Anda di halaman 1dari 12

PENGELOLAAN KEUANGAN PENDIDIKAN

MAKALAH
Disusun Guna Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Mata Kuliah Pengelolaan Pendidikan

Dosen Pengampu:

Meti Maspupah, M.Pd

Disusun oleh:

1. Ghilmi Sri Alfianti (1192060043)


2. Nursyifana Raspati S (1192060071)
3. Raffi Azzam Murtadho (1192060078)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

BANDUNG

2020
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................................iii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG...............................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH...........................................................................................................2
C. TUJUAN...................................................................................................................................2
BAB II...................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN...................................................................................................................................3
1. Pengelolaan Keuangan Pendidikan............................................................................................3
A. Konsep Dasar Keuangan............................................................................................................4
B. Sumber – Sumber Keuangan Pendidikan Sebagai Dimensi Penerimaan....................................5
C. Fungsi Anggaran dan Teknik Penyusunan Anggaran................................................................6
D. Pengawasan Keuangan Pendidikan............................................................................................7
BAB III..................................................................................................................................................8
KESIMPULAN.....................................................................................................................................8
A. Kesimpulan................................................................................................................................8
Daftar Pustaka.......................................................................................................................................9

ii
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan penulis kemudahan dalam
menyelesaikan makalah tepat waktu. Tanpa rahmat dan pertolongan-Nya, penyusun tidak
akan mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tidak lupa shalawat serta salam
tercurahkan kepada Nabi agung Muhammad SAW yang syafa’atnya kita nantikan kelak.

Penyusun mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
sehingga makalah “Pengelolaan Keuangan Pendidikan” dapat diselesaikan. Makalah ini
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengelolaan Pendidikan. Penyusun berharap
makalah tentang penglelolaan keuangan pendidikan ini dapat menambahkan wawasan
khususnya untuk penyusun dan umumnya bagi pembaca.

Penyusun menyadari makalah bertema “Pengelolaan Keuangan Pendidikan” ini masih


perlu banyak penyempurnaan karena kesalahan dan kekurangan. Penyusun terbuka terhadap
kritik dan saran pembaca agar makalah ini dapat lebih baik. Apabila terdapat banyak
kesalahan pada makalah ini, baik terkait penulisan, penyusun memohon maaf. Harapan kami
makalah ini dapat bermanfaat bagi semua.

Bandung , 05 Maret 2021

Penyusun

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Lembaga pendidikan adalah suatu badan yang berusaha mengelola dan
menyelenggarakan kegiatan-kegiatan sosial, kebudayaan, keagamaan, penelitian
keterampilan dan keahlian. yaitu dalam hal pendidikan intelektual, spiritual, serta
keahlian/ keterampilan. Sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul,
bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan
terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya, sarana-parasarana, data, dan lain
sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan pendidikan.

Ada empat komponen yang saling berkaitan tentang profesi jabatan dalam
kependidikan dan tidak dapat dipisahkan, yaitu Staf Tata Usaha Administrasi, Staf Teknis
pendidikan di dalamnya terdiri dari Kepala Sekolah dan Guru, Komite Sekolah sebagai
badan independent yang membantu terlaksananya operasional pendidikan, dan Siswa
sebagai peserta didik yang bisa ditempatkan sebagai komponen dengan tingkat pelayanan
yang harus memadai.

