I.
TUJUAN
Mampu memahami prinsip dari proses produksi dan uji aktivitas enzim
Mampu menentukan aktivitas enzim
II.
B. Bahan:
Mikroba Endomycopsis
KH2PO4
Ekstak ragi
Glukosa
Pati sagu
Agar
I2
KI
HCL 1 N
Aquadest
Tissu
III.
DASAR TEORI
Penggunaan mikroba sebagai penghasil enzim memiliki beberapa
berbagai
dan
Suhu
Oleh karena reaksi kimia itu dapat dipengaruhi suhu maka reaksi menggunakan
katalis enzim dapat dipengaruhi oleh suhu. Enzim bekerja pada suhu optimum.
Di samping itu, karena enzim adalah suatu protein maka kenaikan suhu dapat
Ph
Umumnya enzim efektifitas maksimum pada ph optimum, yang lazimnya
berkisar antara ph 4,5-8.0. Pada ph yang terlalu tinggi atau terlalu rendah
umumnya enzim menjadi non aktif secara irreversible.
Konsentrasi enzim
Seperti pada katalis lain, kecepatan suatu reaksi yang menggunakan enzim
tergantung pada konsentrasi enzim tersebut. Pada suatu konsentrasi substrat
tertentu, kecepatan reaksibertambah dengan bertambahnya konsentrasi enzim.
Konsentrasi substrat
Hasil eksperimen menunjukkan bahwa dengan konsentrasi substrat akan
menaikkan kecepat reaksi. Akan tetapi, pada batas tertentu tidak terjadi
kecepatan reaksi, walaupn konsenrasi substrat diperbesar.
Zat-zat penghambat
Hambatan
atau
inhibisi
suatu
reaksi
akan
berpengaruh
terhadap
Enzim alfa-amilase
merupakan endoenzim yang memotong ikatan alfa-1,4 amilosa dan amilopektin
dengan cepat pada larutan pati kental yang telah mengalami gelatinisasi. Proses
ini juga dikenal dengan nama proses likuifikasi pati. Produk akhir yang dihasilkan
dari aktivitasnya adalah dekstrin beserta sejumlah kecil glukosa dan maltosa. Alfaamilase akan menghidrolisis ikatan alfa-1-4 glikosida pada polisakarida dengan
hasil degradasi secara acak di bagian tengah atau bagian dalam molekul.
Enzim beta-amilase
atau disebut juga alfa-l,4-glukanmaltohidrolas E.C. 3.2.1.2. bekerja pada ikatan
alfa-1,4-glikosida dengan menginversi konfigurasi posisi atom C(l) atau C nomor
1 molekul glukosa dari alfa menjadi beta. Enzim ini memutus ikatan amilosa
maupun amilopektin dari luar molekul dan menghasilkan unit-unit maltosa dari
ujung non-pereduksi pada rantai polisakarida. Bila tiba pada ikatan alfa-1,6
glikosida aktivitas enzim ini akan berhenti.
Enzim beta-amilase banyak ditemukan pada tanaman tingkat tinggi, seperti
gandum, ubi, dan kacang kedelai. Disamping itu, beta-amilase juga dapat ditemui
pada beberapa mikroorganisme, antara lain Pseudomonas sp, Bacillus sp,
Streptococcus sp, dan Clostridium thermosulfurigenes.
Glukoamilase
dikenal dengan nama lain alfa-1,4- glukan glukohidro-lase atau EC 3.2.1.3. Enzim
ini menghidrolisis ikatan glukosida alfa-1,4, tetapi hasilnya beta-glukosa yang
mempunyai konfigurasi berlawanan dengan hasil hidrolisis oleh enzim alfaamilase. Selain itu, enzim ini dapat pula menghidrolisis ikatan glikosida alfa-1,6
dan alfa-1,3 tetapi dengan laju yang lebih lambat dibandingkan dengan hidrolisis
ikatan glikosida a-1,4.
Enzim amilase banyak digunakan pada industri makanan. Amilase dapat
digunakan sebagai pengontrol viskositas sirup cokelat dan minuman beralkohol
(brewing). Amilase diproduksi oleh banyak jenis mikrobia, akan tetapi mikrobia
yang sering digunakan dalam skala industri adalah Bacillus subtilis, Bacillus
licheniformis, Bacillus amyloquaifaciens dan Aspergillus niger (Inchem, 2008).
IV.
