Anda di halaman 1dari 38

Laporan Praktikum Biologi / Pembelahan

Mitosis Bawang Merah


Written By Arifin Budi Purnomo on Kamis, 24 Januari 2013 | 21.24.00

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

PEMBELAHAN MITOSIS BAWANG MERAH

Disusun oleh :

Nama :

NIM :

Rombongan :

Asisten :
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS PERTANIAN

2012

I. PENDAHULUAN

A. JUDUL PERCOBAAN :

Pengamatan Kromosom dan Mitosis pada Akar Bawang (Allium cepa)

B. TUJUAN PERCOBAAN :

1. Mengetahui fase-fase pembelahan mitosis pada sel tumbuhan dan fungsinya.

2. Mengetahui kedudukan kromosom pada fase-fase pembelahan mitosis pada akar Allium
cepa.

3. Mengetahui fase-fase yang paling banyak dijumpai pada akar bawang (Allium cepa).
4. Mengidenfikasi bagian mana pada akar bawang merah (Allium cepa) yang aktif melakukan
pembelahan mitosis.

5. Mengetahui pengaruh waktu terhadap proses pembelahan mitosis.

II. PEMBAHASAN

A. TINJAUAN TEOTORIS :

Kromosom adalah suatu struktur makromolekul yang berisi DNA di mana informasi genetik
dalam sel disimpan. Kata kromosom berasal dari kata khroma yang berarti warna dan soma yang
berarti badan Kromosom terdiri atas dua bagian, yaitu sentromer / kinekthor yang merupakan
pusat kromosom berbentuk bulat dan lengan kromosom yang mengandung kromonema & gen
berjumlah dua buah (sepasang). Sastrosumarjo (2006) menjelaskan bahwa kromosom merupakan
alat transportasi materi genetik (gen atau DNA) yang sebagian besar bersegregasi menurut
hukum Mendel, sedangkan Masitah (2008) menjelaskan bahwa kromosom adalah susunan
beraturan yang mengandung DNA yang berbentuk seperti rantai panjang. Setiap kromosom
dalam genom biasanya dapat dibedakan satu dengan yang lainnya oleh beberapa kriteria,
termasuk panjang relatif kromosom, posisi suatu struktur yang disebut sentromer yang memberi
kromosom dalam dua tangan yang panjangnya berbeda-beda, kehadiran dan posisi bidang (area)
yang membesar yang disebut knot (tombol) atau kromomer. Selain itu, adanya perpanjangan arus
pada terminal dan material kromatin yang disebut satelit, dan sebagainya (Suprihati et.al., 2007).

Kromosom memiliki peranan yang sangat penting bagi keberlangsungan suatu makhluk hidup,
karena kromosom merupakan alat pengangkutan bagi gen – gen yang akan dipindahkan dari
suatu sel induk ke sel anakannya, dari generasi yang satu ke generasi yang lainnya. Pengamatan
terhadap perilaku kromosom sama pentingnya dengan mempelajari struktur kromosom. Perilaku
atau aktivitas kromosom dapat terlihat dalam siklus sel, termasuk didalamnya adalah pembelahan
sel (mitosis atau meiosis). Analisis kromosom, baik mitosis maupun meiosis merupakan langkah
awal yang dapat dilaksanakan untuk mempelajari kromosom

Tumbuhan pada masa awal perkembangan mengalami pertumbuhan sangat banyak, tumbuhan
mengalami pembelahan sel secara tidak langsung yang disebut juga dengan mitosis (setjo,2004).
Mitosis adalah pembelahan duplikasi dimana sel memproduksi dirinya sendiri dengan jumlah
kromosom sel induk. Mitosis mempertahankan pasangan kromosom yang sama melalui
pembelahan inti dari sel somatis secara berturut turut. Peristiwa ini terjadi bersama-sama dengan
pembelahan sitoplasma dan bahan-bahan di luar inti sel dan memiliki peran penting dalam
pertumbuhan dan perkembangan hampir semua organisme.mitosis memiliki beberapa tahapan
meliputi profase metafase, anafase, dan telofase. Terjadi pada ujung akar, yang mengalami
pembelahan awal, mitosis terjadi dalam sel somatik yang bersifat meristematik, yaitu sel-sel
yang hidup terutama yang sedang tumbuh (ujung akar dan ujung batang), mitosis pada tumbuhan
terjadi selama mulai dari 30 menit sampai beberapa jam dan merupakan bagian dari suatu proses
yang berputar dan terus menerus.

Proses mitosis ini terjadi bersama dengan pembelahan sitoplasma dan bahan-bahan di luar inti
sel. Pada mitosis setiap induk yang diploid (2n) akan menghasilkan dua buah sel anakan yang
masing-masing tetap diploid serta memiliki sifat keturunan yang sama dengan sel induknya.
Proses terjadinya mitosis terbagi ke dalam 5 fase, yaitu interfase, profase, metafase, anafase dan
telofase.

1. Interfase

Inti sel Nampak keruh dan tampak benang- benang kromatin yang halus.

2. Profase

Benang-benang kromatin memendek dan menebal.Terbentuklah kromosam. Tiap kromosom


membelah dan memanjang membentuk kromatid, membrane inti mulai menghilang

3. Metaphase

Kromosom- kromosom menempatkan diri di bidang tengah dari sel. Ciri utama fase ini adalah
terbentuknya gelendong pembelahan, gelendong pembelahan ini dibentuk oleh
mikrotubula.Gelendong ini membentuk kutub-kutub pembelahan tempat sentromer mikrotubula
bertumpu.

4. Anafase

Sentromer membelah dan kedua kromatid memisahkan diri dan bergerak menuju kutub dari sel
yang berlawanan. Tiap kromatid hasil pembelahan itu memiliki sifat yang sama dengan sel
induknya, sejak saat itu kromatid-kromatid tersebut menjadi kromosom baru.

5. Telofase

Di tiap kutub sel terbentuk stel kromosom yang identik.Selaput gelendong inti lenyap dan
dinding inti terbentuk lagi. Kemudian plasma sel terbagi lagi menjadi dua bagian, proses tersebut
dikenal sebagai sitokinesis. Pada sel tumbuhan sitokinesis ditandai dengan terbentuknya dinding
pemisah di tengah- tengah sel.

