(RPP)
Kompetensi Dasar :
3.8 Mengevaluasi Penataan Laboratorium Kimia
4.8 Melaksanakan Penataan Alat-Alat Laboratorium Kimia
Indikator :
Membuat prosedur manual teknik penyimpanan alat-alat yang aman.
Menyimpan alat-alat kimia di tempat yang sesuai prosedur manual teknik penyimpanan
bahan yang aman.
Mencatat seluruh aktifitas penataan sesuai aturan yang berlaku.
Melaporkan hasil penataan sesuai aturan yang berlaku.
I. Tujuan
Siswa dapat membuat prosedur maual teknik penyimpanan alat yang aman sesuai
aturan yang berlaku
Siswa dapat menata alat-alat kimia di tempat yang sesuai prosedur manual teknik
penyimpanan yang aman.
Siswa dapat mencatat seluruh aktifitas penataan sesuai aturan yang berlaku.
Siswa dapat melaporkan hasil penataan sesuai aturan yang berlaku.
II. Materi Ajar
1. Peralatan praktek yang berasal dari gelas
2. Alat ukur volume di laboratorium dan cara membacanya
3. Menyusun prosedur manual teknik penyimpanan alat-alat yang aman sesuai aturan
yang berlaku
4. Membuat catatan dan laporan selama kegiatan penataan penyimpanan bahan kimia
dengan aman sesuai aturan yang berlaku.
III. Metode Pembelajaran
Diskusi- informasi
Praktek
Tugas kelompok
IV. Langkah- langkah Pembelajaran
PERTEMUAN I (45 x 2 JP)
Langkah-langkah Kegiatan Waktu
Pendahuluan - Memberi motivasi kepada siswa 10
betapa pentingnya memperhatikan
sifat- sifat bahan kimia sebelum
dilakukan penyimpanan, untuk
menjaga keamanan alat kimia
(tidak terjadi kerusakan alat) dan
keselamatan kerja.
- Menanyakan kembali kepada siswa
tentang alat-alat yang digunakan
untuk praktikum
- Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran
- Guru membentuk kelompok
Kegiatan Inti - Guru memberi contoh melalui 60
slide power poin tentang susunan
prosedur manual teknik
penyimpanan alat-alat yang aman
(mengamati)
- Melalui kelompok-kelompoknya
peserta didik menyusun prosedur
manual teknik penyimpanan alat
yang aman sesuai aturan yang
berlaku. (menanya)
- Setelah membuat prosedur manual
siswa dalam masing-masing
kelompoknya menata alat-alat
tersebut dalam lemari yang
disediakan. (eksperimen)
- Masing-masing kelompok
membuat laporan alat-alat yang
telah disusun (mengasosiasi)
- Masing-masing kelompok dengan
perwakilannya menampilkan
tentang :
1. prosedur manual yang telah
disusunnya
2. laporannya hasil praktek
(mengkomunikasi)
KERAPIAN
1 : tulisan tidak tertata alinea, paragraf dll
2 : tulisan sudah tertata alinea, paragraf tetapi jenis huruf terlalu banyak (maksimal 3
jenis)
3 : tulisan sudah tertata alinea, paragraf, terdapat 3 jenis huruf, spasi tidak menentu
4 : tulisan sudah tertata alinea, paragraf, terdapat 3 jenis huruf, spasi tersusun rapi
MATERI
1 : Menyimpang dari K.D dalam proses pembelajaran
2 : Sesuai KD dalam proses pembelajaran
3 : Sesuai KD dalam proses pembelajaran, ada pengayaan tidak sesuai KD
4 : Sesuai KD dalam proses pembelajaran, ada pengayaan sesuai KD
WAKTU MENGUMPULKAN LAPORAN
1 : Lewat 1 minggu dari waktu yang ditetapkan
2 : Lewat 1-5 hari dari waktu yang ditetapkan
3 : Lewat 1- 3 hari dari waktu yang ditetapkan
5 : Tepat waktu dari waktu yang ditetapkan
d. Penilaian Tes Uraian
No Soal skor
jumlah 100
I. Tujuan
Siswa dapat mengenakan APD sesuai prosedur
Siswa dapat menyiapkan dan mengatur peralatan sesuai dengan kebutuhan
Siswa dapat menghitung jumlah bahan kimia berdasar formula yang
dibutuhkan
Siswa dapat menimbang dan menyiapkan bahan kimia sesuai prosedur
II. Materi Ajar
APD : Alat Pelindung Diri
Agar dapat bekerja dengan aman, maka APD harus dikenakan sesuai
ketentuan yang berlaku di perusahaan. Pemilihan APD harus tepat agar
keselamatan kerja terjamin. Dalam bekerja menggunakan bahan kimia
minimal harus mengenakan jas lab, sarung tangan, masker, sepatu karet,
dll, dengan tujuan untuk melindungi badan dari kontaminasi dengan
bahan kimia. Untuk mereaksikan zat- zat berbahaya dilakukan di dalam
almari asam yang dilengkapi dengan blower yang dipastikan dapat
berfungsi dengan baik.
Praktikum menyiapkan peralatan, merangkai, menggunakan, kemudian
membongkar serta membersihkan setelah selesai.
