“ Mitosis ”
Disusun oleh:
Nama : Adellia Maya Puspita
NIM : 215040201111264
Kelas : Q
Asisten : Amrul Mubarok
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap mahluk hidupmelakukan pertumbuhan dan perkembangan pada dirinya
untuk menghasikkan generasi baru atau individu baru. Salah satu cara yang terjadi
pada bagian sel mahluk hidup. Setiap sel dapat mengembangkan atau
memperbanyak diri dengan membentuk sel – sel baru dengan suatu proses yang
disebut dengan pembelahan. Pada mahluk sel tunggal, pembelahan tersebut
merupakan cara untuk berkembang biak. Sedangkan pada mahluk hidup bersel
banyak, pembelahan tersebut mengakibatkan bertambahnya sel – sel pada.
Salah satu mekanisme yang ditempuh adalah proses reproduksi sel. Semua
organisme mengalami reproduksi sel baik dalam perkembangan atau
pertumbuhan. Reproduksi sel dapat juga terjadi karen pembelahan sel.
Pembelahan sel biasanya diawali dengan pembelahan kromosom dalam beberapa
tahap pembelahan. Begitu juga dengan setiap pembelahan yang memiliki ciri
masing masing pada setiap tahapan yang mana bisa diamati masing masing.
Dalam mekanisme pembelahan terbagi menjadi dua yaitu mitosis dan meosis
1.2 Tujuan
1.1.1 Mengetahui lebih dalam tentang pembelahan sel
1.1.2 Mengetahui perbedaan tiap – tiap pembelahan sel
1.1.3 Mengetahui tahapan – tahapan dari pembelahan mitosis
1.2 Manfaat
Dengan melakukan praktikum kali ini praktikan dapat memahami defenisi
dari pembelahan sel berkelanjutan dan mengetahui macam macam pembelahan
sel. Praktikan juga bisa memahami defenisi mitosis serta mengetahui perbedaan
mitosis dan miosis.
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2
2.1 Macam – macam Pembelahan Sel
Menurut Adrianto (2019), Kemampuan untuk pembelahan ini menjadi sebuah
teori sel sebagai unit pertumbuhan. Tujuan sel induk membelah diri ialah untuk
perkembangan dan pertumbuhan, proses reproduksi, serta mengganti sel – sel yang
rusak atau mati. Terdapat tiga bentuk pembelahan sel yang terjadi, yatu amitosis,
mitosis, dan meiosis.
2.1.1 Amitosis
Amitosis merupakan pembelahan langsung suatu sel. Pembelahan amitosis
tidak didahului peristiwa pembentukan gelendong pembelahan maupun peleburan
inti sel. Reproduksi amitosis disebut juga reproduksi aseksual seperti terjadi pada
organisme uniseluler. Selama amitosis berlangsung, inti sel akan memanjang dan
terbagi menjadi dua, kemudian diikuti dengan pembagian sitoplasma sehingga
terbentuk dua sel anak yang sama.
2.1.2 Mitosis
Mitosis merupakan bagian dari siklus pembelahan sel yang berlangsung
pada organisme multiseluler. pada pembelahan ini terdapat empat fase, yaitu fase
G yang merupakan fase pertumbuhan primer, fase S yakni fase sintesis dimana
kromosom mengalami replikasi. Selanjutnya fase G2 yang merupakan fase
pertumbuhan sekunder, dan terakhir ada fase M yang merupakan fase pembelahan
mitosis. Fase G, S, dan G2 termasuk ke tahap interfase, sedangkan Fase M temasuk
kedalam fase pembelahan (Mitotik).
2.1.3 Meiosis
Meiosis adalah pembelahan sel yang terjadi pada sel kelamin (gamet).
Tujuan pembelahan ini untuk mengurangi jumlah kromosom sel induk dari diploid
(2n) menjadi haploid (n). Tahap ini dibagi menjadi tahap meiosis I dan meiosis II.
Pembelahan ini menghasilkan empat sel anakan dengan masing - masing
mengandung jumlah sel separuh dari sel induknya.
3
2.2 Definisi Mitosis
Mitosis adalah pembelahan sel yang terjadi melalui tahapan tertentu yang
menghasilkan dua sel anakan dan setiap sel akan mengandung jumlah kromosom
yang sama dengan sel induknya (Zakrinal dan Sinta, 2009).
Mitosis merupakan proses membagi genom yang telah direplikasi oleh sel ke
dua sel identik yang dihasilkan oleh pembelahan sel. Mitosis umumnya diikuti leh
sitokinetis yang membagi sitoplasma dan membran sel (Masruroh, 2013).
Mitosis is a highly dynamic and choreographed process in which chromosomes
are captured by the mitotic spindle and physically segregated into the two daughter
cells to ensure faithful transmission of the genetic material.
“Mitosis adalah proses yang sangat dinamis dan terkoreografi di mana
kromosom ditangkap oleh poros mitosis dan secara fisik dipisahkan menjadi dua
sel anak untuk memastikan transmisi materi genetik yang tepat” (Maiato, 2018).
