OLEH:
ERINE FIBRIANI P17212195040
RIZKI PUTRI P. P17212195053
YUNIARTI P17212195048
ANGGITA KUSUMA P. P17212195068
HARTINA ROLOBESSY P17212195011
MARIA MANTU P17212195009
ARIF RAHMAHABIMANTARA P17212195001
REZA WIRAJAYA P17212195052
PUTRA KUKUH CATUR A. P17212195067
MOCHAMMAD FAQIH F. P17212195043
SYLVIA FITRIANI P17212195002
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
1.2.2 Tujuan Khusus
1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Klien
1.3.2 Bagi Perawat
1.3.3 Bagi Rumah Sakit
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Ronde Keperawatan
2.1.1 Pengertian
2.1.2 Tujuan Ronde
2.1.3 Manfaat
2.1.4 Kriteria Klien
2.1.5 Peran Masing – masing Anggota Tim
2.1.6 Alur Ronde Keperawatan
2.1.7 Kriteria Evaluasi
DAFTAR PUSTAKA
`
i
BAB 1
PENDAHULUAN
1
2
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum :
Setelah diadakan ronde keperawatan perawat mampu mengatasi
masalah keperawatan klien.
1.2.2 Tujuan Khusus :
Setelah dilaksanakan ronde keperawatan, perawat mampu :
a. Menumbuhkan cara berfikir kritis dan sistematis dalam pemecahan
masalah keperawatan klien.
b. Memberikan tindakan yang berorientasi pada masalah keperawatan
klien.
c. Meningkatkan kemampuan validasi data klien.
d. Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosa keperawatan.
e. Meningkatkan kemampuan justifikasi.
f. Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja.
g. Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan
keperawatan.
h. Melaksanakan asuhan keperawatan.
1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Klien :
a. Membantu menyelesaikan masalah klien sehingga mempercepat
masa penyembuhan.
b. Memberikan perawatan secara profesional dan efektif kepada pasien.
c. Memenuhi kebutuhan pasien.
1.3.2 Bagi Perawat :
a. Dapat meningkatkan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor
perawat.
b. Menjalin kerjasama tim.
c. Menciptakan komunitas keperawatan profesional.
1.3.3 Bagi rumah sakit :
Meningkatkan mutu pelayanan di rumah sakit
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.3 Manfaat
1. Masalah klien dapat teratasi.
2. Kebutuhan klien dapat terpenuhi.
3. Terciptanya komunitas perawatan klien yang profesional
3
4
TAHAP PRA
RONDE Ka
Katim
ti
PenetapanPasien
PersiapanPasien :
Informed Concent
Hasil Pengkajian/
Validasi data
TAHAP RONDE
DI BED PASIEN Validasi data
Lanjutan diskusi
di Nurse Station
Simpulan dan
rekomendasi solusi
masalah
6
BAB 3
RENCANA KEGIATAN
Dokter :
Ahli Gizi :
PP 1 :
PA 1 :
PP 2 :
PA 2 :
Supervisor :
Pembimbing :
3.1.3 Metode
8
Metode yang digunakan dalam ronde keperawatan adalah diskusi dan Bed
side teaching antar bidang profesi seperti perawat, perawat konselor, dokter, atau
ahli gizi. Materi yang didiskusikan adalah masalah-masalah keperawatan maupun
kolaboratif yang muncul pada klien.
3.1.4 Media
a. Materi yang disampaikan secara lisan
b. Dokumentasi klien (Rekam Medik)
c. Sarana diskusi :
1) LCD
2) Laptop
3) Kertas dan ballpoint
Penyajian masalah
1) Memberi salam dan
memperkenalkan klien dan
keluarga kepada tim ronde. Nurse
2) Menjelaskan riwayat penyakit Station PPI 10 menit
dan keperawatan pasien.
3) Menjelaskan masalah pasien
dan rencana tindakan yang
9
4) Menentukan tindakan
keperawatan pada masalah
prioritas yang telah ditetapkan.
