KELOMPOK 5
1. HEPSIE O. S. NAUK
2. DESRI D. E. KASE
3. FEBRIANA S. ESTI
4. YEMIMA HABI HENJANG
DOSEN PENGASUH
Dr. Refli MSc
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
TAHUN AJARAN 2016/2017
1. SIKLUS SEL
A. Pendahuluan
Kemampuan organisme untuk bereproduksi menghasilkan jenisnya sendiri adalah
salah satu ciri paling baik untuk membedakan makluk hidup dengan materi tak hidup.
Kapasitas unik untuk menghasilkan keturunan ini,seperti semua fungsi biologis,
memiliki dasar selular. Sel merupakan kesatuan structural dan fungsional makhluk
hidup. Sebagai kesatuan yang structural berarti makhluk hidup terdiri atas sel-sel.
makhluk hidup yang terdiri atas satu sel disebut makhluk hidup bersel tunggal
(uniseluler = monoseluler) dan makhluk hidup yangterdiridari banyak sel disebut
makhluk hidup multiseluler. Sel sebagai unit fungsional berarti seluruh fungsi
kehidupan/ aktifitas kehidupan pada makhluk hidup bersel tunggal dan bersel banyak
berlangsung didalam tubuh yang dilakukan oleh sel.
Pembelahan sel adalah peristiwa dimana sebuah sel membelah menjadi dua
atau lebih sel baru. Pembelahan Sel merupakan cara sel untuk memperbanyak diri atau
yang disebut dengan bahasa ilmiahnya proses reproduksi sel.
Reproduksi sel adalah kegiatan yang terjadi dari satu pembelahan sel ke
pembelahan berikutnya. Pembelahan sel terdiri dari 2 proses utama, yaitu replikasi
DNA dan pembelahan kromosom yang telah digandakan ke 2 sel anak. Secara umum,
pembelahan sel terbagi menjadi 2 tahap, yaitu mitosis (M) (pembelahan 1 sel
menjadi 2 sel) dan interfase (proses di antara 2 mitosis). Interfase terdiri dari fase gap 1
(G1), sintesis DNA (S), gap 2 (G2). Setiap tahap dalam siklus sel dikontrol secara
ketat oleh regulator siklus sel, yaitu:
a) Cyclin. Jenis cyclin utama dalam siklus sel adalah cyclin D, E, A, dan B. Cyclin
diekspresikan secara periodik sehingga konsentrasi cyclin berubah-ubah pada
setiap fase siklus sel. Berbeda dengan cyclin yang lain, cyclin D tidak
diekspresikan secara periodik akan tetapi selalu disintesis selama ada stimulasi
growth factor.
b) Cyclin-dependent kinases (Cdk). Cdk utama dalam siklus sel adalah Cdk 4, 6,
2, dan 1. Cdks merupakan treonin atau serin protein kinase yang harus
berikatan dengan cyclin untuk aktivasinya. Konsentrasi Cdks relatif konstan
selama siklus sel berlangsung. Cdks dalam keadaan bebas (tak berikatan) adalah
inaktif karena catalytic site, tempat ATP dan substrat berikatan diblok oleh
ujung C-terminal dari CKIs. Cyclin akan menghilangkan pengebloka tersebut.
Ketika diaktifkan, Cdk akan memacu proses downstream dengan cara
memfosforilasi protein spesifik.
Fase kariokinesis atau mitosis meliputi 5 tahap yaitu profase, prometafase, metaphase,
anaphase, dan telofase. Seperti yang dibawah ini:
1) Profase
Pada tahap ini diawali dengan perubahan sentrosoma. Sentrosoma yang telah
terduplikasi menjadi dua kutub pembelahan mitotic saat fase G1 dan G2 akan
memancarkan mikrotubula aster semakin lama semakin memanjang dan kedua
sentrosoma tersebut akan bergerak menjauh.
