6.1. Pendahuluan
Kromosom adalah suatu struktur di dalam sel berupa deret panjang molekul
yang terdiri dari satu molekul DNA dan berbagai protein terkait yang merupakan
informasi genetik suatu organisme. Kromosom berada di nukleus. Kromatin adalah
kompleks DNA dan protein yang membentuk kromosom dalam inti sel eukariotik,
fungsinya untuk menyingkat DNA di setiap sel sehingga dapat masuk dengan pas
dalam nukleus serta melindungi DNA dari kerusakan. Kromatid adalah salah satu
dari lengan hasil replikasi kromosom, yang fungsinya untuk menciptakan dua sel
yang berfungsi penuh dan mereproduksi. Kromatid penting dalam proses mitosis
karena kromatid akan membuat protein DNA untuk sel baru.
Sel adalah unit struktural terkecil penyusun makhluk hidup. Teori sel
menyatakan bahwa sel berasal dari sel sebelumnya. Proses terjadinya sel baru yang
berasal dari sel sebelumnya dengan cara pembelahan sel. Pembelahan sel ada dua
yaitu mitosis dan meiosis. Mitosis hanya dapat dilakukan pada sel eukariotik
sedangkan pada sel prokariotik pembelahan sel dilakukan dengan cara mitosis.
Mitosis adalah pembelahan sel yang menghasilkan dua sel identik dan sifatnya
diploid. Mitosis terjadi pada sel somatis atau sel tubuh. Fase-fase mitosis ada 4 yaitu
profase, metafase, anafase dan telofase. Meiosis adalah pembelahan sel yang
menghasilkan 4 sel haploid dimana sel anak berbeda dengan sel induk.
Tujuan dilakukannya praktikum ini adalah untuk mengamati secara langsung
fase-fase mitosis pada sel eukariotik. Manfaat praktikum ini adalah mahasiswa
dapat mengetahui ciri khas dari setiap fase dalam pembelahan mitosis.
6.2. Tinjauan Pustaka
Bawang merah adalah salah satu varietas tumbuhan berumbi yang dapat
hidup di dataran tinggi dan tumbuh pada dua musim (Jaelani, 2017). Sistematika
bawang merah dalam system klasifikasi five kingdom adalah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Asparagales
Famili : Amaryllidaeae
Subfamili : Allioideae
Genus : Allium
Spesies : Allium cepa L. (Fajjriyah, 2017).
Bawang merah (Allium cepa L.) merupakan salah satu umbi lapis yang dapat
tumbuh pada dua musim. Bawang merah merupakan tanaman berumbi lapis yang
tumbuh merumpun tinggi dengan struktur morfologi memiliki tinggi antara 40 - 70
cm, sistem perakaran serabut dan dangkal, bercabang dan terpencar, dapat
menembus ke dalam tanah hingga kedalaman 15 - 30 cm (Jaelani, 2017). Bawang
merah tumbuh didalam tanah. Bawang merah memiliki sifat perakaran yang pendek
dan pada umumnya dapat diperbanyak dengan menjadikan umbi nya sebagai bibit
(Sumiatietal., 2007). Tanaman bawang merah pertumbuhannya dapat lebih optimal
pada tanah yang gembur, subur, dan kaya bahan organik. Batang bawang merah,
yang berada di dalam tanah, memadat membentuk piringan pada dasar tanaman,
atau disebut sebagai basal plat, pada bagian tengah batang bawang merahterdapat
tunas apikal, setiap daun nya terdiri atas blade (helai daun) dan sheath (pelepah)
(Brewster, 2008).
6.2.2. Kromosom
6.3.1.Materi
6.3.2. Metode
6.4.1. Profase
1 1
Fase pertama dari pembelahan sel adalah profase. Proses profase ini akan
diawali dengan menghilangnya membran nukleus pada sel dan terbentuknya
kromatid. Hal ini sesuai dengan pendapat Cregan (2008) yang menyatakan bahwa
membran nukleus sel terlebih dahulu menghilang dari sel dan untaian DNA yang
dipasangkan pada tahap interfase mengecil atau mengerut menjadi kromatid.