2.3 Tahapan Mitosis
Proses pertumbuhan mahluk hidup terjadi karena bertambahnya jumlah sel sel
penyusun tubuh yang berlangsung secara mitosis. Ferdinan, dan moekti (2007),
menyebutkan bahwa mitosis ini memiliki empat fase yang disebut dengan fase
mitotik serta fase istirahat yang disebut dengan interfase.
2.3.1 Profase
Tahap profase ialah tahap awal dimulainya pembelahan ditandai dengan
mulai menghilangnya membran inti sel dan benang kromatin. Mulai mengalami
penebalan dan pemendekan membentuk kromosom. Kromosom membentuk
pasangan dari hasil duplikasinya membentuk kromatid. Pada tahap ini jika dilihat
menggunakan mikroskop cahaya, dapat terlihat jelas bentuk kromosom. Membran
inti yang menghilang akan diikuti dengan terbentuknya benang gelendong yang
berasal dari mikrotubula disitoplasma. Benang spindel akan membentang dari
kutub – kutub pembelahan sel dan memegang sentromer dari setiap kromosom.
Bagian sentromer yang berikatan dengan spindel ini dinamakan kinetokor yang
merupakan bagian dari protein Sentromer. Benang spindel akan berusaha menarik
kromosom menuju bidang pembelahan (Ferdinan dan moekti, 2007).
4
Gambar 2.4.1 Profase
2.3.2 Metafase
Sebelum terjadinya proses metafase, terdapat sebuah fase yang dinamakan
prometafse, dimana fase ini merupakan awal dari metafase karena kromatid yang
sudah terikat benang spindel pada kinetokornya bergerak ke bidang pembelahan
yang berada di tengah. Fase ini dicirikan seperti terjadinya peleburan karioteka
secara sempurna, benang spindel menempati daerah bekas inti, serta kromatid yang
bergerak menuju bidang ekuator atau bidang pembelahan. Setelah prometafase,
barulah proses metafase terjadi. Pada tahap ini, pasangan kromatid bergerak
kebidang pembelahan. Kromatid terbentuk bergerak ke arah kutub yang
berlawanan, namun tetap berikatan pada benang spindel. Kromatid akan
membentuk garis hitam disepanjang bidang pembelahan. Setelah kromatid tiba di
bidang pembelahan, kinetokot akan memisah (Ferdinan dan moekti, 2007).
5
2.3.3 Anafase
Pada tahap anafase, sentromer mulai berpisah dan bergerak ke arah
berlawanan menuju kutub masing – masing. Benang spindel menggerakan kedua
kromosom yang berpisah ini menuju kutub berlawanan meninggalkan bidang
pembelahan. Tahap ini diakhiri jika setiap kromosom yang berpisah telah mencapai
kutub masing – masing (Ferdinan dan moekti, 2007).
6
2.4 Perbedaan Mitosis dan Meiosis
Mitosis merupakan pembelahan yang terjadi pada sel hidup untuk
menggantikan sel yang rusak. Sedangkan meiosis merupakan pembelahan yang
terjadi pada sel kelamin yang dapat menghasilkan gamet pada saat reproduksi.
Menurut syukur & syukur perbedaan mitosis dan meiosis adalah sebagai berikut :
Kejadian Mitosis Meiosis
Tempat Pada sel somatik dan Pada sel kelamin
kelamin (gamet) (gamet )
Jumlah kromosom Sama dengan sel induk Setengah dari sel induk
Jumlah sel anak yang Dua sel anak Empat sel anak
dihasilkan
Fase S Satu fase S untuk satu Satu fase S untuk dua kali
kali pembelahan pembelahan
7
BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pengamatan kali ini yaitu
3.1.1 Alat
Alat Fungsi
Mikroskop Untuk mengamati objek pengamatan
Kaca preparat Tempat untuk specimen di amati oleh
mikroskop
Cutter / silet Untuk memotong bagian tanaman
yang akan diamati
Bunsen Digunakan untuk pemanasan larutan
Cawan petri dan pipet Untuk wadah penyelidikan tropi
Korek Untuk menyalakan api pada bunsen
Spirtus Sebagai bahan bakar bunsen
Gelas air mineral Sebagai wadah air
3.1.2 Bahan
Bahan Fungsi
Bawang merah Sebagai specimen yang akan diamati
Acetocarmin 20% Untuk mewarnai jaringan pada
specimen
Air Untuk merendam dan membilas
specimen dari larutan lain
8
3.2 Cara Kerja
9
3.3 Analisa Perlakuan
Untuk melakukan praktikum ini, hal pertama kita lakukan tentunya
menyiapkan alat dan bahan agar praktikum berjalan lancar tanpa kendala alat atau
bahan yang kurang. Kemudian memotong bawang sekitaran 1 cm dan memasukan
akar bawang ke dalam larutan HCl selama 1 hingga 2 menit. Setelah direndam,
letakkan akar ke atas preparat dan diberi satu tetesan acetocarmin 20%. Setelah itu,
hal selanjutnya ialah menutup dengan cover glass yang kemudian ditekan
menggunakan ibu jari sambil diputar hinggga pipih. Selatnjutnya, akar bawang
merah diamati dibawah mikroskop, disertai dengan pencatatan hasil pengamatan
dan melakukan dokumentasi.