Aktivitas lain yang juga terjadi pada profase adalah bahwa benang- benang
kromatin menduplikasi diri dan berkondensasi menjadi kromatid. Dua kromatid
diikat menjadi satu pada daerah sentromer menjadi kromosom. Sentromer sendiri diikat
oleh kinetokor. Dan kinetokor diikat oleh mikrotubula kinetokor. Pada akhir profase
menuju ke prometafase selubung inti akan pecah terurai menjadi komponen- komponen
penyusunannya. Komponen-komponen inti tersebut terlarut di sekitar sel yang
membelah.
Pecahnya selubung inti menyebabkan mikrotubula yang tadinya berada di luar inti
dapat memasuki daerah inti. Akhir prometafaseditandai dengan bergeraknya
kromosom ke bidang ekuator pembelahan.
3) Metafase
Pada tahap metaphase ini diawali dengan pengaturan letak dan arah kromosom oleh
mikrotubula kinetokor sehingga setiap kromosom menghadap kutub masing-masing.
Selanjutnya mikrotubula kinetokor menggerakkan kromosom ke bidang ekuator.
Kromosom tertata di tengah bidang ekuator. Kromosom dapat tertatat pada bidang
ekuator karena adanya gaya tarik yang sama kuat dari masing-masing kutub
pembelahan.
Kedudukan kromosom selanjutnya diatur oleh gaya tarik sama kuat dari kutub
pembelahan.
4) Anafase
6) Sitokinesis
Sitokinesis adalah proses pembelahan sitoplasma yang ditandai dengan
pelekukan pada sel. Pelekukan terjadi di tengah bidang pembelahan karena aktivitas
cincin kontraktil. Pelekukan itu menyebabkan mikrotubula kutub menjadi tumpang
tindih. Mikrotubula yang saling tumpang tindih tersebut membentuk mid body. Mid
body berfungsi sebagai tambatan dua sel anakan. Setelah pelekukan pada tengah bidang
pembelahan sempurna maka cincin kontraktil akhirnya menghilang (terurai menjadi
komponen-komponen penyusunnya). Dan akhirnya selubung inti dan nucleolus
terbentuk lengkap. Kejadian ini menandakan selesainya proses pembelahan sel.
Pada sel hewan, sitokenesis terjadi melalui proses yang dikenal sebagai
penyibakan (cleavage). Tanda pertama penyibakan adalah kemunculan lekukan
penyibakan (cleavage furrow). Lekukan dangkal di permukaan sel dekat lempeng
lama. Di sisi lekukan yang menghadap ke sitoplasma (sisi sitoplasmik), terdapat cincin
kontraktil dan mikrofilamen aktin yang terasosiasi dengan molekul protein myosin.
(aktin dan myosin juga menyebabkan kontraksi otot dan berbagai macam
pergerakan sel). Mikrofilamen akan berinteraksi dengan molekul myosin,
menyebabkan cincin itu berkontraksi. Kontak cincin mikrofilamen pada sel yang sedang
membelah bagaikan tarik menarik tali tas serut. Lekukan penyibakan semakin dalam
hingga sel induk terbagi dua, menghasilkan dua sel sepenuhnya terpisah, masing-
masing dengan nucleus, sitosol, organel, dan berbagai struktur subselularnya.
Pada sel tumbuhan sitokenesis terjadi berbeda dengan sel hewan. Tidak ada
lekukan penyibakan, sebagai gantinya saat telofase, vesikel- vesikel yang berasal dari
apparatus golgi bergerak di sepanjang mikrotubulus menuju ke tengah sel. Disitu
vesikel-vesikel bergabung untuk membentuk lempeng sel (cell plate). Materi dinding sel
yang diangkut dalam vesikel terkumpul dilempeng sel saat lempeng itu bertumbuh.
Lempeng sel membesar hingga membrane disekelilingnya berfungsi dengan membrane
plasma disepanjang tepi sel. Dua sel anakan dihasilkan, masing-masing dengan
membrane plasmana sendiri. Sementara itu, dinding sel baru yang muncul dari kandung
lempeng sel telah terbentuk diantara kedua sel anakan.
Mid body berfungsi sebagai tambatan dua sel anakan. Cincin kontraktil
akhirnya menghilang.
