( RPP )
Standar kompetensi :
Kompetensi dasar :
3.1 Menerapkan penyimpanan alat atau instumen untuk pemeriksaan laboratorium medik
4.1 Melakukan penyimpanan alat atau instrumen untuk pemeriksaan di laboratorium medik
Indikator :
A. Tujuan
1. Disiplin ( dicipline )
2. Tekun ( diligence )
3. Tanggung jawab ( responsibyliti )
4. Ketelitian ( carefullnes )
B. Materi pembelajaran
Laboratorium sering diartikan sebagai suatu ruang atau tempat dilakukannya atau penelitian.
laboratorium diartikan dalam pengertian sempit yaitu suatu ruangan yang didalamnya terdapat
sejumlah alat-alat dan bahan praktikum. Laboratorium ialah suatu tempat dimana percobaan dan
penyelidikan dilakukan. Pengelolaan laboratorium berkaitan dengan pengelola dan pengguna,
fasilitas laboratorium (bangunan, peralatan laboratorium, spesimen biologi, bahan kimia), dan
aktivitas yang dilaksanakan di laboratorium yang menjaga keberlanjutan fungsinya. Pada dasarnya
pengelolaan laboratorium merupakan tanggung jawab bersama baik pengelola maupun pengguna.
Oleh karena itu, setiap orang yang terlibat harus memiliki kesadaran dan merasa terpanggil untuk
mengatur, memelihara, dan mengusahakan keselamatan kerja. Mengatur dan memelihara
laboratorium merupakan upaya agar laboratorium selalu tetap berfungsi sebagaimana mestinya.
Sedangkan upaya menjaga keselamatan kerja mencakup usaha untuk selalu mencegah kemungkinan
terjadinya kecelakaan sewaktu bekerja di laboratorium dan penangannya bila terjadi kecelakaan
2. Alat bantu proses percobaan seperti pinset, gunting dan pembakar bunsen/spiritus,
mortar dan alu
B. Cara Menyimpan Alat Laboratorium
1. Prinsip keamanan
Alat disimpan supaya aman dari pencuri dan kerusakan, atas dasar alat yang mudah
dibawa dan mahal harganya seperti stop watch perlu disimpan pada lemari terkunci.
Aman juga berarti tidak menimbulkan akibat rusaknya alat dan bahan sehingga
fungsinya berkurang.
2. Prinsip Kemudahan
Untuk memudahkan mencari letak masing – masing alat dan bahan, perlu diberi tanda
yaitu dengan menggunakan label pada setiap tempat penyimpanan alat (lemari, rak atau
laci).
3. Prinsip Keleluasaan
Penyimpanan alat diperlukan ruang penyimpanan dan perlengkapan seperti lemari, rak
dan laci yang ukurannya disesuaikan dengan luas ruangan yang tersedia.
4. Prinsip Keindahan
C. Metode pembelajaran
Pendekatan : CTL
Model pembelajaran : ceramah dan pembelajaran kooperatif
Pertemuan I dan II
1. kegiatan pendahuluan
2. Kegiatan inti
a. Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi guru :
Melibatkan peserta didik untuk mencari informasi yang luas dan dalam tentang
materi yang akan dipelajari
Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran , dan sumber belajar yang lain
Melibatkan peserta didik untuk berparsitipasi dalam setiap kegiatan pembelajaran
b. Elaborasi
Membiasakan peserta didik untuk membaca dan menulis yang beragam melalui
tugas – tugas tertentu yang bermakna
Mencari informasi dimedia cetak ( koran , majalah dll ) yang berkaitan dengan
materi yang akan dipelajari
Mengerjakan lembar kerja siswa
Memberikan kesempatan untuk berpikir ,m enganalisis , dan menyelesaikan masalah
tanpa rasa takut
Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif
Memfasilitasi peserta didik untuk berparsitipasi sekcara sehat untuk meningkatkan
prestasi
c. Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi guru :
Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorsi dan elaborasii peserta didik melalui
berbagai sumber
Guru bertanya jawab tentang hal – hal yang belum diketahui siswa
Membantu menyelesaikan masalah
Guru bersama siswa bertanya siswa tentang kesalahpahaman dan memberikan
penguatan
Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berparsitipasi
secara aktif dalam kegiatan pembelajaran
3. Penutup
Memberikan refleksi bersama tentang pembelajaran yang telah dilaksanakan
Menarik kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari
Menginformasikan kepada peserta didik tentang materi yang akan disampaikan pada
pertemuan berikutnya
E. Sumber belajar
F. penilaian
Penilaian dilakukan pada saat atau sesudah proses pembelajaran
1. Buret, beaker glas, objek glass, tabung reaksi, erlenmeyer, mikroskop, cawan petri, api bunsen,
labu ukur, gelas ukur.
2. Lensa okuler, lensa objektif, tubus, revolver, penjepit, penggeser, tempat preparat, lampu,
mikrometer sekrup, makrometer sekrup, diafragma, kondensor
- gelas ukur berfungsi untuk mengukur volume cairan secara tidak telitii
a. Prinsip keamanan
Alat disimpan supaya aman dari pencuri dan kerusakan, atas dasar alat yang mudah dibawa
dan mahal harganya seperti stop watch perlu disimpan pada lemari terkunci. Aman juga
berarti tidak menimbulkan akibat rusaknya alat dan bahan sehingga fungsinya berkurang.
b. Prinsip Kemudahan
Untuk memudahkan mencari letak masing – masing alat dan bahan, perlu diberi tanda yaitu
dengan menggunakan label pada setiap tempat penyimpanan alat (lemari, rak atau laci).
c. Prinsip Keleluasaan
Penyimpanan alat diperlukan ruang penyimpanan dan perlengkapan seperti lemari, rak dan
laci yang ukurannya disesuaikan dengan luas ruangan yang tersedia.
d. Prinsip Keindahan
Alat disimpan serapih mungkin agar terlihat rapih dan indah
Standar kompetensi :
Kompetensi dasar :
3.2 Menerapkan penyimpanan reagen dan bahan untuk pemeriksaan laboratorium medik
Indikator :
3.2.4 menjelaskan cara penyimpanan reagen dan bahan untuk pemeriksaan laboratoratorium medik
A. Tujuan
1. Disiplin ( dicipline )
2. Tekun ( diligence )
3. Tanggung jawab ( responsibyliti )
4. Ketelitian ( carefullnes )
B. Materi pembelajaran
Reagen merupakan alat laboratorium yang berupa cairan yang digunakan untuk mengetahui
suatu reaksi kimia atau sebagai reaktan. Reagen juga dapat digunakan untuk mengetahui
golongan darah. Reagen juga memiliki kegunaan sebagai senyawa suatu aplikasi yang
digunakan untuk mengukur atau menganalisa suatu reaksi kimia karena bantuan reagen.
Namun, dalam kimia organik reagen digunakan sebagai campuran suatu substrat pada
kondisi tertentu.
Kegunaan reagen juga untuk menciptakan suatu reaksi kimia karena tanpa suatu reaktan
tidak akan ada reaksi yang dihasilkan. Reagen juga dimaksudkan untuk kegunaan pengujian
serta menganalisis suatu bahan kimia. Reagen digunakan sebagai komponen dasar yang
dikembangkan dalam program suatu penelitian. Kegunaan reagen juga untuk mendeteksi
suatu organisme yang sulit untuk ditemukan pada perangkat biasa. Kadang reagen juga
digunakan untuk kunci sebuah produk dalam menciptakan suatu alat untuk diagnosis.
Reagen juga digunakan untuk kegiatan forensik, tes darah atau serologi dan yang lainnya.
Macam reagen sendiri ada 9 yaitu turk, hayem, BCB, reiss ecker, hcl 0,1, giemsa dan wright,
EDTA 10%, buffer wright dan von dungem. Turk digunakan untuk menghitung
leukosit. Hayem digunakan untuk menghitung jumlah eritrosit. BCB digunakan untuk
menghitung retikulosit. Reiss Ecker digunakan untuk menghitung trombosit. HCL 0,1
digunakan untuk hemoglobin. Giemsa dan wright digunakan macam-macam
leukosit. Buffer wright digunakan dalam pengenceran. EDTA 10% digunakan anti
koagulan. Von dungem digunakan dalam menghitung eosinofil.
Adapun reagen alami yang digunakan ada 6 macam yaitu fenton, grignard, collins, fehling,
milon reagen. Fenton reagen digunakan untuk membasmi zat kimia tertentu seperti
tetrakloroetina dan trichloroetylene. Grignard digunakan untuk menghasilkan suatu respon
dari campuran akil dan magnesium yang nantinya digunakan sebagai ikatan
karbon. Collins digunakan sebagai oksidan zat kompleks serta alkohol. Fehling digunakan
untuk menguji apakah ada aldehida dan gula dalam suatu zat. Milon yang digunakan untuk
mencairkan suatu logam agar mendapatkan suatu kepadatan yang diinginkan serta dapat
digunakan untuk mengetahui apakah larut protein.
Penyimpanan Reagen :
1. Hal umum yang harus menjadi perhatian di dalam penyimpanan dan penataan bahan
kimia diantaranya meliputi aspek pemisahan (segregation), tingkat resiko bahaya
(multiple hazards), pelabelan (labeling), fasilitas penyimpanan (storage facilities), wadah
sekunder (secondary containment), bahan kadaluarsa (outdate chemicals), inventarisasi
(inventory), dan informasi resiko bahaya (hazard information).
2. Pisahkan antara sediaan liquid dan solid dan klasifikasikan berdasarkan sifatnya:
flamable, mudah meledak, toxic, oksidator, korosif, infeksi, dll.
3. Disimpan dalam suatu lemari hindari bahan dari kayu
4. Kondisi ruangan harus dingin/ber ac atau dengan dilengkapi exhaust fan, lampu ruangan
pilih yang fire proof, dan kalau tidak dilengkapi dengan AC, ruangan harus punya
sirkulasi udara yg baik Karena ada beberapa reagen yg penyimpananya dibawah suhu 25
C, pantau suhu ruanganmaksimal 30 C.
5. Tempat penyimpanan harus bersih, kering dan jauh dari sumber panas atau kena
sengatan sinar matahari. Di samping itu tempat penyimpanan harus dilengkapi dengan
ventilasi yang menuju ruang asap atau ke luar ruangan. Pada penataan bahan kimiapun
diperlukan sumber literatur untuk mengetahui spesifikasi masing-masing bahan kimia
tersebut. Spesifikasi bahan kimia akan dijumpai pada buku katalog bahan.
6. Jika terjadi tumpahan yang paling baik mengatasinya dengan pasir atau dengan air kran
7. Buat sistem administrasi nya: daftar isi, jumlah stock, ED bahan, memasang perhatian
APD yg sesuai dg peruntukannya, dll.
8. Salah satu informasi penting yang harus selalu disertakan adalah lembar data
keselamatan data (Material Safety Data Sheet – MSDS)
9. Informasi MSDS disamping harus tercantum pada produksi, juga harus muncul pada
dokumen pengangkutan, penyimpanan, pengedaran dan juga pada kemasan bahan
tersebut.
C. Metode pembelajaran
Pendekatan : CTL
Model pembelajaran : ceramah dan pembelajaran kooperatif
Pertemuan I dan II
1. kegiatan pendahuluan
2. kegiatan inti
1. Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi guru :
Melibatkan peserta didik untuk mencari informasi yang luas dan dalam tentang
materi yang akan dipelajari
Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran , dan sumber belajar yang lain
Melibatkan peserta didik untuk berparsitipasi dalam setiap kegiatan pembelajaran
2. Elaborasi
Membiasakan peserta didik untuk membaca dan menulis yang beragam melalui
tugas – tugas tertentu yang bermakna
Mencari informasi dimedia cetak ( koran , majalah dll ) yang berkaitan dengan
materi yang akan dipelajari
Mengerjakan lembar kerja siswa
Memberikan kesempatan untuk berpikir ,m enganalisis , dan menyelesaikan masalah
tanpa rasa takut
Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif
Memfasilitasi peserta didik untuk berparsitipasi sekcara sehat untuk meningkatkan
prestasi
3. Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi guru :
Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorsi dan elaborasii peserta didik melalui
berbagai sumber
Guru bertanya jawab tentang hal – hal yang belum diketahui siswa
Membantu menyelesaikan masalah
Guru bersama siswa bertanya siswa tentang kesalahpahaman dan memberikan
penguatan
Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berparsitipasi
secara aktif dalam kegiatan pembelajaran
3. Penutup
Memberikan refleksi bersama tentang pembelajaran yang telah dilaksanakan
Menarik kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari
Menginformasikan kepada peserta didik tentang materi yang akan disampaikan pada
pertemuan berikutnya
E. Sumber belajar
1. Reagen merupakan alat laboratorium yang berupa cairan yang digunakan untuk mengetahui
suatu reaksi kimia atau sebagai reaktan.
