SPEARMAN
KELOMPOK 3
Tri Wahyuni
Muhammad Asyraf Husein
Dian Wana Lestari
Nurul Qodimah
Nurkhalisa Amati
Nuril Mutmainna
Jesika Bangkaran
Pengantar Konsep
Pengertian Korelasi
• Secara sederhana, korelasi dapat diartikan sebagai hubungan.
• Korelasi merupakan salah satu teknik analisis dalam statistik yang
digunakan untuk mencari hubungan antara dua variabel.
Dasar Pemikiran Analisis Korelasi
• Bahwa adanya perubahan sebuah variabel disebabkan atau akan
diikuti dengan perubahan variabel lain.
Kapan suatu variabel dikatakan saling berkorelasi ?
• Variabel dikatakan saling berkorelasi jika perubahan suatu variabel
diikuti dengan perubahan variabel yang lain baik dengan arah yang
sama (korelasi positif) atau berlawanan (korelasi negatif).
Analisis korelasi untuk menguji hipotesis asosiatif .
• Hipotesis asosiatif adalah hipotesis yang menunjukkan dugaan
adanya hubungan atau pengaruh antara dua variabel atau lebih.
Gambaran Konsep Korelasi
Ordinal Run Test Sign test Median test Friedman Median Spearman
Wilcoxon Mann-Whitney Two Way- Extension Rank
matched parts U test Anova Correlation
Kruskal-Wallis
Kolmogorov One Way Kendall Tau
Simrnov Anova
Wald-
Woldfowitz
Multiple
Correlation*
Statistik Parametris*
KORELASI PEARSON
• Korelasi Pearson digunakan untuk mengetahui ada
tidaknya hubungan antara dua variabel, yaitu variabel
bebas dan variabel terikat yang berskala interval atau
rasio (parametrik).
• Karl Pearson (1857-1936), yang pertama kali
mengembangkan ukuran statistik ini.
• Korelasi Pearson menggunakan uji syarat asumsi statistik
parametrik.
• Sampel minimal n ≥ 30
• Asumsi Uji Korelasi Pearson
• Sebelum diimplementasi, uji korelasi Pearson terlebih dulu
harus memenuhi serangkaian asumsi. Asumsi-asumsi uji
korelasi Pearson adalah:
Normalitas. Artinya, sebaran variabel-variabel yang
hendak dikorelasikan harus berdistribusi normal.
Linearitas. Artinya hubungan antara dua variabel harus
linier. Misalnya ditunjukkan lewat straight-line.
Homoskedastisitas. Artinya, variabilitas skor di variabel Y
harus tetap konstan di semua nilai variabel X.
Interpretasi Koefisien Korelasi
• 0,00 – 0,199 : Sangat rendah
• 0,20 – 0,399 : Rendah
• 0,40 – 0,599 : Sedang
• 0,60 – 0,799 : Kuat
• 0,80 – 1,00 : Sangat Kuat
6∑di2
= 1- ρ= 1-
6. Bila terdapat angka-angka sama. Nilai-nilai pengamatan
dengan angka sama diberi ranking rata-rata.
• Pembuatan ranking dapat dimulai dari nilai terkecil
atau nilai terbesar tergantung permasalahannya.
• Bila ada data yang nilainya sama, maka pembuatan
ranking didasarkan pada nilai rata-rata dari ranking-
ranking data tersebut.
• Namun apabila proporsi angka yang sama cukup
besar, maka dapat digunakan suatu faktor koreksi dan
formula menjadi seperti berikut ini:
METODE LAIN
n
t rs
2 r2
1 s
Kriteria pengujian :