Kromosom Bawang
Kromosom antar tanaman berbeda antara yang satu dan yang lainnya.Baik dari bentuk, jumlah,
dan panjangnya. Allium cepa memiliki jumlah kromosom 2n = 16 (Sastrosumarjo, 2006). Hal ini
sangat membantu dalam mempelajari analisis mitosis pada tanaman, karena jumlahnya yang
tidak terlalu banyak, memiliki ukuran kromosom yang besar dan cukup mudah untuk dibuat
preparatnya. Bawang merah (Allium ascalonicum L) merupakan salah satu anggota dari familia
Liliaceae.Tanaman ini merupakan tanaman semusim dan memiliki umbi yang berlapis.Tanaman
mempunyai akar serabut, dengan daun berbentuk silinder berongga.Umbi terbentuk dari pangkal
daun yang bersatu dan membentuk batang yang berubah bentuk dan fungsi, membesar dan
membentuk umbi berlapis.Umbi bawang merah terbentuk dari lapisan-lapisan daun yang
membesar dan bersatu.Umbi bawang merah bukan merupakan umbi sejati seperti kentang atau
talas. Bawang merah merupakan salah satu komoditas sayuran unggulan yang sejak lama telah
diusahakan oleh petani secara intensif .Komoditas sayuran ini termasuk ke dalam kelompok
rempah tidak bersubstitusi yang berfungsi sebagai bumbu penyedap makanan serta bahan obat
tradisional.Bawang merah juga merupakan salah satu komoditas sayuran unggulan di Jawa
Tengah yang mempunyai prospek cukup baik dalam pengembangan agribisnis.Hal ini dapat
dilihat pada status usaha taninya, oleh petani khususnya di daerah sentra produksi seperti di
Kabupaten Brebes bawang merah telah lama diusahakan sebagai usaha tani yang bersifat
komersial.

Gusti, Alif. 2011. http://shaylife.blogspot.com/2011/03/pengamatan-kromosom-pada-mitosis-


akar.html. Diakses pada tanggal 30 Oktober 2011

B. ALAT DAN BAHAN

ALAT

1.Mikroskop perbesaran 1000 x1 buah

2.Gelas objek 1 buah

3.Gelas penutup 1 buah

4.Jarum preparat 1 buah

5.Cawan Petridis 1 buah

6.Pembakar Bunsen 1 buah

7.Gelas Piala 500 ml 1 buah


8.Tissue

9. Pisau Silet 1 buah

· BAHAN

1.Akar Bawang Merah (Allium ascalonicum L) professional 1 buah

2.Larutan Indigocarmin secukupnya

3.Larutan Asam Klorida (HCL) secukupnya

4.Larutan Fenil Lakto Fenol secukupnya

V. PROSEDUR KERJA

1.Praktikan terlebih dahulu menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.

2.Praktikan merendam bawang pada air yang ditutupi kapas selama 2 – 3 hari.

Setelah 2-3 hari perendaman, praktikan memotong akar bawang tadi sampai sepanjang 1 cm
merendam pada asetokarmin dan HCL dengan perbandingan 9 : 1

3.Praktikan memanaskan preparat tersebut diatas api Bunsen atau lampu spirtus sampai menguap
tetapi jangan sampai mendidih

4.Praktikan memindahkan potongan akar bawang yang sudah dipanaskan ke gelas objek dan beri
satu tetes asetokarmin biarkan kurang lebih 30 menit

5.Praktikan menghisap kelebihan indigokarmine dengan kertas hisap (tissu)

6.Praktikan menetesi preparat tersebut dengan polienil alcohol disampingnya. Jangan kena
preparat

7.Praktikan menutup dengan gelas penutup kemudian ditekan dengan menggunakan pensil
sampai preparat pipih.
8.Praktikan mengamati dibawah mikroskop perbesaran 1000x dan membuat hasil praktikum
sementara.

VI. HASIL PRAKTIKUM DAN PEMBAHASAN

Pengamatan Sel Bawang Merah

Berdasarkan hasil pengamatan di bawah mikroskop dengan perbesaran 10 x 45 maka diperoleh


gambar seperti di atas.

Praktikum kali ini dilakukan pengamatan terhadap pembelahan mitosis yang terjadi pada ujung
akar bawang merah.Pada ujung akar bawang merah banyak sel yang mengalami aktivitas dengan
rentangan 5 menit sebelum dan sesudah pukul 24.00 WIB. (Margono, 1973), berdasarkan
keterangan tersebut maka proses pemotongan akar bawang merah (Allium cepa) dilakukan pada
pukul 00.00.

Dengan dipotongnya akar bawang pada jam-jam tersebut sehingga diharapkan akan potongan
akar yang mengandung banyak sel-sel yang sedang melakukan aktivitas mitosis. Namun
praktikum ini tidak mungkin melakukan pengamatan pada tengah malam.Sebelum mengamati
sel-sel akar tersebut dibawah mikroskop, potongan-potongan akar tersebut harus memalui
beberapa perlakuan, yaitu harus direndam di dalam alcohol 70%, perendaman ini bertujuan untuk
menyegarkan kembali sel-sel akar. Perlakuan berikutnya adalah perendaman dengan HCl, hal ini
bertujuan untuk memudahkan dalam memotong tudung akar bawang merah (Allium cepa),
karena dengan pemberian HCl dapat memperjelas batas tudung akar dengan sel-sel diatasnya,
tudung akar akan terlihat lebih putih dibandingkan bagian lain dari akar bawang merah(Allium
cepa), pemberian HCl ini juga dapat melunakkan dinding sel sehingga memudahkan dalam
memotong. Perlakuan berikutnya lagi adalah pemberian acetocarmin, acetocarmin adalah
pewarna, sehingga jelas fungsinya dalah untuk memberi pigmen kepada sel-sel akar bawang
sehingga mudah untuk diamati.

Pada sel akar bawang, pembelahan mitosis terdapat 4 tahap fase pembelahan, yaitu profase,
anafase, metafase, dan telofase.

o Fase profase

Merupakan tahapan pembelahan sel yang paling lama dan membutuhkan energi yang cukup
besar, setrta merupakan permulaan dari mitosis yang ditandai dengan beberapa
perubahan.Nukleolus mulai menghilang sedangkan kromosomnya mulai timbul.Untaian
kromosom yang semula meluas menjadi pilinan (heliks).Dengan demikian untaian itu lebih
pendek dan menebal sehingga tampak lebih nyata. Pada tahapan ini, membrane nukleus mulai
menghilang(Crowder, 1993). Pembelahan kromosom membentuk kromatid.Selain itu sentriol
juga ikut membelah.Hampir semua sel yang Nampak pada preparat menunjukan tahapan profase.

