola/Pemimpin (Manager/leader). Manajer yang bertugas
mengatur manajemen memerlukan keahlian dan tindakan nyata agar
para anggota menjalankan tugas dan wewenang dengan baik. Adanya
manajer yang mampu memberikan semangat, mengontrol dan
mengajak mencapai tujuan merupakan sumber daya yang sangat
menentukan
5. Tujuan sosial (Social goal). Manajemen yang baik harus memiliki tujuan
yang jelas dan ditetapkan dalam bentuk visi, misi dan tujuan organisasi.
6. Pengorganisasian (Organizing). Pengorganisasian adalah
pengelompokan sejumlah aktivitas untuk mencapai tujuan yang
diharapkan. Penugasan pada masing-masing kelompok dilakukan
berdasarkan supervisi, ada koordinasi dengan unit lain baik secara
horizontal maupun secara vertikal (Swansburg & Swansburg, 1999).
7. Perubahan (Change) adalah proses penggantian dari suatu hal dengan
yang lainnya yang berbeda dari sebelumnya (Douglas, 1988).
Perubahan, di dalam manajemen keperawatan perubahan dijadikan
prinsip karena sifat layanan yang dinamis mengikuti karakteristik pasien
yang akan Anda layani (Mugianti, 2016; 6-7).
2.9 Konsep Manajemen Asuhan Keperawatan
2.9.1Pengertian Asuhan Keperawatan
Tujuan profesi keperawatan adalah memberikan pelayanan kepada
klien dan juga mempertahankan kehidupan profesi itu sendiri (Keyzer,
1992 dikutip dalam Draper 1996).Untuk mencapai tujuan tersebut perawat
perlu memiliki ketrampilan intelektual, teknikal, interpersonal, dan etik.
Semua ketrampilan ini harus tampak dalam pemberian asuhan
Makalah Manajemen Pelayanan Keperawatan oleh Windawaty Humola 14
|
keperawatan kepada klien. Dengan kata lain, praktek keperawatan
profesional adalah praktek yang didasari dengan keterampilan intelektual,
teknikal, interpersonal dengan menerapkan suatu metode asuhan yang
dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Metode asuhan keperawatan
untuk melaksanakan praktek profesional adalah dengan menggunakan
proses keperawatan. Proses keperawatan adalah suatu rangkaian asuhan
yang terdiri dari pengkajian, menyusun diagnosa keperawatan,
perencanaan tindakan, implementasi, dan evaluasi (Mugianti, 2016; 16).
2.9.2 Manajemen Asuhan Keperawatan
Manajemen asuhan keperawatan yang baik sangat dibutuhkan
dalam memberikan asuhan keperawatan kepada klien secara sistematis
dan terorganisir. Manajemen asuhan keperawatan merupakan pengaturan
sumber daya dalam menjalankan kegiatan keperawatan dengan
menggunakan metoda proses keperawatan untuk memenuhi kebutuhan
klien atau menyelesaikan masalah klien. Tiga komponen penting dalam
manajemen asuhan keperawatan yaitu manajemen sumber daya manusia
(perawat) dengan menggunakan sistem pengorganisasian pekerjaan
perawat (asuhan keperawatan) dan sistem klasifikasi kebutuhan klien
dalam metoda pemberian asuhan keperawatan yaitu proses keperawatan
(Mugianti, 2016; 16).
2.9.3 Proses Keperawatan
Proses keperawatan adalah suatu pendekatan penyelesaian
masalah yang sistematis dalam pemberian asuhan keperawatan.
Kebutuhan dan masalah klien merupakan titik sentral dalam proses
penyelesaian masalah. Menurut Craven dan Hirnle (2000) proses
keperawatan merupakan suatu panduan untuk memberikan asuhan
keperawatan professional, baik untuk individu, kelompok, keluarga dan
komunitas. Tahapan proses keperawatan senantiasa berkesinambungan,
dari pengkajian, diagnosis, intervensi, implementasi, evaluasi dan akan
dilakukan kembali pengkajian setelah kita evaluasi keberhasilan Asuhan
Keperawatan (Mugianti, 2016; 16-17).
Makalah Manajemen Pelayanan Keperawatan oleh Windawaty Humola 15
|
Gambar 2.9.3 Rangkaian Tahap-tahap dalam Proses Keperawatan