Hubungan keempatnya harus sinergis, karena keberlangsungan operasional sekolah


terbentuknya dari hubungan “simbiosis mutualisme”, keempat komponen tersebut karena
kebutuhan akan pendidikan sangat tinggi,tentulah harus dihadapi dengan kesiapan yang
optimal semata-mata demi kebutuhan peserta didik.Salah satu aspek yang sangat penting
untuk mencetak peserta didik adalah aspek keuangan. Pengelolaan keuangan suatu
lembaga pendidikan/sekolah sangat penting dalam pelaksanaan kegiatan
lembagapendidikan/sekolah. Ada beragam sumber dana yang dikelola oleh sekolah, baik
dari pemerintah yang berupa dana BOS maupun dari dana dari masyarakat yang berupa
iuran SPP.Ketika dana masyarakat masuk, perlu persiapan sistem pengelolaan keuangan
yang baik,professionaldanakuntabel. Secara umum pengelolaan keuangansudah dikelola
oleh lembaga pendidikan/sekolah tetapi masing-masing lembaga berbeda cara
pengelolaannya tergantung dari besar kecilnya lembaga pendidikan tersebut. Pada sekolah
yang daya dukung dari masyarakat rendah maka pengelolaan keuangannya sangat
sederhana. Sedang yang daya dukung masyarakatnya tinggi, maka pengelolaanya akan
cenderung lebih baik bahkan mungkin lebih rumit. Kecenderungan ini maka lembaga
pendidikan memang dituntut masyarakat lebih bertanggung jawab, transparan dan
akuntabel.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Jelaskan apa itu konsep keuangan ?
2. Jelaskan apa saja sumber-sumber keuangan pendidikan sebagai dimensi penerimaan ?
3. Jelaskan apa saja fungsi anggaran dan teknik penyusunan anggaran ?
4. Apakah itu pengawasan keuangan pendidikan?

C. TUJUAN
1. Mengetahui dan memahami pengertian konsep keuangan.
2. Mengetahui dan memahami sumber-sumber keuangan pendidikan sebagai dimensi
penerimaan.
3. Mengetahui dan memahami fungsi anggaran dan teknik penyusunan anggaran.
4. Mengetahui dan memahami pengawasan keuangan pendidikan.

2
BAB II

PEMBAHASAN
1. Pengelolaan Keuangan Pendidikan
Pengelolaan berasal dari kata manajemen (administrasi).Manajemen berasal dari kata
to manage yang berarti mengatur, mengurus atau mengelola.Banyak definisi yang telah
dikemukakan oleh para ahli.Salah satunya yaitu manajemen merupakan sebuah seni dan
ilmu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, dan pengawasan sumber
daya untuk mencapai tujuan yang sudah di tetapkan. engan demikian, manajemen adalah
sebuah kegiatan yang berkesinambungan. Manajemen pendidikan merupakan rangkaian
kegiatan atau keseluruhan proses pengendalian usaha kerja sama sejumlah orang untuk
mencapai tujuan pendidikan secara berencana dan sistematis yang diselenggarakan pada
lingkungan tertentu, terutama dalam bentuk lembaga pendidikan yang bersifat formal.

Keuangan merupakan komponen yang penting dalam lembaga pendidikan(Burger,


2015). Oleh karena itu, perlu adanya pengelolaan keuangan yang baik agar proses
pendidikan dapat berjalan sesuai dengan tujuannya. Manajemen keuangan pendidikan
memberikan atensi yang besar akan pentingnya tata kelola keuangan pendidikan dalam
peningkatan program sekolah, pelaksanaan guru dalam kegiatan belajar mengajar,
pelaksanaan akademis peserta didik, Pendidikan sebagai salah satu elemen yang sangat
penting dalam mencetak generasi penerus bangsa juga masih jauh dari yang diharapkan.
Seharusnya pendidikan merupakan hak bagi seluruh rakyat Indonesia sebagaimana
tercantum dalam Pembukaan UUD R.I Tahun 1945 bahwa tujuan Negara yaitu
“mencerdaskan kehidupan bangsa”. Hal ini memiliki konsekuensi bahwa Negara harus
menyelenggarakan dan memfasilitasi seluruh rakyat Indonesia untuk memperoleh
pendidikan yang layak bagi kehidupannya.

Pengelolaan keuangan pendidikan adalah salah satu substansi pengelolaan sekolah


yang turut menentukan berjalannya kegiatan pendidikan di sekolah. Menurut Depdiknas
(2000) bahwa pengelolaan keuangan pendidikan merupakan tindakan pengurusan
,pertanggung jawaban , dan laporan. Dengan demikian , pengelolaan keuangan
pendidikan merupakan proses perencanaan,penggalian sumber,penyusunan anggaran dan

3
penggunaan serta laporan keuangan ,adapun beberapa kegiatan pengelolaan keuangan
yaitu memperoleh dan menetapkan sumber-sumber pendanaan,pemanfaatan
dana,laporan,pemeriksaan dan pertanggung jawaban .

