Anda di halaman 1dari 14

APLIKASI BIOTEKNOLOGI BIDANG LINGKUNGAN

(BIOREMEDIASI)

KELOMPOK 2

DESRID.E KASE

DRESMAWATI HEPSIE O. S. NAUK


TOHANA

MEYLINDA S. NOVI NOVIA


PENNA WADU WILLA
BIOTEKNOLOGI LINGKUNGAN

Bioteknologi lingkungan penggunaannya


banyak melibatkan mikroorganisme untuk
meningkatkan kualitas lingkungan hidup
manusia dan alam sekitarnya. Peningkatan
kualitas lingkungan tersebut meliputi
pencegahan terhadap masuknya berbagai
polutan agar lingkungan tidak terpolusi.

Jadi, penggunaan
mikroorganisme untuk
mengurangi polutan di
lingkungan merupakan
bioremediasi.
BIOREMEDIASI

Bioremediasi merupakan penggunaan mikroorganisme untuk mengurangi polutan di


lingkungan.

Biotransformasi berujung pada biodegradasi, dimana polutan beracun terdegradasi,


strukturnya menjadi tidak kompleks, dan akhirnya menjadi metabolit yang tidak
berbahaya dan tidak beracun.

Bioremediasi telah berkembang pada perawatan limbah buangan yang berbahaya.


Ada 3 cara bioremediasi, yaitu :

Biostimulasi

Bioaugmentasi

Bioremediasi Intrinsik
Kriteria yang harus dipenuhi untuk penggunaan tindakan bioremediasi :

Organisme yang digunakan harus mempunyai aktivitas metabolisme


yang dapat mendegradasi kontaminan dengan kecepatan memadai

Kontaminan yang dijadikan sasaran harus bioavailable

Tempat dilakukan bioremediasi harus mempunyai kondisi yang


kondusif

Biaya bioremediasi harus lebih murah dari biaya pengunaan teknologi


Berdasarkan tempat pencemarannya bioremediasi terbagi atas 2 yaitu :

Bioremediasi Tanah
Bioremediasi Air
A. Bioremediasi Tanah
Faktor-faktor yang
mempengaruhi proses Teknik dalam bioremediasi
bioremedisi

Melakukan stimulasi aktivitas


mikroorganisme asli pada lokasi tercemar
Mikroba dengan penambahan nutrient,
Nutrisi pengaturan kondis redoks, optimalisasi
Lingkungan pH.
Inokulasi mikroorganisme di lokasi
tercemar
Penerapan immobilized enzim
Penggunaan tanaman (Fitoremediasi)
Contoh fitoremediasi Fitotransformasi

pengambilan kontaminan bahan


organik dan nutrien dari tanah atau
air tanah yang kemudian
dtransformasikan oleh tumbuhan.
Proses trannsformasi poluttan dalam
tumbuhan dapat berubah menjadi
nontoksik atau menjadi lebih toksik.
Metabolit hasil transformasi tersebut
terakumulasi dalam tubuh tumbuhan
B. Bioremediasi Air

biostimulasi

bioremediasi intrinsik bioaugmentasi

Beberapa
cara
bioremediasi
air

penggunaan immobilized fitoremediasi


enzymes
Mikroba untuk bioremediasi :
Kelebihan Bioremediasi

Relatif lebih ramah lingkungan

Bersifat fleksibel.

Proses pelaksanaan dapat dilakukan langsung di daerah tersebut dengan


lahan yang sempit sekalipun.

Mengubah pollutant bukan hanya memindahkannya.

Proses degradasi dapat dilaksanakan dalam jangka waktu yang cepat.

Bioremediasi sangat aman digunakan karena menggunakan mikroba yang


secara alamiah sudah ada dilingkungan (tanah).

Bioremediasi tidak menggunakan/menambahkan bahan kimia berbahaya.

Teknik pengolahannya mudah diterapkan dan murah biaya.


Kekurangan Bioremedaisi

Tidak semua bahan kimia dapat diolah secara bioremediasi.

Membutuhkan pemantauan yang ekstensif .

Membutuhkan lokasi tertentu.

Pengotornya bersifat toksik

Padat ilmiah

Berpotensi menghasilkan produk yang tidak dikenal

Dapat digabung dengan teknik pengolahan lain


Contoh kasus yang menggunakan startegi bioremidiasi
untuk mengatasi kerusakan lingkungan.

1. Peristiwa tumpahan minyak bumi di


Exxon Valdez

2. Ladang minyak di Kuwait



T
h
a
k
y

Anda mungkin juga menyukai