Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sumber daya alam hayati adalah unsur-unsur hayati di alam yang terdiri
dari sumber daya alam nabati (tumbuhan) dan sumber daya alam hewani (satwa)
yang bersama dengan unsur nonhayati di sekitarnya secara keseluruhan
membentuk ekosistem (Mensesneg, 1990). Budimanta (2007) mengungkapkan
bahwa keberadaan sumberdaya alam yang penting bagi kehidupan manusia,
menjadikan kompleksitas hubungan antara berbagai pihak yang memiliki
kepentingan dalam pengelolaan sumberdaya alam.
Sumberdaya alam bagi masyarakat sudah menjadi bagian dari
kehidupannya, baik dalam bidang sosial, ekonomi, maupun politik. Pemerintah
kemudian menetapkan UU No. 5 Tahun 1990 mengenai Konservasi Sumberdaya
Alam dan Ekosistemnya, mengingat keberadaan sumberdaya alam yang tidak
dapat tergantikan dan penting bagi kehidupan manusia. Melalui UU No.5 Tahun
1990, pemerintah juga menetapkan kawasan konservasi pada suatu wilayah yang
memiliki keanekaragaman hayati yang khas dan perlu dikelola dan dimanfaatkan
secara lestari. Kawasan konservasi memiliki fungsi sebagai sistem penyangga
kehidupan, pengawetan keanekaragaman satwa dan tumbuhan, serta
pemanfaatan secara lestari sumberdaya alam.
Saat ini kerusakan hutan di Indonesia semakin menjadi-jadi seiring dengan
pemanfaatan sumber daya alam secara besar-besaran sehingga hal tersebut
menimbulkan dampak negatif berupa kerusakan pada lingkungan. Food
Agriculture Organization (FAO) merupakan badan Internasional yang menangani
masalah pangan, merilis data laju kerusakan hutan di Indonesia dari tahun 2000-
2005. Cepatnya laju kerusakan hutan di Indonesia menurut FAO yakni rata-rata
2% dari luas tanah atau sebesar 1.871 juta hektar per tahun. Karena hal tersebut
pada tahun 2008 Indonesia tercatat sebagai negara penghancur hutan tercepat
di dunia yang dicatat oleh Guinnes World Record.

1
Karena pemanfaatan hutan secara berlebihan tersebut maka beberapa
pihak memikirkan cara untukn melindungi hutan. Salah satu caranya yaitu dengan
mengubah alih fungsi hutan produksi sebagai hutan konservasi. Perubahan fungsi
tersebut sedikitnya mampu menjaga keseimbangan ekologi. Dari permasalahan
tentang eksploitasi hutan secara berlebihan tersebut juga memunculkan UU yang
ditujukan untuk melindungi kawasan hutan.

B. TUJUAN
a) Untuk mengetahui pengertian konservasi, baik secara umum maupun menurut
UU
b) Untuk mengetahui sumber daya alam berdasarkan jenisnya
c) Untuk mengetahui sumber daya alam berdasarkan sifat perubahannya
d) Untuk mengetahui sumber daya alam berdasarkan kegunaannya
e) Untuk mengetahui prinsip-prinsip etika biologi konservasi
f) Untuk mengetahui mengapa sumber daya alam perlu dikonservasi
g) Untuk mengetahui penerapan konservasi sumber daya alam hayati
h) Untuk mengetahui kendala dalam konservasi sumber daya alam
i) Untuk mengetahui konservasi sumber daya alam dalam konteks sustainable
development
j) Untuk mengetahui kepentingan sumber daya alam dalam pembangunan
ekonomi
k) Untuk mengetahui kategori konservasi sumber daya alam di indonesia

C. RUMUSAN MASALAH
a) Apa itu konservasi secara umum dan menurut UU?
b) Apa sajakah sumber daya alam berdasarkan jenisnya?
c) Apa sajakah sumber daya alam berdasarkan sifat perubahannya?
d) Apa sajakah sumber daya alam berdasarkan kegunaannya?
e) Apa itu prinsip-prinsip etika biologi konservasi?
f) Mengapa sumber daya alam perlu di konservasi?

