Anda di halaman 1dari 20

METABOLISME ENZIM

Nama Kelompok :
1. Dewi Wahyuning P. 1031811058
2. Faradhita Nur F. 1031811062
3. Leny anggraeni 1031811069
4. Nur Ismawati 1031811075
5. Umi Zulfatin 1031811081
ENZIM
Enzim adalah biokatalisator organik yang dihasilkan
organisme hidup di dalam protoplasma, yang terdiri
atas protein atau suatu senyawa yang berikatan
dengan protein.

• Metabolisme bahan-bahan makanan, yaitu


karbohidrat, protein, dan lemak, akan menghasilkan
CO2,H2O, dan energi yang diperlukan oleh tubuh
dalam bentuk ATP. Dari ketiga bahan makanan
tersebut, penghasil energi yang paling mudah dicerna
oleh tubuh adalah karbohidrat.

• Metabolisme sangat bergantung pada peran enzim.


Enzim berperan sebagai pemercepat reaksi
metabolisme di dalam tubuh makhluk hidup, tetapi
enzim tidak ikut bereaksi.
STRUKTUR ENZIM
• Enzim merupakan protein yang tersusun atas asam-asam amino.
Kebanyakan enzim berukuran lebih besar dari substratnya. Akan
tetapi, hanya daerah tertentu dari molekul enzim tersebut yang
berikatan dengan substrat, yaitu di bagian yang disebut sisi aktif.
• Beberapa enzim memerlukan komponen non protein yang
disebut kofaktor agar dapat bekerja dalam suatu reaksi. Enzim
yang lengkap disebut holoenzim.
• Secara kimia, holoenzim tersusun atas dua bagian, yaitu bagian
protein (apoenzim) dan bagian bukan protein (kofaktor).
SIFAT-SIFAT ENZIM
1. Enzim adalah protein
sebagai protein, enzim memiliki sifat seperti protein, yaitu
sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan, seperti suhu, pH,
konsentrasi.
2. Bekerja secara spesifik
setiap enzim memiliki sisi aktif yang sesuai hanya dengan satu
jenis substrat.
3. Berfungsi sebagai katalis
meningkatkan kecepatan reaksi kimia tanpa merubah produk
yang diharapkan tanpa ikut bereaksi dengan substrat.
4. Dapat digunakan berulang kali
enzim dapat digunakan berulang kali karena enzim tidak
berubah saat terjadi reaksi. Selain itu, enzim dapat
digunakan berulang kali jika selama enzim itu sendiri tidak
rusak.
5. Rusak oleh panas
enzim akan rusak oleh suhu yang tinggi.
Kebanyakan rusak pada suhu diatas 50°C.
Rusaknya enzim oleh suhu tinggi disebut
denaturasi.
6. Tidak ikut bereaksi
enzim hanya diperlukan untuk mempercepat
reaksi, namun molekul enzim tidak ikut bereaksi.
7. Bekerja dapat balik
enzim dapat bekerja menguraikan suatu senyawa
menjadi senyawa-senyawa lain, dan sebaliknya.
MEKANISME KERJA ENZIM

Enzim mengkatalis reaksi dengan cara meningkatkan

laju reaksi dengan cara menurunnya energi aktivitas

(energi yang diperlukan untuk reaksi). Penurunan

energi aktivasi dilakukan dengan membentuk

Kompleks dengan substrat. Setelah produk

dihasilkan, kemudian enzim dilepaskan. Enzim bebas

untuk membentuk kompleks baru dengan substrat yang lain.


Enzim memiliki sisi aktif, yaitu bagian enzim yang berfungsi

sebagai katalis. Pada sisi ini, terdapat gugus prostetik yang

diduga berfungsi sebagai zat elektrofilik sehingga dapat

mengkatalis reaksi yang diinginkan. Bentuk sisi aktif sangat

spesifik sehigga diperlukan enzim yang spesifik pula.Hanya

molekul dengan bentuk tertentu. Yang dapat menjadi substrat

bagi enzim. Agar dapat bereaksi enzim dan substrat harus

saling kemplementer.
Ada 2 cara kerja enzim, yaitu:
1. Model lock and key
teori ini menyatakan bahwa enzim akan
mengikat substrat jika ukuran dan bentuknya
sama dengan sisi aktif. Enzim dan substrat
bergabung membentuk kompleks. Di dalam
kompleks, substrat dapat bereaksi dengan
energi aktivasi yang rendah.setelah bereaksi,
kompleks lepas dan melepaskan produk serta
membebaskan enzim.
2. Model ketetapan induksi

menurut teori kecocokan yang terinduksi, sisi aktif


enzim merupakan bentuk yang fleksibel.ketika
substrat memasuki sisi aktif enzim, bentuk sisi
aktif termodifikasi melingkupi substrat
membentuk kompleks. Ketika produk sudah
terlepas dari kompleks, enzim tidak aktif menjadi
bentuk yang lepas. Sehingga, substrat yang lain
kembali bereaksi dengan enzim tersebut.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
1. Suhu KERJA ENZIM
enzim dapat bekerja optimum
pada kisaran suhu tertentu,yaitu
sekitar 40°C. Pada suhu 0°C, enzim
tidak aktif. Jika suhunya dinaikkan,
enzim akan mulai aktif. Jika
suhunya dinaikkan lebih tinggi lagi
sampai batas sekitar 40°C-50°C,
enzim akan bekerja lebih aktif lagi.
Namun, pemanasan lebih lanjut
membuat enzim akan terurai atau
terdenaturasi seperti halnya
protein lainnya. Pada keadaan ini
enzim tidak dapat bekerja.
2. Derajat keasaman (pH)