Pasca Nurse Karu, 10 menit
Ronde Station supervisor,
Pasca Ronde
perawat
1) Evaluasi dan rekomendasi konselor,
intervensi keperawatan. pembimbing
2) Penutup
10
BAB 4
RESUME PASIEN
A. IDENTITAS
a. Nama : Ny R
b. No. RM : 16133600
c. Umur/Tgl lahir : 1 Januari 1932
d. Jenis kelamin : Perempuan
e. Pendidikan : SD
f. Alamat : Jl. Kedawung 8C/21 Tulusrejo
Lowokwaru, Malang
g. MRS : 19 Januari 2020
h. Asal Masuk : IGD Rs lavalette
i. Penanggung Jawab biaya : BPJS
j. Sumber informasi : Keluarga (Anak 1 klien)
B. DIAGNOSA MEDIS
GEA
C. KELUHAN UTAMA
BAB Cair
G. PEMERIKSAAN FISIK
a. Tanda-tanda vital
S : 36,7 oC N : 99 x/mnt TD: 105/85 mmHg RR:22
x/mnt SpO2: 98%
Kesadaran : Composmentis GCS: 4,5,6
_ _
_ _
Whezing _ _
_ _
_ _
Irama jantung regular, S1 dan S2 tunggal, nyeri pada dada (-), bunyi
jantung vesikuler, CRT < 2 detik, akral hangat, cyanosis (-).
Pergerakan sendi bebas, turgor 2 detik, warna kulit normal dan tidak ada
oedema. Berkeringat. Kelainan tulang belakang (-), fraktur (-),
kompartemen sindrom (-)
Kekuatan otot 5 5
1 1
seminggu)
2 = Kontinensia (teratur)
7. Penggunaan toilet 0 = Tergantung bantuan orang lain
1 = Membutuhkan bantuan, tapi dapat
0
melakukan beberapa hal sendiri
2 = Mandiri
8. Transfer 0 = Tidak mampu
1 = Butuh bantuan untuk bisa duduk (2
orang) 0
2 = Bantuan kecil (1 orang)
3 = Mandiri
9. Mobilitas 0 = Immobile (tidak mampu)
1 = Menggunakan kursi roda
2 = Berjalan dengan bantuan satu orang 0
3 = Mandiri (meskipun menggunakan
alat bantu seperti, tongkat)
10. Naik turun tangga 0 = Tidak mampu
1 = Membutuhkan bantuan (alat bantu) 0
2 = Mandiri
Jumlah: 5
Interpretasi hasil :
20 : Mandiri
12-19 : Ketergantungan Ringan
9-11 : Ketergantungan Sedang
5-8 : Ketergantungan Berat
0-4 : Ketergantungan Total
h. Sistem Endokrin
pembesaran kelerjar tyroid (-), Hasil GD 1: 128
i. Perilaku Kesehatan
j. Personal Hygiene
k. Psiko-sosio –Spiritual
Jenis
Pemeriksaan
Tgl (X-Ray, USG, Hasil Paraf
CT Scan, MRI,
ECG, dll)
19/01 Foto thorax Cor: Ukuran dan bentuk normal. Tampak calsifikasi aorta
/2020 Pulmo: Tampak infiltrate pada infrahiller kanan.
Pulmonal vasculary normal. Kedua sinus
phrenicocostalis dan hemidiaphargma normal.
