Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH PEMBERIAN TEKNIK NAFAS DALAM DENGAN AROMATERAPI

LEMON TERHADAP PENURUNAN TINGKAT NYERI PADA PASIEN POST OP


FRAKTUR
Nisrina Fauziah

Program Studi D4 Keperawatan Malang Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang

ABSTRAK

Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencatat pada tahun 2011-2012 terdapat 5,6 juta orang meninggal
dunia dan 1,3 juta orang menderita fraktur akibat kecelakaan lalu lintas. Di Jawa Timur pada tahun
2013 kasus fraktur mencapai angka yang tinggi sebanyak 1.348 orang (35%). Pasien yang
dilakukan tindakan operasi mengalami nyeri akut setelah operasi sekitar 80 %. Nyeri yang dialami
pasien 86 % dalam kategori nyeri sedang dan berat. Penanganan nyeri dengan melakukan teknik
relaksasi nafas dalam dengan aromaterapi lemon merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan
untuk mengurangi nyeri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pemberian teknik nafas
dalam dengan aromaterapi lemon dapat mempengaruhi nyeri pasien post operasi fraktur dengan
di Rumah Sakit Lavalette Malang. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 24 responden yang
terbagi dalam dua kelompok, kelompok intervensi dan kelompok kontrol yang ditentukan
menggunakan teknik purposive sampling. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan
pendekatan Quasi experiment. Teknik pengolahan data dianalisis dengan ujipaired sample t-
test mengunakan program SPSS. Hasil penelitian menunjukan ada pengaruh teknik nafas dalam
terhadap intensitas nyeri pada pasien post operasi fraktur di Rumah Sakit Lavalette Malang. Hasil
analisi diperoleh nilai p = 0,000 (p<0,05). Dengan adanya penelitian ini diharapkan petugas
kesehatan dapat mengimplementasikan teknik relaksasi nafas dengan aromaterapi lemon dalam
terhadap penurunan nyeri pada pasien fraktur.

Kata kunci: Nyeri fraktur, Teknik relaksasi nafas dalam, Aromaterapi Lemon
ABSTRACT

he World Health Organization (WHO) noted that in 2011-2012 there were 5.6 million people died
and 1.3 million people suffered fractures due to traffic accidents. In East Java in 2013 cases of
fractures reached a high number of 1,348 people (35%). Patients undergoing surgery experience
80% of acute pain after surgery. Pain experienced by 86% patients in the category of moderate and
severe pain. Handling pain by doing deep breathing relaxation techniques with lemon
aromatherapy is a nursing action performed to reduce pain. This study aims to determine whether
the administration of deep breath techniques with lemon aromatherapy can affect the pain of
patients with fracture surgery at Lavalette Malang Hospital. The number of samples in this study
were 24 respondents divided into two groups, the intervention group and the control group
determined using purposive sampling technique. This research is an analytical study with a Quasi
experiment approach. Data processing techniques were analyzed by testing the sample sample t-
test using the SPSS program. The results showed that there was an effect of deep breathing
techniques on pain intensity in postoperative fracture patients at Lavalette Malang Hospital. The
results of the analysis obtained a value of p = 0,000 (p <0.05). With this research, it is expected
that health workers can implement the breath relaxation technique with lemon aromatherapy in
reducing pain in fracture patients.

