Anda di halaman 1dari 16

Tugas individu

MAKALAH
PEMBELAHAN SEL

OLEH :
MELANI DICE LISULANGI
A1J117068

LABORATORIUM JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2019
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL………………………………………………………………………
KATA PENGANTAR………………………………………………………….. …………………………………………………….
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………………………………………………….

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………………………………………………..
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………………………………………………..
1.3 Tujuan Penulisan……………………………………………………………………………………………………...

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian pembelahan mitosis………………………………………………...


2.2 Tahap Pembelahan Mitosis…………………………………………………......
a. Fase Kariokinesis………………………………………………………...
b. Sitokinesis………………………………………………………………..
2.3 Diagram…………………………………………………………………………
2.4 Pembelahan meiosis…………………………………………………………….
a. Tahap Meiosis I…………………………………………………………
b. Tahap Meiosis II………………………………………………………..

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………………………………………………….
3.4 Saran………………………………………………………………………………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULIAN

1.1 LATAR BELAKANG

Semua organisme eukariotik yang berkembang biak secara seksual tergantung dari
reproduksi sel. Hal ini karena zigot yang terbentuk berasal dari sel telur yang dibuahi oleh sel
sperma. Zigot yang bersel tunggal harus mengalami pembelahan atau reproduksi untuk mencapai
ukuran tertentu.

Pada dasarnya, pembelahan sel dibedakan menjadi 2 macam, yaitu pembelahan sel secara
langsung dan secara tak langsung. Pembelahan sel secara langsung jika proses pembelahan tidak
didahului dengan pembentukan gelondong pembelahan dan penampakan kromosom. Adapun
pembelahan sel secara tak langsung jika proses pembelahan didahului dengan pembentukan
gelondong pembelahan dan penampakan kromosom. Pembelahan sel secara langsung disebutn
amitosis sedangkan pembelahan secara tidak langsung meliputi pembelahan mitosis dan
pembelahan meiosis.

Pembelahan mitosis menghasilkan sel anakan yang jumlah kromosomnya sama dengan
jumlah kromosom sel induknya, pembelahan mitosis terjadi pada sel somatic (sel penyusun
tubuh). Pada sel – sel organisme multiseluler, proses pembelahan sel memiliki tahap – tahap
tertentu yang disebut siklus sel. Sel – sel tubuh yang aktif melakukan pembelahan memiliki
siklus sel yang lengkap. Siklus sel tersebut dibedakan menjadi dua fase (tahap) utama, yaitu
interfase dan mitosis. Interfase terdiri atas 3 fase yaitu fase G (growth atau gap), fase S
(synthesis), fase G2 (growth atau Gap2). Pembelahan mitosis dibedakan atas dua fase, yaitu
kariokinesis dan sitokinesis, kariokinesis adalah proses pembagian materi inti yang terdiri dari
beberapa fase, yaitu Profase, Metafase, dan Telofase. Sedangkan sitokinesis adalah proses
pembagian sitoplasma kepada dua sel anak hasil pembelahan. Terdapat perbedaan mendasar
antara mitosis pada hewan dan tumbuhan. Pada hewan terbentuk aster dan terbentuknya alur di
ekuator pada membran sel pada saat telofase sehingga kedua sel anak menjadi terpisah.
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Pembelahan Mitosis dan Meiosis?

2. Bagaimana proses tahapan – tahapan Pembelahan Mitosis dan Meiosis?

3. Bagaimana hasil dari tahapan – tahapan Pembelahan Mitosis dan Meiosis?

1.3 Tujuan

1. Agar mengetahui yang dimaksud dengan Pembelahan Mitosis dan Meiosis

2. Agar mengetahui proses tahapan – tahapan Pembelahan Mitosis dan Meiosis

3. Agar mengetahui hasil dari tahapan – tahapan Pembelahan Mitosis dan Meiosis
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pembelahan Mitosis

