Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

AKTIVITAS ENZIM AMILASE PADA TUMBUHAN

Di Susun oleh :
Muhammad Akbar Gunawan (A43222947)

Dosen Pengampu:
Rahmawati SP., MP

PROGRAM STUDI BUDIDAYA TANAMAN DAN PERKEBUNAN

JURUSAN PRODUKSI PERTANIAN

POLITEKNIK NEGERI JEMBER

2023
DAFTAR ISI

Daftar Isi................................................................................................................................i

BAB I Pendahuluan...............................................................................................................ii

A. Latar Belakang...........................................................................................................ii
B. Rumusan Masalah......................................................................................................ii

BAB II Pembahasan

A. Apa itu enzim.............................................................................................................1


B. Bagaimana peran enzim khususnya enzim amilase...................................................1
C. Apa saja yang mempengaruhi kecepatan aktifitas dari enzim amilase......................2
D. Beri contoh salah satu enzim amilase pada biji tanaman perkebunan.......................3

BAB III Penutup

A. Kesimpulan................................................................................................................4

Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Amilase merupakan enzim yang memecah pati menjadi gula. Amilase memiliki
kemampuan untuk memecah ikatan glikosida pada polimer pati. Amilase terdapat dalam
air liur manusia, dimana enzim ini memulai proses kimiawi pencernaan. Tumbuhan dan
beberapa bakteri juga menghasilkan amilase (Karnwal & Nigam, 2013). Pemakaian
amilase setiap tahunnya dilaporkan mengalami kenaikan. Permintaan enzim golongan
amilase telah mencapai sekurang-kurangnya 25% dari keseluruhan pasar enzim (Nangin
& Sutrisno, 2015). Amilase memiliki beragam aplikasi di bidang industri seperti
makanan, tekstil, kertas, deterjen, fermentasi, dan industri gula (Mobini-Dehkordi &
Afzal Javan, 2012). Amilase juga digunakan dalam industri pengolahan pati untuk
hidrolisis polisakarida seperti pati menjadi komponen gula sederhana (Tiwari dkk.,
2015). Selain itu, enzim ini telah banyak digunakan dalam industri penyulingan dan
pembuatan bir serta sakarifikasi pati (Abootalebi dkk., 2020). Amilase dari hewan dan
tumbuhan memiliki ketahanan yang rendah dalam kondisi asam, basa, dan suhu tinggi.
Amilase yang diperoleh
dari bakteri dikenal memiliki stabilitas yang lebih besar, produktivitas tinggi, dan biaya
produksi rendah (Pranay dkk., 2019). Hal itulah yang menyebabkan amilase yang berasal
dari mikroba telah banyak diterapkan dalam sejumlah besar aplikasi di bidang industri.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu enzim?
2. Bagaimana peran enzim khususnya enzim amilase?
3. Apa saja yang mempengaruhi kecepatan aktifitas dari enzim amilase?
4. Beri contoh salah satu enzim amilase pada biji tanaman perkebunan!
BAB II
PEMBAHASAN

A. Apa itu enzim


Enzim adalah protein khusus yang disintesa oleh sel hidup untuk mengkatalisa
reaksi yang berlangsung di dalamnya. oleh karena itu reaksi banyak sekali,maka
biokatalisator yang membentuk jumlah maupun jenisnya tak terhitung banyaknya. Enzim
tersusun atas protein, oleh karena itu pengaruh pH berhubungan erat dengan sifat asam
basa yang dipunyai oleh protein. Pengaruh reaksi sebagian naik, dengan kenaikan suhu
dengan batas tertentu. Setiap 10 C kecepatan reaksinya naik 2 kali. suhu mempunyai
pengaruh yang saling berlawanan terhadap aktifitas enzim, pertambahan suhu akan
meningkatkan aktifitas enzim, sebaliknya juga akan mendetarunasi enzim.
Enzim merupakan katalisator pilihan yang diharapkan dapat mengurangi dampak
pencemaran dan pemborosan energi karena reaksinya tidak membutuhkan energi tinggi,
bersifat spesifik, dan tidak beracun. Setiap enzim memiliki konformasi yang sangat tepat
dan berlainan sebagai hasil dari beberapa tingkatan struktur protein.

