Anda di halaman 1dari 11

MANFISH JOURNAL ISSN 2721-2939

Marine, Environment, and Fisheries p-ISSN:


http://ejurnal.polnep.ac.id/index.php/manfish

Volume 1 Nomor 3 - Maret 2021

DOI:

EFEKTIVITAS PAPARAN SPEKTRUM LAMPU LED TERHADAP


KINERJA PERTUMBUHAN DAN KUALITAS WARNA IKAN YELLOW
PHANTOM (Hyphessobrycon roseus)

Wijianto1, Kukuh Nirmala2, dan Yuni Puji Hastuti2


1
Mahasiswa Program studi Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan, Institut Pertanian Bogor, Indonesia
2
Staf Pengajar di Program studi Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan
Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor, Indonesia
Email: wijiantowijianto61@gmail.com

ABSTRAK
Ikan yellow phantom merupakan salah satu ikan hias introduksi yang memiliki warna tubuh
kekuningan, sirip ekor berwarna kuning, dan terdapat ciri khas yaitu black spot dibagian sisi kanan
dan kiri dibagian belakang insang. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kualitas warna dan
pertumbuhan ikan yellow phantom dengan paparan spektrum cahaya berbeda. Ikan yellow phantom
berukuran 2,73±0,13 cm dengan rataan bobot ikan yaitu 0,38±0,05 g dipelihara dalam akuarium
berukuran 25×25×25 cm selama 21 hari. Pakan yang diberikan yaitu cacing sutera. Pakan diberikan
tiga kali sehari secara at satiation. Pemeliharaan dilakukan dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan yaitu
perlakuan K (kontrol), M (LED merah), H (LED Hijau), P (LED Putih), dan B (LED Biru). Hasil
penelitian pada perlakuan LED putih memberikan pengaruh kualitas warna terbaik berdasarkan
keragaan warna secara visual sebesar 33,11±0,86% untuk warna hitam dan 37,91±0,76% untuk warna
kuning. LED merah memberikan pertumbuhan terbaik dengan pertumbuhan panjang total 0,40±0,09
cm, laju pertumbuhan harian 1,20±0,19%, dan efisiensi pakan sebesar 0,68±0,14%. Kadar glukosa
darah berkisar antara 28,33±3,05-51,33±3,21 mg dL-1.

Kata Kunci: LED, pertumbuhan, kualitas warna, spektrum, yellow phantom

PENDAHULUAN Ikan yellow phantom merupakan ikan hias


Ikan yellow phantom (Hyphessobrycon introduksi yang berasal dari Amerika Selatan
roseus) merupakan salah satu ikan hias dengan (Axelrod et al., 2004). Saat ini ikan yellow
ukuran 3-4,5 cm yang bernilai ekonomis phantom yang merupakan ikan hias introduksi
tinggi. Ikan yellow phantom termasuk dalam sudah dapat dibudidayakan di Indonesia
famili Characidae. Ciri khasnya yaitu memiliki (Satyani & Subamia 2009).
warna tubuh kekuningan, sirip ekor berwarna Kendala yang dihadapi dalam kegiatan
kuning, dan terdapat balck spot dibagian sisi budidaya ikan hias yellow phantom yaitu
kanan dan kiri dibagian belakang insang. Ikan pertumbuhannya yang cenderung lambat.
yellow phantom merupakan ikan hias yang Berdasarkan penelitian pertumbuhan panjang
cocok dipelihara di aquascape. Hal tersebuat ikan cardinal tetra (Paracheirodon axelrodi)
disebabkan ikan yellow phantom merupakan selama pemeliharaan 39 hari hanya mencapai
ikan yang hidup berkoloni dan pergerakannya 0,66±0,16 cm (Nurhidayat et al., 2017). Upaya
yang begitu menawan. yang dapat dilakukan yaitu dengan cara