A. Konsep Dasar Keuangan


Konsep dasar keuangan pendidikan yaitu mengenai :

1. Perencanaan keuangan (financial planning) yang mengkoordinasi semua sumber


daya yang ada guna mencapai sasaran dan tujuan yang diinginkan bersama tanpa
adanya kerugian.
2. Pelaksanaan (implementation involves accounting) adalah kegiatan yang
berdasarkan pada rencana yang telah dibuat dan ditentukan bersama.
3. Evaluasi berupa penilaian.
Dengan demikian , konsep dasar keuangan pendidikan adalah rangkaian atau
aktivitas yang mengatur dan mengelola keuangan dari sebuah lembada
pendidikanm mulai dari perencanaan,penyusunan anggaran
(budgeting),pembukuan(accountig),pembelanjaan,pengawasan, pemeriksaan
(auditing),dan pertanggung jawaban keuangan. Dari kegiatan itu harus tetap
dilakukan atau diselenggarakan secara baik dan professional agar dapat berjalan
dengan lancer dan baik sesuai konsep sehingga dapat mencapai tujuan bersama.
Depdiknas merumuskan tujuan manajemen keuangan pendidikan adalah sebagai
berikut:
a) Memanfaatkan dana yang tersedia secara optimal berdasarkan prioritas
kegiatan pendidikan yangditetapkan.
b) Mensinergikan berbagai kegiatan antarbidang secara harmonis untuk
mencapai tujuan-tujuanpendidikan.
c) Mengembangkan perilaku transparansi dan akuntabilitas dari pemanfaatan
keuangan pendidikan sesuai dengan ketentuan perundangan
yangberlaku.Untuk mencapai tujuan tersebut, maka dibutuhkan kreativitas
dalam menggali sumber-sumber dana, menempatkan bendaharawan yang
menguasai dalam pembukuan dan pertanggung-jawaban keuangan serta
memanfaatkannya secara benar sesuai peraturan perundangan
yangberlaku.

4
B. Sumber – Sumber Keuangan Pendidikan Sebagai Dimensi Penerimaan.
Dalam Ketentuan Umum, dan pasal 1 ayat (3) Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 48 Tahun 2008 Tentang Pendanaan Pendidikan dijelaskan bahwadana
pendidikan adalah sumber daya keuangan yang disediakan untuk menyelenggarakan dan
mengelola pendidikan.

Sumber penerimaan pendidikan meliputi sebagai berikut:


1) Hasil penerimaan pemerintah umumYang termasuk ke dalam golongan
iniyaitu semua penerimaan pemerintah daripajak, pajak pendidikan dari
perusahaan-perusahaan, dan iuran-iuran pembangunandaerah.
2) Penerimaan pemerintah khusus untukpendidikanYang termasuk dalam
golongan iniadalah antara lain bantuan atau pinjamanluar negeri, seperti
bantuan dari Badan Internasional PBB (UNICEP atauUNESCO), pinjaman
bank dunia. Bantuanyang bersumber dari luar negeri inimencakup bantuan
teknik dan bantuanmodal berupa pinjaman dan hibah. Danayang diperoleh
khusus untuk pendidikanini diberikan kepada pendidikan dasar,menengah,
pendidikan tinggi, danpendidikan luar sekolah. Di samping itujuga diperlukan
untuk kegiatanperencanaan pendidikan, kegiatanpenelitian, pengelolaan
pendidikan, danbeasiswa untuk belajar di luar negeri.c. Iuran
sekolahTermasuk dalam golongan ini adalahsumbangan pembinaan
pendidikan (SPP)atau BP.
3) yaitu bantuan dana yang diterima dari peserta didik atau orang tua siswa pada
setiap bulan yang di setorkanke kantor dinas pendidikan.
4) Sumbangan-sumbangan sukarela dari masyarakatTermasuk dalam golongan
ini adalahsumbangan-sumbanganswasta,perorangan atau keluarga, badan-
badan sukarela dan kelompok. Sumbanganperorangan atau keluarga siswa
tidakhanya dalam bentuk uang, tetapi jugatanah, tenaga dan bahan bangunan
untuk mendirikan sekolah.

