Anda di halaman 1dari 7

SKRINING PIGMEN KAROTENOID PADA KEPITING Grapsus sp.

DENGAN MENGGUNAKAN PEMISAHAN KROMATOGRAFI

(Screening of Carotenoid Pigmen in Crabs of Grapsus sp. Using


Chromatography Separation)

Werianty Liony Zeak1, Darus Sa’adah J. Paransa1*, Antonius Rumengan1,


Kurniati Kemer1, James J.H. Paulus1, Desy M.H. Mantiri2

1
Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Sam
Ratulangi, Manado
2
Jurusan Manajemen Sumber Daya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,
Universitas Sam Ratulangi, Manado
*
Corresponding author: Darus Saadah J. Paransa, darusparansa@unsrat.ac.id

Grapsus sp. is one of the sea crustaceans that has a unique characteristic on its claws,
which has a purplish and blackish green color on the carapace organ, this indicates that
the crap carapace of Grapsus sp. has pigment content. From this pigment content that is
then isolated to determine the type of pigment by using Thin Layer Chromatography and
Column Chromatography. The carapace extract of Grapsus sp. crab which was isolated
then analyzed, the result identified that the crab carapace of Grapsus sp. had the type of
pigment ß-Carotene, Echinenone, Cantaxanthin and Astaxanthin.

Keywords: Grapsus sp., Thin Layer Chromatography, Column Chromatography,


Astaxanthin Pigments.

Grapsus sp. adalah salah satu krustasea laut yang memiliki ciri khas unik pada bagian
capitnya yaitu memiliki warna keunguan dan hijau kehitaman pada organ karapas, hal ini
menandakan bahwa karapas kepiting Grapsus sp. memiliki kandungan pigmen. Dari
kandungan pigmen inilah yang kemudian diisolasi untuk mengetahui jenis pigmen
dengan menggunakan pemisahan Kromatografi Lapis Tipis dan Kromatografi Kolom.
Ekstrak karapas kepiting Grapsus sp. yang telah diisolasi kemudian di analisis, maka
teridentifikasi bahwa karapas kepiting Grapsus sp. memiliki jenis pigmen ß- Karoten,
Ekinenon, Kantaxantin dan Astaxantin.

Kata Kunci: Grapsus sp., Kromatografi Lapis Tipis, Kromatografi Kolom, Pigmen
Astaxantin.
pigmen karotenoid berperan penting
PENDAHULUAN bagi kesehatan manusia, sebagai
provitamin A, antioksidan dan
Latar Belakang antikanker, sedangkan manfaat
Kepiting merupakan salah satu pigmen karatenoid pada kepiting
kekayaan laut, yang dapat Grapsus sp. adalah sebagai pro
ditemukan di bawah batu pinggir vitamin A, pertahanan dalam
pantai, salah satu genus kepiting keadaan stres, pertahanan dalam
yaitu Grapsus sp. memiliki ciri khas menghadapi predator dengan cara
warna hitam kehijauan yang berada perubahan warna kulit atau untuk
pada organ karapas (Araujo, 2014). melindungi diri dari keadaan yang
Karapas kepiting menampakan buruk.
warna orange kemerah-merahan Analisis jenis pigmen
sebagai zat warna alami yang karotenoid dapat dilakukan
menandakan bahwa kepiting menggunakan pemisahan
memiliki kandungan pigmen kromatografi lapis tipis dan juga
karotenoid. Menurut Britton (2008), kromatografi kolom. Paransa dkk
Jurnal Pesisir dan Laut Tropis Volume 7 Nomor 1 Tahun 2019