4. Cara penyimpanan :
a. Hal umum yang harus menjadi perhatian di dalam penyimpanan dan penataan bahan
kimia diantaranya meliputi aspek pemisahan (segregation), tingkat resiko bahaya
(multiple hazards), pelabelan (labeling), fasilitas penyimpanan (storage facilities), wadah
sekunder (secondary containment), bahan kadaluarsa (outdate chemicals), inventarisasi
(inventory), dan informasi resiko bahaya (hazard information).
b. Pisahkan antara sediaan liquid dan solid dan klasifikasikan berdasarkan sifatnya:
flamable, mudah meledak, toxic, oksidator, korosif, infeksi, dll.
c. Disimpan dalam suatu lemari hindari bahan dari kayu
d. Kondisi ruangan harus dingin/ber ac atau dengan dilengkapi exhaust fan, lampu ruangan
pilih yang fire proof, dan kalau tidak dilengkapi dengan AC, ruangan harus punya
sirkulasi udara yg baik Karena ada beberapa reagen yg penyimpananya dibawah suhu 25
C, pantau suhu ruanganmaksimal 30 C.
e. Tempat penyimpanan harus bersih, kering dan jauh dari sumber panas atau kena
sengatan sinar matahari. Di samping itu tempat penyimpanan harus dilengkapi dengan
ventilasi yang menuju ruang asap atau ke luar ruangan. Pada penataan bahan kimiapun
diperlukan sumber literatur untuk mengetahui spesifikasi masing-masing bahan kimia
tersebut. Spesifikasi bahan kimia akan dijumpai pada buku katalog bahan.
f. Jika terjadi tumpahan yang paling baik mengatasinya dengan pasir atau dengan air kran
g. Buat sistem administrasi nya: daftar isi, jumlah stock, ED bahan, memasang perhatian
APD yg sesuai dg peruntukannya, dll.
h. Salah satu informasi penting yang harus selalu disertakan adalah lembar data
keselamatan data (Material Safety Data Sheet – MSDS)
i. Informasi MSDS disamping harus tercantum pada produksi, juga harus muncul pada
dokumen pengangkutan, penyimpanan, pengedaran dan juga pada kemasan bahan
tersebut.
Kompetensi dasar :
Indikator :
A. Tujuan
1. Disiplin ( dicipline )
2. Tekun ( diligence )
3. Tanggung jawab ( responsibyliti )
4. Ketelitian ( carefullnes)
B. Materi pembelajaran
Alat adalah benda yang digunakan untuk mengerjakan sesuatu dan mempermudah pekerjaan
kita sehari-hari. Laboratorium adalah tempat atau ruang tertentu yang dilengkapi dengan
peralatan untuk mengadakan percobaan, penyelidikan, dan lain-lain. Peralatan Laboratorium
umumnya digunakan baik untuk melakukan percobaan atau untuk melakukan pengukuran dan
mengumpulkan data. Alat ukur volume terbagi menjadi 2 yaitu :
1. Kuantitatif
Kualitatif adalah suatu alat ukur yang digunakan untuk menentukan jumlah tertentu dan hasil
pengukurannya pasti.
Yang tergolong pada alat ukur kuantitatif antara lain :
Labu Gondok / Flash Volumetric
Pipet Gondok / Pipete Volumetric
Buret
2. Kualitatif
Kualitatif adalah alat ukur yang digunakan untuk menentukan jumlah kurang lebih dan hasil
pengukurannya tidak tepat .
Yang tergolong pada alat ukur kualitatif antara lain :
Gelas Ukur / Cylinder Granduated
Pipet Ukur / Match Pipete
Pengertian Pipet adalah alat yang digunakan untuk mengambil atau memindahkan sejumlah volume
tertentu cairan
Macam-macam pipet :
a. Pipet ukur = Graduated pipettes
Fungsi : untuk mengambil , memindahkan atau memipet sejumlah volume cairan secara kurang
teliti dan tidak masuk di dalam perhitungan pada penetapan kadar. Pipet ukur terbuat dari gelas
jenis soda jernih. Mempunyai kapasitas 0,001samapi 50 ml, yang dilengkapi dengan pembagian
skala 0,001 sampai 0,1ml. Pipet ukur ada yang dilengkapi dengan pengaman dan ada juga yang di
beri garis schelbach untuk memudahkan pembacaan mesnikus.
b. Pipet volume = Pipet gondok = Volumetric pipettes
fungsi : untuk mengambil, memindahkan atau memipet sejumlah volumecairan secara teliti atau
seksama.Pipet volume terbuat dari gelas jenis soda jernih , mempunyai kapasitas0,5 samapi 100
ml. Pipet volume ada yang dilengkapi dengan pengaman.
c. Pipet kapiler = end to end pipettesGuna : untuk mengambil atau memipet sejumlah volume cairan
dalam jumlah kecil. Pipet ini memiliki daya kapileritet , sehingga untuk mengambil
cairan tidak dengan cara dihisap tetapi cukup menyentuhkanpipet tersebut pada cairan yang akan
diambil dan darah akan masuk kedalam pipet. Pipet ini sering digunakan untuk pemeriksaan
hematokritmetode mikro, penotolan sampel pada teknik kromatografi.
d. Pipet penetes = Dropping pipettes
Fungsi : untuk mengambil atau memindahkan cairan secara kasar Pipet ini tidak mempunyai skala,
mempunyai bentuk pendek, panjang dandilengkapidengan karet penghisapnya. Pada umumnya
digunakan untuk meneteskan larutan pereaksi. Satu tetes pipet ini sama dengan 0,05 ml
e. Mikropipet Pipet ini dibedakan menjadi dua bagian , yaitu bagian penghisap dan bagian pemindah.
Pipet ini tersedia dalam berbagai ukuran volumetertentu yaitu 1 sampai dengan 1000 ul. Bagian
pemindah terdiri dari dua warna , yaitu warna kuning untuk ukuran 5 samapai dengan 100 ul dan
warna biru untuk ukuran 200 sampai dengan 200 ul.
Cara Pemakaian:
A. Pipet tetes
Pertama bagian bola karet yang ada diatas pipet tetes dipencet dan tahan kemudian
dimasukkan ke dalam cairan. Saat pipet dimasukkan bola karet dipencet lalu lepaskan dan
angkat pipet dari cairan lalu pindahkan ke wadah lain. Untuk memindahkan ke dalam wadah
lain kita hanya perlu memencet kembali karet dibagian atas pipet secara perlahan,
pengambilan cairan ini sesuai dengan kebutuhan.
B. Pipet Volum
Sebelum menggunakan pipet volum kita harus pastikan bahwa kondisi pipet dalam keadaan
kering dan bersih. Lalu sediakan bola hisap yang bagus dan pasangkan ke pipet bagian atas.
Usahakan ujung pipet masuk kedalam bagian dalam bola hisap sehingga pipet ridak mudah
lepas dari bola hisap.
Untuk menyedot cairan kita harus memencet uruf A yang terdapat pada bola hisap
sedangkan untuk mengeluarkan cairan kita tinggal memencet tombol E pada bola hisap.
Pastikan cairan harus pas dengan garis batas cairan.
C. Pipet ukur
Pipet ukur memiliki tingkat ketelitian lebih rendah dibandingkan pipet volum. Pipet ukur
dapat digunakan untuk memindahkan larutan dengan volum dengan skala besar. Cara
pemakaiannya pun sama dengan pipet seukuran yatiu dengan menggunakan bola hisap.
C. Metode pembelajaran
Pendekatan : CTL
Model pembelajaran : ceramah dan pembelajaran kooperatif
1. kegiatan pendahuluan
2. kegiatan inti
1. Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi guru :
Melibatkan peserta didik untuk mencari informasi yang luas dan dalam tentang
materi yang akan dipelajari
Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran , dan sumber belajar yang lain
Melibatkan peserta didik untuk berparsitipasi dalam setiap kegiatan pembelajaran
2. Elaborasi
Membiasakan peserta didik untuk membaca dan menulis yang beragam melalui
tugas – tugas tertentu yang bermakna
Mencari informasi dimedia cetak ( koran , majalah dll ) yang berkaitan dengan
materi yang akan dipelajari
Mengerjakan lembar kerja siswa
Memberikan kesempatan untuk berpikir ,m enganalisis , dan menyelesaikan masalah
tanpa rasa takut
Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif
Memfasilitasi peserta didik untuk berparsitipasi sekcara sehat untuk meningkatkan
prestasi
3. Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi guru :
Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorsi dan elaborasii peserta didik melalui
berbagai sumber
Guru bertanya jawab tentang hal – hal yang belum diketahui siswa
Membantu menyelesaikan masalah
Guru bersama siswa bertanya siswa tentang kesalahpahaman dan memberikan
penguatan
Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berparsitipasi
secara aktif dalam kegiatan pembelajaran
3. Penutup
E. Sumber belajar
Penilaian
Indikator pencapaian
Bentuk
kompetensi teknik Instrumen
instrumrn
1. Menjelaskan pengertian Tes tertulis Uraian 1. Menjelaskan
pipet pengertian pipet
2. menjelaskan macam- Tes tertulis Uraian 2. menjelaskan
macam pipet macam-macam pipet
3. menjelaskan
3. menjelaskan perbedaan Tes tertulis Uraian perbedaan pipet
pipet kualitatif dan kualitatif dan
kuantitatif kuantitatif
4. menjelaskan
4. menjelaskan prosedur Tes tertulis uraian prosedur
pengoperasian pipet pengoperasian pipet
kualitatif dan kuantitatif kualitatif dan
kuantitatif
Kunci jawaban
1. Pengertian Pipet adalah alat yang digunakan untuk mengambil atau memindahkan sejumlah volume
tertentu cairan
2. Macam-macam pipet :
f. Pipet ukur = Graduated pipettes
Fungsi : untuk mengambil , memindahkan atau memipet sejumlah volume cairan secara kurang
teliti dan tidak masuk di dalam perhitungan pada penetapan kadar. Pipet ukur terbuat dari gelas
jenis soda jernih. Mempunyai kapasitas 0,001samapi 50 ml, yang dilengkapi dengan pembagian
skala 0,001 sampai 0,1ml. Pipet ukur ada yang dilengkapi dengan pengaman dan ada juga yang di
beri garis schelbach untuk memudahkan pembacaan mesnikus.
g. Pipet volume = Pipet gondok = Volumetric pipettes
fungsi : untuk mengambil, memindahkan atau memipet sejumlah volumecairan secara teliti atau
seksama.Pipet volume terbuat dari gelas jenis soda jernih , mempunyai kapasitas0,5 samapi 100
ml. Pipet volume ada yang dilengkapi dengan pengaman.
h. Pipet kapiler = end to end pipettesGuna : untuk mengambil atau memipet sejumlah volume cairan
dalam jumlah kecil. Pipet ini memiliki daya kapileritet , sehingga untuk mengambil
cairan tidak dengan cara dihisap tetapi cukup menyentuhkanpipet tersebut pada cairan yang akan
diambil dan darah akan masuk kedalam pipet. Pipet ini sering digunakan untuk pemeriksaan
hematokritmetode mikro, penotolan sampel pada teknik kromatografi.
i. Pipet penetes = Dropping pipettes
Fungsi : untuk mengambil atau memindahkan cairan secara kasar Pipet ini tidak mempunyai skala,
mempunyai bentuk pendek, panjang dandilengkapidengan karet penghisapnya. Pada umumnya
digunakan untuk meneteskan larutan pereaksi. Satu tetes pipet ini sama dengan 0,05 ml
j. MikropipetPipet ini dibedakan menjadi dua bagian , yaitu bagian penghisap dan bagian pemindah.
Pipet ini tersedia dalam berbagai ukuran volumetertentu yaitu 1 sampai dengan 1000 ul. Bagian
pemindah terdiri dari dua warna , yaitu warna kuning untuk ukuran 5 samapai dengan 100 ul dan
warna biru untuk ukuran 200 sampai dengan 200 ul.
3. Kuantitatif
Kuantitatif adalah suatu alat ukur yang digunakan untuk menentukan jumlah tertentu dan
hasil pengukurannya pasti.
Yang tergolong pada alat ukur kuantitatif antara lain :
· Pipet Gondok / Pipete Volumetric
· Micropipet
Kualitatif
Kualitatif adalah alat ukur yang digunakan untuk menentukan jumlah kurang lebih dan hasil
pengukurannya tidak tepat . Yang tergolong pada alat ukur kualitatif antara lain :
· Pipet Ukur / Match Pipete
. pipet tetes
4. Cara Pemakaian:
A. Pipet tetes
Pertama bagian bola karet yang ada diatas pipet tetes dipencet dan tahan kemudian
dimasukkan ke dalam cairan. Saat pipet dimasukkan bola karet dipencet lalu lepaskan dan
angkat pipet dari cairan lalu pindahkan ke wadah lain. Untuk memindahkan ke dalam wadah
lain kita hanya perlu memencet kembali karet dibagian atas pipet secara perlahan,
pengambilan cairan ini sesuai dengan kebutuhan.