Mitosis adalah proses pembagian genom yang telah digandakan oleh sel ke dua sel
identik yang dihasilkan oleh pembelahan sel. Mitosis umumnya diikuti sitokinesis yang membagi
sitoplasma dan membran sel. Proses ini menghasilkan dua sel anak yang identik, yang memiliki
distribusi organel dan komponen sel yang nyaris sama. Mitosis dan sitokenesis merupakan fasa
mitosis (fase M) pada siklus sel, dimana sel awal terbagi menjadi dua sel anakan yang memiliki
genetik yang sama dengan sel awal. Mitosis terjadi hanya pada sel eukariot. Pada organisme
multisel, sel somatik mengalami mitosis, sedangkan sel kelamin (yang akan menjadi sperma
pada jantan atau sel telur pada betina) membelah diri melalui proses yang berbeda yang disebut
meiosis. Sel prokariot yang tidak memiliki nukleus menjalani pembelahan yang disebut
pembelahan biner. Mitosis adalah cara reproduksi sel dimana sel membelah melalui tahap-tahap
yang teratur, yaitu Profase-Metafase-Anafase-Telofase. Antara tahap telofase ke tahap profase
berikutnya terdapat masa istirahat sel yang dinamakan Interfase (tahap ini tidak termasuk tahap
pembelahan sel). Pada tahap interfase inti sel melakukan sintesis bahan-bahan inti.
2.2 Tahap Pembelahan Mitosis
a. Fase Kariokinesis

Kariokinesis adalah proses pembagian materi inti yang terdiri dari beberapa tahap
diantaranya : Profase, Metafase, Anafase Telofase serta Interfase. Dan setiap tahap - tahap
tersebut terdapat pula ciri-ciri yang berbeda didalam tahap – tahap tersebut. Diantara beberapa
aspek yang berbeda adalah pada kromosom, membran inti, mikro tubulus dan sentriol. Berikut
tahap – tahapannya :

a. Interfase

Pada fase ini sel belum melakukan kegiatan pembelahan tetapi


sel sudah siap untuk membelah. Selama interfase sel tampak
keruh dan benang-benang kromatin halus lama- kelamaan akan
kelihatan. Beberapa ahli menganggap interfase bukan merupakan
salah satu tahap dalam mitosis sehingga interfase sering disebut
fase istirahat.

1) Fase Pertumbuhan Primer ( Growth 1 disingkat G1 )

Sel yang baru terbentuk mengalami pertumbuhan tahap pertama. Pada subfase ini, sel-sel
belum mengadakan replikasi DNA yang masih bersifat 2n (diploid). Sementara organel-organel
yang ada di dalam sel, seperti mitokondria, retikulum endoplasma, kompleks golgi, dan or-ganel
lainnya memperbanyak diri guna menunjang kehidupan sel.

2) Fase Sintesis (S)

Pada subfase ini, sel melakukan sintesis materi genetik. Materi ge-netik adalah bahan-bahan
yang akan diwariskan kepada keturunannya, yaitu DNA. DNA dalam inti sel mengalami
replikasi (penggandaan jumlah salinan). Jadi, subfase sintesis (penyusunan) menghasilkan 2
salinan DNA.

3) Fase Pertumbuhan Sekunder ( Growth 2 disingkat G2 )

Setelah DNA mengalami replikasi, subfase berikutnya adalah per-tumbuhan sekunder (G2).
Pada subfase ini, sel memperbanyak organel-organel yang dimilikinya. Ini bertujuan agar
organel-organel tersebut dapat diwariskan kepada setiap sel turunannya. Pada subfase ini, rep-
likasi DNA telah selesai dan sel bersiap-siap mengadakan pembelahan secara mitosis. Selain itu,
inti sel (nukleus) telah terbentuk dengan jelas dan terbungkus membran inti.

