EKOSISTEM DARATAN
1. DASAR TEORI
Ekosistem merupakan suatu sistem di alam di mana di dalamnya terjadi
hubungan timbal balik antara organisme dengan organisme lainnya, juga dengan
keadaan lingkungannya. Ekosistem sifatnya tidak tergantung kepada ukurannya
tetapi lebih ditekankan kepada kelengkapan komponen penyusunnya. Bedasarkan
pada komponen penyusunnya, ekosistem dibedakan menjadi ekosistem lengkap
dan tidak lengkap.
Ekosistem lengkap terdiri atas komponen-komponen sebagai berikut:
Tanah
ABIOTIK
Iklim
Komponen
Ekosistem
Lengkap
Temperatur
RH
Angin
Cahaya dsb
Herbivora
BIOTIK
Makro
Konsumen
Karnivora K1,
K2, TK
Konsumen
Dekomposer
Penuntun Praktikum
Ekologi Umum
PROGRAM STUDI BIOLOGI FKIP UNJA, 2012
Contoh ekosistem yang paling lengkap adalah biosfer. Bila salah satu komponen
ekosistem tersebut tidak lengkap maka ekosistem tersebut disebut dengan
ekosistem tidak lengkap.
Berdasarkan sistem energi, ekosistem dibedakan ekosistem tertutup dan
ekosistem terbuka. Ekosistem terbuka, jika terdapat masukan energi ke dalam
ekosistem tersebut, sebaliknya dalam ekosistem tertutup masukan energi ini tidak
ada. Berdasarkan kepada habitatnya ekosistem dibedakan menjadi ekosistem
daratan (terestrial) dan ekosistem perairan (akuatik). Sebagai contoh ekosistem
daratan adalah hutan, padang rumput, semak belukar, ekosistem tegalan dan
sebagainya. Sedangkan ekosistem perarairan perairan dibedakan ekosistem
perairan tawar dan asin. Sebagai contoh ekosistem perairan tawar adalah
ekosistem danau, kolam, sungai dan perairan asin adalah lautan.
2. TUJUAN PRAKTIKUM
Untuk mengenal komponen-komponen yang terdapat di dalam ekosistem
dan kedudukannya dalam ekosistem tersebut.
3. BAHAN DAN ALAT
a. Ekosistem daratan dan perairan yang diamati (hutan, padang rumput,
belukar dan kolam).
b. Petunjuk pengenalan taksonomi jenis tumbuhan dan hewan
c. Alat untuk koleksi tumbuhan (sasak) dan hewan
d. Penyaring
4. PROSEDUR KERJA
a. Tentukan ekosistem daratan yang akan diamati
Penuntun Praktikum
Ekologi Umum
PROGRAM STUDI BIOLOGI FKIP UNJA, 2012
Penuntun Praktikum
Ekologi Umum
PROGRAM STUDI BIOLOGI FKIP UNJA, 2012
komunitas
biotik
selalu
dalam
keseimbangan
dengan
Penuntun Praktikum
Ekologi Umum
PROGRAM STUDI BIOLOGI FKIP UNJA, 2012
2. TUJUAN PRAKTIKUM
Mempelajari faktor lingkungan atau komponen abiotik pada suatu
ekosistem kolam (perairan).
3. BAHAN DAN ALAT
1. H2SO4 pekat
2. KJ
3. Na2S2O3
4. Aquadest
5. Erlenmeyer 250 cc
6. Pipet berskala 10 cc
7. pH stick
8. Buret
9. Pipet tetes
10. Gelas ukur
11. Termometer
12. Statip dan klem
4. PROSEDUR KERJA
a. Pengukuran Temperatur Air
Dilakukan dengan cara mencelupkan termometer ke dalam air selama satu
menit (pengukuran pada tiga bagian yaitu bagian permukaan, tengah dan
dasar perairan), besarnya temperatur dapat dibaca pada bagian yang berskala
dari termometer.
b. Pengukuran Derajad Keasaman (pH)
Celupkan pH stick ke dalam air, kemudian diangkat dan lihatlah perubahan
warna kertas tersebut (kertas pH), lalu cocokkan dengan standar pH stick.
