(RPP)
A. Kompetensi Inti
KI-1 :Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2 :Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI-3 :Memahami, menerappkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI-4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
3.6 Menerapkan Teori Tolakan Pasangan Elektron Kulit Valensi(VSEPR) dan Teori
Domain elektron dalam menentukan bentuk molekul
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK):
1. Menentukan bentuk molekul suatu senyawa dengan menggunakan teori
VSEPR dan teori domain elektron
3.7 Menghubungkan interaksi antar ion, atom dan molekul dengan sifatfisika zat
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK):
1. Menjelaskan gaya Van der Waals dan ikatan hidrogen.
2. Menjelaskan sifat fisik suatu zat berdasarkan gaya tarik antar molekul.
4.6 Membuat model bentuk molekul dengan menggunakan bahan bahan yang ada di
lingkungan sekitar atau perangkat lunak komputer
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK):
1. Membuat model bentuk molekul suatu senyawa dengan menggunakan
perangkat lunak komputer.
4.7 Menerapkan prinsip interaksi antar ion, atom dan molekul dalam menjelaskan
sifat-sifat fisik zat di sekitarnya
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK):
1. Menjelaskan sifat fisik suatu zat dengan menerapkan prinsip interaksi antar
ion, atom, dan molekul.
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran Diskusi tipe Think Pair Share dan Kooperatif tipe
Numbered Heads Together, dengan menggali informasi dari berbagai sumber belajar
dan kegiatan diskusi berkelompok, diharapkan siswa terlibat secara aktif selama proses
belajar mengajar berlangsung, memiliki sikap kerjasama, gotong royong, toleransi,
bertanggung jawab dalam melakukan diskusi dan menyampaikan pendapat, menjawab
pertanyaan, memberikan kritik dan saran, serta dapat menganalisis informasi yang
dikumpulkan mengenai ikatan kimia, serta dapat menyajikan dan mengkomunikasikan
hasil dari penelusuran informasi yang diperoleh.
D. Materi Pembelajaran
1. Teori Lewis dan Lambang Lewis
Pada tahun 1916, G.N. Lewis, Langmuir,, dan Kosssel menjelaskan bahwa unsur gas
mulia sangat stabil karea keunikan konfigurasi elektronnya. Selain Helium yang
memiliki 2 elektron pada kulit atom terluar (duplet), kulit atom terluar gas mulia yang
lain memiliki 8 elektron (oktet). Karena kestabilannya, konfigurasi gas mulia menjadi
rujukan semua atom untuk mencapai kestabilan. Lewis mengemukakan gagasan bahwa
konfigurasi elektron dari atom-atom yang berikatan berubah sedemikian rupa sehingga
konfigurasi elektronnnya menyerupai konfigurasi elektron gas mulia.
Tabel 1. Konfigurasi Elektron Gas Mulia
Unsur Nomor Atom Konfigurasi Elektron pada Kulit Atom
He 2 2
Ne 10 2 8
Ar 18 2 8 8
Kr 36 2 8 18 8
Xe 54 2 8 18 18 8
Rn 86 2 8 18 32 18 8
Konfigurasi elektron gas mulia dapat dicapai suatu atom dengan cara membentuk
ikatan dengan atom lain. Selama pembentukan ikatan, elektron yang terlibat adalah
elektron-elektron pada kulit terluar (elektron valensi). G.N. Lewis telah
memperkenalkan suatu metode yang simpel tetapi dapt digunakan untuk menjelaskan
cara penyusunan elektron valensi dalam molekul. Metode ini menggunakan titik (•) atau
menggunakan tanda silang (×) untuk menggambarkan jumlah elektron valensi.
6. Ikatan Logam
Pada umumnya, unsur logam berwujud padat pada temperatur kamar. Hal itu
disebabkan antar logam terdapat gaya yang dapat menyatukan antaratom logam.
Unsur logam merupakan penghantar listrik dan penghantar panas yang baik. Sifat
lain dari logam adalah dapat ditempa dan diregang. Sifat dapat ditempa
dimanfaatkan untuk membuat senjata tajam. Dengan memafaatkan sifat itu, logam
dapat dibuat tipis, dibengkokkan dan dibentuk sesuai dengan keperluan. Bukti sifat
meregang dari logam adalah logam dapat ditarik hingga menjadi kawat. Hal ini
menunjukkan tiap atom saling berikatan.
Tiap atom logam memiliki kulit elektron yang belum terisi penuh, hal ini
menyebabkan elektron valensi dapat bebas bergerak dan dapat berpindah dari satu
kulit atom ke kulit atom yang lain. Dengan kata lain, elektron valensi tersebar
membaur dengan awan elektron yang menyelimuti semua logam. Oleh karena itu,
semua logam dibayangkan sebagai ion-ion positif yang diselimuti awan elektron.
7. Bentuk Molekul
Bentuk molekul adalah kedudukan atom-atom dalam molekul. Salah satu teori
yang cukup banyak digunakan untuk memperkirakan bentuk molekul adalah teori
tolakan pasangan elektron valensi. Teori menyatakan bahwa baik pasangan
elektron dalam ikatan kimia ataupun pasangan elektron yang tidak dipakai
bersama saling menolak. Pasangan elektron cenderung untuk berjauhan satu sama
lain.
8. Kepolaran Molekul
Ada kondisi umum
yang dapat membantu
memprediksi kepolaran
molekul:
a. Molekul yang
mengandung atom-atom yang sama selalu nonpolar.
b. Molekul yang mengandung atom-atom tidak sama memiliki dua kemungkinan:
Nonpolar, jika penyusunan atom-atom simetris.
