Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN KB

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas


Pada Program Studi Profesi Ners Stase Maternitas
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Karsa Husada Garut

ALVIN ALAMANDA
NIM : KHGD 19003

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARSA HUSADA


GARUT
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
2020
 
 I.  DEFENISI
·         Keluarga Berencana adalah suatu evaluasi alami gaya hidup kontemporer yang
berorientasi pada upaya untuk menciptkan kesejahteraan.(Bobak, 2004)
·         Keluarga berencana (KB) adalah keluarga yang direncanakan dan tujuanya
untuk membantu individu atau pasangan membantu objek-objek tertentu
kemudian menghindari kehamilan yang tidak diinginkan (WHO)
·         Kontrasepsi adalah cara untuk mencegah terjadinya konsepsi berupa alat atau
obat-obatan (Mochtar, 1998)
·         Keluarga Berencana mandiri adalah masyarakat yang memilih metode KB
dengan biaya sendiri melalui KB lingkaran biru dan KB lingkaran emas.
(Pedoman KB, 2000)

  II.  TUJUAN KB
·         Mengatur interval kehamilan
·         Mengontrol waktu saat kehmailan
·         Mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungna
·         Menentukan jumlah anak dalam keluarga

    III.   SYARAT – SYARAT ALAT KONTRASEPSI


-          Aman untuk digunakan
-          Dapat diandalkan
-          Sederhana
-          Murah
-          Dapat diterima orang banyak
-          Pemakaian jangka lama

    IV.    KOMPONEN KELUARGA BERENCANA


1.      KIE (komunikasi, informasi, edukasi)
2.      Konseling
3.      Pelayanan kontrasepsi
4.      Pelayanan infertilitas
5.      Pendidikan seks
6.      Konsultasi perkawinan dan pra perkawinan
7.      Konsultasi genetic
8.      Test keganasan (pada ibu-ibu yang sudah punya anak, ada kanker atau tidak)
9.      Adopsi

       V.   PENYEBAB
·         Menghentikan Kehamilan
·         Kehamilan terlalu ‘dini’
·         Kehamilan Terlalu ‘telat’
·         Kehamilan-kehamilan yang terlalu dekat jaraknya
·         Terlalu sering hamil dan melahirkan

 VI.   AKIBAT
Komponen Esterogen :
·         Berat badan bertambah
·         Nyeri kepala
·         Perdarahan banyak saat menstruasi
·         Peningkatan pengeluaran leukorhea
·         Perlunakan servik
·         Retensi air dan garam
·         Mudah tersinggung dan tegang
. Komponen Progesteron
·         Kulit dan rambut kering
·         Menstruasi berkurang
·         Kaki dan tangan sering keram
·         Liang senggama menjadi kering
·         Acne (kukulan)
·         Payudara tegang
VII.   Syarat-syarat KB
·         Aman /tidak berbahaya
·         Dapat diandalkan
·         Sederhana
·         Murah
·         Dapat diterima oleh setiap orang banyak
·         Pemakaian jangan lama

VIII.   Factor-faktor dalam memilih kontrasepsi


1.      pasangan
yang harus diperhatikan : umur, gaya hidup, frekuensi, senggama, jumlah
keluarga, pengalaman masa lalu, sikap kepribadian, motivasi
2.      factor kesehatan
a.       Kontra Indikasi Absolute Dan Relative
yang harus diperhatiakn : status kesehatan, riwayat haid, riwayat keluarga,
pemeriksaan fisik
b.      metode kontrasepsi, penerimaan, dan pemakaian berkesinambungan
yang harus diperhatikan : efektivitas setiap orang berbeda, efek samping,
kerugian, komplikasi-komplikasi potensial, biaya.
c.       Dalam memilih kontrasepsi perlu juga memandang, pihak calon aseptor
(efektivitas dan keamanan, pihak medis, kerjasama antara suami dan istri)

IX.   Cara Kerja Kontrasepsi


Bermacam-macam tapi pada umumnya mempunyai fungsi sebagai berikut :
1.      mengusahakan agar tidak terjadi ovulasi
2.      melumpuhkan sperma
3.      menghalangi sel telur dengan sperma
X.   Metode Keluarga Berencana
1.      Metode sederhana
Tanpa alat atau obat
KB alamiah :
-          metode kalender
-          metode lendir serviks
-          metode suhu badan basal
-          metode simpto- thermal
2.      Dengan Alat Atau Obat

