Anda di halaman 1dari 2

Nama : Nursyifana Raspati S

NIM. : 1192060071
Kelas : Pendidikan Biologi / 4B
Mata Kuliah : Kapita Selekta 2

ANABOLISME
Secara garis besar, anabolisme membutuhkan energi dari luar, dalam hal ini
termasuk energi cahaya dan energi kimia. Energi itu lalu digunakan untuk mengikat
senyawa-senyawa sederhana yang dihasilkan untuk menjadi senyawa yang lebih
kompleks. Singkat kata, dalam proses ini energi yang diperlukan tidak hilang,
melainkan tersimpan dalam bentuk ikatan-ikatan kimia pada senyawa kompleks yang
terbentuk.
Anabolisme terdiri dari tiga tahapan dasar, diantaranya produksi prekursor seperti
asam amino, monosakarida, dan nukleotida; aktivasi senyawa-senyawa menjadi
bentuk reaktif menggunakan energi dari ATP; dan penggabungan prekursor tersebut
menjadi molekul kompleks, seperti protein, polisakarida, lemak, dan asam nukleat.
Anabolisme yang menggunakan energi cahaya dikenal dengan fotosintesis,
sedangkan yang menggunakan energi kimia dikenal dengan kemosintesis.
Hasil-hasil anabolisme berguna dalam fungsi yang esensial. Hasil-hasil tersebut
misalnya glikogen dan protein sebagai bahan bakar dalam tubuh, asam nukleat untuk
pengkopian informasi genetik. Protein, lipid, dan karbohidrat menyusun struktur
tubuh makhluk hidup, baik intraselular maupun ekstraselular. Bila sintesis
bahan-bahan ini lebih cepat dari perombakannya, maka organisme akan tumbuh.
Intinya, proses anabolisme sangat penting bagi tubuh. Karena tanpa proses ini,
kelangsungan pertumbuhan dan sel-sel di dalam jaringan dan organ tubuh tidak akan
terjadi.
Proses anabolisme bisa terganggu bila ada masalah pada hormon yang terlibat di
dalamnya. Diantara beberapa masalah yang mungkin terjadi pada masing-masing
hormon tersebut adalah Resitensi insulin, Defisiensi hormon pertumbuhan (GHD),
Kadar testosteron yang abnormal dan lain-lain.

Peranan Hormon pada Reaksi Anabolisme

Berikut ini beberapa hormon yang berperan dalam reaksi anabolisme dalam tubuh:

1. Hormon pertumbuhan

Hormon ini diproduksi di kelenjar pituitari atau kelenjar kecil di bagian bawah otak
dan berfungsi untuk mengatur pertumbuhan tubuh. Terlalu banyak hormon
pertumbuhan pada masa kanak-kanak dapat menyebabkan seseorang tumbuh lebih
tinggi dari rata-rata atau disebut juga gigantisme. Namun, bila hormon pertumbuhan
terlalu sedikit, dapat menyebabkan tinggi tubuh kurang dari rata-rata atau dwarfisme.

2. Insulin-like growth factors (IGF-1 dan IGF-2)


Hormon ini menstimulasi produksi protein dan lemak dalam tubuh. IGF-I dan IGF-2,
yang bekerja sama dengan hormon pertumbuhan, berperan penting dalam
pertumbuhan dan perkembangan tulang serta berbagai jaringan tubuh, termasuk
kelenjar susu. Insulin-like growth factors juga mengendalikan produksi hormon
pertumbuhan oleh kelenjar hipofisis, serta kadar gula dalam darah.

3. Insulin

Hormon ini diproduksi oleh kelenjar pankreas. Insulin bertugas mengatur kadar
glukosa dalam darah, membantu tubuh mengubah makanan yang dikonsumsi menjadi
energi, dan menyimpan cadangan energi. Sel tubuh tidak akan mampu memanfaatkan
glukosa tanpa insulin. Oleh karena itu, peran hormon ini sangatlah penting dalam
proses metabolisme tubuh.

4. Testosteron

Testosteron adalah hormon laki-laki yang diproduksi di testis. Hormon ini berperan
dalam proses terbentuknya sperma dan perkembangan karakteristik seks pria, seperti
suara yang lebih berat, otot yang lebih besar, dan pertumbuhan rambut di wajah serta
tubuh. Hormon testosteron juga memainkan peran penting di seluruh tubuh karena
berpengaruh pada fungsi organ otak, tulang dan massa otot, distribusi lemak, sistem
pembuluh darah, tingkat energi, serta organ dan fungsi seksual. Tidak hanya pada pria,
hormon testosteron juga diproduksi dalam tubuh wanita, tetapi jumlahnya lebih
sedikit. Pada wanita, hormon ini diproduksi di dalam ovarium.

5. Estrogen

Estrogen adalah hormon wanita yang diproduksi di dalam ovarium dan plasenta
selama kehamilan. Hormon estrogen bertanggung jawab dalam memperkuat jaringan
tulang, penebalan jaringan di rahim (endometrium), siklus menstruasi, serta
mengembangkan karakteristik bentuk tubuh perempuan, seperti payudara. Dalam
jumlah kecil, estrogen juga diproduksi di jaringan lemak dan otot. Ini adalah sumber
utama estrogen pada wanita yang telah melalui masa menopause. Pria juga
memproduksi hormon estrogen, tetapi jumlahnya lebih sedikit. Proses anabolisme
sangat penting bagi tubuh. Tanpa proses ini, kelangsungan pertumbuhan dan sel-sel di
dalam jaringan dan organ tubuh kita tidak akan terjadi. Konsultasikan ke dokter bila
Anda mengalami gejala gangguan pada hormon agar dapat dilakukan penanganan
sebelum kondisi tersebut memengaruhi proses anabolisme dalam tubuh Anda.

Anda mungkin juga menyukai