Kromosom yang terbentuk dari benang-benang kromatin yang sudah terkondensasi
akan terlihat jelas pada mikroskop cahaya, sentrosom akan bergerak menjauh dan
akan bergerak menuju ke kutub-kutub dengan arah yang berlawanan. Hal ini sesuai
dengan pendapat Campbell et al. (2010) yang menyatakan nukleus pada sel
menghilang, setiap kromosom akan terduplikasi, dan gelendong mitotik yang terdiri
dari sentrosom dan mikrotubulus dari sentrosom yang disebut aster kromosom akan
bergerak saling menjauhi karena adanya dorongan mikrotubulus yang akan
terbentuk.
6.4.2. Metafase
2
2
Fase kedua dari pembelahan sel adalah metaphase, proses yang terjadi adalah
kromosom pada sel akan berjajar ditengah pada bidang ekuator. Hal ini sesuai
dengan pendapat Starr et al. (2011) yang menyatakan bahwa metafase merupakan
tahap dimana kromosom sel yang masih terduplikasi tersusun sejajar diantara
kutub-kutub benang spindel. Kromosom yang berjajar akan terlihat seperti garis
lurus ditengah. Marcdante dan Kilegman (2013) menyatakan bahwa kromosom
akan nampak lebih jelas karena sentromer kromosom menempel pada kumparan
mikrotubul mitosis dan kromosom akan berjajar lurus ditengah sel sepanjang
kumparan.
6.4.3. Anafase
3
3
Fase ketiga dari pembelahan sel adalah anafase. Proses yang terjadi adalah
kromosom homolog akan berpisah dan menuju ke arah kutub yang berlawanan. Hal
ini sesuai dengan pendapat Wessels (2016) yang menyatakan bahwa sisterkromatid
terpisah dan bergerak menuju kutub yang berlawanan, tahap ini memiliki dua fase
yaitu anafase A dan anafase B, Anafase A terjadi pemendekkan mikrotubula
kinetokor sehingga kromatid bergerak pindah menuju kutub-kutub, sedangkan
anafase B terjadi perpanjangan poros sehingga kutub-kutub berlawanan dapat
bergerak lebih jauh. Anafase merupakan fase yang paling pendek karena hanya
berlangsung beberapa menit saja. Hal ini sesuai dengan pendapat Campbell et al.
(2010) yang menyatakan bahwa fase anafase sangat pendek, hanya beberapa menit
saja dan dimulai ketika protein konesin terbelah, hal ini menyababkan sister
kromatid berpisah lalu mulai bergerak ke ujung sel yang berbeda dan pada akhir
fase akan terjadi keseimbangan jumlah kromosom pada kedua ujung sel dan
lengkap.
6.4.4. Telofase
6.5.1. Simpulan
Pembelahan sel mitosis pada sel eukariotik terdapat empat fase yaitu profase,
metafase, anafase, dan telofase. Profase adalah proses menghilangnya membran
inti. Metafase adalah proses saat kromosom akan berjajar dibidang ekuator.
Anafase adalah proses pada saat sister kromatid akan mengarah ke kutub yang
berlawanan. Fase telofase adalah fase terakhir, ditandai dengan terbentuknya
membrane inti baru dan diakhiri dengan sitokinesis.
6.5.2. Saran
Saran yang dapat diberikan untuk praktikum selanjutnya yaitu untuk bisa
memotong akar bawang merah dengan hati-hati dan tidak terlalu tebal. Squash
dilakukan dengan pelan dan menyebar agar dapat terlihat dengan jelas saat
pengamatan menggunakan mikroskop kamera.
Daftar Pustaka
Lampiran 1. Dokumentasi
Gambar Keterangan
Akar bawang merah
Pipet tetes
(Lanjutan)
LarutanHCl 1N