Pada profase, ditandai dengan hilangnya nucleus dan diganti dengan mulai tampaknya pilinan-
pilinan kromosom yang terlihat tebal.Profase dimana tahapan pembelahan pertama, permulaan
profase – profase kromosom menjadi lebih pendek dan tebal.

Pada akhir profase mulai terbentuk benang – benang spindel/ gelendong inti pada masing –
masing kutub sel, yang letaknya berlawanan. Pada tahap ini yag terpenting adalah benang-
benang kromatin menebal menjadi kromosom dan mulai menduplikasi menjadi kromatid.

Ciri-cirinya:

· Kromosom mengerut dan menebal. Pemendekan ini akibat dari berpilinnya kromosom.

· Terlihat dua sister chromatid dan kromosom tampak rangkap dua.

· Kromatid-kromatid dihubungkan oleh sentromer.

· Nukleolus menjadi kabur dan hilang oleh sentromer.

· Selaput inti mulai menghilang.

· Benang gelendong mulai terbentuk

· Kromosom mulai bergerak ke tengah atau equator dari sel.

o Fase metafase

Tahapan metafase membutuhkan waktu sekitar 2-6 menit.Pada metafase, kromosom menyusun
diri secara acak pada satu bidang ekuator atau tengah-tengah sel. Pada awal fase ini, membran
nukleus dan nukleolus lenyap.Sentromer, suatu daerah vital bagi pergerakan kromosom, melekat
pada serabut gelendong yang bertanggung jawab terhadap arah pembelahan kromosom selama
pembelahan (Welsh dan Mogen 1991).

Metafase dicirikan oleh barisan kromosom yang amat rapi sepanjang bidang equatorial (Fried,
2006).Pada tahapan ini sedikit terlihat adanya gambaran benang – benang spindelnya.

Pada tahap ini kromosom atau kromatid mudah diamati atau dipelajari. Ciri-ciri fase ini adalah:
· Benang-benang gelendong menjadi jelas pada permulaan metafase dan teratus seperti
kumparan.

· Masing-masing kromosom terletak berbaris pada bidang equator.

· Sentromer melekat pada benang gelendong. Beberapa benang gelendong mencapai kutub
tanpa melekat pada sentromer.

· Sentromer membelah dan masing-masing kromatid menjadi kromosom tunggal.

o Fase anafase

Tahapan anafase membutuhkan waktu sekitar 3-15 menit.Pada anafase, kromosom yang
mengumpul di tengah sel terpisah dan mengumpul pada masing-masing kutub, sehingga telihat
adal dua kumpulan kromosom.Fried (2006) menyatakan bahwa pada awal anafase sentromer –
sentromer masing – masing kromosom berpisah, sehingga masing – masing kromatid kini berupa
kromosom yang terpisah.Dengan dipandung oloeh serat gelendong yang melekat padanya.Satu
kromatid dari setiap pasang digerakkan ke salah satu kutub, sementara kromatid yang satunya
digerakkan ke kutub yang berlawanan.Pembelahan sentromer menurut Suryo (1997) dapat pula
berlangsung pada permulaan anafase.Benang – benang gelendong ini memendek sehingga
belahan sentromer masing – masing bergerak ke kutub sel yang berlawanan dengan membawa
kromatid.

Ciri-cirinya:

· Dua sister chromatid (sekarang kromosom) bergerak ke arah kutub yang berlawanan.
Sentromernya tertarik karena kontraksi dari benang gelendong.

· Selain itu mungkin ada gaya tolak menolak dari belahan sentromer itu.

· Terjadi penyebaran kromosom dan ADN yang seragam di dalam sel.

· Anafase adalah fase terpendek dari fase-fase mitosis.

· Pada akhir anafase sekat sel mulai terbentuk dekat bidang equator.

o Fase telofase

Pada telofase, terjadi peristiwa kariokinesis (pembagian inti menjadi dua bagian) dan sitokinesis
(pembagian sitoplasma menjadi dua bagian).Pada telofase, terjadi peristiwa kariokinesis
(pembagian inti menjadi dua bagian) dan sitokinesis (pembagian sitoplasma menjadi dua
bagian).Telofase pada fase ini pembelahan telah selesai, terbentuk lagi dinding inti, dan hal ini
terlihat dalam praktikum. Sel telah terbagi menjadi dua sel anakan, masing – masing memiliki
inti yang mengandung 4 kromosom dengan bahan genetik yang sama dengan induknya.

Tahapan telofase membutuhkan waktu sekitar 30-60 menit.Di tiap kutub terbentuk stel
kromosom yang identik.Serabut gelondong inti menghilang dan membran inti terbentuk
kembali.Setelah terbentuk dua inti pada kutub yang berlawanan aster menghilang dan terjadi
penebalan sitoplasma yang diikuti pembagian sitoplasma (sitokinesis).Sitokinesis ini di tandai
dengan terbentuknya dinding pemisah ditengah-tengah sel (pada tumbuhan) dan pada hewan
ditandai dengan melekuknya sel ke dalam.

Ciri-cirinya adalah:

· Benang-benang gelendong hilang

· Selaput inti dan nukleolus terbentuk kembali

· Sekat sel terbentuk kembali dan sel membelah menjadi dua sel anakan.

· Terjadi sitokinesis, semua benda-benda dalam sitoplasma membelah dan pindah ke dalam
sel anak.

Ayu.2010. http://ayosinauonline.blogspot.com/2010/05/praktikum-pembelahan-mitosis.html.
Diakses pada tanggal 29 Oktober 2011

Pembahasan

Mitosis adalah pembelahan inti yang berhubungan dengan pembelahan sel somatik, dimana
terdapat beberapa tahap didalamnya, yaitu: interfase, profase, metafase, anafase, dan telofase
(Satrosumarjo, 2006). Kromosom pada metafase mitotik mengalami kondensasi dan penebalan
yang maksimal, sehingga kromosom pada tahap ini dapat diamati dengan lebih jelas panjangnya
dan letak sentromernya. Setelah panjang total dan letak sentromernya diketahui, maka dapat
dilanjutkan dengan analisis kariotipe.

