I. Identitas Klien
Nama : Tn. A No. RM :-
Tanggal Lahir : 19-08-1948 Pekerjaan : Wiraswasta
Jenis Kelamin : Laki-laki Status Perkawinan : Kawin
Agama : Islam Tanggal MRS : 10 Mei 2022
Jam 06.47 WIB
Pendidikan : SMA Tanggal Pengkajian : 10 Mei 2022
Jam 19.00 WIB
Alamat : JL. Dr. Sumber Informasi : Keluarga
Soebandi Lingk. Klien dan RM
Kreyongan Atas
Jember Lor
Genogram:
Pemeliharaan Kesehatan:
Keluarga klien menyampaikan bahwa sebelum sakit klien jarang berobat atau sekedar
mengecek kondisi kesehatannya. Jika klien merasa pusing atau demam klien hanya
membeli obat di warung dekat rumah itupun tidak sering
Klien sadar bahwa kesehatan itu penting dan sangat perlu untuk melakukan pengobatan
2. Pola Nutrisi & Metabolik (ABCD)
2.1 Antropometeri
BB : 60 Kg
TB : 165 cm
IMT : 22 (Kategori Normal)
BBI : (TB-100) – ((TB-100) X 10%)
(165-100) – ((165-100) X 10%)
65 – 6,5 = 58,5 kg
Interpretasi:
Pasien Tn. A memiliki berat badan yang masih tergolong normal sehingga dapat
disimpulkan bahwa pemenuhan nutrisi pada Tn. A tercukupi
Interpretasi :
Dari hasil laboratrium yang di dapat dapat ditarik kesimpulan bahwa kondisi yang
dialami Tn. A kadar hematokrit dan Kreatinin serum yang abnormal di bawah
nilai normal
Interpretasi :
Klien mengalami penurunan asupan makanan
3. Pola Eliminasi:
BAK
Frekuensi : 3 kali/hari
Jumlah : 1200 cc
Warna : Kuning
Bau : Bau khas urine
Karakter : Cair
Berat Jenis : 1500 ml
Alat Bantu : Kateter urine
Kemandirian : Dibantu alat dan
orang lain
BAB
Frekuensi : 1-2 kali/hari
Jumlah : Tidak terkaji
Konsistensi : Padat
Warna : Kuning kecoklatan
Bau : Bau khas feses
Karakter : Lembek
Alat Bantu : Pampers
Kemandirian : Dibantu
Balance Cairan :
Input :
- Infuse Pz : 1500 cc
- Tranfusi : 300 cc
- Injeksi : 100 cc
- Metabolisme : 5 cc x 50 : 250 cc
- Susu : 600cc
TOTAL : 2.750 cc
Perhitungan IWL
IWL Normal : (15 cc x BB)/24 jam
(15 cc x 54)/24 jam = 33,75 cc
Output :
- IWL : 33,75 cc
- BAK : 1700 cc
- NGT : 200 cc
TOTAL : 1.934 cc
3333 3333
1111 1111
Status Oksigenasi:
Sianosis : Tidak ada
Cappilary Refill Time : < 2 detik
Oksimetri : 89 % dengan terapi
oksigen nasal kanul
Fungsi kardiovaskuler:
Bunyi jantung : Irama regular
Bunyi tambahan : Tidak ada suara nafas tambahan
Ateroskelorosis :-
Terapi oksigen :
Terapi oksigen : Ya
Jenis : Nasal Kanul
Jumlah : 4 lpm
Identitas diri :
Keluarga Klien mengatakan jika klien merasa merasa tidak enak hati kepada
keluarganya karena saat sakit tidak dapat menjalankan perannya sebagai kepala rumah
tangga
Harga diri :
Keluarga klien menyampaikan jika klien tidak enak hati dengan penyakit yang
dimilikinya dikarenakan merasa merepotkan keluarganya termasuk istri dan anaknya
Ideal Diri :
Keluarga klien menyampaikan jika klien sangat ingin sembuh dan akan mengikuti
anjuran pengobatan dari dokter
Peran Diri :
Keluarga klien menyampaikan jika klien sering meminta maaf karena saat ini klien tidak
dapat menjalankan peran sebagai ibu rumah tangga dengan baik
Antrain 2x1 Ampul I Indikasi untuk tukak Kontraindikasi yang Dapat menurunkan asam