Open Access Journal 203


Manfish Journal Vol.1 No.3, Maret 2021

memperbaiki sistem budidya dengan rekayasa METODE PENELITIAN


lingkungan budidaya menggunakan spektrum Penelitian dilaksakan pada bulan Maret
lampu LED. sampai April 2019 bertempat di Laboratorium
Karakteristik dari sistem pencahayaan Lingkungan 3 Departemen Budidaya Perairan
meliputi spektrum (panjang gelombang), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut
fotoperiod (lama penyinaran), dan intensitas Pertanian Bogor. Ikan yellow phantom
dapat memengaruhi respon fisiologis, phantom (Hyphessobrycon roseus) dipelihara
reproduksi, dan pertumbuhan ikan baik secara di akuarium percobaan selama 21 hari.
langsung maupun secara tidak langsung Perlakuan spektrum cahaya LED diberikan
(Bouef & Le Bail 1999). Light Emmiting dengan lama penyinaran 12 jam. Pakan yang
Diode (LED) digunakan dalam proses diberikan yaitu pakan alami berupa cacing
perbaikan sistem budidaya ikan yellow sutera dengan metode pemberian at satiation.
phantom karena memiliki beberapa Frekuensi pemberian pakan sebanyak 3 kali
keunggulan. Keunggulan dari lampu LED sehari yaitu pada pukul 08.00 WIB, 12.00
dibandingkan dengan lampu jenis lainnya WIB, dan 16.00 WIB.
antara lain memiliki daya yang relatif kecil Pergantian air dilakukan setiap hari sekali
serta lebih efisien (Medkour et al., 2013). pada pukul 08.00 WIB sebanyak 10% dari total
Beberapa penelitian yang telah dilakukan pada volume air pada akuarium uji. Pengisian air
ikan rainbow bosemani (Melanotaenia baru sebanyak 10% dilakukan dengan
boesemani), lampu LED berwarna merah menggunakan gayung secara perlahan agar
memberikan pengaruh terbaik terhadap ikan tidak mengalami stres. Penelitian ini
kualitas warna ikan rainbow dengan jumlah sel menggunakan rancangan acak lengkap (RAL)
kromatofor mencapai 461±11 sel. Spektrum yang terdiri atas lima perlakuan dan tiga
lampu LED berwarna biru memberikan ulangan. Perlakuan terdiri atas perlakuan
pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan kontrol (K) dengan cahaya ruang perlakuan
dengan laju pertumbuhan sebesar 0,65±1,12% spektrum lampu LED merah (M), spektrum
(Adha, 2016). lampu LED hijau (H), spektrum lampu LED
Penggunaan spektrum LED warna biru, putih (P), dan spektrm lampu LED biru (B).
putih, merah, dan hijau telah dilakukan pada
ikan botia (Chromobotia macrachantus) (Aras Tingkat Kelangsungan Hidup (TKH)
et al., 2015). Berdasarkan penelitian yang telah Tingkat kelangsungan hidup merupakan
dilakukan spektrum LED merah memberikan hasil perhitungan dari perbandingan jumlah
hasil terbaik untuk memperbaiki kualitas ikan yang hidup pada akhir pemeliharaan dan
warna ikan botia yaitu dengan keragaan warna awal pemeliharaan. Rumus perhitungan
visual sebesar 75,22±2,69%. Kemudian tingkat kelangsungan hidup ikan sebagai
perlakuan warna hijau memberikan perubahan berikut (Goddard 1996):
pertumbuhan terbaik yaitu sebesar 𝑁𝑡
2,35±0,27% dengan pertumbuhan bobot TKH (%) = x 100
𝑁𝑜
sebesar 0,030±0,003 g/ekor/hari (Aras et al., Keterangan :
2015). Penggunaan fotoperiod 12 jam terbukti TKH : tingkat kelangsungan hidup (%)
memberikan hasil terbaik terhadap Nt : jumlah ikan pada akhir pemeliharaan
pemeliharaan ikan tengadak dengan laju No : jumlah ikan pada wal pemeliharaan
pertumbuhan harian 5,64±0,23% dan efisiensi
pakan 52,54±2,96 % (Nurdin 2014). Penelitian Pertumbuhan Bobot (PB)
ini bertujuan untuk mengevaluasi Pertumbuhan mutlak merupakan hasil
pertumbuhan dan kualitas warna ikan yellow perhitungan dari selisih bobot rata-rata akhir
phantom (Hyphessobrycon roseus) dengan dengan bobot rata-rata awal, kemudian
paparan spektrum cahaya berbeda pada media dibandingkan dengan lama waktu perlakuan.
pemeliharaan.

