Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

K DENGAN SYOK HIPOVOLEMIK

RSUD BENGKULU

Disusun oleh:

Tridara Februaluki

18210100096

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


UNIVERSITAS INDONESIA MAJU
JAKARTA
2022
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.K DENGAN SYOK HIPOVOLEMIK

RSUD BENGKULU

I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS PASIEN
Nama Klien : Tn K
Umur : 29 tahun
Jenis kelamin : lak - laki
Pekerjaan : swasta
Pendidikan : SMA
Alamat : Napal putih Bengkulu
Status perkawinan : kawin
Diagnosa medis : Syok hipovolemik
Suku/bangsa : Jawa barat
Agama : Islam
Tanggal masuk : 11 Juli 2022
Tanggal pengkajian : 11 Juli 2022

1. PENANGGUNG JAWAB
Nama : Ny I
Umur : 25 tahun
Jenis kelamin : perempuan
Pekerjaan : swasta
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Hubungan dengan Klien : istri

B. PENGKAJIAN PRIMER
a. Airway (Status jalan nafas)
Terpasang NRM 10L/m, tidak ada sumbatan jalan nafas
b. Breathing (Status pernafasan)
Sesak nafas. Frekuensi pernafasan 28 x/menit SaO2 99%
c. Circulation (Status sirkulasi)
Tekanan darah 137/87 mmHg, suhu 36,3 °C, Heart Rate 59 x/menit, akral
hangat.
d. Disability
Kesadaran composmentis, GCS 15 (E4 M6 V5). Terdapat reaksi cahaya
pada pupil mata kanan dan mata kiri. Post ORIF H3, fr. Cruris sinistra
e. Eksposure
Luka post op ORIF H3

C. PENGKAJIAN SEKUNDER
a. Riwayat kesehatan
Data diperoleh dari Klien dan keluarga
1) Keluhan utama
Klien mengatakan saat ini merasa sesak nafas
2) Riwayat keperawatan sekarang
Istri klien mengatakan ia mengalami kecelakaan pada hari jumat di
Ungaran kemudian dibawa ke IGD RS Ken Saras dan menjalani
operasi ORIF fr. Cruris sinistra pada pukul 15.00 WIB. Pada hari senin,
klien mengalami sesak napas dan penurunan KU sehingga dipindah ke
ruang ICU RS Ken Saras dengan diagnose syok hipovolemik.
3) Riwayat keperawatan dahulu
Klien mengatakan pernah mengalami kecelakaan sebelumnya dan
diamputasi digiti ke 5 pada tahun 2010
4) Riwayat keperawatan keluarga
Keluarga klien mengatakan bahwa tidak ada yang menderita penyakit
jantung, diabetes mellitus, HIV, TBC dan hipertensi maupun penyakit
kronis lain.
5) Genogram
Keterangan :