Proses keperawatan adalah suatu tahapan desain tindakan yang


ditujukan untuk memenuhi tujuan keperawatan meliputi: mempertahankan
kesehatan optimal, kembali ke keadaan normal, dan memfasilitasi kualitas
hidup. Jadi apabila kita menggunakan proses keperawatan harus
dipastikan bahwa pasien kelolaan akan menjadi lebih berkualitas, dalam
kehidupannya melalui upaya kesehatan yang kita lakukan (Mugianti, 2016;
17).
2.10 Perencanaan dalam Manajemen Keperawatan
Perencanaan merupakan fungsi manajemen pertama yang sangat
menentukan dan mempengaruhi keberhasilan dari fungsi-fungsi
manajemen lainnya. Perencanaan harus dikerjakan lebih dahulu sebelum
mengerjakan fungsi manajemen yang lainnya. Perencanaan yang baik
akan mengarahkan pada pencapaian tujuan, sehingga sistem kontrol
diharapkan berjalan dengan baik yang pada akhirnya akan memudahkan
pencapaian tujuan organisasi (Mugianti, 2016; 30).

Gambar 2.10 Fungsi-fungsi Manajemen Keperawatan

Makalah Manajemen Pelayanan Keperawatan oleh Windawaty Humola 16


|
2.10.1 Hakekat Perencanaan
Perencanaan (planning), merupakan fungsi dasar dari manajemen
dan semua fungsi dalam manajemen tergantung dari fungsi perencanaan.
Maksudnya fungsi-fungsi yang lain dari manajemen tidak akan berjalan
secara efektif tanpa adanya perencanaan yang baik.
Perencanaan merupakan langkah utama yang penting dalam
keseluruhan proses manajemen agar faktor produksi yang biasanya
sangat terbatas dapat diarahkan secara maksimal untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan, oleh karena itu perencanaan harus mengandung
unsur-unsur yang dapat menjawab What, Why, Where, When, Who dan
How . Secara lengkap pertanyaan-pertanyaan yang dimaksud adalah
1. Tindakan apa yang harus dikerjakan? Penjelasan dan perincian
kegiatan yang dibutuhkan, sumber daya yang diperlukan dalam
melaksanakan kegiatan tersebut agar apa yang menjadi tujuan dapat
dihasilkan
2. Apa sebabnya tindakan itu harus dilaksanakan? Penjelasan mengapa
rencana itu harus dikerjakan dan mengapa tujuan tertentu harus
dicapai
3. Dimana tindakan itu harus dikerjakan? Penjelasan tentang
tempat/lokasi secara fisik dimana rencana kegiatan harus dikerjakan
sehingga tersedia sumber daya yang dibutuhkan untuk mengerjakan
pekerjaan itu
4. Kapan rencana itu harus dikerjakan? Penjelasan kapan dimulainya
tindakan dan kapan selesainya di setiap unit organisasidengan
penggunaan standar waktu yang telah ditentukan
5. Siapa yang mengerjakan tindakan itu? Petugas yang akan melakukan
kegiatan atau tindakan baik jumlah maupun kualifikasi keahlian,
pengalaman maupun pendidikan
6. Bagaimana cara melaksanakan kegiatan itu? Penjelasan secara rinci
teknik-teknik melakukan kegiatan yang ditetapkan sehingga tindakan

