DI PUSKESMAS PAKIS
Disusun oleh :
INDAH CHAIRUNISA
P1337424220087
DANDELION
TAHUN 2021/2022
HALAMAN PENGESAHAN
Judul Laporan Ilmiah : Asuhan Kebidanan Pada Ny. L Usia 26 Tahun P2A0 Akseptor
NIM : P1337424220087
Diperiksa dan disetujui oleh pembimbing klinik dan pembimbing akademik prodi D
III Kebidanan Jurusan Kebidanan Magelang Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan
Semarang Tahun 2022, Untuk memenuhi laporan Praktik Klinik Kebidanan II.
Magelang, 2022
Mengetahui,
Pembimbing Askeb
TINJAUAN TEORI
C. Kontrasepsi Suntik
KB suntik (depo provera) adalah suntikan medroksi progesteron asetat yang
biasanya diberikan pada hari ke-3 sampai 5 pasca persalinan, segera setelah
keguguran dan pada masa interval sebelum hari ke-3 haid (Wiknjosastro, 2007:921).
KB suntik Depot Medroksi Progesteron Asetat (DMPA) merupakan suatu
progestin yang mekanisme kerjanya menghambat sekresi hormon pemicu filikes
(FSH) dan LH serta lonjakan LH (Varney, 2007:481)
Terdapat 2 jenis kontarsepsi hormonal suntik yaitu suntik kombinasi dan
suntik progesterone. Seperti pada kontrasepsi pil, kontrasepsi suntik kombinasi juga
berisi kombinasi estrogen dan progesterone. Sedang suntikan progestin hanya
mengandung hormone progesterone.
Cara pemberian dengan injeksi secara intra muskuler dalam baik di pantat
(muskulus gluteus magus) maupun di lengan atas wanita. Jenis kontrasepsi suntik
kombinasi diberikan setiap 4 minggu dan suntikan progesteron diberikan setiap 12
minggu.
Untuk menentukan kunjungan ulang pada jenis suntik bulanan maka
kunjungan ulangnya adalah 4 minggu yang akan datang Sedangkan pada suntikan tiga
bulanan, maka kunjungan ulangnya dapat ditentukan dengan menggunakan rumus
hari dikurangi 7, bulan ditambah 3 dari suntikan sekarang (Hari -7 dan Bulan + 3).
Pada jenis suntikan progesterone kandungan hormone dalam kontrasepsi
suntik progesterone adalah 150 mg Medro Kontrasepsi Progesteron asetat.
1. Kandungan Hormone dalam Kontrasepsi Suntikan
a) Suntikan kombinasi berisi 25 mg DMPA dan 5 mg estradio valerat atau 50
mg noretindrone enantat dan 5 mg estradio valerat
b) Suntikan progesterone berisi 150 mg Medroxi progesterone asetat.
2. Cara Kerja Kontrasepsi Suntik
Pada dasarnya cara kerja kontrasepsi suntik sama dengan cara kerja pil
kontrasepsi antara lain:
a) Menghambat ovulasi
b) Memengaruhi transport sperma pada tuba fallopi
c) Mengganggu endometrium sehingga memengaruhi implantasi dan
d) Mengentalkan lender serviks
3. Pemberian Suntikan yang Pertama yaitu:
a) Setiap saat asal ibu tidak hamil selama dalam siklus haid
b) Mulai hari 1 sampai 7 haid,
c) Pada ibu yang tidak sedang haid dapat diberikan setiap saat asal tidak
hamil, tetapi selama 7 hari setelah suntikan tidak boleh hubungan
seksual atau apabila akan melakukan hubungan seksual selama 7 hari
pertama tersebut menggunakan metode lain misalnya: kondom.
4. Yang dapat menggunakan suntikan progestin
a) Usia reproduksi
b) Nullipara dan yang telah mempunyai anak
c) Menghendaki kontrasepsi jangka panjang dan memiliki efektifitas
tinggi
d) Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi yang sesuai.
e) Setelah melahirkan dan tidak menyusui
f) Setelah keguguran/abortus
g) Telah banyak anak tapi belum ingin tubektomi
h) Perokok
i) Tensi, 180/110 mmHg, dengan masalah gangguan pembekuan darah
dan anemi sel bulan sabit
j) Menggunakan obat untuk epilepsy (fritain/barbituraty dan obat TBC
(rifampisin)
k) Tidak dapat menggunakan kontrasepsi dengan estrogen.
l) Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi
m) Anemi defiensi besi.
n) Mendekati usia menopause yang tidak mau/tidak boleh menggunakan
kontrasepsi kombinasi.