c. Pengukuran Turbiditas
Amati keadaan warna pada air tersebut, keruh atau jernih
d. Pengukuran DO Dengan Metode Winkler
Mengambil sampel air sebanyak 40 cc kedalam erlenmeyer 125 cc kemudian
tambahkan 8 tetes MnSO4 dan 9 tetes KOH-KJ, kemudian erlenmeyer
Penuntun Praktikum
Ekologi Umum
PROGRAM STUDI BIOLOGI FKIP UNJA, 2012
DO
CO2
Penuntun Praktikum
Ekologi Umum
PROGRAM STUDI BIOLOGI FKIP UNJA, 2012
Penuntun Praktikum
Ekologi Umum
PROGRAM STUDI BIOLOGI FKIP UNJA, 2012
Penuntun Praktikum
Ekologi Umum
PROGRAM STUDI BIOLOGI FKIP UNJA, 2012
M.n
N
, dimana
=
R
SE
Setelah
(M.n) [(M-R).(n-R)]
R3
ditentukan standar
errornya,
kemudian
ditentukan selang
N t.SE
Dengan catatan:
(df,), lihat tabel distribusi t dengan df = , dan adalah tingkat signifikasi
cacah hewan di alam/dalam populasi
cacah hewan yang tertangkap pada pengakapan pertama dan ditandai
cacah hewan yang tertangkap pada penangkapan kedua, terdiri atas hewan
yang tidak bertanda dan hewan yang bertanda hasil penangkapan kedua
R = Cacah hewan yang bertanda dari penangkapan pertama yang tertangkap
kembali pada pengankapan kedua.
t
N
M
n
=
=
=
=
Penuntun Praktikum
Ekologi Umum
PROGRAM STUDI BIOLOGI FKIP UNJA, 2012
(ni. mi)
N
=
Ri
1
SE
Setelah
1
(k-1)
+
(N- Mi)
N
ditentukan standar
errornya,
1
(N- ni)
kemudian
ditentukan selang
Penuntun Praktikum
Ekologi Umum
PROGRAM STUDI BIOLOGI FKIP UNJA, 2012
10
N t.SE
Dengan catatan:
t
k
N
Mi
ni
Ri
2. TUJUAN PRAKTIKUM
Menerapkan metode Capture Mark Release Recapture untuk
memperkirakan besarnya populasi simulan (objek simulasi) dan membandingkan
hasil estimasi dari 2 rumus yaitu rumus Petersen dan Schnabel.
3. ALAT DAN BAHAN
Dua buah stoples yang masing-masing berisi dua macam warna kacang
koro (diusahakan besar butirannya sama) dengan jumlah tertentu.
4. PROSEDUR KERJA
Apabila akan menghitung populasi kacang koro merah, maka dikerjakan
langkah-langkah sebagai berikut:
a. Diambil segenggam kacang koro merah yang ada di dalam toples, dihitung
jumlahnya (ni) kemudian menggantikan jumlah kacang koro merah tersebut
dengan kacang koro warna lain dan dimasukkan kedalam toples yang berisi
kacang koro merah tadi. Cara ini bertujuan untuk menandai hewan.
Penuntun Praktikum
Ekologi Umum
PROGRAM STUDI BIOLOGI FKIP UNJA, 2012
11
b. Kemudian isi stoples dikocok dengan konstan agar kacang koro tercampur
secara homogen.
c. Mengambil cuplikan yang kedua dengan cara yang sama, apabila terdapat
sejumlah kacang koro yang berwarna lain, maka dicatat sebagai (Ri).
d. Lakukan cuplikan berikutnya sampai sepuluh kali
e. Dengan demikian estimasi populasi untuk kacang koro merah dapat dihitung
dengan kedua rumus Petersen dan Schnabel.
f. Apabila ingin menghitung kacang koro warna yang lain, caranya sama seperti
di atas hanya stoples yang diambil kacang koronya yang pertama adalah yang
berisi kacang koro dengan warna yang lain tersebut dan cuplikan dilakukan
sebanyak sepuluh kali.
g. Setelah selesai mengestimasi populasi, selanjutnya kedua macam kacang
koroter tadi dihitung jumlahnya secara langsung.
h. Isikan angka-angka yang didapat ke dalam tabel lembaran kerja yang tersedia.