Makalah Manajemen Pelayanan Keperawatan oleh Windawaty Humola 17


|
yang dimaksud akan dapat dijalankan dengan benar (Mugianti, 2016;
31).
2.10.2 Tujuan Perencanaan
1. Meningkatkan peluang untuk sukses
2. Menstimulasi berfikir analisis
3. Mencegah terjadinya krisis manajemen
4. Memfasilitasi berfikir kritis dan membuat keputusan secara
fleksibel.
5. Meningkatkan keterlibatan staf dan komunikasi
6. Menjamin biaya yang efektif (Mugianti, 2016; 33).
2.10.3 Perencanaan Dalam Manajemen Keperawatan
Perencanaan manajemen Keperawatan diawali dengan perumusan
tujuan institusi/organisasi yang dijelaskan dalam visi, misi, filosofi dan
tujuan sebagai arah kebijakan organisasi.
1. Perumusan Visi
Istilah lain dari visi adalah mimpi, cita-cita. Visi merupakan dasar untuk
membuat suatu perencanaan sehingga disusun secara singkat, jelas, dan
mendasar serta ada batasan waktu untuk pencapaian. Visi merupakan
pernyataan berisi tentang mengapa organisasi dibentuk.
Contoh rumusan visi:
“Menjadi ruang perawatan bedah yang melakukan perawatan profesional
dan unggul dalam manajemen perawatan luka modern di tahun 2018”
2. Perumusan Misi
Misi adalah uraian yang berisi pernyataan operasional guna mencapai
visi yang telah ditetapkan Contoh misi ruang perawatan bedah yang
mengacu pada visi tersebut di atas:
1) Memberikan asuhan keperawatanpadapasienbedahsecaraholistik
bio-psiko-sosiokulturaldan spiritual.
2) Melakukan tindakan perawatan luka dengan menggunakan
manajemen perawatan luka modern.

Makalah Manajemen Pelayanan Keperawatan oleh Windawaty Humola 18


|
3) Menyediakan sarana prasarana untuk menunjang manajemen
perawatan luka modern.
4) Melakukan penelitian tindakan bedah berdasarkan perkembangan
dan trend perawatan bedah.
3. Perumusan Filosofi
Filosofi adalah nilai-nilai dan keyakinan yang menyangkut keyakinan
dan praktik keperawatan dalam suatu organisasi Contoh :
• Pasien adalah manusia yang merupakan makhluk holistik ( bio-psiko-
sosial-spiritual)
• Pasien adalah individu yang unik dan bermartabat (Mugianti, 2016;
33).
2.10.4 Jenis Perencanaan Dalam Manajemen Keperawatan
Perencanaan dalam manajemen keperawatan berdasarkan jangka
waktunya dibagi menjadi 3 jenis, yaitu perencanaan jangka pendek,
jangka menengah dan jangka panjang
Perencanaan jangka pendek atau yang disebut sebagai
perencanaan operasional adalah perencanaan yang dibuat untuk kegiatan
dengan kurun waktu satu jam sampai dengan satu tahun. Perencanaan
jangka menengah adalah perencanaan yang dibuat untuk kegiatan
dengan kurun waktu antara satu tahun sampai lima tahun sedangkan
perencanaan jangka panjang atau sering disebut perencanaan strategis
adalah perencanaan yang dibuat untuk kegiatan tiga sampai 20 tahun
(Mugianti, 2016; 33).
Menurut waktu pembuatan perencanaan dapat diklasifikasikan
dalam: 1) Perencanaan reaktif yaitu perencanaan yang disusun ketika
adanya masalah aktual yang dihadapi saat ini. 2). Perencanaan proaktif
yaitu perencanaan yang disusun sebelum masalah timbul, antisipasi
terhadap perubahan kebutuhan dan meningkatkan kemampuan
organisasi, sedangkan menurut proses penyusunan perencanaan
diklasifikasikan menjadi: Pendekatan Perkembangan yang

Makalah Manajemen Pelayanan Keperawatan oleh Windawaty Humola 19


|
menguntungkan (Profitabel Growth Approach) dan pendekatan analisis
SWOT (Strength, Weakness, Opportunity dan Treat).
1) Pendekatan Perkembangan yang menguntungkan (Profitabel Growth
Approach) yaitu Perencanaan yang dilakukan dengan menganalisa
sarana produksi yang dimiliki dan dihubungkan dengan kebutuhan yang
muncul dari lingkungan. Mengusahakan terjadinya keseimbangan
antara sarana yang dimiliki dengan kebutuhan lingkungan.
SALING BANGUN : SA (Sarana Produksi) LING (Lingkungan
masyarakat), BANGUN (Perkembangan yang menguntungkan).
Untuk memudahkan pemahaman perhatikan gambar 2.10.4