B. Pipet Volum
Sebelum menggunakan pipet volum kita harus pastikan bahwa kondisi pipet dalam keadaan
kering dan bersih. Lalu sediakan bola hisap yang bagus dan pasangkan ke pipet bagian atas.
Usahakan ujung pipet masuk kedalam bagian dalam bola hisap sehingga pipet ridak mudah
lepas dari bola hisap.
Untuk menyedot cairan kita harus memencet uruf A yang terdapat pada bola hisap
sedangkan untuk mengeluarkan cairan kita tinggal memencet tombol E pada bola hisap.
Pastikan cairan harus pas dengan garis batas cairan.
C. Pipet ukur
Pipet ukur memiliki tingkat ketelitian lebih rendah dibandingkan pipet volum. Pipet ukur
dapat digunakan untuk memindahkan larutan dengan volum dengan skala besar. Cara
pemakaiannya pun sama dengan pipet seukuran yatiu dengan menggunakan bola hisap.
Kompetensi dasar :
Indikator :
A. Tujuan
1. Disiplin ( dicipline )
2. Tekun ( diligence )
3. Tanggung jawab ( responsibyliti )
4. Ketelitian ( carefullnes)
B. Materi pembelajaran
Pengertian :
Mikroskop adalah alat yang menggunakan lensa untuk mendapatkan gambar yang
diperbesar dan dengan demikian dapat memperoleh rincian yang sekecil-kecilnya dari obyek
yang terlalu kecil untuk dapat dilihat dengan mata telanjang (Supiaamono: 2005). Mikroskop
pada prinsipnya adalah suatu alat pembesar yang terdiri dari dua lensa cembung yaitu lensa
objektif (dekat dengan benda) dan lensa okuler (dekat dengan mata) yang digunakan untuk
memperbesar bayangan dari benda yang sangat kecil (Anonim,2001).
Fungsi :
Mikroskop berfungsi untuk melihat benda-benda atau organisme yang berukuran sangat
kecil.
1. Bagian-bagian mikroskop
Bagian Mikroskop
Mikroskop terdiri atas dua bagian, yaitu: bagian
optik dan bagian mekanik
Bagian Optik Mikroskop
1. Lensa okuler, terletak dekat dengan mata pengamat dan berfungsi sebagai kaca pembesar
yang membentuk bayangan maya, tegak, dan diperbesar dari bayangan yang dibentuk lensa
obyektif.
2. Lensa Objektif, terletak dekat dengan objek pengamatan dan berfungsi untuk
membentuk bayangan yang bersifat nyata, terbalik, dan diperbesar.
3. Diafragma, merupakan bagian mikroskop yang mengatur banyak sedikitnya sinar yang
dipantulkan cermin menuju mata pengamat.
4. Reflektor, terdiri atas cermin datar dan cermin cekung yang berfungsi memantulkan
cahaya ke dalam lubang diafragma dan meja objektif. Cermin datar digunakan jika cahaya
cukup terang, sedangkan cermin cekung digunakan jika cahaya kurang terang.
Bagian Mekanik Mikroskop
2. Tabung mikroskop (tubus), digunakan untuk mengatur fokus yang menghubungkan lensa
okuler dan lensa objektif
1. Miroskop dibawa dengan tangan pertama menumpu bagian kaki mikroskop sedang yang
kedua memegang basgaian pegangan mikroskop
2. Dalam keadaan tersimpan posisi lensa objektif dengan pembesaran lemah dan mikorskop
berdiri tegak
4. Jika bayangn tidak jelas jangan menggunakan pembesaran kuat, gunkan pembesaran
secara bertahap
5. Saat mengganti lensa objektif harus melihat jangan sampai terjadi benturan antara lensa
objektif dengan specimen
7. Sebelum digunakan untuk melihat objek, sebaiknya lensa dibersihkan dengan kertas
lensa
C. Metode pembelajaran
Pendekatan : CTL
Model pembelajaran : ceramah dan pembelajaran kooperatif
1. kegiatan pendahuluan
1. Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi guru :
Melibatkan peserta didik untuk mencari informasi yang luas dan dalam tentang
materi yang akan dipelajari
Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran , dan sumber belajar yang lain
Melibatkan peserta didik untuk berparsitipasi dalam setiap kegiatan pembelajaran
2. Elaborasi
Membiasakan peserta didik untuk membaca dan menulis yang beragam melalui
tugas – tugas tertentu yang bermakna
Mencari informasi dimedia cetak ( koran , majalah dll ) yang berkaitan dengan
materi yang akan dipelajari
Mengerjakan lembar kerja siswa
Memberikan kesempatan untuk berpikir ,m enganalisis , dan menyelesaikan masalah
tanpa rasa takut
Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif
Memfasilitasi peserta didik untuk berparsitipasi sekcara sehat untuk meningkatkan
prestasi
3. Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi guru :
Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorsi dan elaborasii peserta didik melalui
berbagai sumber
Guru bertanya jawab tentang hal – hal yang belum diketahui siswa
Membantu menyelesaikan masalah
Guru bersama siswa bertanya siswa tentang kesalahpahaman dan memberikan
penguatan
Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berparsitipasi
secara aktif dalam kegiatan pembelajaran
3. Penutup
E. Sumber belajar
F. penilaian
Penilaian
Indikator pencapaian
Bentuk
kompetensi teknik instrumen
instrumen
1. menjelaskan bagian- Tes tertulis Uraian 1. tuliskan bagian-
bagian mikroskop bagian mikroskop
1. Bagian Mikroskop
Mikroskop terdiri atas dua bagian, yaitu: bagian
optik dan bagian mekanik
Bagian Optik Mikroskop
5. Lensa okuler, terletak dekat dengan mata pengamat dan berfungsi sebagai kaca pembesar
yang membentuk bayangan maya, tegak, dan diperbesar dari bayangan yang dibentuk lensa
obyektif.
6. Lensa Objektif, terletak dekat dengan objek pengamatan dan berfungsi untuk
membentuk bayangan yang bersifat nyata, terbalik, dan diperbesar.
7. Diafragma, merupakan bagian mikroskop yang mengatur banyak sedikitnya sinar yang
dipantulkan cermin menuju mata pengamat.
8. Reflektor, terdiri atas cermin datar dan cermin cekung yang berfungsi memantulkan
cahaya ke dalam lubang diafragma dan meja objektif. Cermin datar digunakan jika cahaya
cukup terang, sedangkan cermin cekung digunakan jika cahaya kurang terang.
7. Tabung mikroskop (tubus), digunakan untuk mengatur fokus yang menghubungkan lensa
okuler dan lensa objektif
2. Perbesaran lemah menggunakan lensa okuler perbesaran 10x, kondensor di turunkan penuh,
diagfragma di tutup penuh, lensa objektif yang di gunakan perbesaran 10x.
3. Perbesaran sedang menggunakan lensa okuler perbesaran 10x, kondensor di turunkan
setengah, diafragma di nuka setengah, lensa objektif yang di gunakan perbesaran 40x
4. Perbesaran kuat menggunakan lensa okuler perbesaran 10x, kondensor di naikkan penuh,
doafragma di buka penuh, lensa objektif yang di gunakan perbesaran 100x dengan di
tambahkan minyak imersi.
Kompetensi dasar :
Indikator :
A. Tujuan
1. Disiplin ( dicipline )
2. Tekun ( diligence )
3. Tanggung jawab ( responsibyliti )
4. Ketelitian ( carefullnes)
B. Materi pembelajaran
CENTRIFUGE adalah Alat untuk memutar sampel pada kecepatan tinggi, memaksa partikel yang
lebih berat terkumpul ke dasar tabung centrifuge.Pemakaian paling sering untuk pemisahan
komponen sel darah dan pemprosesan sampel urine.
CENTRIFUGE adalah alat yang digunakan untuk memisahkan organel berdasarkan massa jenisnya
melalui proses pengendapan.
BAGIAN-BAGIAN CENTRIFUGE
a. Motor, Biasanya motor yang digunakan pada centrifuge adalah motor AC. kecepatan motor
yang tinggi akan menghasilkan gaya sentrifugal yang tinggi. Pada banyak kasus kerusakan.
Biasanya terjadi sekat arang motor. Dengan mengganti sekat arang yang baru maka
centrifuge dapat dipergunakan kembali.
b. Speed Control, Untuk mengatur kecepatan motor agar sesuai dengan kebutuhan tanpa speed
control motor akan berputar dengan kecepatan maksimum. Digunakan rangkaian pembatas
tegangan atau semacam dimer untuk bagian speed control
c. Timer, Berfungsi untuk mengatur lamanya alat bekerja. Rangkaian timer ada 2 jenis. Yakni
timer mekanik dan timer digital. Timer mekanik memanfaatkan sistem mekanis untuk
mengatur waktu operasional alat. Sedangkan timer digital menggunakan sistem counter
down digital untuk mengatur waktu operasioanl alat.
d. Break system, Pengereman motor diperlukan agar putaran motor dapat dengan segera
dihentikan.
e. Pengunci tutup, Pengunci tutup digunakan untuk mengamankan user agar tidak membuka
atau terbuka secara tidak sengaja tutup centrifuge. Apabila tutup ini terbuka dapat
mengakibatkan sample yang diputar terlempar keluar. Tidak semua jenis centrifuge terdapat
pengunci tutup.
f. Tempat tabung, Tempat tabung centrifuge didesain dengan sudut kemiringan tertentu agar
menghasilkan gaya centrifugal. Jumlah lubang untuk tabung pun dibuat genap. Ini
dimaksudkan agar tercipta keseimbangan beban ketika motor berputar.
CARA MENGGUNAKAN ALAT CENTRIFUGE
3. Nyalakan centrifuge
5. Masukan larutan ke dalam gelas tabung centrifuge. Larutan yang dimasukkan pada setiap
tabung haruslah sama ukurannya
6. Masukkan tiap tabung ke dalam lubang centrifuge. Untuk meletakkan gelas tabung berisi
larutan yang akan dimurnikan, tabung harus diletakkan secara bersilang berlawanan. Namun
hal ini tidak perlu dilakukan jika semua lubang pada centrifuge terisi penuh oleh tabung
larutan yang akan dimurnikan.
8. Set atau atur waktu yang diperlukan dan tentukan pula kecepatan rotasi putaran (Rpm) yang
diinginkan
10. Setelah pemurnian selesai, tekan tombol open dan ambil semua larutan dalam tabung yang
telah dimurnikan dengan cara mengambilnya secara berseling berlawanan pula.
C. Metode pembelajaran
Pendekatan : CTL
Model pembelajaran : ceramah dan pembelajaran kooperatif
1. kegiatan pendahuluan
2. kegiatan inti
1. Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi guru :
Melibatkan peserta didik untuk mencari informasi yang luas dan dalam tentang
materi yang akan dipelajari
Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran , dan sumber belajar yang lain
Melibatkan peserta didik untuk berparsitipasi dalam setiap kegiatan pembelajaran
2. Elaborasi
Membiasakan peserta didik untuk membaca dan menulis yang beragam melalui
tugas – tugas tertentu yang bermakna
Mencari informasi dimedia cetak ( koran , majalah dll ) yang berkaitan dengan
materi yang akan dipelajari
Mengerjakan lembar kerja siswa
Memberikan kesempatan untuk berpikir ,m enganalisis , dan menyelesaikan masalah
tanpa rasa takut
Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif
Memfasilitasi peserta didik untuk berparsitipasi sekcara sehat untuk meningkatkan
prestasi
3. Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi guru :
Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorsi dan elaborasii peserta didik melalui
berbagai sumber
Guru bertanya jawab tentang hal – hal yang belum diketahui siswa
Membantu menyelesaikan masalah
Guru bersama siswa bertanya siswa tentang kesalahpahaman dan memberikan
penguatan
Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berparsitipasi
secara aktif dalam kegiatan pembelajaran
3. Penutup
E. Sumber belajar
Penilaian
Indikator pencapaian
Bentuk
kompetensi teknik instrumen
instrumrn
1. menjelaskan bagian-bagian Tes tertulis Uraian 1. tuliskan bagian-
centrifuge bagian centrifuge
Kunci jawaban
1. BAGIAN-BAGIAN CENTRIFUGE
a. Motor, Biasanya motor yang digunakan pada centrifuge adalah motor AC. kecepatan
motor yang tinggi akan menghasilkan gaya sentrifugal yang tinggi. Pada banyak
kasus kerusakan. Biasanya terjadi sekat arang motor. Dengan mengganti sekat arang
yang baru maka centrifuge dapat dipergunakan kembali.
b. Speed Control, Untuk mengatur kecepatan motor agar sesuai dengan kebutuhan
tanpa speed control motor akan berputar dengan kecepatan maksimum. Digunakan
rangkaian pembatas tegangan atau semacam dimer untuk bagian speed control
c. Timer, Berfungsi untuk mengatur lamanya alat bekerja. Rangkaian timer ada 2 jenis.
