Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Pesisir dan Laut Tropis Volume 8 Nomor 1 Tahun 2020

ISOLASI PIGMEN KAROTENOID PADA KEPITING Metopograpsus sp. BETINA


(Isolation of carotenoid pigmen in crabs of female Metopograpsus sp)
Franciskus K.I. Manik1, Darus Saadah J. Paransa1, Desy M.H. Mantiri1
Elvy L. Ginting1, Veibe Warouw1, Rudy Moningkey2
1Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Sam Ratulangi,
Manado
2Jurusan Manajemen Sumber Daya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Sam

Ratulangi, Manado
*Corresponding Author: Darus Saadah J. Paransa. darusparansa@unsrat.ac.id

Abstract

Metopograpsus sp is one of species of crabs usually found in indo-pacifik and lived at mangrove's trunk.
The characteristic of this type of crab has type color on the carapace organ that indicate the presence
of carotenoid. carotenoid pigments are natural dyes in plants and crustacea. The purpose of this study
is to determined type of carotenoid pigments of metopograpsus sp by using TLC Method. The result of
this study were identified three type of pigments of metopograpsus sp that are β-Karoten, Astaxanthin,
dan Astacene.
Key word : Metopograpsus sp, TLC, Carotenoid pigments.
Metopograpsus sp adalah kepiting mangrove yang biasanya ditemukan di Indo-Pasifik dan hidup
dibatang pohon mangrove. Ciri khas dari kepiting ini memiliki corak berwarna pada karapasnya
sehingga diasumsikan kepiting tersebut mengandung pigmen karotenoid. pigmen karatenoid adalah
pewarna alami yang terdapat pada tanaman dan hewan krustasea. Tujuan dari penelitian ini untuk
mengetahui jenis-jenis pigmen karotenoid pada kepiting Metopograpsus sp dengan menggunakan
metode KLT. Hasil penelitian terdapat tiga jenis pigmen karotenoid yang teridentifikasi pada kepiting
Metopograpsus sp yaitu : β-Karoten, Astaxanthin, dan Astacene.
Kata Kunci : Metopograpsus sp, KLT, pigmen karotenoid

Pendahuluan corak berwarna pada karapasnya sehingga


diasumsikan kepiting tersebut
Latar Belakang: Kepiting merupakan mengandung pigmen karotenoid.
salah satu organisme laut yang termasuk Karatenoid adalah pigmen alami yang
dalam golongan krustasea (Poore, 2004). disintesis oleh tanaman, alga, jamur,
Menurut Prianto (2007), ekosistem kepiting kapang dan bakteri. Karotenoid juga
terdapat di darat, air tawar dan air laut ditemukan dalam ikan (salmon, trout, sea
dengan ukuran kepiting yang beam, kakap merah, dan tuna), kulit,
beranekaragam. Menurut Poupin and cangkang atau kerangka luar hewan air,
Juncker (2010), kepiting air laut memiliki seperti moluska (clam, oyster, scallop) dan
habitat yang beraneka ragam yaitu daerah krustasea (lobster, udang, dan kepiting)
hutan dan supratidal, daerah lingkungan air mengandung pigmen karotenoid yang
payau, daerah pantai berpasir, daerah diperoleh melalui makanannya (Sari dan
pantai berbatu, terumbu karang, serta Abdiani, 2015). Menurut Britton dkk (1995),
mangrove. jenis-jenis kepiting tertentu Penentuan jenis pigmen dilakukan
yang biasanya ditemukan di daerah menggunakan metode pemisahan
mangrove seperti dari suku Ocypodidae, Kromatografi Lapis Tipis (KLT).
Sesarmidae, Macropthalmidae, Kromatografi Lapis Tipis (KLT) merupakan
Porcellanidae, Portunidae, Varunidae dan metode yang sederhana dan cepat dalam
Grapsidae (Pratiwi dan Rahmat, 2015). pemisahan senyawa pada suatu sampel
Salah satu genus dari family Grapsidae (Rohman, 2009). Larutan pengembang
adalah genus Metopograpsus. yang paling baik dalam metode pemisahan
KLT adalah pengembang semipolar yaitu
Metopograpsus sp merupakan PE dan Aseton (Mantiri,1997).
salah satu jenis kepiting yang memiliki

