Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL RONDE KEPERAWATAN MATERNITAS PADA

NY. I DENGAN GANGGUAN GINEKOLOGi WOUND


DEHISCENCE
DI RUANG KALIMAYA BAWAH RSUD dr. SLAMET GARUT

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Stase Maternitas


Program Studi Profesi Ners

Disusun Oleh:

KELOMPOK 3
Alvin Alamanda
Astrie Dewi Yuniar
Cyntia Rianasari
Muhamad Arid Riyadi
Neng Rohimah
Nova Ardianti S
Rahmi Azizah N
Silmi Latansa
Vidi Kurniawan
Vivi Ahmalia

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARSA HUSADA


GARUT
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
2019/2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Pengetahuan masyarakat yang meningkat menyebabkan semakin meningkatnya
tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan kesehatan, termasuk didalamnya
pelayanan keperawatan. Melihat fenomena tersebut mendorong perawat untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam memberikan asuhan
keperawatan dengan belajar banyak tentang konsep pengelolaan keperawatan dan
langkah-langkah konkrit dalam pelaksanaannya. Langkah-langkah tersebut dapat
berupa penataan sistem pemberian pelayanan keperawatan profesional (SP2KP)
mulai dari ketenagaan/pasien, penetapan modal asuhan keperawatan profesional
(MAKP) dan perbaikan dokumentasi keperawatan. Pemenuhan tingkat kepuasan
pasien ini dapat dimulai dengan upaya menggali kebutuhan pasien demi tercapainya
keberhasilan asuhan keperawatan. Metode yang dipilih untuk menggali secara
mendalam tentang kebutuhan pasien adalah dengan melaksanakan ronde
keperawatan. Dengan melaksanakan ronde keperawatan diharapkan dapat
memecahkan masalah keperawatan pasien melalui cara berpikir kritis berdasarkan
konsep asuhan keperawatan.
Ronde keperawatan merupakan suatu sarana bagi perawat untuk membahas
masalah keperawatan dengan melibatkan klien dan seluruh tim keperawatan,
konsultan keperawatan, serta tim kesehatan lain (dokter, ahli gizi, rehabilitasi medik).
Selain menyelesaikan masalah keperawatan pasien, ronde keperawatan juga
merupakan suatu proses belajar bagi perawat dengan harapan dapat meningkatkan
kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor. Kepekaan dan cara berpikir kritis
perawat akan tumbuh dan terlatih melalui suatu transfer pengetahuan dan
pengaplikasian konsep teori secara langsung pada kasus nyata. Dengan pelaksanaan
ronde keperawatan yang berkesinambungan diharapkan dapat meningkatkan
kemampuan perawat ruangan untuk berpikir secara kritis dalam peningkatan
perawatan secara professional. Dalam pelaksanaan ronde juga akan terlihat
kemampuan perawat dalam melaksanakan kerja sama dengan tim kesehatan yang
lain, guna mengatasi masalah kesehatan yang terjadi pada klien (Nursalam, 2014).
Berdasarkan pertimbangan dan program dari Profesi Ners STIKes Karsa
Husada Garut Stase Keperawatan Maternitas akan mengadakan kegiatan ronde
keperawatan di Ruang Kalimaya Bawah, untuk memenuhi salah satu tugas dari stase
Keprawatan Maternitas.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mahasiswa mampu menyelesaikan masalah pasien melalui pendekatan berpikir
kritis.
1.2.2 Tujuan khusus
Setelah dilaksanakan ronde keperawatan, mahasiswa mampu:
1. Menumbuhkan cara berpikir kritis dan sistematis.
2. Meningkatkan kemampuan validasi data klien.
3. Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan.
4. Meningkatkan kemampuan untuk memodifikasi rencana keperawatan.
5. Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berorientasi
pada masalah klien.
6. Meningkatkan kemampuan justifikasi.
7. Meningkatkan kemampuan dalam menilai hasil kerja.

1.3 Manfaat
1. Bagi Pasien
a. Membantu menyelesaikan masalah pasien sehingga mempercepat
masa penyembuhan.
b. Mendapat perawatan secara profesional dan efektif kepada pasien.
c. Memenuhi kebutuhan pasien.
2. Bagi Perawat
a. Meningkatkan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor perawat.
b. Meningkatkan kerjasama antar tim kesehatan.
c. Menciptakan komunitas keperawatan profesional.
3. Bagi rumah sakit
a. Meningkatkan mutu pelayanan di rumah sakit.
b. Menurunkan lama hari perawatan pasien.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ronde Keperawatan