Yakni timer mekanik dan timer digital. Timer mekanik memanfaatkan sistem
mekanis untuk mengatur waktu operasional alat. Sedangkan timer digital
menggunakan sistem counter down digital untuk mengatur waktu operasioanl alat.
d. Break system, Pengereman motor diperlukan agar putaran motor dapat dengan
segera dihentikan.
e. Pengunci tutup, Pengunci tutup digunakan untuk mengamankan user agar tidak
membuka atau terbuka secara tidak sengaja tutup centrifuge. Apabila tutup ini
terbuka dapat mengakibatkan sample yang diputar terlempar keluar. Tidak semua
jenis centrifuge terdapat pengunci tutup.
f. Tempat tabung, Tempat tabung centrifuge didesain dengan sudut kemiringan tertentu
agar menghasilkan gaya centrifugal. Jumlah lubang untuk tabung pun dibuat genap.
Ini dimaksudkan agar tercipta keseimbangan beban ketika motor berputar.
Kompetensi dasar :
Indikator :
A. Tujuan
1. Disiplin ( dicipline )
2. Tekun ( diligence )
3. Tanggung jawab ( responsibyliti )
4. Ketelitian ( carefullnes)
B. Materi pembelajaran
Fotometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur pencahayaan atau penyinaran. Seperti
penerapan di fotometry industri, suatu "fotometer" adalah kata umum yang meliputi alat-alat untuk
mendeteksi:
penyerapan
fluoresensi
C. Metode pembelajaran
Pendekatan : CTL
Model pembelajaran : ceramah dan pembelajaran kooperatif
1. kegiatan pendahuluan
2. kegiatan inti
1. Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi guru :
Melibatkan peserta didik untuk mencari informasi yang luas dan dalam tentang
materi yang akan dipelajari
Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran , dan sumber belajar yang lain
Melibatkan peserta didik untuk berparsitipasi dalam setiap kegiatan pembelajaran
2. Elaborasi
Membiasakan peserta didik untuk membaca dan menulis yang beragam melalui
tugas – tugas tertentu yang bermakna
Mencari informasi dimedia cetak ( koran , majalah dll ) yang berkaitan dengan
materi yang akan dipelajari
Mengerjakan lembar kerja siswa
Memberikan kesempatan untuk berpikir ,m enganalisis , dan menyelesaikan masalah
tanpa rasa takut
Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif
Memfasilitasi peserta didik untuk berparsitipasi sekcara sehat untuk meningkatkan
prestasi
3. Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi guru :
Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorsi dan elaborasii peserta didik melalui
berbagai sumber
Guru bertanya jawab tentang hal – hal yang belum diketahui siswa
Membantu menyelesaikan masalah
Guru bersama siswa bertanya siswa tentang kesalahpahaman dan memberikan
penguatan
Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berparsitipasi
secara aktif dalam kegiatan pembelajaran
3. Penutup
E. Sumber belajar
F. penilaian
Penilaian
Indikator pencapaian
Bentuk
kompetensi teknik instrumen
instrumrn
1. menjelaskan bagian-bagian Tes tertulis Uraian 1. tuliskan bagian-
fotometer bagian fotometer
Kunci jawaban
Kompetensi dasar :
Indikator :
A. Tujuan
1. Disiplin ( dicipline )
2. Tekun ( diligence )
3. Tanggung jawab ( responsibyliti )
4. Ketelitian ( carefullnes)
B. Materi pembelajaran
Autoklaf atau autoclave adalah alat yang berguna sebagai sterilisasi peralatan serta
perlengkapan kedokteran. Cara yang digunakan adalah dengan menundukkan material pada uap
tekanan tinggi yaitu suhu 121 derajat Celcius. Waktu yang dibutuhkan adalah 15 hingga 20
menit tergantung ukuran serta isi. Pengertian autoclave terbilang penting karena banyak
digunakan dalam dunia kedokteran, mikrobiologi hingga seni tato dan tindik.
Alat ini sendiri diciptakan Charles Chamberland pada 1879. Nama autoclave berasal dari
bahasa Yunani, yaitu auto yang artinya diri dan clavis yang berarti kunci atau perangkat self
locking. Alat ini sendiri memiliki ukuran serta fungsi yang akan tergantung pada media yang
hendak disterilkan. Pengertian autoclave dan fungsinya juga digunakan dalam penyembuhan
komposit serta vulkanisasi karet.
Bagian-bagian autoclave :
1. Dalam autoclave akan kita temukan adanya tombol pengatur waktu alias timer. Timer ini
tentunya akan berfungsi guna mengatur lama atau sebentar proses yang dijalankan sesuai
kebutuhan pengguna. Namun, ada pula beberapa autoclave sederhana yang tidak memiliki
timer, terutama karena masih menggunakan pemanasan air menggunakan kompor, bukannya
listrik.
2. Bagian autoclave selanjutnya ialah katup uap yang termasuk kecil namun sangat penting.
Perannya terutama adalah sebagai tempat dikeluarkannya uap air.
3. Berikutnya ada lagi pengukur tekanan guna mengetahui nilai tekanan upa dalam autoclave.
Pengukur tekanan juga akan membantu kita dalam mengetahui besar tekanan uap dalam alat
saat proses sedang berlangsung.
4. Ada lagi katup pengamanan yang akan mengunci penutup autoclave.
5. Kita juga akan menemukan tombol on off terutama bagi jenis autoclave yang memakai
listrik sebagai sumber energinya. Keberadaan tombol ini sangat besar andilnya guna
mematikan serta menghidupkan mesin.
6. Bagian autoclave lain yang ada pada gambar autoclave adalah termometer. Proses sterilisasi
sendiri akan butuh suhu yang berbeda dan hal ini akan sangat bergantung pada alat ataupun
bahan yang hendak disterilkan. Termometer akan mengetahui suhu yang dibutuhkan untuk
sterilisasi yang dibutuhkan.
7. Autoclave juga akan memiliki lempeng sumber panas yang membantu proses perubahan
energi dari listrik menjadi panas atau kalor. Lempeng atau heater biasanya akan terbuat dari
lilitan kawat tembaga atau kumparan yang akan mengeluarkan energi pana jika dialiri listrik.
8. Skrup pengaman akan turut terdapat dalam komponen autoclave. Fungsinya ialah menjaga
besaran dari tekanan uap dalam mesin. Kita harus pastikan skrup ini terpasang secara rapat
dan baik.
9. Terakhir, pada autoclave yang memanfaatkan energi listrik, akan kita temukan adanya
angsa.
Berikut adalah cara menggunakan autoclave untuk mensterilkan aneka peralatan serta
bahan tertentu, termasuk peralatan medis :
1. Sebelum mulai melakukan sterilisasi, biasanya kita harus mengecek terlebih dahulu air yang
tertampung dalam autoclave. Apabila air yang ada ternyata masih kurang dari batas
minimum, maka tambahkan lagi air hingga mencapai batas tersebut. Sebaiknya gunakan air
yang merupakan hasil destilasi guna menghindari kerak serta karat.
2. Masukkan peralatan dan juga bahan yang hendak disterilkan. Jika kita hendak mensterilisasi
botol dengan tutup ulir, maka tutup wajib dikendorkan.
3. Tutup autoclave rapat-rapat dan kencangkan baut pengaman supaya tak ada uap keluar.
Jangan kencangkan klep pengaman terlebih dahulu.
4. Nyalakan autoclave dan atur timer minimal 15 menit di suhu 121 derajat Celcius
5. Tunggu hingga air mendidih agar uapnya memenuhi kompartemen dan terdesak keluar.
Setelah itu barulah kencangkan klep pengaman dan tunggu hingga prosesnya selesai.
Perhitungan 15 menit baru dimulai pada saat tekanan mencapai 2 atm.
6. Apabila alarm telah berbunyi dan menandakan proses telah selesai, tunggu sampai tekanan
dalam kompartemen mulai turun dan menjadi sama dengan tekanan udara pada lingkungan.
Buka klep-klep pengaman lalu keluarkan isi autoclave secara hati-hati. Demikian adalah cara
sterilisasi menggunakan autoclave dalam mensterilkan aneka peralatan medis.
C. Metode pembelajaran
Pendekatan : CTL
Model pembelajaran : ceramah dan pembelajaran kooperatif
D. Langkah – langkah kegiatan pembelajaran
1. kegiatan pendahuluan
2. kegiatan inti
1. Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi guru :
Melibatkan peserta didik untuk mencari informasi yang luas dan dalam tentang
materi yang akan dipelajari
Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran , dan sumber belajar yang lain
Melibatkan peserta didik untuk berparsitipasi dalam setiap kegiatan pembelajaran
2. Elaborasi
Membiasakan peserta didik untuk membaca dan menulis yang beragam melalui
tugas – tugas tertentu yang bermakna
Mencari informasi dimedia cetak ( koran , majalah dll ) yang berkaitan dengan
materi yang akan dipelajari
Mengerjakan lembar kerja siswa
Memberikan kesempatan untuk berpikir ,m enganalisis , dan menyelesaikan masalah
tanpa rasa takut
Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif
Memfasilitasi peserta didik untuk berparsitipasi sekcara sehat untuk meningkatkan
prestasi
3. Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi guru :
Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorsi dan elaborasii peserta didik melalui
berbagai sumber
Guru bertanya jawab tentang hal – hal yang belum diketahui siswa
Membantu menyelesaikan masalah
Guru bersama siswa bertanya siswa tentang kesalahpahaman dan memberikan
penguatan
Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berparsitipasi
secara aktif dalam kegiatan pembelajaran
3. Penutup
Penilaian
Indikator pencapaian
Bentuk
kompetensi teknik instrumen
instrumrn
1. menjelaskan bagian- Tes tertulis Uraian 1. tuliskan bagian-
bagian autoclave untuk bagian autoclave
sterilisasi alat untuk sterilisasi alat
Kunci jawaban
1. timer, katup uap, pengukur tekanan, katup pengaman, tombol on off, trmometer
2. cara menggunakan autoclave untuk mensterilkan aneka peralatan serta bahan tertentu,
termasuk peralatan medis :
a. Sebelum mulai melakukan sterilisasi, biasanya kita harus mengecek terlebih dahulu air
yang tertampung dalam autoclave. Apabila air yang ada ternyata masih kurang dari batas
minimum, maka tambahkan lagi air hingga mencapai batas tersebut. Sebaiknya gunakan
air yang merupakan hasil destilasi guna menghindari kerak serta karat.
b. Masukkan peralatan dan juga bahan yang hendak disterilkan. Jika kita hendak
mensterilisasi botol dengan tutup ulir, maka tutup wajib dikendorkan.
c. Tutup autoclave rapat-rapat dan kencangkan baut pengaman supaya tak ada uap keluar.
Jangan kencangkan klep pengaman terlebih dahulu.
d. Nyalakan autoclave dan atur timer minimal 15 menit di suhu 121 derajat Celcius
e. Tunggu hingga air mendidih agar uapnya memenuhi kompartemen dan terdesak keluar.
Setelah itu barulah kencangkan klep pengaman dan tunggu hingga prosesnya selesai.
Perhitungan 15 menit baru dimulai pada saat tekanan mencapai 2 atm.
f. Apabila alarm telah berbunyi dan menandakan proses telah selesai, tunggu sampai
tekanan dalam kompartemen mulai turun dan menjadi sama dengan tekanan udara pada
lingkungan. Buka klep-klep pengaman lalu keluarkan isi autoclave secara hati-hati.
Demikian adalah cara sterilisasi menggunakan autoclave dalam mensterilkan aneka
peralatan medis.
Standar kompetensi :
Kompetensi dasar :
Indikator :
A. Tujuan
1. Disiplin ( dicipline )
2. Tekun ( diligence )
3. Tanggung jawab ( responsibyliti )
4. Ketelitian ( carefullnes)
B. Materi pembelajaran
Inkubator ini merupakan alat yang penting untuk ilmu biologi, dan dapat berfungsi juga untuk
kesehatan, Salah satu penggunaannya adalah di rumah sakit, dan Incubator ini digunakan untuk
bayi, yang berguna sebagai penghangat suhu bayi yang terlahir prematur.
Inkubator dibuat dengan menghadirkan tombol pengaturan suhu dan waktu otomatis, agar kita
mudah dalam penggunaanya.
Prinsip kerja incubator
CARA MENGHIDUPKAN
2. Persiapkan zat atau sampel yang akan di inkubasi, masukkan sampel itu kedalam rak yang
ada di dalam incubator lalu tutup pintu incubator.
3. Jika sampel sudah dimasukkan lalu tekan tombol POWER ke posisi ON, kemudian alat akan
menyala dan muncul display yang menyala.
CARA PENGOPERASIAN INKUBATOR
2. Atur TIMER dengan cara memutar tombol TIMER sesuai dengan waktu yang di mau, di set
awal per 10 jam , jadi saat ingin menginkubasikan selama 24 jam putar tombol pada posisi 2
lebih 4 strip
3. Untuk set suhu tekan tanda ( < ) kemudian digit hijau akan berkedip. naikan atau turunkan
dengan menekan tombol (^/v) kemudian tekan MD ( enter ) .