ampul lambung, tukak Hipersensitifitas lambung sehingga bisa
(2x40 duodenum, lesi terhadap obat asam mempengaruhi kerja obat
mg) lambung lambung yang perlu dicerna dengan
bantuan asam lambung
Ranitidin
Amiodipin
Candest
VI. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium
Jenis Pemeriksaan
No Komponen Hasil Nilai normal Interpretasi
1 H Hemoglobin 12 gr/dL Laki-laki : 13,4-17,7 Normal
gr/dL
Perempuan : 11,4-15,1
gr/dL
Jenis Pemeriksaan
No Komponen Tanggal Hasil Nilai Interpretasi
Normal
1 Foto thorak
2. EKG
3 USG
4. CT Scan
5. BNO-IVP
6 Lainnya: ......
Note: Sertakan gambar dan hasil
dokumentasi Jember,12 April 2022
Pengambil Data,
Buatlah pathway atau Web of Causion (jaring-jaring penyebab penyakit) dengan skema
Input- Proses-Output-Impact, misalnya adalah sebagai berikut:
Gangguan hemapoetik
Anemia
Hemoglobin Penurunan
turun transportasi oksigen
ke jaringan
Perfusi jaringan
tidak efektif Metabolisme aerob
turun, anaerob naik
Hipoksia pucat
Keletihan
Intoleran
aktivitas
Defisit
perawatan diri
Keterangan:
1. Input adalah semua faktor anteseden yang mempengaruhi kejadian suatu penyakit,
meliputi faktor resiko, faktor predisiposisi,faktor presipitasi, dan lain-lain.
2. Proses adalah faktor behavioral yaitu bagaimana mekanisme penyakit terjadi sesuai
dengan patogenesis penyakit
3. Output adalah konsekuensi dari proses penyakit sehingga memunculkan manifestasi
klinis, berupa tanda dan gejala mayor dan minor baik subjektif maupun objektif yang
dialami oleh klien (lihat tanda dan gejala di SDKI)
4. Impact adalah dampak dari manifestasi klinis yang muncul yang kemudian disarikan dan
dituliskan sebagai suatu “diagnosa”sesuai SDKI.
ANALISA DATA
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Tujuan dan
Diagnosis Intervensi keperawatan
No
keperawatan Kriteria hasil
1 Nyeri Akut Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam 1.08238 Manajemen Nyeri
(D.0077) maka diharapkan tingkat nyeri dengan kriteria hasil : Observasi
1. Melaporkan nyeri terkontrol meningkat dari skala 1 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
(menurun) menjadi skala 4 (cukup meningkat) kualitas, intensitas nyeri
2. Kemampuan mengenali nyeri meningkat dari skala 1 2. Identifikasi skala nyeri
(menurun) menjadi skala 4 (cukup meningkat) 3. Identifikasi adanya respon non-verbal nyeri dari
3. Kemampuan menggunakan teknis non farmakologi ketidaknyamanan
meningkat dari skala 1 (menurun) menjadi skala 4 Terapeutik
(cukup meningkat) 4. Berikan teknik non-farmakologi untuk meminimalisir
4. Dukungan orang terdekat meningkat dari skala 1 nyeri seperti teknik relaksasi napas dalam dan terapi
(menurun) menjadi skala 4 (cukup meningkat) benson
5. Kontrol lingkungan yang dapat memperberat nyeri
seperti suhu, pencahayaan, dan kebisingan
Edukasi
6. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri yang
dirasakan pasien
7. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
8. Ajarkan teknik non farmakologis untuk mengurangi