5. Yang tidak boleh menggunakan suntik progesterone
a) Hamil atau dicurigai hamil.
b) Perdarahan pervaginam yang belum jelas sebabnya.
c) Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid, terutama amenore.
d) Menderita/riwayat kanker payudara
e) DM disertai komplikasi.
6. Keuntungan Suntik Progestin
a) Sangat efektif
b) Pencegahan kehamilan jangka panjang
c) Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri
d) Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius terhadap
penyakit jantung dan gangguan pembekuan darah
e) Tidak berpengaruh terhadap ASI
f) Sedikit efek samping
g) Klien tidak perlu menyimpan obat suntik
h) Dapat digunakan oleh wanita usia 35 tahun sampai perimenopause
i) Dapat mencegah kanker endometrium dan kehamilan ektopik
j) Menurunkan kejadian penyakit jinak payudara
k) Mencegah beberapa penyebab penyakit radang panggul
l) Menurunkan krisis anemia sel sabit (sickle cell).
7. Kekurangan
a) Sering ditemukan gangguan haid:
Siklus memendek atau memanjang,
Perdarahan banyak atau sedikit
Perdarahan tidak teratur/bercak (spoting),
Tidak haid sama sekali
b) Klien sangat bergantung pada sarana kesehatan
c) Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan berikut.
d) Efek samping tersering: peningkatan berat badan.
e) Tidak mencegah IMS, Hepatitis B virus, HIV
f) Kesuburan terlambat, karena depo suntikan belum habis obatnya.
g) Pada pemakaian jangka panjang dapat terjadi
Terjadi perubahan lipid serum.
Terjadi penurunan libido
Gangguan emosi
Sakit kepala
Nervositas
Jerawat
8. Efek Samping
Efek samping yang terjadi pada penggunaan kontrasepsi suntik progestin
menurut Hartanto (2004 : 169), antara lain :
1) Gangguan haid pada akseptor dapat berupa:
a. Amenore
b. Perdarahan berat, ireguler, bercak.
c. Perubahan dalam frekuensi, lama dan jumlah.
d. Insiden yang tinggi dari amenorea diduga karena atrofi
endometrium.
Penanggulangan :
a. Melakukan konseling sebelum dan selama pemakaian kontrasepsi
suntik.
b. Bila perdarahan hebat atau lama disebabkan oleh kontrasepsi
suntikan, maka tindakan yang harus diambil:
- Pemberian tablet ekstradiol 25 mg 3x1 sehari untuk 3 hari atau 1 pil
oral kombinasi per hari untuk 14 hari.
- Bila perdarahan tetap saja berlangsung terus, pertimbangkan untuk
melakukan dilatasi atau kuretasi.
2) Berat badan bertambah.
a. Pemberian konseling medik sebelum dan selama pemakaian
kontrasepsi suntikan.
b. Umumnya pertambahan berat badan tidak terlalu besar antara 1-5 kg
dalam tahun pertama.
c. Depo provera merangsang pusat pengendalian nafsu makan di
hipotalamus yang menyebabkan akseptor makan lebih banyak daripada
biasanya.
3) Sakit kepala
a. Melakukan konseling sebelum dan selama pemakaian kontrasepsi
suntikan.
b. Terjadi pada 1-17% akseptor.
4) Pada sistem kardiovaskuler efeknya sangat sedikit, mungkin ada
sedikit peninggian dari kadar insulin dan penurunan HDL kolesterol.
a. Hampir tidk ada efek tekanan darah atau sistem pembekuan darah
maupun sistem fiorinolitik.
b. Perubahan dalam metabolisme lemak, terutama penurunan HDL,
kolesterol dicurigai dapat menambah besar resiko timbulnya penyakit
kardiovaskuler, HDL kolesterol yang rendah dapat menyebabkan
timbilnya arterosklerosis sedangkan terhadap trigliserida dan kolesterol
total tidak ditemukan efek apapun dari kontrasepsi suntikan.