Pengamatan terhadap jumlah kromosom saat mitosis, sering timbul kesulitan karena kromosom
tumpang tindih antara yang satu dan yang lainnya dan kadang masih terlihat samar akibat
kondensasi yang belum sempurna. Kromosom dibedakan atas autosom (kromosom pada sel
somatik) dan kromosom pada sel kelamin. Pembelahan sel yang terjadi pada sel somatik disebut
mitosis dan pembelahan yang terjadi pada sel kelamin disebut meiosis menjelaskan bahwa
mitosis merupakan pembelahan inti yang berhubungan dengan pembelahan sel somatik, dimana
terdapat beberapa tahap didalamnya, yaitu: interfase, profase, metakinesis, metafase, anafase,
dan telofase. Menurut Suryo (2008) fase pada mitosis terdiri dari interfase, profase, metafase,
anafase, dan telofase.

Selama metafase, sentromer dari setiap kromosom berkumpul pada bagian tengah spindel pada
bidang equator.Pada tempat-tempat ini, sentromer-sentromer diikat oleh benang-benang spindel
yang terpisah, dimana setiap kromatid dilekatkan pada kutub-kutub spindel yang berbeda.
Kadang-kadang benang-benang spindel tidak berasosiasi dengan kromosom dan merentang
secara langsung dari satu kutub ke kutub yang lain. Pada saat metafase, sentromer-sentromer
diduplikasi dan setiap kromatid menjadi kromosom yang berdiri sendiri atau
independen.Penggunaan metode tanpa pra perlakuan (metode sederhana) mengakibatkan
kromosom pada metafase tidak dapat menyebar dengan baik, sehingga jumlah kromosom tidak
dapat dihitung dengan tepat.

· Sitokinesis

Di tiap kutub sel terbentuk stel kromosom yang identik.Selaput gelendong inti lenyap dan
dinding inti terbentuk lagi. Kemudian plasma sel terbagi lagi menjadi dua bagian, proses tersebut
dikenal sebagai sitokinesis. Pada sel tumbuhan sitokinesis ditandai dengan terbentuknya dinding
pemisah di tengah- tengah sel.

VII. KESIMPULAN

· Tahap-tahap mitoisis pada sel tumbuhan:

o Interfase

Interfase atau stadium istirahat dalam siklus sel termasuk fase yang berlangsung lama karena
pada tahap ini berlangsung fungsi metabolisme dan pembentukan dan sintesis DNA.Maka
sebenarnya kurang tepat juga jika dikatan bahwa interfase merupakan fase istirahat, karena
sebenarnya pada fase ini sel bekerja dengan sangat berat.

o Profase

Benang- benang kromatin memendek dan menebal, terbentuklah kromosom. Gelendong mitotik
mulai terbentuk, setiap kromosom terduplikasi tampak sebagai kromatid identik yang
tersambung pada sentromernya dan sepanjang lengannya oleh kohesin (kohesi kromatid saudara)
(Campbell.2008: 248)
o Metaphase

Metaphase merupakan tahap mitosis yang paling lama, sering kali berlangsung sekitar 20 menit
(Campbell.2008: 249). Kromosom- kromosom menempatkan diri di bidang tengah dari sel.

o Anafase

Anaphase merupakan tahap pembelahan yang paling singkat terjadi, biasanya hanya beberapa
menit (Campbell.2008: 249). Sentromer membelah dan kedua kromatid memisahkan diri dan
bergerak menuju kutub dari sel yang berlawanan. Tiap kromatid hasil pembelahan itu memiliki
sifat yang sama dengan sel induknya, sejak saat itu kromatid-kromatid tersebut menjadi
kromosom baru.

o Telofase

Di tiap kutub sel terbentuk stel kromosom yang identik.Selaput gelendong inti lenyap dan
dinding inti terbentuk lagi. Kemudian plasma sel terbagi lagi menjadi dua bagian, proses tersebut
dikenal sebagai sitokinesis. Pada sel tumbuhan sitokinesis ditandai dengan terbentuknya dinding
pemisah di tengah- tengah sel.

· Kedudukan kromosom pada fase-fase pembelahan mitosis pada akar Allium cepa.

o Profase : sel masih nampak seperti inti sel masih utuh dan terletak dibagian tengah sel

o Metafase : biasanya letak kromosom berada di tengah bidang ekuator

o Anafase : di mana terdapat celah sempit pada bagian tengah sel dimana kromosom terletak di
bagian kutub sel

o Telofase : dimana pada telofase sudah nampak jelas pembagian sel menjadi dua dan terjadi
pembelahan sitoplasma (sitokinesis).

· .Fase yang paling banyak dijumpai adalah fase profase.

· Ujung akar yang terdiri dari sel-sel yang bersifat meristematik merupakan sel-selnya
sangat aktif membelah. Jadi bagian ujung akar yang paling aktif melakukan pembelahan adalah
bagian meristem.

· Praktikum kali ini, tidak semua preparat menunjukan tahapan-tahapan pembelahan mitosis
secara lengkap. Hal ini dapat disebabkan karena praktikum dilakukan bukan pada rentang waktu
pembelahan mitosis.Rentang waktu pembelahan mitosis berdasarkan pada suatu hasil penelitian
ditunjukan bahwa rentang waktu pembelahan mitosis akar bawang merah berlangsung antara
pukul 08.00-09.00 WIB dimana tahapan prometafase (tahapan antara profase dengan metaphase)
banyak ditemukan pukul 08.15 WIB.
VIII. DAFTAR PUSTAKA

Ali, Ikbal. 2011. http://biologi.unnes.ac.id/web_bio/?tf=news&aksi=lihat&id=35. Diakses pada

tanggal 30 Oktober 2011. Pukul 8.00 WIB

Ayu.2010. http://ayosinauonline.blogspot.com/2010/05/praktikum-pembelahan-mitosis.html.

Diakses pada tanggal 29 Oktober 2011. Pukul 13.00 WIB

Anonim.(2004) :// http :The Cell Cycle & Mitosis Tutorial. (Online). http://www.biology.
arizona.edu/cell_bio/tutorials/cell_cycle/cells3.html, Diakses tanggal 29 Oktober 2011. Pukul
13.00.WIB

Campbell, Neil A. 1987. Biologi Jilid I. Jakarta: Erlangga.