Gambar 10. Mekanisme sitokinesis pada sel tumbuhan
Selain sesuai proses perakitan dinding sel, dinding sel diperkuat dengan filamen-filamen
selulosa yang disekresikan ke dalam lumen sekat sel membentuk dinding sel baru.
b. Meiosis
Pembelahan sel secara meiosis atau reduksi yang sering pula dinyatakan
sebagai pembelahan heterotypic division, berlangsung dalam pembentukan sel-sel
kelamin. Dengan demikian sangat berkaitan dengan tumbuh-tumbuhan yang
melangsungkan pembiakannya secara generatif. Dalam siklus hidup tumbuhan yang
membiak secara seksual, terdapat dua kejadian sitologis dan genetis yang fundamental,
yaitu:
1. Bersatunya gamet-gamet atau sel-sel kelamin untuk membentuk zigot.
Proses ini disebut juga singami. Zigot akamn memiliki dua kali jumlah
kromosom yang dimiliki gamet. Oleh karena gamet dikatakan bersifat haploid (n
kromosom), maka zigot bersifat diploid (2n kromosom).
2. Pembentukan gamet-gamet atau sel-sel kelamin. Olehindividu itu diploid,
sedangkan gamet itu haploid, maka pembentukan gamet- gamet harus
didahului oleh pembelahan inti yang berlangsung demikian rupa sehingga
jumlah kromosom dari inti sel individu itu diparoh. Pembelahan inti ini
disebut meiosis yang prosesnya berlainan sekali dengan mitosis.
Seperti halnya dengan mitosis, meiosis adalah peristiwa yang dialami oleh
nucleus, dan banyak kejadian dari dua proses itu adalah identik. Namun demikian ada
beberapa perbedaan penting antara dua proses itu yang memberikan hasil genetic yang
berlainan. Misalnya, pada mitosis, dari satu sel induk dihasilkan dua buah sel anakan
yang masing-masing memiliki sifat genetic yang sama. Pada meiosis, hasilnya justru
kebalikannya.Jumlah kromosom gamet diperoleh diploid (2n) menjadi haploid (n).
Pada meiosis terjadi dua kali pembelahan nucleus berturut-turut dan terjadilah
kombinasi genetic baru. Oleh karena pembelahan nucleus berlangsung dua kali, maka
setelah meiosis berakhir akan terbentuklah empat inti yang dinamakan tetrad. Biasanya,
tetapi tidak selalu, terbentuknya empat inti itu disertai dengan pembelahan sitoplasma,
sehingga suatu tetrad dari empat sel merupakan hasil akhir dari meiosis. Akan menjadi
apakah sel-sel tetrad itu nantinya (entah spermatozoa, entah sel telur atau spora),
tergantung dari spesies dan seks organismenya.
Pembelahan meiosis berlangsung dalam dua kali pembelahan inti berturut- turut, yang
lazim disebut meiosis I dan II.
I. MEIOSIS I
i. Profase I
Kebanyakan perbedaan-perbedaan penting antara mitosis dan meiosis terjadi
dalam profase I. Fase ini memakan waktu yang sangat lama dibandingkan dengan
profase dari mitosis, yaitu dapat berlangsung beberapa minggu atau bulan atau lebih
lama lagi. Pada tahapan ini kegiatannya-kegiatannya dapat dibedakan atas 5 subfase,
yaitu:
a) Leptonema. Dimana kromosom diploid yang jumlahnya 4 tampak seperti
benang panjang, tunggal dan tipis.
b) Zigonema. Dimana ke 4 kromosom itu salng berikatan membentuk pasangan
yang disebut sinapsis.
c) Pakhinema. Dimana kromosom menjadi pendek dan tebal.
d) Diplonema. Masing-maing kromosom membelah memanjang sehingga
membentuk kromotid. Empat kromotid itu dinamaka tetrad.
e) Diakinesis. Kromatid-kromatid yang tak serupa (artinya dari sentromer yang
berlainan) dapat bersilang. Tempat persilangan ini disebut khiasama. Ditempat
tersbut kromatid akan putus dan segmen dari satu kromatid akan
bersambungan dengan potongan segmen kromatid yang lain. Pristiwa tersebut
dinamkan pindah silang (crossing over). Dengan adanya pindah silang
maka terjadilah penukaran gen-gen, sehingga terbentuk kombinasi baru.