2.1.1 Pengertian Ronde Keperawatan
Ronde keperawatan adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk
mengatasi masalah keperawatan klien, dilakukan dengan melibatkan pasien
untuk membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan. Pada kasus tertentu
harus dilakukan oleh perawat primer dengan konselor, kepala ruangan, perawat
assosiate serta melibatkan seluruh anggota tim kesehatan (Nursalam, 2014).
2.1.2 Manfaat
1. Masalah pasien dapat teratasi
2. Kebutuhan pasien dapat terpenuhi
3. Terciptanya komunitas keperawatan yang profesional
4. Terjalinnya kerjasama antar tim kesehatan.
5. Perawat dapat melaksanakan model asuhan keperawatan dengan tepat dan
benar.
2.1.3 Kriteria klien
Klien yang dipilih untuk dilakukan ronde keperawatan adalah klien yang
memiliki kriteria sebagai berikut:
1. Mempunyai masalah keperawatan yang belum teratasi meskipun sudah
dilakukan tindakan keperawatan
2. Klien dengan kasus baru atau langka
2.1.4 Peran masing-masing anggota tim
1. Perawat Primer (PP) dan Perawat Associate (PA)
a) Menjelaskan data klien yang mendukung masalah klien
b) Menjelaskan diagnosis keperawatan
c) Menjelaskan intervensi yang dilakukan
d) Menjelaskan hasil yang didapat
e) Menjelaskan rasional (alasan ilmiah) tindakan yang diambil
f) Menggali masalah-masalah klien yang belum terkaji

2. Perawat Konselor
a) Memberikan justifikasi
b) Memberikan reinforcement
c) Memvalidasi kebenaran dari masalah dan intervensi keperawatan serta
rasional tindakan
d) Mengarahkan dan koreksi
e) Mengintegrasikan konsep dan teori yang telah dipelajari
2.1.5 Alur Pelaksanaan Ronde Keperawatan
PP
TAHAP PRA
RONDE

Penetapan Pasien Pasien

Persiapan Pasien :
 Informed
Concent
 Hasil

 Apa masalah & diagnosis


TAHAP keperawatan?
PELAKSANAAN
Penyajian
Masalah  Data apa yang mendukung?
DI NURSE
STATION  Bagaimana intervensi yang sudah
dilakukan?
 Apa hambatan yang ditemukan?

TAHAP Validasi data


RONDE DI

Diskusi PP, Konselor,


KARU, Dokter,

TAHAP PASCA Lanjutan diskusi


RONDE di Nurse Station

Simpulan dan
rekomendasi solusi
masalah

Aplikasi Hasil
analisis
2.1.6 Evaluasi
dan diskusi
1. Evaluasi Struktur :
a. Ronde keperawatan dilaksanakan di Ruang
Masalah
Zamrud
teratasi
RSU dr.
Slamet Garut, persyaratan administratif sudah lengkap (Informed
consent, alat, dan lainnya)
b. Peserta ronde keperawatan hadir ditempat pelaksanaan ronde
keperawatan.
c. Persiapan dilakukan sebelumnya.
2. Evaluasi Proses :
a. Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga
akhir.
b. Seluruh peserta berperan aktif dalam
kegiatan ronde sesuai peran yang telah ditentukan.
3. Evaluasi Hasil :
a. Klien puas dengan hasil kegiatan.
b. Masalah klien dapat teratasi.
c. Perawat dapat :
1) Menumbuhkan cara berfikir yang kritis.
2) Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan
keperawatan yang berorientasi pada masalah pasien.
3) Meningkatkan cara berfikir yang sistematis
4) Meningkatkan kemampuan validitas data
pasien.
5) Meningkatkan kemampuan menentukan
diagnosa keperawatan.
6) Meningkatkan kemampuan justifikasi
7) Meningkatkan kemampuan menilai hasil
kerja.
8) Meningkatkan kemampuan memodifikasi
rencana asuhan keperawatan.
BAB III
RENCANA STRATEGIS
TAHAP PRA KEPERAWATAN PADA
ASUHAN PP Ny. I DENGAN GANGGUAN
RONDE
GINEKOLOGI WOUND DEHISCENCE DI RUANG KALIMAYA BAWAH
Membuat janjii
PROPOSAL RSUDPENETAPAN PASIEN
dr. SLAMET GARUT dengan dokter, ahlii
gizi, rehab medik,
farmasi,&Perawat
2.1 Topik PERSIAPAN PASIEN :
INFORMED CONCENT Primer lain
Asuhan Keperawatan Pada Ny. I dengan Gangguan Ginekologi Wound
HASIL PENGKAJIAN/ INTERVENSI
Dehiscence di Ruang Kalimaya Bawah RSUD dr. Slamet Garut Tahun 2020.

2.2 Sasaran
APA YANG MENJADI MASALAH
TAHAP
Ny.RONDE
I / 34 tahun. CROSS CEK DATA YANG
PENYAJIAN MASALAH APA YANG MENYEBABKAN MASALAH TERSEBUT
BAGAIMANA PENDEKATAN (PROSES, SAK, SOP)
2.3 Peserta
a. Mahasiswa Program Profesi Ners STIKes Karsa Husada Garut
b. Pembimbing klinik
c. Keluarga pasien
d. Pasien
TAHAP RONDE VALIDASI DATA

2.4 Waktu Pelaksanaan


30 menit

2.5 Hari/ tanggal


DISKUSI KARU, PP-PP, PERAWAT
TAHAP
Jum'at,RONDE
6 Maret 2020 KONSELOR dan tim kesehatan lain

2.6 Tujuan
TAHAP PASCA RONDE EVALUASI
a. Tujuan umum :
Menyelesaikan masalah-masalah keperawatan klien yang belum teratasi
Kesimpulan dan
Rekomendasi masalah
b. Tujuan khusus:
1) Tim keperawatan mampu menggali masalah-masalah klien yang belum
DI NURSE STATION
teratasi
2) Mampu mengemukakan alasan ilmiah terhadap masalah keperawatan klien
DI BED PASIEN
3) Mampu merumuskan intervensi keperawatan yang tepat mengenai masalah
klien
4) Mampu mendesiminasikan tindakan yang tepat sesuai dengan masalah
klien
5) Mampu mengadakan justifikasi terhadap rencana dan tindakan
keperawatan yang dilakukan.

