PEWARNAAN GRAM
Novita Rahmayanti
4443170070
Kelompok 3
Perikanan 3B
JURUSAN PERIKANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2018
ABSTRAK
Pewarnaan bakteri bertujuan untuk memudahkan melihat bakteri dengan mikroskop,
memperjelas ukuran dan bentuk bakteri, untuk melihat struktur luar dan struktur
dalam bakteri seperti dinding sel dan vakuola, menghasilkan sifat-sifat fisik dan
kimia yang khas daripada bakteri dengan zat warna, serta meningkatkan kontras
mikroorganisme dengan sekitarnya Metode pewarnaan gram dikelompokkan menjadi
dua, yaitu bakteri Gram positif dan Gram negatif berdasarkan reaksi atau sifat bakteri
terhadap warna. Tujuan dari praktikum ini adalah mengenal dan memperlajari
prosedur pewarnaan gram dan memahami pentingnya setiap langkah dalam prosedur
tersebut. Praktikum yang berjudul Pewarnaan Gram dilakukan pada hari Jumat, 2
November 2018 tepatnya pukul 08.00 WIB di Laboratorium Teknologi Hasil Perairan
(THP) Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Sultan Agung Tirtayasa.
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu kristal violet,
akuades, tissue, air, iodida, safranin, botol semprot, Jarum ose, Mikroskop, pipet
tetes, dan kaca preparat.
Kata kunci : gram negatif, gram positif, pewarnaan gram
PENDAHULUAN
Bakteri yang diwarnai dengan teknik pewarnaan Gram terbagi dua golongan,
yaitu: Gram positif , bila warna zat pewarna pertama (karbol gentian violet) tetap
bertahan, dengan demikian warna se bakteri tampak ungu tua; dan Gram negatif, bila
warna zat pewarna pertama tidak bertahan (luntur) kemudian tercat oleh zat pewarna
tandingannya, misal: air fuchsin, safranin, dan oleh zat pewarna tandingan lainnya.
(Razali 1987).
Penyebab terjadinya dua golongan bakteri yaitu Gram positif dan Gram negatif
ialah setelah diberi zat pewarna fenomenanya ini, berhubungan dengan struktur dan
komposisi dinding sel. Perbedaan ketebalan antara kedua golongan itu dapat
merupakan hal yang penting; dinding sel bakteri Gram negatif pada umumnnya lebih
tipis dari yang dimiliki bakteri Gram positif. Presentasi kandungan lipid bakteri Gram
negatif lebih tinggi daripada Gram positif. Kenyataannya dalam eksperimen
pengecatan mennjukkan bahwa perlakuan dengan alkohol mengeskstrak lipid, yang
menyebabkan poisitas atau permeabilitas didding sel meningkat. Dengan demikian,
kompleks karbol gentian violet dan lugol dapat disari keluar dan bakteri Gram negatif
terwarnakan. Keterangan lain yang hampir sama juga mendasarkan pada perbedaan
permeabilitas antara kedua golongan bakteri itu, yaitu pada bakteri Gram negatif
kandungan peptidoglikan jauh lebih sedikit sehingga kerapatan jalinannya jauh lebih
sedikit daripada baktri gram posiif. Pori-pori dalam peptidoglikan bakteri Gram
negatif tetap masih cukup besar untuk dapat disari keluar kompleks karbol gentian
violet dan lugol. Selautnya, bila sel-sel Gram psitif diperlakukan dngan lisozim untuk
menyingkirkan dinding selnya, sisa strukturnya yang disebut protoplas atau sel tanpa
dinding akan tercatat juga oleh kompleks karbol gentian violet dan lugol (Razali
1987).
Umumnya zat warna yang digunakan adalah garam-garam yang dibangun oleh
ion-ion yang bermuatan positif dan negatif dimana salah satu ion tersebut berwarna.
