OLEH KELOMPOK 3:
SATRIANI (H041191015)
KELAS : BIOKIMIA - B
DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2020
KATA PENGANTAR
Nya penulis bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Isolasi, Pemurnian Dan
Penerapan Enzim Dari Tanaman”. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas
membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah
ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat
berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi semua orang terutama penyusun
sendiri.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.3 Tujuan...........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
2.1 Enzim.............................................................................................................3
3.1 Kesimpulan.................................................................................................25
3.2 Saran............................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................26
ii
BAB I
PENDAHULUAN
dikatalis oleh enzim. Jika tidak ada enzim maka aktivitas enzim akan terganggu
terganggu. Untuk mendapatkan suatu produk yang maksimal, maka dalam setiap
terhitung sekitar 80% dari pemasaran global. Penggunaan enzim dalam proses
pengolahan pangan berawal dari ketidak sengajaan karena enzim sudah ada secara
bromelin dari buah nanas merupakan salah satu alternatif dalam rangka
Oleh karena itu, makalah ini dibuat agar lebih memahami pengertian
1
enzim dari tanaman, mengisolasi enzim.
1.3 Tujuan
Berdasarkan hal diatas, dapat diketahui bahwa tujuan dari makalah ini
untuk mengetahui: pengertian isolasi enzim, metode yang digunakan dalam isolasi
enzim, cara mengisolasi enzim dari tumbuhan dan apa saja penerapan enzim di
kehidupan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Enzim
terdiri atas satu rantai polipeptida atau lebih dari satu rantai polipeptida. Enzim
berfungsi sebagai katalis atau senyawa yang dapat mempercepat proses reaksi
tanpa habis bereaksi. Dengan adanya enzim, molekul awal yang disebut substrat
reaksi kimia tanpa pembentukkan produk samping, produktivitas tinggi dan dapat
purifikasi dan efek kerusakan lingkungan. Enzim bersifat spesifik baik terhadap
karena kerja sel organisme hidup dan disebut sebagai fermen. Enzim berasal dari
kata enzume yang berarti “in yeast” diusulkan pertama kali oleh Kuhn (1878).
3
Usulan nama enzim diperkuat dengan penemuan Buhner (1897) menunjukkan
awal enzim yaitu pada tahun 1833 ditemukan senyawa aktif pemutus gula disebut
sebagai diastase (amilase), diastase berasal dari diastasis yang berarti pemisahan.
pencerna protein dari cairan perut, disebut pepsin. Pada tahun 1905, Harden &
1912, Batelli & Stern menemukan dehidrogenase dan Carl & Neuberg
mengusulkan mekanisme kimia fermentasi. Pada tahun Pada tahun 1926, James
strukturnya.
atau ion logam. Apoenzim adalah protein inaktif karena kehilangan kofaktor.
4
Holoenzim adalah enzim yang tersusun dari apoenzim dan kofaktor. Gugus
prostetik adalah kofaktor yang terikat dalam enzim, susah dipisahkan tanpa
1. Oksidureduktase
oksidasi atau reduksi suatu bahan. Dalam golongan enzim ini terdapat 2
2. Transferase
Enzim transferase adalah enzim yang ikut serta dalam reaksi pemindahan
(transfer) suatu gugus. Enzim yang termasuk dalam golongan ini adalah
3. Hidrolase
5
substrat dengan pertolongan molekul air. Enzim-enzim yang termasuk dalam
4. Liase
Enzim liase adalah enzim yang aktif dalam pemecahan ikatan C-C dan C-
5. Isomerase
sehingga dihasilkan molekul baru yang merupakan isomer dari substrat atau
6. Ligase
tertentu, misalnya pembentukan ikatan C-C, C-O dan C-S dalam biosintesis
Sebagian besar enzim aktif berada pada rentang pH yang sempit yaitu 6-8,
kombinasi beberapa faktor seperti energi yang terlibat dalam ikatan substrat pada
sisi aktif enzim, ionisasi residu asam amino yang terlibat dalam aktivitas katalitik
fungsi pada molekul enzim dan substrat. Pada pembentukan kompleks enzim-
6
substrat, dibutuhkan distribusi muatan listrik pada kedua molekul. pH optimum
menyatakan keadaan terdisosiasi pada gugus yang penting yang sesuai dengan
interaksi enzim dan substrat membentuk kompleks. Nilai pH ekstrim asam atau
inaktivasi enzim.
dengan kenaikan temperatur tetapi ada batas maksimum yang sesuai dengan suhu
optimum aktivitas katalitik enzim. Di atas suhu optimumnya, aktivitas enzim akan
menurun, bahkan ketika terlalu panas maka enzim akan mulai terdenaturasi.