: Laki – laki

: perempuan

: Klien

:Garis Hubungan

: Garis Keturunan

: Tinggal serumah

D. PENGKAJIAN POLA FUNGSI


1. Manajemen kesehatan
Klien dan keluarga menganggap bahwa kesehatan adalah hal yang sangat
penting, sehingga apabila ada anggota keluarga yang sakit langsung
dibawa ke pusat pelayanan kesehatan terdekat.
2. Cairan dan elektrolit
Sebelum sakit, klien memiliki kebiasaan minum air putih kurang lebih
10 gelas/hari
Pada saat sakit, klien minum minuman yang disediakan oleh RS setiap
harinya, yaitu minum teh sebanyak 3x sehari dengan porsi masing-masing
200cc. Kemudian Klien juga mendapatkan terapi cairan berupa RL 60
cc/jam
3. Nutrisi
Sebelum sakit, Klien memiliki kebiasaan makan tiga kali sehari dengan
porsi banyak.
Pada saat sakit, Klien makan makanan yang disediakan oleh RS, hanya
makan ¼ porsi yang disediakan RS. Diit lunak 3x / hari
4. Eliminasi
Sebelum sakit, BAK Klien teratur dalam sehari biasanya 5-7 kali/hari.
Urine yang dikeluarkan berwarna jernih kekuningan. Sedangkan untuk
pola BAB sekitar 1x dalam sehari atau 1x dalam 2 hari dengan konsistensi
lunak dan bewarna kuning.
Pada saat sakit, BAK mengunakan kateter dengan jumlah urine saat dikaji
sebanyak 1000ml / 7jam dengan aroma khas, warna kuning.
5. Pola persepsi dan sensori
Pasien setiap harinya bekerja sebagai karyawan bangunan. Saat sakit
pasien tidak bekerja karena kondisinya saat ini tidak memungkinkan
sehingga pasien merasa ingin sembuh agar dapat melakukan semua
kegiatan keseharian dan mencari nafkah untuk keluarganya.
6. Istirahat dan Tidur
Sebelum sakit, Klien memiliki kebiasaan tidur jam 00.00 dan bangun pada
sekitar jam 05.00. Klien tidak membutuhkan apapun sebagai pengantar
tidurnya. Klien tidak memiliki kebiasaan tidur siang.
Pada saat sakit di ruang ICU, Klien lebih sering tidur. Klien terbangun
apabila ada keluarga yang datang membesuk.
7. Aktivitas dan Latihan
Sebelum sakit, Klien mengatakan ia bekerja sebagai karyawan bangunan,
mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
Setelah sakit, semua ADL Klien dipenuhi dan dibantu oleh perawat dan
keluarga yang mendampingi di atas tempat tidur.
8. Konsep diri
Identitas diri : Klien adalah seorang lakilaki berusia 21 tahun dan
berstatus menikah
Ideal diri : Klien mengatakan ingin segera cepat sembuh agar bisa
mencari nafkah kembali untuk keluarganya dan agar bisa menjalankan
aktivitas seperti biasanya.
Harga diri : Klien mengatakan kondisinya saat ini membuatnya
terbatas menjalani aktivitas keseharian dan membatasinya dari bekerja
untuk waktu yang lama
Gambaran diri : Klien mengatakan seluruh anggota tubuh adalah
penting jadi ketika sakit maka akan mempengaruhi pola aktivitas yang
telah dijalaninya selama ini
Peran : Klien adalah seorang suami dari seorang istri yang
sedang hamil 7 bulan dan ia bertanggung jawab sebagai kepala keluarga
9. Pola hubungan sosial
Klien mengatakan rumah tangga dengan istrinya harmonis, di rumah
dengan keluarga baik dengan tetangga serta kerabat keluarga yang lain pun
baik.
10. Pola seksualitas dan reproduksi
Status pasien adalah seorang laki-laki sebagai pasangan usia subur
11. Nilai dan Keyakinan
Klien beragam islam dan biasanya saat sebelum sakit Klien melakukan
ibadah sholat lima waktu. Pada saat di pkm Klien melakukan ibadah
dengan berdoa di atas tempat tidur.