(2002), melaporkan hasil yang baru melakukan pergantian


penelitiannya bahwa pigmen kulit biasanya bersembunyi di bawah
kantaxantin bermigrasi di bawah batu. Pengambilan sampel dilakukan
pigmen tipe ekinenon pada organ pada malam hari dan di tangkap
dalam dan organ luar dari kepiting menggunakan tangan, lokasi
Grapsus sp. yang ditangkap dari pengambilan sampel tertera pada
pantai di daerah perbatasan (Gambar 1).
Kalasey-Manado, pada
penelitiannya menggunakan metode
kromatografi lapis tipis. Berdasarkan
penelitian (Paransa dkk, 2014),
bahwa pigmen tipe ekinenon juga
memiliki peranan lain yaitu sebagai
aktivitas antibakteri pada 4 bakteri
uji (E.coli, Klebsiella pneumonia,
Salmonella paratiphy b dan
Staphylococcus aerus), dengan
menggunakan pemisahan
kromatografi kolom dan serapan
spektrofotometer UV-Vis.
Pada penelitian yang dilakukan
oleh Thamin dkk, (2006) untuk
Gambar.1 Peta Lokasi Penelitian Desa
memisahan pigmen dari suatu Ranowangko. Sumber: Peta Citra
organisme dilakukan dengan Satelit, 2010
memanfaatkan larutan pengembang Ekstraksi
semi-polar. Pemisahan pigmen
karotenoid pada krustasea dilakukan Karapas kepiting diekstrak
dengan memanfaatkan larutan sebanyak 3 gram direndam
Petroleum eter (PE). Hasil yang menggunakan larutan HCl 2N.
diperoleh dari penelitian (Abdullah Karapas digerus dan diberikan
dkk, 2018) bahwa pigmen karotenoid larutan aceton serta hasil ekstraknya
juga terdistribusi pada organ di saring ke dalam labu pemisah.
karapas, lapisan epidermis, Selanjutnya diberikan larutan heksan
hepatopankreas dan gonad dari maka terjadi pemisahan antara
kepiting Grapsus sp dengan lapisan atas dan lapisan bawah,
menggunakan pemisahan lapisan atas adalah larutan
kromatografi lapis tipis. supernatan pigmen dalam larutan
heksan.
Tujuan Penelitian
Pemisahan Ekstrak Pigmen
Tujuan yang hendak dicapai dengan Kromatografi Lapis Tipis
dalam penelitian ini yaitu, Untuk mendapatkan jenis
mengidentifikasi jenis-jenis pigmen pigmen karotenoid pada ekstrak
pada karapas Grapsus sp dengan pigmen total karapas kepiting
metode pemisahan Kromatografi dilakukan melalui pemisahan
Lapis Tipis dan Kromatografi Kolom. Kromatografi Lapis Tipis (KLT).
Diawali penyiapan sampel yang
METODE PENELITIAN telah diekstrak, plat silika Gel Tipe
Pada penelitian ini, sampel G60 sebagai fase diam dan larutan
diambil dari pesisir pantai berbatu pengembang sebagai fase gerak.
Desa Ranowangko, Kecamatan
Tombariri, Kabupaten Minahasa,
Provinsi Sulawesi Utara. Kepiting

53
Jurnal Pesisir dan Laut Tropis Volume 7 Nomor 1 Tahun 2019

Pemisahan Ekstrak Pigmen dipanaskan dalam oven selama 24


dengan Kromatografi Kolom jam.
Ekstrak pigmen total
dipisahkan menggunakan HASIL DAN PEMBAHASAN
kromatografi kolom bertujuan untuk
Sampel kepiting yang digunakan
mendapatkan jenis pigmen dengan pada penelitian ini diidentifikasi
cara diisolasi dengan bahan utama
berdasarkan bentuk morfologi
yaitu sampel karapas kepiting.
dengan merujuk pada Majchacheep
Penyiapan media kolom, bubuk (1989). Sampel kepiting tampak
silika sebagai fase diam dan larutan
pada (Gambar 2).
pengembang sebagai fase gerak,
bubuk silika Gel 9 gram dan