Misalnya : Proses Destilasi
Terdiri dari:
labu didih/ labu alas bulat
Pemanas
Pendingin liebig
Pipa alonga
Selang air
Semua siswa dapat menyiapkan sekaligus merangkai dan dapat
digunakan untuk proses destilasi dengan baik.
Perhitungan Jumlah Bahan Kimia
Di semester Ganjil semua siswa telah mendapatkan pelajaran dasar-
dasar kompetensi kejuruan yaitu kimia dasar. Didalamnya sudah banyak
membahas tentang perhitungan berbagai satuan/ formula bahan kimia,
antara lain; Molaritas, Molalitas, Normalitas, prosen, Bpj, dll. Pada
kesempatan ini marilah diingat kembali dengan memperbanyak latihan
menghitung kebutuhan bahan kimia untuk keperluan tertentu. Sebelum
suatu kegiatan/ proses dilakukan, semua kebutuhan bahan kimia harus
dihitung dahulu dengan benar dan teliti.
Contoh: Untuk membuat 2 liter larutan NaOh dengan konsentrasi 0,1M,
maka berapa gram kebutuhan kita akan NaOH kristal?
Penyelesaian: gram 1
M = ------ X --------
Mr Liter
x 1
0,1= ------ . --------
40 2
X = 8 gram
Langkah membuat larutan:
kita timbang dengan benar 8 gram kristal NaOH dengan neraca
listrik/ digital
Disiapkan aquades dan bekerglass untuk melarutkan kristalnya
sedikit- demi sedikit sambil diaduk.
Setelah semua larut kita masukkan ke dalam labu takar berukuran 2
liter dengan bantuan corong, kemudian di- adkan dengan manambah
aquades sampai batas.
Tutuplah labu takar dn gojoklah ( dibolak0 balik) agar semua
homogen
Setelah selesai tuang ke botol reagen dan beri label. Ingat ! karena
zat ini basa sebelum ditutup berilah plastik dulu, agar mudah
membukanya kembali.
Cara menimbang Yang Benar
Penimbangan yang slah akan menyebabkan kesalahan dalam
perhitungan dan analisis. Oleh karena itu perhatikan cara- cara menimbang
yang benar!
1. Letakkan neraca di tempat datar dan minim ventilasi
2. Nol- kan atau tekan TARE pada tombol
3. Timbang dulu wadah atau tempat kosong untuk menimbang dan
catat hasilnya
4. Barulah timbang bahan kimia sesuai kebutuhan
5. Untuk bahan yang muudah menguap/ tidak stabil gunakan botol
timbang atau tempat lain yang bertutup rapat.
I. Tujuan
Siswa dapat memeriksa K3 kondisi peralatan yang dibutuhkab sesuai
prosedur yang berlaku
Siswa dapat mengidentifikasi bahan kimia yang dibutuhkan sesuai prosedur
yang berlaku di perusahaan
Siswa dapat memeriksa system pengamanan dan memastikan dapat
berfungsi dengan baik
Siswa dapat melaporkan penyimpangan yang terjadi sesuai prosedur yang
berlaku.
II. Materi Ajar
Tipe- tipe Bahaya Bahan Kimia sesuai MSDS
Bahan kimia pada dasarnya bersifat DANGER and POISON, bahaya dan
beracun, sehingga dalam penyimpanan dan penggunaannya harus selalu
memperhatikan sifat bahan sesuai lembar data keselamatan bahan (MSDS).
Tiap bahan kimia mempunyai MSDS sendiri- sendiri.Dalam MSDS
tercantum berbagai hal yang menerangkan tentang bahan tsb, antara lain:
rumus kimianya, nama lain, ketentuan umum, sifat racun, keamanan dalam
pengangkutan, keamanan personal, sifat fisik, dll.
Dengan mengetahui tipe bahaya bahan kimia kita diharapkan dapat bekerja
dengan aman dan selamat.
K3 Peralatan
Masing- masing peralatan mempunyai karakteristik yang berbeda, baik
peralatan manual maupun digital. Agar dapat bekerja dengan aman, perlu
dipelajari K3 peralatan yang tersedia sebaik dan seteliti mungkin. Jika
pengetahuan K3 peralatan tidak dikuasai dapat mempercepat terjadinya
kerusakan dan ketidakakuratan hasil yang diinginkan.
Minimal sebelum menggunakan peralatan periksalah:
kebersihan alat
SOP (standart operatonal prosedure)
Ruangan yang dipakai, misal: untuk ruang timbang ventilasi
diusahakan tidak ada, karena dapat mengurangi ketelitian dalam
pembacaan skala.
Macam- macam satuan / Takaran/ Formula Bahan kimia
Bahan kimia yang diperlukan suatu proses dapat berupa cairan, padatan, gas
maupun larutan. Untuk bahan padatan biasa dinyatakan dalam satuan gram/
mgram, cairan dalam ml/ cc/ liter, gas dalam ml/ dm3 dan larutan dapat
dinyatakan dalam berbagai satuan konsentrasi, missal: Molaritas, %, Bpj,
Normalitas, Molalitas, dll.
Satua- satuan ini harus dikuasai betul dalam perhitungannya termasuk
didalamnya menguasai:
- cara- cara menimbang yang benar
- cara membuat larutan
- cara mengencerkan larutan pekat dengan aman dan benar
VI. Penilaian
- Penilaian proses:
Guru meberi penilaian khusus dari hasilobservasi siswa di lab,
antara lain tentang: disiplin, kerjasama, tanggungjawab,dll.
