Unit Pembelajaran 01
KLASIFIKASI MAKHLUK
HIDUP
MATA PELAJARAN BIOLOGI MADRASAH ALIYAH
Penanggung Jawab
Direktorat GTK Madrasah
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam
Kementerian Agama Republik Indonesia
Penyusun
Tinia Leyli Shofia Ahmad
Lilik Muntamah
Andri Adi Mustika
Sri Suripti
Tina Yulistania
Reviewer
Ade Suryanda
Copyright © 2020
Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah
Muhammad Zain
B. Tujuan
D. Sasaran
E. Petunjuk Penggunaan
Unit Pembelajaran dalam modul ini dibagi dalam 2 topik, dengan total
alokasi waktu yang digunakan diperkirakan 25 Jam Pembelajaran:
1. In Service Learning 1 : 12 JP
2. On Service Learning : 9 JP
3. In Service Learning 2 : 4 JP
B. Organisasi Pembelajaran
Unit Pembelajaran ini disusun sebagai salah satu aternatif sumber belajar
bagi guru maupun peserta didik untuk memahami materi klasifikasi makhluk
hidup. Melalui pembahasan materi pada Unit Pembelajaran ini, guru dapat
memiliki dasar pengetahuan untuk mengajarkan materi tersebut kepada peserta
didik. Sementara bagi peserta didik, dapat digunakan sebagai sumber belajar
untuk mencapai kompetensi dasar yang ditetapkan.
Unit Pembelajaran ini dilengkapi dengan target kompetensi/capaian
pembelajaran guru maupun peserta didik agar terjadi sinkronisasi antara
kompetensi yang harus dimiliki guru dengan kompetensi dasar yang harus
dikuasai peserta didik. Bahan bacaan sengaja disusun secara singkat dan padat
sehingga diharapkan memudahkan guru dan peserta didik dalam memahami
konten dan menghindarkan dari kesalahan konsep. Aplikasi klasifikasi makhluk
hidup dalam dunia nyata serta integrasi nilai-nilai keislaman akan mendorong
pembelajaran yang kontekstual sekaligus menanamkan nilai-nilai karakter peserta
didik. Unit Pembelajaran juga dilengkapi contoh alternatif aktivitas pembelajaran,
lembar kegiatan peserta didik (LKPD), dan contoh kisi-kisi pengembangan
intrumen penilaian HOTS guna memudahkan guru dalam merancang
pembelajaran yang sesuai dengan daya dukung madrasah dan karakteristik
peserta didik. Di akhir Unit Pembelajaran terdapat latihan tes formatif yang dapat
dijadikan intrumen penilaian diri bagi guru sebelum melaksanakan Asesmen
Kompetensi Guru (AKG) maupun peserta didik dalam hal penguasaan materi.
Tentu kita pernah pergi berbelanja ke pasar atau supermarket. Kita akan
lebih mudah menemukan apa yang kita cari karena penataan sayur, buah, dan
bahan makanan lain sudah dibuat berkelompok. Seperti yang terlihat pada
Gambar 2, selain memudahkan, pengelompokan ini juga terlihat indah dan
menarik.
ج ِم ۡنهُ َح ٗبا ُّمت ََرا ِكبٗ ا ُ َض ٗرا نُّ ۡخ ِر ِ س َما ٓ ِء َما ٓ ٗء فَأ َ ۡخ َر ۡجنَا بِ ِهۦ نَبَاتَ ُك ِل ش َۡي ٖء فَأ َ ۡخ َر ۡجنَا ِم ۡنهُ خَّ ِي أَنزَ َل ِمنَ ٱل
ٓ َوه َُو ٱ َّلذ
ُ ش ِب ٍۗه ٱن
ظ ُر ٓو ْا َ َّٰ َٱلر َّمانَ ُم ۡشتَ ِب ٗها َوغ َۡي َر ُمت
ُّ ٱلز ۡيتُونَ َو ٖ ت ِم ۡن أَ ۡعن
َّ َاب َو ٖ َّة َو َج َّٰنٞ َان دَانِيٞ ط ۡل ِع َها قِ ۡن َو
َ َو ِمنَ ٱلنَّ ۡخ ِل ِمن
ٖ َِإ َل َّٰى ثَ َم ِر ِهٓۦ ِإذَآ أَ ۡث َم َر َويَ ۡن ِع ۚٓ ِهٓۦ ِإ َّن فِي َّٰذَ ِل ُك ۡم ََلٓ َّٰي
٩٩ َت ِلقَ ۡو ٖم ي ُۡؤ ِمنُون
Artinya: “Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu kami
tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh tumbuhan, maka Kami
keluarkan dari tumbuh tumbuhan itu tanaman yang menghijau, Kami
keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari
mayang kurma mengurai tangkai tangkai yang menjulai, dan kebun kebun
anggur, dan (Kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang
tidak serupa. Perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah, dan
(perhatikan pulalah) kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian
itu ada tanda tanda kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman” (Q.S.