Open Access Journal 204


Manfish Journal Vol.1 No.3, Maret 2021

Rumus pertumbuhan bobot sebagai berikut Rumus perhitungan jumlah konsumsi pakan
(Effendie 1979): sebagai berikut :
𝑊𝑡 − 𝑊𝑜 F = Jumlah pakan awal (g) – pakan sisa (g)
PM =
𝑡
Keterangan : Efisiensi Pakan (EP)
PM : pertumbuhan mutlak (gram/ekor/hari) Efisiensi pakan merupakan parameter yang
Wt : bobot rata-rata hari ke-t (gram) digunakan untuk mengetahui kemampuan ikan
Wo : bobot rata-rata hari ke-0 (gram mengonsumsi dan mencerna pakan dari total
T : lama perlakuan pakan yang diberikan. Rumus perhitungan
efisiensi pakan dapat dihitung dengan
Pertumbuhan Panjang Total (PPT)
menggunakan rumus berikut (Takeuchi 1988):
Pertumbuhan panjang merupakan
perubahan panjang yang diukur berdasarkan [(𝑊𝑡 + 𝑊𝑑) − 𝑊𝑜]
panjang total. Panjang total merupakan EP (%) = × 100
𝐹
panjang yang diukur dari ujung mulut sampai
ujung ekor ikan. Pengukuran panjang Keterangan :
dilakukan dengan menggunakan milimeter EP : efisiensi pakan (%)
blok. Rumus pertumbuhan panjang sebagai Wt : biomassa ikan pada akhir penelitian
berikut (Effendie 1979) : (gram)
Wd : bimassa ikan mati selama penelitian
PP = Pt – Po (gram)
Keterangan : Wo : biomassa ikan pada awal pemeliharaan
PP : pertumbuhan panjang (cm) (gram)
Pt : panjang rata – rata individu pada hari ke- F : jumlah pakan yang diberikan (gram)
t (cm) Jumlah Sel Kromatofor
Po : panjang rata – rata individu pada hari ke- Perhitungan jumlah sel kromatofor
0 (cm) dilakukan diakhir pemeliharaan dengan
Laju Pertumbuhan Harian (LPH) mengambil bagian epidermis (kulit) dari tubuh
Laju pertumbuhan harian merupakan ikan. Metode ini menggunakan teknik
pertambahan bobot ikan diukur dengan histologi dengan pewarnaan hematoksilin dan
menimbang sampel dari masing-masing eosin. Sampel yang digunakan tiga ulangan
perlakuan dengan menggunakan timbangan untuk setiap perlakuan. Kemudian sampel
digital dan dihitung rataannya. Rumus laju dipotong dengan ketebalan 0,6 μm. Kemudian
pertumbuhan harian (Huisman 1987): setelah tahap histologi selesai preparat diamati
dengan menggunakan mikroskop dengan
𝑡 𝑤𝑡 perbesaran 40x10 dan dihitung jumlah sel
α = (√𝑤𝑜 − 1) x 100
kromatofornya. Luas daerah yang dihitung sel
kromatofornya yaitu 1 mm2 (Novita et al.
Keterangan : 2019).
α : laju pertumbuhan harian (%)
Wt : bobot rata-rata ikan ke-t (gram) Keragaan Warna Visual
Wo : bobot rata-rata ikan ke-0 (gram) Keragaan warna visual dilakukan dengan
t : lama pemeliharaan (hari) menggunakan kamera DSLR (Digital Single-
Lens Reflex) 16 pixel pada akhir pemeliharaan.
Jumlah Konsumsi Pakan (JKP) Pengambilan gambar dilakukan sedemikian
Jumlah konsumsi pakan adalah banyaknya rupa sehingga pengambilan gambar
jumlah pakan yang dihabiskan selama menggunakan kamera sesuai dengan keadaan
perlakuan. Jumlah pakan yang dikonsumsi aslinya. Sampel foto ikan yang digunakan tiga
oleh ikan ditimbang setap memberikan pakan. ulangan untuk setiap perlakuan. Kemudian
dianalisis dengan menggunakan software

Open Access Journal 205


Manfish Journal Vol.1 No.3, Maret 2021

Adobe Photoshop seperti yang digunakan oleh pemeliharaan yaitu dengan volume 100 ml.
penelitian Aras et al. (2015). Pengamatan Pengambilan sampel dilakukan pada pagi hari
dilakukan pada bagian black spot dan sirip dengan tujuan air dapat diamati langsung di
ekor dengan tiga ulangan foto pada setiap laboratorium Lingkungan.
perlakuan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Glukosa
Pengukuran kadar glukosa darah pada ikan Hasil Penelitian
uji dilakukan dengan menggunakan Kinerja pertumbuhan ikan yellow phantom
glukometer dan strip glucotest. Ikan uji (Hyphessobrycon roseus) yang dipelihara
kemudian diambil darahnya dengan memotong dengan paparan spektrum cahaya berbeda
tubuh bagian pangkal ekor. Kemudian setelah dapat dilihat pada Tabel 1. Berdasarkan hasil
darahnya keluar diteteskan ke strip glucotest penelitian adanya perbedaan paparan spektrum
sampai pangkal garis untuk menyimpan darah cahaya menunjukan hasil pertumbuhan bobot
sampel penuh. Setelah itu strip glucotest (PB), pertumbuhan panjang total (PPT), laju
dimasukan kedalam glukometer. Bagian ujung pertumbuhan harian (LPH), jumlah konsumsi
dari strip glucotest sensitif sehingga harus pakan (JKP), dan efisiensi pakan (EP) berbeda
dijaga agar saat pembacaan hasil pengukuran nyata (P<0,05).
glukosa darah tidak terjadi error. Kemudian Pertumbuhan bobot tertinggi yaitu pada
ditunggu sebentar hingga hasilnya terbaca oleh perlakuan dengan menggunakan LED merah
glukometer. Strip glucotest yang digunakan yaitu sebesar 0,0052±0,0009 g/ekor/hari,
sebanyak 15 buah dan masing-masing strip sedangkan pertumbuhan bobot terendah yaitu
hanya dapat digunakan satu kali artinya satu pada perlakuan kontrol sebesar 0,0009±0,0005
strip untuk satu sampel darah. g/ekor/hari. Pertumbuhan panjang tubuh
Kualitas Fisika Kimia Air tertinggi yaitu pada perlakuan LED merah
Parameter kualitas air yang diukur meliputi sebesar 0,41±0,06 cm, sedangkan
suhu, pH, Dissolved Oxygen (DO), Total pertumbuhan panjang tubuh terendah yaitu
Amonia Nitrogen (TAN), dan nitrit dilakukan pada perlakuan kontrol sebesar 0,15±0,04 cm.
pada hari ke-0, 7, 14, dan 21. Sampel yang Laju pertumbuhan harian (LPH) tertinggi yaitu
diambil yaitu satu botol sampel setiap pada perlakuan LED merah dengan nilai
akuarium. Botol sampel yang digunakan untuk sebesar 1,20±0,19%, sedangkan laju
mengambil air sampel dari wadah pertumbuhan terendah yaitu pada perlakuan
kontrol 0,23±0,14%.