- Tes lisan:
Sebelum praktikum tiap kelompok diberi pertanyaan lisan tentang
materi yang dipraktikkan.
- Tes tertulis:
Dapat diberikan di tengah- tengah KBM untuk mengingat kembali
materi yang telah diajarkan. Atau dapat pula sebagai evaluasi akhir
setelah 1 komptensi selesai.
Contoh soal:
1. Apa yang dimaksud dengan bahan kimia mudah terbakar?
2. Gambarkan lambing bahan kimia iritan
3. Sebutkan 3 bahan kimia yang mudah meledak!
4. Hitung kebutuhan NaOH berapa gram untuk membuat 400 ml larutan
NaOH 10% berat!
5. Berapa ml air yang harus ditambahkan pada 200 ml larutan HCl 5M agar
diperoleh larutan HCl 3M?
Catatan:
A. Kondisi alat baik dapat dioperasikan Kepala bengkel
B. Kondisi alat rusak dapat diperbaiki
C. Komdisi alat rusak tidak dapat diperbaiki
VII. Penilaian.
- Observasi: menilai sikap siswa pada saat diberi tugas diskusi dan
mencari artikel dari berbagai media.
- Tes tertulis:
Contoh soal:
1. Bagaimana cara menggunakan masker yang benar?
2. Sebutkan sumber- sumber yang menyebabkan udara
kotor!
3. Ketentuan apa yang harus diperhatikan operator
dalam mengoperasikan peralatan listrik?
UNSUR
ZAT TUNGGAL
SENYAWA
MATERI
C. HOMOGEN
CAMPURAN
C. HETEROGEN
UNSUR
Merupakan zat tunggal yang dengan reaksi kimia biasa tidak dapat
diuraikan lagi menjadi zat yang lebih sederhana.
Jumlah unsur selalu mengalami peningkatan karena kemajuan
IPTEK. Ada unsur alami dan banyak juga ditemukan unsur buatan.
Ada Unsur logam dan ada juga unsur non logam. Sampai saat ini
terdapat ± 108 unsur. Lambang Unsur akan dibahas pada KD
berikutnya.
SENYAWA
Adalah zat tunggal yang dengan reaksi kimia dapat diuraikan lagi
menjadi zat yang lebih sederhana.
Senyawa terbentu dari gabungan unsur- unsur melalui reaksi
kimia, sifat senyawa sangat berbeda dengan sifat unsur
pembentuknya. Contoh senyawa: Air (H2O), Garam dapur (NaCl),
Glukosa (C6H12O6), urea CO(NH2)2
Na (Natrium)
Logam lunak, sgt reaktif,
warna seperti perak
GARAM DAPUR
(NaCl): kristal putih Cl (klorida)
Rasanya asin gas berbau, beracun,
warna kuning kehijauan
Pada Pembentukan senyawa berlaku HUKUM PROUST, yang
menyatakan bahwa: Perbandingan massa unsur- unsur dalam
membentuk senyawa selalu tertentu dan TETAP.
Contoh: perbandingan Hidrogen dan Oksigen dalam membentuk
Air (H2O) selalu 1 : 8, artinya lihatlah tabel sbb:
Massa Massa Massa Massa
Hidrogen Oksigen H2O Zat sisa
2 gram 16 gram 18 gram -
4 gram 24 gram 27 gram 1 gram H
0,5 gram 4,0 gram 4,5 gram -
4 gram 36 gram 36 gram 4 gram O
Mohon anda cermati angka- angka yang ada dan kaitkan dengan angka banding
yang ditetapkan!
Kerjakan latihan soal berikut:
1. Jika diketahui perbandingan C : O membentuk senyawa
CO2 selalu 3 : 8, berapakah massa C dan massa O yang
diperlukan untuk menghasilkan 220 gram CO2.
2. Jika tersedia 30 gram Fe dan 16 gram S ternyata setelah
bereaksi terbentuk 44 gram senyawa FeS dan terdapat 2
gram Fe, Tentukan perbandingan Fe : S!
CAMPURAN
Terdiri dari 2 zat tunggal atau lebih, sifat zat asal masih ada dan
komposisinya sembarang.
Campuran dibedakan menjadi:
- Campuran Homogen yang selanjutnya disebut LARUTAN.
Campuran ini tidak dapat dibedakan lagi komponen
penyusunnya seolah- olah merupakan satu bagian. Contoh:
udara, larutan gula, larutan alkohol, dll. Dalam larutan selalu
tersusun dari Zat terlarut (solute) dan pelarut (solvent).
- Campuran Heterogen yang selanjutnya disebut SUSPENSI.
Campuran ini membentuk dua fase, komponen penyusunnya
sangat mudah dibedakan, contoh: camp. Air dg pasir, air dg
minyak, dll.
Banyaknya zat terlarut yang terdapat dalam larutan dapat
dinyatakan sebagai kadar dengan satuan:
PROSEN (%): menyatakan 1 bagian zat terlarut
dalam 100 bagian larutan.
Contoh Larutan gula 10 % b/b artinya dalam 100 gr larutan gula
terdapat 10 gr gula dan 90 gr air.
b. Kegiatan Inti
- Guru melakukan apersepsi tentang peranan ilmu kimia dalam
kehidupan sehari- hari.