E. PENGKAJIAN FISIK
1. Sistem pernafasan
Bentuk dada simetris, Klien tidak batuk, pernafasan dangkal dan cepat,
Klien dapat bernafas dengan spontan. Suara nafas vesikuler dan Klien
menggunakan Nonrebreathing Mask dengan aliran oksigen 10 lpm. RR
Klien saat dikaji sebesar 2x/menit.
2. Sistem kardiovaskular
Tekanan darah 137/87 mmHg, suhu 36,3 °C, Heart Rate 59 x/menit, akral
hangat. ICS tampak, dan tidak ditemukan suara bising jantung.
3. Sistem persyarafan
Kesadaran composmentis, GCS 15 (E4M6V5). Pupil berespon terhadap
cahaya
4. Sistem penginderaan
Klien tidak mengalami gangguan penginderaan baik penglihatan,
pendengaran, penghidung, pengecapan maupun perabaan.
5. Sistem perkemihan
Klien menggunakan kateter, saat dikaji tertampung 1000 cc urin. Urin
berwarna kuning dan berbau khas.
6. Sistem pencernaan
Tidak ada keluhan pada saluran pencernaan. Terdapat nyeri tekan pada
abdomen, tidak ada distensi, terdapat jejas pada permukaan luar abdomen
7. Sistem musculoskeletal
Fraktur cruris sinistra, dislokasi manus sinistra. Skala kekuatan otot
eksremitas atas dan bawah dextra – sinistra 4. Klien bedrest. Klien
dibantu saat mandi, makan, berpakaian, dan toileting.
8. Sistem integument
Terdapat jejas pada permukaan kulit di ekskremitas atas dan bawah serta
pada permukaan abdomen. CRT< 2 detik.
9. Sistem reproduksi
Klien merupakan seorang laki-laki berusia 21 tahun yang mempunyai
seorang istri yang sedang hamil 7bulan
10. Sistem endokrin
Klien tidak memiliki alergi tertentu. Klien tidak mengalami penyakit
gangguan endokrin seperti diabetes mellitus.

F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Hasil Pemeriksaan Laboratorium

Jenis Hasil Satuan Nilai Rujukan


Pemeriksaan
HEMATOLOGI
Hemoglobin 6,9 g/dl 13.2 – 17,3
Leukosit 10,5 x 10^3/µL 4,0 – 11
Trombosit 265 x 10^3/µL 150 – 450
Hematokrit 37 % 40 – 52
Eritrosit 3,9 x 10^3/µL 4.4 – 5,9
MCV 77 fL 80 – 100
MCH 23 Pg 26 – 34
MCHC 30 g/dl 31 – 36
Eosinofil 1 % 0–5
Basofil 0 % 0–1
Netrofil 71 % 50 – 70
Limfosit 26 % 25 – 40
Monosit 3 % 2–8
Gol. Darah 0
Rhesus Positif
KIMIA
KLINIK
Glukosa sewaktu 144 mg/dl 70 – 150
Ureum 27 mg/dl 15 – 40
Creatinin 0.7 mg/dl 0,5 – 0,9
CK – MB 22 U/L < 25

Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan


ELEKTROLIT
Na 135 mmol/L 135-145
K 3,3 mmol/L 3.5 – 5
Cl 95 mmol/L 95-105
Ca 1,5 mmol/L 1.3 – 2.1
Mg 1,4 mmol/L 1.3 – 2.1
2. Hasil Pemeriksaan Radiologi
a. Pemeriksaan Foto Thorax AP
- Konfigurasi jantung normal
- Corakan bronkovaskular meningkat
- Tampak infiltrasi pada basal paru kanan bertambah luas dan tebal
- Diafragma normal
- Contusion pulmo basal kanan bertambah tebal dan luas
b. Foto manus sinistra AP
- Tampak diskontinuitas pada 1/3 proksimal digiti 1 os. Manus sinistra
disertai subluksasi region tersebut 9sendi metacarpal os. Trapezium)
c. Foto cruris sinistra
- Fr. Tibia dan fibula os cruris sinistra

G. PROGRAM TERAPI
1. Ketorolac 30mg/ 12 jam
2. Ranitidine 50mg/ 12 jam
3. Metronidazole 500mg/ 12jam
4. Vit K 2x 1 ampul (10mg)
5. Asam traneksamat 500mg/8jam
6. Dexamethasone 0.5 mg premed
7. Methyl prednisolone 125 mg / 8jam
8. RL 60 cc/jam

H. ANALISA DATA

No. Tanggal/ Data Fokus Diagnosa Keperawatan


jam
1. 11 Juli DS : Pola nafas tidak efektif b.d
2022/ 07.00 - klien mengatakan sesak penurunan ekspansi paru
napas
DO :
- Frekuensi pernafasan 28
x/menit SaO2 99%. RR ;
15x/m
- Terpasang NRM 8L/m
- Tampak infiltrasi pada basal
paru kanan bertambah luas
dan tebal
- Contusio pulmo basal kanan
bertambah tebal dan luas