Ikatan nonkovalen antara sisi protein akan terganggu, bentuk tiga dimensi enzim
menjadi hancur, dan akibatknya sisi aktif enzim untuk reaksi katalitiknya menjadi
tidak terlihat.
meningkat dua kali maka laju reaksi atau aktivitas enzim akan meningkat dua kali.
Gambar 2.7 Efek konsentrasi enzim pada laju reaksi atau aktivitas enzim 2.3.4
Meningkatnya konsentrasi substrat maka laju reaksi akan meningkat karena lebih
banyak enzim yang bekerja. Seperti pada Gambar 2.7, hubungan antara
7
Enzim bekerja sesuai dengan kapasitasnya. Meningkatnya konsentrasi
substrat maka laju reaksi akan meningkat karena lebih banyak enzim yang
bekerja. Pada konsentrasi substrat yang sangat rendah, sebagian besar molekul
enzim (E) bebas. Ketika substrat (S) meningkat, molekul enzim terlibat dalam
substrat terus meningkat, tercapai satu titik di mana hampir semua molekul enzim
ditempati oleh substrat. Pada titik ini, enzim menjadi jenuh dengan substrat.
E. Inhibisi Enzim
dan antibiotik. Inhibitor enzim dapat terlibat pada jalur metabolik dan
ketika molekul memasuki sisi aktif enzim dan membentuk ikatan kovalen dengan
enzim sehingga secara permanen, sisi aktif enzim akan diblok dan Read Only 21
enzim menjadi inaktif secara irreversibel. Contoh inhibisi irreversibel yaitu racun
Enzim berinteraksi sangat selektif pada substrat yang spesifik. Ikatan yang
terjadi antara substrat dengan enzim berupa ikatan nonkovalen seperti ikatan
hidrogen, ionik, hidrofobik dan interaksi Van der Waals. Gugus kimia pada sisi
aktif akan berinteraksi dengan gugus pada substrat, pada posisi yang sesuai.
8
Selama reaksi, ikatan yang terbentuk antara enzim dan substrat adalah ikatan
kovalen. Sisi aktif enzim adalah tempat yang spesifik dimana substrat membentuk
spesifisitas enzim dan substrat seperti Lock and Key (gembok dan kunci). Struktur
E dan S tetap selama pengikatan, struktur E dan S rigid. Spesifisitas terjadi karena
hanya S (key) yang sesuai yang dapat dikatalisis E (Lock) dan menghasilkan
produk. Hal ini berarti hanya satu substrat yang dapat dikatalisis oleh satu enzim.
Akan tetapi, hipotesis ini kurang sesuai dengan perkembangan struktur molekul
fleksibel untuk berubah bentuk dan ukuran pada sisi aktifnya ketika berinteraksi
9
dengan substrat membentuk konformasi kompleks ES yang optimal. Hanya
molekul substrat paling stabil dan energi pembentukan paling rendah, di dalam
kompleks molekul berubah menjadi bentuk energi yang lebih tinggi dimana ikatan
telah dilemahkan, sehingga energi barier antara substrat dan produk menjadi lebih
kecil.
yang saling berhubungan dan gugus yang dibutuhkan sebagai katalis akan
mendekati lokasi yang sesuai pada substrat. Banyak reaksi organik yang
membutuhkan asam, basa atau ion logam sebagai katalis. Sisi aktif dapat
cairan tubuh. Setelah reaksi kimia selesai, molekul enzim dan substrat terpisah
10
2.2 Isolasi Enzim
dengan menggunakan pelarut yang sesuai. Sejak abad ke-17 orang telah dapat
senyawa tersebut dapat berupa senyawa metabolit primer dan senyawa metabolit
sekunder
Enzim intraselluler, adalah enzim yang disintesis dan disimpan di dalam sel
cara isolasi, serta jenis substrat yang digunakan. Kondisi pertumbuhan yang
menunjang produksi enzim secara maksimal adalah pH, suhu inkubasi, waktu
telah diisolasi ini dapat dimanfaatkan lebih lanjut dalam bidang industri maupun
11
yang dapat dilakukan cara. Metode isolasi enzim yang sering digunakan adalah
A. Ekstraksi
terdapat pada tepung biji-bijian diekstraksi dengan cara mencampur pada media
cair kemudian diaduk, enzim dari bagian tanaman yang bersifat lunak diekstraksi
untuk mengekstrak enzim dari daun dan biji-bijian dengan cara digiling,
dihomogenasi dalam media cair atau langsung diblender dalam media cair. Dalam
ekstraksi enzim dari tanaman digunakan bufer untuk mempertahankan harga pH.