Pada subfase ini, inti sel mempunyai satu atau lebih nukleolus (membran inti sel). Di luar inti
terdapat dua sentrosom yang terbentuk oleh replikasi sentrosom pada tahap sebelumnya.
Sentrosom mengala-mi perpanjangan menyebar secara radial yang isebut aster (bintang). Pada
sentrosom terdapat sepasang sentriol yang berfungsi menentukan orientasi pembelahan sel.
Walaupun kromosom telah diduplikasi pada fase S, namun pada fase G2, kromosom belum dapat
dibedakan secara individual karena masih berupa benang-benang kromatin.

c. Profase
1) Fase terlama dan paling banyak memerlukan energi-
energi yang terkumpul selama interfase digunakan
untuk membentuk gelondong-gelondong pembelahan
2) Pada profase selaput inti dan membran inti melebur
sehingga sel tidak tampak memiliki membran inti
3) Benang kromatin memendek dan menebal
membentuk kromosom. Setiap kromosom melakukan
duplikasi menjadi kromatid
4) Pada sel manusia dan sel hewan, sentriol berpisah
kemudian menuju kutub berlawanan dan terbentuk
benang spindle
d. Metafase
1. Dinding inti benar-benar melebur, benang
gelendong meluas
2. Terdapat bidang pembelahan (ekuator)
3. Kromatid menuju bidang pembelahan
berkumpul/berderet pada bidang pembelahan
4. Terbentuk benang antar kromatid / benang
interkromosom (interzonal)
5. Tegangan serat spindel membuat kromosom berada
satu bidang pada pusat sel

e. Anafase
1. Dimulai dengan pemisahan kromatid pada sentromernya
2. Sentromer dari masing-masing kromatid membelah
menjadi dua
3. Kromatid memisah dari bidang pembelahan kromoson
4. Kromosom bergerak ke kutub yang berlawanan
(pergerakan ini dibantu oleh kontraksi benang
kromosom dan dorongan benang interkromosomal)
a. Telofase
1. Kromosom yang telah sampai di kutubnya mulai
memanjang kembali kromatid
2. Anak inti dibentuk kembali
3. Dinding inti dibentuk kembali
4. Benang-benang gelendong hilang

b. Sitokinesis

Selama sitokinesis berlangsung, sitoplasma sel hewan dibagi menjadi dua melalui
terbentuknya cincin kontraktil yang terbentuk oleh aktin dan miosin pada bagian tengah sel.
Cincin kontraktil ini menyebabkan terbentuknya alur pembelahan yang akhirnya akan
menghasilkan dua sel anak. Masing-masing sel anak yang terbentuk ini mengandung intisel,
beserta organel-organel selnya. Pada tumbuhan, sitokinesis ditandai dengan terbentuknya
dinding pemisah di tengah-tengah sel. Tahap sitokinesis ini biasanya dimasukkan dalam tahap
telofase. Hasil utama dari mitosis adalah pembagian genom sel awal kepada dua sel anakan.
Genom terdiri dari sejumlah kromosom, yaitu kompleks DNA yang berpilin rapat yang
mengandung informasi genetik vital untuk menjalankan fungsi sel secara benar. Karena tiap sel
anakan harus identik secara genetik dengan sel awal, sel awal harus menggandakan tiap
kromosom sebelum melakukan mitosis. Proses penggandaan terjadi pada pertengahan intefase,
yaitu fase sebelum fase mitosis pada siklus sel. Setelah penggandaan, tiap kromosom memiliki
kopi identik yang disebut sister kromatid, yang berlekatan pada daerah kromosom yang disebut
sentromer. Sister kromatid itu sendiri tidak dianggap sebagai kromosom.
2.3 Diagram

gambar diagram pembelahan mitosis

Hasil dari Pembelahan Mitosis

1. Satu sel induk (diploid) menjadi dua sel anak yang masing-masing diploid
2. Jumlah kromosom sel anak sama setelah pembelahan tadi, sama dengan jumlah
kromosom sel induknya

2.4 Pembelahan meiosis

Pembelahan meiosis merupakan pembelahan sel yangmenghasilkan sel-sel kelamin


(sperma dan sel telur). Meiosis adalahproses pembelahan sel yang terjadi dengan dua kali
pembelahan yang menghasilkan empat sel anak yang memiliki jumlah kromosom setengah dari
jumlah kromosom induknya. Sebagai contoh, manusia memiliki jumlah kromosom sebanyak 46,
kecuali pada sel reproduksi atau sel kelaminnya memiliki jumlah kromosom sebanyak 23 yang
dibentuk oleh pembelahan meiosis. Jumlah setengah kromosom (haploid) ini dibutuhkan agar
jumlah kromosom anak tetap 46 karena anak terbentuk dari peleburan sel sperma dan sel telur.
a. Tahap Meiosis I