Catatan:
Contoh cara pengisian daftar lembaran kerja simulasi populasi dengan
menggunakan metode CMMR:
k
ni
Ri
hewan bertanda
Mi
(ni. mi)
40
40
44
35
40
1760
38
14
24
75
2850
46
24
22
99
4554
35
19
16
121
4235
Mi=121
13.399
k=1
0
Ri=66
Penuntun Praktikum
Ekologi Umum
PROGRAM STUDI BIOLOGI FKIP UNJA, 2012
12
Penuntun Praktikum
Ekologi Umum
PROGRAM STUDI BIOLOGI FKIP UNJA, 2012
13
(penguraian)
oleh
dekomposer
di
dalam
ekosistem
Penuntun Praktikum
Ekologi Umum
PROGRAM STUDI BIOLOGI FKIP UNJA, 2012
14
b. Formalin 40%
c. Kalium permanganat atau air sabun yang pekat atau minyak tanah
d. Embrat
e. Pinset
f. Air pelarut
g. Botol pengumpul material
h. Alat tulis dan tabel catatan lapangan
4. PROSEDUR KERJA
a. Bersihkan serasah penutup tanah dari ekosistem komunitas yang akan diamati
b. Batasi petak kuadrat tersebut setiap satuan satu meter persegi.
c. Sediakan larutan formalin 40 % sebanyak 25 cc dalam 4,5 liter air atau larutan
kalium permanganat 0,5 % dalam air
d. Semprotkan dengan cepatt pada petak kuadrat hingga keadaan jenuh (petak
kuadrat berukuran 1 m x 1 m)
e. Tunggu selama 15-20 menit, dan kumpulkan jenis-jenis cacing tanah yang
muncul kepermukaan. Cara pengambilan harus hati-hati, gunakan pinset,
tetapi cacing tidak boleh putus. Bantu dengan lidi untuk mengangkat cacing
dari lubang.
f. Simpan material ini ke dalam laruatan formalin 40%.
g. Di dalam laboraturium, material yang dikumpulkan dari lapang selanjutnya
dibilas dengan air lalu dikeringkan di atas kertas dan akhirnya ditimbang.
h. Identifikasi tiap jenis dan susun dalam tabulasi. Buat kolom nama jenis, unit
cuplikan dan ulangannya. Pada tiap jenis dalam masing-masing unit cuplikan
sebutkan jumlah individu yang diperoleh. Jumlahkan kearah horizontal dan
vertikal. Jumlah arah vertikal hanya melihat jumlah individu dalam setiap
Penuntun Praktikum
Ekologi Umum
PROGRAM STUDI BIOLOGI FKIP UNJA, 2012
15
cuplikan sementara jumlah arah horizontal hanya melihat besar masingmasing jenis tanpa memperhatikan banyak individu dalam setiap cuplikan.
X S2
p
=
X
X
, atau
P
X2
N
dimana,
=
2
XS
Catatan:
UNIT CUPLIKAN/ULANGAN
JENIS
1
10
Penuntun Praktikum
Ekologi Umum
PROGRAM STUDI BIOLOGI FKIP UNJA, 2012
16
Penuntun Praktikum
Ekologi Umum
PROGRAM STUDI BIOLOGI FKIP UNJA, 2012
17
V. KOMPETISI INTRASPESIFIK
1. DASAR TEORI
Kompetisi intraspesifik adalah interaksi antara individu satu jenis (spesies)
yang sama sehingga berakibat kematian atau berkurangnya kemampuan untuk
bertahan hidup bagi satu atau beberapa individu. Interaksi demikian ini dapat
terlaksana secara langsung antara individu dengan individu, atau secara tidak
langsung
melalui
lingkungannya.
Mahluk
hidup
kebanyakan
cenderung
menghuni habitat yang sama memiliki tuntutan atau keperluan hidup yang
serupa dan merubah atau mempengaruhi lingkungannya secara sama. Sehingga
makin dekat hubungan kekerabatan suatu jenis mahluk hidup makan akan
semakin besar tingkat persaingannya.
Bilamana suatu macam sumber daya berlimpah-limpah ketersediaannya,
tidaklah akan bersifat restriktif, namun bila tersedianya kurang dari tuntutan
individu-individu akan memperebutkannya, sehingga akan ada yang berhasil dan
akan ada yang gagal untuk mendapatkannya. Persaingan akan membatasi jumlah
individu suatu spesies, misalnya dengan kematian, berkurangnya kesuburan dan
kemampuan untuk berkembang biak, dan akan terusirlah individu yang kurang
mampu bertahan dari suatu daerah persaingan. Dalam jangka panjang dengan
melalaui seleksi alami individu yang lemah dibinasakan dan persaingan akan
mempengaruhi frekuensi gen tertentu dalam populasi. Hal ini berakibat terjadinya
perubahan evolusioner adaptif.