B. Filtrasi
Bentuk partikel
C. Sentrifugasi
12
pemisahan secara sentrifuge yaitu: Perbedaan antara fasa cair dan padat, ukuran
partikel, berat jenis partikel, berat jenis bahan cair/larutan, dan jari-jari sentrifus.
mendapatkan ekstrak kasar dari enzim bromelin. Untuk proses isolasi bromelin
dapat dilakukan dengan berbagai metode yaitu metode (1) setiap bagian yang
perbandingan antara buffer dengan daging dan inti buah 1:1 (b/v), untuk kulit
nanas 2:1 (b/v) sedangkan untuk mahkota bunga 3:1 (b/v), lalu disaring dengan
kain keju sehingga didapatkan filtrat. Filtrat yang didapatkan disentrifugasi pada
kecepatan 6000g selama 20 menit pada suhu 4oC. Supernatan yang diperoleh
o
(bromelin kasar) dikumpulkan dan dibekukan pada suhu -4 C (suhu
penyimpanan).
menggunakan pelarut lain seperti air destilasi, buffer natrium sitrat, dan buffer
fosfat sitrat. Metode (2) ekstraksi bromelin dengan air destilasi dilakukan dengan
mencampur sampel dan air destilasi (1:1 b/b) dengan blender larutan disaring
filtrat, filtrat yang didapatkan disentrifugasi pada kecepatan 14000 rpm selama 15
menit pada suhu 4oC dan diambil supernatannya. Supernatan yang mengandung
13
Metode (3) ekstraksi dengan buffer natrium sitrat dilakukan dengan
mengeringkan terlebih dahulu sampel pada suhu 55oC selama beberapa jam
dengan menggunakan cabinet drier terutama jika sampel berupa buah dan batang.
buffer natrium sitrat dingin dan disaring menggunakan kain muslin dan
didapatkan filtrat. Filtrat disentrifugasi pada kecepatan 5000 rpm selama 15 menit
Metode (4) ekstraksi dengan buffer fosfat sitrat, 10 g sampel yang telah
selama 10 menit lalu disaring. Filtrat disentrifugasi dengan kecepatan 14000 rpm
pada suhu 4oC selama 15 menit, diambil supernatannya dan dapat disimpan pada
suhu -20oC.
Papain banyak digunakan dalam berbagai proses industri. Oleh karena itu ,
dan tidak menyebabkan lapisan kulit hitam pada punggung teripang rusak.
Sebagai enzim proteolitik, papain diharapkan memiliki aktivitas yang tinggi dan
tahan terhadap lingkungan yang ekstrim seperti suhu yang tinggi dan pH yang
rendah. Untuk mendapatkan papain dengan aktivitas yang tinggi, berbagai upaya
Getah pepaya disadap dari buah pepaya jenis daun kipas yang berumur 2,5
14
empat kali dengan selang waktu selama empat hari dan diperoleh getah basah
sebanyak 126,4 g.
penggunaan senyawa sulfit dimaksudkan sebagai pelarut bahan kimia dan untuk
pengadukan membentuk emulsi berwarna putih susu yang agak kental yang
Sampel yang telah kering, dihaluskan menggunakan mortar dan diperoleh papain
kering dengan ciri-ciri berwarna putih kekuningan dan baunya seperti bau larutan
sulfit.
maksimal, maka dalam setiap kali reaksi biologis digunakan enzim untuk
15
yang digunakanpun sebaiknya merupakan enzim yang memiliki kemurnian yang
tinggi. Memperoleh enzim dengan kemurnian yang tinggi, tidaklah mudah butuh
biaya serta proses yang lama untuk memperoleh enzim dengan tingkat kemurnian
yang tinggi. Ada banyak faktor yang berpengaruh dalam memperoleh enzim
enzim dapat dilakukan dengan beberapa cara diantaranya dengan pelarut organik,
organik (aseton).
banyak seperti sulfat, fosfat dan sitrat. Garam yang paling sering digunakan
cara dialisis. Prinsip dialisis adalah difusi garam amonium sulfat melalui
keuntungan antara lain harga relative murah, kelarutannya tinggi, pH larutan tidak
berubah secara ekstrem, dan tidak bersifat toksik. Kerugiannya ialah konsentrasi
garam yang tertinggal dalam produk tinggi dan kurang efisien dalam
menghilangkan pencemar.