Catatan : SV : digit hijau adalah suhu yang di inginkan sementara PV : digit merah, suhu yang ada
sekarang
CARA MEMATIKAN
1. Bila proses inkubasi sudah selesai, matikan alat dengan menekan tombol POWER pada
posisi OFF.
1. Untuk perawatan bersihkan alat dengan kain lap bersih atau kain lap yang di basahai air
kemudian lap dengan kain kering setiap selesai di gunakan.
2. Rak dapat di lepas, agar memudahkan untuk membersihkan dengan cara di tarik
BAGIAN-BAGIAN INKUBATOR
a. Elemen panas, untuk menimbulkan panas
b. Thermostat, untuk mengatur suhu supaya konstan
c. Isolator, untuk menahan panas
d. Timer, untuk mengatur waktu
e. Pengatur suhu, untuk mengatur suhu inkubasi
f. Lampu merah/hijau, sebagai indikator/petunjuk bahwa inkubator sedang digunakan
g. Lampu kuning, untuk indikator bahwa suhu sudah stabil
h. Termometer, untuk mencocokkan suhu
i. Tombol On/Off, untuk menghidupkan/mematikan inkubator
j. Sirkulasi, untuk mengatur sirkulasi udara dalam inkubator
C. Metode pembelajaran
Pendekatan : CTL
Model pembelajaran : ceramah dan pembelajaran kooperatif
2. kegiatan inti
1. Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi guru :
Melibatkan peserta didik untuk mencari informasi yang luas dan dalam tentang
materi yang akan dipelajari
Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran , dan sumber belajar yang lain
Melibatkan peserta didik untuk berparsitipasi dalam setiap kegiatan pembelajaran
2. Elaborasi
Membiasakan peserta didik untuk membaca dan menulis yang beragam melalui
tugas – tugas tertentu yang bermakna
Mencari informasi dimedia cetak ( koran , majalah dll ) yang berkaitan dengan
materi yang akan dipelajari
Mengerjakan lembar kerja siswa
Memberikan kesempatan untuk berpikir ,m enganalisis , dan menyelesaikan masalah
tanpa rasa takut
Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif
Memfasilitasi peserta didik untuk berparsitipasi sekcara sehat untuk meningkatkan
prestasi
3. Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi guru :
Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorsi dan elaborasii peserta didik melalui
berbagai sumber
Guru bertanya jawab tentang hal – hal yang belum diketahui siswa
Membantu menyelesaikan masalah
Guru bersama siswa bertanya siswa tentang kesalahpahaman dan memberikan
penguatan
Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berparsitipasi
secara aktif dalam kegiatan pembelajaran
3. Penutup
E. Sumber belajar
Penilaian
Indikator pencapaian kompetensi Bentuk
teknik instrumen
instrumrn
1. menjelaskan bagian-bagian Tes tertulis Uraian 1. tuliskan bagian-
inkubator untuk pemeriksaan bagian inkubator
laboratorium medik untuk pemeriksaan
laboratorium medik
Kunci jawaban
Kompetensi dasar :
Indikator :
A. Tujuan
1. Disiplin ( dicipline )
2. Tekun ( diligence )
3. Tanggung jawab ( responsibyliti )
4. Ketelitian ( carefullnes)
B. Materi pembelajaran
Hemocytometer adalah perangkat yang awalnya dirancang untuk perhitungan sel darah.
Hemacytometer biasa juga disebut suatu alat yang dapat digunakan untuk melakukan perhitungan
sel secara cepat dan dapat digunakan untuk konsentrasi sel yang rendah.
Hemacytometer adalah metode perhitungan secara mikroskopis. Ruang hitung terdiri dari 9
kotak besar dengan luas 1 mm². Satu kotak besar di tengah, dibagi menjadi 25 kotak sedang dengan
panjang 0,05 mm. Satu kotak sedang dibagi lagi menjadi 16 kotak kecil. Dengan demikian satu
kotak besar tersebut berisi 400 kotak kecil. Tebal dari ruang hitung ini adalah 0,1 mm. Sel bakteri
yang tersuspensi akan memenuhi volume ruang hitung tersebut sehingga jumlah bakteri per satuan
volume dapat diketahui (Mikapin, 2012).
Hemacytometer ini di temukan oleh Louis-Charles Malassez dan terdiri dari sebuah slide
mikroskop kaca tebal dengan lekungan persegi panjang yang menciptakan sebuah kamar. Ruangan
ini di ukir dengan laser-grid tergores garis tegak lurus. Peranglat ini dibuat dengan hati-hati
sehingga daerah yang dibatasi oleh garis diketahui dan kedalaman ruangan ini juga dikenal.
Hemacytometer sering digunakan untuk menghitung sel-sel darah, organel dalam sel, sel-sel darah
dalam cairan tulang punggung ke otak setelah melakukan tusukan tumbal, atau jenis sel lain di
suspensi.
Pengertian
Hemocytometer adalah Alat ini digunakan untuk menghitung jumlah sel darah, leukosit,
trombosit, dan eritrosit. yang terdiri dari beberapa alat yaitu: kamar hitung dan dua macam pipet
yaitu pipet thoma erytrosit dan pipet thoma lekosit.
1. Kamar hitung
Kamar hitung yang sebaiknya dipakai adalah yang mempunyai garis bagi.Luas dari pada
seluruh yang dibagi ialah 9mm2 dan dibagi menjadi 9 bidang besar yang luasnya masing-
masing 1mm2. Bidang besar dibagi lagi menjadi 16 bidang sedang yang luasnya masing-
masing ¼ x ¼ mm2 .bidang yang di tengah dibagi lagi menjadi 25 bidang dan tiap bidang
dibagi menjadi 16 bidang kecil, jadi seluruh bidang kecil jumlahnya 400 buah, yang
masing-masing luasnya 1/20 1/20 mm2.
Tinggi kamar hitung yaitu jarak antara permukaan yang bergaris-garis dan kaca penutup
yang terpasang adalah 1/10 mm. volum dalam kamar hitung dapat dirinci sebagai berikut :
· 1 bidangkecil =1/20 x 1/20 x 1/10 = 1/4000 mm3
· 1 bidangsedang =1/4 x1/4 x 1/10 = 1/160 mm3
· 1 bidangbesar = 1 x 1 x 1/10 =1/10 mm3
· Seluruhbidang yang dibagi = 3 x 3 x 1/10 =9/10 mm3
C. Metode pembelajaran
Pendekatan : CTL
Model pembelajaran : ceramah dan pembelajaran kooperatif
1. kegiatan pendahuluan
2. kegiatan inti
1. Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi guru :
Melibatkan peserta didik untuk mencari informasi yang luas dan dalam tentang
materi yang akan dipelajari
Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran , dan sumber belajar yang lain
Melibatkan peserta didik untuk berparsitipasi dalam setiap kegiatan pembelajaran
2. Elaborasi
Membiasakan peserta didik untuk membaca dan menulis yang beragam melalui
tugas – tugas tertentu yang bermakna
Mencari informasi dimedia cetak ( koran , majalah dll ) yang berkaitan dengan
materi yang akan dipelajari
Mengerjakan lembar kerja siswa
Memberikan kesempatan untuk berpikir ,m enganalisis , dan menyelesaikan masalah
tanpa rasa takut
Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif
Memfasilitasi peserta didik untuk berparsitipasi sekcara sehat untuk meningkatkan
prestasi
3. Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi guru :
Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorsi dan elaborasii peserta didik melalui
berbagai sumber
Guru bertanya jawab tentang hal – hal yang belum diketahui siswa
Membantu menyelesaikan masalah
Guru bersama siswa bertanya siswa tentang kesalahpahaman dan memberikan
penguatan
Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berparsitipasi
secara aktif dalam kegiatan pembelajaran
3. Penutup
E. Sumber belajar
Penilaian
Indikator pencapaian kompetensi Bentuk
teknik instrumen
instrumrn
1. menjelaskan bagian-bagian Tes tertulis Uraian 1. tuliskan bagian-bagian
hemocytometer hemocytometer
Kunci jawaban
1. Bilik hitung (kamar hitung), Pipet thoma eritrosit, pipet thoma leukosit, aspirator, deck glass
2. Pemeriksaan Hitung Jumlah Leukosit (sel darah putih)
Prosedur kerja :
¨ isaplah darah (kapiler, EDTA, Oxalat) dengan pipet leukosit sampai garis tanda 0,5
tepat.
¨ Hapuslah kelebihan darah yang melekat pada ujung pipet.
¨ Masukan ujung pipet ke dalam lar.Turk sambil menahan darah pada garis tadi. Pipet di
pegang dengan sudut 45º danlar. Turk di isap perlahan sampai garis tanda 11. Jangan
sampai ada gelembung udara.
¨ Angkat pipet dari cairan, tutup ujung pipet dengan ujung jari lalu lepaskan karet
penghisap. Kocok pipet itu selama 3 menit.
¨ Buang cairan dari pipet 3-4 tetes dan segera sentuhkan ujung pipet dengan sudut 30º
pada permukaan kamar hitung dengan menyinggung pinggir kaca penutup. Biarkan
kamar hitung itu terisi cairan dengan daya kapilernya.
¨ Biarkan kamar hitung itu 2-3 menit pada cawan petri yang telah berisi kapas basah
supaya leukosit mengendap.
¨ Hitung jumlah leukosit dengan menggunakan object kecil 10×/40× pada 4 bidang
besar.
¨ Pengenceran yang terjadi ialah 20× jumlah sel yang sudah di hitung dalam 4 bidang
besar itu di bagi 4 menunjukkan jumlah sel leukosit dalam 0,1 µ. Kalikan itu dengan 10
(tinggi) dan20 (pengenceran) untuk mendapatkan jumlah leukosit dalam 1 darah.
RUMUS: ∑ leukosit = N×50
Nilai normal Leukosit:
4000-10000/µL darah.
Kelas / semester : X / II
Kompetensi dasar :
Indikator :
A. Tujuan
1. Disiplin ( dicipline )
2. Tekun ( diligence )
3. Tanggung jawab ( responsibyliti )
4. Ketelitian ( carefullnes)
B. Materi pembelajaran
Ketetapan hasil analisa kimia sangat tergantung pada mutu bahan kimia dan peralatan yang
dipergunakan, disamping pengertian pelaksanaan tentang dasar analisa yang sedang dikerjakan serta
kecermatan dan ketelitian kerjanya sendiri. Ketelitian dan kecermatan kerja, selain merupakan sifat
pribadi seseorang akan dapat pula diperoleh karena bertambahnya pengamatan kerja seseorang
sehingga menjadi kebiasaan yang berguna bagi kelancaran kerjanya. Penanganan bahan kimia dan
peralatan pokok yang banyak dipergunakan merupakan persyaratan penting demi keselamatan dan
hasilnya pekerjaan analisa kimia.
Seperti halnya dalam menggunakan hemometer,yaitu alat yang digunakan untuk menetapkan
kadar hemoglobin dalam darah seseorang dengan metode sahli. Ketika ingin menggunakan
hemometer terlebih dahulu kita harus mengetahui cara penggunaannya,dan apabila ingin melakukan
pemeriksaan hemoglobin dengan hemometer, terlebih dahulu harus memerhatikan hememoter
tersebut serta mutu bahan kimia yang akan digunakan agar hasil pemeriksaan yang diperoleh akurat.
Pengertian Hemometer
Pengertian
Hemometer merupakan instrumen laboratorium yang digunakan untuk mengukur kadar
hemoglobin dalam darah seseorang dengan menggunakan metode sahli. Yang mana metode sahli
merupakan salah satu metode yang digunakan untuk mengukur kadar hemoglobin dengan cara
hemoglobin diubah menjadi hematin asam, kemudian warna yang terjadi dibandingkan dengan
standar warna dalam alat sahli.
Bagian-bagian Hemometer
1. Alat pembanding warna
Alat pembanding warna (batang standar) atau standar hemoglobin yang terdapat pada alat
tersebut,Batang standar ini tahan terhadap cuaca dan sukar memucat.
2. Tabung Sahli
Tabung sahli (tabung hemoglobin) terbuat dari kaca ada yang persegi dan ada yang
bulat.Tiap tabung mempunyai garis tanda pada kedua belah sisinya,Satu menyatakan kadar
Hb dalam (%) dan satu lagi menyatakan kadar Hb dalam gram/dl.
3. Pipet Sahli
Pipet sahli (pipet hemoglobin) mempunyai garis tanda 20,artinya bila darah dihisap sampai
angka ini maka volume darah 20cmm = 0,02 ml.
4. Selang penghisap.
5. Batang pengaduk
6. Pipet Pasteur
Pipet pengencer darah (pipet Pasteur) ialah pipet polos untuk mencampurkan darah dengan
air suling.