Gambar 2.10.4
(1) Proses Perencanaan dengan pendekatan yang menguntungkan

2) Pendekatan SWOT ( Strenght, Wakness, Opportunity danThreat)


Rencana disusun dengan proses perencanaan, dimulai dengan
menganalisa faktor internal yang berhubungandengankekuatan
(Strenght) dan kelemahan (Weaknes), selanjutnya melakukan analisa
faktor eksternal yang berhubungan dengan peluang (opportunity) dan
tekanan/ancaman (Threat). Setelah diketahui kekuatan, kelemahan,
peluang dan ancaman selanjutnya disusun rencana strategis untuk
mencapai tujuan organisasi. Rencana strategis harus diterjemahkan ke
dalam rencana operasional yang mencantumkan target yang harus
dicapai

Makalah Manajemen Pelayanan Keperawatan oleh Windawaty Humola 20


|
Gambar 2.10.4 (2) Proses Perencanaan dengan nalisis SWOT

2.11 Pengorganisasian dalam Manajemen Keperawatan


Fungsi manajemen selanjutnya adalah pengorganisasian,
merupakan fungsi manajemen yang memiliki peranan penting seperti
halnya perencanaan. Melalui fungsi pengorganisasian seluruh sumber
daya baik manusia maupun bukan manusia yang dimiliki oleh suatu
organisasi atau institusi diatur penggunaannya agar efektif dan efisien
sehingga tujuan organisasi tercapai (Mugianti, 2016; 28).
Dalam pelayanan keperawatan, pengorganisasian dapat dilakukan
mulai dari tingkat atas sampai dengan tingkat ruangan, sedangkan dalam
topik ini, pengorganisasian yang akan dibahas hanya pada tingkat ruang
rawat inap. Dalam membuat perencanaan, seorang manajer harus
menyusun pengorganisasian personil agar dapat dilaksanakan rencana
secara efektif dan efisien. Dalam pengorganisasian, termasuk di dalamnya
adalah penyusunan struktur organisasi formal sebagai sarana
mengkoordinasi sumber-sumber untuk mencapai tujuan, menetapkan
kebijakan dan prosedur, serta menentukan posisi dan deskripsinya.
Pengorganisasian pelayanan penting untuk menentukan keberhasilan
pencapaian tujuan organisasi. Pengorganisasian ini dilakukan sesuai
dengan kebutuhan organisasi untuk mencapai tujuannya (Mugianti, 2016;
41).
2.11.1 Pengertian dan Hakekat Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah pengelompokan/pengaturan kegiatan yang
dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi, melalui supervisi, komunikasi
dan koordinasi dengan unit kerja lain secara vertikal/atasan dan
horizontal/bawahan ( Depkes RI, 2001). Pengorganisasian pelayanan
keperawatan adalah proses pengelompokan kegiatan terhadap tugas,
wewenang, tanggung jawab dan koordinasi kegiatan baik vertikal maupun

Makalah Manajemen Pelayanan Keperawatan oleh Windawaty Humola 21


|
horizontal yang dilakukan oleh tenaga keperawatan untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Fungsi ini mencakup penetapan tugas-tugas
yang harus dilakukan, siapa yang harus melakukan, seperti apa tugas-
tugas dikelompokkan, siapa yang melaporkan ke siapa, dan di mana serta
kapan keputusan harus diambil oleh seorang perawat.
2.11.2

2.12 Pengarahan dalam Manajemen Keperawatan


2.13 Pengendalian dalam Manajemen Keperawatan

2.13.1 Konsep Kepemimpinan


1.2.1 Desain dan Pendekatan Penelitian

BAB III
PENUTUP

3.1 Desain dan Pendekatan Penelitian


3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Makalah Manajemen Pelayanan Keperawatan oleh Windawaty Humola 22


|
DAFTAR PUSTAKA

Nursalam, 2011, Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam


Keperawatan Profesional edisi 3, Salemba Medika, Jakarta.
________, 2014, Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam
Keperawatan Profesional edisi 4, Salemba Medika, Jakarta.
Mugianti S, 2016, Manajemen dan Kepemimpinan dalam Keperawatan,
Pusdik SDM Kesehatan, Jakarta.