Crowder L.V. 1993. Genetika Tumbuhan. Yogyakarta : Gadjah Mada University

Jai.2011. http://jai.staff.ipb.ac.id/2011/02/04/analisis-mitosis-pada-ujung-akar-bawang-merah-
bawang-bombay-dan-aglaonema/.Diakses pada tanggal 29 Oktober 2011.

Margono, Hadi. 1973. Pengaruh Colchicine terhadap pertumbuhan Memanjang Akar Bawang
Merah (Alium cepa).Skripsi tidak diterbitkan. Malang: IKIP

http://arifinbudi.blogspot.co.id/2013/01/laporan-praktikum-biologi-pembelahan_9090.html

Laporan Praktikum Pembelahan Sel Mitosis

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sel merupakan unit terkecil makhluk hidup. Di dalam sel telah ditemukan seluruh ciri
kehidupan, salah satunya adalah ciri reproduksi atau perkembangbiakan. Sel mampu
memperbanyak diri dengan cara membelah diri. Pembelahan sel meurpakan proses yang
berkaitan dengan pertumbuhan, perkembangan, perbaikan sel yang rusak dan perkembangbiakan
(Falahudin, 2014).
Daur sel adalah urutan lengkap proses yang terjadi di dalam sel sehingga sebuah sel akan
memproduksi dirinya sendiri. Pada organisme uniseluler, reproduksi sel akan membentuk
keturunan yang serupa dengan sel induknya. Pada organisme multiseluler, reproduksi sel akan
menyediakan bahan untuk pertumbuhan, perkembangan, dan perbaikan. Dalam reproduksi sel
bahan gen (ADN) di dalam sel akan terbagi secara adil (Nugroho, 2004).
Pada organisme prokariotik seperti bakteri, reproduksi sel terjadi secara fusi binary
(pembelahan biner) dengan urutan pertama akan dibentuk dua duplikat dari molekul ADN
sirkuler, kemudian ADN tersebut akan menempel pada membran plasma. Pertumbuhan membran
plasma akan memisahkan dua kromosom duplikat. Tahap berikutnya sel akan mencapai volume
dua kali sel semula, membran akan melekuk di antara kromosom, dan dinding sel akan terbentuk
sehingga dihasilkan dua sel anakan (Nugroho, 2004).
Pada organisme eukariotik ada beberapa macam pembelahan yang dikenal, yaitu
pembelahan secara mitosis dan pembelahan sel meiosis. Pembelahan sel secara mitosis dapat
diamati pada titik tumbuh akar bawang merah dengan menggunakan pewarnaan yang sesuai
dengan zatnya untuk diamati kromosom -komosom yang sedang membelah. Pembelahan sel
meiosis dapat diamati pada waktu proses pembentukkan sel kelamin (Falahudin, 2014).
Pembelahan mitosis terjadi empat tahapan yaitu profase, metafase, anafase dan telofase.
Masing-masing tahapan mempunyai ciri-ciri yang berbeda. Untuk mengamati tiap tahapan
mitosis maka diadakan praktikum ini dengan menggunakan mikroskop, preparat pembelahan
mitosis profase, preparat pembelahan mitosis metafase, preparat pembelahan mitosis anafase dan
preparat pembelahan mitosis telofase.

1.2 Tujuan
Adapun praktikum ini bertujuan untuk melatih keterampilan pembuatan preparat
mikroskopis, mengetahui tahap-tahap pembelahan mitosis dan memahami ciri-ciri tiap tahap
pembelahan mitosis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Pembelahan Mitosis


Proses pembelahan sel merupakan bagian integral dari siklus sel (cell cycle), kehidupan sel
yang dimulai dari saat pertama kali ia terbentuk dari sel induk yang membelah hingga
pembelahannya sendiri menjadi dua sel. Meneruskan materi genetic yang identik ke sel anakan
merupakan fungsi krusial pembelahan sel (Campbell, 2008).
Mitosis dan meiosis merupakan bagian dari siklus sel dan hanya mencakup 5-10% dari
siklus sel. Persentase waktu yang besar dalam siklus sel terjadi pada interfase. Interfase terdiri
dari periode G1, S, dan G2. Pada periode G1 selain terjadi pembentukan senyawa-senyawa untuk
replikasi DNA, juga terjadi replikasi organel sitoplasma sehingga sel tumbuh membesar, dan
kemudian sel memasuki periode S yaitu fase terjadinya proses replikasi DNA. Setelah DNA
bereplikasi, sel tumbuh (G2) mempersiapkan segala keperluan untuk pemisahan kromosom, dan
selanjutnya diikuti oleh proses pembelahan inti (M) serta pembelahan sitoplasma (C).
Selanjutnya sel hasil pembelahan memasuki organisme pertumbuhan sel baru (G1) (Anonim,
2014).
Mitosis merupakan pembelahan sel yang terjadi pada eukariot. Pembelahan sel secara
mitosis terjadi pada jaringan somatik. Dalam pembelahan mitosis ini, satu sel membelah menjadi
dua sel yang sama persis. Pembelahan mitosis terdiri atas pembelahan inti dan pembelahan
sitoplasma. Pembelahan mitosis ini di awali dengan pembelahan inti. Oleh karena itu, bila kita
melihat kumpulan sel yang sedang membelah, mungkin kita akan menemukan satu atau beberapa
sel yang mempunyai dua inti. Hal ini berarti sel telah selesai melakukan pembelahan inti tetapi
belum melakukan pembelahan sitoplasma. Mitosis merupakan periode pembelahan sel yang
berlangsung pada jaringan titik tumbuh (meristem), seperti pada ujung akar atau pucuk tanaman.
Proses mitosis terjadi dalam empat fase, yaitu profase, metafase, anafase, dan telofase. Fase
mitosis tersebut terjadi pada sel tumbuhan maupun hewan. Terdapat perbedaan mendasar antara
mitosis pada hewan dan tumbuhan. Pada hewan terbentuk aster dan terbentuknya alur di ekuator
pada membran sel pada saat telofase sehingga kedua sel anak menjadi terpisah (Anonim, 2014).

