Anda di halaman 1dari 25

KD. 3.

4 Memahami peranan enzim


dalam metabolisme pada
tumbuhan dan hewan

KD 4.4 Menunjukan Cara kerja


enzim dalam proses metabolisme
tumbuhan dan hewan

ENZIM
(PERTEMUAN 1)
Apa itu Enzim ?

Enzim adalah zat organik yang berfungsi mempercepat


reaksi biologis tetapi tidak ikut bereaksi atau sering di
sebut dengan biokatalisator.
Komponen Enzim
Enzim dalam tubuh memiliki dua komponen penyusun.
Komponen penyusun tersebut terdiri dari protein
(Apoenzim) dan non-protein(Koenzim).
 Apoenzim merupakan komponen paling dominan
dalam struktur enzim. Apoenzim bersifat labil karena
mudah dipengaruhi oleh perubahan suhu dan pH.
Apoenzim tidak tahan terhadap panas.
Gugus Prostetik merupakan penyusun enzim yang berupa
non-protein. Terdiri dari ion anorganik dan ion organik
kompleks. Ion anorganik dalam gugus prostetik dikenal
sebagai kofaktor . Kofaktor berfungsi sebagai katalis yang
meningkatkan kerja enzim, contohnya ion Klor (Cl) dan
Kalsium (Ca). Ion organik dalam gugus prostetik disebut
juga dengan koenzim. Koenzim berfungsi untuk
memindahkan zat kimia dari satu enzim ke enzim lain.
Contohnya FADH, NADH, dan Vit. B.
Sifat-Sifat Enzim
 Sebagai katalisator, enzim mengubah laju reaksi
tanpa ikut bereaksi. Tanpa kehadiran enzim, suatu
reaksi itu sangat sukar terjadi, sementara dengan
kehadiran enzim kecepatan reaksinya dapat meningkat
107 - 1013 kali.
 Bekerja secara spesifik, artinya enzim tertentu hanya
dapat mengadakan pengubahan pada zat tertentu pula.
Dengan kata lain, enzim hanya dapat mempengaruhi
satu reaksi dan tidak dapat mempengaruhi reaksi lain.
Satu enzim khusus untuk satu substrat, misalnya enzim
katalase hanya menghidrolisis H2O2 menjadi H2O dan
O2.
 bekerja bolak-balik ,karena suatu enzim dapat bekerja
menguraikan suatu senyawa menjadi senyawa-senyawa
lain, dan sebaliknya dapat pula bekerja menyusun
senyawa-senyawa semula.
 Seperti protein, dipengaruhi oleh suhu dan pH. Pada
suhu rendah protein enzim akan mengalami koagulasi
dan pada suhu tinggi akan mengalami denaturasi.
 Bersifat termolabil, artinya dipengaruhi oleh suhu. Jika
suhu rendah, kerja enzim akan lambat. Semakin tinggi
suhu reaksi kimia yang dipengaruhi enzim semakin
cepat, tetapi jika suhu terlalu tinggi, enzim akan
mengalami denaturasi.
 Hanya diperlukan dalam jumlah sedikit, karena tidak
ikut bereaksi, maka jumlah yang dipakai sebagai katalis
tidak perlu banyak. Satu molekul enzim dapat bekerja
berkali-kali, selama molekul tersebut tidak rusak.
 Merupakan koloid, karena enzim tersusun atas
komponen protein, maka sifat-sifat enzim tergolong
koloid. Enzim memiliki permukaan antar partikel yang
sangat besar sehingga bidang aktivitasnya juga besar..
Cara Kerja Enzim
1. Lock and Key Theory (Teori gembok dan kunci)
Enzim  digambarkan sebagai gembok yang  memiliki
bagian kecil yang dapat mengikat subtrat, bagian enzim
yang aktif berikatan dengan subtrat kita sebut sisi aktif.
Subtrat diumpakan sebagai kunci yang akan berikatan
dengan sisi aktif enzim.
Terdapat bagian dalam enzim yang disebut sisi
alosterik yang dapat membuat kerja enzim menjadi
cepat atau menurun. Apabila bagian ini berikatan
dengan penghambat atau inhibitor maka kerja enzim
akan terhenti sebaliknya apabila berikatan dengan
aktifator maka enzim menjadi aktif kembali.
2. Teori kecocokan yang terinduksi
Menurut teori kecocokan yang terinduksi, sisi aktif enzim
merupakan bentuk yang fleksibel. Ketika substrat memasuki sisi
aktif enzim, bentuk sisi aktif termodifikasi melingkupi substrat
membentuk kompleks. Ketika produk sudah terlepas dari
kompleks, enzim tidak aktif menjadi bentuk yang lepas. Sehingga,
substrat yang lain kembali bereaksi dengan enzim tersebut.
Faktor yang mempengaruhi
kerja enzim
1. Temperatur/Suhu
Aktivitas enzim akan terus meningkat sampai dengan
batas suhu tertentu, dimana batas suhu tersebut
dinamakan suhu optimum.
Jika enzim berada di bawah suhu optimum, maka kerja
enzim akan terhambat. Pada suhu 0oC maupun di
bawahnya bersifat nonaktif, tetapi enzim tidak rusak.
Kenaikan suhu bisa meningkatkan akivitas enzim.
Namun, saat suhu melebihi batas optimum enzim bisa
mengalami denaturasi / kerusakan. Enzim tidak bisa
berfungsi sebagai katalis lagi.
2. Derajat Keasaman/PH
Sebagian besar enzim mempunyai pH optimum antara
6 – 8. Perubahan pH mengakibatkan sisi aktif enzim
yang berubah keefektifannya didalam membentuk
kompleks enzim substrat, sehingga bisa menghalangi
terikatnya substrat.
Selain itu, perubahan pH juga mengakibatkan
denaturasi atau kerusakan enzim. Denaturasi oleh pH
yang ekstrim umumnya bersifat bolak – balik, namun
tidak seperti pada denaturasi yang terjadi karena suhu
panas.
4. Konsentrasi Substrat
Konsentrasi substrat yang lebih tinggi berarti lebih banyak jumlah
molekul substrat yang terlibat dengan aktivitas enzim. Sedangkan
konsentrasi substrat yang rendah berarti lebih sedikit jumlah
molekul substrat yang dapat melekat pada enzim, menyebabkan
berkurangnya aktivitas enzim. 