Makalah Manajemen Pelayanan Keperawatan oleh Windawaty Humola 23


|
Abd Rahman, dkk, 2013, The influence of Leadership Style on job
Satisfaction Among Nurses, Asian Social Science, 9(9): 172-
178.
Adhi Krisna Yuliawan & I Wayan Gede Supartha, 2012, Pengaruh
Kepemimpinan Terhadap Komitmen Organisasi, Kepuasan Kerja
dan Kinerja (Studi pada pegawai lingkungan sekretariat daerah
Kota denpasar), THESIS, Universitas Udayana.
A Ikhsan Kadir, 2014, Profesionalisme Perwat Rumah Salit, Zifatama
Publisher, Surabaya.
Agus Riyanto, 2011, Pengolahan dan Analisis data Kesehatan, Nuha
Medika, Yogyakarta.
Akhmad Subekhi & Mohammad Jauhar, 2012, Pengantar Manajemen
Sumber Daya Manusia (MSDM), Pustaka Karaya, Jakarta.
Brian Hartono & Roy Setiawan, 2013, Pengaruh Komitmen
Organisasional Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan
Paparon’s Pizza City Of Tomorrow, Agora 1(1): 1-8.
Darwito, 2008, Analisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap
Kepuasan Kerja Dan Komitmen Organisasi untuk meningkatkan
Kinerja Karyawan (Studi pada RSUD Kota Semarang), THESIS,
Universitas Diponegoro.
H Suwatno & Donni Juni Priansa, 2014, Manajemen SDM dalam
Organisasi publik dan Bisnis, Alfabeta, Bandung
H Teman Koesmono, 2007, Pengaruh Kepemimpinan dan Tuntutan Tugas
Terhadap Komitmen Organisasi dengan Variabel Moderasi
Motivasi Perawat Rumah Sakit Swasta Surabaya, Naskah
Publikasi,Universitas Khatolik Widya Mandala.
Ice Kemala, 2013, Karakteristik Individu, Karakteristik Pekerjaan dan
Karakteristik Organisasi Pengaruhnya Terhadap Kepuasan
Kerja Pegawai, Jurnal Benefita, 1(1): 24-32.
Irham Fahmi, 2014, Manajemen Kepemimpinan Teori dan Aplikasi,
Alfabeta, Bandung.
I Wayan Sudarta, 2015, Managemen Keperawatan Penerapan Teori
Model dalam Pelayanan Keperawatan, Gosyen Publishing,
Yogyakarta.
Jenita Doli Tine Donsu, 2016, Metodologi Penelitian Keperawatan,
PustakaBaru Press, Yogyakarta.
Jonathan Sarwono, 2011, Mengenal Path Analysis: Sejarah,
Pengertian dan Aplikasi, Jurnal Ilmiah manajemen Bisnis,
11(2): 285-296.
J Winardi, 2011, Teori Organisasi dan Pengorganisasian, Rajawali
Pers, Jakarta.
Kamila Alammar, Mashael Alamrani, Sara Alqahtani, Muayyad Ahmad,
2016, Organizational Commitment and Nurses’
Characteristics as Predictors Of job Involvement, Nursing
Leadership, 29(4).