2.2 Tahap-tahap Pembelahan Mitosis


Proses mitosis pada tumbuhan dan hewan pada dasarnya sama. Pada tumbuhan, mitosis
mudah dilihat, yaitu pada titik tumbuh (ujung akar atau ujung batang) dengan menggunakan
mikroskop cahaya. Waktu yang dibutuhkan untuk mitosis bervariasi antara beberapa menit
sampai telofase akan diikuti dengan pembelahan sitoplasma (sel). Satu putaran reproduksi sel
akan diikuti interfase. Dalam interfase sel mengadakan pertumbuhan, aktivitas metabolisme, dan
pembelahan kromosom. interfase membutuhkan waktu sekitar 90 % dari seluruh waktu
reproduksi sel. Interfase masih di bagi lagi dalam tahap G1, S, dan G2. Panjang G1bervariasi,
sedangkan waktu untuk tahap S dan G2 biasanya seragam (Nugroho, 2004).
Pada fase G1, sel aktif tumbuh. Pertumbuhan sel ditandai oleh bertambahnya sitoplasma,
organela, dan sintesis bahan-bahan yang dibutuhkan untuk fase S. Pada fase S, terjadi replikasi
(perbanyakan jumlah DNA dan sintesis). Fase ini sangat menentukan mitosis akan terulang atau
tidak. pada fase G2, benang-benang gelendong (spindel) disintesis dan jumlah DNA sudah
berlipat (Nugroho, 2004).
Setelah interfase selesai akan diikuti oleh mitosis (kariokinesis) dan pembelahan sel
(sitokinesis). Pada sel tumbuhan pembentukkan sel sudah dimulai pada awal telofase, yaitu pada
saat sistem benang-benang yang disebut fragmoplas muncul di antara kedua inti telofase. Di
antara fragmoplas terdapat gelembung-gelembung yang nantinya akan melebur. Kondisi ini
merupakan tanda pertama terbentuknya dinding sel baru. Gelembung tersebut mungkin
mengandung pektin. Retikulum endoplasma yang terperangkap di antara gelembung-gelembung
yang melebur berubah menjadi plasmodesmata. Dinding pertama dibentuk pada pertumbuhan
selanjutnya menjadi lamela tengah (substansi antarsel). Setiap sel akan membentuk suatu lapisan
dinding baru dikelilingi seluruh protoplas Proses mitosis pada tumbuhan dan hewan pada
dasarnya sama. Pada tumbuhan, mitosis mudah dilihat, yaitu pada titik tumbuh (ujung akar atau
ujung batang) dengan menggunakan mikroskop cahaya. Waktu yang dibutuhkan untuk mitosis
bervariasi antara beberapa menit sampai telofase akan diikuti dengan pembelahan sitoplasma
(sel). Satu putaran reproduksi sel akan diikuti interfase. Dalam interfase sel mengadakan
pertumbuhan, aktivitas metabolisme, dan pembelahan kromosom. interfase membutuhkan waktu
sekitar 90 % dari seluruh waktu reproduksi sel. Interfase masih di bagi lagi dalam tahap G1, S,
dan G2. Panjang G1bervariasi, sedangkan waktu untuk tahap S dan G2 biasanya seragam
(Nugroho, 2004).
Pada fase G1, sel aktif tumbuh. Pertumbuhan sel ditandai oleh bertambahnya sitoplasma,
organela, dan sintesis bahan-bahan yang dibutuhkan untuk fase S. Pada fase S, terjadi replikasi
(perbanyakan jumlah DNA dan sintesis). Fase ini sangat menentukan mitosis akan terulang atau
tidak. pada fase G2, benang-benang gelendong (spindel) disintesis dan jumlah DNA sudah
berlipat (Nugroho, 2004).
Pada tahap profase, serat-serta kromatin menjadi tekumpar lebih rapat, terkondensasi
menjadi kromosom diskrit yang dapat diamati dengan mikroskop cahaya. Nukleus lenyap. Lalu
setiap kromosom terduplikasi tampak sebagai dua kromatid saudara identik yang tersambung
pada sentromernya dan sepanjang lengannya oleh kohesin (kohesi kromatid saudara).
Gelendong mitotik (diberi nama demikian karena bentuknya) mulai terbentuk. Gelendong ini
terdiri atas sentrosom dan mikrotubulus yang menjulur dari sentrosom. Susunan radial
mikrotubulus-mikrotubulus yang lebih pendek dan menjulur dari sentrosom disebut aster
(bintang). Sentosom-sentrosom bergerak saling menjauhi, tampaknya didorong oleh
mikrotubulus yang memanjang di antaranya (Campbell, 2008).
Pada tahap prometafase, selaput nucleus terfragmentasi, mikrotubulus yang menjulur dari
masing-masing sentrosom kini dapat memasuki wilayah nukleus. Kromosom menjadi semakin
terkondensasi dan masing-masing dari kedua kromatid pada setiap kromosom kini memiliki
kinetokor, struktur protein terspesialisasi yang terletak pada sentromer. Beberapa mikrotubulus
melekat pada kinetokor, menjadi mikrotubulus kinetokor, mikrotubulus ini menarik-narik
kromosom maju-mundur. Mikrotubulus nonkinetokor berinteraksi dengan sejenisnya yang
berasal dari kutub gelendong yang berseberangan (Campbell, 2008).
Metafase merupakan tahap mitosis yang paling lama, seringkali berlangsung sekitar 20
menit. Sentrosom kini berada pada kutub-kutub sel yang berseberangan. Kromosom berjejer
pada lempeng metafase, bidang khayal yang berada di pertengahan jarak antara kedua kutub
gelendong. Sentromer-sentromer kromosom berada di lempeng metafase. Untuk setiap
kromosom, kinetokor kromatid saudara melekat ke mikrotubulus kinetokor yang berasal dari
kutub yang berseberangan (Campbell, 2008).
Lalu pada tahap anafase, anafase merupakan tahap mitosis yang paling pendek, seringkali
berlangsung hanya beberapa menit. Anafase dimulai ketika protein kohesin terbelah. Ini
memungkinkan kedua kromatid saudara dari setiap pasangan memisah secara tiba-tiba. Setiap
kromatid pun menjadi satu kromosom utuh. Kedua kromosom anakan yang terbebas mulai
bergerak menuju ujung-ujung sel yang berlawanan saat mikrotubulus kinetokor memendek.
Karena mikrotubulus ini melekat ke wilayah sentromer, kromosom bergerak ke sentromer
terlebih dahulu (dengan kecepatan sekitar 1 mm/menit). Sel memanjang saat mikrotubulus
nonkinetokor memanjang. Pada akhir anafase, kedua ujung sel memiliki koleksi kromosom yang
sama dan lengkap (Campbell, 2008).
Pada tahap telofase, dua nukleus anakan terbentuk dalam sel. Selaput nukleus muncul dari
fragmen-fragmen selaput nukleus sel induk dan bagian-bagian lain dari sistem endomembran.
Nukleous muncul kembali. Kromosom menjadi kurang terkondensasi. Mitosis, pembelahan satu
nukleus menjadi dua nukleus yang identik secara genetik, sekarang sudah selesai (Campbell,
2008).
Pembelahan sitoplasma biasanya sudah berlangsung cukup jauh pada akhir telofase,
sehingga kedua sel anakan muncul tak lama setelah mitosis berakhir. Pada sel hewan, sitokinesis
melibatkan pembentukkan lekukan penyibakan, yang membagi sel manjadi dua (Campbell,
2008).
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan Tempat


