Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM

GENETIKA TANAMAN
“MEIOSIS”
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mata Kuliah Genetika Tanaman

Disusun oleh:
Nama : Revan Susanto
NIM : 4442220117
Kelas : IE
Kelompok : 6 (Enam)

JURUSAN AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan laporan
praktikum yang menjadi tugas mata kuliah Genetika Tanaman yang berjudul
“Meiosis” tanpa adanya kendala.
Sebagai penulis tentunya mengucapkan banyak-banyak terima kasih
khusunya kepada SP.,M.Agr., Sc, Dr. Ratna Fitry Yenny, SP., MP, Ibu Eltis
Panca Ningsih, M.Si. dan Kirana Nugrahayu Lizansari, S.P., M.Si. selaku dosen
pengampu mata kuliah Genetika Tanaman. Dan juga penulis mengucapkan terima
kasih kepada saudara Neifal Faizan Priyatna dan saudari Dewi Siska selaku
asisten laboratorium yang telah membimbing penulis dalam pelaksanaan dan
penyelesaian laporan praktikum ini. Tidak lupa juga penulis mengucapkan terima
kasih kepada kedua orang tua yang senantiasa selalu memberi doa restu dan
membantu penulisan secara materil.
Demikian laporan praktikum yang telah penulis buat ini. Kepada para
pembaca, penulis mengharapkan kritik dan saran apabila terdapat kesalahan dan
kekurangan dalam penyusunan laporan praktikum ini agar dapat lebih
disempurnakan dengan baik untuk kedepannya.

Serang, November 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................................i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL ................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Tujuan ....................................................................................................... 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Meiosis ...................................................................................................... 2
2.2 Tahap-Tahap Meiosis ................................................................................. 2
2.3 Kromosom ................................................................................................. 3
BAB III METODE PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat ..................................................................................... 5
3.2 Alat dan Bahan .......................................................................................... 5
3.3 Cara Kerja .................................................................................................. 5
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil .......................................................................................................... 6
4.2 Pembahasan ............................................................................................... 7
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan.................................................................................................... 9
5.2 Saran.......................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 10
LAMPIRAN

ii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Hasil Pengamatan Meiosis Pada Bunga Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis


L.). ............................................................................................................................ 6

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seluruh makhluk hidup memerlukan proses tumbuh dan berkembang untuk
mempertahankan keberlangsungan hidupnya. Tidak hanya manusia, bakteri,
hewan bersel satu, tanaman bersel satu, memerlukan proses pertumbuhan dan
perkembangan. Proses pertumbuhan meliputi proses pembelahan sel yang akan
membentuk berbagai sel baru serta jaringan baru bagi makhluk hisup bersel
banyak (multiseluler). Proses pertumbuhan sel terjadi melalui proses pembelahan
sel yang akan membelah dari satu sel menajadi dua sel, empat sel, delapan sel,
enambelas sel dan seterusnya. Pertambahan banyaknya sel terjadi saat manusia
tumbuh atau saat terjadnya regenerasi jaringan saat mengalami luka. Maka proses
pembelahan sel ini menjadi sangat penting bagi kehidupan dan mempertahankan
kehidupan.
Meiosis merupakan pembelahan duplikasi sel dengan jumlah kromosom
yang sama dengan sel induk. Pada mitosis merupakan alat untuk duplikasi teratur
(dalam fase S) dan pemisahan (pada anafase) kromosom. Sedangkan meiosis
merupakan pembelahan sel yang termodifikasi pada organisme yang bereproduksi
secara seksual yang terdiri atas dua kali pembelahan sel namun hanya satu kali
replikasi DNA. Dalam satu siklus meiosis terjadi satu kali replikasi DNA dan dua
kali pembelahan sitoplasma sehingga akan dihasilkan empat produk haploid yang
tak satupun identik secara genetik. Pada hasil dari proses ini ialah pengurangan
jumlah kromosom dari diploid (2n) menjadi haploid (n) (Effendi, 2020).