Tabel 1. Data parameter pertumbuhan ikan yellow phantom (Hyphessobrycon roseus)

Perlakuan Spektrum LED


Parameter
K M H P B
TKH (%) 100±0,00 100±0,00 100±0,00 96,67±5,77 100±0,00

PB
(g/ekor/ 0,0009±0,0005a 0,0052±0,0009c 0,0025±0,0003b 0,0025±0,0003b 0,0021±0,0002b
hari)

PPT (cm) 0,15±0,04a 0,41±0,06c 0,31±0,03b 0,33±0,02b 0,31±0,02b

LPH (%) 0,23±0,14a 1,20±0,19c 0,60±0,09b 0,61±0,08b 0,52±0,05b

JKP (g) 12,53±1,23a 16,14±0,45b 12,80±1,01a 13,96±0,33a 13,45±0,36a

EP (%) 0,16±0,10a 0,68±0,14c 0,41±0,06b 0,37±0,05b 0,33±0,03ab

Open Access Journal 206


Manfish Journal Vol.1 No.3, Maret 2021

Jumlah konsumsi pakan tertinggi yaitu spektrum LED biru sebesar 100±0,00%,
pada perlakuan LED merah yaitu dengan nilai sedangkan perlakuan spektrum lampu LED
sebar sebesar 16,14±0,45 g, sedangkan jumlah putih dengan nilai sebesar 96,67±5,77%.
konsumsi pakan terendah pada perlakuan Sel Kromatofor
kontrol dengan nilai sebesar 12,53±1,23 g. Jumlah sel kromatofor ikan yellow
Efisiensi pakan tertinggi yaitu pada perlakuan phantom selama pemeliharaan 21 hari dapat
spektrum lampu LED merah dengan nilai dilihat pada Gambar 1. Jumlah sel kromatofor
sebesar 0,68±0,14%, sedangkan efisiensi tertinggi yaitu terdapat pada perlakuan
pakan terendah yaitu pada perlakuan kontrol spektrum lampu LED putih sebesar
yaitu dengan nilai sebesar sebesar 196,7±15,3 sel kromatofor. Jumlah sel
0,16±0,10%. Tingkat kelangsungan hidup ikan kromatofor terendah terdapat pada perlakuan
yellow phantom seperti dapat dilihat pada kontrol. Hasil pengamatan menggunakan
Tabel 1. Tingkat kelangsungan hidup pada mikroskop dengan perbesaran 40x10 dapat
perlakuan kontrol, spektrum lampu LED dilihat adanya bintik-bintik ungu kehitaman
merah, spektrum lampu LED hijau, dan yang merupakan sel kromatofor .

250,00
Jumlah kromatofor (sel)

200,00

150,00

100,00

50,00

0,00
K M H P B
Perlakuan

Gambar 1. Jumlah sel kromatofor ikan yellow phantom Hyphessobrycon roseus pada perlakuan
kontrol (K), spektrum lampu LED merah (M), spektrum lampu LED hijau (H), spektrum
lampu LED putih (P), dan spektrum lampu LED biru (B)

Keragaan Warna Visual hitam tertinggi pada perlakuan spektrum


Keragaan warna ikan yellow phantom lampu LED putih sebesar 33,11±0,86 %,
(Hyphessobrycon roseus) secara visual dapat sedangkan keragaan warna visual hitam
dilihat pada Tabel 2. Berdasarkan hasil terendah yaitu pada perlakuan spektrum lampu
pengamatan yang telah dilakukan keragaan LED hijau sebesar 27,33±0,58 %.
visual warna hitam berkisar dari nilai Keragaan warna kuning secara visual
27,33±0,58-33,11±0,86%. Keragaan warna berkisar dari nilai 30,92±3,11-37,91±0,76 %.
secara visual ikan yellow phantom pada Keragaan warna kuning secara visual tertinggi
masing-masing perlakuan spektrum lampu yaitu pada perlakuan spektrum lampu LED
LED termasuk perlakuan kontrol menunjukan putih sebesar 37,91±0,76 %, sedangkan
hasil yang berbeda nyata (P<0,05). Perlakuan keragaan warna kuning secara visual terendah
spektrum lampu LED putih menunjukan hasil pada perlakuan spektrum lampu LED biru
terbaik untuk meningkatkan kualitas warna dengan nilai sebesar 30,92±3,11 %. Tampilan
ikan yellow phantom. Keragaan warna visual visual ikan yellow phantom pada Gambar 2