Praktikum Biologi Umum mengenai Pembelahan Mitosis dilaksanakan pada hari Selasa, 23
Desember 2014 pukul 10.00-12.00 WIB di Laboratorium Biologi Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Raden Fatah Palembang.

3.2. Alat dan Bahan


3.2.1 Alat
1) Mikroskop
3.2.2. Bahan
1) Preparat pembelahan mitosis profase
2) Preparat pembelahan mitosis metafase
3) Preparat pembelahan mitosis anafase
4) Preparat pembelahan mitosis telofase

3.3. Cara Kerja


1) Siapkan preparat pembelahan mitosis profase, preparat pembelahan mitosis metafase, preparat
pembelahan mitosis anafase, preparat pembelahan mitosis telofase.
2) Amati tiap-tiap tahap pembelahan mitosis dibawah mikroskop dan geser-geser obyek glass,
sehingga dapat diamati seluruh daerah dibawah deck glass.
3) Amatilah mulai dari perbesaran lemah kemudian dengan perbesaran kuat.
4) Gambarlah tiap-tiap pembelahan sel.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
No Nama Foto Gambar
1 Profase

2 Metafase

3 Anafase

4 Telofase

4.2 Pembahasan
Untuk mengamati tiap tahap pembelahan mitosis diperlukan mikroskop dan preparat
pembelahan mitosis fase profase, metafase, anafase dan telofase. Masing-masing preparat
diamati dibawah mikroskop dengan perbesaran lemah sampai perbesaran kuat.
Pengamatan pertama dengan mengamati preparat pembelahan mitosis profase dengan
menggunakan mikroskop mulai dari perbesaran lemah sampai perbesaran kuat. Dapat diketahui,
pada fase profase, benang memendek, membran inti dan nukleus menghilang, sentriol membelah
menjadi dua.
Hal ini sesuai dengan teori, pada fase profase dimana sel siap untuk membelah, inti sel
tampak keruh, lambat laun Nampak benang-benang kromatin makin menjadi pendek. Sehingga
menjadi tebal, tiap kromosom tersebut lalu membelah memanjang dan anakan kromosom ini
dinamakan kromatid, dinding inti mulai menghilang (Suryo,1996). Pada foto tidak kelihatan
benang kromatin, membran inti dan nukleus. Ini disebabkan gambar kamera tidak terlalu jelas.
Pengamatan kedua dengan mengamati preparat pembelahan mitosis tahap metafase mulai
dari perbesaraan lemah sampai perbesaran kuat dapat diketahui bahwa kromosom-kromosom
menempatkan diri di bidang tengah dari sel.
Hal ini sesuai dengan teori bahwa, pada tahap metafase ditandai dengan munculnya
gelendong. Struktur ini terjadi dari sebaris mikrotubul yang meluas di antara ujung-ujung atau
kutub sel tersebut. Sentromer setiap duplet mulai terikat pada sekumpulan mikrotubula dan
berpindah ke suatu titik di tengah-tengah antara kutub-kutub. Ujung lepas kromosom dapat
secara acak arahnya, tetapi semua sentromer terletak persis dalam suatu bidang di ekuator
(Kimball, 1983).
Pengamatan ketiga, dengan mengamati preparat pembelahan mitosis tahap anafase. Pada
fase anafase, sentromer membelah dan kedua kromatid memisahkan diri dan bergerak menuju
kutub dari sel yang berlawanan.
Hal tersebut sama dengan pendapat Kimball (1983), pada fase anafase dimulai ketika
kromosom yang terduplikasi dari setiap duplet saling berpisah. Kini bergerak memisah, masing
pada gelendong, dan bergerak ke kutub berlawanan. Sambil ujung-ujungnya yang lepas di
balakangnya. Metaphor tampaknya jitu karena ujung-ujung yang bebas kromosom tersebut kini
membalik kearah ekuator seolah-olah adanya geseran dengan sitoplasma di sekitarnya
menghalangi geraknya menuju kutub.
Pengamatan keempat, menggunakan preparat pembelahan mitosis fase telofase. Diperoleh
bahwa di tiap kutub sel terbentuk sel kromosom yang identik dan plasma sel terbagi lagi menjadi
dua bagian, proses tersebut dikenal sebagai sitokinesis.
Menurut Kimball (1983), fase telofase merupakan kebalikan dari profase. Begitu sampai
kekutub maka kromosom mulai membuka gulungannya. Nukleus timbul kembali. Membran
nukleus mulai membentuk sekitar kromosom. akhirnya, struktur yang disebut lempengan sel
muncul di ekuator. Dinding sel di setiap sisi lempengan sel di sekresi dan dengan demikian
selesailah pembelahan sel.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dapat disimpulkan dari hasil kegiatan praktikum ialah sebagai berikut :
1. Mitosis merupakan pembelahan sel yang terjadi pada eukariot. Pembelahan sel secara mitosis
terjadi pada jaringan somatik. Dalam pembelahan mitosis ini, satu sel membelah menjadi dua sel
yang sama persis
2. Pembelahan mitosis dibagi menjadi empat fase yakni profase, metafase, anafase dan telofase.
3. Pembelahan mitosis terjadi pada jaringan meristem yang sifatnya meristematik, pada tumbuhan
jaringan ini terdapat pada ujung akar dan batang.