- Guru memotivasi siswa dengan menayangkan power point ttg
pentingnya ilmu kimia.
- Pada pertemuan berikutnya dilakukan praktikum tentang
perubahan materi dan siswa dapat membedakan berbagai
peristiwa ke dalam perub. Kimia atau fisika.
- Guru memberi tugas ke tiap kelompok untuk mengelompokkan
berbagai materi kedalam golongan unsur, senyawa atau
campuran.
c. Kegiatan Akhir
Guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang materi, sifat- sifat
materi, perubahan materi dan klasifikasi materi.
VI. Penilaian.
RUMUS KIMIA
Menyatakan jenis dan jumlah atom unsur yang terdapat dalam suatu
senyawa. Angka yang menyatakan jumlah suatu unsur disebut
INDEKS dan ditulis agak ke bawah.
Rumus Kimia dibedakan menjadi:
a. Rumus Empiris (RE) : rumus yang menyatakan perbandingan
terkecil unsur-unsur dalam suatu
senyawa.
Contoh:
- Glukosa (C6H12O6) : Rumus empirisnya (CH2O)n, n=6
- Cuka (CH3COOH) : Renya (CH2O)n, n =2
b. Rumus Molekul (RM) : rumus yang menyatakan
jumlah dan jenis unsur dalam 1
molekul
Contoh:
- Asam Sulfat, H2SO4, artinya dalam 1 molekul terdapat 2 atom
H, 1 atom S dan 4 atom O
- Urea, CO(NH2)2, artinya dalam 1 molekul terdapat 1 atom C, 1
atom O, 2 atom N, dan 4 atom H. Jika 2 molekul urea semua
dikalikan 2
- Terusi, CuSO4.5H2O, artinya dalam 1 molekul terdapat 1 atom
Cu, 1 atom S, 9 atom O dan 10 atom H
Latihan Soal
PERSAMAAN REAKSI
Dalam ilmu kimia untuk menuliskan zat- zat yang bereaksi dan
zat hasil reaksi digunakan persamaan reaksi, yang secara
umum digambarkan, sbb:
pA(s) + qB(l) rC(aq) + sD(g)
P4 + O2 2P2O5
Dengan demikian jumlah unsur ruas kanan semua diX2
menjadi 4 atom P dan 10 atom O, P sudah sama , tetapi O
belum, untuk menyamakan O lihat di kanan ada 10 atom O,
kiri 5 jadi seb kiri dikali 5 dengan memberi angka koef di seb
kiri O2, shg menjadi:
P4 + 5 O2 2P2O5
Coba anda cek kanan dan kiri samakah jumlah atom-atomnya,
jika sudah pekerjaan benar. Jadi koefisien reaksinya = 1 : 5 : 2
2. Cara ALJABAR
Cara ini agak rumit karena menggunakan persamaan
matematika, jadi gunakan cara ini jika cara langsung
sudah tidak bisa.
- Misalkan semua koefisien sabagai abjad misal a,b,c, d, dst.
- Tentukan jumlah atom di kiri dan kanan dan buatlah
persamaan ruas kiri= ruas kanan
- Buatlah permisalan misal a=1, dan carilah yang lain dengan
persamaan matematika.
- Setelah semua a,b,c,d,dst ketemu masukkan ke dalam reaksi.
Latihan Soal:
Setarakan reaksi sebagai berikut:
1. H2(g) + O2(g) H2O(g)
2. C2H4(g) + O2(g) CO2(g) + H2O(g)
3. NaOH(aq) + H2SO4(aq) Na2SO4(aq) + H2O(g)
III. Metode Pembelajaran
Penugasan
Latihan Soal
Diskusi- Informasi
IV. Langkah- langkah pembelajaran
1. Kegiatan Awal
Guru menanyakan materi pelajaran yang telah lalu yaitu tentang materi
dan klasifikasi materi, dengan bertanya kepada beberapa siswa. Setelah
siswa terkondisi mengikuti pelajaran materi dilanjutkan.
2. Kegiatan Inti
- Guru menjelaskan tentang prinsip penulisan lambang unsure,
kemudian siswa diminta mencari lambing unsure- unsure lain dari
table SPU yang dimilikinya, dilanjutkan tugas menghafalkan lambing
unsure di rumah
- Guru memberikan dua contoh rumus kimia, yaitu rumus empiris dan
rumus molekul, siswa diminta membuat kesimpulan sendiri. Setelah
diberikan satu soal menghitung jumlah atom dalam suatu senyawa
siswa diminta diskusikan jawabannya. Setelah semua siswa punya
jawaban guru memberikan penguatan lagi dan disimpulkan bersama
siswa. Setelah tidak ada pertanyaan dilanjutkan latihan soal- soal
- Guru menuliskan bentuk umum persamaan reaksi dan menjelaskan
secara garis besar cara menyetarakan reaksi. Diberikan satu soal
siswa diminta mendiskusikan bagaimana agar reaksi tsb setara.
3. Kegiatan Akhir
Guru memberikan tugas menghafal lambing unsure dan latihan soal untuk
dikerjakan di rumah
V. Alat/ Bahan dan Sumber Belajar
- Tabel SPU
- Buku Kimia SMA 1B
VI. Penilaian
o Penilaian Proses : mengamati aktifitas siswa pada sat
diskusi dan mengerjakan latihan soal
o Tes Lisan : hafalan Lambang Unsur
o Tes Tertulis : soal- soal tentang lambing unsure,
rumus kimia dan persamaan reaksi di akhir kompetensi.