Al-An’am:99).
ٞ ِت ُّم ۡختَ ِلفًا أَ ۡل َّٰ َونُ َه ۚٓا َو ِمنَ ۡٱل ِجبَا ِل ُجدَ ُۢدُ ب
رٞ ۡيض َو ُحم ٖ س َما ٓ ِء َما ٓ ٗء فَأ َ ۡخ َر ۡجنَا بِِۦه ثَ َم َّٰ َر
َّ ٱَّلل أَنزَ َل ِمنَ ٱل
َ َّ أَ َل ۡم ت ََر أَ َّن
َ َّ ف أَ ۡل َّٰ َونُهُۥ َك َّٰذَل ٍِۗكَ ِإنَّ َما يَ ۡخشَى
ٱَّلل ِم ۡن ٌ ب َو ۡٱَل َ ۡن َّٰعَ ِم ُم ۡختَ ِل
ِ ٓاس َوٱلد ََّوا ِ َّ َو ِمنَ ٱلن٢٧ ٞسود ُ يب ُ ِف أَ ۡل َّٰ َونُ َها َوغ ََراب ٌ ُّم ۡختَ ِل
ٍۗ
٢٨ ور ٌ ُغف َ يز ٌ ع ِز َ َّ ِعبَا ِد ِه ۡٱلعُ َل َّٰ َٓم ُؤ ْا ِإ َّن
َ ٱَّلل
Artinya: “Lalu Kami tumbuhkan biji bijian di bumi itu. Anggur dan sayur-
sayuran. Zaitun dan pohon kurma. Kebun kebun (yang) lebat. Dan buah-
buahan serta rumput-rumputan” (QS. ‘Abasa:27-31).
َ كةِ َف َق َال أَۢنبٔٔلوِن بأَ أس َمآءِ َ َٰٓه لؤ ََلٓ ِء إن لكنتل أم َصَٰ ِدق
ِني
َ َٰٓ َ َ َ َ َّ َ َ َ َ أ َ أ َ ٓ َ ل َّ َ ل َّ َ َ َ ل أ َ َ أ
ِ ِ ِ ِ ِوعلم ءادم ٱۡلسماء ُكها ثم عرضهم َع ٱلملئ
Klasifikasi 2 Kingdom
Ilmuwan dari Yunani yaitu Aristoteles adalah yang pertama
memperkenalkan sistem klasifikasi pada organisme. Dimana, ia mengelompokkan
organisme menjadi 2 kingdom yaitu kingdom plantae (tumbuhan) dan kingdom
animalia (hewan).
Kingdom plantae meliputi semua tumbuhan (tidak bergerak) dan kingdom animalia
meliputi semua hewan (bergerak). Kendati demikian, sistem klasifikasi 2 kingdom
ternyata masih memiliki banyak kekurangan di antaranya:
1. Tidak bisa membedakan organisme eukariot dan prokariot, organisme
uniseluler dan multiseluler serta organisme fotosintetik dan organisme non
fotosintetik.
2. Banyak makhluk hidup yang tidak termasuk dalam kategori manapun.
3. Tidak menggunakan karakteristik lain seperti struktur sel, sifat dinding sel, cara
memperoleh makanan, habitat, reproduksi, dan hubungan evolusi dalam
pengklasifikasian.
Klasifikasi 3 Kingdom
Sistem klasifikasi 3 kingdom ditandai dengan adanya kelompok organisme
yang tidak termasuk ke dalam kingdom tumbuhan maupun hewan seperti Euglena
dan jamur lendir. Oleh karena itu, organisme tersebut dikelompokkan ke dalam
kingdom baru yaitu kingdom protista. Klasifikasi 3 kingdom ini diperkenalkan oleh
Ernst Haeckel, seorang ahli biologi kebangsaan Jerman. Dimana, ada 3 klasifikasi
organisme yaitu plantae (tumbuhan), animalia (hewan), dan protista.
Klasifikasi 5 Kingdom
Klasifikasi 5 kingdom dikemukakan oleh Robert H. Whittaker pada tahun
1969, dimana ia mengusulkan bahwa fungi harus dikelompokan ke dalam kingdom
tersendiri karena fungi tidak dapat berfotosistesis melainkan menyerap nutrisi dari
organisme lain.