Open Access Journal 207


Manfish Journal Vol.1 No.3, Maret 2021

Gambar 2. Warna ikan yellow phantom secara visual pada ikan dengan perlakuan kontrol (K),
LED merah (M), LED hijau (H), LED putih (P), dan LED biru (B)

Tabel 2. Keragaan warna secara visual ikan yellow phantom (Hyphessobrycon roseus)

Kualitas Warna
Ikan Yellow Phantom (%)
Perlakuan
Warna Hitam Warna Kuning

K 31,79±0,18c 30,75±0,65a
M 30,01±0,38b 36.06±0,74b
H 27,33±0,58a 35,71±1,20b
P 33,11±0,86d 37,91±0,76c
B 31,58±0,87c 30,92±3,11a

Kadar Glukosa pemeliharaan berkisar antara 0,004-0,078


Kadar glukosa darah ikan yellow phantom mgL-1.
yang dipelihara dibawah paparan spektrum Pembahasan
cahaya yang berbeda dapat dilihat pada Pertumbuhan bobot (PBM) tertinggi yaitu
Gambar 3. Kadar glukosa darah tertinggi yaitu pada perlakuan LED merah sebesar
pada perlakuan LED biru yaitu sebesar 0,0052±0,0009 g/ekor/hari. Pertumbuhan
51,33±3,21 mg dL-1. bobot ikan yellow phantom pada perlakuan
Parameter Fisika Kimia Air LED merah berbeda nyata dengan perlakuan
Parameter fisika kimia air pada media lainnya (P<0.05). Hal tersebut dapat
pemeliharaan ikan yellow phantom selama dibuktikan dari jumlah konsumsi pakan (JKP)
pemeliharaan 21 hari dapat dilihat pada Tabel yang dimakan oleh ikan yellow phantom
3. Suhu pemeliharaan berkisar antara 27,9- tertinggi pada perlakuan LED merah. Hasil
30,2 °C. pH selama pemeliharaan ikan yellow tersebut sesuai dengan penelitian
phantom yaitu berkisar antara 6,8-7,2. Kadar menggunakan spektrum lampu LED merah
nitrit selama pemeliharaan ikan yellow yang menunjukan rata-rata bobot akhir
phantom berkisar antara 0,006-0,231 mg L-1. tertinggi yaitu sebesar 396,2±9,7% pada ikan
Total amonia Nitrogen (TAN) selama rainbow trout (Onchorhyncus mykiss)
(Karakatsouli et al., 2008). Penelitian lain

Open Access Journal 208


Manfish Journal Vol.1 No.3, Maret 2021

menunjukan tingkat kelangsungan hidup dan didapatkan dengan perlakuan paparan LED,
pertambahan biomassa tertinggi ditunjukan pertumbuhan panjang total (PPT) ikan yellow
pada spekrum lampu LED merah pada phantom tertinggi yaitu pada perlakuan
pemeliharaan larva Wallango attu (Giri et al., spektrum lampu LED merah 0,41±0,06 cm.
2002). Pertumbuhan panjang total pada perlakuan
Nilai LPH pada perlakuan LED merah LED merah berbeda nyata dengan perlakuan
sebesar 1,20±0,19% dan berbeda nyata spektrum lampu LED lainnya (P<0,05).
(P<0,05) dengan perlakuan lainnya. Perlakuan LED merah pada ikan rainbow trout
Penggunaan lampu LED merah telah menunjukan hasil panjang total tertinggi yaitu
dilakukan pada ikan rainbow trout dan sebesar 30.7±0,2 cm dan berbeda nyata
hasilnya menunjukan bahwa laju pertumbuhan (P<0,05) dengan perlakuan spektrm lampu
spesifik tertinggi yaitu pada spektrum lampu LED putih dan spektrum lampu LED biru
LED merah sebesar 0,87±0,01% (Karakatsouli (Karaktsouli et al., 2008).
et al., 2008). Berdasarkan hasil yang

60,00
Glukosa darah (mg dL-1)

50,00

40,00

30,00

20,00

10,00

0,00

Perlakuan

Gambar 3. Kadar glukosa darah ikan yellow phantom (Hyphessobrycon roseus) pada perlakuan
kontrol (K), spektrum lampu LED merah (M), spektrum lampu LED hijau (H), spektrum
lampu LED putih (P), dan spektrum lampu LED biru (B).