16
Pengendapan protein dengan pelarut organik seperti aseton akan
menyebabkan hilangnya aktivitas enzim. Selain itu dapat pula terjadi denaturasi
dibandingkan presipitasi dengan polietilen glikol ataupun salting out. Selain itu
selama 15 menit pada suhu 4°C dan selanjutnya diinkubasi semalam pada suhu
4°C. Setelah disentrifugasi, endapan yang diperoleh dicuci dengan air suling
buffer fosfat sitrat pH 7.0. Tujuan yang ingin dicapai dalam pemurnian enzim
adalah mengisolasi enzim spesifikasi dan ekstra sel “Mentah” (crude) yang
perbedaan dari kedua langkah pemurnian ini yaitu pada sentrifugasi akan
17
dihasilkan ekstrak kasar dari bromelin sedangkan presipitasi dengan etanol 70%
Teknik ini paling sering digunakan ketika berhubung dengan bidang biokimia,
utamanya pada pemisahan makromolekul atau koloid dari cairan lain. Sedangkan,
enzim papain. Enzim yang telah dilarutkan diendapkan dengan ammonium sulfat
konsentrasi rendah, garam dapat menaikkan kelarutan protein dalam air, suatu
kelarutan protein merupakan fungsi dari kekuatan ioniknya, yaitu suatu ukuran
konsentrasi dan jumlah muatan listrik sumbangan kation dan anion dari garam.
protein yang tidak terdisosiasi untuk mengion. Tetapi bila kekuatan ion
meningkat, kelarutan protein akan menurun. Pada kekuatan ionik yang tinggi,
protein akan mengendap, yang dikenal dengan efek salting-out. Efek salting-out
disebabkan pada konsentrasi yang tinggi, garam dapat menghidrasi air dari
18
campurannya. Hal ini disebabkan protein yang berbeda menunjukkan respon yang
amonium sulfat dalam proses fraksinasi dilakukan sedikit demi sedikit sambil
diaduk di atas magnetic stirrer dengan kecepatan konstan. Hal ini bertujuan untuk
sedangkan molekul yang lebih kecil seperti garam dan air dapat melewati
konsentrasi antara bagian dalam dan bagian luar. Dengan pergantian buffer,
proses difusi akan terus berlanjut. Untuk mengetahui larutan protein bebas dari
garam, maka larutan buffer diluar membran dianalisis dengan ditetesi larutan
BaCl2 1%. Apabila larutan protein masih mengandung amonium sulfat, maka di
dalam larutan buffer akan terbentuk endapan barium sulfat yang berwarna
putih. .Dari proses pemurnian diperoleh 4 fraksi enzim, yakni fraksi 20%, 40%,
60%, dan fraksi 80%. Fraksi-fraksi ini kemudian diuji aktivitasnya menggunakan
19
2.4 Penerapan Enzim
industri pemanfaatan enzim lebih sering menggunakan objek mikroba, akan tetapi
Beberapa enzim seperti protease, xilanase, tanase, dan lain-lain mulai disintesis
pemecahan molekul protein dengan cara hidrolisis, disebut juga enzim proteolitik.
Protease tumbuhan yang dikenal antara lain papain, bromelain, dan keratinase.
Dengan peranan yang demikian menonjol, studi dan penelitian di segala aspek
protease telah banyak dilakukan. Aplikasi enzim di dunia industri, bidang medis
terdapat beberapa sumber penghasil protease yang sudah dimanfaatkan oleh dunia
enzim rennet yang berasal dari lambung anak kambing, dalam pembuatan, enzim
papain terdapat dalam getah pepaya, dapat dibuat dengan cara menyadap getah
pepaya kemudian dikeringkan. Saat ini enzim getah pepaya sudah banyak
20
Telah diteliti beberapa kegunaan enzim papain terutama untuk bahan
sisa atau buangan industri pengalengan ikan menjadi bubur ikan atau
hidrolisis protein. Namun kegiatan ini dapat berlangsung pada suhu, pH,
4. Anti dingin, dalam industri bir enzim papain digunakan sebagai anti dingin,
artinya pada cuaca dingin biasanya bir yang terdapat dalam botol terlihat ada
endapanya. Endapan yang terdapat dalam botol seperti kabut putih dapat
ekstraksi buah nanas. Enzim bromelin merupakan salah satu jenis enzim protease
yang mampu menghidrolisis ikatan peptida pada protein menjadi molekul yang
lebih kecil yaitu asam amino sehingga mudah di cerna tubuh. Enzim bromelin
terdapat dalam semua jaringan tanaman nanas. Sekitar setengah dari protein
dalam nanas mengandung protease bromelin. Di antara berbagai jenis buah, nenas
merupakan sumber protease dengan konsentrasi tinggi dalam buah yang masak.