Zat warna dikelompokkan menjadi dua, yaitu zat pewarna yang bersifat asam dan
basa. Jika ion yang mengandung warna adalah ion positif maka zat warna tersebut
disebut pewarna basa. Dan bila ion yang mengandung warna adalah ion negatif maka
zat warna tersebut disebut pewarna negatif (Hadiutomo 1990).
Zat warna yang digunakan dalam pewarnaan bersifat basa dan asam. Pada zat
warna basa bagian yang berperan dalam memberikan warna disebut disebut kromofor
dan memiliki muatan positif. Sebaliknya, pada zat warna asam bagian yang berperan
memberikan zat warna mempunyai muatan negatif zat warna basa lebih banyak
digunakan karena muatan negatif banyak ditemukan didinding sel, membran sel dan
sitoplasma sewaktu proses pewarnaan muatan positif pada zat warna basa akan
berkaitan dengan muatan negatif dalam sel, sehingga mikroorganisme lebih jelas
terlihat (Dwidjoseputro 1998).
METODOLOGI
Praktikum yang berjudul Pewarnaan Gram dilakukan pada hari Jumat, 2
November 2018 tepatnya pukul 08.00 WIB di Laboratorium Teknologi Hasil Perairan
(THP) Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Sultan Agung Tirtayasa.
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu kristal violet, akuades,
tissue, air, iodida, safranin, botol semprot, Jarum ose, Mikroskop, pipet tetes, dan
kaca preparat.
Prosedur kerja dalam praktikum ini yaitu siapkan alat dan bahan, selanjutnya
siapkan preparat olesan bakteri, teteskan larutan kristal violet sebanyak 2-3 tetes pada
olsan balteri, biarkan selama 1 menit, cuci dengan air mengalir, keringkan dengan
tissuesecara hati-hai, teteskan larutan iodida, biarkan selama 1 meniit, cci dengan air
dan keringkan, tetesin dengan larutan alkohol selama 30 detik, cuci lalu keringkan,
tetsin larutan afranin selama 30 derik, cuci dengan air mengalir dan keringkan dengan
tissue,amati dibawah mikroskop. Lalu amati hasil pewarnaan gram tersebut. Berkut
adalah diagram alir pewarnaan gram
Insang 1 1. Bulat
Ikan lele 2. Berwarna
(Clarias ungu ( gram
sp.) positif )
3. Bergerombol
membentuk
rantai
4. Batang
5. Berwarna
merah muda (
gram negative
)
6. Menyebar
7. Streptococcus
Insang 2 1. Bulat
Ikan lele 2. Berwarna
(Clarias merah ( gram
sp.) negative )
3. Menyebar
4. Aeromonas
5. Bergerombol
berbentuk rantai
Insang
Ikan lele 1. Bulat
3
(Clarias 2. Berwarna
sp.) ungu tua (
gram positive
)
3. Menyebar
4. Streptococcus
5. Bergerombol
berbentuk
rantai
Insang 4 1. Berwarna
Ikan lele ungu tua (
(Clarias
sp.) gram positive
)
2. Clistridum
3. Berbentuk
tongkat (
basil)
4. Bergerombol
DAFTAR PUSTAKA
Cappuccino, J., G., & Natalie., S, 1983, Microbiology A Laboratory Manual,
Addison-Wesley Publishing Company : New York.
Dwidjoseputro, D.1998.Dasar-Dasar Mikrobiologi, Malang : Djambatan
Hadiutomo. 1990. Mikrobiologi Dasar Jilid I. Jakarta: Erlangga
Lay, Bibiana.W.1994.Analisis Mikroba di Laboratorium.Jakarta : Rajawali
Pelczar, M. J., Chan, E.C.S, 2007, Elements of Microbiology. Mc Graw Hill Book
Company: New York.
Razali, U., 1987, Mikrobiologi Dasar, Jatinangor: FMIPA UNPAD.
Waluyo. 2004. Mikrobiologi Tanah. Jakarta : CV Rajawali.
LAMPIRAN