Kesimpulan: Pnemonia dan aorta sklerosis
Terapi :
Ijeksi Esomeprazole 3x1
Injeksi Tomit 2x1
15
ANALISIS DATA
Absorsi air
menurun
Feses Cair
Frekuensi defekasi
meningkat
Diare
Diare
DS: - Ketidakseimbangan
DO: Elektrolit
Hasil Lab. Frekuensi BAB
Natrium Darah 133 meningkat
Mmol/L
Kalium Darah 2,90
Kehilangan cairan
Mmol/L dan elektrlit
Hasil Tanda-Tanda Vital berlebih
S : 36,7 oC
N : 99 x/mnt
Ketidakseimbangan
TD: 105/85 mmHg Elektolit
RR:22 x/mnt
19
SpO2: 98%
CRT < 2 detik
Akral hangat
20
5 5 Muskuloskeletal
1 1
Gangguan
mobilitas fisik
21
INTERVENSI KEPERAWATAN
DIAGNOSA
No. TUJUAN & KRITERIA HASIL INTERVENSI
KEPERAWATAN
1. Diare berhubungan dengan Tujuan :Setelah dilakukan asuhan MANAJEMEN DIARE
proses infeksi ditandai keperawatan 1x24 jam diharapkan Observasi
dengan defekasi > 3 kali eleminasi fekal membaik dengan a. Identifikasi penyebab diare
dalam 24 jam, feses cair Kriteria Hasil: b. Idenfikasi riwayat pemberian makanan
Konsistensi feses membaik c. Monitor warna, volume, frekuensi dan konsistensi
Frekuensi defekasi mambaik tinja
d. Mnitor tanda dan gejala hypovolemia
e. Monitor jumlah pengeluaran diare
Terapeutik
- Pasang jalur intravena
- Berikam cairan intravena
- Ambil sampel darah untuk pemeriksaa darah
lengkap dan elektrolit
Edukasi
- Anjurkan makan porsi kecil dan sering dan secara
bertahap
- Anjurkan menghindari makanan pembentuk
gas,pdas dan mengandung laktosa
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian obat
Np.
Hari/Tgl Jam Implementasi Paraf Jam Evaluasi (SOAP)
Dx
Diare berhubungan dengan proses infeksi ditandai dengan defekasi > 3 kali dalam 24 jam, feses cair
Senin, 20 1 09.00 1. Mengidentifikasi penyebab diare Rin 11.00 S : Keluarga pasien mengatakan pasien BAB
Januari 2020 Hasil : cair
Proses infeksi O:
2. Mengidentifikasi riwayat pemberian k/u lemah, kes.CM, GCS 456
makanan lemas
Hasil: Mual (+)
Klien hanya makan, makanan dari RS Muntah (+) 1 kali
3. Memonitor warna, volume, frekuensi dan Frekuensi 10x/24jam
konsistensi tinja Konsistensi cair
Hasil: Hasil pemeriksaan Darah lengkap
Warna: kuning Hemoglobin (HGB) 9,90 g/dL
Volume: ±100 cc Eritrosit (RBC) 4,33 106µL
Frekuensi: ± 10x/24 jam Hematokrit (WBC) 1,9 103µL
Konsistensi: cair, ampas (+) Trombosit (PLT) 82 103µL
4. Memonitor tanda dan gejala hypovolemia Hasil pemeriksaan Elektrolit serum
Hasil: Natrium darah : 133,0 mmol/L
Dehidrasi (-) Kalium Darah: 2,90 mmol/L
Lemas (+)
Mual (+)
Muntah (+) 1 kali A : Masalah teratasi sebagian
Nadi 99 x/menit P : lanjutkan intervensi no 3, 4, 5, 6, 7, 9, 10, 11
24
Mengantuk (+)
5. Memonitor jumlah pengeluaran diare
Hasil:
10x/24 jam
6. Memasang jalur intravena
Hasil:
Terpasang infus ditangan sebelah
kiri
Cairan: Inf. Wida KN 20 Tpm 2
flash lanjut NaCl 0,9% 20 Tpm
7. Mengambil sampel darah untuk
pemeriksaan darah lengkap dan
elektrolit
Hasil:
Darah lengkap
Elektrolit Serum
Feses
8. Menganjurkan makan porsi kecil dan
sering pembentukan gas, pedas, dan
mengandung laktosa
Klien paham saat dianjurkan