2.7 Sasaran
a. Nama : Ny. I
b. Umur : 34 Tahun
c. Pekerjaan : IRT

2.8 Materi
Asuhan keperawatan klien dengan Gangguan Ginekologi Wound Dehiscence.

2.9 Pelaksanaan
a. Hari/tanggal :Jum'at, 6 Maret 2020
b. Tempat : Ruang Kalimaya Bawah RSUD dr. Slamet Garut

2.10 Metode
a. Ceramah
b. Diskusi

2.11 Tim ronde


a. Kepala Ruangan : Alvin Alamanda
b. PJ 1 : Vidi Kurniawan
c. PJ 2 : Muhamad Arid Riyadi
d. Perawat Primer 1 : Astrie Dewi Yuniar
e. Perawat Primer 2 : Neng Rohimah
f. Perawat Primer 3 : Cyntia Rianasari
g. Perawat Associate 1: Rahmi Azizah N
h. Perawat Associate 2: Nova Ardianti S
i. Perawat Associate 3: Vivi Ahmalia
j. Perawat Associate 4 : Silmi Latansa

2.14 Mekanisme Kegiatan


No. Waktu Kegiatan Penanggung
Jawab
1. 5 menit Pembukaan: Tim Ronde
Memberi salam
2. 10 menit Menyampaikan tujuan ronde Tim Ronde
keperawatan
Penyajian masalah :
Menyampaikan masalah yang
sudah terselesaikan
3. 5 menit Menentukan masalah yang Tim Ronde
belum terselesaikan
4. 5 menit Implementasi yang sudah Tim Ronde
dilakukan
5. 5 menit Mengajarkan kepada keluarga Tim Ronde
pasien tentang diskusi dan
Tanya jawab.
Penutup :
- Ucapan terima kasih
- Memberi salam.

2.15 Evaluasi
a. Bagaimana koordinasi persiapan dan pelaksanaan ronde keperawatan
b. Bagaimana peran pelaksana saat ronde keperawatan
c. Membuat umpan balik yang sudah dikerjakan

1. Perencanaan
No Diagnosa NOC NIC
Keperawatan
1. Bersihan Setelah dilakukan  Monitor TTV
jalan nafas asuhan keperawatam  Posisikan klien dengan
tidak efektif selama 2 x 24 jam jalan posisi semi fowler
b.d nafas efektif dengan  Ajarkan klien latihan
akumulasi kriteria hasil : batuk efektif
secret  Mampu  Monitor respirasi dan
berlebih di mendemontrasikan status O2
saluran batuk  Berikan alat bantu
pernafasan  Menunjukkan jalan pernafasan sesuai
nafas yang paten kebutuhan klien
(klien tidak merasa  Kolaborasi pemberian
sesak, irama nafas, terapi sesuai advice
frekuensi dokter
pernapasan dalam  Kolaborasi pemberian
rentang normal, bronkodilator
tidak ada suaa nafas
tambahan)
SURAT PERSETUJUAN
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
No. Identitas :
Alamat :
Hubungan dengan klien :

Nama Klien :
Umur :
Jenis Kelamin :
Alamat :
No.Rekam Medis :

Dengan ini menyatakan sesungguhnya telah :


Memberikan Persetujuan dan telah mendapatkan  penjelasan  tentang
maksud dan tujuan dilakukannya Ronde Keperawatan.

Demikianlah persetujuan ini diberikan agar dipergunakan sebagaimana mestinya.

Perawat Yang Menerangkan Garut, Maret 2020


Pasien/Penanggung Jawab

(.............................................) (.............................................)

                                                                               


DOKUMENTASI RONDE KEPERAWATAN

I. IDENTITAS KLIEN
Nama Klien :
Umur :
Jenis Kelamin :
Ruangan :
Rekam Medis :
Diagnosa Medis :

II. MASALAH-MASALAH KEPERAWATAN


1.      …………………………………………………………..
2.      …………………………………………………………..
3.      …………………………………………………………..
4.      …………………………………………………………..
5.      …………………………………………………………...
6.      …………………………………………………………...

III. SARAN
            ……………………………………………………………………………..
            ……………………………………………………………………………..
            ……………………………………………………………………………..
            ……………………………………………………………………………..
            ……………………………………………………………………………..
            ……………………………………………………………………………..
            ……………………………………………………………………………
            …………………………………………………………………………….

Kepala Ruangan Garut, Maret 2020


Ketua TIM

(.............................................) (.............................................)

Anda mungkin juga menyukai