2
g) Bagaimanakah penerapan konservasi sumber daya alam hayati?
h) Apa sajakah kendala dalam konservasi sumber daya alam?
i) Bagaimanakah konservasi sumber daya alam dalam konteks sustainable
development?
j) Apa saja kepentingan sumber daya alam dalam pembangunan ekonomi?
k) Apa saja kategori konservasi sumber daya alam di indonesia?

D. MANFAAT

Diharapkan setelah membaca makalah ini pembaca dapat memahami apa itu
konservasi sumber daya alam baik secara umum maupun menurut UU. Mengetahui
macam-macam sumber daya alam berdasarkan jenis, sifat perubahannya, dan juga
kegunaan. Mengetahui prinsip etika biologi konservasi, perlunya dilakukan konservasi
sumber daya alam, penerapan konservasi sumber daya alam hayati, kendala dalam
konservasi sumber daya alam. Memahami konservasi sumber daya alam dalam konteks
sustainable development, kepentingan sumber daya alam dalam pembangunan ekonomi
dan juga kategori konservasi sumber daya alam di Indonesia.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Konservasi Sumber Daya Alam


a) Pengertian Umum
Konservasi adalah suatu upaya atau tindakan untuk menjaga keberadaan
atau sesuatu secara terus menerus dan berkesinambungan baik mutu maupun
jumlah. Sehingga konservasi sumber daya alam adalah upaya atau tindakan
yang dilakukan untuk menjaga keseimbangan sumber daya alam.
b) Menurut UU No.5 tahun 1990
Pengertian konservasi sumber daya alam hayati menurut pasal 1 ayat (2)
UU No 5 Tahun 1990 tentang konservasi sumber daya alam hayati dan
ekosistemnya dirumuskan bahwa pengelolaan sumber daya alam hayati yang
pemanfaatannya dilakukan secara bijaksana untuk menjamin kesinambungan
persediaanya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas
keanekaragaman dan nilainya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
konservasi dalam undang-undang ini mencakup pengelolaan sumber daya
alam hayati yang termasuk didalamnya adalah hutan (Ribkhawat, DKK 2012).

Sasaran konservasi yang ingin dicapai menurut UU No. 5 Tahun 1990 yaitu:

Menjamin terpeliharanya proses ekologis yang menunjang sistem penyangga


kehidupan bagi keberlangsungan pembangunan dan kesejahteraan manusia
Menjamin terpeliharanya keanekaragaman sumber genetik dan tipe-tipe
ekosistemnya sehingga mampu menunjang pembangunan, ilmu pengetahuan dan
teknologi yang memungkinkan pemenuhan kebutuhan manusia yang
menggunakan sumber daya alam hayati bagi kesejahteraan
Mengendalikan cara-cara pemanfaatan sumber daya alam hayati sehingga
terjamin kelestariannya.

4
c) Menurut UU No.32 Tahun 2009
Konservasi sumber daya alam menurut pasal 1 ayat (2) UU nomor 32
Tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
merumuskan bahwa perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup adalah
upaya sistematis dan terpadu yang dilakukan untuk melestarikan fungsi
lingkungan hidup dan mencegah terjadinya pencemaran dan/atau kerusakan
lingkungan hidup. Yang meliputi: perencanaan, pemanfaatan, pengendalian,
pemeliharaan, pengawasan dan penegakan hukum.

B. Sumber Daya Alam Berdasarkan Jenisnya


Berdasarkan jenisnya sumber daya alam terbagi atas 2 yakni:
a. Sumber daya alam nonhayati (abiotik)
Disebut juga sumber daya alam fisik karena berasal dari benda-benda
abiotik. Merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diusahakan
kembali keberadaanya tetapi dapat dimanfaatkan secara terus menerus.
Contoh sumber daya alam nonhayati adalah air, angin, sinar matahari,
tanah dan hasil tambang.
b. Sumber daya alam hayati (biotik)
Sumber daya alam hayati merupakan sumber daya alam yang berupa
mahkluk hidup yang dibutuhkan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan
hidup.
Contoh sumber daya alam hayati yaitu: hewan, tumbuhandan mikroba.