untuk makan sedikit tapi sering
9. Kolaborasi pemberian obat
Ketidakseimbangan elektrolit berhubungan dengan
Senin, 20 2 09.00 1. Mengidentifikasi kemungkinan S : keluarga pasien mengatakan masih mual
Januari 2020 penyebab ketidakseimbangan elektrolit O:
Turgor kulit 2 detik
25
Hasil lab : kalium 2,9 mmol/L, Wajah pucat (+)
natrium 133 mmol/L
Anemis (+)
2. Memonitor kadar elektrolit serum
3. Memonitor mual, muntah, dan diare Porsi makan hanya habis setengah porsi
Mual (+), muntah (-) Berkeringat
4. Memonitor kehilangan cairan Monitor
A: Masalah teratasi sebagian
tanda dan gejala hypokalemia (Mis,
kelemahan otot, penurunan reflex, P: Lanjutkan intervensi 1,3,4,6,9,12
anoreksia)
Hasil lab : kalium 2,9 mmol/L,
5. Memonitor tanda dan gejala
hyperkalemia (Mis, peka rangsang,
gelisah, mual, muntah, takikardia
mengarah ke bradikardi)
Hasil Lab : natrium 133 mmol/L
6. Memoitor tanda gejala hiponatremia
(mis, disorientasi, otot berkedut, sakit
kepala, membaran mukosa kering,
hipotensi postural, kejang, letargi,
penurunan kesadaran)
7. Memonitor tanda dan gejala
hypernatremia (mis, haus, demam,
mual, muntah, gelisah, peka rangsang,
membrane mukosa kering, takikardi,
hipotensi, letargi, konfusi, kejang)
26
Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan kekuatan otot ditandai dengan kekuatan otot menurun, rentang gerak ROM
menurun
Senin, 20 6 09.00 1. Mengidentifikasi adanya nyeri atau DS:-
keluhan fisik lainnya
Januari 2020 DO: K/U Lemah. Kesadaran Composmentis.
Tidak ada nyeri serta keluhan fisik
2. Mengidentifikasi toleransi fisik GCS: 4-5-6. TD=120/80 mmHg. N=90x/menit
melakukan pergerakan
Kekuatan otot :
Pergerakan pasien terbatasi karena
kelemahan pada ekstremitas bawah
5-5-4 4-5-5
3. Memonitor frekuensi jantung dan
tekanan darah sebelum memulai 1-1-1 1-1-1
mobilisasi
Intrepetasi hasil pengukuran
Sebelum:
S: 36,7 oC menggunakan bartel index dengan
N : 99 x/mnt
jumlah 1 klien ketergantungan total
TD: 105/85 mmHg
RR:22 x/mnt
SpO2: 98% Lemah (+)
Setelah:
TD=120/80 mmHg, Fungsi motoric
N=90 x/menit.
RR: 22 x/menit 5 5
SpO2: 98% 1 1
4. Memonitor kondisi umum selama
melakukan mobilisasi A: Masalah teratasi sebagian
Kondisi umum cukup baik. Tanda P: Lanjutkan Intervensi 2, 3, 5, 7, 10
27
vital normal.
5. Memfasilitasi aktivitas mobilisasi
dengan alat bantu.
Menyediakan pagar tempat tidur
untuk bantuan mobilisasi.
6. Memfasilitasi melakukan pergerakan
dengan pagar tempat tidur, atau kursi
roda.
7. Melibatkan keluarga untuk membantu
pasien dalam meningkatkan pergerakan
Anak perempuan klien
8. Menjelaskan tujuan dan prosedur
mobilisasi
Keluarga paham saat dijelaskan
9. Menganjurkan melakukan mobilisasi
dini
Keluarga melakukan mobilisasi
dini
10. Ajarkan mobilisasi sederhana yang
harus dilakukan.
Mengajarkan untuk duduk di tempat
tidur, dan beralih pada kursi roda
jika pasien mampu.
28
DAFTAR PUSTAKA
Nursalam. 2014. Manajemen Keperawatan Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan
Profesional Edisi 4. Salemba Medika : Jakarta.
29