Dorsal Ventral
Gambar. 2 Sampel Grapsus sp.
Sumber: Milik Pribadi, 2019

Kepiting ini teridentifikasi


sebagai Grapsus sp. dengan ciri
khas terdapat pada bagian capitnya
yaitu memiliki warna keunguan dan
garis garis linier berwarna hijau
kehitaman pada dorsal karapas.
Permukaan tampak depan terdapat
garis berwarna kehijauan. yang
hidup di pantai berbatu di daerah
tropis. Pada saat ekstraksi sampel
yang digunakan sebanyak 4 ekor Gambar 3. Spektrogram Ekstrak Pigmen
dengan panjang rata-rata 7 cm serta Total Karapas Kepiting Grapsus sp.
berat segar masing-masing karapas
3 gram. Puncak serapan spektrogram
Kandungan dan konsentrasi ekstrak pigmen total karapas
pigmen karotenoid diperoleh melalui Grapsus sp. seperti yang tampak
serapan maksimum pada (Gambar 3), terdapat pada
spektrofotometer diantara panjang panjang gelombang 429, 450, 480
gelombang 380 – 550 nm. Bentuk nm. Menurut Britton dkk, (1995)
spectrogram tersebut tampak pada Bentuk spektrogram tersebut belum
Gambar 3. dapat teridentifikasi jenis pigmen
karotenoid, diasumsikan masih
terjadi pencampuran jenis pigmen
maka ekstrak pigmen total tersebut

54
Jurnal Pesisir dan Laut Tropis Volume 7 Nomor 1 Tahun 2019

dilanjutkan dengan pemisahan sedangkan rata-rata Kandungan


kromatografi kolom. Pigmen (Q) 8,42 g.
Berdasarkan serapan
maksimum spektrofotometer UV-Vis Hasil Pemisahan Ekstrak Pigmen
pada ekstrak pigmen total organ Total dengan Kromatografi Kolom
karapas kepiting Grapsus sp. dapat dan Kromatografi Lapis Tipis
menentukan nilai kandungan (Q) Jenis pigmen yang terdapat pada
dan konsentrasi pigmen (C). Hasil hasil Kromatografi Kolom terdapat
perhitungan konsentrasi dan empat fraksi sedangkan
kandungan pigmen karotenoid pada Kromatografi Lapis Tipis terdapat
ekstrak pigmen total organ karapas lima fraksi yang tertera pada Tabel
kepiting Grapsus sp. pada hitungan 2.
rata-rata konsentrasi pigmen
(C)/berat residu kering 3,88 / g/gr

Tabel 2. Pemisahan Ekstrak Pigmen Total dengan Kromatografi Kolom dan


Kromatografi Lapis Tipis

F KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS KROMATOGRAFI KOLOM

Panjang
Panjang
Gelomban
RF Warna Jenis Pigmen Warna Gelombang Jenis Pigmen
g
nm
nm
426, 450, Orange
1 0,1 Kuning ß-Karoten 462 Ekinenon
475 Pekat
2 0,93 460 Orange Ekinenon Orange 475 Kantaxantin
Orange
3 0,88 475 Merah Kantaxantin 480 Astaxantin
Pekat
4 0,67 - Orange ≠ Kuning - ≠

5 0,63 - Kuning ≠ - - -
Ket :F = Fraksi ≠ = Tidak teridentifikasi

Hasil Serapan Maksimum


Spektrofotometer Pemisahan
Kromatografi Lapis Tipis dan
Kromatografi Kolom pada Masing-
masing Fraksi
FRAKSI 1
Fraksi 1 serapan spektrogram Pemisahan
Kromatografi Lapis Tipis (A)

Gambar 4. Bentuk spektrogram (A): Jenis pigmen ß-


Karoten ; (B) Jenis Pigmen Ekinenon

Berdasarkan (Gambar 4A)


memiliki nilai Rf 0,1. Fraksi ini
setelah melalui serapan maksimum
spektrofotometer, membentuk dua