Keywords: Fracture pain, Deep breathing relaxation technique, Lemon Aromatherapy


PENDAHULUAN Penatalaksanaan kasus fraktur, yaitu
dengan pembedahan yang bertujuan untuk
Fraktur adalah setiap retak atau patah
pengurangan anatomi permukaan artikular,
tulang yang disebabkan oleh trauma, tenaga
pemulihan keselarasan tungkai, panjang, dan
fisik, kekuatan, sudut, keadaan tulang dan
rotasi, cangkok tulang keropos tulang yang
jaringan lunak disekitar tulang yang akan
luas dan fiksasi yang stabil yang
menentukan apakah fraktur yang terjadi
memungkinkan untuk mobilisasi dini, seperti
disebut lengkap atau tidak lengkap. Gangguan
yang dijelaskan dalam journal (Mahesh, 2014).
kesehatan yang banyak dijumpai dan menjadi
Pasien yang dilakukan tindakan operasi
salah satu masalah dipusatpusat pelayanan
mengalami nyeri akut setelah operasi sekitar
kesehatan di seluruh dunia salah satunya
80 %. Nyeri yang dialami pasien 86 % dalam
adalah fraktur (Budhiartha, 2013).
kategori nyeri sedang dan berat. (Kneale,
Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencatat
2011; Christopher, 2011 ).
pada tahun 2011-2012 terdapat 5,6 juta orang
Penanganan nyeri dengan teknik non
meninggal dunia dan 1,3 juta orang menderita
farmakologi merupakan modal utama menuju
fraktur akibat kecelakaan lalu lintas. Tingkat
kenyamanan (Catur, 2005). Dipandang dari
kecelakaan transportasi jalan di kawasan Asia
segi biaya dan manfaat, penggunaan
Pasifik memberikan kontribusi sebesar 44%
manajemen non farmakologi lebih ekonomis
dari total kecelakaan di dunia, yang
dan tidak ada efek sampingnya jika
didalamnya termasuk Indonesia.
dibandingkan dengan penggunaan manajemen
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar
farmakologi. Selain juga mengurangi
(RISKESDAS) oleh Badan Penelitian dan
ketergantungan pasien terhadap obat-obatan
Pengembangan Depkes RI (2013) di Indonesia
(Burroughs, 2001).
terjadi kasus fraktur yang disebabkan oleh
Penanganan nyeri dengan melakukan
cedera antara lain karena jatuh, kecelakaan
teknik relaksasi merupakan tindakan
lalulintas dan trauma benda tajam/tumpul. Dari
keperawatan yang dilakukan untuk
45.987 peristiwa terjatuh yang mengalami
mengurangi nyeri. Beberapa penelitian telah
fraktur sebanyak 1.775 orang (3,8%), dari
menunjukkan bahwa relaksasi nafas dalam
20.829 kasus kecelakaan lalulintas, yang
sangat efektif dalam menurunkan nyeri pasca
mengalami fraktur sebanyak 1.770 orang
operasi (Sehono, 2010).
(8,5%) dari 14.127 trauma benda
Teknik relaksasi dapat menurunkan nyeri
tajam/tumpul, yang mengalami fraktur
dengan merilekskan ketegangan otot yang
sebanyak 236 orang (1,7%) (Kemenkes RI,
menunjang nyeri. Teknik relaksasi terdiri atas
2013). Di Jawa Timur pada tahun 2013 kasus
nafas abdomen dengan frekuensi lambat,
fraktur mencapai angka yang tinggi sebanyak
berirama. Pasien dapat memejamkan matanya
1.348 orang (35%). (Yulistianingsih, 2016)
dan bernafas dengan perlahan dan nyaman responden. Jumlah populasi pasien post
(Smeltzer et al., 2010). operasi dengan general anestesi tiap bulannya
Aromaterapi lemon merupakan jenis di Rumah Sakit Lavalette Malang sebanyak
aroma terapi yang dapat digunakan untuk 121, maka jumlah sampel yang akan diambil
mengatasi nyeri dan cemas. Zat yang berjumlah dari 20%nya adalah sejumlah 24
terkandung dalam lemon salah satunya adalah orang yang akan dibagi menjadi 2 kelompok
linalool yang berguna untuk menstabilkan perlakuan dan kelompok kontrol. Teknik
sistem saraf sehingga dapat menimbulkan efek pengambilan sampel pada penelitian ini
tenang bagi siapapun yang menghirupnya menggunakan teknik purposive sampling. Alat
(Wong, 2010) pengumpulan data dalam penelitian ini
Berdasarkan fenomena diatas, peneliti menggunakan SOP aromaterapi, lembar
tertarik untuk mengadakan penelitian observasi intensitas nyeri, dan SOP relaksasi
mengenai pengaruh pemberian teknik nafas nafas dalam
dalam dengan aromaterapi lemon terhadap
HASIL
penurunan tingkat nyeri pada pasien Post Op
Fraktur HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN

METODOLOGI PENELITIAN 1. Tabel 1. Distribusi responden berdasarkan


intensitas nyeri post operasi fraktur sebelum
Metode penelitian yang digunakan
pemberian teknik nafas dalam dengan
dalam penelitian ini adalah quasi experiment.
aromaterapi lemon di RS Lavalette
Penelitian ini menggunakan pret-test post-test
(Februari 2020)
control group design yaitu kelompok
eksperimental diberi perlakukan teknik nafas Intensitas nyeri sebelum F %
dalam dengan aromaterapi lemon sedangkan mobilisasi dini
kelompok control tidak diberikan teknik nafas
Nyeri berat 10 41,7
dalam dengan aromaterapi lemon dan hanya
diberikan perawatan sesuai dengan prosedur Nyeri sedang 14 58,3
yang dilakukan oleh perawat diruangan. pasien
Jumlah 24 100
yang telah melakukan operasi fraktur. Jumlah
rata-rata pasien yang menjalani operasi fraktur
di Rumah Sakit Lavalette Malang selama 3 Tabel 1. Menunjukkan bahwa 10 responden

bulan adalah 363 orang, maka dari itu dalam (41,7%) dengan intensitas nyeri berat dan 14

satu bulan rata-rata pasien sejumlah 121 orang. responden (58,3%) dengan intensitas nyeri

Populasi pada penelitian ini yaitu 121 sedang.


