Disusun oleh :
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2018
BAB I
PENDAHULUAN
perkembangan dan pertumbuhan. Perkembangbiakan sel (reproduksi sel) ada dua macam,
yaitu secara mitosis dan meiosis. Reproduksi sel merupakan salah satu ciri utama makhluk
hidup. Pada makhluk hidup bersel satu atau uniseluler, proses ini bertujuan sama seperti
tujuan perkembangbiakan, yaitu menghindari kepunahan. Adapun pada makhluk hidup bersel
banyak atau multiseluler, reproduksi sel bertujuan untuk memperbaiki jaringan tubuh yang
rusak, pertumbuhan, dan perkembangan sel. Semua aktifitas makhluk hidup termasuk
reproduksi sel, selalu membutuhkan energi. Energi ini diperolehdari proses oksidasi zat-zat
makanan yang akan menghasilkan adenosin tri-phosphat (ATP), ATP tersebut dihasilkan
Teori sel menyatakan bahwa setiap sel penyusun makhluk hidup berasal dari sel
sebelumnya. Proses terjadinya sel baru dari sel induknya disebut dengan pembelahan sel,
meiosis. Mitosis adalah peristiwa pembelahan sel yang terjadi pada sel-sel somatis (sangat
aktif pada jaringan meristem) yang menghasilkan dua sel anak dengan komponen yang sama
dan identik dengan komponen induknya. Pada saat sel aktif membelah, kromosom akan
relative mudah diamati dengan hanya memperlakukan sel-sel tersebut dengan metode fiksasi
Kromosom memiliki peranan yang sangat penting bagi keberlangsungan suatu makhluk
hidup, karena kromosom merupakan alat pengangkutan bagi gen – gen yang akan
dipindahkan dari suatu sel induk ke sel anakannya, dari generasi yang satu ke generasi yang
lainnya. Pengamatan terhadap perilaku kromosom sama pentingnya dengan mempelajari
struktur kromosom. Perilaku atau aktivitas kromosom dapat terlihat dalam siklus sel,
termasuk didalamnya adalah pembelahan sel (mitosis atau meiosis). Analisis kromosom, baik
mitosis maupun meiosis merupakan langkah awal yang dapat dilaksanakan untuk
mempelajari kromosom
Proses mitosis ini terjadi bersama dengan pembelahan sitoplasma dan bahan-bahan di luar
inti sel. Pada mitosis setiap induk yang diploid (2n) akan menghasilkan dua buah sel anakan
yang masing-masing tetap diploid serta memiliki sifat keturunan yang sama dengan sel
induknya. Proses terjadinya mitosis terbagi ke dalam 5 fase, yaitu interfase, profase,
metafase, anafase dan telofase.
1. Interfase
Inti sel Nampak keruh dan tampak benang- benang kromatin yang halus.
2. Profase
3. Metaphase
Kromosom- kromosom menempatkan diri di bidang tengah dari sel. Ciri utama fase ini
adalah terbentuknya gelendong pembelahan, gelendong pembelahan ini dibentuk oleh
mikrotubula.Gelendong ini membentuk kutub-kutub pembelahan tempat sentromer
mikrotubula bertumpu.
4. Anafase
Sentromer membelah dan kedua kromatid memisahkan diri dan bergerak menuju kutub dari
sel yang berlawanan. Tiap kromatid hasil pembelahan itu memiliki sifat yang sama dengan
sel induknya, sejak saat itu kromatid-kromatid tersebut menjadi kromosom baru.
5. Telofase
Di tiap kutub sel terbentuk stel kromosom yang identik.Selaput gelendong inti lenyap dan
dinding inti terbentuk lagi. Kemudian plasma sel terbagi lagi menjadi dua bagian, proses
tersebut dikenal sebagai sitokinesis. Pada sel tumbuhan sitokinesis ditandai dengan
terbentuknya dinding pemisah di tengah- tengah sel.
Kromosom Bawang
Kromosom antar tanaman berbeda antara yang satu dan yang lainnya.Baik dari bentuk,
jumlah, dan panjangnya. Allium cepa memiliki jumlah kromosom 2n = 16 (Sastrosumarjo,
2006). Hal ini sangat membantu dalam mempelajari analisis mitosis pada tanaman, karena
jumlahnya yang tidak terlalu banyak, memiliki ukuran kromosom yang besar dan cukup
mudah untuk dibuat preparatnya. Bawang merah (Allium ascalonicum L) merupakan salah
satu anggota dari familia Liliaceae.Tanaman ini merupakan tanaman semusim dan memiliki
umbi yang berlapis.Tanaman mempunyai akar serabut, dengan daun berbentuk silinder
berongga.Umbi terbentuk dari pangkal daun yang bersatu dan membentuk batang yang
berubah bentuk dan fungsi, membesar dan membentuk umbi berlapis.Umbi bawang merah
terbentuk dari lapisan-lapisan daun yang membesar dan bersatu.Umbi bawang merah bukan
merupakan umbi sejati seperti kentang atau talas. Bawang merah merupakan salah satu
komoditas sayuran unggulan yang sejak lama telah diusahakan oleh petani secara intensif
.Komoditas sayuran ini termasuk ke dalam kelompok rempah tidak bersubstitusi yang
berfungsi sebagai bumbu penyedap makanan serta bahan obat tradisional.Bawang merah juga
merupakan salah satu komoditas sayuran unggulan di Jawa Tengah yang mempunyai prospek
cukup baik dalam pengembangan agribisnis.Hal ini dapat dilihat pada status usaha taninya,
oleh petani khususnya di daerah sentra produksi seperti di Kabupaten Brebes bawang merah
telah lama diusahakan sebagai usaha tani yang bersifat komersial.