intensitas nyeri seperti teknik relaksasi napas dalam
dan terapi benson
Kolaborasi
9. Kolaborasi pemberian analgesik
2 Perfusi perifer Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama 3 Transfusi darah (1.02089)
tidak efektif x 24 jam diharapkan perfusi jaringan perifer meningkat Observasi
(D.0009) dengan kriteria hasil : 1. Monitor tanda-tanda vital sebelum, selama dan setelah
1. Denyut nadi perifer 4 (meningkat) transfusi
2. Warna kulit pucat 4 (menurun) 2. Monitor tanda kelebihan cairan
3. Turgor kulit 5 (membaik) 3. Monitor reaksi transfuse
Te Terapeutik
4. Lakukan pengecekan ganda pada label darah
5. Periksa kepatenan akses intravena, flebitis dan tanda
infeksi lokal
6. Dokumentasikan tanggal, waktu, jumlah darah, durasi dan
respon transfuse
E Edukasi
7. Jelaskan tujuan dan produksi transfusi
3 Intoleran Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam Manajemen Energi (I.05178)
Aktivitas maka, status nutrisi membaik, dengan kriteria hasil : Observasi
(D.0056) 1. Saturasi oksigen dengan skala 4 (cukup meningkat) 1. Identifikasi fungsi tubuh yang mengakibatkan kelelahan
2. Kemudahan dalam melakukan aktivitas sehari-hari 2. Monitor pola dan jam tidur
dengan skala 4 (cukup meningkat) 3. Monitor kelelahan fiaik dan emoisional
3. Keluhan lelah dengan skala 4 (cukup menurun) Terapeutik
4. Perasaan lemah dengan skala 4 (cukup membaik) 4. Lakukan latihan rentang gerak pasif (ROM pasif)
Edukasi
5. Ajarkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan
Kolaborasi
6. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara peningkatan
asupan makanan
Implementasi
(1) Gunakan bahasa operasional
(2) Sebutkan tindakan secara nyata sesuai intervensi yang dilakukan sesuai dengan buku
pedoman standar operasional prosedur dari PPNI
ℵ
Selasa, 1 19.00 WIB 1. Memonitor TTV 1. TD 150/90, N 89x/m,
10 Mei 2. Mengidentifikasi RR 22x/m, SpO2 93%
2022 lokasi, karakteristik, 2. Pasien mengatakan
durasi, frekuensi, nyeri sudah mulai Githa
kualitas, intensitas berkurang
nyeri, skala nyeri dengan (P : hernia Q :
3. Mengidentifikasi Dipelintir, R :
adanya respon non- ekstermitas
verbal nyeri dari bawah (selangkangan
19.20 WIB ketidaknyamanan kaki kanan) S : skala 4, T
4. Memberikan dan : hilang
mengajarkan teknik timbul terutama saat
19.30 WIB relaksasi napas dalam bergerak)
5. Memberikan terapi 3. Pasien masih nampak
kompres air hangat sedikit meringis
untuk menurunkan 4. Pasien dapat
19.35 WIB intensitas nyeri melakukan teknik yang
6. Mengontrol diajarkan dengan
lingkungan yang dapat baik dan merasa sedikit
memperberat nyeri lebih tenang
seperti suhu,
pencahayaan, dan
kebisingan
Menjelaskan
penyebab, periode,
19.50 WIB dan pemicu nyeri yang
dirasakan klien
7. Menganjurkan
memonitor nyeri
secara mandiri
ℵ
2 19.10 WIB 1. Memonitor reaksi 1. Klien dan keluarga
transfusi klien mengerti dan
19.15 WIB 2. Memeriksa memahami
Githa
kepatenan akses 2. Pengecekan dilakukan
intravena, flebitis dengan mengecek
dan tanda infeksi kesamaan nomor seri
lokal pada label darah dan
19.20 WIB