Selain itu, fungi juga berbeda dengan tumbuhan dalam beberapa hal seperti
komponen dinding sel dan cara reproduksi. Maka dalam klasifikasi 5 kingdom ini
meliputi, plantae (tumbuhan), animalia (hewan), protista, monera, dan fungi (jamur).
Klasifikasi 6 Kingdom
Pada tahun 1977, seorang ilmuwan Carl Woese membagi lagi kingdom
monera berdasarkan perbedaan komponen dinding sel dan RNA ribosomnya
menjadi Archaebacteria dan Eubacteria, sehingga didapatkan 6 kingdom yaitu
Archaebacteria, Eubacteria, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia.
Klasifikasi 3 Domain
Pada akhir abad ke dua puluh penelitian molekular dan kladistika
menyebabkan berkembangnya sistem tiga domain. Skema yang diterima saat ini
mengenali tiga kelompok dasar 2 domain prokariota yaitu Bakteria dan Arkea, dan
satu domain eukariota yang disebut Eukarya. Domain Bakteria dan Arkea berbeda
dalam sejumlah struktur biokimiawi dan fungsional penting.
Domain Eukarya saat ini dibagi menjadi kingdom-kingdom, namun jumlah
pasti kingdom masih diperdebatkan. Para biolog umumnya menyetujui kingdom
Plantae, Fungi, dan Animalia. Kingdom-kingdom ini terdiri atas eukariota-eukariota
multiseluler yang berbeda dalam hal struktur pengembangan dan cara
2. Bakteri (Eubacteria)
Bakteri (juga dikenal sebagai eubacteria atau "bakteri sejati") adalah sel
prokariotik yang umum dalam kehidupan sehari-hari manusia, lebih banyak dari
archaebacteria. Eubacteria dapat ditemukan hampir di mana-mana dan banyak
dikaitkan dengan sesuatu yang buruk, namun namun disisi lain bakteri sebenarnya
3. Eukarya (Eukariota)
Domain eukarya atau eukariota memiliki anggota organisme uniseluler
maupun multiseluler dengan eukariotik (memiliki membran inti sel). Dan
merupakan domain terbesar dengan anggota yang berasal dari kingdom protista,
fungi, plantae, dan animalia.
Eukarya memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Eukarya memiliki sel eukariotik.
b. Seperti Bakteri, mereka memiliki membran yang terdiri dari rantai asam lemak
tidak bercabang yang melekat pada gliserol oleh hubungan ester.
c. Tidak semua Eukarya memiliki sel dengan dinding sel, tetapi bagi Eukarya
yang memiliki dinding sel, dinding itu tidak mengandung peptidoglikan.
d. Eukarya resisten terhadap antibiotik antibakteri tradisional tetapi sensitif
terhadap sebagian besar antibiotik yang memengaruhi sel eukariotik.
e. Eukarya mengandung rRNA yang unik untuk Eukarya yang ditunjukkan dengan
adanya daerah molekuler yang sangat berbeda dari rRNA Archaea dan
Bacteria.
Empat kingdom Eukarya yang umum dikenal yaitu:
1. Protista: Protista adalah organisme eukariotik sederhana yang didominasi oleh
uniseluler. Contohnya termasuk jamur lendir, euglenoids, alga, dan protozoa.
2. Fungi: Fungi adalah organisme uniseluler atau multiseluler dengan jenis sel
eukariotik. Sel memiliki dinding sel tetapi tidak diatur ke dalam jaringan.
Mereka tidak melakukan fotosintesis dan memperoleh nutrisi melalui
penyerapan. Contoh termasuk jamur kantung, jamur klub, ragi, dan jamur.
3. Plantae: Tumbuhan adalah organisme multiseluler yang tersusun dari sel
eukariotik. Sel-sel tersebut disusun menjadi jaringan dan memiliki dinding sel.
1 2 3 4 5
A 1 0 1 0 0
B 1 0 0 0 0
C 0 1 0 0 1
D 0 1 0 1 1
7. Mulai dengan melihat mana hubungan yang paling dekat dengan mencari
pasangan dengan persamaan terbesar.
8. Meletakkan pasangan-pasangan tersebut pada bagian paling atas dari pohon.
Dengan Koefisien
Langkah 1 sampai dengan 5 sama dengan langkah membuat fenogram tanpa
koefisien.