BAB III
METODE PENELITIAN
Pada sampel 2, peneliti dapat melihat bentuk sel akar tanaman zodia, tetapi tidak
menemukan kromosom pada sel tersebut. Sel akar tanaman zodia berbentuk kubus. Pada
bagian dalam sel, peneliti dapat melihat bintik-bintak hitam (Gbr.2). Kemungkinan besar,
bintik hitam tersebut adalah kromosom yang memendek. Winarto (2011) mengatakan bahwa
pada sel-sel kalus tanaman Anthurium yang diteliti, kromosom terlihat berupa titik-titik ungu
yang tersebar dan kurang jelas. Penelitian Cavallini dan Lupi (2006) pada bunga matahari
menyebutkan bahwa kondisi ini disebut dengan mosaik kromosom (aneusomary) (Winarto,
2011). Posisi sel yang sedang mengalami mitosis juga sulit dideteksi karena sel – sel akar
tanaman zodia juga tersusun rapat, tanpa adanya ruang kosong. Sel yang sedang mengalami
mitosis hanya ditandai dengan keberadaan bintik hitam(mosaik kromosom).
4.2 Pembahasan
Kromosom biasanya dapat terlihat dengan jelas dalam sel pada fase metafase jika sel
tersebut sedang mengalami mitosis (Winarto, 2011). Tidak terlihatnya kromosom dengan
jelas pada penelitian ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu keterbatasan alat dan bahan
serta human eror. Peneliti hanya menggunakan mikroskop cahaya dengan bantuan kamera hp
Samsung J5 Prime. Kekuatan pixel kamera hp tersebut kurang jelas dalam menangkap
gambar hasil perbesaarn mikroskop. Kemudian tidak adanya refrigerator (diganti
menggunakan es batu), tidak adanya pra perlakuan dengan merendam akar tanaman zodia
selama 24 jam , dan tanggal expired beberapa bahan juga berkontribusi dalam tidak
terlihatnya kromosom pada penelitian ini. Dengan demikian, tujuan penelitian ini untuk
mengetahui jumlah, bentuk dan kariotipe kromosom tanaman zodia tidak tercapai. Peneliti
perlu mengulang kembali penelitian ini dengan menggunakan alat dan bahan yang lebih
bagus dana lengkap.
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Kromosom tidak tampak jelas dalam penelitian ini. Kromosom hanya tampak berupa
bintik-bintik hitam dalam sel yang disebut mosaik kromosom, sehingga pengamatan jumlah,
bentuk dan kariotipe tanaman zodia tidak dapat dilakukan.
5.2 Saran
Penelitian ini perlu dilakukan kembali dengan persiapan alat dan bahan yang lebih
bagus dan lengkap. Sebab, penelitian ini berguna dalam melengkapi pustaka genom tanaman
asli Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Teori sel menyatakan bahwa setiap sel penyusun makhluk hidup berasal dari sel
sebelumnya. Proses terjadinya sel baru dari sel induknya disebut dengan pembelahan sel,
yang berdasarkan beberapa perbedaan pokoknya dikelompokkan menjadi mitosis dan
meiosis.
Mitosis adalah peristiwa pembelahan sel yang terjadi pada sel-sel somatis (sangat
aktif pada jaringan meristem) yang menghasilkan dua sel anak dengan komponen yang sama
dan identik dengan komponen induknya.
Pada saat sel aktif membelah, kromosom akan relative mudah diamati dengan hanya
memperlakukan sel-sel tersebut dengan metode fiksasi dan pewarnaan yang sederhana.
Bahan standar yang biasa digunakan dalam pengamatan mitosis adalah sel-sel ujung
bawang merah (Allium ascalonicum), sedangkan untuk pengamatan meiosis seringkali
digunakan kotak sari atau bakal biji tanaman Lily. Kelebihan dari bahan-bahan tersebut
adalah selain komposisi dinding selnya yang tersusun atas lapisan senyawa-senyawa yang
relatif mudah ditembus oleh larutan fiksatif dan pewarna juga jumlah kromosomnya tidak
terlalu banyak, sehingga pengamatan terhadap masing-masing fase yang sedang berlangsung
relatif mudah dilakukan.