Makalah Manajemen Pelayanan Keperawatan oleh Windawaty Humola 24


|
Kementrian Kesehatan RI, 2011, Rencana Pengembangan Tenaga
Kesehatan Tahun 2011 – 2025, Kementrian Kesehatan RI,
Jakarta.
_____________________, 2016, Program Indonesia Sehat Dengan
Pendekatan Keluarga, Kementrian Kesehatan RI, Jakarta.
Michael Hendrik Suntoso, 2014, Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap
Komitmen Organisasional dengan keputusan Kerja Sebagai
Variabel Intervening Pada PT Mitra Cimilati Di Cilacap, SKRIPSI,
Universitas Kristen Petra.
M.L. Voon, M.C. Lo, K.S. Ngui, N. B. Ayob, 2011, The influence of
leadership Style on employess’ job satisfaction in public
sector organizations in Malaysia, Internasional Of Business,
2(1): 24-32
M Taufiqurrahman, N Asmaningrum, R Purwandari, Analisis Determinan
Karakteristik Individu Tenaga Keperawatan dengan
Kepuasan Kerja di Ruangan rawat Inap Rumah Sakit Umum
dr. H. Koesnadi Bondowoso, e-jurnal Pustaka Kesehatan, 2(3):
507-514.
Muhammad Amri, 2011, Pengaruh Karakteristik Individu dan Motivasi
kerja terhadap Kinerja Dosen melalui kepuasan Kerja dan
komitmen organisasional (Studi pada dosenUniversitas
Sultan fatah Demak), Journal Universitas Sultan Fatah Demak,
159-170.
Ngozi I Moneke & Ogwo Jay Umeh, 2013, How Organizational
Commitment of Cricical Care Nurse Influence their Overall
Job Statisfaction, Journal of nursing education and Practice,
4(1): 148-16.
Ngurah Agung Guruh Saputra, 2014, Pengaruh Karakteristik Individu
Terhadap Komitmen Organisasi Karyawan Aditya Beach
Resort Lovina Singaraja Tahun 2014, Jurnal Pendidikan
ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha, 5(1): 1-12.
Nina Zahra, 2015, Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Komitmen
Organisasi melalui Aspek Kepuasan Kerja Karyawan dan
Kepercayaan, THESIS, Universitas Trisakti.
Program Pascasarjana STIE AMKOP, 2016, Pedoman Penulisan Tesis
Revisi 01, Makassar
Ridwan Baraba, 2013, Pengaruh Lingkungan Kerja dan Komitmen
Organisasi Terhadap Kepuasna Kerja Perawat, Journal
Universitas Muhammadiyah Purworejo, 4(1): 61-71.
Sari Setiarini, Rika sabri, Dessie wanda, 2012, Hubungan Karakteristik
Perawat Pelaksanaan dan Fungsi Pengorganisasian Dengan
Kepuasan Perawat Pelaksana Di Ruang Rawat Inap RSI Siti
Rahmah Padang, SKRIPSI, Akademi Perawatan Baiturrahmah
Padang.
Sitorus & Rumondang, 2011, Manajemen Keperawatan di Ruang
Rawat, cetakan I, Sagung Seto, Jakarta.
Makalah Manajemen Pelayanan Keperawatan oleh Windawaty Humola 25
|
S Suarli & Yanyan Bahtiar, 2015, Manajemen Keperawatan dengan
pendekatan praktis, PT Penerbit Erlangga,Tasikmalaya.
Soekidjo Notoatmodjo, 2012, Metodologi Penelitian Kesehatan, Rineka
Cipta, Jakarta.
Sondang P. Siagian, 2014, Manajemen Sumber Daya Manusia, PT Bumi
Aksara, Jakarta
Sugiyono, 2009, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,
Bandung, Alfabeta.
________, 2013.Metode penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,
Bandung, Alfabeta.
Susatyo Herlambang, 2014, Perilaku Organisasi cara mudah
mempelajari perilaku manusia dalam sebuah organisasi,
Gosyen Publishing, Yogyakarta.
Suyanto, 2011, Metodologi dan Aplikasi Penelitian Keperawatan, Nuha
Medika, Yogyakarta
Syahdina Devi Maharani, 2013, Pengaruh gaya Kepemimpinan Terhadap
Komitmen Organisasi Di PT Carrefour Indonesia, Cempaka mas,
SKRIPSI, Universitas Bakrie.
Ulinnuha, 2016, Pengaruh Karakteristik Individu Terhadap Komitmen
Organisasi Pada Karyawan BMT UGT Sidogiri Se-Surabaya,
SKRIPSI, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.
Wuryanto, 2010, Hubungan Lingkungan Kerja dan Karakteristik Individu
dengan Kepuasan Kerja Perawat di RSUD Tugureja Semarang,
THESIS, Universitas Indonesia.

Makalah Manajemen Pelayanan Keperawatan oleh Windawaty Humola 26


|

Anda mungkin juga menyukai