A.    ASPEK SIKAP
1. Hubungan antara perawat-klien (dengan memperhatikan aspek legal etik
keperawatan)
·         Informed consent
Merupakan surat yang menyatakan bahwa pasien diberitahu perihal penyakit yang
dideritanya, kerugian maupun keuntungan dari alternative perawatan dan
pengobatan yang akan diberikan, penjelasan mengenai biaya yang harus dibayar
dan pilihan-pilihan lain yang menungkinkan untuk mengatasi penyakitnya.
·         Akontability (tanggung gugat)
Merupakan standar yang pasti bahwa tindakan seseorang professional dapat
dinilai dalam situasi yang tidak jelas atau tidak terkecuali
·         Confidentially (kerahasiaan)
Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah informasi tentang klien harus dijaga
privasi klien. Segala sesuatu yang terdapat dalam pengobatan klien tadak ada
seorangpun dapat memperoleh informasi tersebut kecua;li diizinkan klien diluar
area pelayanan, menyampaikan pada teman. Keluarga tentang klien dengan tenaga
kesehatan lain harus dihindari.
·         Empati
Sikap empati  sangat diperlukan dalam asuhan keperwatan karena dengan sikap
ini perwata akan mampu merasakan dan memikirkan permasalahan klien sepserti
yang dirasakan dan dipikirkan oleh pasien. Dengan empati seorang perawat dapat
memberikan alternative pemecahan masalah bagi klien. Karena meskipun dia
turut merasakan permasalahan yang dirasakan klienya, tetapi tidak larut dalam
masalah tersebut sehingga perawat dapat menghadapi masalah tersebut dalam
pemikiran secara objektif.
·         Otonomi dan mutuality
Prinsip otonomy didasarkan pada keyakinan pada individu mampu berpikir logis
dan mampu membuat keputusan sendiri. Orang dewasa dianggap kompeten dan
memiliki kekuatan membuat sendiri memilih dam memiliki berbagai keputusan.
·         Menjaga privacy klien
Perawat harus bisa memegang dan menyimpan rahasia klien
·         Caring
Secara umum dapat diartikan sebagai suatu kemampuan untuk berdedikasi bagi
orang lain, pengawasan dengan waspada perasaan empati dengan orang lain dan
perasaan cinta dan menyayangi. Seorang perawat harus mampu memahami setiap
respon yang berbeda dank lien terhadap penderitaan yang dilaminya dan
memberikan pelayanan kesehatan yang tepat dalam setiap respon yang berbeda.
Jadi dalam hal ini perawat dituntut untuk mampu menghadapi klien dalam setiap
respon yang berbeda, baaik yang sedang maupun yang akan terjadi.  
2.      Hubungan antara sejawat
·         Menghargai pendapat sesama sejawat
Perawat senantiasa memelihara hubungan baik dengan sesame perawat maupn
dengan tenaga kesehatan lain dan perawat memelihara keserasian lingkungan
kerja maupun dalam mencapai tujuan kesehatan secara keseluruhan.
·         Tindakan kolaboratif
Merupakan istilah umum yang sering digunakan untuk menggambarkan suatu
hubungan kerjasama yang dilakukan pihak tertentu. Hubungan perawat dan dokter
adalah satu bentuk hubungan interaksi yang telah cukup lama dikenal ketika
memberikan bantuan pada pasien.
·         Menghormati pembimbing sebagaimana layaknya.
Sebagai perawat pembimbing dan perawat pelaksana harus saling
menghormati dalam melakukan pelayanan kesehatan karena dengan adanya sikap
menghormati antar teman sejawat akan menciptakan hubungan yang baik.

* DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNGKIN MUNCUL


·         Pre pemsangan IUD:
Kecemasan b.d kurang pengetahuan tentang alat kontrasepsi.
·         Post pemasangan IUD:
Perubahan pola haid b.d proses adaptasi hormonal.
DAFTAR PUSTAKA

Bobak, J. 2005. Keperawatan Maternitas Edisi 4. Jakarta: EGC


DepKes RI. 1993. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dalam Konteks
Keluarga.  Jakarta : Pusat Pendidikan Tenaga KesehatanDEPKES RI.
Hamilton, P. M. 1995. Dasar-dasar Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC
Ibrahim, C. 1981. Perawatan Kebidanan. Jakarta : PT Brahtara Karya Aksara.
Janes. 2002. Dasar-dasar Obstetri dan Ginekologi. Jakarta: EGC
Manuaba, Ida Bagus. 2003. Buku Saku Ilmu Kebidanan. Jakarta : Hipokrates
Mansjoer, A. 2001. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1. Jakarta: FKUI
Sastra, Winata, Sulaiman. 1983. Obstetri Fisiologi. Jakarta : Elemen

Anda mungkin juga menyukai