C. Sumber Daya Alam Berdasarkan Sifat Perubahannya


Berdasarkan sifat perubahannya pengelolaan Sumber Daya Alam terbagi menjadi
3 bagian yakni:
a) Sumber daya alam yang dapat dipulihkan (renewable resources), dimana
aliran sumberdaya tergantung kepada manajemennya, dengan beberapa
kemungkinan persediaannya dapat menurun, lestari atau meningkat.
Contoh: tanah, hutan dan margasatwa.

5
b) Sumber daya alam yang tidak dapat dipulihkan (non renewable atau deposit
resources), dimana persediaan tetap dan sumberdaya alam ini terdiri dari:
Secara fisik persediaan akan habis seluruhnya. Contoh: batu bara,
minyak bumi, gas alam.
Persediaan menurun, tetapi dapat digunakan kembali (daur ulang).
Contoh: kelompok logam dan karet.
c) Sumber daya alam yang tak akan habis (continuous atau flow resources),
dimana tersedia secara berkelanjutan terdiri dari:
Persediaannya tidak terbatas dan tidak terpengaruh oleh tindakan
manusia. Contoh: energi matahari, energi pasang surut.
Persediaannya tidak terbatas, tetapi terpengaruh oleh tindakan
manusia. Contoh: bentang alam, keindahan alam, ruang angkasa dan
udara.

D. Sumber Daya Alam Berdasarkan Kegunaannya


Berdasarkan kegunaan atau penggunaannya sumber daya alam dibedakan
menjadi 2 macam yakni:
a) Sumber daya alam penghasil bahan baku
Yakni sumber daya alam yang dapat digunakan untuk menghasilkan benda
atau barang lain sehingga nilai gunanya akan menjadi lebih tinggi. Contohnya:
hasil hutan, barang tambang, hasil pertanian dan lain-lain
b) Sumber daya alam penghasil energi
Yakni sumber daya alam yang dapat menghasilkan atau memproduksi energi
demi kepentingan kehidupan manusia.
Contohnya: ombak, panas bumi, gas bumi dan lain sebagainya. (Godabma,
2016)

6
E. Prinsip-Prinsip Etika Biologi Konservasi
Biologi Konservasi merupakan gabungan dari berbagai bidang ilmu sebagai
respon terhadap adanya krisis keanekaragaman hayati. Secara umum Biologi
Konservasi bertujuan untuk mempelajari dampak yang ditimbulkan dari aktivitas
manusia, mengembangkan cara untuk mencegah adanya kepunahan spesies,
dan untuk mengembalikan spesies tersebut ke dalam ekosistemnya (Primack,
1998).
Prinsip-prinsip Etika dalam Biologi Konservasi yaitu:
Keanekaragaman spesies dan komunitas biologi harus dilindungi
Kepunahan species dan populasi yang terlalu cepat harus dihindari
Kompleksitas ekologi harus dipelihara
Evolusi harus berlanjut
dan Keanekaragaman hayati memiliki nilai intrinsik (Ahira,2012)

F. Mengapa Sumber Daya Alam Perlu Dikonservasi?


Sumber daya alam adalah sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk
berbagai kepentingan dan kebutuhan hidup manusia agar hidup lebih sejahtera,
sumber daya tersebut ada di sekitar alam lingkungan hidup kita. Sumber daya
alam bisa terdapat di mana saja seperti di dalam tanah, air, permukaan tanah,
udara, dan lain sebagainya. Contoh dasar sumber daya alam seperti barang
tambang, sinar matahari, tumbuhan, hewan dan banyak lagi lainnya. Konservasi
adalah pelestarian atau pemberian perlindungan. Sehingga mengapa perlu
dilakukan konservasi sumber daya alam? Agar sumber daya yang ada disekitar
kita tidak habis dan tetap lestari dengan adanya perlindungan (konservasi).