Tabel 3. Parameter fisika kimia air pada media pemeliharaan ikan yellow phantom (Hyphessobrycon
roseus)

Perlakuan
Parameter
K M H P B
Suhu (°C) 28,2-30,0 28,0-30,2 27,9-29,3 28,0-29,5 27,9-29,3

pH 6,9-7,2 6,8-7,1 6,9-7,1 6,8-7,1 6,8-7,1

Dissolved Oxygen
4,5-5,6 4,6-5,8 4,5-6,0 4,4-5,3 4,4-5,8
(DO) (mg L-1)

Nitrit (mg L-1) 0,007-0,211 0,007-0,056 0,006-0,222 0,007-0,231 0,006-0,178

Total Amonia
0,008-0,070 0,008-0,070 0,008-0,078 0,004-0,078 0,008-0,032
Nitorgen (mg L-1)

Open Access Journal 209


Manfish Journal Vol.1 No.3, Maret 2021

Efisiensi pakan ikan yellow phantom Mekanisme terjadi peningkatan glukosa


dengan perlakuan spektrum lampu LED merah dalam darah ikan yaitu dimulai saat organ
menunjukan hasil tertinggi yaitu sebesar reseptor mendapatkan rangsangan dari luar
0,68±0,14%. Ikan rainbow trout yang diberi yang dianggap faktor stres oleh ikan.
perlakuan LED merah memiliki nilai FCR Kemudian informasi tersebut melalui sistem
terendah yaitu sebesar 1,57±0,02 artinya pakan syaraf diteruskan ke otak yaitu pada bagian
yang diberikan termanfaatkan dengan baik hipotalamus. Hipotalamus kemudian
dibandingkan perlakuan LED yang lain memberikan sinyal ke sel kromatofin untuk
(Karakatsouli et al., 2008). mensekresikan hormon katekolamin.
Performa pertumbuhan ikan yellow Kemudian adanya hormon katekolamin akan
phantom meliputi laju pertumbuhan harian, merangsang aktifnya enzim-enzim yang
pertumbuhan bobot, pertumbuhan panjang terlibat dalam proses katabolsime simpanan
total, jumlah konsumsi pakan, dan efisiensi glikogen. Hal tersebut menjadi penyebab kadar
pakan pada perlakuan LED merah relatif glukosa darah ikan meningkat yang menjadi
memberikan hasil yang terbaik dan berbeda salah satu indikator ikan stres (Cho et al.,
nyata (P<0,05) dengan LED lainnya. 2015).
Berdasarkan hasil tersebut diduga ikan yellow Keragaan warna visual ikan yellow
phantom menyukai perairan dengan paparan phantom pada setiap perlakuan memiliki hasil
cahaya merah untuk menunjang yang beragam. Keragaan warna visual ikan
pertumbuhannya. Selain ikan rainbow trout, yellow phantom diamati pada bagian sirip
ikan Perca fluviatilis mengalami pertumbuhan kaudal dan black spot pada sisi kanan dan kiri
panjang yang tertinggi pada paparan LED di bagian belakang insang. Sirip kaudal yang
merah dibandingkan dengan LED putih dan menunjukan kualitas warna terbaik yaitu sirip
LED biru (Head & Malison, 2000). kaudal yang berwarna kuning. Sedangkan hasil
Penggunaan LED merah untuk juvenil ikan yang didapatkan pada perlakuan paparan
mas memberikan hasil yang signifikan dengan spektrum LED berbeda, LED putih
tingkat kelangsungan hidup mencapai >80% menunjukan hasil terbaik yaitu dengan
dan pertumbuhan bobot mencapai keragaan warna hitam sebesar 33,11±0,86%.
7,038±1,907 g dibandingkan LED biru, hijau, Selain LED putih menunjukan hasil terbaik
putih, kuning, dan kondisi gelap (Nasir & untuk black spot dengan warna hitam yang
Farmer, 2017). pekat, spektrum lampu LED putih pun
Kadar glukosa darah tertinggi yaitu pada menunjukkan hasil terbaik pada warna sirip
perlakuan dengan menggunakan LED biru. kaudal. Perlakuan spektrum lampu LED putih
Hasil uji kadar glukosa pada setiap perlkuan menunjukan warna kuning terbaik pada sirip
berbeda nyata (P<0,05) dengan jumlah kadar kaudal sebesar 37,91±0,76%. Hasil pada
glukosa tertinggi pada perlakuan LED biru. perlakuan spektrum lampu LED putih untuk
Menurut Ajani et al., (2011) stres pada ikan warna hitam pada black spot dan warna kuning
sangat berkaitan erat dengan energi pada tubuh pada sirip kaudal menunjukan hasil yang
ikan. Ikan akan mengeluarkan energi lebih berbeda nyata (P<0,05).
untuk beradaptasi dengan lingkungan. Saat Menurut Audina et al. (2017), warna dan
ikan mencoba untuk beradaptasi dengan tingkat kecerahan perairan memengaruhi
lingkungan maka energi akan digunakan untuk kecerahan sisik pada ikan. Tingkat kecerahan
mempertahankan hidup dari pada yang tinggi secara otomatis menunjukan
pertumbuhan. Semakin tingginya energi yang penetrasi cahaya yang terjadi secara optimal
dibutuhkan untuk beradaptasi maka sehingga akan dengan mudah meningkatkan
merangsang mobilisasi dan meningkatnya kecerahan sisik ikan. Kecerahan perairan
kadar glukosa dalam darah (Utami et al., untuk spesies ikan berbeda-beda. Terdapat
2018). spesies yang memanfaatkan cahaya dalam
intensitas tinggi dan terdapat spesies yang

