SRUKTUR ENZIM
DOSEN PENGAMPU :
Dr. Syahril Nedi, M.Si
DISUSUN OLEH :
Jihan Indira
2104111586
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan nikmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
tugas makalah dari mata kuliah ini. Makalah ini merupakan tugas dari mata kuliah
Biokimia kelautan yang berjudul “STRUKTUR ENZIM”
Tidak lupa pula penulis ucapkan terima kasih kepada Dosen pengampu mata
kuliah Biokimia kelautan yaitu Dr. Syahril Nedi, M.Si. Terlepas dari itu semua
penulis menyadari masih banyak kekurangan baik dari segi susunan kalimat
maupun tata bahasa. Oleh karenanya penulis sangat terbuka dan menerima segala
kritik dan saran dari pembaca agar penulis dapat memperbaiki kesalahan yang ada
di makalah ini.
Jihan Indira
i
DAFTAR ISI
Isi Halaman
KATA PENGANTAR................................................................................ i
BAB I. PENDAHULUAN
3.1 Kesimpulan..................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA
ii
I. PENDAHULUAN
1
alternatif untuk menggantikan berbagai proses kimiawi dalam bidang industri
seperti industri tekstil, detergen, bahan pangan dan minuman, bahan kimia, obat
obatan dan industri kulit.
1.3 Tujuan
2
II. PEMBAHASAN
3
seperti halnya gugus prostetik. Contoh koenzim adalah vitamin atau bagiannya,
seperti vitamin B2, B1, B6, niacin dan biotin.
Enzim memiliki struktur berupa sisi aktif dan sisi alosterik (sisi pengatur).
Sisi aktif merupakan sisi dimana enzim dapat ditempeli oleh substrat, supaya
substrat dapat direaksikan oleh enzim dan membentuk suatu produk. Sisi aktif
enzim juga bersifat spesifik, yaitu hanya dapat ditempeli oleh substrat yag sesuai.
Sedangkan sisi alosterik enzim adalah kebalikan dari sisi aktif, yakni sisi enzim
yang tidak dapat ditempeli oleh substrat, tapi dapat ditempelui inhibitor
(penghambat). Enzim disebut juga Holoenzim yang mengubah substrat menjadi
produk, yang terdiri dari dua apoenzim dam kofaktor.
2.2.1 Apoenzim
Apoenzim merupakan penyusun utama enzim, yaitu bagian enzim aktif
yang terdiri atas protein yang bersifat tidak stabil dan mudah berubah yang
dipengaruhi oleh perubahan suhu dan ph. Sehingga dibutuhkan kofaktor untuk
menjaga fungsi enzim tetap normal. Apoenzim terdiri atas bagian-bagian berikut:
a. Sisi Aktif
Sisi aktif berikatan dengan substrat. Substrat adalah zat yang akan
dijadikan produk. Sisi aktif dapat diganggu oleh inhibitor kompetitif yang
berstruktur sama dengan substrat.
Inhibitor akan mencegah substrat untuk berikatan dengan enzim.
b. Sisi Alosterik
4
Sisi alosterik berikatan dengan koenzim (kofaktor enzim). Sisi alosterik
dapat diganggu oleh kehadiran inhibitor non-kompetitif yang memiliki struktur
sama dengan kofaktor.
Inhibitor dapat mencegah enzim untuk berikatan dengan substrat.
2.2.2 Kofaktor
Kofaktor yang mempunyai ikatan yang kuat dengan protein enzim, disebut
prostetik. Kofaktor nonprotein yang terikat secara kuat/renggang terhadap protein
enzim, disebut koenzim. Kofaktor dapat mengubah bentuk sisi aktif agar dapat
berikatan dengan substrat. Kofaktor enzim dibedakan atas:
a. Koenzim (ikatannya tidak kuat)
5
Koenzim adalah senyawa organik yang berasosiasi dengan apoenzim dan
bersifat sesaat (tidak permanen), biasanya berlangsung pada saat katalisis.