Contoh soal:
1. Tuliskan nama dan lambing unsure berikut:
Nama Unsur Lambang Unsur
Belerang ……………..
Barium ……………..
Boron ……………...
………………… Perak
………………… Platina
………………… Posfor
X
Suatu unsur dinotasikan dengan simbol: z
X = lambang unsur
Z = nomor atom = jumlah p=jumlah e
A = massa atom = jumlah p + n
Jadi jml n= A-Z
Proton adalah komponen penyusun inti atom yang bermuatan +
Netron adalah penyusun inti atom yang tidak bermuatan
Elektron adalah penyusun atom yang mengelilingi inti dan bermuatan –
Contoh: Hitunglah jumlah p, n dan e yang terdapat dalam
23 Na
11
Jawab : jml p =11, jml n=12 dan jml e=11
Jika suatu unsur berubah menjadi ion karena melepas atau menangkap
elektron, maka jumlah yang berubah adalah elektron saja, karena p dan n
ada di dalam inti atom.
Ion + terjadi karena atom melepas elektron
Ion – terjadi karena atom menangkap elektron.
Contoh: 40 Ca
20
40 Ca2+
20
P: 20, n:20, e:20 p:20, n:20, e:18
Latihan soal:
1. Tentukan jumlah proton, netron dan elektron dari
unsur berikut:
a. 29Cu63 b. 53I137
2. Lengkapilah tabel sbb:
No Notasi No. Atom No. Massa Proton Elektron netron
1. 24
11Na
2. 31 16
3. 65 30
4. 29 65
5. 75 33
b) Energi Ionisasi
Yaitu energi yang diperlukan untuk melepas 1
elektron dari atom netral wujud gas membentuk ion
bermuatan +1.
Jika jari- jari atom kecil, energi ionisasi besar,
karena jarak inti dg kulit terluar dekat, shg tarikan
inti makin kuat, elektron sukar lepas, dan
sebaliknya.
c) Afinitas elektron
Yaitu energi yang menyertai penangkapan 1
elektron pada atom netral membentuk ion -1.
Dalam 1 golongan dari atas ke bawah af. elektron makin kecil.
Dalam 1 perioda dari kiri ke kanan af. elektron makin besar
d) Keelektronegatifan
Yaitu suatu bilangan yang menyatakan
kecenderungan suatu unsur untuk menarik elektron
ke pihaknya relatif thd atom lain.
Dalam skala Pauling H memp.keelektronegatifan
2,1, F=4, jadi F lebih elektronegatif dibanding H.
III. Metode Pembelajaran
Penugasan
Latihan Soal
Diskusi- Informasi
IV. Langkah- langkah pembelajaran
1. Kegiatan Awal
Guru menanyakan materi pelajaran yang telah lalu yaitu tentang materi
dan klasifikasi materi, dengan bertanya kepada beberapa siswa. Setelah
siswa terkondisi mengikuti pelajaran materi dilanjutkan.
2. Kegiatan Inti
- Guru menjelaskan tentang prinsip penulisan lambang unsure,
kemudian siswa diminta mencari lambing unsure- unsure lain dari
table SPU yang dimilikinya, dilanjutkan tugas menghafalkan lambing
unsure di rumah
- Guru memberikan dua contoh rumus kimia, yaitu rumus empiris dan
rumus molekul, siswa diminta membuat kesimpulan sendiri. Setelah
diberikan satu soal menghitung jumlah atom dalam suatu senyawa
siswa diminta diskusikan jawabannya. Setelah semua siswa punya
jawaban guru memberikan penguatan lagi dan disimpulkan bersama
siswa. Setelah tidak ada pertanyaan dilanjutkan latihan soal- soal
- Guru menuliskan bentuk umum persamaan reaksi dan menjelaskan
secara garis besar cara menyetarakan reaksi. Diberikan satu soal
siswa diminta mendiskusikan bagaimana agar reaksi tsb setara.
3. Kegiatan Akhir
Guru memberikan tugas menghafal lambang unsure dan latihan soal
untuk dikerjakan di rumah
VI. Penilaian
o Penilaian Proses : mengamati aktifitas siswa pada saat
diskusi dan mengerjakan latihan soal
o Tes Tertulis : soal- soal tentang menghitung p, n, e,
letak unsure dalam SPU dan sifat- sifat periodic unsure. Contoh
soal:
1. Hitunglah jumlah p, n, dan e dalam unsure berikut:
a. 19K39 b. 18Ar40 c.14Si28 d.13Al27
2. Ion X+3 mempunyai 10 elektron dan 14 netron, berapakah
nomor atom X?
3. Kelompokkan unsure- unsure berikut ke dalam isotop, isoton
dan isobar: 6C12, 7N14, 6C14, 8O16, 7N15, 8O18.