5
C. Fungsi Anggaran dan Teknik Penyusunan Anggaran
Penganggaran merupakan peroses kegiatan atau proses penyusunan anggaran
(budget). Budget ini merupakan rencana oprasional yang di nyatakan secara kuantitatif
dalam bentuk satuan uang yang di gunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan
kegiatan lembaga dalam kurun waktu tertentu. (Nanang Fattah, 2000).

Anggaran di samping sebagai alat untuk perencanaan dan pengendalian manajemen, juga
merupakan alat bantu bagi manajemen dalam pengarahan suatu organisasi dalam posisi yang kuat
atau lemah, (Nanang Fattah, 2000:49). Sementara beberapa pungsi anggaran dalam manajemen
organisasi sector public menurut Deddy Nordiawan (2006: 48-49) adalah sebagai berikut:

1. Anggaran sebagai alat perencanaan


Dengan fungsi ini organisasi tahu apa yang harus di lakukan dan kearah mana
kebijakan di buat.
2. Anggaran sebagai alat pengendalian
Dengan adanya anggaran organisasi sector public dapat menghindari adanya
pengeluaran yang terlalu besar (overspending) atau adanya penggunaan dana yang tidak
semestinya (misspending).
3. Anggaran sebagai alat kebijakan.
Dengan adanya anggaran organisasi sector bublik dapat menentukan kebijakan tertentu.
4. Anggaran sebagai alat politik.
Dengan adanya anggaran dapat di lihat komitmen pengelolaan dalam pelaksanaan
program-program yang telah dijanjikan.
5. Anggaran sebagai alat koordinasi dan komunikasi
Dengan dokumen yang komprehensif sebuah bagian atau unit kerja atau depatemen
dapat mengetahui apa yang harus di lakukan dan apa yang akan di lakukan oleh masing-
masing bagian atau unit keja lainnya.
6. Anggaran sebagi penilai kerja.
Anggaran adalah suatu ukuran yang bisa menjadi patokan apakah suatu
bagian/unit kerja telah memenuhi target baik berupa terlaksananya ktivitas
maupun terpenuhi efisiensi biayanya.
7. Anggaran sebagai alat motivasi
Anggaran dapat di gunakan sebagai alat komunikasi dengan menjadikan nilai-
nilai nominal yang tercantum sebagai target pencapaian.

Prosedur penyusunan anggaran adalah sebagai berikut;

1. Mengidentifikasi kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan selama priodi


anggaran.
2. Mengidentifikasi sumber-sumber yang di nyatakan dalam uang, jasa dan
barang.
3. Semua sumber dinyatakan dalam bentuk uang, sebab anggaran pada
dasarnya merupakan pernyataan finansial.
4. Memformulasikan annagaran dalam bentuk format yang telah di setujuidan
di pergunakan instansi tertentu.

6
5. Menyusun usulan anggaran untuk memperoleh persetujuan pihak yang
berwenang.
6. Melakukan revisi ulang anggaran.
7. Persetujuan revisi ulang anggaran
8. Pengesahan anggaran

D. Pengawasan Keuangan Pendidikan


Pengawasan keuangan adalah suatu pemeriksaan yang ditunjukan pada masalah
keuangan seperti transaksi, dokumen, buku, daftar, serta laporan. Untuk memperoleh
kepastian mengenai transaksi keuangan yang dilakukan sesuai dengan aturan yang
berlaku.

Norma Pengawasan Keuangan:

 Pengawasan tidak mencari-cari kesalahan, yaitu tidak mengutamakan mencari siapa,


yang salah tetapi apabila ditemukan keasalahn, penyimpangan dan hambatan supaya
dilaporkan sebqab-sebab dan bagaimana trjadinya, serta menemukan cara bagaimana
memperbaikinya.
 Pengawasan merupakan proses yang berkelanjutan, sehingga harus dilaksanakan
secara terus menerus, sehingga dapat memperoleh hasil pengawasan yang
berkesinambungan.
 Pengawasan harus menjamin adanya pengambilan koreksi yang cepat dan tepat
terhadap penyimpangan dan penyelwengan yang ditemukan untuk mencegah
berlanjutnya kesalahan dana atau penyelewengan.