ii. Metafase I
Kromosom-kromosom menempatkan diri di tengah sel, yaitu di bidang ekuaorial
sel. Ada perbedaan antara metafase mitosis dengan metaphase dari meiosis I. Pada
metaphase mitosis sentromer dari setiap kromosom teratur letaknya pada bidang
tengah dari sel, sedang pada metaphase yang terdapat di bidang tengah sel adalah
daerah sentromer dari bivalen. Jadi perbedaan utama ialah bahwa yang terdapat di
bidang ekuatorial sel pada metaphase mitosis adalah kromosom-kromosom tunggal,
sedangkan pada metaphase meiosis I adalah pasangan-pasnangan kromosom homolog.
iii. Anafase I
Kromosom homolog yang mengadakan sinapsis mulai bergerak untuk
berpisah (terjadi disjunction).Disini pun ada perbedaan antara anaphase mitosis
dengan anaphase meiosis I. Pada anaphase mitosis, kromatid serupa (sister
chromatids) memisahkan diri menjadi kromosom bebas dan bergerak menuju ke
kutub spindle yang berlawanan.Pada anaphase meiosis I, kromatid-kromatid serupa
(sister chromatids) yang menyususn tiap kromosom tetap berhubungan pada daerah
sentromer. Daerah sentromer dari kromosom-kromosom homolog dalam tiap bivalen
menjauhkan diri dan bergerak ke kututb spindle yang berlawanan letaknya. Berarti
bahwa setiap kromosom masih tersusun atas dua kromatid yang masih berhubungan
pada daerah sentromer.
iv. Telofase I
Tibanya kromosom-kromosom di kutu spindle menandakan berakhirnya
anaphase I dan dimulainya telofase I. Dinding nucleus dan nucleolus terbentuk lagi
terbentuk lagi seperti pada telofase mitosis. Akan tetapi pada telofase meiosis,
jumlah kromosom haploid terdapat dalam nucleus yang baru dibentuk. Pada gambar
tiap nucleus mengandung dua kromosom. Bukannya jumlah diploidnya 4. Akan tetapi
tidak seperti telofase mitosis, tiap kromosom itu tersusun dari dua kromatid.Apabila
kitamenghitung banyaknya kromatid (pada contoh ini ada empat) maka data diambil
kesimpulan bahwa reduksi (diparohnya) jumlah kromosom belum berlangsung secara
sempurna.Akibatnya terdapatlah dua genom, ialah dua set gen atau informasi genetik
yang lengkap.Untuk tercapainya reduksi dalam pengandungan genom maupun jumlah
kromosom, maka diperlukan berlangsung pembelahan meiosis II.
Gambar 11. Proses meiosis 1
II. MEIOSIS II
Meiosis II terdiri dari beberapa stadi seperti pada mitosis
i. Profase II
Fase ini dapat dimulai setelah ada interfase yang waktunya pendek sekali.Pada
beberapa makhluk bahkan tidak terdapat interfas, sehingga telofase I langsung
dilanjutkan ke profase II, dan kadang- kadang dijumpai pula kasus dari telofase I
langsung ke metaphase II. Apabila perubahan-perubahan yang terjadi di dalam nucleus
diamati dengan menggunakan mikroskop cahaya maka ada dugaan bahwa berbagai
stadia yang berlangsung selama meiosis II ini sama dengan berbagai stadia selama
mitosis. Bahkan ada orang yang mempunyai anggapan bahwa meiosis II adalah
pembelahan mitosis. Anggapan demikian itu tidak benar sama sekali karena beberapa
alasan, yaitu:
a) Kromosom yang dobel dalam profase mitosis merupakan hasil duplikasi dari
bahan genetic selama interfase. Kromosom profaseII juga kelihatan dobel,
tetapi bukan hasil duplikasi dari bahan genetic.