G. Penerapan Konservasi Sumber Daya Alam Hayati


Konservasi sumber daya alam hayati merupakan suatu hal baru bagi
masyarakat dan hal ini bertantangan dengan pemahaman masyarakat pada
umumnya. Sehingga diperlukan usaha yang cukup gigih untuk memasyarakatkan

7
konservasi sumber daya alam. Sehingga diperlukan penerapan konservasi
sumber daya alam hayati, yang terbagi atas 3 yakni:
a) Penempatan suaka alam dan kawasan pelestarian alam adalah suatu tindakan
yang harus dilakukan untuk mencadangkan 10% kekayaan alam yang
sewaktu-waktu bisa dimanfaatkan secara bertanggung jawab
b) Keberhasilan program konservasi sumber daya alam hayati tidak semenarik
program lainnya, sehingga hal ini berdampak secara fisik dan psikologis pada
kebijaksanaan masyarakat.
c) Perlunya pembuktian konservasi sumber daya alam menggunakan disiplin ilmu
yang kompleks. Jadi sulit dicerna oleh rata-rata masyarakat.

H. Kendala Dalam Konservasi Sumber Daya Alam


Dalam melaksanakan pembangunan konservasi sumber daya alam masih ditemui
beberapa kendala pada umumnya yang diakibatkan oleh:
1) Tekanan jumlah penduduk Indonesia yang padat sehingga kebutuhan akan
sumber daya alma meningkat
2) Tingkat kesadaran ekologis dari masyarakat masih rendah, hal ini
dikarenakan tingkat pendidikan yang rendah dan pendapatan yang belum
memadai. Contohnya pada beberapa kawasan konservasi yang telah
ditetapkan mengalami banyak kerusakan akibat perladangan liar/
berpindah-pindah.
3) Kemjauan teknologi yang cukup pesat akan menyerap kekayaan
(eksploitasi sumber daya alam) dan kurangnya pengawasan pemerintah
serta terbatasnya sarana prasarana
4) Peraturan dan perundang-undangan yang ada saat ini belum cukup
mendukung pembentukan kawasan konservasi khususnya laut( perairan)

8
I. Konservasi Sumber Daya Alam Dalam Konteks Sustainable Development
Pengelolaan sumber daya alam haruslah secara hati-hati. Pada prinsipnya,
pengelolaan sumber daya alam haruslah berwawasan lingkungan dan
berkelanjutan agar tetap terjaga kelestariannya. Sumber daya alam perlu di
lestarikan supaya dapat mendukung kehidupan mahkluk hidup. Bila sumber
daya alam rusak atau musnah, kehidupan bisa terganggu. Beberapa hal yang
dapat diusahakan untuk menjaga kelestarian daya alam secara berkelanjutan
adalah sebagai berikut.
i. Reboisasi
Usaha penghijauan dan reboisasi hutan dapat menjega rusaknya
lingkungan yang berhubungan dengan air, tanah, dan udara. Keuntungan
pelaksanaan penghijauan antara lain sebagai berikut.
Tumbuh tumbuhan dapat menyaring dan mengatur air, mencegah
banjir, dan menimbulkan mata air.
Tumbuh tumbuhan dapat menyuburkan tanah. Daun daun yang
berguguran, lama kelamaan membusuk dan menajadi lapisan
humus. Akar tanaman dapat mencegah erosi dan bahaya longsor.
Tumbuh-tumbuhan menimbulkan udara yang segar, sebab
tumbuhan mengambil CO2 dan melepaskan O2 yang diperlukan
manusia untuk bernafas. Hal ini terjadi pada fotosintesi
ii. Sengkedan
untuk mencegah erosi dan menjaga kesuburan tanah, pada tanah
yang berbukit bukit atau tanah miring dibuat sengkedan / terasering.
Tujuanya adalah agar pada waktu hujan air banyak meresap ke dalam
tanah.
iii. pengembangan daerah aliran sungai
aliran sungai (DAS) merupakan daerah peka terhadap kerusakan dan
pencemaran, karena seringya terjadi pengikisan lapisan tanah oleh arus
sungai. Untuk itu perlu pengendalian khusus bagi daerah ini. Cara
pengendalian daerah aliran sungai, antara lain sebagai berikut:

9
Tindakan tegas terhadap perusak lingkungan sesuai UU No. 4
Tahun 1982, tentang ketentuan ketentuan pokok pengelolaan
Lingkungan Hidup.
Mengadakan penghijauan dan reboisasihutan di sekitar daerah
aliran sungai. Tujuannya mengatur, menyimpan air, dan mencegah
pendangkalan sungai.
Membuat bendungan-bendungan dan saluran irigasi yang teratur.
iv. Pengelolaan air Limbah
Sumber air limbah dapat berasal dari rumah tangga, industri, dan pabrik.
Air limbah yang dibuang ke tanah bisa merembes, masuk ke tanah dan
bercampur dengan air tanah. Hal itu berarti bukan tanah saja yang
tercemar, tetapi juga air bawah permukaan tanah. Usaha usaha untuk
mengatasi air limbah adalah sebagai berikut.
Pengaturan lokasi industri agar jauh daripemukiman penduduk
industri yang menimbulkan air limbah, diwajibkan memasang
peralatan pengendali pencemaran air (water Treatment)
Daerah industri di jauhkan dari peredaran air yang berhubungan
langsung dengan sumber air minum penduduk
menemukan sumber bahan beracun dansegera melakukan
netralisasi secara kimia
mencegah agar saluran air limbah jangan sampai bocor
Unsur unsure yang dapat yang tidak dapat dinetralisasi harus di
buang dengan dipendam / ditanam di dalam tanah yang di jauhi dari
air, atau di buang ke laut dengan menggunakan drum drum.
v. Penertiban pembungan sampah
Sampah dapat menimbulkan permasalahan, seperti sarang
penyakit, menimbulkan bau busuk, dan menggangu pandangan mata. Oleh
sebabitu, buanglah sampah pada tempat yang ditentukan. Jangan
membuang sampah di sembarang tempat. Tempat penimbunan sampah
yang terakhir jangan sampai menggangu lingkungan kehidupan. Disamping
itu, perlu dipikirkan pula cara pemusnahan sampahnya.

10
J. Kepentingan Sumber Daya Alam Dalam Pembangunan Ekonomi
Menurut Lincolin Arsyad (1993), pembangunan ekonomi adalah kegiatan
yang dilakukan suatu negara untuk kegiatan ekonomi dan taraf hidup
masyarakatnya. Dengan demikian maka dismpulkan bahwa pembangunan
ekonomi didefinisikan sebagai suatu proses yang menyebabkan pendapatan
perkapita penduduk suatu negara meningkat dalam jangka panjang.
Sumber daya alam adalah salah satu faktor penting yang dapat
menentukan keberhasilan ekonomi suatu negara. Hal ini dikarenakan tidak semua
negara memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah dan lengkap. Dalam
konsep pembangunan yang berkelanjutan, sumber daya alam yang memiliki nilai
ekonomis yang tinggi sebaiknya tidak di eksploitasi. Karena keberadaannya harus
dipikirkan untuk generasi berikutnya.artinya, penggunaan sumber daya alam
haruslah dengan cara yang bijaksana untuk melestarikan ketersediaanya.
Pengelolaan sumber daya alam haruslah dilakukan dengan sedemikian
rupa agar sumber daya tersebut dapat ditingkatkan persediaannya melalui usaha
eksplorasi dan eksploitasi, peningkatan efesiensi proses produksi serta dengan
bantuan teknologi untuk dapat meningkatkan proses daur ulang. Berdasarkan hal
diatas tersebut, maka sumber daya alam haruslah digunakan dengan bijaksana
dan juga dikelolah dengan baik agar mampu untuk berguna untuk pembangunan
ekonomi dari negara tersebut.

K. Kategori Konservasi Sumber Daya Alam di Indonesia


Kawasan konservasi adalah benteng perlindungan sumber daya alam hayati
di Indonesia. Oleh sebab itu pemerintah telah menetapkan kawasan konservasi
sebagai perwakilan berbagai ekosistem.
Berdasarkan UU No.41 Tahun 1999 tentang kehutanan, hutan konservasi
adalah kawasan hutan dengan ciri khas tertentu yang mempunyai fungsi pokok
sebagai kawasan pengawetan keanekaragaman hayati serta ekosistemnya.
Kawasan hutan konservasi dibedakan menjadi 3 yakni Kawasan Suaka Alam,
Kawasan Pelestarian Alam dan Taman Buru.