9. Penanganan Gangguan Haid
1) Amenorea
a. Tidak perlu dilakukan tindakan apapun. Cukup konseling saja
b. Bila klien tidak dapat menerima kelainan haid tersebut, suntikan jangan
dilanjutkan. Anjurkan pemakaian jenis kontrasepsi yang lain.
2) Perdarahan
a. Perdarahan ringan atau spotting sering dijumpai, tetapi tidak berbahaya
b. Bila perdarahan/spotting terus berlanjut atau setelah tidak haid, namun
kemudian terjadi perdarahan, maka perlu dicari penyebab perdarahan
tersebut. Obatilah penyebab perdarahantersebut dengan cara yang sesuai. Bila
tidak ditemukan penyebab terjadinya perdarahan, tanyakan apakah klien
masih ingin melanjutkan suntikan, dan bila tidak , suntikan jangan
dilanjutkan lagi dan carikan kontrasepsi jenis lain.
c. Bila ditemukan penyakit radang panggul atau penyakit akibat hubungan
seksual, klien perlu diberi pengobatan yang sesuai dan suntikan dapat terus
dilanjutkan
d. Perdarahan banyak atau memanjang(lebih dari 8 hari atau 2 kali lebih
banyak dari perdarahan yang biasanya dialami pada siklus haid normal).
Jelaskan bahwa perdarahan yang banyak atau memanjang tersebut biasa
ditemukan pada bulan pertama suntikan
e. Bila gangguan tersebut menetap, perlu dicari penyebabnya dan bila
ditemukan kelainan ginekologik, klien perlu diobati atau dirujuk
f. Bila perdarahan yang terjadi mengancam kesehatan klien atau klien tidak
dapat menerima perdarahan yang terjadi, suntikan jangan dilanjutkan lagi.
Pilihkan jenis kontrasepsi yang lain. Untuk mencegah anemia perlu diberi
preparat besi atau makanan yang banyak mengandung zat besi.
10. Cara Pemakaian Kontrasepsi Suntikan
a. Cara pemberian suntikan:
1) Sebelum suntikan diberikan cek kembali jenis obat suntik apakah suntik
bulanan atau 3 bulanan.
2) Cek tanggal kadaluarsa obat yang tertera dalam setiap botol obat atau dalam
box kemasan obat
3) Apabila ada endapan putih pada dasar ampul, kocok obat dengan lembut
dan baik sampai obat betul-betul encer kembali.
4) Hisap obat dengan baik agar semua dosis obat masuk dalam spuit obat.
5) Keluarkan udara yang ada di dalam spuit secara hati-hati terutama suntik 1
bulanan yang berisi 0,5 ml agar tidak ada obat yang keluar dari spuit.
6) Suntikan dengan jarum masuk dalam otot, apabila suntikan terlalu dangkal,
penyerapan akan lambat dan tidak bekerja secara efektif.
7) Sampaikan kepada kien jangan memasang tempat bekas suntikan.
b. Pada suntik 3 bulanan bila klien tidak dapat datang pada waktu suntik yang
akan datang dapat diberikan 2 minggu sebelum tanggal suntik. atau 2
minggu setelah jadwal suntik asal tidak hamil dan selama 7 hari harus
menggunakan alat kontrasepsi lain atau tidak melakukan hubungan seksual.
c. Pada Suntikan 1 bulanan bila klien tidak dapat datang pada waktu suntik,
yang akan datang dapat diberikan 7 hari sebelum jadwal dengan
kemungkinan terjadi gangguan perdarahan, atau dapat diberikan 7 hari
setelah jadwal asal tidak hamil dan selama 7 hari harus menggunakan alkon
lain atau tidak melakukan hubungan seksual
d. Bila klien ingin beralih kontrasepsi hormonal lain, diberikan sesuai jadwal
dari suntikan yang seharusnya.
e. Bila klien ingin menghentikan suntikannya, mungkin klien tidak langsung
haid, pada umumnya 6 bulan berikutnya. Bila setelah 3-6 bulan tidak haid,
lakukan pemeriksaan untuk mencari penyebab tidak haid.
11. Menyiapkan Tindakan Suntik
1. Mempersiapkan obat-obatan untuk antisipasi terjadinya syok anafilaktik
seperti injeksi adarienalin, dexamethason, infus Dextrose 5%, RL/NaCl.