2. 11 Juli DS : Ketidakefektifan perfusi


2022/ - Klien mengatakan merasa jaringan perifer b.d
07.10 WIB pusing penurunan aliran darah
DO : perifer
- Post ORIF H3
- Tampak diskontinuitas pada
1/3 proksimal digiti 1 os.
Manus sinistra disertai
subluksasi region tersebut
9sendi metacarpal os.
Trapezium)
- Fr. Tibia dan fibula os cruris
sinistra

2. 11 Juli DS : Klien mengatakan tubuh Kekurangan volume cairan


2022/ terasa lemas b.d kehilangan cairan yang
07.30 WIB DO : mutlak
- Pasien tampak lemas
- Mukosa mulut tampak kering
- Hb : 6.9 gr/dl
- Leukosit : 10.5 x 103+ / uL
- Hematocrit : 37 %
- Eritrosit : 3.9 x 10 3/uL
- GDS : 144

I. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Pola nafas tidak efektif b.d penurunan ekspansi paru
2. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer b.d penurunan aliran darah
perifer
3. Kekurangan volume cairan b.d kehilangan cairan yang mutlak

J. INTERVENSI KEPERAWATAN

No Tanggal / Diagnosa Tujuan Intervensi


. jam Keperawatan
1. 11 Juli Pola nafas tidak Setelah dilakukan 1. Monitor TTV
2022/ efektif b.d tindakan 2. Posisikan pasien untuk
07.00 penurunan keperawatan memaksimalkan ventilasi
WIB ekspansi paru selama 2 x 24 jam 3. Catat pergerakan dada
diharapkan pola dan adanya retraksi
napas klien 4. Monitor pola nafas
kembali efektif 5. Berikan alat bantu
dengan kriteria: pernafasan
1. Status
respirasi
dalam batas
normal
2. Klien tidak
mengeluh
sesak napas
3. Tidak ada
tana dan
gejala sianosis
2. 11 Juli Ketidakefektifan Setelah dilakukan 1. Monitor TTV
2022 / perfusi jaringan tindakan 2. Gunakan prinsip aseptik
07.10 perifer b.d keperawatan untuk kontak dengan
WIB penurunan aliran selama 2 x 24 jam pasien
darah perifer diharapkan aliran 3. Monitor adanya
perfusi jaringan tromboplebitis
perifer Klien 4. Batasi gerakan pada
efektif yang ekskremitas
ditandai dengan : 5. Kolaborasi pemberian
4. Tekanan sistol obat
dan diastole
dalam rentang
yang
diharapkan
5. Mampu
menunjukkan
konsentrasi
6. Tidak ada
ortostatik
hipertensi
3 11 Juli Kekurangan Setelah dilakukan 1. Mengevaluasi tanda vital
2022/ volume cairan tindakan 2. Evaluasi kebutuhan
07.40 b.d kehilangan keperawatan cairan
WIB cairan yang selama 2 x 24 jam 3. Evaluasi kebutuhan
mutlak diharapkan nutrisi
volume cairan 4. Penuhi kebutuhan cairan
Klien seimbang dan elektrolit
dengan kriteria 5. Tingkatkan asupan nutrisi
hasil : pasien
1. Balance cairan 6. Kolaborasi pemberian
baik obat
2. TTV normal
3. Tidak ada
tanda-tanda
dehidrasi
4. Elastisitas
turgor baik,
mukosa
lembab
K. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Diagnosa Tanggal / Tindakan Respon Ttd.