4. Diketahui beberapa unsure dan konfigurasi elektronnya:
Unsur Konfigurasi elektron
A 2 2
B 2 7
C 2 8
D 2 8 4
E 2 8 8 2
Diantara unsure tersebut
a. unsure manakah tergolong logam mulia
b. unsure manakah tergolong alkali tanah
c. tentukan unsure yang terletak dalam 1 golongan
d. tentukan unsure yang terletak dalan 1 perioda
Volume Molar: volume 1 mol gas yang diukur pada suhu 0oC dan
tekanan 1 atm (keadaan Standar/ STP).
Dari hasil percobaan diperoleh bahwa:
: 22,4 X
VOLUME
(STP)
Latihan Soal:
1. Hitunglah massa dari zat berikut:
a. 0,01 mol CaCO3 b. 6,72 liter gas CO2 pada STP
2. Hitunglah volume gas berikut pada keadaan standar:
a. 12 gram CH3COOH b. 6,02x1022 molekul H2
Ar Ca= 40, C= 12, O= 16, H= 1
Menghitung volume pada suhu T dan Tekanan P
Jika keadaan tidak standar, maka perhitungan volume tidak lagi
menggunakan angka 22,4, tetapi menggunakan persamaan Gas Ideal,
yaitu:
P.V = n . R. T, dimana
P = tekanan (atm)
V = volume (liter)
n = mol
R = tetapan gas ideal = 0,082 lt atm/mol oK
T + suhu (Kelvin) = oC + 273
Menghitung volume dengan Hukum Avogadro
Hukum ini menyatakan bahwa pada T, P sama, gas- gas yang
bervolume sama akan mengandung jumlah mol yang sama pula.
Sehingga dapat dibuat persamaan, sbb:
Mol 1 Volume 1
=
Mol 2 Volume 2
Contoh perhitungan:
Pada suhu dan tekanan tertentu (T,P) massa 15 liter gas NO adalah 10
gram. Pada suhu dan tekanan yang sama tentukan volume dari 3,2 gram
gas CH4 (Ar C= 12, H= 1, N= 14, O= 16)
Jawab.
Gas NO Gas CH4
Gr 15 Gr 3,2
Mol = = Mol = =
Mr 30 Mr 16
= 0,5 = 0,2
Volume = 10 L Volume = x L
- Zn + 2 HCl ZnCl2 + H2
Perb. koefisien: 1 : 2 : 1 : 1
Ubah Gr Zn jd mol
mol = gr/Ar
0,1
= 6,5/65 : 0,2 mol : 0,1 mol : 0,1 mol
mol
= 0,1
PEREAKSI PEMBATAS
Terjadi jika jumlah mol zat- zat yang direaksikan tidak sesuai
dengan perbandingan koefisien, maka ada pereaksi yang sisa
dan ada yang habis. Pereaksi yang habis inilah yang disebut
pereaksi PEMBATAS dan digunakan sebagai dasar menghitung
mol yang lain. Cara mencari pembatas adalah bagilah mol
masing- masing dengan koefisiennya, yang hasil baginya lebih
kecil itulah pembatasnya.
Contoh: diketahui reaksi:
2Fe2S3 + 3O2 + 6H2O 4Fe(OH)3 + 6S
Jika kita reaksikan 2 mol Fe2O3, 2 mol O2 dan 3 mol H2O ,maka
yang habis bereaksi adalah 3 mol H2O, karena 3/6 lebih kecil
dibanding 2/2 atau 2/3. Jadi pereaksi pembatasnya adalah H 2O.
Mol Fe(OH)3 yang bereaksi = 4/6 x 3 mol = 2 mol dan mol S
yang terbentuk = 6/6 x 3 mol = 3 mol.
PENERAPAN HUKUM GAY LUSSAC
Hukum ini menyatakan bahwa:
*Jika diukur pada suhu dan tekanan yang sama volume
gas- gas yang bereaksi dan gas- gas hasil reaksi
berbanding sebagai bilangan bulat dan sederhana*
1/2x30 3/2x30
III. Metode Pembelajaran
- Diskusi- Informasi
- Penugasan
IV. Langkah- langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Awal
Menggali informasi yang dimiliki siswa tentang satuan
jumlah zat yang sering ditemui sehari- hari, misalnya
lusin, kodi, rim, dll.
Guru memberikan analogi dengan satuan jumlah
partikel di kimia yaitu mol.
2. Kegiatan Inti
Guru memaparkan tentang pengertian Ar unsure dan
Mr senyawa. Dengan 1 contoh perhitungan Mr
senyawa, siswa diberi tugas menyelesaikan beberapa
perhitungan Mr senyawa dengan diskusi bersama
teman sebangkunya.
Analogi dengan kehidupan sehari- hari guru
menjelaskan satuan Mol dalam kimia dan hubungannya
dengan massa dan volume molar. Jika siswa tidak ada
yang bertanya kegiatan dilanjutkan dengan pemberian
latihan soal untuk dibahas bersama- sama siswa dan
guru sebagai fasilitator.
Penjelasan hukum Gay Lussac dan Hukum Avogadro
serta penerapannya dalam perhitungan oleh guru
dengan satu contoh soal untuk disimpulkan bersama
cara penyelesaiannya.
3. Keagiatan Akhir
Pemberian PR
Evaluasi akhir Kompetensi dasar jika tidak ada
pertanyaan dari siswa
Jika siswa masih ada yang bertanya maka penjelasan
diulangi oleh guru atau oleh siswa yang mampu.