Fraksi 1 serapan spektrogram Pemisahan


Kromatografi Kolom (B) 55
Jurnal Pesisir dan Laut Tropis Volume 7 Nomor 1 Tahun 2019

puncak dan satu lekukan pada organ luar dari kepiting Grapsus sp.
panjang gelombang 425,450 dan yang ditangkap dari pantai di daerah
475 nm. Menurut Britton dkk (1995), perbatasan Kalasey-Manado, pada
puncak gelombang 425,450 dan penelitiannya menggunakan metode
475 nm, sehingga fraksi ini juga kromatografi lapis tipis.
teridentifikasi sebagai pigmen β- Pada fraksi 2 memiliki dua
karoten. Hasil penelitian Balaira dkk, jenis pigmen yaitu ekinenon
(2017) ditemukan pada alga pemisahan kromatografi lapis tipis
Dunaliella salinayang juga dan kantaxantin, pembahasan
ditemukan jenis pigmen β-karoten mengenai pigmen ekinenon tertera
pada Rf 1 dengan pengembang PE pada (Gambar 4B).
Aseton (80:20).
Tampak juga pada (Gambar FRAKSI 3
4B) setelah melalui serapan
maksimum spektrofotometer UV-Vis, Fraksi 3 serapan spektrogram Pemisahan
membentuk satu puncak gelombang Kromatografi Kolom
dengan panjang gelombang 462 nm.
Britton dkk (1995) mengemukakan
pigmen ekinenon dapat terbentuk
karena masuknya gugus keton (=O)
pada salah satu rantai siklik pigmen
β-karoten, pigmen tipe ekinenon
juga memiliki warna orange pekat.

FRAKSI 2.
Gambar 6. Serapan Maksimum
Fraksi 2 serapan spektrogram Pemisahan
Spektrofotometer Jenis Astaxantin
Kromatografi Kolom

Berdasarkan (Gambar 6) hasil


serapan maksimum
spektrofotometer UV-Vis berada
pada panjang gelombang 480 nm.
Menurut Britton dkk, (1995) bahwa
serapan maksimum panjang
gelombang pada 480 nm
teridentifikasi sebagai pigmen
astaxantin.
Menurut Bliss dan Mantel
Gambar 5. Serapan Maksimum (1985), pigmen astaksantin
Spektrofotometer Jenis Kantaxantin terdistribusi pada semua organ
tubuh krustasea hal inilah yang
Berdasarkan (Gambar 5) menyebabkan terjadinya visualisasi
memiliki hasil serapan maksimum warna yang unik yang digunakan
spektrofotometer berada pada dalam proses fotobiologi.
panjang gelombang 475 nm. Selanjutnya Ruppert dan Barnes
Menurut Britton dkk (1995), pita ini (1994) mengatakan bahwa pigmen
teridentifikasi sebagai pigmen astaksantin merupakan pigmen
kantaxantin. Paransa dkk (2002), mayor pada krustasea. Britton dkk
melaporkan hasil penelitiannya (1995) mengemukakan bahwa
bahwa pigmen kantaxantin pigmen astaksantin bersifat
bermigrasi di bawah pigmen tipe semipolar karena mengandung 2
ekinenon pada organ dalam dan