10
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Klasifikasi Tanaman Bawang Merah
a. Kingdom : Plantae
b. Subkingdom : Tracheobionta
c. Superdivision : Spermatophyta
d. Division : Magnoliophyta
e. Class : Liliopsida – Monocotyledons
f. Subclass : Liliidae
g. Order : Liliales
h. Family : Liliaceae – Lily family
i. Genus : Allium L. – onion P
j. Species : Allium cepa L. (Anggreani, 2017).
4.2 Pembahasan
Sel-sel yang melakukan pembelahan mitosis, ditemukan pada bagian tanaman
yang aktif mengalami pertumbuhan atau sering disebut meristematis. Akar bawang
merah merupakan jaringan meristem yang digunakan untuk mengamati beberapa
fase mitosis. Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh Rahmah, dkk (2018),
didapatkan interfase dan fase-fase mitosis yang lengkap yaitu profase, metafase,
anafase, dan telofase. Pada profase, setiap kromosom memendek dan memadat
melalui mekanisme supercoiling. Kromosom tersebut terdiri atas dua kromatid
yang terikat pada sentromer. Pada metafase, kromosom tersusun berjajar di pusat
sel. Pada Anafase, kromosom berpindah dua menuju benang spindel yang
berlawanan dan kromatid memisah pada telofase, kromosom berkumpul pada ujung
kutub pembelahan, nuclear envelope mulai terbentuk, dan kromosom pun mulai
terurai dari bentuk yang memadat .
11
12
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Sel melakukan pembelahan untuk perkembangan kehidupan mhluk hidupnya.
Terdapat tiga jenis pembelahan, yakni amitosis, mitosis, dan meiosis. Pada
pembelahan mitosis terjadi di tumbuhan uniseluler, dimana pembelahan ini
memiliki 4 fase, yaitu profase, metafase, anafase, dan telofase. Pembelahan ini
terjadi dijaringan meristem, dengan menghasilkan 4 sel haploid. Pengamatan pada
sel bawang merah dengan pembelahan mitosis ini dipengaruhi oleh beberapa faktor,
yakni waktu dan perlakuan pada saat pengamatan
5.2 Saran
Mengingat pembelajaran daring yang menyulitkan untuk langsung melakukan
pengamatan, jika materi yang diberikan lebih diperdalam dan dipahami, mahasiswa
yang melakukan praktikum akan lebih mudah untuk memahami proses pengamatan
pada materi yang dibahas
13
DAFTAR PUSTAKA
Adrianto, H. 2019. Buku Ajar Biologi sel dan Molekuler. Yogyakarta: Penerbit
Deepublish.
Anggreani, K. 2017. Studi Stimulasi Perkecambahan dan Pertumbuhan Kecambah
Padi Sawah (Oryza sativa L.) Varietas Inpari 30 dengan Ekstrak Air
Bawang Merah (Allium cepa L.). Skripsi. Lampung : Universitas lampung.
Devita, V.T, Theodore, S.L., Steven, A.R. 2011. Cancer: Primer of the Molecular
Biology of Cancer. Pennsylvania: Lippincott Williams & Wilkins
Publisher.
Ferdinand, F., Moekti, A. 2007. Praktis Belajar Biologi. Jakarta: Visindo Media
Persada.
Imoto, Y., Yoshida, Y., Yagisawa, F., Kuroiwa, H., & Kuroiwa, T. (2011). The cell
cycle, including the mitotic cycle and organelle division cycles, as revealed
by cytological observations. Journal of electron microscopy, 60(suppl_1),
S117-S136.
Karmana, O. 2006. Biologi. Bandung: Grafindo Media Pratama.
Lusiyanti, Y & M. Lubis. 2019. Deteksi Aberasi Kromosom Pada Pembelahan
Pertama (M1) Dan Kedua (M2) Pada Sel Limfosit Perifer Pasca Irradiasi
Sinar X. Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Nuklir. MIPA,
Bandung.
Maiato, H., Schuh, M. 2018. Mitosis and Meiosis Part B. London: Elsevier
Academic Press.
Masri, M. (2014). Dasar – dasar Reproduksi san Embriologi Manusia. Makassar:
Alauddin University Press.
Masruroh, dkk, F. (2016). Peran Algoritma Julia Set Dalam Mengkonsturksi
Pembelahan Sel Mitosis. Jurnal Pendidikan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, 4(2):173-184.
Rahmah, H.D., Mutmaina, B., Naufal, A.M., Resti, W., Suchi, H.K., Zakia, N.,
2018. Mitosis Akar Bawang. Laporan. Jakarta: Universitas Pendidikan
Indonesia.
14
Sobir, & Syukur, M. (2019). Genetika Tanaman. Bogor. IPB Press.
Zakrinal, dan Sinta, P.S. 2009. Jago Biologi SMA. Depok: Wisma Hijau
15