PEWARNAAN MAJEMUK
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Mikrobiologi
Dosen pengampu :
Ukit, M,Si.
Milla Listiawati, M.Pd
Disusun oleh :
Kelompok 7
Muhammad Utari 1182060075
Permata Hati 1182060091
Syifa Khamelia Wandani 1182060100
Ose dipijarkan, lalu ambil sediaan 1-2 ose ditaruh di kaca objek
Ose dipijarkan kembali, lalu keringkan sediaan di suhu udara ruang, kemudian sterilkan
Tahap pewarnaan pertama tetes gentian violet pada kaca objek, Tunggu 1 menit lalu
bilas dengan air mengalir
Tahap pewarnaan kedua tetes lugol selama 1 menit, lalu bilas dengan air mengalir
Tahap pewarnaan ketiga dekolorisasi dengan mencelupkan alkohol selama 1 menit, lalu
bilas dengan air mengalir
Tahap pewarnaan terakhir tetes air fuchsin selama 1 menit, lalu bilas dengan air
mengalir
Keringkan kaca objek dengan dimiringkan diatas kertas saring, lalu kaca objek ditetesi
dengan oil imersi
Ose dipijarkan, ambil setetes aquades menggunakan ose, letakkan pada kaca slide
Ambil biakan bakteri menggunakan ujung ose, letakkan pada kaca slide dengan
melingkar
Tahap pewarnaan pertama tetes Kristal violet menggunakan pipet tetes selama 1 menit,
lalu bilas dengan aquades
Tahap pewarnaan kedua tetes lugol selama 1 menit, lalu bilas dengan aquades
Tahap pewarnaan ketiga tetes alcohol selama 1 menit, lalu bilas dengan aquades
Tahap pewarnaan keempat tetes safranin selama 1 menit, lalu bilas dengan aquades
Lap kaca slide dengan pelan, lalu letakkan kaca slide pada slide dryer untuk dikeringkan
H. Pembahasan
Pada gambar hasil pengamatan diatas ditunjukkan bahwa jenis bakteri gram
negatif akan mengikat warna merah yang berasal dari fuchsin dan jenis bakteri gram
positif akan mengikat warna ungu yang berasal dari gentian violet. Hal ini dapat terjadi
karena karena konsentrasi lipid dan ketebalan peptidoglikan pada dinding sel bakteri.
Pada sel Gram negatif, alkohol meningkatkan porositas dinding sel dengan melarutkan
lipid lapisan luar. Jadi kompleks Gentian violet dapat lebih mudah dihilangkan dari
lapisan peptidoglikan yang tidak tertaut silang dengan kuat. Oleh sebab itu, efek
pencucian alkohol menyebabkan pelepasan kompleks Gentian violet yang tidak terikat,
yang membuat sel-sel menjadi kehilangan warna atu tidak bewarna. Menurut Purwoko
(2007), bakteri Gram negatif yang ditandai dengan warna merah karena sifat dinding
selnya tidak memiliki afinitas kuat terhadap zat warna utama (Gentian violet) sehingga
kompleks tesebut larut sewaktu pemberian larutan pemucat kemudian mengambil zat
warna kedua (Fuchsin) yang bewarna merah.
Bakteri Gram positif adalah adalah bakteri yang dinding selnya menyerap warna
violet dan memiliki lapisan peptidoglikan yang tebal. Ciri – ciri bakteri Gram positif yaitu
homogen dan tebal (2080 nm) sebagian besar tersusun dari peptidoglikan sebagian lagi
terdiri dari polisakarida lain dan asam teikoat, bulat, batang atau filamen. Bakteri Gram
negatif adalah bakteri yang dinding selnya menyerap warna merah, dan memiliki lapisan
peptidoglikan yang tipis. Ciri - ciri bakteri gram negatif adalah memiliki dinding tidak
terlalu tebal (peptidoglikan) yang mengandungasam tekoat, menghasilkan toksin bersifat
endotoksin, dan tidak resisten terhadap pinisillin [ CITATION Kar08 \l 1033 ].
Bakteri gram negatif memiliki 3 lapisan dinding sel. Lapisan terluar yaitu
lipoposakarida (lipid) kemungkinan tercuci oleh alkohol, sehingga pada saat diwarnai
dengan safranin akan berwarna merah. Bakteri gram positif memiliki selapis dinding sel
berupa peptidoglikan yang tebal. Setelah pewarnaan dengan kristal violet, poripori
dinding sel menyempit akibat dekolorisasi oleh alkohol sehingga dinding sel tetap
menahan warna biru. Sel bakteri gram positif mungkin akan tampak merah jika waktu
dekolorisasi terlalu lama. Sedangkan bakteri gram negatif akan tampak ungu bila waktu
dekolorisasi terlalu pendek [CITATION Per17 \l 1033 ].
I. Kesimpulan
Jenis bakteri gram negatif akan mengikat warna merah yang berasal dari fuchsin
dan jenis bakteri gram positif akan mengikat warna ungu yang berasal dari gentian violet.
Hal ini dapat terjadi karena karena konsentrasi lipid dan ketebalan peptidoglikan pada
dinding sel bakteri. Pada sel Gram negatif, alkohol meningkatkan porositas dinding sel
dengan melarutkan lipid lapisan luar. Jadi kompleks Gentian violet dapat lebih mudah
dihilangkan dari lapisan peptidoglikan yang tidak tertaut silang dengan kuat. Oleh sebab
itu, efek pencucian alkohol menyebabkan pelepasan kompleks Gentian violet yang tidak
terikat, yang membuat sel-sel menjadi kehilangan warna atu tidak bewarna. Menurut
Purwoko (2007), bakteri Gram negatif yang ditandai dengan warna merah karena sifat
dinding selnya tidak memiliki afinitas kuat terhadap zat warna utama (Gentian violet)
sehingga kompleks tesebut larut sewaktu pemberian larutan pemucat kemudian
mengambil zat warna kedua (Fuchsin) yang bewarna merah.
J. Daftar Pustaka
Campbell, N.A., Reece, J.B., & Mitchell, L.G. (2003). Biologi Jilid 2 Edisi Kelima Alih
Bahasa: Wasmen. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Dwidjoseputro. 1994. Teknik Pembuatan Medium. Jakarta: Erlangga.
Hadiotomo, Ratna Siri. 1990. Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek. Jakarta : Pt Gramedia.
Irianto, Koes.2006, “Mikrobiologi Menguak Dunia Mikroorganisme Jilid I” Bandung :
Irama Widia
Judoamidjojo, Muljono. 1991. Teknologi Fermentasi. Bogor: IPB.
Karmana. (2008). Biologi. Jakarta: PT. Grafindo Media Pratama.
Pelczar, M. J., Chan, E.C.S. 2007. Elements of Microbiology. Mc Graw Hill Book
Company: New York.
Pertiwi. (2017). Identifikasi Mikroba Metode Pewarnaan Gram. Jurnal Praktikum
Mikrobiologi, 2-7.
Purwoko, Tjahjadi. (2007). Fisiologi Mikroba. Jakarta : Bumi Aksara
Razali, U.1987. Mikrobiologi Dasar. Jatinangor: FMIPA UNPAD.
Waluyo, L. 2004. Mikrobiologi Umum. Malang: Universitas Muhammadiyah.