ALVIN ALAMANDA
NIM : KHGD 19003
II. TUJUAN KB
· Mengatur interval kehamilan
· Mengontrol waktu saat kehmailan
· Mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungna
· Menentukan jumlah anak dalam keluarga
V. PENYEBAB
· Menghentikan Kehamilan
· Kehamilan terlalu ‘dini’
· Kehamilan Terlalu ‘telat’
· Kehamilan-kehamilan yang terlalu dekat jaraknya
· Terlalu sering hamil dan melahirkan
VI. AKIBAT
Komponen Esterogen :
· Berat badan bertambah
· Nyeri kepala
· Perdarahan banyak saat menstruasi
· Peningkatan pengeluaran leukorhea
· Perlunakan servik
· Retensi air dan garam
· Mudah tersinggung dan tegang
. Komponen Progesteron
· Kulit dan rambut kering
· Menstruasi berkurang
· Kaki dan tangan sering keram
· Liang senggama menjadi kering
· Acne (kukulan)
· Payudara tegang
VII. Syarat-syarat KB
· Aman /tidak berbahaya
· Dapat diandalkan
· Sederhana
· Murah
· Dapat diterima oleh setiap orang banyak
· Pemakaian jangan lama
A. ASPEK SIKAP
1. Hubungan antara perawat-klien (dengan memperhatikan aspek legal etik
keperawatan)
· Informed consent
Merupakan surat yang menyatakan bahwa pasien diberitahu perihal penyakit yang
dideritanya, kerugian maupun keuntungan dari alternative perawatan dan
pengobatan yang akan diberikan, penjelasan mengenai biaya yang harus dibayar
dan pilihan-pilihan lain yang menungkinkan untuk mengatasi penyakitnya.
· Akontability (tanggung gugat)
Merupakan standar yang pasti bahwa tindakan seseorang professional dapat
dinilai dalam situasi yang tidak jelas atau tidak terkecuali
· Confidentially (kerahasiaan)
Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah informasi tentang klien harus dijaga
privasi klien. Segala sesuatu yang terdapat dalam pengobatan klien tadak ada
seorangpun dapat memperoleh informasi tersebut kecua;li diizinkan klien diluar
area pelayanan, menyampaikan pada teman. Keluarga tentang klien dengan tenaga
kesehatan lain harus dihindari.
· Empati
Sikap empati sangat diperlukan dalam asuhan keperwatan karena dengan sikap
ini perwata akan mampu merasakan dan memikirkan permasalahan klien sepserti
yang dirasakan dan dipikirkan oleh pasien. Dengan empati seorang perawat dapat
memberikan alternative pemecahan masalah bagi klien. Karena meskipun dia
turut merasakan permasalahan yang dirasakan klienya, tetapi tidak larut dalam
masalah tersebut sehingga perawat dapat menghadapi masalah tersebut dalam
pemikiran secara objektif.
· Otonomi dan mutuality
Prinsip otonomy didasarkan pada keyakinan pada individu mampu berpikir logis
dan mampu membuat keputusan sendiri. Orang dewasa dianggap kompeten dan
memiliki kekuatan membuat sendiri memilih dam memiliki berbagai keputusan.
· Menjaga privacy klien
Perawat harus bisa memegang dan menyimpan rahasia klien
· Caring
Secara umum dapat diartikan sebagai suatu kemampuan untuk berdedikasi bagi
orang lain, pengawasan dengan waspada perasaan empati dengan orang lain dan
perasaan cinta dan menyayangi. Seorang perawat harus mampu memahami setiap
respon yang berbeda dank lien terhadap penderitaan yang dilaminya dan
memberikan pelayanan kesehatan yang tepat dalam setiap respon yang berbeda.
Jadi dalam hal ini perawat dituntut untuk mampu menghadapi klien dalam setiap
respon yang berbeda, baaik yang sedang maupun yang akan terjadi.
2. Hubungan antara sejawat
· Menghargai pendapat sesama sejawat
Perawat senantiasa memelihara hubungan baik dengan sesame perawat maupn
dengan tenaga kesehatan lain dan perawat memelihara keserasian lingkungan
kerja maupun dalam mencapai tujuan kesehatan secara keseluruhan.
· Tindakan kolaboratif
Merupakan istilah umum yang sering digunakan untuk menggambarkan suatu
hubungan kerjasama yang dilakukan pihak tertentu. Hubungan perawat dan dokter
adalah satu bentuk hubungan interaksi yang telah cukup lama dikenal ketika
memberikan bantuan pada pasien.
· Menghormati pembimbing sebagaimana layaknya.
Sebagai perawat pembimbing dan perawat pelaksana harus saling
menghormati dalam melakukan pelayanan kesehatan karena dengan adanya sikap
menghormati antar teman sejawat akan menciptakan hubungan yang baik.