2. Tabel 2. Distribusi responden berdasarkan nyeri, perhatian, ansietas, keletihan, gaya
intensitas nyeri post operasi fraktur sesudah koping, pengalaman sebelumnya, dan
diberi teknik nafas dalam dengan dukungan keluarga.
aromaterapi lemon
Intensitas Nyeri Sesudah Pemberian Teknik
Intensitas nyeri sebelum F % Nafas Dalam Dengan Aromaterapi Lemon
mobilisasi dini
Berdasarkan hasil penelitian, intensitas
Nyeri berat 6 25 nyeri responden sesudah pemberian teknik
nafas dalam dengan aromaterapi lemon banyak
Nyeri sedang 20 75
dalam intensitas sedang sebanyak 20
Jumlah 24 100 responden (75%).

Intensitas nyeri adalah gambaran


tentang seberapa nyeri dirasakan oleh individu,
Tabel 2. Berdasarkan tabel 2, dapat diketahui
pengukuran nyeri sangat subjetif dan
bahwa 6 responden (25%) dengan intensitas
individual, dan kemungkinan nyeri dalam
nyeri berat dan 20 responden (75%) dengan
intensitas yang sama dirasakan berbeda oleh
intensitas nyeri sedang.
dua orang yang berbeda. Pengukuran nyeri
PEMBAHASAN yang paling dekat dengan metode objektif
adalah menggunakan respon fisiologi tubuh
Analisis Univariat
terhadap nyeri itu sendiri. Namun pengukuran
Intensitas Nyeri Sebelum pemberian teknik dengan teknik ini juga tidak dapat memberikan
nafas dalam dengan aromaterapi lemon gambaran pasti tentang nyeri itu sendiri.
Tingkat nyeri objektif pasien, menyeringai,
Berdasarakan hasil penelitian,
dapat menunjukkan lokasi nyeri, dapat
intensitas nyeri responden sebelum pemberian
mendeskripsikannya, dapat mengikuti perintah
teknik nafas dalam dengan aromaterapi lemon
dengan baik.
banyak dalam intensitas sedang sebanyak 14
responden (58,3%). hasil uji statistic Intensitas nyeri pasien setelah
menunjukkan ada pemberian teknik nafas pemberian teknik nafas dalam dengan
dalam dengan aromaterapi lemon terhadap aromaterapi lemon dalam keadaan ringan. Hal
penurunan nyeri pada pasien post operasi ini dapat dipengaruhi oleh kemampuan pasien
fraktur di RS Lavalette Malang. melaksanakan instruksi dari peneliti untuk
melakukan teknik nafas dalam dengan
Menurut Perry dan Potter (2006)
aromaterapi lemon
menyatakn beberapa faktor nyeri antara lain
adalah usia, jenis kelamin, kebudayaan, makna
Analisis Pengaruh Pemberian Teknik Nafas Aromaterapi lemon yang dihirup akan
Dalam Dengan Aromaterapi Lemon ditransmisikan ke pusat penciuman yang
Terhadap Tingkat Nyeri Pada pasien Post berada pada pangkal otak. Pada tempat ini
op Fraktur berbagai sel neuron menginterpretasikan bau
tersebut dan mengantarnya ke sistem limbik
Berdasarkan hasil penelitian
yang selanjutnya akan dikirim ke hipotalamus
disimpulkan terdapat pengaruh pemberian
untuk diolah. Wangi yang dihasilkan oleh
teknik nafas dalam dengan aromaterapi lemon
aromaterapi lemon akan menstimulasi
terhadap perubahan tingkat nyeri dengan
thalamus untuk mengaktifkan pelepasan atau
p=0,000.
pengeluaran neurotransmitter seperti
Mekanisme relaksasi nafas dalam enchephaline, serotonin dan endhorphin yang
(deep breathing) pada sistem pernafasan berfungsi sebagai penghilang rasa sakit alami,
berupa suatu keadaan inspirasi dan ekspirasi enchephalines merupakan neuromodulator
pernafasan dengan frekuensi pernafasan yang berfungsi menghambat nyeri fisiologi
menjadi 6-10 kali permenit sehingga terjadi (Tarsikah et al., (2012); Potts, 2008; Butje
peningkatan regangan kardiopulmonari 2009).

Sistem saraf parasimpatis yang Pada sistem penciuman juga melalui


berjalan ke SA node melalui saraf vagus neurotransmitter di kelenjar penciuman dan
melepaskan neurotransmiter asetilkolin yang sistem limbik senyawa kimia limonene 66-
menghambat kecepatan depolarisasi SA node, 80% yang merupakan komponen utama dari
sehingga terjadi penurunan kecepatan denyut aromaterapi lemon mengontrol
jantung (kronotropik negatif). Perangsangan siklooksigenase I dan II, mencegah aktivitas
sistem saraf parasimpatis ke bagian-bagian prostaglandin dan mengurangi rasa sakit,
miokardium lainnya mengakibatkan memberikan efek ketenangan dan mendorong
penurunan kontraktilitas, volume sekuncup, emosi. Prostaglandin menyebabkan nyeri dan
curah jantung yang menghasilkan suatu efek peradangan dalam tubuh manusia, komposisi
inotropik negatif. Keadaan tersebut ini diidentifikasi oleh siklooksigenase I dan II
mengakibatkan penurunan volume sekuncup, dari asam arakidonat. Sebagian besar obat
dan curah jantung. Pada otot rangka beberapa penghilang rasa sakit dan obat anti-inflamasi
serabut vasomotor mengeluarkan asetilkolin mengurangi rasa sakit dan peradangan dengan
yang menyebabkan dilatasi pembuluh darah. mengendalikan enzim ini, tampaknya bahwa
Akibat dari penurunan curah jantung, limonene dalam Citrus Lemon ini akan
kontraksi serat-serat otot jantung, dan volume mengontrol enzim prostaglandin dan
darah membuat tekanan darah menjadi mengurangi rasa sakit (Namazi et al., 2014).
menurun (Muttaqin, 2009:10, 22).
KESIMPULAN d. Bagi Perawat
Manfaat perawat dapat digunakan sebagai
Intensitas nyeri post operasi fraktur sebelum
tambahan intervensi keperawatan yang
pemberian teknik nafas dalam dengan
tepat pada pasien dengan nyeri Post Op
aromaterapi lemon pada responden sebagian
Fraktur
besar dalam kategori sedang. Intensitas nyeri
e. Manfaat penelitian ini bagi institusi
post operasi fraktur sesudah pemberian teknik
pendidikan
nafas dalam dengan aromaterapi lemon pada
Diharapkan dapat menjadi bahan
responden sebagian besar dalam kategori
pembelajaran dan referensi bagi kalangan
ringan. Terdapat pengaruh pemberian teknik
yang akan melakukan penelitian lebih lanjut
nafas dalam dengan aromaterapi lemon
dengan topik yang berhubungan dengan
terhadap intensitas nyeri post operasi fraktur
judul penelitian di atas
dengan nilai p=0,000.

SARAN
DAFTAR PUSTAKA
a. Bagi Pasien dan Keluarga
AA Hidayat. 2007. Riset keperawatan
Manfaat bagi pasien dan keluarga yaitu
dan teknik penulisan ilmiah,
supaya pasien dan keluarga dapat
Jakarta : Salemba Medika
mengetahui adanya pengaruh diberikannya
Aprianto, D. 2013. Efektifitas teknik
intervensi teknik relaksasi nafas dalam
relaksasi nafas dalam imajinasi
dengan aromaterapi sehingga dapat
terbimbing dan nafas dalam
membuat keadaan pasien lebih baik dari
terhadap penurunan kecemasan
sebelumnya
pada pasien pre operasi di RSUD
b. Bagi Perawat
RA, Tesis: dipublikasikan
Manfaat perawat dapat digunakan sebagai
Notoatmojoyo, Soekidjo. 2005.
tambahan intervensi keperawatan yang
Metodologi Penelitian Kesehatan.
tepat pada pasien dengan nyeri Post Op
Jakarta: Rineka Cipta.
Fraktur
Sugeng,, Jitowiyono dan Weni
c. Bagi Rumah Sakit
Kristiyanasari. 2012. Asuhan
Manfaat bagi rumah sakit yaitu dapat
Keperawatan Post Operasi,
digunakan sebagai acuan dalam melakukan
Yogyakarta: Nuha Medika
tindakan asuhan keperawatan bagi pasien
khususnya untuk pemberian teknik nafas
dalam dengan aromaterapi lemon yang
berfungsi sebagai penurunan tingkat nyeri
pada pasien po Op fraktur

Anda mungkin juga menyukai