3. Mendokumentasikan kantong darah
tanggal, waktu, 3. Kepatenan akses
jumlah darah, durasi intravena baik, flebitis
dan respon transfuse (-), infeksi lokal (-)
19.25 WIB
4. Menjelaskan tujuan 4. Dokumentasi dicatat
dan produksi di rekam medis klie
transfusi 5. Klien dan keluarga
klien mengerti dan
paham terkait
pemberian transfuse
ℵ
3. 19.20 WIB 1. Mengidentifikasi 1. Keluarga pasien
fungsi tubuh yang mengatakan jika
mengakibatkan kelelahan pasien memiliki luka
19.25 WIB 2. Memonitor pola dan diabetes pada kaki Githa
jam tidur pasien sebelah kiri sehingga
19.30 WIB 3. Memonitor kelelahan menyebabkan salah
fisik dan emosional satu faktor pasien
pasien tidak bisa bergerak
dan lemas
2. keluarga pasien
mengatakan jika pola
dan jam tidur pasien
sangat berubah
dibandingkan sebelum
sakit, durasinya bentar
dan mudah terbangun
3. keluarga pasien
mengatakan jika
pasien seperti
biasanya tidak mudah
marah hanya saja
sering menanyakan
kondisi kaki nya
Evaluasi
Lakukan evaluasi secara spesifik di setiap diagnosa setiap hari, mingguan, dan di
hari pasien pulang (SOAPIE)
Berikan tanda tangan dan nama terang
CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN TERINTEGRASI
Review dan
Tanggal Hasil Asessment Instruksi
Profesi Verifikasi
dan jam Penatalaksanaan Klien PPA
PPJP/DPJP
10 Mei S:
Keluarga mengatakan pasien kadang-kadang masih
2022 jam nyeri pada bagian selangkangan sebelah kaki kanan
21.20 meskipun sudah sedikit berkurang
O:
WIB 1. Wajah klien tampak sedikit meringis saat
berpindah posisi atau bergerak
2. Pasien tampak sedikit lemah
3. Pasien tampak memegangi kaki sebelah kanan
A:
masalah masih ada namun intervensi efektif
P:
Lanjutkan Intervensi
I:
1. Identifikasi faktor yang memperberat dan
memperingan nyeri
4. Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang
nyeri
5. Monitor keberhasilan terapi komplementer
yang sudah diberikan
6. Monitor efek samping penggunaan analgetic
7. Berikan teknik non farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri (mis. TENS, hypnosis,
akupresur, terapi music, biofeedback, terapi
pijat, aromaterapi, teknik imajinasi terbimbing,
kompres hangat/dingi, terapi bermain)
E:
Perawatan perifer tetap dilanjutkan
DIAGNOSA: Perfusi Perifer tidak efektif
Review dan
Tanggal Hasil Asessment Instruksi
Profesi Verifikasi
dan jam Penatalaksanaan Klien PPA
PPJP/DPJP
10 Mei S : Klien mengatakan masih merasa kesemutan dan
2022 jam merasa lemah serta lemas
21.20 O:
WIB - Akral teraba dingin
- Kulit klien tampak kering
- Warna kulit pucat
A : masalah masih ada namun intervensi efektif
P:
- Warna kulit pucat menurun
- Turgor kulit membaik
I :
1. Memonitor tanda-tanda vital sebelum, selama
dan setelah transfuse
2. Memonitor tanda kelebihan cairan
3. Memonitor reaksi transfuse
4. Mendokumentasikan tanggal, waktu, jumlah
darah, durasi dan respon transfuse
E:
S : klien mengungkapkan sesekali kakinya terasa
kesemutan
O:
- Kulit klien tampak kering
- Warna kulit pucat
A : masalah masih ada namun intervensi efektif
P : Lanjutkan intervensi