2. TUJUAN PRAKTIKUM
Mempelajari kompetisi intraspesifik secara langsung dengan analisis
pengaruh kerapatan populasi pada lalat buah Drosophyla melanogaster yang
dipelihara pada medium pisang:tape singkong dengan perbandingan 6:1
Penuntun Praktikum
Ekologi Umum
PROGRAM STUDI BIOLOGI FKIP UNJA, 2012
18
dipersiapkan dari rumah sebelumnya dibius terlebih dahulu dengan eter atau
klorofom.
4. Menentukan jenis kelamin
mikroskop atau loupe. Seks pada lalat dewasa dapat dikenal dengan cara :
Penuntun Praktikum
Ekologi Umum
PROGRAM STUDI BIOLOGI FKIP UNJA, 2012
19
lnNt
= r.N
log e(Nt/N0)
t
log e Nt log eN0
, dimana
Penuntun Praktikum
Ekologi Umum
PROGRAM STUDI BIOLOGI FKIP UNJA, 2012
20
t
Nt = Kerapatan populasi pada waktu t( angka yang didapat diakhir
praktikum)
N0 = Kerapatan populasi padasaat pengamatan dimulai (periode awal
atau t=0). Pada praktikum ini N0 adalah seks rasio: 2:2, 2:4, 2:8 dan
2:16
t
= Waktu pengamatan (diketahui t2 t1)
e
= bilangan euler = 2,71828
9. Hitung pertumbuhan harian dan buatlah kurva eksponensial untuk masingmasing rasio seks menggunakan rumus di atas.
10. Jelaskan peranan komposisi makanan, volume botol, cara membius,jenis zat
pembius, rasio seks pada permulaan penanaman, dan beberapa hal lain yang
saudara laporkan.
Catatan: contoh tebel pengamatan
I
8
II
9
III
10
KELOMPOK/HARI KE
IV
V
VI
11
12
13
VII
14
VIII
15
IX
16
2:2
2:4
2:8
2:16
Penuntun Praktikum
Ekologi Umum
PROGRAM STUDI BIOLOGI FKIP UNJA, 2012
21
Penuntun Praktikum
Ekologi Umum
PROGRAM STUDI BIOLOGI FKIP UNJA, 2012
22
4. PROSEDUR KERJA
a. Sediakan beberapa pot plastik atau polibag yang telah diisi dengan tanah
b. Pilih biji kacang hijau dan jagung yang masih baik
c. Tanamlah biji tersebut ke dalam pot/polibag yang sudah disediakan dengan
pengaturan penanaman (perlakuan) sebagai berikut:
2 biji kacang hijau dan 2 biji jagung
4 biji kacang hijau sebagai kontrol
4 biji jagung sebagai kontrol
d. Penyiraman dilakukan setiap hari sampai tanaman berumur 4 minggu.
e. Pengukuran tinggi dilakukan pada waktu tanaman berumur 4 minggu, setelah
itu dipanen dan ditimbang bobot tanaman tanpa akar (berat basah dan berat
kering udara).
f. Bandingkan tinggi dan bobot antara tanaman kontrol dengan yang diberi
perlakukan.
g. Buatlah diagram pertumbuhannya dalam kertas grafik.
Catatan: contoh lembar data pengamatan
Pengamatan
(Minggu)
1
A
2
Perlakuan/Ulangan ke
B
3
1
2
3
C
2
1
2
3
4
Penuntun Praktikum
Ekologi Umum
PROGRAM STUDI BIOLOGI FKIP UNJA, 2012
23
VII. ALELOPATI
1. DASAR TEORI
Semua jenis tanaman yang hidup mempunyai kebutuhan yang hampir
sama, mereka memerlukan sinar matahari, air, unsur hara untuk pertumbuhannya
dan juga memerlukan ruangan sebagai tempat hidupnya. Dengan adanya
kesamaan keperluan tersebut, dalam keadaan tertentu terjadi suatu persaingan
untuk mendapatkan nutrisi, air, cahaya dan ruangan.
Dalam rangka persaingan hidup, kadang-kadang suatu jenis tumbuhan
mengeluarkan senyawa kimia. Senyawa kimia tersebut dapat menghambat
pertumbuhan jenis lain yang tumbuh bersaing dengan tumbuhan tersebut.