Keperawatan jam Keperawatan
Pola nafas tidak 11 juli Memonitor TTV DS : -
efektif b.d penurunan 2022/ DO :
ekspansi paru 07.46 Frekuensi pernafasan
WIB 26 x/menit SaO2 99%.
TD : 129/66 mmHg
Pola nafas tidak 11 juli Memposisikan DS : klien mengatakan
efektif b.d penurunan 2022 / pasien untuk lebih nyaman posisi
ekspansi paru 07.56 memaksimalkan semifowler
WIB ventilasi DO :
Posisi semifowler,
tidak tampak adanya
pernafasan cuping
hidung
Pola nafas tidak 11 juli Mencatat DS : -
efektif b.d penurunan 2022 / pergerakan dada DO : pergerakan dada
ekspansi paru 10.11 dan adanya retraksi simetris, tak tampak
WIB adanya retraksi dada,
tak tampak adanya
secret
Pola nafas tidak 11 juli Memonitor pola DS :
efektif b.d penurunan 2022/ nafas DO :
ekspansi paru 10.46 Frekuensi pernafasan
WIB 26 x/menit SaO2
100%. TD : 131/60
mmHg terpasang
Pola nafas tidak 11 juli Memberikan alat DS : klien mengatakan
efektif b.d penurunan 2022 / bantu pernafasan sesak saat NRM
ekspansi paru 12.22 dilepas
WIB DO :
Terpasang NRM
10L/m
Ketidakefektifan 11 juli Memonitor TTV DS :
perfusi jaringan 2022 / Klien mengatakan
perifer b.d penurunan 07.50 masih terasa pusing
aliran perfusi perifer WIB DO :
Klien tampak pucat.
Frekuensi pernafasan
26 x/menit SaO2 99%.
TD : 122/57 mmHg
terpasang NRM 10
L/m

Ketidakefektifan 11 juli Menggunakan DS :-


perfusi jaringan 2022/ prinsip aseptik DO :
perifer b.d penurunan 07.55 WI untuk kontak Terpasang handrub di
aliran perfusi perifer B dengan pasien bed Klien dan tersedia
handscoen untuk APD
saat kontak dengan Tn
A
Menggunakan prinsip
steril saat ganti balut
yang terprogram tiap
2hari tiap pagi
Ketidakefektifan 11 juli Memonitor adanya DS : Klien mengatakan
perfusi jaringan 2022/ tromboplebitis nyeri saat tangan kanan
perifer b.d penurunan 08.20 ditekan
aliran perfusi perifer WIB DO :
Tampak tromboplebitis
vena tangan kanan IV
terapi cairan
Pemindahan lokasi
pemasangan IV di kaki
kanan
Ketidakefektifan 11 juli Membatasi DS : Klien mengatakan
perfusi jaringan 2022 / gerakan pada tubuhnya terasa pegal
perifer b.d penurunan 08.50 ekskremitas DO :
aliran perfusi perifer WIB Posisi Head up 45o
Klien tampak
membatasi gerakan
pada ekskremitas atas
dan bawah
Deformitas os. Manus
sinistra, fr. Cruris
sinistra
Ketidakefektifan 11 juli Kolaborasi DS : Klien mengatakan
perfusi jaringan 2022 / pemberian obat nyeri saat injeksi obat
perifer b.d penurunan 08.00 dilakukan
aliran perfusi perifer WIB DO :
Ceftriaxone 1gr
Ketorolac 30mg
Metronidazole 500mg
Kekurangan volume 11 juli Memonitor TTV DS : -
cairan b.d kehilangan 2022 / DO:Frekuensi
cairan yang mutlak 08.15 pernafasan 26 x/menit
WIB SaO2 100%. TD :
130/62 mmHg
terpasang NRM 10
L/m
Kekurangan volume 11 juli Mengevaluasi DS : -
cairan b.d kehilangan 2022 / kebutuhan cairan DO : intake : 860 cc
cairan yang mutlak 12.00 Output : 1175 cc
WIB Balance cairan : - 315
cc