2. Memberikan pelayanan kontrasepsi suntik dengan:
a. Persiapan obat/alat. Bak alat berisi: spuit 5 cc. deppers dengan alkohol, obat
suntik KB (progesterone/kombinasi), sarung tangan bersih.
b. Persiapan petugas menggunakan sarung tangan bersih
c. Persiapan daerah suntikan
d. Pelaksanaan penyuntikan dengan Teknik:
- Suntikan secara Intra Muskuler di daerah pantat (glutea/ memasase daerah
suntikan.
- Melakukan tindakan pencegahan infeksi pada alat bekas pakai.
Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh klien yaitu apabila mengalami salah satu
atau lebih kondisi di bawah ini untuk segera datang ke pelayanan kesehatan antara
lain:
Apabila sudah dipastikan tidak terjadi kegagalan atau tidak hamil, maka suntikan
dapat dilanjutkan, tetapi apabila terjadi kegagalan atau akseptor hamil, maka suntikan harus
dihentikan dan perlakukan wanita tersebut sebagai wanita hamil.
PEMBAHASAN
Rencana asuhan terhadap Ny. L yaitu beritahu hasil pemeriksaan bahwa ibu dalam
keadaan sehat, siapkan alat dan bahan untuk penyuntikan, kemudian lakukan penyuntikan
0,5mg cyclofem di sepertiga atas sacrum ibu secara intramuscular, dan menjadwalkan ibu
untuk melakukan kunjungan ulang setelah 3 bulan yang akan dating pada tanggal 17
November 2022.
Evaluasi dari asuhan yang dilakukan terhadap Ny. L yaitu ibu mengetahui hasil
pemeriksaan dan kondisinya, ibu telah disuntik KB, dan ibu bersedia untuk melakukan
kunjungan ulang 3 bulan yang akan dating dengan tanggal yang sudah dijadwalkan oleh
bidan.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah dilakukan asuhan kebidanan keluarga berencana KB suntik 3 bulan
pada Ny. L didapatkan bahwa tidak ada data yang menunjang untuk terjadinya
masalah potensial dan tidak ada data yang menunjang untuk dilakukan Tindakan
segera. Tindakan yang dilakukan pada Ny. L bertujuan untuk tetap mempertahankan
menjadi akseptor KB suntik 3 bulan dan ingin melakukan suntikan ulang sesuai
jadwal yang ditentukan.
Tindakan yang dilakukan bertujuan agar rencana yang dilakukan tercapai
dengan adanya kerja sama antara bidan dan petugas Kesehatan lainnya agar dapat
lebih meningkatkan kualitas pelayanan kebidanan klien. Evaluasi yang dilakukan
bertujuan agar klien mengerti semua penjelasan yang diberikan dan tetap menjadi
akseptor dan bersedia datang Kembali pada waktu yang telah ditentukan untuk
mendapatkan suntikan.
B. Saran
1. Bagi Institusi Pendidikan
Institusi Pendidikan dihrapkan dapat menambah buku atau referensi yang
dapat menunjng dalam kegiatan belajar mengenai KB suntik 3 bulan.
2. Bagi Lahan Praktek
Menambah wawasan dan pengetahuan tenaga Kesehatan khususnya bidan
dalam menangani asuhan kebidanan pada akseptor KB suntik 3 bulan.
3. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa diharapkan dalam menggunakan kesempatan belajar didalam
praktek dengan baik dan dapat mengambil ilmu yang mungkin tidak
didapatkan di institusi Pendidikan mengenai KB suntik 3 bulan.
4. Bagi Akseptor KB
Diharapkan menggunakan alat kontrasepsi secara teratur agar program KB
berhasil, menjadi keluarga kecil sejahtera dan ikut serta dalm memberantas
kemiskinan.
DAFTAR PUSTAKA
http://repositori.uin-alauddin.ac.id/3177/1/full.pdf
https://repository.poltekkes-smg.ac.id/index.php?p=show_detail&id=19621
https://www.scribd.com/doc/101999519/Askeb-KB-Suntik-3-Bulan
Matahari, Ratu dkk. 2018. Buku Ajar Keluarga Berencana Dan Kontrasepsi. Pustaka Ilmu.
Yogyakarta