b) Kromatid-kromatid yang menyusun kromosom mitosis adalah kromatid serupa
(sister chromatids), berart bahwa kromatid- kromatid itu seluruhnya identic
satu sama lain. Kromatid-kromatid pada profase II bukannya kromatid-
kromatid serupayang sejati karena mungkin sekali terjadi pindah silang di
bagian mana saja dari tiap kromosom. Hanya bagian-bagian tertentu dari
kromatid- kromatid yang berbeda dari tiap kromosom.
c) Meiosis II berguna untuk memisahkan kromatid-kromatid yang berbeda dari tiap
kromosom.
d) Meiosis II menghasilkan reduksi yang sempurna
e) Meiosis II menghasilkan kombinasi baru dari gen-gen yang berasal dari induk
jantan dan induk betina salam generasi sebelumnya.
f) Meiosis II adalah esensial untuk proses seksual
ii. Metafase II
Kromosom tunggal, masing-masing dari dua kromatid yang terikat pada daerah
sentromer, terletak pada bidang ekuator dan memperlihatkan gambaran seperti pada
metaphase mitosis.Kromatid-kromatid saling memisah di daerah sentromer. Spindel
pada metaphase II ini terbentuktegak lurus terhadap letak spindle pada metaphase I.
iii. Anafase II
Setelah memisahnya dua kromatid selesai, maka kromatid- kromatid
bergerak ke kutub spindle yang berlawanan.Sekarang terlaksanalah reduksi dari jumlah
kromosom.
iv. Telofase II
Nukleus pada telofase II mengandung kromosom-kromosom yang kini
tunggal.Gambar di bawah memperlihatkan reduksi dari jumlah kromosom dan genom.
Juga tampak bahwa nukleus dari tetrad secara genetic memiliki dua tipe, yaitu:
Dua sel yang dihasilkan adalah AB yang telah menerima kromosom
dengan alel A dan yang lain dengan alel B
Dua sel lainnya adalah ab
D. Siklus Sel
ii. S = satium sintesa. Dalam stadium ini terjadi replikasi ADN, sehingga
banyaknya berlipat dua, juga berlangsung pembentukan histon. Pada akhir
stadium ini tiap kromosom terdiri dari dua kromatid. Kakak beradik (sister
chormatids) yang memiliki sentromer bersamaan. Inilah merupakan aktivitas
yang paling penting dan stadium S. Stasium ini dapat memakan waktu 35-45%
dari siklus interfase.
iii. G2 = fase gap ke dua atau fase pertumbuhan ke dua. Dalam fase ini ADN
cepat sekali bertambah kompleks dengan protein kromosom dan pembentukan
ARN (asam ribonukleat) serta protein berlangsung. Fase ini dapat memakan
waktu kira-kira 10-20% dari siklus interfase
Reproduksi sel atau pembelahan sel pada organisme prokariyot dan eukariyot tentunya
memiliki fungsi bagi organisme itu sendiri. Beberapa fungsi dari reproduksi atau
pembelahan sel tersebut antara lain :
Untuk memperbanyak jumlah sel untuk pertumbuhan.
Sebagai proses regenerasi sel-sel yang telah mati / rusak.
Pada makhluk bersel satu (uniseluler) seperti bakteri dan protozoa, proses
pembelahan sel merupakan salah satu cara untuk berkembang biak.
Untuk membuat atau memunculkan variasi atau varietas baru individu.
2. GAMETOGENESIS
Gametogenesis adalah proses pembentukan sel-sel gamet, yang terjadi secara meiosis di
dalam alat perkembangbiakan. Gametogenesis terjadi pada organisme dewasa, gamet
jantan (sperma) dan gamet betina (ovum). Pada sel hewan berupa spermatogenesis dan
oogenesis, sedangakan pada sel tumbuhan berupa mikrosporogenesis dan
megasporogenesis.
b) Oogenesis
Yang dimaksud dengan oogenesis adalah proses terbentuknya sel telur didalam induk
telur (ovarium). Alat perbiakan pada wanita antara lain:
Kukas (vulva) merupakan bagian dari alat kelamin luar tempat bermuaranya
liang sanggama
Liang sanggama (vagina) adalah alat penghubung rahim dengan dunia luar,
juga alat penerima zakar (penis) waktu sanggama dan jalan kelahiran anak.