6. Menghitung koefisien kesamaan
Kesamaan AB = 4/5 = 0,8
Kesamaan AC = 1/5 = 0,2
Kesamaan AD = 0
Kesamaan BC = 2/5 = 0,4
Kesamaan CD = 4/5 = 0,8
7. Menyusun matriks kesamaan dalam tabel.
A B C D
A 1
B 0.8 1
C 0.2 0.4 1
D 0 0,2 0.8 1
P C D
P 1
C ? 1
D ? 0.8 1
P C D
P 1
C 0.3 1
D 0.1 0.8 1
P Q
P 1
Q ? 1
P Q
P 1
Q 0.2 1
1 2 3 4 5
Outgroup 0 0 0 0 0
A 1 0 1 0 0
B 1 0 0 0 0
C 0 1 0 0 1
D 0 1 0 1 1
6. Membuat tabel perubahan jumlah evolusi di bawah ini, diurut dari perubahan
paling sedikit ke paling banyak.
Suatu takson adalah polifiletik jika anggotanya diturunkan dari dua atau
lebih nenek moyang. Suatu takson disebut parafiletik jika suatu kelompok yang
Pengayaan
Tahapan Membuat Kladogram dengan Sofware NTSYSpc 2.2
Analisis filogenetik menggunakan NTSYS menggunakan empat konsep dasar,
yaitu:
A. memasukkan dan menyimpan data pada ntedit.exe tables,
2. Buka NTEDIT.exe, buka file Ms Excel 1997-2003 (.xls) tadi dengan cara:
a. Klik "File", lalu "import excel", lalu "using OLE". Akan muncul jendela yang
menanyakan apakah kita akan menulis ulang matriks yang kosong
("Overwrite empty matrix?").
b. Klik "Yes". Cari file Ms Excel 1997-2003 (.xls) yang tadi disimpan. Maka
NTEDIT akan terisi otomatis dengan data yang kita masukkan di Ms Excel
tadi
c. Simpan data dalam.NTS dengan mengklik "File" lalu "save file as". Tulis nama
file Pada tahap ini, file excel berisi data biner sudah dikonversi menjadi
format .NTS
d. Tutup NTEDIT
e. Contoh tampilan seperti pada Gambar 14.
i. Klik gambar dendogram (berwarna merah) di pojok kiri bawah, maka akan
muncul dendogram/kladogramnya
j. Pada tampilan dendogram dapat dilakukan penambahan Judul, pengeditan
huruf, dan garis dendogram. Caranya, klik "Options"
k. Setelah selesai mengedit, klik "File", klik "save metafile". Tulis nama file
dendogram
l. Koefisien di bagian bawah dendogram menunjukkan nilai kesamaan atau
ketidaksamaan.
E. Aktivitas Pembelajaran
1. Contoh LKPD 1
Lembar kerja peserta didik dikembangkan agar peserta didik mampu mencapai
tujuan pembelajaran. Contoh Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang dapat
digunakan dalam pembelajaran di kelas adalah sebagai berikut.
Nama Peserta didik : 1. ………………………… 4. …………………………
2. ………………………… 5. …………………………
3. ………………………… 6. …………………………
Kelas :......................................................
Hari/tanggal :......................................................
Tujuan Pembelajaran:
Melalui diskusi kelompok, peserta didik dapat:
3.3.1 Menjelaskan prinsip klasifikasi
3.3.2 Menjelaskan dasar klasifikasi
3.3.3 Menjelaskan sistem klasifikasi
3.3.4 Menerapkan dasar klasifikasi
3.3.5 Membedakan sistem klasifikasi
Pengantar:
Allah menciptakan makhluk hidup dalam bentuk yang sangat beragam.
Indonesia merupakan negara kepulauan yang di dalamnya Allah memberikan
berkah berupa keanekaragaman hayati yang luar biasa besar. Untuk
mempermudah mempelajari keanekaragaman, perlu dibuat klasifikasi
berdasarkan ciri-ciri yang ditemukan.
Berkembangannya ilmu dan teknologi membuat dasar klasifikasi terus
berkembang. Sehingga klasifikasi yang dilakukan merupakan suatu hipotesis
yang terus berjalan dan tidak pernah selesai.
Simpulan:
Tujuan Pembelajaran:
Melalui diskusi dan praktikum kelompok, peserta didik dapat:
4.3.1 Mengidentifikasi makhluk hidup
4.3.2 Mengelompokkan makhluk hidup
4.3.4 Membuat kunci determinasi sederhana
Pengantar:
Kunci determinasi adalah suatu kunci yang digunakan untuk mengidentifikasi
makhluk hidup berupa keterangan tentang ciri-ciri makhluk hidup. Identifikasi
merupakan kegiatan dasar dalam taksonomi. Identifikasi mencakup dua
kegiatan, yaitu klasifikasi dan tata nama. Salah satu kunci identifikasi ada yang
disusun dengan menggunakan ciri-ciri taksonomi yang saling berlawanan. Tiap
langkah dalam kunci tersebut terdiri atas dua alternatif (dua ciri yang saling
berlawanan) sehingga disebut kunci dikotomis. Tiap langkah dalam kunci
tersebut dinamakan kuplet yang terdiri atas dua bait pernyataan atau lebih.
