A. Kompetensi Inti
KI-3(Pengetahuan) :Memahami, menerapkan, menganalisis, dan
mengevaluasi tentang pengetahuan faktual,konseptual, operasional lanjut,
dan metakognitif secara multidisiplin sesuai dengan bidang dan lingkup
kerja Kimia Analisis pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks,
berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari
keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan
internasional.
KI-4 (Keterampilan) : Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan
alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta
memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja Kimia Analisis.
Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur
sesuai dengan standar kompetensi kerja.Menunjukkan keterampilan
menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik secara mandiri.Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan
gerak alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik secara mandiri.
B. Kompetensi Dasar
3.1 Menerapkan pewarnaan mikroba
4.1Melaksanakan pewarnaan mikroba
D. Tujuan Pembelajaran
Melalui proses mencari informasi, menanya, berdiskusi dan membaca
literatur yang ada peserta didik diharapkan dapat menentukan metode
dalam pewarnaan mikroba, dapat menentukan peralatan dan pereaksi yang
di gunakan dalam mempraktikkan pewarnaan mikroba, dapat
membandingkan metode pewarnaan mikroba, mengurutkan langkah-
langkah tahapan pewarnaan mikroba, dan dapat menerapkan prinsip K3
dalam pewarnaan mikroba serta mampu melaksanakan pewarnaan
mikroba dengan penuh rasa ingin tahu, tanggung jawab, disiplin selama
proses pembelajaran, bersikap jujsur, serta memiliki sikap responsif
(berpikir kritis) dan proaktif (kreatif) dan mampu berkomunikasi serta
bekerjasama dengan baik.
E. Materi Pembelajaran
Sel–sel mikroorganisme yang tidak diwarnai umumnya tampak
hampir tembus pandang (transparan) bila diamati dengan mikroskop
cahaya biasa sehingga sukar dilihat karena sitoplasma selnya mempunyai
indeks bias yang hampir sama dengan indeks bias lingkungannya yang
bersifat cair. Kontras antar sel dan latar belakangnya dapat dipertajam
dengan mewarnai sel–sel tersebut dengan zat- zat warna. Pewarna yang
paling umum digunakan adalah “pewarna sederhana“, disebut demikian
karena hanya digunakan satu jenis zat warna untuk mewarnai organisme
tersebut. Kebanyakan bakteri mudah bereaksi dengan pewarna- pewarna
sederhana karena sitoplasmanya bersifat basofilik (suka akan basa). Zat-
zat warna yang digunakan untuk pewarnaan sederhana umumnya
bersifat alkalin (komponen kromoforiknya bermuatan positif ). Pewarnaan
sederhana ini memungkinkan dibedakannya bakteri dengan bermacam–
macam tipe morfologi ( kokus, basilus, vibrio, spirilum, dan sebagainya)
dari bahan – bahan lainya yang ada pada olesan yang diwarnai. Selain itu
dapat pula diamati struktur-struktur tertentu seperti endospora. Berbeda
dengan spesimen hidup, sel–sel yang diwarnai terfiksasi pada kaca obyek
sehingga dapat disimpan sebagai dokumentasi untuk jangka waktu lama.
Pada tahun 1884, seorang ahli bakteriologi Denmark secara
kebetulan menemukan prosedur pewarnaan Gram. Pewarnaan ini
mungkin merupakan salah satu prosedur yang amat penting dan paling
banyak digunakan dalam klasifikasi bakteri. Melalui metode ini , bakteri
dapat dipisahkan secara umum menjadi dua kelompok besar yaitu:
Organisme yang dapat menahan kompleks pewarna primer ungu
kristal iodium sampai pada akhir prosedur (sel –sel tampak biru
gelap atau ungu), disebut Gram positif
Organisme yang kehilangan kompleks warna ungu kristal pada
waktu pembilasan dengan alkohol namun kemudian diwarnai oleh
pewarna tandingan safranin (sel- sel tampak merah muda ) disebut
Gram negatif.
Karena kemampuanya untuk membedakan satu kelompok bakteri
tertentu dari kelompok lainya, pewarnaan Gram disebut juga pewarnaan
diferensial.
F. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Scientific Learning
2. Model Pembelajaran : Projek Praktikum, discovery learning,diskusi
3. Metode : Ceramah, Diskusi, Tanya Jawab, Penugasan dan Praktik
H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 1 (5x45 menit)
Pertemuan ke 3
Praktikum Pewarnaan Gram
Lampiran 1
LEMBAR PENILAIAN DIRI : KI 1
skor
No Aspek yang diamati
1 2 3 4
1. Berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa
1 = tidak pernah
2 = kadang-kadang
3 = sering
4 = selalu
Kriteria penilaian :
Sangat Baik = 16-20 skor = nilai 76-100
Baik = 11-15 skor = nilai 51-75
Cukup = 5-10 skor = nilai 25-50
Lampiran 2
B C4
SOAL URAIAN !!!