Kekurangan volume 11 juli Mengevaluasi DS : Klien mengatakan


cairan b.d kehilangan 2022/ kebutuhan nutrisi nafsu makan menurun
cairan yang mutlak 12.00 DO :
WIB Makanan masuk 4
sendok makan, susu
200cc
Kekurangan volume 11 juli Memenuhi DS : -
cairan b.d kehilangan 2022 / kebutuhan cairan DO :
cairan yang mutlak 12.05 dan elektrolit Terpasang IV line,
WIB Nacl 0.9%, koreksi
PRC 1 kolf 350 cc
Kekurangan volume 11 juli Meningkatkan DS : Klien mengatakan
cairan b.d kehilangan 2022 / asupan nutrisi kurang berselera
cairan yang mutlak 12.07 pasien dengan menu makanan
WIB yang disediakan
DO :
Klien tampak
memahami motivasi
yang diberikan untuk
proses penyembuhan
Kekurangan volume 11 juli Kolaborasi DS : -
cairan b.d kehilangan 2022/ pemberian obat DO :
cairan yang mutlak 12.35 vit K 20 mg
WIB asam traneksamat
500mg
methyl prednisolone
125 mg
Pola nafas tidak 12 juli Memonitor TTV DS : -
efektif b.d penurunan 2022 / DO :
ekspansi paru 07.46 Frekuensi pernafasan
WIB 24 x/menit SaO2
100%. TD : 134/72
mmHg
Pola nafas tidak 12 juli Memposisikan DS : -
efektif b.d penurunan 2022/ pasien untuk DO :
ekspansi paru 07.56 memaksimalkan Posisi semifowler,
WIB ventilasi tidak tampak adanya
pernafasan cuping
hidung
Pola nafas tidak 12 juli Mencatat DS : -
efektif b.d penurunan 2022 / pergerakan dada DO : pergerakan dada
ekspansi paru 10.11 dan adanya retraksi simetris, tak tampak
WIB adanya retraksi dada,
tak tampak adanya
secret
Pola nafas tidak 12 juli Memonitor pola DS :
efektif b.d penurunan 2022 / nafas DO :
ekspansi paru 10.46 Frekuensi pernafasan
WIB 20 x/menit SaO2
100%. TD : 128/69
mmHg terpasang
Pola nafas tidak 12 juli Memberikan alat DS : klien mengatakan
efektif b.d penurunan 2022 / bantu pernafasan sesak napas berkurang
ekspansi paru 12.22 DO :
WIB Terpasang nasal kanul
4L/m
Ketidakefektifan 12 juli Memonitor TTV DS :
perfusi jaringan 2022 / Klien mengatakan
perifer b.d penurunan 07.50 merasa lebih baik dari
aliran perfusi perifer WIB hari kemarin
DO :
Frekuensi pernafasan
20 x/menit SaO2
100%.: 128/65 mmHg

Ketidakefektifan 12 juli Menggunakan DS :-


perfusi jaringan 2022 / prinsip aseptik DO :
perifer b.d penurunan 07.56 WI untuk kontak Terpasang handrub di
aliran perfusi perifer B dengan pasien bed Klien dan tersedia
handscoen untuk APD
saat kontak dengan Tn
A
Ketidakefektifan 12 juli Memonitor adanya DS : -
perfusi jaringan 2022/ tromboplebitis DO :
perifer b.d penurunan 08.20 Tidak tampak adanya
aliran perfusi perifer WIB tromboplebitis
Ketidakefektifan 12 juli Membatasi DS : Klien mengatakan
perfusi jaringan 2022/ gerakan pada tubuhnya masih terasa
perifer b.d penurunan 08.50 kepala, leher dan pegal
aliran perfusi perifer WIB punggung DO :
Head up 45o
Klien tampak
membatasi gerakan
ekskremitas atas dan
bawah
Deformitas os. Manus
sinistra, fr. Cruris
sinistra
Ketidakefektifan 12 juli Kolaborasi DS : Klien mengatakan
perfusi jaringan 2022/ pemberian obat nyeri saat injeksi obat
perifer b.d penurunan 08.00 dilakukan
aliran perfusi perifer WIB DO :
Ketorolac 30mg
Metronidazole 500mg
Meropenem 1 gr
Kekurangan volume 12 juli Memonitor TTV DS : -
cairan b.d kehilangan 2022/ DO:Frekuensi
cairan yang mutlak 08.15 pernafasan 20 x/menit
WIB SaO2 100%. TD :
120/70 mmHg
Kekurangan volume 12 juli Mengevaluasi DS : -
cairan b.d kehilangan 2022/ kebutuhan cairan DO : intake : 1060 cc
cairan yang mutlak 12.00 Output : 1175 cc
WIB Balance cairan : - 115
cc