Polar, jika penyusunan atom-atom tidak simetris.
Ikatan yang terbentuk dari atom-atom yang identik, misalnya Cl─Cl, rapatan
elektronnya terdistribusi secara simetris di antara kedua atom. Jika rapatan
elektronnya terdistribusi secara simetris di antara dua atom yang berikatan, molekul
yang terbentuk bersifat nonpolar. Namun apabila dalam suatu ikatan, rapatan
elektronnya tidak simetris, maka akan lebih tertarik ke atom yang lebih
elektronegatif, contohnya HCl. Hal ini disebabkan karena Cl lebih elektronegatif
daripada atom H. Dengan demikian pada molekul HCl terjadi pengutuban sehingga
molekul bersifat polar.
d. Tegangan Permukaan
Dalam cairan, tiap molekulnya dikelilingi oleh molekul lain. Namun,
molekul yang ada di permukaan tidak dikelilingi oleh tetangganya secara
sempurna, yaitu hanya dikelilingi oleh molekul samping dan bawahnya. Oleh
karena itu, harus ada kerja untuk menarik molekul ke permukaan cairan.
Dengan demikian, diperlukan energi untuk memperluas permukaan cairan.
Besar energi tersebut berbanding lurus dengan tegangan permukaan cairan.
Besar tegangan permukaan cairan bergantung pada kekuatan gaya antar
molekul. Perbedaan tegangan permukaan pada beberapa cairan terjadi karena
antarmolekul air terdapat ikatan hidrogen.
e. Titik Didih
Tiap molekul yang bergerak memiliki energi kinetik. Akibatnya, molekul
itu mampu melepaskan diri dan keluar dari permukaan menjadi wujud gas.
Peristiwa itu disebut dengan menguap. Penguapan terjadi pada seluruh bagian
disebut dengan mendidih. Temperatur pada saat mendidih disebut titik didih.
Molekul polar memiliki titik didih yang lebih besar daripada molekul nonpolar.
Hal tersebut karena gaya tarik antarmolekulnya lebih besar.
F. Media Pembelajaran
1. Media : Lembar Kerja, Video, Perangkat Lunak Chemoffice, Powerpoint
2. Alat : Peralatan Laboratorium Kimia
G. Sumber Belajar
1. Buku Peserta didik Kimia untuk Kelas X SMA Penerbit PT Wangsa Jatra Lestari
2. Internet
3. Buku/sumber lain yang relevan
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan ke-1 (1 x 45 menit)
Kegiatan Alokasi
Deskripsi
Pembelajaran Waktu
Pendahuluan 1. Memberi salam dan berdoa sebelum pembelajaran dimulai. 10
2. Mengecek kehadiran peserta didik. menit
3. Mereview materi bab sebelumnya tentang konfigurasi
elektron.
4. Memberikan motivasi dengan demonstrasi sederhana
mengenai perubahan garam dan gula akibat pemanasan.
5. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
berkaitan dengan kecenderungan suatu unsur mencapai
kestabilan.
Kegiatan Inti 1. Guru menyajikan peta konsep ikatan kimia dan 30
menjelaskan garis besar materi yang akan dipelajari. menit
2. Guru mengingatkan peserta didik tentang materi
konfigurasi elektron gas mulia.
3. Guru meminta peserta didik untuk menuliskan konfigurasi
elektron beberapa unsur di papan tulis.(HOTS)
4. Peserta didik menuliskan konfigurasi elektron beberapa
unsur di papan tulis.
5. Guru menjelaskan tentang cara menggambarkan struktur
lewis molekul.
6. Peserta didik menggambarkan struktur lewis dari beberapa
molekul di papan tulis.
Penutup 1. Peserta didik membuat kesimpulan tentang materi yang 5 menit
dipelajari.
2. Guru memberikan tugas kepada peserta didik dan meminta
peserta didik untuk mempelajari materi yang akan dihahas
di pertemuan berikutnya.
3. Guru menutup pelajaran dan memberi salam.
10
11
12
SkorPerolehan
Nilai Perolehan = × 100
Skor maksimal
PEDOMAN PENSKORAN:
SKOR
NO ASPEK KRITERIA YANG DINILAI
MAKS
Presentasi terdiri atas, Judul, Isi Materi
dan Daftar Pustaka
Presentasi sistematis sesuai materi
4
Menuliskan rumusan masalah
1 Kelengkapan Materi Dilengkapi gambar / hal yang menarik
yang sesuai dengan materi
Hanya 3 kriteria yang terpenuhi 3
Hanya 2 kriteria yang terpenuhi 2
Hanya 1 kriteria yang terpenuhi 1
Materi dibuat dalam bentuk charta /
Power Point
Tulisan terbaca dengan jelas
4
Isi materi ringkas dan berbobot
2 Penulisan Materi Bahasa yang digunakan sesuai dengan
materi
Hanya 3 kriteria yang terpenuhi 3
Hanya 2 kriteria yang terpenuhi 2
Hanya 1 kriteria yang terpenuhi 1
Percaya diri, antusias dan bahasa yang
lugas
Seluruh anggota berperan serta aktif
4
Dapat mengemukanan ide dan
3 Kemampuan presentasi berargumentasi dengan baik
Manajemen waktu yang baik
Hanya 3 kriteria yang terpenuhi 3
Hanya 2 kriteria yang terpenuhi 2
Hanya 1 kriteria yang terpenuhi 1
SKOR MAKSIMAL 12
Surabaya, Juli 2017
Mengetahui,
Kepala SMA Negeri 19 Surabaya Guru Mata Pelajaran