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini diantaranya adalah:
1. Mengamati fase pembelahan meiosis pada tanaman
2. Mempelajari siklus sel
3. Mempelajari struktur, bentuk kromosom, dan menghitung jumlah kromosom
pada suatu jenis tanaman

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Meiosis
Meiosis merupakan salah satu jenis pembelahan sel selain mitosis.
Pembelahan sel tidak hanya bertujuan sebagai pertumbuhan dan perkembangan.
Khusus mengenai pembelahan meiosis berkaitan dalam hal mentransmisikan sifat
dari generasi ke generasi pada proses perkembangbiakan makhluk hidup.
Pembelahan meiosis terdiri atas dua tahap yaitu meiosis I dan meiosis II. Hasil
dari pembelahan meiosis adalah sel yang mengandung jumlah kromosom
setengah, karena telah terjadi pemisahan di antara kromosom-kromosom
homolog. Dengan demikian dari sebuah sel diploid (2n) menghasilkan sel haploid
(n) (Arsal, 2018).
Meiosis merupakan pembelahan sel termodifikasi pada organisme yang
bereproduksi secara seksual, terdiri atas dua kali pembelahan sel namun hanya
satu kal replikasi DNA. Meiosis merupakan proses pembelahan sel gamet untuk
menghasilkan sel haploid, jumlah kromosom setengah dari jumlah kromosom sel
asdi. Meiosis terjadi dua kali, pertama sel akan mengalami pengurangan jumlah
kromosom (Meiosis 1) dan sister chromatids terpisah, proses ini identik dengan
mitosis (Meiosis II) (Effeendi, 2020).

2.2 Tahap-Tahap Meiosis


Pada pembelahan meiosis terjadi pada sel kelamin (gamet). Tujuan
pembelahan ini untuk mengurangi sel induk sari diploid (2n) menjadi haploid (n).
Apabila kromosom tersebut diturunkan oleh kedua induk (masing-masing) kepada
keturunannya maka keturunannya tetap mengandung kromosom 2n. Meiosis
mengalami dua tahap pembelahan, yaitu meiosis I dan meiosis II. Pada meiosis I
maupun II terdiri atas empat fase (Santoso, 2007).
1. Meiosis I
a. Profase I : Merupakan fase terlama dan terdiri dari beberapa tahapan, yaitu
leptoten, zigoten, pakiten, diploten, dan diakinesis.

2
b. Metafase I : Kromosom berjajar di daerah ekuator. Spindel pada salah satu
kutub melekat pada kinetokor kromosom, sedangkan spindel dari kutub
lainnya melekat dengan kinetokor dari kromosom homolognya.
c. Anafase I : Kromosom homolog ditarik oleh pemendekan spindel ke kutub
berlawanan. Akan tetapi, masing-masing kromatid masih terikat oleh
sentromer sebagai kesatuan yang utuh.
d. Telofase I : Spindel melanjutkan proses penarikan kromosom homolognya
hingga kromosom mencapai kutub sel. Pada tumbuhan terbentuk pelat atau
lempeng dari vesikel di bagian tengah sel. Akhir dari telofase terbentuk
dua sel anak yang masing-masing haploid.
2. Meiosis II
a. Profase II : Pada tahap ini diawali dari pembentukan spindel yang sudah
mengalami pembelahan. Benang kromatin berubah menjadi kromosom
yang mulai memasuki tahap metafase II.
b. Metafase II : Kromosom berjajar di daerah ekuator seperti halnya mitosis.
Sentromer terletak tepat di daerah ekuator, sementara masing-masing
kromatid berjuntai ke arah kutub berlawanan.
c. Anafase II : Sentromer membelah dan kromatid sekarang merupakan
kromosom individual, yang ditarik ke kutub berlawanan.
d. Telofase II : Membran nukleus dan nukleolus mulai terbentuk kembali.
Proses sitokinesis terjadi dan dihasilkan 4 anak yang masing-masing
mempunyai jumlah kromosom haploid.