21
Enzim bromelin tergolong dalam kelompok enzim protease sulfhidril yang
dalam air. Sisi aktif enzim bromelin ini mengandung gugus sistein dan histidina
yang penting untuk aktivitas enzim tersebut,sehingga enzim ini secara khusus
memotong ikatan peptida pada gugus karbonil seperti yang ditemukan dalam
arginin atau asam amino aromatik yaitu fenilalanin atau tirosin. Enzim bromelin
digolongkan endopeptidase.
nutrisi lainnya mampu melawan iskemia atau reperfusi pada otot.Selain fungsi
diatas, bromelin juga memiliki efek pada penyakit osteoarthritis, yakni terjadi
juga sebagai terapi adjuvan untuk penyakit inflamasi kronik, keganasan dan
dibuktikan dengan meningkatnya ekspresi gen p53 dan Bax yang merupakan
22
hemiselulosa, yang merupakan salah satu komponen utama dari dinding sel
etanol.
Beberapa tanaman tersebut adalah Brucea javanica (L.) Merr, tongkol jagung
dan lignin dengan komposisi mencapai 25-30% total bobot kering kayu.
kecernaan ternak. Aplikasi lain dari pemanfaatan enzim xilanase yaitu dalam
industri pulp dan kertas, dimana enzim xilanase dapat mereduksi penggunaan
alkalin dan klorin yang digunakan sebagai agen pemutih kertas tanpa
23
Tanase memiliki peranan yang penting di bidang industri baik industri
dalam pembuatan jus, anggur, dan untuk mengurangi efek antinutrisi pada
yang ditimbulkan oleh adanya tanin pada jus buah jambu mete. Selain untuk
mengurangi rasa sepat, tanase juga sekaligus berperan untuk penjernihan jus.
Tanase juga digunakan dalam pembuatan teh instan. Tanpa penambahan tanase,
cream teh tidak larut dalam air dingin dan cenderung membentuk endapan jika
Asam galat digunakan untuk mensintesis antibakteri trimetoprim, dan propel galat
yang berperan sebagai antioksidan pada lemak, minyak dan minuman. Selain itu,
Quercus rubra dan Rhus typhina. Tumbuhan Quercus rubra menghasilkan tanase
24
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3. Beberapa enzim yang berhasil diisolasi dan diekstraksi dari tumbuhan untuk
bromelin, enzim tanase, enzim xilanase, dan masih banyak lagi. Enzim ini
lain.
3.2 Saran
enzim dapat lebih digiatkan lagi. Selain itu, dilihat dari besarnya manfaat enzim
pada tumbuhan ini, maka Kita harusnya sadar betapa pentingnya tumbuhan bagi
kehidupan Kita. Oleh karena itu, Kita harus terus menjaga kelestarian tumbuhan.
25
DAFTAR PUSTAKA
Blanco, A., & Blanco, G. 2017. Enzymes. Medical Biochemistry, United States of
America, Academic Press
Djarkasi, G, S, Raharjo, A, dan Noor, Z., 2017, Isolasi dan Akitivitas Spesifik
Enzim Lipase Indigenous Biji Kenari, Jurnal Teknologi Pertanian, 8(1):
29.
Isnaeni, N. 2020. Mata Kuliah Biokimia dan Biologi Molekuler: Enzim. Depok:
Universitas Indonesia.
Malle, D, Telussa, I, dan Lasamahu, A, A., 2015, Isolasi Dan Karakterisasi Papain
Dari Buah Pepaya (Carica Papaya L) Jenis Daun Kipas, Jurnal Kimia,
2(1): 185-186.
Silaban, I., dan Rahmanisa, S. 2016. Pengaruh Enzim Bromelin Buah Nanas
(Ananas comosus L.) terhadap Awal Kehamilan. Jurnal Majority, 5(4):
80-85.
26
Silaban, R., Panggabean, F., dan Rahmadani. 2012. Kajian Pemanfaatan Enzim
Papain Getah Buah Pepaya untuk Melunakkan Daging. Laporan Hasil
Penelitian: Universitas Negeri Medan.
Wiyati, P, I, dan Tjitraresmi, A., 2018, Karakterisasi, Aktivitas Dan Isolasi Enzim
Bromelin Dari Tumbuhan Nanas (Ananas Sp.). Jurnal Farmaka, 16(2):
180-184.
27