Kekurangan volume 12 juli Mengevaluasi DS : Klien mengatakan


cairan b.d kehilangan 2022/ kebutuhan nutrisi nafsu makan
cairan yang mutlak 12.00 bertambah
WIB DO :
Makanan masuk
setengah porsi, susu
200cc
Kekurangan volume 12 juli Memenuhi DS : -
cairan b.d kehilangan 2022/ kebutuhan cairan DO :
cairan yang mutlak 12.05 dan elektrolit Terpasang IV line,
WIB Nacl 0.9%, koreksi
PRC 1 kolf
Kekurangan volume 12 juli Meningkatkan DS : Klien mengatakan
cairan b.d kehilangan 2022/ asupan nutrisi kurang berselera
cairan yang mutlak 12.07 pasien dengan menu makanan
WIB yang disediakan
DO :
Klien tampak
memahami motivasi
yang diberikan untuk
proses penyembuhan
Kekurangan volume 12 juli Kolaborasi DS : -
cairan b.d kehilangan 2022/ pemberian obat DO :
cairan yang mutlak 12.35 vit K 20 mg
WIB asam traneksamat
500mg
methyl prednisolone
125mg
L. EVALUASI

Tanggal/ Diagnosa Keperawatan Catatan perkembangan TTD


Jam
12 juli Pola nafas tidak efektif b.d S : klien mengatakan sesak nafas
2022/ penurunan ekspansi paru berkurang
13. 05 O : SaO2 : 100%, TD : 124/60 mmHg,
N : 64x/m, RR : 20x/m, T L 37 oC
terpasang nasal kanul oksigen 4L/m
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
- Posisikan untuk
memaksimalkan ventilasi
- Pasang alat bantu pernapasan
jika perlu
12 juli Ketidakefektifan perfusi S :
2022/ jaringan perifer b.d Klien mengatakan sudah tidak pusing
13.15 penurunan aliran perfusi O :
WIB perifer CRT , 2s, tak tampak adanya sianosis,
TD : 125/ 63 mmHg, N : 64x/m, RR :
20x/m, T : 37oC
A: masalah teratasi sebagian
P: lanjutkan intervensi
- Kolaborasi pemberian obat :
Ketorolac 30mg / 12jam
Metronidazole 500mg/12 jam
Hentikan ceftriaxone
- Pertahankan teknik aseptic saat
kontak, catatan ganti balut post
ORIF 2 hari tiap pagi
12 juli Kekurangan volume cairan S : Klien mengatakan tubuh terasa
2022/ b.d kehilangan cairan yang lebih baik
13.45 mutlak O:
- Terapi PRC 2 kolf dan WB 2
kolf telah diberikan
- Asupan makan meningkat
- Balance -115
- Turgor baik
- Mukosa lembab
- CRT <2 s
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi :
- Tingkatkan asupan nutrisi
- Evaluasi kebutuhan cairan
- Kolaborasi pemberian obat :
vit K 20 mg / 12jam, asam
traneksamat 500mg/12 jam ,
methyl prednisolone 125
mgr/8jam , meropenem
1gr/8jam

Anda mungkin juga menyukai