11
1) Kawasan Suaka Alam
Yaitu hutan dengan ciri khas tertentu, yang mempunyai fungsi pokok
sebagai kawasan pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa
serta ekosistemnya, yang juga berfungsi sebagai wilayah penyangga
kehidupan. Contoh kawasan ini adalah Cagar Alam dan Suaka
Margasatwa.
Kedua kategori kawasan tersebut dilindungi secara ketat, sehingga
tidak boleh ada sedikit pun campur tangan manusia dalam proses-proses
alami yang terjadi dalam kawasan tersebut. Kawasan ini hanya
diperuntukan bagi keperluan ilmu pengetahuan dan pendidikan.
Saat ini terdapat 241 unit cagar alam darat dengan total luas
4.524.848,93 hektar, dan 8 unit cagar alam perairan dengan luas sekitar
404.080 hektar; sedangkan suaka margasatwa darat sebanyak 71 unit
dengan luas 5.004.629,74 hektar, 5 unit suaka perairan dengan luas sekitar
337.750 hektar.
2) Kawasan Pelestarian Alam
Yaitu hutan dengan funsi sebagai perlindungan sistem penyangga
kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa, serta
pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan
ekosistemnya.yanag termasuk kategori kawasan ini adalah taman nasional,
taman wisata alam, dan taman hutan raya.
Taman nasional
Merupakan kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem
asli yang dikelola dengan sistem zonasi untuk keperluan ilmu
pengetahuan, pendidikan, penunjang budidaya tumbuhan dan/atau
satwa, pariwisata dan rekreasi.
Saat ini telah ada 43 unit taman nasional darat dengan luas
12.330.204,61 hektar, dan 7 unit taman nasional laut dengan luas
4.045.048,70 hektar.

12
Taman wisata alam
Adalah kawasan pelestarian alam dengan tujuan utama untuk
dimanfaatkan bagi kepentingan pariwisata dan rekreasi alam. Ssat
ini terdapat 104 unit taman wisata alam darat dengan total luas
sekitar 269.215,86 hektar dan 19 taman wisata laut dengan total luas
sekitar 770.120,70 hektar.
Taman hutan raya
Taman hutan raya merupakan kawasan pelestarian alam yang
ditetapkan untuk tujuan koleksi tumbuh-tumbuhan dan/atau satwa
yang alami atau bukan alami, dari jenis asli atau bukan asli, yang
dimanfaatkan bagi kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan,
pendidikan, penunjang budidaya tumbuhan dan satwa, budaya,
pariwiasata dan rekreasi. Saat ini terdapat 21 unit taman hutan raya
dengan luas total sekitar 37.427,34 hektar.
3) Taman Buru
Taman buru adalah kawasan hutan yang ditempatkan sebagi tempat
wisata buru. Saat ini terdapat 15 unit taman buru dnegan total luas sekitar
226.200,69 hektar.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Konservasi sumber daya alam adalah usaha yang dilakukan untuk menjaga
keseimbangan sumber daya alam. Menurut UU No.5 Tahun 1990
konservasi sumber daya alam adalah pengelolaan sumber daya alam
hayati yang pemanfaatannya dilakukan secara bijaksana untuk menjamin
kesinambungan persediaanya. Sedangkan menurut UU No.32 Tahun
2009 konservasi sumber daya alam adalah perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup adala upaya sistematis dan terpadu yang dilakukan untuk
melestarikan fungsi lingkungan hidup.
2. Sumber daya alam berdasarkan jenis yaitu sumber daya alam Abiotik dan
sumber daya alam Biotik.
3. Sumber daya alam berdasarkan sifat perubahannya yaitu: sumber daya
alam yang dapat dipulihkan, sumber daya alam yang tidak dapat dipulihkan
dan sumber daya alam yang tidak akan habis.
4. Berdasarkan kegunaan sumber daya alam terdiri atas 2 yaitu sumber daya
alam penghasil bahan baku dan sumber daya alam penghasil energi.
5. Menurut Ahira, 2012 prinsip-prinsip Etika dalam Biologi Konservasi ada 5
yaitu:
Keanekaragaman spesies dan komunitas biologi harus dilindungi
Kepunahan species dan populasi yang terlalu cepat harus dihindari
Kompleksitas ekologi harus dipelihara
Evolusi harus berlanjut
dan Keanekaragaman hayati memiliki nilai intrinsik
6. perlu dilakukannya konservasi agar sumber daya yang ada disekitar kita
tidak habis dan tetap lestari dengan adanya perlindungan (konservasi).
7. ada 3 jenis penerapan konservasi sumber daya alam hayati yaitu:
Penempatan suaka alam dan kawasan pelestarian alam
Keberhasilan program konservasi sumber daya alam hayati