VI. Penilaian
- Penilaian proses: pengamatan dan memberikan tanda khusus
kepada siswa yang aktif mengerjakan soal atau yang tampil ke
depan untuk menyelesaikan soal.
- Tes tertulis: berupa soal menghitung Mr senyawa, soal
hitungan kimia, soal penerapan hokum dasar kimia.
Contoh soal:
Kerjakan soal berikut dengan jelas dan benar!
1. Jika diketahui Ar H= 1, O= 16, N= 14, S= 32, Al= 27,
hitunglah Mr senyawa berikut:
a. CH3COOH b. (NH4)2SO4
c. Al2(SO4)3.2H2O d. NH4NO3
2. Pada reaksi:
Fe + HCl FeCl3 + H2
Jika 5,6 gram Fe direaksikan dengan larutan HCl,
berapa volume gas H2 yang terbentuk pada keadaan
standar. (Ar fe= 56)
3. Jika 5 mol NH3 dan 6 mol O2 direaksikan sesuai dengan
persamaan reaksi:
4NH3 + 5O2 4NO + 6H2O
Maka tentukan:
a. pereaksi pembatasnya
b. mol gas NO yang terbentuk
c. massa H2O yang terbentuk (Ar H=1 , O= 16)
4. Pada pembakaran 100 ml gas CxHy dengan 500 ml
gas oksigen, diperoleh 300 ml uap air dan 200 ml gas
karbondiosida. Jika semua gas diukur pada suhu dan
tekanan yang sama, tentukan rumus CxHy tersebut.
Kunci jawaban:
1. a. 60 b. 132 c. 374 d. 80 ……………..nilai 10
2. Reaksi: 2 Fe + 6 HCl 2 FeCl3 + 3 H2 ...nilai 2
Koefisien: 2 : 6 : 2 : 3 ……nilai 2
Mol Fe= 5,6/56……………………………………………………nilai 2
= 0,1 mol : 0,3 mol : 0,1 mol : 0,15 mol ..nilai 2
Volume gas H2 yang terbentuk pada STP adalah
= mol X 22,4
= 0,15 X 22,4 = 3,36 liter………………………nilai 2
IKATAN ION
Yaitu ikatan yang terjadi karena adanya gaya tarik- menarik
listrik (elektrostatis) antara ion + dan ion -.
Contoh pembentukan senyawa antara atom 12Mg dengan 17Cl
adalah sebagai berikut:
12Mg : 2 8 2 melepas 2 el menjadi ion Mg2+
Terjadilah gaya tarik menarik antara ion Mg2+ dan ion Cl-,
sehingga terbentuklah senyawa MgCl2, karena jumlah
elektron yang dilepaskan harus = elektron yang diterima.
Dengan cara yang sama tuliskan rumus senyawa yang
terbentuk antara :
- unsur 13Al dengan unsur 9F
- unsur 12Mg dengan unsur 8O
Ikatan ion umumnya terjadi antara unsur logam dengan non
logam atau antara unsur yang mudah melepas elektron
dengan unsur yang mudah menangkap elektron.
IKATAN KOVALEN
o Rumus Lewis (rumus titik elektron)
Sebelum membahas ikatan kovalen , siswa perlu
mengerti bagaimana penulisan rumus lewis. Rumus ini
menggambarkan jumlah elektron terluar dengan tanda
tertentu, misal: x,o,-, dll. Contoh rumus Lewis dari 6C :
2 4, elektron terluar sebanyak 4, jadi gambarnya C
o Ikatan kovalen terjadi karena penggunaan elektron
secara bersama- sama antara 2 atom. Ikatanini banyak
terjadi pada sesama unsur non logam yang keduanya
cenderung menangkap elektron. Setelah terjadi ikatan
semua unsur harus mempunyai 8 elektron kecuali H (2
elektron).
Contoh :
- Ikatan pada senyawa O2 (8O)
8O : 2 6 O dg O
Keduanya sama- sama butuh 2 eletron untuk
mencapai kaidah oktet, karena sama- sama
butuhnya, keduanya menyumbangkan masing-
masing 2 elektron kemudian dipakai bersama-sama,
menjadi:
O O
Gambar ikatannya
O O O O
Dinamakan ikatan KOVALEN RANGKAP DUA
Dengan cara yang sama gambarkan ikatan yang
terjadi pada senyawa:
a. CO2 (6C, 8O)
b. HCN (1H, 6C, 7N)
c. N2 (7N)
O
O S O
IKATAN LOGAM
Ikatan logam adalah ikatan atom dalam suatu unsur logam.
Logam- logam mempunyai elektronegatifan yang rendah
sesuai dengan letak logam di sebelah kiri dalam SPU.
Akibatnya elektron valensi dalam atom logam bebas bergerak
ke mana- mana pada ruangan disekitar kumpulan atom tsb.
Jadi unsur logam merupakan kumpulan ion positif yang
berenang dalam lautan elektron valensi. Antara ion positif dan
elektron terjadi tarik – menarik yang menghasilkan ikatan
logam.
ANION
Metode Pembelajaran
- Diskusi- Informasi
- Penugasan
- Praktikum
Contoh Soal:
1. Ca(OH)2 (Mr =74) sebanyak 7,4 gram dilarutkan dalam air
sampai volumenya 2 liter. Tentukan Molaritas larutan
Ca(OH)2!