84
Jurnal Pesisir dan Laut Tropis Volume 8 Nomor 1 Tahun 2020

Metode Penelitian pantai berbatu daerah mangrove perairan


desa Mokupa, Kec. Tombariri Kabupaten
Lokasi Pengambilan sampel: Minahasa, Sulawesi Utara.
Pengambilan sampel dilakukan di pesisir

Gambar 1. Peta lokasi pengambilan sampel


Sampel kepiting di tangkap pada malam kandungan dengan menggunakan rumus
hari saat air surut dengan menggunakan matematis merujuk pada Briton dkk (1995).
tangan kosong. Sampel yang telah diambil
dimasukkan ke dalam ember. Kemudian Rumus Menghitung Kandungan Pigmen
diidentifikasi menurut panduan (H. Milne- dan Konsentrasi Pigmen
Edwards 1853 dalam yamindago et al. 𝑂𝐷 𝑥 𝑉 𝑂𝐷 𝑥 𝑉
2013; WORMS, 2019). Sampel yang telah 𝐶= dan 𝑄=
𝐸11%
𝑐𝑚 . 𝑃 𝐸11%
𝑐𝑚
diidentifikasi kemudian dibedah agar
diperoleh organ luar karapas dan organ Keterangan:
Q = Kandungan Pigmen (g)
dalam yaitu lapisan epidermis (LE), C = Konsentrasi Pigmen (g/g berat residu
hepatopangkreas (H), gonad (G) dan kering)
hemocyanin (D). OD = Kepadatan Optik / Optical density
(pengukuran dengan spektrometer)
V = Volume Pigmen (ml)
Ekstraksi: Proses ekstraksi mengikuti
E 1 % = “Extinction Coefficiant” Spesifik dari
panduan Britton dkk (1995). Setiap organ 1 cm

Pigmen Astaxantin (0,21)


yang diperoleh digerus sampai berwarna P = Berat Residu Kering (g)
putih. Khusus pada organ karapas
direndam dengan HCL 2N. Masing-masing Pemisahan KLT: Pemisahan pigmen
organ yang sudah digerus ditambahkan karotenoid dengan menggunakan KLT
larutan aceton dan heksan, kemudian diawali dengan penyiapan sampel yang
didiamkan sampai terjadi pemisahan. telah diekstrak, plat silika gel sebagai fase
Setelah terjadi pemisahan, lapisan bagian diam dan larutan pengembang PE : Aseton
bawah dibuang dan lapisan bagian atas (80:20) sebagai fase gerak. Setiap fraksi
diambil sebagai ekstrak pigmen total. yang diperoleh dilakukan serapan
Selanjutkan ekstrak pigmen total dilakukan spektrofotometer.
serapan spektrofotometer UV-Vis dengan
panjang gelombang 380-550nm. Hasil
serapan spektrofotometer digunakan untuk
menentukan nilai konsentrasi dan

85
Jurnal Pesisir dan Laut Tropis Volume 8 Nomor 1 Tahun 2020

Hasil dan Pembahasan ukuran kecil, bagian luar kaki jalan


berwarna ungu, memiliki duri kuning pada
Identifikasi Sampel: Sampel yang diambil ujung kaki, ruas abdomen lebih melebar
dari desa Mokupa, Kec. Tombariri pada bagian ujungnya atau menyerupai
Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara huruf “U”. Berdasarkan panduan (H. Milne-
(Teluk Manado) memiliki ciri-ciri yaitu Edwards 1853 dalam yamindago et al.
warna hijau kehitaman pada karapas, 2013; WORMS, 2019). Kepiting tersebut
memiliki kaki jalan dan tidak memiliki kaki teridentifikasi sebagai kepiting
renang, capit (dactylus berwana ungu dan Metopograpsus sp yang berjenis kelamin
finged finger berwarna putih) dengan betina

Gambar 2. Kepiting Metopograpsus sp


Konsentrasi dan Kandungan Pigmen Total Karotenoid
Konsentrasi dan Kandungan Pigmen Karotenoid pada kepiting Metopograpsus sp dapat
dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Nilai konsentrasi dan kandungan pigmen karotenoid pada kepiting Metopograpsus
sp