Koenzim berupa senyawa organik (vitamin) yang berikatan secara non-kovalen
dengan enzim. Secara katalitik koenzim bersifat tidak aktif, sehingga oenzim
mudah dipisahkan secara dialisis. Selanjutnya, koenzim yang sama dapat menjadi
kofaktor pada enzim yang berbeda. Pada umumnya, koenzim tidak hanya
membantu enzim memecah substrat tetapi juga bertindak sebagai aseptor
sementara untuk produk yang terjadi. Kebanyakan komponen kimia koenzim
merupakan derivat dari vitamin B. Bagian Kofaktor yang lepas disebut koenzim.
Koenzim bersifat termostabil (tahan panas), karena mengandung ribosa
dan fosfat. Fungsi koenzim adalah menentukan sifat dari reaksinya. Misalnya,
apabila koenzim berupa NADP, maka reaksi yang terjadi adalah dehydrogenase
sebab koenzim NADP berfungsi sebagai akseptor hydrogen. Selain itu juga
berfungsi untuk memindahkan zat kimia dari satu enzim ke enzim lain.
Contohnya, koenzim NAD+ dan vitamin atau bagian vitamin misalnya vitamin
B1, B2, B6, niasin dan biotin. Seringkali vitamin golongan B-kompleks
merupakan bagian struktur koenzim. Misalnya untuk metabolisme asam-asam
amino diperlukan vitamin B6. Untuk oksidasi biologi diperlukan nikotinamida,
tianin, riboflavin, asam pantotenat dan asam lipoat. Untuk metabolisme zat
dengan satu atom C (C-1 unit) diperlukan asam folat dan vitamin B12.
b. Gugus Prostetik (Gugus yang terikat kuat pada enzim dan tidak mudah terurai
dalam larutan)
Gugus prostetik merupakan senyawa atau ion anorganik (mineral) dalam
kofaktor yang berikatan secara kovalen dengan enzim. Gugus prostetik adalah
senyawa organik yang berikatan kuat dengan apoenzim, dan selama reaksi
berlangsung tidak akan dilepaskan, sulit terurai. Berfungsi sebagai katalis yang
mampu meningkatkan kerja enzim, contohnya antara lain ion Klor
(Cl) dan Kalsium (Ca) yang bertugas mengoptimalkan kerja enzim ptyalin pada
mulut untuk menguraikan molekul gula kompleks.
Gugus Prostetik dapat berupa senyawa anorganik yaitu ion logam. Gugus
prostetik bagian yang aktif berupa logam seperti besi, tembaga, seng atau suatu
6
bahan senyawa organik yang mengandung logam. Ion logam berperan dalam
proses katalisis maupun penyusunan struktural enzim, ion logam mempunyai
peranan penting dalam menjaga kestabilan enzim seperti sebagai pengatur
aktivitas enzim, menghilangkan inhibitor, dan sebagainya.
7
III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Enzim merupakan protein yang berfungsi sebagai katalis untuk proses
biokimia. Suatu enzim dapat mempercepat reaksi 108 sampai 1011 kali lebih
cepat daripada tanpa menggunakan katalis. Enzim memiliki struktur berupa sisi
aktif dan sisi alosterik (sisi pengatur). Sisi aktif merupakan sisi dimana enzim
dapat ditempeli oleh substrat, supaya substrat dapat direaksikan oleh enzim dan
membentuk suatu produk. Enzim disebut juga Holoenzim yang mengubah substrat
menjadi produk, yang terdiri dari dua apoenzim dam kofaktor.
8
DAFTAR PUSTAKA
Lahdimawan, A., Bulan, S. A., Suhartono, E., & Setiawan, B. (2022). Dampak
kadmium dan merkuri terhadap metabolisme karbohidrat: kajian in silico
pada enzim glikogen sintase dan fosfofruktokinase. Jurnal Ilmiah Ibnu
Sina, 7(1), 109-115.
Azhar, Minda. "Biomolekul sel: karbohidrat, protein, dan enzim." (2016): 1-247.
Azizah, V. N. 2022. Berkenalan dengan enzim: Fungsi, struktur, sifat, dan cara
kerjanya. Akupintar.