Tujuan Pembelajaran:
Melalui diskusi dan praktikum kelompok, peserta didik dapat:
4.3.3 Menyajikan tabel karakter
4.3.5 Membuat fenogram
4.3.6 Membuat kladogram
4.3.7 Menentukan pengelompokan takson pada kladogram
Pengantar:
Kunci determinasi adalah suatu kunci yang digunakan untuk mengidentifikasi
makhluk hidup berupa keterangan tentang ciri-ciri makhluk hidup. Identifikasi
merupakan kegiatan dasar dalam taksonomi. Identifikasi mencakup dua
kegiatan, yaitu klasifikasi dan tata nama. Salah satu kunci identifikasi ada yang
disusun dengan menggunakan ciri-ciri taksonomi yang saling berlawanan. Tiap
langkah dalam kunci tersebut terdiri atas dua alternatif (dua ciri yang saling
berlawanan) sehingga disebut kunci dikotomis. Tiap langkah dalam kunci
tersebut dinamakan kuplet yang terdiri atas dua bait pernyataan atau lebih.
4. Kladogram
5. Pengelompokan takson
A. Tes Formatif
4. Tabel di bawah ini, meskipun tidak diisi secara lengkap, namun informasi
datanya dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan berikut.
Kategori
Hewan I Hewan II Hewan III Hewan IV
Takson
Kelas Amphibia
Ordo Anura Anura
Famili Ranidae Bufonidae Bufonidae
Genus Limnonectes Ansonia Bufo Limnonectes
Spesies Blythii Longidigita melanostictus Macrodon
Berdasarkan karakter pada tabel di atas, keempat jenis hewan tersebut dapat
disusun dalam kladogram sebagai berikut.
3. 4.
A. 1
B. 1 dan 2
C. 1 dan 3
D. 1 dan 4
E. 4
A. 1
B. 2
C. 3
D. 1 dan 2
E. 1 dan 3
11. Ketika memulai pembelajaran, Pak Miko membagi siswa ke dalam beberapa
kelompok kecil secara heterogen. Lalu, siswa membuat rencana apa yang
akan dilakukan sesuai dengan panduan pada LKPD, dilanjutkan berdiskusi
untuk mencari tau langkah dalam penyelesaian masalah dan merancang hasil
kerja.
Kegiatan yang dilakukan Pak Miko tersebut mengisyaratkan implementasi
model pembelajaran ....
A. Problem based learning
B. Project based learning
C. Cooperative learning
D. Discovery learning
E. Inquiry learning
12. Seorang guru yang akan mencari informasi tentang suatu topik atau judul
dapat menggunakan aplikasi internet yang dikenal dengan istilah mesin
pencari (search engine). Salah satu laman yang berfungsi sebagai mesin
pencari adalah ....
A. Firefox
B. Google Chrome
C. Google
D. Microsoft Edge
E. Safari
13. Ranah kognitif yang dikembangkan oleh Benjamin S. Bloom dalam edisi revisi
Anderson memiliki urutan ….
Campbell, Neil A. and J.B. Reece. 2008. Biologi. Edisi 8, Jilid 2. Jakarta: PT.
Erlangga.
Elkins, J.G. 2008. A Korarchaeal Genome Reveals Insights into the Evolution of the
Archaea. PNAS, Vol. 105, No. 23.
Gaudah, M. Gharib. 2012. 147 Ilmuwan Terkemuka dalam Sejarah Islam. Jakarta:
Pustaka Al-Kautsar.
Simon, Eric J., J.L. Dickey, K.A. Hogan, J.B. Reece. 2015. Campbell Intisari Biologi.
Edisi ke-6. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Urry, Lisa A., Michael L. Cain, Steven A. Wasserman, Peter V. Minorsky, Rebecca
B. Orr, Neil A. Campbell. 2020. Campbell Biology. 12th Edition e-Book. New
York: Pearson.
Wiley, E. O., D. Siegel-Causey, D. R. Brooks, V.A. Funk. 1991. The Compleat Cladist
A Primer of Phylogenetic Procedures. Special Publication No. 19. The
University Of Kansas Museum Of Natural History.