Open Access Journal 210


Manfish Journal Vol.1 No.3, Maret 2021

memanfaatkan cahaya dengan intensitas kondisi optimal hal tersebut ditunjukkan


rendah (Uthayasiva et al., 2014). dengan tingkat kelangsungan hidup ikan
Kondisi lingkungan yang terang terendah 90%. Suhu media pemeliharaan ikan
menyebabkan melanofor yang menyebar pada yellow phantom berkisar antara 28,0-30,2 °C.
permukaan epidermis kulit dan menghasilkan pH media pemeliharaan ikan yellow phantom
warna ikan yang cemerlang. Pergerakan dalam kondisi optimal yaitu berkisar antara
butiran sel pigmen yang terjadi mengakibatkan 6,8-7,2. Oksigen terlarut selama pemeliharaan
terjadinya penyerapan cahaya yang optimal berkisar antara 4,4-6,0 mg L-1. Kadar nitrit
oleh sel tersebut sehingga kualitas warna pada media pemeliharaan ikan yellow phantom
meningkat. Sedangkan apabila butiran sel berkisar antara 0,006-,178 mg L-1. Nilai Total
pigmen berkumpul di dekat nukleus dapat Amonia Nitrogen (TAN) selama pemeliharaan
menyebabkan penurunan kualitas warna ikan berkisar antara 0,004-0,0078 mg L-1. Suhu
(Masfah et al., 2018). Perubahan warna pada optimal pemeliharaan ikan yellow phantom
ikan dapat terjadi akibat adanya pergerakan berkisar 23-27 °C. pH untuk pemeliharaan
dari sel pigmen. Pergerakan sel pigmen dapat ikan yellow phantom berkisar antara 6,0-6,5
disebabkan oleh rangsangan dari lingkunan (Axelrod et al., 2004).
seperti suhu, cahaya, dan lainnya (Subamia et
al., 2013). KESIMPULAN
Perubahan sel pigmen dapat disebabkan Berdasarkan hasil penelitian ini dihasilkan
kontrol yang dilakukan oleh hormon pituitari kesimpulan bahwa perbedaan paparan
dan adrenalin yang disekresikan dari otak spektrum lampu LED mampu meingkatkan
(Rahmawati et al., 2016). Ikan dengan kinerja perumbuhan dan kualitas warna ikan
perlakuan spektrum ampu LED putih kondisi yellow phantom. Kualitas warna terbaik pada
wadah pemeliharaannya lebih terang LED putih dengan keragaan warna hitam
dibandingkan dengan perlakuan lain. Sehingga 33,11±0,86% dan keragaan warna kuning
ikan yang dipelihara pada cahaya yang terang 37,91±0,76%.
dengan gelap akan berbeda pada reaksi Selain itu, saran yang dapat di diberikan
melanosomnya yang mengandung pigmen sebagai bahan pengembangan adalah perlunya
melanofor terhadap rangsangan cahaya yang dilakukan penelitian lanjutan berupa lama
ada (Rahmawati et al., 2016). Spektrum lampu pemberian perlakuan dengan kombinasi
LED putih diduga sesuai untuk meningkatkan spektrum lampu LED merah dan putih untuk
kualitas warna ikan yellow phantom, sebab meningkatkan pertumbuhan serta kualitas
reaksi dari pigmen melanofor akan warna ikan yellow phantom.
menghasilkan warna dengan kualitas yang
baik apabila kondisi cahaya sesuai. Warna DAFTAR PUSTAKA
yang memucat mengindikasikan ikan yellow Adha A. 2016. Efektivitas paparan spektrum
phantom mengalami stres hal tersebut karena cahaya led terhadap pertumbuhan dan
tidak sesuainya kondisi cahaya yang diberikan kualitas warna ikan rainbow bosemani
dengan kondisi yang optimal untuk ikan Melanotaenia boesemani [Skripsi]. Institut
(Rahmawati et al., 2016). Penelitian pada ikan Pertanian Bogor: Bogor.
badut oleh Novita et al. (2019) menjelaskan Ajani EK, Setufe SB, and Oyebola OO. 2011.
bahwa warna yang dihasilkan oleh paparan Effects of stocking density on
spektrum lampu LED hanya bersifat haematological functions of juvenile
sementara. African catfish (Clarias gariepinus) fed
Kualitas air media pemelihaan ikan yellow varying crude protein levels. African
phantom selama penelitian meliputi suhu, pH, Journal of Food Science 9(2): 65 – 69.
oksigen terlarut, nitrit, dan Total Amonia Aras AK, Nirmala K, Soelistyowati DT, dan
Nitrogen (TAN). Suhu air selama Sudarto. 2015. Manipulasi spektrum
pemeliharaan ikan yellow phantom dalam cahaya led terhadap pertumbuhan dan