Jawab: gr 7,4
Mol Ca(OH)2 = = = 0,1 mol
Mr 74
d[A] d[C]
V =- atau V = +
dt dt
Sesuai dengan koefisien reaksi berlaku:
VA : VB : VC : VD = p : q : r : s
Contoh :
20 gram besi direaksikan dnegan larutan HCl sebanyak 500 mL. Jika dalam
waktu 5 menit terdapat 8,8 gram besi, tentukan laju berkurangnya besi.
Diketahui Ar Fe= 56.
Jawab:
Massa Fe yang bereaksi = (20 – 8,8) gram = 11,2 gram
Mol Fe yang bereaksi = 11,2/56 = 0,2 mol
[Fe] yang bereaksi = mol/ L = 0,2/0,5 = 0,4 M
Waktu = 5 menit = 5 X 60 = 300 detik
Jadi V Fe = - 0,4 M/ 300 dt = -0,00113 M/dt
Tanda – menunjukkan bahwa Fe semakin berkurang dan laju
pengurangannya = 0,00113 M/dt
C. PERSAMAAN LAJU REAKSI
Laju reaksi dipengaruhi oleh konsentrasi pereaksi bukan oleh konsentrasi
hasil reaksi. Makin besar konsentrasi pereaksi, laju akan makin besar,
begitu juga sebaliknya. Sehingga persamaan laju reaksi bergantung pada
konsentrasi pereaksi dan berbanding lurus dengan konsentrasi.
Untuk reaksi: pA + qB rC + sD
Secara Umum persamaan laju dinyatakan sbb:
X Y
V = k [A] [B]
Data 3 V3 k3 A3 x B3 y
= =
Data 2 V2 k2 A2 B2
Mencari harga y : pilih data B beda, A tetap, misal data 1,2, dengan cara
sama diperoleh persamaan:
y
0,02 0,2
= 2 = 2y
0,01 0,1 y=1
b. Menghitung harga k
Harga dapat dihitung dengan memasukkan salah satu data kedalam
0,01 = k (0,1)2(0,1)1
0,01 = k. 10-2.10-1
0,01 = k. 10-3
10-2
K =
10-3
K = 10 M-2dt-1
4. Katalisator
Katalis adalah suatu zat yang dapat mempercepat atau memperlambat
reaksi. Katalis yang sifatnya mempercepat reaksi disebut katalisator.
Sedangkan yang sifatnya memperlambat reaksi disebut inhibitor.
Katalisator dapat mempercepat reaksi dengan cara : menurunkan harga
energi aktivasi (Ea), yaitu energi minimal yang diperlukan agar reaksi
dapat berlangsung.
Lihatlah grafik sbb:
Energi
(KJ)
Reaksi tanpa katalisator
Reaksi dengan katalisator
Koordinat reaksi
◘ Jenis katalis
Berdasarkan wujudnya katalis dibedakan menjadi:
a. katalis Homogen: jika wujud katalis = wujud zat pereaksinya
Katalis NO2 (gas) digunakan untuk reaksi SO2 dan O2 (gas)
b. katalis heterogen: jika wujud katalis berbeda dari wujud zat pereaksinya.
Contoh: katalis Ni (padat) digunakan untuk reaksi C2H4 dan H2 (gas)
◘ Pemakaian Katalis di Industri
Dalam industri kimia penggunaan katalis sangat penting karena akan
mempercepat proses, shg secara ekonomi sangat menguntungkan.
Contoh:
1) Dalam industri pembuatan amoniak atau pupuk UREA menurut
proses Haber digunakan katalis Besi (II) Oksida menurut reaksi:
+FeO
N2 + 3H2 2NH3
Amoniak (NH3) digunakan sebagai bahan dasar pembuatan urea
2) Dalam industri pembuatan Asam Sulfat menurut proses Kontak
digunakan katalis vanadium pentaoksida (V2O5) menurut reaksi:
2SO2 + O2 2SO3
SO3 sebagai bahan dasar untuk pembuatan asam sulfat.
VI. Penilaian
Ujian tertulis (pengetahuan)
Ketrampilan melakukan percobaan & pengamatan
(ketrampilan)
Observasi (sikap)
Soal Pengetahuan:
Jawablah dengan singkat dan jelas!
1. Tentukan molaritas dari 9,8 gram H2SO4 dalam larutan yang
bervolume 2 liter. (Ar H=1, S=32, O=16)
2. Hitunglah massa NaOH yang terdapat dalam 250 ml larutan NaOH
0,5 M (Ar Na= 23, O= 16, H= 1)
3. Suatu reaksi: A + B C, diperoleh data sbb:
N0 [A] Molar [B ] Molar V (M / dt)
1. 0,1 0,1 0,015
2. 0,2 0,1 0,060
3. 0,3 0,2 0,540
a. Tentukan masing- masing orde A dan B
b. Tentukan harga k
c. Tentukan persamaan laju
4. Gambarkan grafik untuk reaksi orde dua!
5. Bila suhu suatu reaksi dinaikkan 10oC, maka kecepatan reaksinya
akan menjadi dua kali lipat. Kalau pada toC reaksi berlangsung
selama 160 menit, hitunglah berapa waktu yang diperlukan untuk
reaksi pada suhu (t + 40)oC
6. Sebutkan faktor- faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan masing-
masing berikan penjelasan singkat!