Peristiwa semacam ini disebut alelopati. Peristiwa alelopati sebenarnya merupakan
tipe persaingan, dimana persaingannya dapat bersifat interspesifik maupun
intraspesifik.
Pada kenyataannya peristiwa alelopati di alam sulit untuk diterangkan
karena proses yang terjadi sangat kompleks. Sebagai contoh adalah Helianthus
annus tanaman ini memiliki senyawa kimia berupa asam Khlorogenate dan
Scopolitin yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman lain yang berada
disekitarnya. Kemudain Wilson dan Rice (1968) mengadakan suatu penelitian
untuk menguji kesuburan tanah bekas ditanami Helianthus annus tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada contoh tanah yang diambil
setelah periode tanam ternyata ketersediaan fosfat, kalium, nitrat dan amonium
nitrogen berkurang.
2. TUJUAN PRAKTIKUM
Penuntun Praktikum
Ekologi Umum
PROGRAM STUDI BIOLOGI FKIP UNJA, 2012
24
Penuntun Praktikum
Ekologi Umum
PROGRAM STUDI BIOLOGI FKIP UNJA, 2012
25
1;21
2
3
1;21
2
3
1;21
2
3
Penuntun Praktikum
Ekologi Umum
PROGRAM STUDI BIOLOGI FKIP UNJA, 2012
26
6
7
Penuntun Praktikum
Ekologi Umum
PROGRAM STUDI BIOLOGI FKIP UNJA, 2012
27
Penuntun Praktikum
Ekologi Umum
PROGRAM STUDI BIOLOGI FKIP UNJA, 2012
28
Pantograf
dilengkapi
legan
pantograf.
Planimeter
Frekuensi Mutlak(FM) =
X 100%
X 100%
X 100%
Penuntun Praktikum
Ekologi Umum
PROGRAM STUDI BIOLOGI FKIP UNJA, 2012
29
TUJUAN PRAKTIKUM
Mengetahui komposisi jenis, peranan, penyebaran, dan struktur dari suatu
tipe vegetasi yang diamati.
3.
4.
PROSEDUR KERJA
1. Tali rafia ditarik sepanjang 100 meter pada lokasi yang telah ditentukan.
2. Buatlah petek-petak dengan ukuran 10 m X 10 m secara berselang-seling
seperti gambar dibawah ini.
1
10m
10 m
10m
10m
5
10m
10m
7
10m
10m
9
10m
10
Penuntun Praktikum
Ekologi Umum
PROGRAM STUDI BIOLOGI FKIP UNJA, 2012
30
No.
Nama Spesies
10
Jumlah
Tabel 1. Lembar data pengamatan analisis vegetasi dengan metode kuadrat.
Tabel 2. Lembar data keliling, jari-jari dan luas bidang dasar suatu jenis
Penuntun Praktikum
Ekologi Umum
PROGRAM STUDI BIOLOGI FKIP UNJA, 2012
31
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Spesies
Keliling (cm)
r (cm)
Luas (cm2)
Bidang Dasar
Penuntun Praktikum
Ekologi Umum
PROGRAM STUDI BIOLOGI FKIP UNJA, 2012
32
FR (%)
DR (%)
INP
Penuntun Praktikum
Ekologi Umum
PROGRAM STUDI BIOLOGI FKIP UNJA, 2012
SDR
33
DASAR TEORI
Daur karbon merupakan bagian dari daur energi. Reaksi fotosintesis sangat
esensial untuk daur karbon maupun daur energi. Melalui proes fotosintesis
tersebut karbondioksida berhubungan dengan mahluk hidup. Melalui proses
fotosintesisnya tumbuhan hijau berperan dalam daur karbon. Karbon diubah
menjadi karbohidrat denagnbantuan energi matahari dengan pigmen klorifil.
Reaksi-reaksi tersebut biasanya terjadi dihutan-hutan padang rumput dan juga
dirumput laut di lautan. Dalam daur karbon, karbondioksida dibutuhkan
tumbuhan yang kemudian akan dikonsumsi oleh hewan dan manusia untuk
kebutuhan sel dan energi. Karbondioksida dikembalikan kealam, bila hewan atau
tumbuhan tersebut mati akibat kerja mikroorganisme, dan karbon akan
dikembalikan ke bumi.