Clitoris, merupakan alat yang mudah menerima rangsang apabila penis
menyinggungnya diwaktu sanggama.
Rahim (uterus) merupakan tempat berkembangnya anak didalam kandungan.
Terbagi atas badan dan leher rahim. Didalam badan rahim terdapat rongga rahim
yang dilapisi selaput lendir rahim. Leher rahim adalah bagian terendah dari
rahim yang sebagian menonjol ke bagian atas dari liang senggama, didalamnya
terdapat saluran rahim yang mengandung kelenjar-kelenjar rahim. Saluran leher
rahim menghubungkan rongga rahim dengan liang sanggama.
Indung Telur (ovarium) merupakan kelenjar wanita yang
menghasilkan hormon kandungan.
Saluran Telur (Tubah fallopi) merupakan alat penghubung antara indung
telurdan rongga rahim.
n
Tidak fungsional
a) Mikrosporogenesis
Mikrosporogenesis ialah gemetogenesis yang berlangsung di dalam bagian
jantan dari suatu bunga, yang disebut kepala sari atau antera dan menghasilkan
serbuk sari.
Sebuah sel induk mikrospora diploid (mikrosporosit) dalam antera mula-mula
mengalami meiosis I dan menghasilkan sepasang sel haploid.Meiosis II menghasilkan 4
mikrospora haploid yang berkelompok menjadi satu.Tiap mikrospora mengalami
karyokinese (intinya membelah biasa), sehingga memiliki 2 inti haploid. Sebuah inti
dinamakan saluran serbuk sari dan yang lain disebut inti generative. Setelah
terbentuk serbuk sari, inti generative membelah secara mitosis tanpa disertai
sitokinesis dan terjadilah 2 inti sperma.Inti saluran serbuk sari tidak membelah.Dengan
demikian, maka sebutir serbuk sari yang telah masak mengandung 3 inti masing-masing
haploid, yaitu sebuah inti serbuk sari dan dua buah inti sperma.
b) Megasporogenesis
Megasporogenesis ialah gametogenesis yang berlangsung di dalam bagaian
betina dari suatu bunga, yang disebut bakal buah atau ovarium dan menghasilkan
kandung lembaga.Sebuah sel induk megaspore diploid (megasporosit) dalam ovarium
mengalami meiosis I, menghasilkan dua sel haploid. Meiosis II menghasilkan 4
megaspora haploid yang letaknya berderet.Tiga megaspora mengalami degenerasi dan
mati. Sebuah megaspora yang tertinggal dan masih hidup mengalami pembelahan
kromosom secara mitosis tiga kali berturut- turut tanpa diikuti pembelahan plasma.
Hasilnya berupa sebuah sel besar (kandung lembaga muda) yang mengandung
8 inti haploid. Kandung lembaga ini dikelilingi oleh kulit (integument), tetapi di
ujungnya terdapat sebuah liang (mikropil) sebagai tempat jalan masuknya saluran
serbuk sari kedalam kandung lembag. Tiga dari 8 inti tadi menempatkan diri di dekat
mikropil, tetapi dua diantaranya (sinergid) mengalami degenerasi.Inti yang ketiga
berkembang menjadi sel telur.Tiga buah inti lainnya (antipoda) bergerak ke arah yang
berlawanan, tetapi kemudian mengalami degenerasi pula.Sisanya dua inti (inti kutub)
kemudian bersatu ditengah kandung lembaga dan terjadilah sebuah inti diploid (2n).Kini
kandung lembaga yang sudah masak (megagametofit) telah siap untuk dibuahi.
Nn.www.ccrc.farmasi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/hand-out-cell-cycle-ccrc-new.pdf. diakses
pada tanggal 03 april 2017
repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/42550/4/Chapter%20II.pdf
Nuraini, Tuti.staff.ui.ac.id/system/files/users/tutinfik/material/praktikumbiologi
gametogenesis.pdf. diakses pada 03 april 2017