Open Access Journal 211


Manfish Journal Vol.1 No.3, Maret 2021

kualitas warna ikan Botia Chromobotia Masfah R, Setyawati TR, dan Yanti AH. 2018.
macracanthus (Bleeker, 1852). Jurnal Tingkat kecerahan sisik ikan arwana merah
Ikhtilogi Indonesia 16(1):45-55. (Scleropages formosus). Protobiont 7(2):
Audina M, Yanti AH, dan Setyawati TR. 2017. 43-46.
Tingkat kecerahan sisik bagian pangkal Medkour B, Mehanna M, and Abdelmonem M.
caput, dorsal, dan pangkal caudal ikan 2013. Comparison study between using
Barbodes lateristriga yang ditemukan di HS, LED, and C.F lamp in roadway
sungai mentuka Kabupaten Sekadau. lighting. New York Science Journal 6(10):
Protobiont 6(3): 98-101. 26-30.
Axelrod HR, Axelrod GS, Burgess WE, Nasir NA and Farmer KW. 2017. Effects of
Pronek N, Scott BM, and Walls JG. 2004. differents artificial light colors on the
Atlas of freshwater aquarium fishes. Ed ke- growth of juvenils common carp (Cyprinus
10. T.F.H: Washington. caropio). Esopo. Environ. Journal 3(3):
Bouef G and Le Bail PY. 1999. Does light have 79-86.
an influence on fish growth?. Aquaculture Novita RD, Nirmala K, Supriyono E, dan Ardi
177:129-152. I. 2019. Efektivitas paparan spektrum
Cho HC, Kim JE, Kim BH, and Baek HJ. 2015. cahaya lampu Light Emitting Diode (LED)
Effects of water temperature change on the terhadap pertumbuhan dan kualitas warna
hematological responses and plasma yuwana ikan badut, Amphiprion percula
cortisol levels in growing of red spotted (Lacepede, 1802). Jurnal Ikhtiologi
grouper, Epinephelus akaara. Journal of Indonesia 19(1): 127-141.
The Korea Society of Developmental Nurdin M. 2014. Perbedaan Lama Penyinaran
Biology 19(1): 19-24. dan Intensitas Cahaya Terhadap
Effendie MI. 1979. Metode Biologi Perikanan. Pertumbuhan Serta Sintasan Juvenil Ikan
Yayasan Dewi Sri: Bogor. Tengadak Barbonymus schwanenfeldii
Giri SS, Sao SK, Sahu BB, Monthy SN, [Tesis]. Institut Pertanian Bogor: Bogor.
Mukhopadhayay PK, and Ayyappan S. Rahmawati R, Cindelaras S, dan Kusrini E.
2002. Larval survival and growth in 2016. Keragaan pertumbuhan dan warna
Wallango attu (Bloch & Schneider; effects ikan wild betta Betta sp. dengan rekayasa
of light, phptoperiod and feeding regimes. intensitas cahaya dan warna latar. Jurnal
Aquaculture 213: 151-161. Riset Akuakultur 11(2): 155-162.
Goddard S. 1996. Feed Management in Satyani D dan Subamia IW. 2009. Ikan hias air
Intensive Aquaculture. Cahpman and Hall: tawar ekspor indonesia. Media Akuakultur
New York. 4(1): 1-17.
Head AB and Malison JA. 2000. Effetcs of Subamia IW, Meilisza N, dan Permana A.
lighting spectrum and disturbance level on 2013. Peningkatan kualitas warna kuning
the growth and stress responses of yellow dan merah serta pertumbuhan benih ikan
perch Perca flavences. Journal World koi melalui pengayaan tepung kepala
Aquaculture Society 31: 73-80. udang dalam pakan. Jurnal Riset
Huisman EA. 1987. Principles of Fish Akuakultur 8(3): 429-438.
Production. Agricultural University press: Takeuchi, T. 1988. Laboratory work-chemical
Wageningen. evaluation of dietary nutrients. In:
Karakatsouli N, Papoutsoglou SE, Panopoulos Watanabe, T. (ed.) Fish Nutrition and
G, Papoutsoglou ES, Hadio S, and Mariculture. JICA Kanagawa International
Kalogiannis D. 2008. Effects of light Fisheries Training Centre: Tokyo.
spectrum on growth and stress response of Uthayasiva M, Haq MA, and Kumar TT. 2014.
rainbow trot Oncorhyncus mykiss reared Significance of light intensity to enhance
under recirculating system conditions. the colour of marine ornamental fish
Aquaculture Engineering 38: 36-42. Amphiprion clarkii (Bannet, 1830) in

Open Access Journal 212


Manfish Journal Vol.1 No.3, Maret 2021

captivity. International Journal of Fauna 2013. Red light stimulates feeding


and Biological Studies 1(4): 14-18. motivation in fish but does not improve
Volpato GL, Bovi TS, Freitas RHA, Silva DF, growth rate. PLOS ONE 8(3).
Delicio HC, Giaquint PC, and Barreto RE.

Open Access Journal 213

Anda mungkin juga menyukai