Sel merupakan unit terkecil penyusun tubuh makhluk hidup yang dapat mengalami
perkembangan dan pertumbuhan. Perkembangbiakan sel (reproduksi sel) ada dua macam,
yaitu secara mitosis dan meiosis. Reproduksi sel merupakan salah satu ciri utama makhluk
hidup. Pada makhluk hidup bersel satu atau uniseluler, proses ini bertujuan sama seperti
tujuan perkembangbiakan, yaitu menghindari kepunahan. Adapun pada makhluk hidup bersel
banyak atau multiseluler, reproduksi sel bertujuan untuk memperbaiki jaringan tubuh yang
rusak, pertumbuhan, dan perkembangan sel. Semua aktifitas makhluk hidup termasuk
reproduksi sel, selalu membutuhkan energi. Energi ini diperolehdari proses oksidasi zat-zat
makanan yang akan menghasilkan adenosin tri-phosphat (ATP). ATP tersebut dihasilkan
selama proses glikolisis dan daur krebs.
Setiap organisme berupaya agar jenisnya tetap lestari dengan cara melakukan
reproduksi. Tubuh makhluk hidup dapat menjadi besar karena ada penambahan jumlah sel di
dalam tubuhnya. Sel-sel hasil penambahan tersebut berasal dari reproduksi sel. Sel baru
tersebut terbentuk dengan diawali oleh pembelahan inti lebih dahulu yang dapat dilihat dari
perubahan kedudukan kromosomnya.
Ditinjau dari jumlah kromosom pada sel baru (sel anak), dibedakan dua tipe
pembelahan sel, yaitu mitosis dan meiosis. Secara garis besar, terdapat perbedaan yang nyata
antara mitosis dengan meiosis, yaitu :
1. Pembelahan mitosis
a. Terjadi pada sel somatik.
b. Sel anak mengandung jumlah kromosom sama banyaknya dengan jumlah kromosom sel
induk, yaitu 2n.
c. Terbentuk dua sel anak dari satu sel induk.
d. Pada tahap metaphase, setiap kromosom yang terdiri dari atas dua kromatid berjajar pada
bidang ekuator.
e. Hanya terjadi satu kali pembelahan.
f. Berfungsi :
- untuk pertumbuhan
- pengganti sel yang rusak
- menjaga agar faktor genetik tetap.
2. Pembelahan meiosis
a. Terjadi pada gonad (alat reproduksi) ketika membentuk gamet.
b. Sel anak mengandung setengah jumlah kromosom sel induk atau haploid (n).
c. Terbentuk empat sel anak dari satu sel induk.
d. Pada tahap metaphase, setiap sepasang kromosom homolog yang terdiri dari empat kromatid
berjajar pada bidang ekuator.
e. Terjadi dua kali pembelahan, yaitu meiosis 1 dan meiosis 2.
f. Berfungsi untuk menjaga agar jumlah kromosom tidak berlipat ganda apabila terjadi fusi
gamet jantan dan betina sehingga kelangsungan spesies terjaga.
B. TUJUAN
Tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mengamati pembelahan sel secara mitosis pada ujung
akar bawang merah (Allium ascalonicum).
A. Bahan
- Ujung akar bawang merah (Allium ascalonicum)
- Larutan 0,002 M 8-Hydroxychinolin
- Larutan 45% asam asetat
- Larutan 1 N HCL
- Larutan Aseto Orcelin
B. Alat
- Cawan Petri
- Pinset
- Api Bunsen
- Gelas preparat
- Mikroskop
- Tabung reaksi
- Kuteks
- Kapas
- Tissue
- Alat tulis
1. Ujung akar bawang merah dipotong dan dimasukkan ke dalam larutan 0,002 M 8-
Hydroxychinolin dan disimpan di dalam ruangan gelap dengan suhu 20oC selama 1 jam.
2. Fiksasi terhadap ujung akar bawang merah dilakukan dengan larutan 45% asam asetat selama
10 menit kemudian dimaserasi dalam larutan 1 N HCL + 45% asam asetat (3:1) pada suhu
600C kurang lebih 2-3 menit.
3. Bahan dipindahkan ke atas gelas preparat yang telah ditetesi aseto orcelin kemudian ditutup
dengan gelas penutup, lalu dilakukan peremasan bahan dengan hati-hati (squashing).
Selanjutnya dilewatkan diatas nyala api Bunsen.
4. Preparat diamati di bawah mikroskop
- Dicatat perbesaran yang digunakan.
- Dicari dan diamati fase-fase mitosis pada preparat yang dibuat, lalu digambar masing-
masing fase tersebut.