Cara penggunaan :
C. Metode pembelajaran
Pendekatan : CTL
Model pembelajaran : ceramah dan pembelajaran kooperatif
1. kegiatan pendahuluan
1. Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi guru :
Melibatkan peserta didik untuk mencari informasi yang luas dan dalam tentang
materi yang akan dipelajari
Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran , dan sumber belajar yang lain
Melibatkan peserta didik untuk berparsitipasi dalam setiap kegiatan pembelajaran
2. Elaborasi
Membiasakan peserta didik untuk membaca dan menulis yang beragam melalui
tugas – tugas tertentu yang bermakna
Mencari informasi dimedia cetak ( koran , majalah dll ) yang berkaitan dengan
materi yang akan dipelajari
Mengerjakan lembar kerja siswa
Memberikan kesempatan untuk berpikir ,m enganalisis , dan menyelesaikan masalah
tanpa rasa takut
Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif
Memfasilitasi peserta didik untuk berparsitipasi sekcara sehat untuk meningkatkan
prestasi
3. Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi guru :
Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorsi dan elaborasii peserta didik melalui
berbagai sumber
Guru bertanya jawab tentang hal – hal yang belum diketahui siswa
Membantu menyelesaikan masalah
Guru bersama siswa bertanya siswa tentang kesalahpahaman dan memberikan
penguatan
Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berparsitipasi
secara aktif dalam kegiatan pembelajaran
3. Penutup
E. Sumber belajar
F. penilaian
Penilaian
Indikator pencapaian
Bentuk
kompetensi teknik instrumen
instrumrn
1. menjelaskan bagian-bagian Tes tertulis Uraian 1. tuliskan bagian-
hemometer bagian hemometer
Kunci jawaban
1. Bagian-bagian Hemometer
1) Alat pembanding warna
Alat pembanding warna (batang standar) atau standar hemoglobin yang terdapat
pada alat tersebut,Batang standar ini tahan terhadap cuaca dan sukar memucat.
2) Tabung Sahli
Tabung sahli (tabung hemoglobin) terbuat dari kaca ada yang persegi dan ada yang
bulat.Tiap tabung mempunyai garis tanda pada kedua belah sisinya,Satu menyatakan
kadar Hb dalam (%) dan satu lagi menyatakan kadar Hb dalam gram/dl.
3) Pipet Sahli
Pipet sahli (pipet hemoglobin) mempunyai garis tanda 20,artinya bila darah dihisap
sampai angka ini maka volume darah 20cmm = 0,02 ml.
4) Selang penghisap.
5) Batang pengaduk
6) Pipet Pasteur
Pipet pengencer darah (pipet Pasteur) ialah pipet polos untuk mencampurkan darah
dengan air suling.
2. Cara penggunaan :
a. Tabung hemometer diisi dengan larutan HCL 0,1 N sampai tanda 2
b. Hisaplah darah kapiler/vena dengan pipet Sahli sampai tepat pada tanda 20 ul
c. Hapuslah kelebihan darah yang melekat pada ujung luar pipet dengan kertas tissue
secara hati-hati jangan sampai darah dari dalam pipet berkurang
d. Masukkan darah sebanyak 20 ul inike dalam tabung yang berisi larutanHCL tadi
tanpa menimbulkan gelembung udara.
e. Bilas pipet sebelum diangkat dengan jalan menghisap dan mengeluarkan HCL dari
dalam pipet secra berulang-ulang 3 kali
f. Tunggu 5 menit untk pembentukan asam hematin
g. Asam hematin yang terjadi diencerkan dengan aquades setetes demi setetes sambil
diaduk dengan pengaduk dari gelas sampai didapat warna yang sama dengan warna
standard.
h. Miniskus dari larutan dibaca. Miniskus dalam hal ini adalah permukaan terendah dari
larutan (meniskus bawah)
Pekalongan , Mei 2020
Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran,
Kelas / semester : X / II
Kompetensi dasar :
Indikator :
A. Tujuan
1. Disiplin ( dicipline )
2. Tekun ( diligence )
3. Tanggung jawab ( responsibyliti )
4. Ketelitian ( carefullnes)
B. Materi pembelajaran
Proses membersihkan harus dilakukan segera setelah peralatan digunakan. Membuang bahan
berbahaya dan pembersihan bahan korosif sebelum peralatan tersebut dibersihkan.Residu organik
memerlukan perlakuan dengan larutan pembersih asam kromat. Peralatan harus dikeringkan dan
disimpan dalam kondisi yang tidak memungkinkan terjadinya kontaminasi oleh debu atau bahan
lain.
Kebersihan timbangan harus dicek setiap kali selesai digunakan, bagian dan menimbang harus
dibersihkan dengan menggunakan sikat, kain halus atau kertas (tissue) dan membersihkan
timbangan secara keseluruhan timbangan harus dimatikan, kemudian piringan (pan) timbangan
dapat diangkat dan seluruh timbangan dapat dibersihkan dengan menggunakan pembersih seperti
deterjen yang lunak, campurkan air dan etanol/alkohol. Sesudah dibersihkan timbangan dihidupkan
dan setelah dipanaskan, cek kembali dengan menggunakan anak timbangan.
Pembersihan yang dibutuhkan pada perawatan (seperti membersihkan sudut atau baling-baling roda
yang berputar) dilakukan oleh operator laboratorium sesuai dengan petunjuk pabrik.
Media Pemanas
Prosedur pembersihan glassware tergantung dari tipe material yang terkandung di dalamnya. Gelas
borosilikat mempunyai pertahanan yang sempurna dari kebanyakan asam kecuali Asam
Hidroflorat. Larutan Basa kuat akan mempengaruhi gelas, inilah sebabnya kenapa detergen yang
dilarutkan tidak boleh melebihi dari 2%. Menghindari reaksi terhadap deterjen dalam jangka waktu
panjang dan menghindari pengeringan yang sama pada gelas. Glassware harus dibersihkan
secepatnya untuk mencegah pengerasan residu. Idealnya glassware dibilas atau direndam dalam
larutan organik untuk menghilangkan lemak, dan kemudian bilas kembali dengan air. Pembersihan
dapat dilakukan dalam Mesin Pencuci atau secara manual.
Cara Membersihkan Alat Gelas Laboratorium
Alat gelas adalah salah satu alat yang paling banyak digunakan dalam sebuah laboratorium dan
memiliki peran yang sangat vital dalam sebuah lab. Karena perannya yang sangat vital ini lah
pastinyanya alat ini sering digunakan dalam hampir semua kegiatan di dalam laboratorium, dengan
semakin intensifnya alat ini digunakan tentunya akan timbul sebuah efek dasar akibat dari kegiatan
tersebut, salah satunya adalah problem kebersihan dari alat ini.
Seperti kita ketahui salah satu dasar pengoperasionalan sebuah laboratorium yang sehat adalah
dengan selalu terjaganya kebersihan alat-alat laboratorium ini dari segala kotoran. Dengan alat yang
bersih maka kita dapat mencegah kesalahan pengukuran yang disebabkan oleh kotoran,dsb. Lalu
bagaimanakah cara membersihkan alat gelas laboratorium yang baik dan benar, maka simaklah
beberapa penjelasan dibawah ini.
Proses pembersihan suatu alat gelas dalam sebuah laboratorium tergantung dari kegiatan apa yang
dilakukan alat ini sebelum dibersihkan dan tipe material apa yang terkandung di dalamnya. Salah
satu bahan yang umum digunakan dalam pembuatan alat gelas laboratorium adalah
bahan borosilikat. Alat Gelas yang terbuat dari borosilikat mempunyai pertahanan yang sempurna
dari kebanyakan asam kecuali Asam Hidroflorat. Larutan Basa kuat akan mempengaruhi gelas,
inilah sebabnya kenapa detergen yang dilarutkan tidak boleh melebihi dari 2%. Menghindari reaksi
terhadap deterjen dalam jangka waktu panjang dan menghindari pengeringan yang sama pada alat
gelas harus dibersihkan secepatnya untuk mencegah pengerasan residu.
Membersihkan alat gelas laboratorium dapat dilakukan dengan membersihkan dengan mesin
pencuci atau secara manual, untuk lebih jelasnya simak ulasan dibawah ini.
Pilih dari sekian banyak macam campuran detergent yang ditawarkan oleh spesialis laboratorium
untuk Mesin Pencuci, detergent yang dipilih harus sesuai dengan type kotoran apa yang akan
dihilangkan. Beberapa jenis campuran ini memang dikhususkan untuk bermacam-macam kotoran di
laboratorium, jadi pastikan anda memilih campuran yang tepat untuk membersihkan alat gelas anda.
Lalu periksa rak penunjang dan penjaganya diletakkan menempel dengan material non-abrasive
secara baik untuk menghindarkan gelas dari gesekan atau kerusakan oleh permukaan yang keras.
Metode ini merupakan metode yang sederhana karena metode ini hanya menggunakanbusa halus,
kain halus atau sikat plastik yang lembut dan tidak mengadung bulu-bulu keras. Pilih dari sekian
banyak macam campuran detergent yang ditawarkan oleh spesialis laboratorium untuk pencucian
manual, tergantung dari residu yang ingin dihilangkan. Lalu bersihakan menggunakan alat tadi
secara perlahan dan teliti.
Lalu selain membersihkan dengan mesin pencuci dan secara manual masih ada cara pembersihan
khusus, dimana cara ini digunakan jika ada noda tertentu yang sangat sulit dibersihkan
menggunakan detergen, sehingga dalam kasus ini perlu diberikan perhatian dan tindakan yang
khusus.
C. Metode pembelajaran
Pendekatan : CTL
Model pembelajaran : ceramah dan pembelajaran kooperatif
1. kegiatan pendahuluan
2. kegiatan inti
1. Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi guru :
Melibatkan peserta didik untuk mencari informasi yang luas dan dalam tentang
materi yang akan dipelajari
Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran , dan sumber belajar yang lain
Melibatkan peserta didik untuk berparsitipasi dalam setiap kegiatan pembelajaran
2. Elaborasi
Membiasakan peserta didik untuk membaca dan menulis yang beragam melalui
tugas – tugas tertentu yang bermakna
Mencari informasi dimedia cetak ( koran , majalah dll ) yang berkaitan dengan
materi yang akan dipelajari
Mengerjakan lembar kerja siswa
Memberikan kesempatan untuk berpikir ,m enganalisis , dan menyelesaikan masalah
tanpa rasa takut
Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif
Memfasilitasi peserta didik untuk berparsitipasi sekcara sehat untuk meningkatkan
prestasi
3. Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi guru :
Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorsi dan elaborasii peserta didik melalui
berbagai sumber
Guru bertanya jawab tentang hal – hal yang belum diketahui siswa
Membantu menyelesaikan masalah
Guru bersama siswa bertanya siswa tentang kesalahpahaman dan memberikan
penguatan
Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berparsitipasi
secara aktif dalam kegiatan pembelajaran
3. Penutup
F. penilaian
Penilaian
Indikator pencapaian kompetensi
teknik Bentuk instrumrn instrumen
1. Menjelaskan macam-macam Tes tertulis Uraian 1.Menjelaskan macam-
pembersih peralatan macam pembersih
laboratorium peralatan laboratorium
min 3
2. menjelaskan prosedur Tes tertulis Uraian 2.menjelaskan prosedur
pembersihan peralatan pembersihan peralatan
laboratorium gelas laboratorium
Kunci jawaban
Kelas / semester : X / II
Kompetensi dasar :
Indikator :
A. Tujuan
1. Disiplin ( dicipline )
2. Tekun ( diligence )
3. Tanggung jawab ( responsibyliti )
4. Ketelitian ( carefullnes)
B. Materi pembelajaran
Pada umumnya banyak peralatan yang digunakan di laboratorium yang terbuat dari bahan
gelas. Kelebihan dari bahan gelas ini antara lain adalah bahan gelas tidak mudah bereaksi dengan
hampir semua bahan kimia, gelas bersifat bening sehingga memudahkan pengamatan terhadap
warna dan isi cairan yang terdapat di dalamnya. Gelas juga tahan terhadap perubahan suhu, mudah
dibersihkan karena sifatnya yang licin dan tidak terlalu berat karena berat jenisnya relatif rendah.
Sedangkan kekurangannya adalah mudah pecah sehingga harus hati-hati dalam menggunakannya.
Pada prinsipnya sterelisasi terbagi menjadi 3 cara, yaitu secara mekanik, fisik, dan kimiawi.
Caranya :
Sepotong kapas dilipat kedua ujungnya membentuk segi empat sebesar mulut alat. Kapas
digulung silinder cukup padat. Bungkus dengan kain kasa, masukkan ke dalam mulut alat
sedalam 2/3.
Khusus Pipet
Tutup kapas dimasukkan dengan sebatang kawat. Kapas yang terurai keluar dari mulut pipet
dihilangkan dengan melewatkan mulut pada api bunsen. Kapas penutup ditutup aluminium
foil/bahan lain, bila perlu diikat dengan benang kasur. Alat yang permukaannya harus steril
ditutup aluminium foil satu per satu. Cawan petri dibungkus seluruhnya dengan aluminium
foil/kertas bekas bersih (bukan koran). Alat-alat gelas yang tidak presisi. Disterilisasi dengan
oven, suhu: 170 ℃; waktu 1 jam. Alat-alat yang presisi. Disterilisasi dengan autoclave, suhu:
121 ℃; waktu 15-20 menit. Alat-alat dikeringkan dalam oven pengering, suhu :70 ℃; waktu
30 menit.