Konsentrasi Pigmen (C) / Kandungan Pigmen (Q) /


Organ tubuh
g/gr berat residu kering (g)
Karapas 16,16 18,47
Lapisan Epidermis 35,07 21,71
Hepatopankreas 9,71 6,47
Darah(haemocyanin) 13,23 8,19
Gonad 11,07 6,85
organ lapisan epidermis dikarenakan
metabolit sekunder pada kepiting berupa
Hasil konsentrasi pigmen total pada pigmen karotenoid banyak tertumpuk pada
masing-masing organ kepiting lapisan epidermis sebelum terakumulasi ke
Metopograpsus sp diperoleh nilai tertinggi karapas. Rendahnya konsentrasi pada
berada pada organ lapisan epidermis organ Hepatopankreas diasumsikan
dengan konsentrasi 35,07 µg/gr berat bahwa alur metabolit sekunder pada
residu kering, diikuti organ karapas, darah, kepiting berupa pigmen karotenoid tidak
gonad dan hepatopankreas. Hal ini tertumpuk pada hepatopankreas.
ditunjang juga oleh Bliss and Mantel
(1985), tingginya nilai konsentrasi pada

86
Jurnal Pesisir dan Laut Tropis Volume 8 Nomor 1 Tahun 2020

Nilai kandungan pigmen total dari masing- Menurut Suwignyo dkk (2005), pada
masing organ pada kepiting dasarnya fungsi darah mengangkut
Metopograpsus sp menunjukkan nilai material makanan dari satu bagian tubuh
tertinggi pada organ lapisan epidermis ke bagian tubuh lainnya, mengangkut
(21,71 µg/gr), diikuti organ karapas (18,47 oksigen dari insang menuju jaringan-
µg/gr), darah/haemocyanin (8,19 µg/gr), jaringan tubuh, mengangkut CO2 menuju
gonad (6,85 µg/gr) dan hepatopancreas ke insang dan mengangkut urea menuju
(6,47 µg/gr). Rendahnya kandungan alat ekskresi.
pigmen karotenoid pada darah
diasumsikan dari fungsi darah Jenis Pigmen Karotenoid: Jenis pigmen
(haemocyanin) yang hanya sebagai karotenoid hasil pemisahan KLT terdapat 5
pengangkut makanan, oksigen dan CO2. fraksi yang tertera pada Tabel 2.

Tabel 2. Jenis pigmen karotenoid hasil pemisahan KLT dan serapan spektrofotometer

FRAKSI RF WARNA PANJANG JENIS PIGMEN


GELOMBANG (nm)
1 1,0 Kuning 424,451,476 β-karoten
2 0,97 Merah - Tidak teridentifikasi
3 0,66 Merah 468 Astaxanthin
4 0,50 Merah 474 Astacene
5 0,43 Kuning - Tidak teridentifikasi

Fraksi 1 memiliki tiga panjang gelombang sebagai pigmen β-karoten. Balaira dkk
serapan spektrofotometer dengan Panjang (2017), juga menemukan pigmen β-
gelombang 424,451,476 nm (Gambar 3). karoten pada alga Dunailiella salina.
Menurut Britton dkk (1995), bahwa hasil Pigmen β-karoten juga ditemukan pada
pemisahan KLT dan serapan maksimum kepiting Grapsus sp. betina (Abdullah dkk,
spektrofotometer di atas teridentifikasi 2018), dan pada cangkang Littoraria
pallescens juga ditemukan pigmen β-
karoten (Sumampouw dkk, 2018)

Gambar 3. Spektogram pigmen β-karoten


Pada fraksi ke-2 tidak terbentuk puncak terjadi pada fraksi ke-5. Menurut Stahl
serapan maksimum spektrofotometer, (1985), bahwa tidak teridentifikasinya
sehingga jenis pigmen pada fraksi tersebut suatu fraksi karena kurangnya kepolaran
tidak dapat teridentifikasi. Hal yang sama dari larutan pengembang sehingga

