KOMPLEMENTER MEDITASI
Makalah untuk memenuhi tugas Keperawatan Paliatif
Oleh
Kelompok 10
1. Hartina Rolobessy
2. Maria Mantu
3. Murtin Ismail
JURUSAN KEPERAWATAN
JULI 2019
Kata Pengantar
atas segala berkah dan karunia-Nya serta kemudahan sehingga kami dapat
kelompok, maka semua kesulitan itu dapat teratasi sehingga Makalah ini
Penulis
2
DAFTAR ISI
Halaman
COVER .................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR .............................................................................. 2
DAFTAR ISI ............................................................................................ 3
ANALISIS JURNAL ................................................................................ 4
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 9
LAMPIRAN
3
Analisis Jurnal
5
responden di setiap kelompok. Menggunakan McGill Pain
questionnaire untuk pengukuran selama 8 minggu yaitu sebelum
diberikan terapi meditasi, 4 minggu seteleh intervensi dan 4 minggu
setelahnya.
c. Comparasi/Pembanding
Penelitian ini menggunakan kelompok kontrol yang menjalani
perawatan pada umumnya termasuk fisioterapi dan obat-obatan.
d. Output/Hasil
1) Kelompok Intervensi
Rata-rata nyeri sebelum diberikan intervensi adalah 26.083 dan
sesudah diberikan adalah 13.583.
2) Kelompok Kontrol
Rata-rata nyeri sebelum diberikan intervensi adalah 26.708 dan
sesudah diberikan adalah 23.604.
e. Time/Waktu
Intervensi dilakukan selama 8 minggu yang berlangsung selama 90
menit
3. Sakti, 2018, Pengaruh Terapi Komplementer Meditasi Terhadap Respon
Nyeri Pada Penderita Rheumatoid Arthritis
a. Populasi
Populasi penelitian adalah 117 orang penderita rheumatoid arthritis
yang berusia 46-55 tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Kartasura
yang berada di Desa Makan Haji Kartasura pada bulan Februari
2018.
b. Intervensi
Terapi komplementer meditasi terhadap respon nyeri menggunakan
skala nyeri Faces Rating Scale dari Li-Ling Chuang dengan
pendekatan pretest-posttest group.
c. Comparasi/Pembanding
Tidak ada kelompok pembanding dalam penelitian.
6
d. Output/Hasil
Hasil uji Wilcoxon Signed Rank Test diperoleh nilai t sebesar 4,961
terdapat perbedaan yang signifikan pre test tingkat nyeri dan post
test tingkat nyeri. Selanjutnya nilai rata-rata post test ternyata lebih
e. Time/Waktu
Tidak dijelaskan dalam jurnal durasi pemberian terapi komplementer
meditasi.
7
menjelang akhir hayat, namun juga diberikan segera setelah pasien
terdiagnosis(Nugroho, 2009).
Peran perawat paliatif diharapkan dapat membantu menyembuhkan
penyakitnya atau setidaknya untuk mengetahui nyerinya yang banyak terjadi
dengan meringankan semua ketidaknymanan yang dirasakan penderita di
akhir hayatnya (Muhith, 2016).
Terapi meditasi dapat menurunkan nyeri, perbaikan psikologi, sosial
dan juga budaya berdasarkan penelitian yang telah dilakukan. Karena,
meditasi dapat melatih organ-organ seluruh tubuh secara merata dan
lancarnya metabolisme tubuh serta zat-zat dalam tubuh akan berkembang
atau meningkat (Haryanto, 2009). Pada meditasi yang berperan adalah
endorfin pada gelombang otak yang menunjukkan aktivitas alfa jika
endorfin dilepaskan didalamnya. Sebaliknya endorfin menghilang pada
aktivitas beta. Pada gelombang alfa kondisi tubuh dalam keadaan damai,
tenang dan relaks, kondisi terjaga khusus dengan mata terpejam. Gelombang
beta adalah normal dan perlu untuk hidup. Akan tetapi hanya dalam kondisi
gelombang beta manusia tidak dapat hidup lama dan sukar menikmati
hidup. Pada satu sisi, hal yang mudah untuk pindah ke kondisi alfa di otak
karena jika bereaksi terhadap segala sesuatunya dengan sudut pandang
positif, rasa syukur dan pikiran positif sampailah pada keadaan alfa
(Haruyama, 2015).
Menurut kami, terapi pada keperawatan paliatif jarang dilakukan
karena pasien dengan penyakit terminal dan kronik saat ini lebih banyak
diberikan terapi secara farmakologi sehingga hanya menyembuhkan pada
kondisi atau keluhan fisik pasien. Tetapi, dengan adanya terapi
komplementer yaitu meditasi tidak hanya menyembuhkan atau mengurangi
keluhan nyeri, namun juga dapat membantu mengurangi keluhan psikologi,
sosial dan spritual. Karena dengan terapi komplementer meditasi pasien
dapat berpikir positi, rileks, santai dan tenang melalui pemusatan pikiran.
8
Daftar Pustaka
9
10