B. Bagaimana peran enzim khususnya enzim amilase


Enzim amilase adalah enzim yang memecah pati menjadi gula. Ada dua jenis
yaitu alpha dan beta. Alpha amilse ditemukan dalam air liur manusia, dimana ia memulai
proses kimia dalam pencernaan dengan hidrolisis pati. Alpha amilase juga ditemukan di
prankreas. Beta amilase ditemukan pada beberapa biji tanaman, bakteri, ragi, dan jamur.
Enzim ini bekerja di mulut ketika makanan dikunyah, memecah ikatan polisakarida yang
memiliki ikatan sama untuk membuat rantai molekul Pati. Pati alami mengandung
glukosa, di mana tubuh memisahkannya agar dapat memberikan nutrisi yang tepat ke
aliran darah. Dengan memutus dan memisahkan berbagai ikatan dalam pati, amilase
dapat mengekstrak gula sehingga dapat disimpan dalam tubuh. Proses ini dimulai di
mulut dan berlanjut pada pankreas, di mana lebih banyak enzim yang digunakan untuk
memecah karbohidrat dan meloloskan makanan melalui sistem pencernaan.
Beta amilase memisahkan disakarida maltosa atau gula malt dari Pati. Beberapa
buah dan sayuran yang mempunyai rasa manis adalah peran dari enzim yang memecah
Pati menjadi gula, contohnya ubi jalar memiliki rasa manis. Proses industri seperti
pembuatan bir juga melibatkan peran dan Beta amilase. Enzim disekresikan dari ragi
yang memecah maltosa dalam jelai dan mengubahnya menjadi jelai malt yang membantu
saat proses fermentasi.

C. Apa saja yang mempengaruhi kecepatan aktifitas dari enzim amilase

Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan aktifitas enzim diantaranya yaitu:

1. Konsentrasi enzim: pada suatu konsentrasi substrat tertentu, kecepatan reaksi


bertambah dengan bertambahnya konsentrasi enzim
2. Konsentrasi substrat: dengan konsentrasi enzim yang tetap, perubahan substrat akan
menambah kecepatan reaksi.
3. Suhu: kenaikan suhu dapat menyebabkan denaturasi, sehingga bagian aktifnya
terganggu, akibatnya konsentrasi spesifik enzim berkurang dan kecepatan reaksinya
turun. Enzim tersusun oleh protein sehingga sangat peka oleh suhu. Peningkatan suhu
akan meningkatkan energi kinetik pada molekul substrat dan enzim meningkat,
sehingga kecepatan reaksi juga meningkat. Namun suhu yang terlalu tinggi dapat
menyebabkan rusaknya enzim yang disebut denaturasi, sedangkan suhu yang terlalu
rendah dapat menghambat kerja enzim. Pada umumnya enzim akan bekerja baik pada
suhu optimum yaitu antara 30-40 ⁰C
4. Pengaruh pH: struktur ion enzim tergantung pada pH lingkungannya. Enzim dapat
berbentuk ion (+) atau (-) kau bermuatan ganda (switter ion). PH dapat menyebabkan
proses denaturasi yang dapat mengakibatkan menurunnya aktivitas enzim. Perubahan
PH dapat mempengaruhi perubahan asam amino kunci pada sisi aktif enzim, sehingga
menghalangi sisi aktif bergabung dengan substratnya. Setiap enzim dapat bekerja
baik pada pH optimum dan masing-masing enzim punya pH optimum yang berbeda.
5. Pengaruh inhibitor: dapat berupa hambatan inversible yang disebabkan terjadinya
destruksi modifikasi sebuah gugus fungsi atau lebih, yang terdapat pada molekul
enzim. Hambatan reversible dapat berupa hambatan bersaing dan tak bersain
D. Beri contoh salah satu enzim amilase pada biji tanaman perkebunan
Contoh enzim amilase pada biji tanaman perkebunan yaitu:

1. Biji Durian

Amilase merupakan enzim yang mampu menghidrolisis ikatan glikosidik dalam molekul pati.
Amilase berasal dari berbagai sumber yaitu, mikroorganisme, tumbuhan, dan manusia.
Penggunaan biji durian sebagai sumber amilase merupakan bentuk pemanfaatan limbah. Biji
durian dipilih sebagai sumber amilase karena mengandung amilum. Karbohidrat yang terdapat
pada biji durian memungkinkan adanya amilase. Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk
mengisolasi dan mengkarakterisasi amilase dari biji durian. Amilase diekstraksi dengan buffer
fosfat 50 mM (pH 7,5). Amilase difraksinasi dengan metode salting out menggunakan
(NH4)2SO4 dan dimurnikan dengan metode didialisis. Aktivitas amilase dari biji durian (Durio
sp.) ditentukan dengan menggunakan metode Fuwa dan konsentrasi protein diukur dengan
metode Bradford. Aktivitas spesifik yang paling tinggi diperoleh pada tingkat kejenuhan 60%
sebesar 1959,75 U/mg. pH optimum amilase berada pada pH 6 sedangkan suhu optimumnya
berada pada suhu 40 ºC. (Poedjiadi A, Supriyanti T. 2005.)

2. Biji Nangka

Amilase merupakan enzim perombak pati yang dibutuhkan oleh tubuh. Amilase
dapat diisolasi dari berbagai tumbuhan, misalnya biji-bijian. Pada penelitian ini amilase
diisolasi dari biji nangka, karena biji nangka tidak banyak dikonsumsi sehingga menjadi
limbah. Penelitian ini bertujuan untuk mengkarakterisasi amilase dari biji nangka.
Amilase diekstraksi dengan buffer fosfat 50 mM pada pH 7,5. Amilase difraksinasi
dengan metode salting out dengan ammonium sulfat (NH4)2SO4, kemudian didialisis
dengan buffer fosfat. Aktivitas amilase dari biji nangka ditentukan dengan menggunakan
metode Fuwa dan konsentrasi protein diukur dengan metode Bradford. Aktivitas spesifik
yang paling tinggi diperoleh pada tingkat kejenuhan 50% dengan aktifitas spesifik 2,12
U/mg. pH optimum amilase berada padapH 6, dengan aktivitas spesifik sebesar 2,52
Unit/mg, sedangkan suhu optimumnnya berada di suhu 50 ºC dengan aktivitas
spesifik 2,52 Unit/mg. (Dessy Christina Sianturi. 2008.)
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Enzim adalah protein khusus yang disintesa oleh sel hidup untuk mengkatalisa reaksi
yang berlangsung di dalamnya. oleh karena itu reaksi banyak sekali,maka biokatalisator
yang membentuk jumlah maupun jenisnya tak terhitung banyaknya. Enzim tersusun atas
protein, oleh karena itu pengaruh pH berhubungan erat dengan sifat asam basa yang
dipunyai oleh protein. Pengaruh reaksi sebagian naik, dengan kenaikan suhu dengan
batas tertentu. Setiap 10 C kecepatan reaksinya naik 2 kali. suhu mempunyai pengaruh
yang saling berlawanan terhadap aktifitas enzim, pertambahan suhu akan meningkatkan
aktifitas enzim, sebaliknya juga akan mendetarunasi enzim.
DAFTAR PUSTAKA

Poedjiadi A, Supriyanti T. 2005. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: Universitas Indonesia (UI-


Press).

Dessy Christina Sianturi, "Isolasi Bakteri dan Uji aktivitas Amilase Termofil Kasar dari Sumber
Air Panas Penen Sibrubiru Sumatera Utara," Universitas Sumatera Utara, Medan, Tesis 2008.

Prasanna V Aiyer, "Amylases and Their Application," African Journal of Biotechnology, vol. 4,
no. 13, pp. 1525-1529, Desember 2005.

Anda mungkin juga menyukai