Pengawasan bersifat mendidik dan dinamis, yaitu dapat menimbulkan kegairahan


untuk memperbaiki, mengurangi, atau meniadakan penyimpangan samping menjdai
pendorong dan perangsang untukn menerbitkan penyempurnaan kondisi objektif
pengawasan.
Proses dan Standar Pengawasan:

 Proses pengawasan adalah serangkaian kegiatan yang dilaksanakan dalam


melaksanakan pengawasan.
 Langkah-langkah dalam pengawasan menurut Stoner, yaitu:
1. Penetapan berbagai jenis standar/patokan yang dipergunakan, berupa ukuran
kuantitas, kualitas, biaya, dan waktu.
2. Membandingkan/mengukur kenyataan yang sebenarnya terhadap standar.
3. Mengidentifikasi penyimpangan dan sekaligus pengambilan koreksis.

7
BAB III

KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Pengelolaan keuangan merupakan salah satu substansi manajamen sekolah yang akan
turut menentukan  berjalannya kegiatan pendidikan di sekolah. Manajemen keuangan
merupakan tindakan pengurusan / ketatausahaan keuangan yang meliputi pencatatan,
perencanaan, pelaksanaan, pertanggung jawaban dan pelaporan.  Dengan demikian,
manajemen keuangan sekolah dapat diartikan sebagai rangkaian aktivitas mengatur
keuangan sekolah mulai dari perencanaan, pembukuan, pembelanjaan, pengawasan dan
pertanggung jawaban keuangan sekolah.

Melalui kegiatan manajemen keuangan maka kebutuhan pendanaan kegiatan sekolah


dapat direncanakan, diupayakan pengadaannya, dibukukan secara transparan, dan
digunakan untuk membiayai pelaksanaan program sekolah secara efektif dan efisien.
Untuk itu tujuan manajemen keuangan adalah untuk Meningkatkan efektivitas dan
efisiensi penggunaan keuangan sekolah, meningkatkan akuntabilitas dan transparansi
keuangan sekolah dan untuk meminimalkan penyalahgunaan anggaran sekolah.

Pengelolaan administrasi keuangan sekolah perlu diawali dengan perencanaan yang


sebaik-baiknya karena perencanaan akan menjadi peta atau pedoman jalannya
pengelolaan administrasi keuangan sekolah. Pengelolaan administrasi keuangan juga
perlu menerapkan prinsip-prinsip  agar dalam pelaksanaannya dapat berjalan sesuai
dengan perencanaan, dapat berjalan dengan transparan, efektif dan efisien, serta dapat
dipertanggungjawabkan.

8
Daftar Pustaka

Andiawati, E. (n.d.). PENGELOLAAN KEUANGAN LEMBAGA


PENDIDIKAN/SEKOLAH.

Dr. Arwildayanto, M. W. (2017). MANAJEMEN KEUANGAN DAN PEMBIAYAAN


PENDIDIKAN. Gorontalo: WidyaPadjadjaran Anggota IKAPIJABAR.

Fattah, Nanang, (2000). Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan. Rosda: Bandung.

Indah Maharani, H. A. (2019). Pengelolaan Pembiayaan Pendidikan. Juduk artikel padang, 1-


5.

JUMADI, W. (2016). ADMINISTRASI KEUANGAN.

Musthafa. (2017). Manajemen Keuangan. . Yogyakarta: ANDI.

Nordiawan deddi, (2006). Akuntansi Sector Public. Salemba Empat: Jakarta.

RISKI, A. (n.d.). PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DI INDONESIA.

Rita Pusvitasari1, M. S. (2020). MANAJEMEN KEUANGAN SEKOLAH DALAM


PEMENUHAN SARANA PRASARANA PENDIDIKAN(Studi kasus di SD
Muhammadiyah 1 Krian, Sidoarjo). Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 84-106.

Anda mungkin juga menyukai