Pendekatan : CTL
Model pembelajaran : ceramah dan pembelajaran kooperatif
1. kegiatan pendahuluan
2. kegiatan inti
6. Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi guru :
Melibatkan peserta didik untuk mencari informasi yang luas dan dalam tentang
materi yang akan dipelajari
Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran , dan sumber belajar yang lain
Melibatkan peserta didik untuk berparsitipasi dalam setiap kegiatan pembelajaran
7. Elaborasi
Membiasakan peserta didik untuk membaca dan menulis yang beragam melalui
tugas – tugas tertentu yang bermakna
Mencari informasi dimedia cetak ( koran , majalah dll ) yang berkaitan dengan
materi yang akan dipelajari
Mengerjakan lembar kerja siswa
Memberikan kesempatan untuk berpikir ,m enganalisis , dan menyelesaikan masalah
tanpa rasa takut
Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif
Memfasilitasi peserta didik untuk berparsitipasi sekcara sehat untuk meningkatkan
prestasi
8. Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi guru :
Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorsi dan elaborasii peserta didik melalui
berbagai sumber
Guru bertanya jawab tentang hal – hal yang belum diketahui siswa
Membantu menyelesaikan masalah
Guru bersama siswa bertanya siswa tentang kesalahpahaman dan memberikan
penguatan
Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berparsitipasi
secara aktif dalam kegiatan pembelajaran
3. Penutup
E. Sumber belajar
Penilaian
Indikator pencapaian
Bentuk
kompetensi teknik instrumen
instrumrn
1. menjelaskan macam- Tes tertulis Uraian 1. Tuliskan macam-cara
macam pensterilan pensterilan alat dan
peralatan dan bahan bahan laboratorium
laboratorium
2. tuliskan prosedur
2. menjelaskan prosedur Tes tertulis Uraian
pensterilan alat dan
pensterilan peralatan dan
bahan labortorium
bahan laboratorium
Kunci jawaban
Khusus Pipet
Tutup kapas dimasukkan dengan sebatang kawat. Kapas yang terurai keluar dari mulut pipet
dihilangkan dengan melewatkan mulut pada api bunsen. Kapas penutup ditutup aluminium
foil/bahan lain, bila perlu diikat dengan benang kasur. Alat yang permukaannya harus steril
ditutup aluminium foil satu per satu. Cawan petri dibungkus seluruhnya dengan aluminium
foil/kertas bekas bersih (bukan koran). Alat-alat gelas yang tidak presisi. Disterilisasi
dengan oven, suhu: 170 ℃; waktu 1 jam. Alat-alat yang presisi. Disterilisasi dengan
autoclave, suhu: 121 ℃; waktu 15-20 menit. Alat-alat dikeringkan dalam oven pengering,
suhu :70 ℃; waktu 30 menit.
Pembuatan dan Sterilisasi Media serta Larutan Pengencer
Nutrient agar ditimbang untuk pembuatan 250 ml dan Nutrien Broth untuk pembuatan 150
ml. Masing-masing media dimasukkan dalam Erlenmeyer yang sudah ditandai. + akuades,
panaskan di atas nyala api bunsen sambil di aduk sampai larutan jernih. Dituang dalam botol
media dan ditutup kapas serta aluminium foil. Diikat benang kasur dan diberi etiket (tanggal
pembuatan, nama media, dan nama pembuat). Disterilisasi dengan autoclave. Didinginkan
pada suhu kamar. Dimasukkan dalam lemari pendingin untuk disimpan. Kondisi media
diamati dan dicatat dengan melihat kejernihan, pengamatan dilakukan 24 jam.
Kelas / semester : X / II
Standar kompetensi : menganalisis pembuatan dan penggunaan larutan kerja dan larutan
standar
Kompetensi dasar :
Indikator :
A. Tujuan
1. Disiplin ( dicipline )
2. Tekun ( diligence )
3. Tanggung jawab ( responsibyliti )
4. Ketelitian ( carefullnes)
B. Materi pembelajaran
Larutan didefinisikan sebagai campuran homogen antara dua atau lebih zat yang terdispersi
baik sebagai molekul, atom maupun ion yang komposisinya dapat berpariasi. Larutan dapat berupa
gas, cairan, atau padatan. Larutan encer adalah larutan yang mengandung sebagian kecil solute,
relative terhadap jumlah pelarut. Sedangkan larutan pekat adalah larutan yang mengandung
sebagian besar solute. Solute adalah zat terlarut. Sedangkan solvent (pelarut) adalah medium dalam
mana solute terlarut (Baroroh, 2004).
Pada umumnya zat yang digunakan sebagai pelarut adalah air (H2O), selain air yang berfungsi
sebagai pelarut adalah alcohol, amoniak, kloroform, benzena, minyak, asam asetat, akan tetapi
kalau menggunakan air biasanya tidak disebutkan (Gunawan, 2004).
Larutan terdiri dari beberapa macam yang dibagi berdasarkan beberapa hal.
Perbedaan antara larutan pekat dan larutan encer adalah pada jumlah solven dan solut nya pada
larutan pekat jumlah solut cenderung lebih banyak dibandingkan jumlah proton sementara pada
larutan encer jumlah solvent cenderung lebih banyak dibandingkan jumlah solut nya
2. Larutan Berdasarkan Daya Hantarnya
Terdapat juga larutan elektrolit, air memang bukanlah konduktor listrik yang baik sebagai pelarut.
Namun apabila di dalam air dimasukkan senyawa ion terlarut semisal NaCl, maka larutan tersebut
dapat menjadi konduktor listrik atau biasa dikenal sebagai larutan elektrolit. Larutan elektrolit
terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
Larutan jenuh merupakan larutan yang memuat beberapa solute yang larut dan mengalami
kesetimbangan terhadap solute padatnya.
Larutan tidak jenuh merupakan larutan yang memuat solute yang kurang dari kebutuhan
untuk menghasilkan larutan jenuh.
Larutan sangat jenuh merupakan larutan yang memuat solute lebih banyak dibandingkan
jumlah solute yang dibutuhkan untuk menghasilkan larutan jenuh.
Menurut Gunadarma (2011), konsentrasi larutan dalam kimia dinyatakan sebagai berikut :
1. Molaritas (M)
Molaritas menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam setiap liter larutan.
Molaritas Zat = w/Mr x 1000/v
2. Normalitas (N)
Normalitas menyatakan jumlah ekivalen zat terlarut dalam setiap liter larutan.
N= gr ekivalen/liter larutan
3. Molalitas (m)
Molalritas adalah jumlah mol zat terlarut dalam setiap kilogram larutan.
m = gr/Mr
4. Persen massa %(b/b)
Adalah berat bahan yang terkandung dalam 100 gram larutan.
%(massa) = gr/100 gr x 100%
5. Persen volume %(v/v)
Adalah volume bahan yang terkandung di dalam 100 ml larutan.
%(volume) = ml/100 ml x 100%
Persen berat per volume %(b/v)
Adalah berat bahan yang terkandung di dalam 100 ml larutan.
%(b/v) = gr/100 ml x 100%
Pengenceran
Proses pengenceran adalah mencampur larutan pekat (konsentrasi
tinggi) dengan cara menambahkan pelarut agar diperoleh volume akhir
yang lebih besar. Jika suatu larutan senyawa kimia yang pekat
diencerkan, kadang-kadang sejumlah panas dilepaskan. Hal ini terutama
dapat terjadi pada pengenceran asam sulfat pekat. Agar panas ini
dapat dihilangkan dengan aman, asam sulfat pekat yang harus
ditambahkan ke dalam air, tidak boleh sebaliknya. Jika air ditambahkan
ke dalam asam sulfat pekat, panas yang dilepaskan sedemikian besar
yang dapat menyebabkan air mendadak mendidih dan menyebabkan
asam sulfat memercik. Jika kita berada di dekatnya, percikan asam
sulfat ini merusak kulit (Brady, 2000).
M1V1 = M2V2
Ket:
Molaritas
Molaritas (M) adalah suatu konsentrasi yang mengukur banyaknya mol zat terlarut
dalam suatu liter larutan. Dapat di tulis dengan rumus :
Membuat suatu larutan untuk suatu eksperomen dapat dilakukan dengan melarutkan
zat padat (kristal) atau dengan melakukan pengenceran larutan konsentrasi tinggi menjadi
konsentrasi rendah (Ahmadun, 2013).
Normalitas
Normalitas yang bernotasi (N) merupakan satuan konsentrasi
yang sudah memperhitungkan kation atau anion yang dikandung
sebuah larutan. Normalitas didefinisikan banyaknya zat dalam
gram ekivalen dalam satu liter larutan. Secara sederhana gram ekivalen adalah jumlah gram
zat untuk mendapat satu muatan. Sebagai contoh: 1 mol H2SO4 dalam 1 liter larutan, H = 1,
S = 32 dan O = 16, kita dapat tentukan gram ekivalennya. Dalam hal ini kita telah mengenal
konsep ionisasi. 1 mol H2SO4 = 98 gram. (Anonim, 2013).
Dimana :
1 ppm = 1 mg/L
Prosedur untuk membuat larutan adalah sebagai berikut:
C. Metode pembelajaran
Pendekatan : CTL
Model pembelajaran : ceramah dan pembelajaran kooperatif
1. kegiatan pendahuluan
2. kegiatan inti
1. Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi guru :
Melibatkan peserta didik untuk mencari informasi yang luas dan dalam tentang
materi yang akan dipelajari
Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran , dan sumber belajar yang lain
Melibatkan peserta didik untuk berparsitipasi dalam setiap kegiatan pembelajaran
2. Elaborasi
Membiasakan peserta didik untuk membaca dan menulis yang beragam melalui
tugas – tugas tertentu yang bermakna
Mencari informasi dimedia cetak ( koran , majalah dll ) yang berkaitan dengan
materi yang akan dipelajari
Mengerjakan lembar kerja siswa
Memberikan kesempatan untuk berpikir ,m enganalisis , dan menyelesaikan masalah
tanpa rasa takut
Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif
Memfasilitasi peserta didik untuk berparsitipasi sekcara sehat untuk meningkatkan
prestasi
3. Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi guru :
Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorsi dan elaborasii peserta didik melalui
berbagai sumber
Guru bertanya jawab tentang hal – hal yang belum diketahui siswa
Membantu menyelesaikan masalah
Guru bersama siswa bertanya siswa tentang kesalahpahaman dan memberikan
penguatan
Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berparsitipasi
secara aktif dalam kegiatan pembelajaran
3. Penutup
E. Sumber belajar
4. Buku cetak, internet ,power point
F. penilaian
Penilaian
Indikator pencapaian
Bentuk
kompetensi teknik instrumen
instrumrn
1. menjelaskan macam- Tes tertulis Uraian 1. Tuliskan macam-
macam larutan macam larutan kerja
berdasarkan jenisnya
2. tuliskan prosedur
2. menjelaskan prosedur Tes tertulis Uraian
pembuatan larutan
pembuatan larutan
Kunci jawaban
Pekalongan , M ei 2020
Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran,
Kelas / semester : X / II
Kompetensi dasar :
Indikator :
A. Tujuan
1. Disiplin ( dicipline )
2. Tekun ( diligence )
3. Tanggung jawab ( responsibyliti )
4. Ketelitian ( carefullnes)
B. Materi pembelajaran
1. Berdasarkan konsistensinya
Media cair : digunakan untuk melakukan pengenceran berseri pada tahap isolasi mikroba,
membiakkan mikroba dalam jumlah dan waktu tertentu, untuk fermentasi dan berbagai uji
biokimia. Contoh media cair adalah kaldu nutrien (nutrient broth), kaldu glukosa dan
sebagainya.
Media padat : dibuat dengan menambahkan agar sebanyak 1,2-1,5% (12-15 g/l), pada
media cair digunakan untuk tujuan isolasi, menumbuhkan biakan murni, mengamati
morfologi koloni, dan menghitung jumlah koloni. Misalnya agar nutrient (nutrient agar =
NA), agar kentang dekstrosa (potato dextrose agar = PDA) dan sebagainya. Media padat
dapat berupa media padat datar (di cawan petri), padat miring (di tabung reaksi) maupun
padat tegak (di tabung reaksi).
Media setengah padat (semi solid) : dibuat dengan menambahkan agar sebanyak 0,3-0,8%
(3-8 g/l) pada media cair, agar yang ditambahkan lebih sedikit dibandingkan dengan agar
untuk media padat Umumnya digunakan untuk menguji motilitas/pergerakan sel.