Meiosis I dibagi kedalambeberapa tahap :

a. Profase I

Profase dibagi kedalam beberapa fase :

1. Leptonema :Benang-benang kromatin memendek dan menebal menjadi kromosom


homolog.
2. Zygonema : Kromosom homolog (sama bentuk) saling berdekatan dan
berpasangan (sinapsis). Pasangan kromosom homolg ini disebut bivalen.
3. Pakinema : Tiap bagian kromosom homolog mengganda dan membentuk tetrad
4. Diplonema : Kromatid dari tiap-tiap belahan kromosom memendek dan membesar.
5. Diakinesis : Terbentuk dua sentriol dan juga benang spindel. Lalu sentriol bergerak
menuju kutub-kutub yang berlawanan. Nukleus dan nukleolus melebur dan
kromatid-kromatid bivalen yang terbentuk tadi terjerat oleh benang spindel.
b. Metafase I

Tetrad berkumpul dibidang ekuator.

c. Anafase I

Setiap pasangan kromosom homolog berpisah dan bergerak kekutub yang


berlawanan tertarik oleh benang spindel.
d. Telofase I

Kromatin terbentuk kembali dan nukleus kembali terbentuk. Terjadi


sitokenesis dan benang spindel pun menghilang

b. Tahap Meiosis II

a. Profase II

Pada fase ini terbentuk dua sentriol dan juga benang spindel, sentriol bergerak
menuju kutub-kutub yang berlawanan. Selain itu kromatin menebal menjadi kromosom
dan membrane inti melebur.

c. Metafase II

Kromosom bergerak ke bidang ekuator dan terjerat benang spindel.

d. Anafase II

Kromosom bergerak ke arah kutub yang berlawanan.

e. Telofase II

Kromosom berubah kembali mejadi kromatin dan nucleus kembali terbentuk.


Terjadi sitokenesis (pelekukan sitoplasma) dan kariokenesis (pembelahan inti).
Hasil dari Pembelahan Meiosis:

1. Satu sel induk yang diploid (2n) menjadi 4 sel anakan yang masing-masing haploid (n)
2. Jumlah kromosom sel anak setengah dari jumlah kromosom sel induknya
3. Pembelahan meiosis hanya terjadi pada sel-sel generatif atau sel-sel gamet seperti
sperma dan ovum (sel telur).
BAB III

KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

1. Mitosis adalah pembelahan sel yang menghasilkan dua anak sel yang mengandung
jumlah kromosom atau materi hereditas yang sama atau identik, terjadi pada sel somatik
dan bertujuan untuk memperbanyak sel untuk proses pertumbuhan.

Fase-fase mitosis :

Profase
Metafase
Anafase
Telofase
Interfase
2. Meiosis adalah pembelahan sel yang menghasilkan sel-sel kelamin yaitu sperma dan
sel telur. Terjadi dengan dua kali pembelahan yang menghasilkan empat sel anak
yang memiliki jumlah kromosom setengah dari induknya. Meiosis di bagi dua tahap yaitu
meiosis I dan meiosis II.

Fase-fase dari meiosis I yaitu :

Profase I yang terdiri dari; leptonema, zygonema, pakinema,

diplonema dan diakinesis.

Metafase I
Anafase I
Telofase I

Fase fase meiosis II yaitu :

Profase II
Metafase II
Anafase II
Telofase II
3.4 Saran

Demikianlah makalah ini penulis buat dengan masih terdapat kekurangan. Untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk tercapainya suatu kesempurnaan
sesuai dengan kaidah-kaidah penulisan karya ilmiah.
DAFTAR PUSAKA

Bambang, S. 2006. BIOLOGI SMA Kelas XII. Jakarta : Erlangga

Campbell, Neil A. Reece, Jane B. 2002. Biologi jilid 1. Jakarta : Erlangga

Heddy, Suwasono. 1990. BIOLOGI SEL. Jakarta : Rajawali Pers

Satilah, Siti. 1982. BIOLOGI. Jakarta : Gramedia

Anda mungkin juga menyukai