87
Jurnal Pesisir dan Laut Tropis Volume 8 Nomor 1 Tahun 2020

mengakibatkan senyawa pigmen tidak maksimum spektrofotometer di atas


mampu bermigrasi terlepas dari senyawa teridentifikasi jenis pigmennya
lain yang masih tercampur. Astaxanthin. Pigmen astaxanthin juga
ditemui pada kepiting Uca vocans jantan
Pada fraksi 3 membentuk satu puncak (Mantiri dkk, 2002), kepiting bakau Scylla
serapan maksimum spektrofotometer serrata (Paransa dan Abdullah, 2007), dan
dengan panjang gelombang 468 nm juga kepiting Grapsus sp Betina (Abdullah
(Gambar 4). Menurut Britton dkk (1995), dkk, 2018)
bahwa hasil pemisahan KLT dan serapan

Gambar 4. Spektogram pigmen astaxanthin

Pada fraksi 4 membentuk puncak serapan penelitian Abdullah dkk, (2018), kepiting
maksimum spektrofotometer yang memiliki Grapsus albolineatus betina (Makalalag
satu puncak 474 nm (Gambar 5). Menurut dkk, 2017). Pigmen astacene juga
Britton dkk (1995), bahwa hasil pemisahan ditemukan pada mikroalga
KLT dan serapan maksimum Nannochloropsis sp dengan larutan
spektrofotometer teridentifikasi sebagai pengembang Petrolium Eter dan Methanol
Astacene. Pigmen astacene juga ditemui dengan perbandingan 95:5 (Bawias dkk,
pada kepiting Grapsus sp. betina dari hasil 2018)

Gambar 5. Spektogram pigmen astacene

88
Jurnal Pesisir dan Laut Tropis Volume 8 Nomor 1 Tahun 2020

Kesimpulan Spectroscopy. Basel, Switzerland.


Hal. 347
Berdasarkan hasil penelitian di atas maka Makalalag, S., Paransa J.S.D., Mantiri,
dapat disimpulkan bahwa : D.M.H. 2017. Penentuan
Kandungan Pigmen Karetenoid
1. Jenis pigmen yang teridentifikasi pada Kepiting Grapsus albolineatus
pada kepiting Metopograpsus sp (Lamarck) Betina dari Perairan
yaitu : β-karoten, Astaxanthin, pesisir Pantai Tanawangko. Jurnal
Astacene pesisir dan Laut Tropis, 3 (1) : Hal 1
-9
2. Konsentrasi Pigmen (C) tertinggi
Mantiri, D.H.M. 1997. Nature, localization
terdapat pada ekstrak lapisan
et metabolisme des carotenoides et
epidermis dengan konsentrasi
des complexes carotenoproteiques
(35,07 µg/gr) berat residu kering,
us Cours de levolution
diikuti organ karapas (16,16 µg/gr),
embryonnaire et laveire du
darah (13,23 µg/gr), gonad (11,07
Hummard European Humarus
µg/gr) dan hepatopankreas (9,71
gammarus (Linne 1758). These.
µg/gr) dan kandungan Pigmen (Q)
Universite De Droit, D’Economie et
tertinggi pada organ lapisan
des Sciences D’Aix Maerselle.
epidermis (21,71 µg/gr), diikuti
Faculte des Sciences et
organ karapas (18,47 µg/gr),
Techniques de Saint Gerome. 115 .
darah/haemocyanin (8,19 µg/gr),
Mantiri, D. H. M., D.J Paransa dan J.F.
gonad (6,85 µg/gr) dan
Koagow. 2002. Telaah Awal
hepatopancreas (6,47 µg/gr).
Kandungan Pigmen Karotenoid
Pada Kepiting Biola Uca vocans
DAFTAR PUSTAKA Jantan. Jurnal Perikanan dan Ilmu
Kelautan. Vol I. No. I. FPIK.
Abdullah, M.R, Paransa, D.S.J, dan UNSRAT. Hal 43-47
Mantiri, D.M.H. 2018. Distribusi Paransa, D dan Abdullah. Z. 2007. Isolasi
Pigmen Karotenoid Pada Kepiting Karotenoid Pada Ekstrak Kepiting
Grapsus sp. Dengan Menggunakan Bakau Scylla serrata (Forskal
Metode Kromatografi Lapis Tipis. 1755). Jurnal warta – WIPTEK No
Jurnal Pesisir dan Laut Tropis. Vol. 29/Th.2007/Maret. ISSN : 0854-
2 No. 1 Tahun 2018. Hal 23-24 0067
Balaira, G.Y., Kemer, K, dan Mantiri, Poore, C.B Gary. 2004. Marine Decapode
D.M.H. 2017. Pemisahan Pigmen Crustacea Of Southern Australia. A
Pada Mikroalga Dunaliella salina Guide To Indentification. CSIRO
Yang Telah Diberi Senyawa Timbal Publishing. Australia. Hal 574.
Asetat. Jurnal Pesisir dan Laut Poupin J. and M. Juncker. 2010. A Guide
Tropis. Vol. 1 No. 1 Tahun 2017. To The Decapod Crustaceans Of
Hal 47. The South Pacific ISBN: 978-982-
Bawias, M., Kemer, K., Mantiri, D.M.H. 00-0423-8 hal 123-260
2018, Isolasi pigmen karotenoid Pratiwi R. & Rahmat. 2015. Sebaran
pada mikroalga Nannochloropsis Kepiting Mangrove (Crustacea:
sp. Dengan menggunakan beda Decapoda) yang terdaftar di Koleksi
pelarut. Jurnal pesisir dan laut Rujukan Pusat Penelitian
tropis. Vol 2 No 1. Tahun 2018. Hal Oseanografi-Lipi 1960-1970. Jurnal
1-8. Ilmu-ilmu Hayati. 14(2): Hal 195-
Bliss, D. E. dan L. H. Mantel. 1985. 202.
Integument, Pigments And Prianto, E. 2007. Peran Kepiting Sebagai
Hormonalprocess In The Biology Of Spesies Kunci (Keystone Spesies)
Crustacea. Vol 9. Academic Press Pada Ekosistem Mangrove.
inc. Orlando-Frorida. Hal 44-128. Prosiding Forum Perairan Umum
Britton, G., S.L. Jansen and H. Pfander. Indonesia IV. Balai Riset Perikanan
1995. Caratenoids. Volume 1B. Perairan Umum. Banyuasin.