C. Metode pembelajaran
Pendekatan : CTL
Model pembelajaran : ceramah dan pembelajaran kooperatif
1. kegiatan pendahuluan
2. kegiatan inti
1. Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi guru :
Melibatkan peserta didik untuk mencari informasi yang luas dan dalam tentang
materi yang akan dipelajari
Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran , dan sumber belajar yang lain
Melibatkan peserta didik untuk berparsitipasi dalam setiap kegiatan pembelajaran
2. Elaborasi
Membiasakan peserta didik untuk membaca dan menulis yang beragam melalui
tugas – tugas tertentu yang bermakna
Mencari informasi dimedia cetak ( koran , majalah dll ) yang berkaitan dengan
materi yang akan dipelajari
Mengerjakan lembar kerja siswa
Memberikan kesempatan untuk berpikir ,m enganalisis , dan menyelesaikan masalah
tanpa rasa takut
Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif
Memfasilitasi peserta didik untuk berparsitipasi sekcara sehat untuk meningkatkan
prestasi
3. Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi guru :
Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorsi dan elaborasii peserta didik melalui
berbagai sumber
Guru bertanya jawab tentang hal – hal yang belum diketahui siswa
Membantu menyelesaikan masalah
Guru bersama siswa bertanya siswa tentang kesalahpahaman dan memberikan
penguatan
Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berparsitipasi
secara aktif dalam kegiatan pembelajaran
3. Penutup
E. Sumber belajar
Penilaian
Indikator pencapaian
Bentuk
kompetensi teknik instrumen
instrumrn
1. menjelaskan macam- Tes tertulis Uraian 1. Tuliskan macam-
macam media mikroba macam media
pertumbuhan mikroba
2. menjelaskan prosedur Tes tertulis Uraian
2. tuliskan prosedur
pembuatan media
pembuatan media
mikroba
mikroba
Kunci jawaban
1. NA, MHA, PAD, CITRAT, BAP, UREA, BHIB, LACTOSE BROTH dll
2. Pembuatan Nutrient Agar
Timbang bahan dengan menggunakan timbangan analitis untuk volume yang diinginkan
sesuai dengan komposisi berikut:
Beef extract 3 g, peptone 5 g Akuades s.d 1000 ml
Larutkan agar pada sebagian air tersebut dan dipanaskan sambil diaduk
(menggunakan kompor gas atau hot plate stirrer).
Sementara itu sebagian akuades digunakan untuk melarutkan peptone dan beef
extract, cukup dengan pengadukan.
Setelah keduanya larut, larutan dituangkan ke larutan agar dan diaduk sampai
homogen. Kemudian pH media diukur dengan mencelupkan kertas pH indikator.
Nilai pH diatur sekitar 6,8-7,2 jika diperlukan dapat ditambahkan HCl jika basa atau
NaOH jika media terlalu asam.
Setelah itu media dimasukkan ke dalam labu Erlenmeyer dan disterilisasi dengan
autoklaf.
Jika diinginkan media tegak atau miring, media diisikan ke tabung reaksi kemudian
disterilisasi.
Saat diperlukan untuk pengisian petridish, media yang sudah disteril dituang ke
cawan petri steril secara aseptis dalam keadaan masih cair dan suhu sekitar 45°C.
Kelas / semester : X / II
Kompetensi dasar :
Indikator :
A. Tujuan
1. Disiplin ( dicipline )
2. Tekun ( diligence )
3. Tanggung jawab ( responsibyliti )
4. Ketelitian ( carefullnes)
B. Materi pembelajaran
C. Metode pembelajaran
Pendekatan : CTL
Model pembelajaran : ceramah dan pembelajaran kooperatif
1. kegiatan pendahuluan
2. kegiatan inti
1. Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi guru :
Melibatkan peserta didik untuk mencari informasi yang luas dan dalam tentang
materi yang akan dipelajari
Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran , dan sumber belajar yang lain
Melibatkan peserta didik untuk berparsitipasi dalam setiap kegiatan pembelajaran
2. Elaborasi
Membiasakan peserta didik untuk membaca dan menulis yang beragam melalui
tugas – tugas tertentu yang bermakna
Mencari informasi dimedia cetak ( koran , majalah dll ) yang berkaitan dengan
materi yang akan dipelajari
Mengerjakan lembar kerja siswa
Memberikan kesempatan untuk berpikir ,m enganalisis , dan menyelesaikan masalah
tanpa rasa takut
Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif
Memfasilitasi peserta didik untuk berparsitipasi sekcara sehat untuk meningkatkan
prestasi
3. Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi guru :
Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorsi dan elaborasii peserta didik melalui
berbagai sumber
Guru bertanya jawab tentang hal – hal yang belum diketahui siswa
Membantu menyelesaikan masalah
Guru bersama siswa bertanya siswa tentang kesalahpahaman dan memberikan
penguatan
Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berparsitipasi
secara aktif dalam kegiatan pembelajaran
3. Penutup
E. Sumber belajar
F. penilaian
Penilaian
Indikator pencapaian
Bentuk
kompetensi teknik instrumen
instrumrn
1. menjelaskan macam- Tes tertulis Uraian Tuliskan macam-macam
macam sampel sampel untuk
pemeriksaan
laboratorium
2. menjelaskan prosedur Tes tertulis Uraian
Tuliskan penanganan
pembuatan media
spesimen
mikroba
Kunci jawaban
Kelas / semester : X / II
Kompetensi dasar :
Indikator :
A. Tujuan
5. Disiplin ( dicipline )
6. Tekun ( diligence )
7. Tanggung jawab ( responsibyliti )
8. Ketelitian ( carefullnes)
B. Materi pembelajaran
PENGIRIMAN SPESIMEN
1. Semua material harus diberi label yang jelas, dengan alat tulis yang tidak mudah terhapus
Semua informasi tentang spesimen yang bersangkutan ditulis dengan jelas dalam surat
pengantarnya.
2. Material yang diperiksa untuk identifikasi parasit cacing yang berupa feces, diperoleh dengan
cara per rectal. Feces dapat langsung dikirim bila kira-kira sampai tujuan kurang dari 24 jam tetapi
bila lebih harus diberi formalin 10 %. Berat feces kira-kira 20 gr dan dimasukkan ke dalam plastik
yang dilabeli
3. Ulas darah sebisa mungkin sudah difiksasi dengan metanol
C. Metode pembelajaran
Pendekatan : CTL
Model pembelajaran : ceramah dan pembelajaran kooperatif
1. kegiatan pendahuluan
2. kegiatan inti
1. Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi guru :
Melibatkan peserta didik untuk mencari informasi yang luas dan dalam tentang
materi yang akan dipelajari
Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran , dan sumber belajar yang lain
Melibatkan peserta didik untuk berparsitipasi dalam setiap kegiatan pembelajaran
2. Elaborasi
Membiasakan peserta didik untuk membaca dan menulis yang beragam melalui
tugas – tugas tertentu yang bermakna
Mencari informasi dimedia cetak ( koran , majalah dll ) yang berkaitan dengan
materi yang akan dipelajari
Mengerjakan lembar kerja siswa
Memberikan kesempatan untuk berpikir ,m enganalisis , dan menyelesaikan masalah
tanpa rasa takut
Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif
Memfasilitasi peserta didik untuk berparsitipasi sekcara sehat untuk meningkatkan
prestasi
3. Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi guru :
Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorsi dan elaborasii peserta didik melalui
berbagai sumber
Guru bertanya jawab tentang hal – hal yang belum diketahui siswa
Membantu menyelesaikan masalah
Guru bersama siswa bertanya siswa tentang kesalahpahaman dan memberikan
penguatan
Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berparsitipasi
secara aktif dalam kegiatan pembelajaran
3. Penutup
E. Sumber belajar
F. penilaian
Penilaian
Indikator pencapaian kompetensi
teknik Bentuk instrumrn instrumen
1. menjelaskan cara Tes tertulis Uraian Tuliskan cara pengiriman
pengiriman sampel sampel
Kunci jawaban
PENGIRIMAN SPESIMEN
1. Semua material harus diberi label yang jelas, dengan alat tulis yang tidak mudah terhapus
Semua informasi tentang spesimen yang bersangkutan ditulis dengan jelas dalam surat
pengantarnya.
2. Material yang diperiksa untuk identifikasi parasit cacing yang berupa feces, diperoleh dengan
cara per rectal. Feces dapat langsung dikirim bila kira-kira sampai tujuan kurang dari 24 jam tetapi
bila lebih harus diberi formalin 10 %. Berat feces kira-kira 20 gr dan dimasukkan ke dalam plastik
yang dilabeli
3. Ulas darah sebisa mungkin sudah difiksasi dengan metanol
Kelas / semester : X / II
Kompetensi dasar :
Indikator :
A. Tujuan
1. Disiplin ( dicipline )
2. Tekun ( diligence )
3. Tanggung jawab ( responsibyliti )
4. Ketelitian ( carefullnes)
B. Materi pembelajaran
1. Pengambilan darah sebelum dan setelah intervensi dilakukan pada jam 9.00 – 12.00.
2. Bersihkan kulit diatas lokasi tusuk dengan alkohol 70% dan biarkan sampai kering.
3. Lokasi penusukan harus bebas dari luka dan bekas luka/sikatrik.
4. Darah diambil dari vena mediana cubiti pada lipat siku.
5. Pasang ikatan pembendungan (Torniquet) pada lengan atas dan responden diminta untuk
mengepal dan membuka telapak tangan berulang kali agar vena jelas terlihat.
6. Lokasi penusukan di desinfeksi dengan kapas alkohol 70% dengan cara berputar dari dalam
keluar.
7. Spuit disiapkan dengan memeriksa jarum dan penutupnya.
8. Setelah itu vena mediana cubiti ditusuk dengan posisi sudut 45 derajat dengan jarum
menghadap keatas.
9. Darah dibiarkan mengalir kedalam jarum kemudian jarum diputar menghadap kebawah.
Agar aliran bebas responden diminta untuk membuka kepalan tangannya, darah kemudian
dihisap sebanyak 10 ml.
10. Torniquet dilepas, kemudian jarum ditarik dengan tetap menekan lubang penusukan dengan
kapas alkohol (agar tidak sakit).
11. Tempat bekas penusukan ditekan dengan kapas alkohol sampai tidak keluar darah lagi.
12. Setelah itu bekas tusukan ditutup dengan plester.
C. Metode pembelajaran
Pendekatan : CTL
Model pembelajaran : ceramah dan pembelajaran kooperatif
1. kegiatan pendahuluan
2. kegiatan inti
1. Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi guru :
Melibatkan peserta didik untuk mencari informasi yang luas dan dalam tentang
materi yang akan dipelajari
Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran , dan sumber belajar yang lain
Melibatkan peserta didik untuk berparsitipasi dalam setiap kegiatan pembelajaran
2. Elaborasi
Membiasakan peserta didik untuk membaca dan menulis yang beragam melalui
tugas – tugas tertentu yang bermakna
Mencari informasi dimedia cetak ( koran , majalah dll ) yang berkaitan dengan
materi yang akan dipelajari
Mengerjakan lembar kerja siswa
Memberikan kesempatan untuk berpikir ,m enganalisis , dan menyelesaikan masalah
tanpa rasa takut
Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif
Memfasilitasi peserta didik untuk berparsitipasi sekcara sehat untuk meningkatkan
prestasi
3. Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi guru :
Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorsi dan elaborasii peserta didik melalui
berbagai sumber
Guru bertanya jawab tentang hal – hal yang belum diketahui siswa
Membantu menyelesaikan masalah
Guru bersama siswa bertanya siswa tentang kesalahpahaman dan memberikan
penguatan
Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berparsitipasi
secara aktif dalam kegiatan pembelajaran
3. Penutup
E. Sumber belajar
F. penilaian
Penilaian
Indikator pencapaian kompetensi
teknik Bentuk instrumrn instrumen
1. menjelaskan cara Tes tertulis Uraian Tuliskan cara
pengambilan sampel pengambilan
sampel
Kunci jawaban
1. Bersihkan kulit diatas lokasi tusuk dengan alkohol 70% dan biarkan sampai kering.
2. Lokasi penusukan harus bebas dari luka dan bekas luka/sikatrik.
3. Darah diambil dari vena mediana cubiti pada lipat siku.
4. Pasang ikatan pembendungan (Torniquet) pada lengan atas dan responden diminta untuk
mengepal dan membuka telapak tangan berulang kali agar vena jelas terlihat.
5. Lokasi penusukan di desinfeksi dengan kapas alkohol 70% dengan cara berputar dari dalam
keluar.
6. Spuit disiapkan dengan memeriksa jarum dan penutupnya.
7. Setelah itu vena mediana cubiti ditusuk dengan posisi sudut 45 derajat dengan jarum
menghadap keatas.
8. Darah dibiarkan mengalir kedalam jarum kemudian jarum diputar menghadap kebawah.
Agar aliran bebas responden diminta untuk membuka kepalan tangannya, darah kemudian
dihisap sebanyak 10 ml.
9. Torniquet dilepas, kemudian jarum ditarik dengan tetap menekan lubang penusukan dengan
kapas alkohol (agar tidak sakit).
10. Tempat bekas penusukan ditekan dengan kapas alkohol sampai tidak keluar darah lagi.
11. Setelah itu bekas tusukan ditutup dengan plester.