2.3 Kromosom
Kromosom merupakan struktur padat yang terdiri dari protein dan DNA.
Kromosom memiliki struktur unik sebagai bentuk pengemasan gen. Dengan kata
lain di dalam kromosom terdapat lokus-lokus gen, yaitu posisi dan letak suatu gen
di dalam kromosom, Gen itu sendiri adalah rentangan DNA atau sekuens DNA
yang menentukan suatu protein. Menurut dogma genetik bahwa "one gen one
polipeptida". Untuk satu jenis kromosom dapat mengandung ribuan gen seperti
pada kromosom nomor satu manusia. Sentromer adalah daerah lekukan pada

3
kromosom dan juga sebagai letak kinetokor (tempat tertautnya spindle fiber saat
pembelahan sel) (Arsal, 2018).
Kromosom nomor satu manusia disusun oleh 3.141 gen dan 1000 diantaranya
merupakan gen yang baru ditemukan. Kromosom I mempunyai jumlah gen
hingga dua kali lipat kromosom pada umumnya dan menyusun sekitar 8 % genom
manusia. 4 Bentuk kromosom dengan membentuk kromatid tersebut adalah
bentuk kromosom pada saat tahap pembelahan sel. Pada tahap kromosom
berduplikasi dalam mekanisme pertumbuhan ataupun pewarisan. Baik melalui
meiosis maupun mitosis (Arsal, 2018).

4
BAB III
METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat


Praktikum yang brjudul “Meiosis” ini dilaksanakan pada hari Rabu, 16
November 2022 pada pukul 09.10-10.50 WIB dan bertempat di Laboratorium
Bioteknologi Lantai 3 Jurusan Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas
Sultan Ageng Tirtayasa.

3.2 Alat dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu Serbuk
sari bunga sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.). Larutan fiksatif Carnoy, Zat
pewarna (aceto orceolin atau aceto carmine), Alkohol 70%, Cawan Petridish,
larutan farmer (1 bagian asam asetat glacial+3 bagian alkohol absolut), Mikroskop
binocular, Deglass, object glass, tusuk gigi, silet, dan bunsen.

3.3 Cara Kerja


Adapun cara kerja pada praktikum kali ini adalah :
1. Dipisahkan kepala sari (anther) dari kelopak bunga, kemudian dimasukkan
dalam gelas arloji (cawan petri) yang diberikan larutan farmer dan
dibiarkan selama 10-15 menit.
2. Anther yang telah direndam kemudian dipindahkan pada kaca preparat
kemudian diteteskan aceto orcein 2% dan dibiarkan selama 10-15 menit.
3. Setelah itu, sampel di squash/tekan dengan perlahan, anther sampai serbuk
sari terpisah dari anther dan hanya menyisakan serbuk sari, pindahkan ke
preparat. Ditutup dengan kaca penutup.
4. Kaca objek/preparat dilewatkan di atas api bunsen sebanyak 2-3 kali agar
penyerapan warna lebih maksimal. (Jangan sampai kering)
5. Pengamatan dilakukan di bawah mikroskop dengan semua perbesaran (4,
10, 40, 100x) dan jika didapat penyebaran kromosom yang baik maka
dilakukan pemotretan.

5
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Tabel 1. Hasil Pengamatan Meiosis Bunga Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.).
No Perbesaran Gambar Keterangan

1 4x -

2 10x -

3 40x -

6
4 100x -

4.2 Pembahasan
Meiosis merupakan pembelahan sel termodifikasi pada organisme yang
bereproduksi secara seksual, terdiri atas dua kali pembelahan sel namun hanya
satu kali replikasi DNA. Meiosis merupakan proses pembelahan sel gamet untuk
menghasilkan sel haploid, jumlah kromosom setengah dari jumlah kromosom sel
asli. Meiosis terjadi dua kali, pertama sel akan mengalami pengurangan jumlah
kromosom (Meiosis I) dan sister chromatids terpisah, proses ini identik dengan
mitosis (Meiosis II). Pembelahan meiosis pertama (meiosis I) adalah pembelahan
reduksional yang menghasilkan dua sel haploid dari satu sel diploid tunggal.
Pembelahan meiosis kedua (meiosis II) adalah pembelahan berimbang (mirip
dengan mitosis, dalam arti terjadi pemisahan kromatid- kromatid dari sel-sel
haploid). Masing-masing pembelahan meiosis itu (meiosis I dan II) terdiri atas
empat fase utama. Tahap meiosis I adalah: profase I, metafase I, anafase I, dan
telofase I. Tahap meiosis II adalah: profase II, metafase II, anafase II, dan telofase
II (Nusantari, 2015). Perbedaan keduanya adalah pada bagaimana interaksi
kromosom homolog. Menghasilkan kromosom separuh dari induknya. Interfase
pada meiosis terjadi hanya sekali yaitu pada awal meiosis I, sehingga replikasi
DNA hanya terjadi satu kali walaupun meiosis mengalami dua kali pembelahan
(Effendi, 2020).
Pengamatan dilakukan dengan menggunakan bunga kembang sepatu (Hibiscus
rosa-sinensis) karena bunga kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis) merupakan
bunga sempurna sehingga dapat dijadikan bahan untuk pengamatan meiosis. Pada
saat pengamatan kepala sari dari kembang bunga sepatu dipisahkan untuk
dilakukan pengamatan mengenai tahapan-tahapan meiosis. Namun pada saat