56
Jurnal Pesisir dan Laut Tropis Volume 7 Nomor 1 Tahun 2019

gugus karbonil dan 2 gugus Balaira, G.Y., Kemer, K., dan


hidroksil. Pada fraksi ke-3 memiliki Mantiri, D.M.H. 2017.
dua jenis pigmen yaitu kantaxantin Pemisahan Pigmen Pada
dan astaxantin, untuk gambar dan Mikroalga Dunaliella salina
pembasan jenis pigmen kantaxantin Yang Telah Diberi Senyawa
dapat dilihat pula pada (Gambar 5). Timbal Asetat. Jurnal Pesisir
FRAKSI 4 dan 5 dan Laut Tropis. Volume 1
No. 1 Tahun 2017.
Fraksi ke-4 dan ke-5 untuk
Bliss, D.E. 1982. Systematics, The
panjang gelombang dan jenis
Fossil Record and
pigmen pada pita keempat tidak
Biogeography in The Biologi
teridentifikasi karena setelah di
of Crustacea. Vol 1, New
isolasi tidak teridentifikasi jenis
York. Amirica
pigmen berdasarkan Britton dkk,
Britton, G., S.L. Jansen and H.
(1995).
Pfander. 1995. Caratenoids.
Volume 1A. Spectroscopy.
KESIMPULAN
Basel, Switzerland. Hal. 347
Dari hasil penelitian ini, dapat Britton, G., S.L. Jansen and H.
disimpulkan sebagai berikut: Pfander. 2008. Carotenoids.
Ekstrak karapas kepiting Grapsus Volume 4. Natural Functions.
sp. yang telah diisolasi kemudian di Basel, Switzerland.
analisis, maka teridentifikasi bahwa Lorenz, R.T. dan Cysewski, G.R.
karapas kepiting Grapsus sp. Commercial potential for
memiliki jenis pigmen ß- Karoten, Haematococcus microalgae
Ekinenon, Kantaxantin dan as a natural source of
Astaxantin. astaxanthin. Trends
Biotechnol. 2000: 18: 160-7.
Majchacheep, S. 1989. Marine
DAFTAR PUSTAKA Animal Of Thailand.
Abdullah. M.R.A. Paransa D.S.J. Published By Prae Pittaya.
Mantiri D.M.H. Angkow E.D. Thailand.
Angmalisang P.A. Mudeng. Mantiri, D.M.H., Nègre-Sadargues,
J.D. 2018. Distribusi Pigmen G., Milicua J.C.G., Castillo,
Karotenoid Pada Kepiting R. 2004. The
Grapsus sp Dengan Carotenoproteins During
Menggunakan Metode Embryogenesis and Larval
Kromatografi Lapis Tipis. Development of the
Jurnal Pesisir dan Laut European Lobster Homarus
Tropis. Vol. 2 No. 1 Tahun Gammarus. Journal of
2018. Hal 23-24. Crustacean Biology, 24 (4) :
Araujo M.L. 2014. The Leaping 592-602.
Behavior of the Sally Maoka, T. 2011. Carotenoids in
Lightfoot Crab Grapsus Marine Animals. Review.
Grapsus (Crustacea: Research Institute for
Decapoda: Brachyura) at an Production Development.
Oceanic Archipelago. Journal Japan.
of Research in Biology. JRB
2014. Vol.4 No.4. 1357-1364.

57
Jurnal Pesisir dan Laut Tropis Volume 7 Nomor 1 Tahun 2019

Paransa, D.J. D.H.M. Mantiri, F. dan Teknologi.Vol.1 No.1


Korompis. 2002. Penentuan 2014. Hal 92-95.
Kandungan Pigmen Pratiwi. R dan Limantara.L. 2010.
Karatenoid Pada Kepiting Potensi Astaxantin sebagai
Grapsus albolineatus Senyawa Antikanker.
(Lamarck) Betina Indonesian Journal of
Berdasarkan Beda Larutan Cancer. Hal. 149.
Pengembang Pada Ruppert, E.E. dan Barnes, R.D.
Kromatografi Lapis Tipis. 1994. Invertebrata Zoology.
Jurnal Perikanan Dan Ilmu Clemson University,
Kelautan. Vol 1. No. 3 2002. Soutcorolini. Gettysburg
FPIK. UNSRAT. College, Pennsylvania.
Paransa, D.J. Kemer, K. Rumengan Thamin A. Chairulwan U. Paransa D.
A.P. D.H.M. Mantiri. 2014. 2006. Analisis Pigmen dan
Analisis Jenis Pigmen Dan Aktivitas Antibakteri In Vitro
Uji Aktivitas Antibakteri Pigmen Astaksantin Kepiting
Ekstrak Pigmen Xantofil (grapsus albolineatus
Pada Alga Coklat Sargassum lamarck) Jantan. Jurnal
polycystum (C.Agardh). Perikanan UNSRAT.
Jurnal LPPM Bidang Sains

58

Anda mungkin juga menyukai