5. Konsentrasi Enzim
Semakin besar konsentrasi enzim maka kecepatan reaksi akan
semakin cepat pula. Konsentrasi enzim berbanding lurus dengan
kecepatan reaksi, tentunya selama masih ada substrat yang perlu
diubah menjadi produk.
5. Inhibitor
Merupakan senyawa penghambat kerja enzim. Ada dua jenis
inhibitor yaitu :
 Inhibitor kompetitif

Merupakan senyawa yang menyerupai substrat yang dapat


bereaksi dengan sisi aktif enzim. Jika sisi aktif enzim sudah
terisi inhibitor kompetitif, maka substrat dapat berikatan
dengan enzim.
 Inhibitor non kompetitif

Merupakan senyawa yang menghambat kerja enzim dengan


melekat pada bagian selain sisi aktif yang disebut sisi
alosterik.Akibatnya, bagian sisi aktif dari enzim sulit berikatan
dengan substrat dan enzim tidak dapat mengubah substrat
menjadi produk.
Tugas Individu 1
Pilihlah jawaban yang benar di bawah ini !

1. Enzim adalah ...

a. Zat pengendali kerja hormon di dalam tubuh

b. Zat pengontrol kelebihan cairan di dalam tubuh

c. Zat yang berperan dalam proses pembekuan darah

d. Zat yang dapat mempercepat reaksi kimia di dalam tubuh

e. Zat pengarur suhu tubuh

2. Komponen utama penyusun enzim adalah....

f. Karbohidrat

g. Lipid

h. Protein

i. Asam Nukleat

j. Polisakarida
3. Enzim tidak dapat bekerja tanpa adanya suatu zat non protein tambahan dinamakan ....
a. Kofaktor
b. Koenzim
c. Endoemzim
d. Ektoenzim
e. Koloid
4. Tempat melekatnya substrat dengan molekul enzim dinamakan ...
a. Enzim
b. Kofaktor
c. Holoenzim
d. Koenzim
e. Apoenzim
5. Berikut pernyataan yang tepat tentang sifat enzim adalah ...
a. Menguraikan berbagai jenis substrat

b. Tahan terhadap suhu tinggi


c. Sebagai biokatalisator karena ikut bereaksi

d. Diperlukan dalam jumlah sedikit pada setiap reaksi

e. Tidak dapat digunakan secara berulang


6. Enzim ptialin di dalam mulut hanya akan mempengaruhi karbohidrat, meskipun di
dalam mulut terdapat banyak senyawa atau zat lainnya seperti lemak dan protein.
Pernyataan tersebut menunjukan sifat enzim ...

f. Bekerja spesifik pada substrat tertentu

g. Dipengaruhi oleh konsentrasi substrat

h. Mampu mengenali reseptornya pada substrat

i. Dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya

j. Enzim tidak dapat berikatan dengan senyawa lain sebagai akibat adanya zat inhibitor
7. Perhatikan grafik yang menunjukan kerja enzim dengan pemanfaatan energi untuk
reaksi kimia berikut !

a. Enzim meningkatkan energi aktivasi


b. Enzim menurunkan energi aktivasi
c. Besarnya energi aktivasi tidak dipengaruhi oleh enzim
d. Kerja enzim tidak tergantung pada energi aktivasi
e. Energi aktivasi meningkatkan kerja enzim dalam reaksi
8. Perhatikan skema reaksi enzimatis berikut !

Skema tersebut di atas menunjukan bahwa mekanisme kerja enzim di pengaruhi oleh
zat inhibitor. Inhibitor tersebut bersifat....
a. Netral
b. Mengikat
c. Melepas
d. Kompetitif
e. Non kompetitif
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar !

1. Jelaskan fungsi enzim dan teori mengenai cara kerja enzim!

2. Mengapa dalam reaksi metabolisme enzim hanya diperlukan dalam jumlah yang
sedikit ?

Selamat Mengerjakan !

Dan ....

Anda mungkin juga menyukai