enzim bekerja pada pH tertentu,


umumnya pada keadaan netral
kecuali enzim yang bekerja pada
suasana asam atau basa. Jika
enzim yang bekerja dalam
keadaan netral tapi ditempatkan
pada suasana asam atau basa,
maka enzim akan rusak.
Begitupun sebaliknya.
Contohnya, enzim pepsin dalam
perut bekerja pada suasana
asam dengan pH 2. sedangkan
enzim tripsin bekerja pada
suasana basa yaitu pH 8.
3. Inhibitor

hal lain yang mempengaruhi enzim adalah feed


back inhibitor. Yaitu keadaan pada saat substansi
hasil (produk) kerja enzim yang terakumulasi
dalam jumlah yang berlebihan akan
menghambat kerja enzim yang bersangkutan.
a. Inhibitor kompetitif

Pada inhibitor kompetitif terjadi penambahan substrat dapat


mengurangi daya hambatnya, karena inhibitor bersaing dengan
substrat untuk mengikat bagian sisi aktif enzim.

b. Inhibitor non-kompetitif

inhibitor non-kompetitif pengaruhnya tidak dapat dihilangkan


dengan adanya penambahan substrat lain, dimana inhibitor ini
akan berikatan dengan permuukaan enzim tanpa lepas dan
lokasinya tidak dapat diganti oleh substrat. Sehingga daya kerja
inhibitor sangat tergantung dari konsentrasi inhibitor dan
aktivitas inhibitor terhadap enzim
4. Konsentrasi substrat
mekanisme kerja enzim juga ditentukan oleh jumlah
atau konsentrasi substrat yang tersedia. Jika jumlah
substratnya sedikit, kecepatan kerja enzim juga
rendah. Sebaliknya, jika jumlah substrat yang
tersedia banyak, kerja enzim juga cepat. Pada
keadaan substrat berlebih, kerja enzim tidak sampai
menurun tetapi konstan.
ENZIM PTIALIN
• Enzim yang satu ini merupakan salah satu jenis enzim
amilase
• Enzim ptialin merupakan jenis alfa enzim yang merupakan
enzim amilase yang bertugas mengubah karbohidrat ( pati
atau amilum) menjadi glukosa atau maltosa.
• Karena enzim ptialin merupakan jenis alfa-amilase, maka
enzim ini tidak dapat memecah senyawa lain selain
karbohidrat.
• Enzim ptialin dikatakan enzim yang memiliki peran penting
dalam proses awal sistem pencernaan.
• Jenis makanan yang dikonsumsi juga berbeda.
• Fungsi : Mengubah karbohidrat atau pati atau amilum
menjadi gula sederhana dalam bentuk glukosa atau maltosa.
Cara kerja enzim
Cara kerja dari enzim ptialin adalah dengan
memecah konsentrasi dari pati yang sebelumnya
padat menjadi pecahan-pecahan yang lebih
halus. Setelah halus, barulah pati tersebut
diubah menjadi bentuk gula sederhana seperti
glukosa atau maltosa.
Faktor yang mempengaruhi kerja enzim
1. Rantai Polisakarida
Enzim ptialin hanya dapat bekerja pada rantai polisakarida yang lurus saja,
tidak yang bercabang.
2. Makanan
Makanan yang dikonsumsi berpengaruh pada banyaknya enzim ptialin yag
dihasilkan mulut. Jika mengkonsumsi karbohidrat tinggi ( nasi, jagung,
kentang) akan merangsang untuk kelenjar saliva menghasilkan enzim ptialin
yang banyak.
3. Cara mengunyah
Cara menguyah juga dapat mempengaruhi kerja enzim. Mengunyah terlalu
cepat maka proses kerja enzim ptialin bisa dikatakan belum tuntas.
4. Suhu dan PH
Suhu dan PH mempengaruhi kerja enzim. Enzim ptialin dapat bekerja dengan
baik pada suhu 35-37 derajad celcius. PH yang ideal 6,5-7.
Apa yang terjadi apabila enzim ptialin
tidak bekerja ?? ?
Jika enzim ptialin tidak bekerja dengan baik, tentunya proses pencernaan
karbohidrat bisa terganggu , padahal karbohidrat adalah salah satu nutrisi
terpenting untuk tubuh dan sangat dibutuhkan sebagai sumber energi atau
bahan bakar.

Kondisi yang mungkin terjadi akibat terganggu fungsi enzim ptialin adalah
gangguan pencernaan berupa radang ususu atau lambung dan tubuh juga bisa
mengalami malnutrisi.

Terhambatnya proses mencerna karbohidrat dimulut bisa menyebabkan karja


enzim atau organ lain dalam tubuh bekerja lebih berat untuk mencerna
karbohidrat sehingga terjadilah gangguan saluran pencernaan seperti radang
usus, lambung, dan gangguan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai