Anda di halaman 1dari 4

Nama/ Kelas :

Kelompok :
LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
YAYASAN PENDIDIKAN PANCA DHARMA PEKANBARU
SMA DHARMA LOKA PEKANBARU
TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PEWARNAAN BAKTERI

Mata Pelajaran : Biologi


Kelas/ Semester : X/I
Materi : Archaebacteria dan Eubacteria
Pertemuan ke- :2
Alokasi Waktu : 2x40’
Tujuan : 1. Melakukan pewarnaan sederhana untuk mengamati bentuk sel bakteri

A. Teori Dasar

Bakteri adalah domain yang terdiri dari makhluk hidup yang tidak memiliki membran inti
(prokariota). Bakteri memiliki beragam variasi bentuk,seperti coccus, basil, dan spiral, serta
dapat hidup soliter maupun berkoloni.Habitat bakteri sangat bervariasi, dari air, tanah, udara,
hingga dalam tubuhhewan, (Betsy dan Keogh. 2005).

Bakteri umumnya tidak memiliki pigmensehingga tidak berwarna dan hampir tidak kelihatan
karena tidak kontrasdengan medium dimana mereka hidup. Oleh karena itu, perlu
dilakukanpewarnaan agar bakteri tampak jelas bila diamati dengan mikroskop (Harleydan
Presscot, 2002). Tujuan pewarnaan yaitu :
 Mempermudah melihat bentuk jasad, baik bakteri, ragi, ataupu fungi.
 Memperjelas ukuran dan bentuk jasad.
 Melihat struktur luar dan kalau memungkinkan juga struktur dalam jasad.
 Melihat reaksi jasad terhadap pewarna yang di berikan sehingga sifat-sifat fisik dan
kimia yang ada akan dapat di ketahui.
Pewarnaan pada bakteri dibagi menjadi tiga, yaitu :
1. Pewarnaan sederhana
Pewarnaan sederhana merupakan teknik pewarnaan yang paling banyak digunakan. Disebut
sederhana karena hanya menggunakan satu jenis zat warna untuk mewarnai organisme
tersebut. Kebanyakan bakteri mudah bereaksi dengan pewarnaan-pewarnaan sederhana
karena sitoplasamanya bersifat basofilik (suka dengan basa). Zat-zat warna yang digunakan
untuk pewarnaan sederhana umumnya bersifat alkolin. Dengan pewarnaan sederhana dapat
mengetahui bentuk dan rangkaian sel-sel bakteri. Pewarna basa yang biasa digunakan untuk
pewarnaan sederhana ialah metilen biru, kristal violet, dan karbol fuehsin yang mana
pewarnaan sederhana ini dibagi lagi menjadi dua jenis pewarnaan.
2. Pewarnaan Diferensial (Gram)
Pewarnaan Gram atau metode Gram adalah suatu metode empiris untuk membedakan spesies
bakteri menjadi dua kelompok besar, yakni gram positif dan gram negatif, berdasarkan sifat
kimia dan fisik dinding sel mereka. Pengujian ini berguna untuk mengklasifikasikan kedua
tipe bakteri ini berdasarkan perbedaan struktur dinding sel mereka yaitu:
a. Bakteri Gram Negatif
Bakteri gram negative adalah bakteri yang tidak mempertahankan zat warna metil ungu
pada metode pewarnaan Gram. Bakteri gram positif akan mempertahankan warna ungu
gelap setelah dicuci dengan alcohol, sementara bakteri gram negative tidak.
b. Bakteri Gram Positif
Bakteri gram positif adalah bakteri yang mempertahankan zat warna metil ungu sewaktu
proses pewarnaan Gram. Bakteri jenis ini akan berwarna biru atau ungu di bawah
mikroskop, sedangkan bakteri gram negative akan berwarna merah muda. Perbedaan
klasifikasi antara kedua jenis bakteri ini terutama didasarkan pada perbedaan struktur
dinding sel bakteri (Aditya,2010)

LKS_Pertemuan ke-2_Archaebateria dan Eubateria Page 1 of 4


Perbedaan relatif sifat bakteri gram positif dan gram negatif.
Sifat Bakteri garam (+) Bakteri gram negatif(-)
Komposisi dinding sel Kandungan lipid rendah (1-4%) Kandungan lipid tinggi
Ketahanan terhadap penisilin Lebih sensitif Lebih tahan
Penghambatan oleh pewarna basa (VK) Lebih dihambat Kurang dihambat
Kebutuhan nutrisi Kebanyakan spesies relatif Relatif sederhana
kompleks
Ketahanaa terhadap Lebih tahan Kurang tahan
perlakuan fisik
(Manurung, 2010).

B. Alat, Bahan dan Sumber Belajar


 Alat dan Bahan:
1. Mikroskop 6. Tusuk gigi
2. Kaca objek 7. Kentang
3. Kaca penutup 8. Metilen blue
4. Pipet tetes 9. Aquades
5. Lampu spiritus

 Sumber Belajar :
Buku Biologi Esis kelas X, Buku-buku yang relevan, PPT, gambar-gambar atau foto.

C. Langkah Kerja

1. Kentang direbus, dibelah dua, dan dibusukkan dengan cara dibiarkan terbuka selama satu
minggu.
2. Ambil sedikit lendir pada potongan kentang dengan tusuk gigi.
3. Oleskan lendir tipis pada kaca objek.
4. Keringkan preparat di depan kipas angin sambil digerak-gerakkan.
5. Teteskan metilen blue, biarkan selama 10 menit.
6. Lewatkan preparat di atas api spiritus dua sampai tiga kali.
7. Bilas hati-hati dengan aquades, keringkan lagi, tutup kaca objek dengan kaca penutup.
8. Amati di bawah mikroskop.
9. Gambar bentuk bakteri yang dapat di amati.

D. Hasil Pengamatan dan Diskusi


Hasil Pengamatan
Gambarkan bentuk bakteri yang kamu temukan dan beri keterangan!
Perbesar Mikroskop:

LKS_Pertemuan ke-2_Archaebateria dan Eubateria Page 2 of 4


Diskusi dengan Kelompokmu!

1. Pada praktikum digunakan larutan Metil Blue. Apa fungsi dari metilen blue pada percobaan
ini? Mengapa untuk mengamati bakteri perlu dilakukan pewarnaan? Jelaskan!

2. Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, Apa nama teknik pewarnaan yang kamu lakukan?
Jelaskan!

3. Pada tahun 1884, seorang dokter dari Denmark, Hans Christian Gram mengembangkan teknik
pewarnaan untuk mengetahui jenis bakteri berdasarkan ketebalan peptidoglikannya. Dari hal itu,
bakteri dapat digolongkan menjadi Bakteri Gram Positif dan Bakteri Gram Negatif.

a. Apakah yang kamu ketahui mengenai teknik pewarnaan bakteri?

_______________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________

b. Buatlah table perbedaan Bakteri gram positif dan bakteri gram negatif!

E. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan dan diskusi dalam kelompok yang telah dilakukan, dapat
disimpulkan bahwa:
1.
2.
3.

Catatan: Bagian dari pembelajaran hari ini yang belum saya mengerti adalah...
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________

LKS_Pertemuan ke-2_Archaebateria dan Eubateria Page 3 of 4


LKS_Pertemuan ke-2_Archaebateria dan Eubateria Page 4 of 4

Anda mungkin juga menyukai