7
praktikum berlangsung terjadi human error karena pada proses squash atau
pemisahan serbuk sari dari kantongnya tidak terpisah dengan baik dan kurang
ditekan yang menyebabkan tahapan-tahapan dalam meiosis tidak terlihat. Bisa
juga karena hasil dri mikroskop yang kurang terlihat jelas. bisa juga karena waktu
meiosis sudah terlewat atau belum terjadi atau bunga yang dipakai tidak segar,
jenis bunga juga dapat mempengaruhi proses terjadinya meiosis, kedua waktu
yang dibutuhkan pada saat perendaman menggunakan larutan farmer kurang lama,
banyak sumber yang mengatakan 30 menit direndam atau bahkan 24 jam lalu
sampel tersebut diletakkan dalam lemari pendingin untuk dipakai esok harinya.
Tetapi pada saat praktikum hanya dilakukan perendaman selama 15 menit saja.
Ketiga penyerapan aceto orcein oleh kromatin tidak berjalan baik karena waktu
perendaman kurang lama.

8
BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan pada serbuk sari bunga sepatu
maka dapat disimpulkan meiosis adalah salah satu jenis pembelahan sel yang
terjadi pada organisme yang bereproduksi secara seksual untuk memproduksi sel
gamet seperti sperma maupun sel telur. Ciri utama dari meiosis adalah prosesnya
terjadi dalam dua tahapan pembelahan. Meiosis disebut juga sebagai pembelahan
reduksi karena menghasilkan keturunan dengan jumlah kromosom separuh dari
kromosom induk. Meiosis terjadi dua kali, pertama sel akan mengalami
pengurangan jumlah kromosom (Meiosis I) dan sister chromatids terpisah.
Pembelahan meiosis kedua (meiosis II) adalah pembelahan berimbang (mirip
dengan mitosis, dalam arti terjadi pemisahan kromatid- kromatid dari sel-sel
haploid). Masing-masing pembelahan meiosis itu (meiosis I dan II) terdiri atas
empat fase utama. Tahap meiosis I adalah: profase I, metafase I, anafase I, dan
telofase I. Tahap meiosis II adalah: profase II, metafase II, anafase II, dan telofase
II.

5.2 Saran
Adapun saran dari praktikum kali ini adalah agar praktikan membaca materi
terlebih dahulu sebelum memulai praktikum dan diharapkan praktikum beralan
secara 9ancer dan kondusif, praktikan juga diharapkan aktif bertanya pada saat
praktikum.

9
DAFTAR PUSTAKA

Arsal, A. F. 2018. Buku GENETIKA I. Arif Memahami Kehidupan.


Effendi, Y. 2020. Buku Ajar Genetika Dasar. Jawa Tengah: Penerbit Pustaka
Rumah Cinta
Santoso, Begot. 2007. Biologi:Pelajaran Biologi untuk SMA/MA Kelas XII.
Jakarta: Interplus.
Nusantari,E.2015.Genetika Belajar Genetika dengan Mudah dan
Komprehensif.Yogyakarta:Deepublish.

10
LAMPIRAN

Lampiran 1.Dokumentasi Alat dan Bahan Lampiran 2. Pemisahan Serbuk Sari


dari Anther

Lampiran 3. Pemisahan Kepala Sari dari Lampiran 4. Kaca Objek dilewatkan di


Bunga Api Bunsen

11

Anda mungkin juga menyukai