PROSEDUR KERJA
A. Pembuatan Media Peremajaan Mikroba
Ditimbang KH2PO4 sebanyak 0,1 gram
Ditimbag ekstrak ragi sebanyak 1 gram
Ditimbang glukosa sebanyak 0,5 gram
Ditimbang agar sebanyak 2 gram
Dituangkan seluruh bahan tersebut ke dalam gelas kimia kaca dan
dilarutkan dalam 100 ml aquadest
Dilarutkan seluruh bahan dalam aqudest dengan proses pemasan
hingga mendidih
Dituangkan larutan tersebut ke dalam tabung reaksi
Disterilisasi pada suhu 1210c dalam waktu 15 menit
Dimiringkan media yang telah sterilkan hingga beku dengan baik
B. Pembuatan Media Inokulum
Ditimbang KH2PO4 sebanyak 0,1 gram
Ditimbag ekstrak ragi sebanyak 1 gram
reaksi
Ditambahkan 0,25 ml pati larut 1%
Diinkubasi selama 15 menit dalam suhu 500c
Ditambahkan 0,25 ml HCL 1 N
Ditambahkan 0,25 ml KI
Ditambahkan 1 ml aquadest
Dihitung serapannya dengan menggunakan spektofometer pada
=600 nm
b. Perakuan terhadap control
Dipipet 0,25 enzim kasar (hasil penyaringan) ke dalam tabung
reaksi
Ditambahkan 0,25 ml pati larut 1%
Ditambahkan 0,25 ml HCL 1 N
Diinkubasi selama 15 menit dalam suhu 500c
Ditambahkan 0,25 ml KI
Ditambahkan 1 ml aquadest
Dihitung serapannya dengan menggunakan spektofometer pada
=600 nm
V.
B. Perhitungan
Penentuan aktivitas enzim
K S
x fp x 10
DP =
K
=
1,3950,648 100
x
x 10
1,395
0,25
VI.
PEMBAHASAN
Enzim merupakan molekul biopolymer yang berperan sebagai katalisator
dalam suatu reaksi. Keberadaan enzim sangat dibutuhkan oleh masyarakat, sesuai
dengan fungsi yang dimiliki yaitu untuk mempercepat terjadinya suatu reaksi
sehingga dapat menghasilkan suatu produk yang diharapkan. Enzim umumnya
hanya dapat diperoleh dalam jumlah yang sedikit, namun memerlukan biaya yang
sangat mahal karena proses produksi dari enzim tersebut yang cukup rumit dan
memerlukan alat dan bahan yang cukup mahal dan sulit diperoleh.
Pada praktikum ini, kami melakukan peremajaan terlabih dahulu pada
mikroba yang diyakini mengandung enzim alfa amylase yaitu mikroba
endomycopsis. Peremajaan yang kami lakukan yaitu menggunakan media agar
miring dengan lama penumbuhan mikroba selama 2-3 hari. Mikroba yang telah
kami remajakan, dipindahkan ke media inokulum dan dishaker selama 2 hari,
setelah itu dipindahkan ke media produksi enzim dan dishaker selama 3 hari. Pada
media produksi enzim memerlukan waktu shaker yang lebih lama dibandingkan
dengan media inokulum disebabkan oleh proses pembentukan enzim yang
memang cukup lama. Selain itu, media produksi enzim juga memerlukan oksigen
yng cukup banyak agar enzim dapat tumbuh dengan baik sehingga penutup media
cukup dengan sumbatan kain kasa.
Penentuan
uji
aktivitas
dari
enzim
dilakukan
dengan
metode
terlebih dahulu sebelum sempat menguraikan pati. Warna yang terbentuk pada
sampel akan tetap seperti semula (kuning),sedangkan pada kontrol akan berubah
menjadi biru karena adanya reaksi antara pati dan larutan KI.
VII. KESIMPULAN
Prinsip dari isolasi enzim yaitu meremajakan mikroba, lalu mengisolasi
enzim yang terdapat dalam mikroba tersebut dengan menggunkan media
inokulum dan media produksi enzim. Aktivitas dari enzim tersebut dapat
ditentukan dengan analisa kuantitaif menggunakan metode sektofotometri.
Aktivitas enzim yang diperoleh yaitu 21,4 ml-1
DAFTAR PUSTAKA
Jobsheet laboratorium Teknologi Bioproses
http://ptp2007.wordpress.com/2008/05/15/amilase/
http://novyjuli.blogspot.com/2012/02/fishe-aktivitas-enzim-amilase.html
http://teenagers-moslem.blogspot.com/2011/05/uji-aktivitas-enzim-
glukoamilase.html
www.wikipwedia.com