14
Perlunya pembuktian konservasi sumber daya alam menggunakan
disiplin ilmu yang kompleks.
8. Kendala yang ditemukan dalam melakaukan konservasi sumber daya alam
yakni:
Tekanan jumlah penduduk
Tingkat kesadaran ekologis dari masyarakat masih rendah
Kemjauan teknologi yang cukup pesat
Peraturan dan perundang-undangan
9. Konservasi sumber daya alam dalam konteks sustainable development ada
5 jenis yaitu:
Reboisasi
Sengkedan
Pengembangan daerah aliran sungai
Pengelolaan air limbah
Penertiban pembuangan sampah
10. Sumber daya alam sangatlah penting dalam pembangunan ekonomi suatu
negara. Sehingga, sumber daya alam haruslah digunakan dengan
bijaksana dan juga dikelolah dengan baik agar mampu untuk berguna untuk
pembangunan ekonomi dari negara tersebut.
11. Berdasarkan UU No.41 tahun 1999 tentang kehutanan, konservasi sumber
daya alam di Indonesia terbagi atas 3 yaitu:
a) Kawasna suaka alam yang terdiri atas
Cagar alam
Suaka margasatwa
b) Kawasan pelestarian alam yang terdiri atas
Taman nasional
Taman wisata alam
Taman hutan raya
c) Taman Buru

15
B. Saran
1. Saran Untuk Pemerintah
Diharapkan kepada pihak pemerintah untuk memberikan sosialisasi
tentang betapa pentingnya konservasi sumber daya alam kepada
masyarakat lokal. Karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang hal
tersebut.
2. Saran Untuk Masyarakat
Diharapkan kepada masyarakat agar lebih peka dan bijaksana dalam
menggunakan sumber daya alam sehingga sumber daya tersebut tetap
tersedia untuk generasi berikutnya.

16
DAFTAR PUSTAKA

Anonim.Study Konservasi Perlindungan Danau Beratan di Kabupaten Tabanan dan

Danau Tamblingan di Kabupaten Buleleng. Laporan Akhir: Kementrian PU,

Direktorat Jenderal SDA, Balai Wilayah Sungai Bali-Penida.2012

Erlinda.Interelasi Konservasi Dumber Daya Alam Hutan dan Kesejahteraan Masyarakat

Lokal. http://rain-linda.wordpress.com .2009

Hidayat. Pengelolaan Sumber daaya Alam Berbasis Kelembagaan Lokal. Jurnal

Sejarah CITRA LEKHA, Vol. XV, No. 1/ 2011

Kustamar. Konservasi Sumber Daya Air di Hulu DAS. Prosiding Temu Ilmiah IPLBI

2016

Kuswijayanti, R. E. Konservasi Sumberdaya Alam Di Taman Nasional Gunung Merapi:

Analisis Ekologi Politik. JPSL Vol. (1)1: 233. 2011

Marina, Ina. Analisis Konflik Sumberdaya Hutan Di Kawasan Konservasi. Jurnal

Transdisiplin Sosiologi, Komunikasi, dan Ekologi Manusia Vol. 5, No. 1/2011

Maydrawati, M. T. Tinjauan Hukum Lingkungan Dan Kebijakannya Terhadap

Perlindungan Dan Pengelolaan Keanekaragaman Hayati. Perspektif Hukum, Vol.

16 No.1/2016

Norken, N. I. Partisipasi Masyarakat Sekitar Danau Beratan Dalam Konservasi Sumber

Daya Air. Jurnal Spektran Vol. 2, No. 2/2014

Rachman, Maman. Konservasi Nilai Dan Warisan Budaya. Indonesian Journal of

Conservation Vol. 1 No. 1/2012

Ribkahwati, DKK. Ilmu Kealaman Dasar. Surabaya: Graha Ilmu.2002

Supatomo, A, DKK.Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Pt.Rineka Cipta.2008

17
18

Anda mungkin juga menyukai