Sumber utama karbon untuk mahluk hidup ada diudara. Dalam bentuk
karbondioksida dengan jumlah kira-kira 0,03% dari volume. CO 2 diudara akan
difiksasi kedalam jaringan hidup malalui fotoautotrof tanaman dan ganggang.
Daur karbon juga dapat diartikan sebagai rangkaian transformasi.
Karbondioksida ditetapkan sebagai karbon atau senyawa karbon dalam
organisme-organisme hidup melalui fotosintesa atau kemosintesi, dibebaskan
melaui respirasi dan atau kematian dan penguaraian organisme pengikat yang
digunakan oleh spesies heterofik, dan akhirnya dikembalikan kepada keadaan asli
untuk digunakan kembali.
2. TUJUAN PRAKTIKUM
Mempelajari hubungan antara produsen dan konsumen di dalam ekosisitem
3. BAHAN DAN ALAT
Penuntun Praktikum
Ekologi Umum
PROGRAM STUDI BIOLOGI FKIP UNJA, 2012
34
Penuntun Praktikum
Ekologi Umum
PROGRAM STUDI BIOLOGI FKIP UNJA, 2012
35
terjadi perubahan pada siput maupun Hydrilla sp. Setelah itu pindahkan
tabung biakan A (A1 s/d A4) kedalam kamar gelap dan tabung baiakn B
(B1 s/d B4) kedalam tempat terang. Setelah 24 jam lakukan lagi
pengamatan-pengamatan dengan mengembalikan tabung baiakn A (A1
s/d A4) kedalam tempat terang dan tabung biakan B (B1 s/d B4) kedalam
kamar gelap.pengamatan dilakukan sampai beberapa hari (7 hari).
8. Buatlah data hasil, pengamatan selama beberapa hari tersebut. Bagaimana
kesimpulan saudara tentang daur karbon pada percobaan ini?
Keterangan:
Bromtimol Biru merupakan suatu larutan indikator yang berwarna biru dalm
larutan basa kering dan kuning kemerahan dalam larutan asam. Gas CO 2 akan
membentuk asam apabila dilarutkan dalam air. Perubahan warna larutan
biakkan disebabkan oleh perubahan kandungan CO 2 yang ada dalam biakkan
tersebut. Kadar CO2 akan berkurang apabila terjadi reaksi fotosintesis oleh
Hydrilla sp., sebaliknya kadar CO2 akan berambah kalau terjadi repirasi .
Pengukuran kandungan O2 dalam larutan juga dapat diukur dengan
menggunakan Oxygen meter.
Penuntun Praktikum
Ekologi Umum
PROGRAM STUDI BIOLOGI FKIP UNJA, 2012
36
X. BIOLOGICAL CONTROL
1.
DASAR TEORI
Biological Control atau pengendalian hayati pertama kali digunakan
oleh Harry S. Smith pada 1919, banyak pengertian diberikan terhadap istilah
tersebut. Smith mula-mula memberikan pengertian kepada pengendalian
hayati sebagai penggunaan musuh alami yang diintroduksi maupun yang
dimanipulasi dari musuh alami setempat untuk mengendalikan serangga
hama. Selanjutnya Bach (1964) juga memberikan pengertian mengenai
pengendalian hayati ini yaitu Pengendalian hayati adalah kemampuan
predator, parasitoid, maupun patogen dalam menjaga padat populasi
organisme lain lebih rendah daripada padat populasi dalam keadaan tanpa
kehadiran predator, parasitoid, atau patogen. Pengendalian hayati terdiri atas
dua kategori yakni :
a. Pengendalian
hayati
alami
(natural
biological
control)
sebagai
hayati
terapan
(applied
biological
control)
sebagai
2.
TUJUAN PRAKTIKUM
Mempelajari pengendalian hayati terhadap tumbuhan Eichorrnia sp
terhadap beserta dampaknya terhadap lingkungan.
3.
Penuntun Praktikum
Ekologi Umum
PROGRAM STUDI BIOLOGI FKIP UNJA, 2012
37
2. Neochetina sp
3. Wadah plastik
4. Air
5. Loupe
4.
Prosedur Kerja :
Perlakuan
Ulangan
Jumlah Kerusakan
Catatan :
Penuntun Praktikum
Ekologi Umum
PROGRAM STUDI BIOLOGI FKIP UNJA, 2012
38
Grafik :
Penuntun Praktikum
Ekologi Umum
PROGRAM STUDI BIOLOGI FKIP UNJA, 2012
39