89
Jurnal Pesisir dan Laut Tropis Volume 8 Nomor 1 Tahun 2020

Rohman A. 2009. Kromatografi untuk Suwignyo , S,. B. Widigndo, Y. Wardianto


analisis obat. Edisi Pertama-Graha dan M. Krisanti 2005 Avertebrata Air
Ilmu. Hal : 1-232 Jilid 1. Penebar Swadaya. Jakarta.
Sari, D.P dan Abdiani, I.M. 2015. Hal 1-188.
Pemanfaatan Kulit Udang Dan World Register Of Marine Spesies.2019.
Cangkang Kepiting Sebagai Bahan Diakses pada tanggal 7 agustus
Baku Kitosan. Jurnal Harpodon 2019 (20:00), dari
Borneo, 8(2). Hal 142-147. http://www.marinespecies.org/aphia.
Stahl, E. 1985. Analisis Obat Secara php?p=taxdetails&id=207537
Kromatografi dan Mikroskopi Yamindago, Ade & Senanan, Wansuk &
penerbit ITB. Bandung. Hal 3-19 Tangkrock-olan, Nongnud. (2013).
Sumampouw, S. M., Mantiri, D. H. M., Verification on Morphological
Boneka, F. B. 2018. Klasifikasi warna Identification of Grapsid Crabs
cangkang dan pigmen karotenoid Genus Metopograpsus H. Milne
pada cangkang Littoraria pallescens Edwards, 1853 from Chon Buri
(Philippi, 1846) dari wilayah Province Using Partial Sequences of
ekosistem mangrove Desa Mokupa Mitochondrial 16S rRNA, 12S rRNA
Kecamatan Tomboriri dan Desa and Cytochrome c Oxidase Subunit I
Basaan Kecamatan Ratatotok. (COI) Genes. Burapha Science
Jurnal Ilmiah Platax. Vol. 6:(2). Hal Journal. 18. Hal 181-19
98-105

90

Anda mungkin juga menyukai