TEKNOLOGI ENZIM
”ENZIM AMILASE”
OLEH :
MUHAMMAD AKBAR M.
NIM 43218040
2019
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim..
kepada kita semua khususnya kepada penulis, apa yang menjadi tugas
sempurna seperti yang diharapkan. Shalawat dan salam tak lupa pula kita
dalam penyusunan makalah ini. Terkhusus kepada orang tua penulis yang
Penulis haturkan pula terima kasih kepada dosen pengasuh mata kuliah
pembelajaran ini.
Akhir kata, kritik dan saran dari para pembaca sangat penulis
harapkan. Wassalam.
Penulis
1
DAFTAR ISI
Sampul …………………………………………………………………………….
Bab I Pendahuluan
2
BAB I
PENDAHULUAN
tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi kimia. Dimana suatu enzim
dapat mempercepat reaksi 108 sampai 1011 kali lebih cepat daripada
reaksi tersebut dilakukan tanpa katalis. Seperti katalis lainnya enzim dapat
(reaktan). Ikatan sementara ini bersifat labil dan hanya untuk waktu yang
dan hasil akhir. Enzim yang terlepas kembali setelah reaksi dapat
tahun. Hal ini disebabkan karena kegunaan enzim yang luas di berbagai
bidang industry seperti makanan, minuman dan farmasi, salah satu contoh
mencapai hampir 25% dari pasaran enzim di dunia (de Carvalho et al.,
3
2008). Penggunaan enzim amilase dalam industri sangat luas mulai dari
(Palmer, 1985).
Pada makalah ini, akan dibahas lebih jauh mengenai apa yang
dimaksud dengan enzim secara umum dan apa yang dimaksud dengan
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 ENZIM
sel. Suatu enzim dapat mempercepat reaksi 108 sampai 1011 kali lebih
cepat dari pada reaksi tersebut dilakukan tanpa katalis (Poedjiadi, 1994).
Enzim memiliki berat molekul mulai dari 12.000 sampai lebih dari 1 juta.
disebabkan oleh bentuknya yang unik dan adanya gugus-gugus polar atau
sintetik antara lain: (1) enzim mempunyai spesifitas tinggi, (2) enzim
hidrolitik seperti amilase, protease, dan lipase. Negara industri maju sudah
5
dimanfaatkan manusia dalam jumlah banyak dan jenis yang bervariasi.
musim dan waktu yang dibutuhkan dalam proses produksi lebih pendek.
bersifat lebih stabil dibandingkan yang berasal dari tumbuhan atau hewan.
tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi kimia. Dimana suatu enzim
dapat mempercepat reaksi 108 sampai 1011 kali lebih cepat daripada
reaksi tersebut dilakukan tanpa katalis. Seperti katalis lainnya enzim dapat
(reaktan). Ikatan sementara ini bersifat labil dan hanya untuk waktu yang
dan hasil akhir. Enzim yang terlepas kembali setelah reaksi dapat
Gembok (Lock and Key Theory) dan Teori Kecocokan Induksi (Induced Fit
6
dengan enzim karena adanya kesesuaian bentuk ruang antara substrat
dengan situs aktif (active site) dari enzim, sehingga sisi aktif enzim
Kunci- Gembok (Lock and Key Theory) dan Teori Kecocokan Induksi
reaksi akan dilepas dan enzim akan kembali pada konfigurasi semula.
teori ini situs aktif tidak bersifat kaku, tetapi lebih fleksibel (Murray et al.,
1997).
7
amilase, dan glukoamilase (Rahman, 1992). Berdasarkan produk akhir
a. α-Amilase
yaitu enzim yang memecah pati secara acak dari tengah atau
60oC (Judoamidjojo,1989).
8
viskositas dengan cepat. Tahap kedua relatif sangat lambat dengan
1989).
dkk., 1989). Pati bereaksi secara kimiawi dengan iodium, reaksi ini
iodium masuk ke dalam bagian yang kosong pada molekul zat pati
(amilosa) yang berbentuk spiral. Bila zat pati ini telah diuraikan
menjadi maltosa atau glukosa, warna biru tidak terjadi karena tidak
Enzim ini banyak digunakan pada industri sirup, sari buah, dan
9
lebih kuat dari kation- kation lain. Masih belum jelas apakah ion
Mantsala, 1989).
b. β-Amilase
aktivitas enzim ini akan terhenti. Enzim ini bekerja pada ikatan α-
c. Glukoamilase
1,4 dalam amilose, amilopektin, dan glikogen dari ujung gula non
A) pH
10
rendah atau pH yang tinggi dapat menyebabkan terjadinya proses
(Poedjiadi, 1994).
B) Suhu
C) Konsentrasi enzim
1997).
D) Konsentrasi substrat
11
bertambahnya konsentrasi substrat tidak menyebabkan
E) Inhibitor
F) Waktu inkubasi
dengan substrat.
seperti pelarut tertentu (asam atau basa), oleh pengaruh suhu dan
12
enzim alami dan mengusahakan peningkatan stabilitas enzim yang secara
2. Stabilitas pH Enzim
13
maksimum pada kisaran pH optimum, yaitu 13 antara pH 4,5-
14
BAB III
PENUTUP
III.1 KESIMPULAN
tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi kimia. Salah satu contoh enzim
III.2 SARAN
15
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta.
Djambatan: Malang.
Indonesia: Jakarta.
ITB: Bandung.
16