5.2 Saran
Untuk praktikum selanjutnya bahan ditambah dengan ujung akar bawang agar dapat terlihat
pembelahan mitosis pada ujung akar bawang. Dan memperhatikan serta mengikuti dengan tertib
cara kerja yang dijelaskan oleh asisten dosen.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2014. Pembelahan Mitosis. http://www. microsoft-word-mitosis.pdf. Diakses pada hari


Jumat, 26 Desember 2014 pukul 20.43 WIB.

Campbell. 2008. Biologi Edisi Kedelapan Jilid I. Jakarta: Erlangga.

Falahudin, Irham. 2014. Panduan Praktikum Biologi Umum. Palembang: Refa Press.

John, W Kimball. 1983. Biologi Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Suryo. 2004. Genetika. Yogyakarta: UGM Press.

http://marwafitriyah.blogspot.co.id/2015/03/laporan-praktikum-pembelahan-sel-mitosis.html

Laporan praktikum biologi " Mitosis "

PRAKTIKUM VI

A. Judul Praktikum
Mitosis

B.Tujuan Praktikum
Untuk mempelajari pembelahan mitosis pada sel tumbuhan.

C. Dasar Teori
Salah satu sifat yang membedakan tipe sel dalam suatu organisme adalah kapasitasnya
untuk tumbuh dan membelah. Jaringan tertentu pada tubuh adalah subjek peruskana
berkesinambungan dan baru diganti sehingga sel tumbuh dan memperbanyak diri. DNA
merupakan material genetik yang terkandung di dalam setiap sel. Transfer material genetik pada
eukariot dapat dilakukan pada proses pembelahan mitosis dan meiosis. Keduanya merupakan
proses pembagian inti yang melibatakan sistem yang akurat untuk membagi kromosom-
kromosom dari sel induk ke sel-sel keturunannya. ( Team teaching,2014. "PenuntunPraktikum
Biologi". UNG ; Gorontalo)
Mitosis proses merupakan proses pembagian gen yang telah di gandakan oleh sel-sel dua
sel identik yang di hasilkan oleh pembelahan sel. Mitosis umumnya di ikuti oleh sitokinesis yang
membagi sitoplasma dan membran sel.proses ini menghasilkan dua sel anakan yang identik yang
memiliki distuksi organel dan komponen sel yang nyaris sama. Mitosis dan sitokinesis
merupakan fase mitosis (fase M) pada siklus sel.Dimana sel awal terbagi menjadi dua sel anakan
yang memiliki genetik yang sama dengan sel awal. (Winatasasmita, D. dkk, 1999. " Biologi
Umum". Jakarta : Universitas terbuka.)
Mitosis terjadi hanya pada sel eukariotik, pada organisme multi sel. Sel genetic mengalami
mitosis, sedangkan sel sel kelamin (yang akan menjadi sperma pada jantan atau sel telur pada
betina). Membelah diri melalui proses yang berbeda yang di sebut meiosis. Sel prokariotik yang
tidak memiliki nucleus mengalami pembelahan yang di sebut pembelahan biner. (Sulietijono.
2004. BIOLOGI. Jakarta: Erlangga.)
Proses pembelahan mitosis terjadi pada semua sel tubuh organism multi selular, kecuali
pada jaringan yang menghasilkan sel gamet. Proses pembelahan satu sel zigot menjadi sel tubuh
yang banyak jumlahnya terjadi secara mitosis. Pada tumbuhan, mitosis terjadi pada titik tumbuh,
misalnya ujung batang, ujung akar, dan cambium. Pada hewan, mitosis terjadi pada jaringan di
seluruh tubuh. Melalui mitosis terjadi proses pertumbuhan dan perkembangan jaringan dan organ
tubuh makhluk hidup.
Pembelahan mitosis menghasilkan sel anakan yang jumlah kromosomnya sama dengan
jumlah kromososm sel induknya. Pembelahan mitosis yang terjadi pada sel somatik (sel
penyusun tubuh). Pembelahan mitosis, di bedakan atas dua fase, yaitu kariokinesis dan
sitokinesis. Kariokinesis adalah proses pembagian materi inti yang terdiri dari beberapa fase,
yaitu profase, metaphase, anaphase, dan telofase. Sedangkan sitokinesis adalah proses
pembagian sitoplasma kepada dua sel anak hasil pembelahan.
Kariokinesis selama mitosis menunjukan ciri yang berbeda-beda pada tiap fasenya.
Beberapa aspek yang dapat di pelajari selama proses pembagian materi inti berlangsung adalah
berubah-ubah pada struktur kromosom, membrane inti, mikrotubulus, dan sentriol.ciri-cirri dari
tiap fase pada kariokinesis adalah :
1. Profase
Masing-masing dari 16 kromosom (8 pasang homolog) yang ada dalam sel yang semula
terbentuk kini timbul kembali. Duplikatnya saling melekat di daerah khusus pada masing-masing
yang di namai sentromer(juga di sebut kinetokor).
2. Metafase
Metapfase di tandai dengan munculnya gelendong.struktur ini terjadi dari sebaris
mikrotubula yang meluas di antara ujung-ujung atau ’’kutub’’ sel tersebut. Sentromer setiap
bublet mulai terikat pada sekumpulan mikrotubula dan berpindah ke suatu titik di tengah-tengah
antara kutub-kutub. Ujung lepas kromosom arahnya acak, tetapi semua sentromer terletak persis
dalam suatu bidang di ‘’ekuator’’.
3. Anafase
Anafase mulai ketika kromosom yang terduplikasi dari setiap duplet saling berpisahan.
Kini bergerak memisah, masih pada gelendong, dan bergerak ke kutub yang berlawanan, dengan
menghela ujung-ujungnya yang lepas dibelakangnya. Metaphor tampak ujung-ujung kromosom
yang bebas tersebut kini membalik kearah ekuator seolah-olah adanya geseran dengan
sitoplasma di sekitarnya menghalangi geraknya menuju kutub.
4. Telofase
Sesampai ke kutub maka kromosom mulai membuka gulunganya. Nucleus timbul
kembali, membrane nuklir mulai membentuk di sekitar kromosomnya. Struktur yang di sebut
lempengan sel muncul di bidang ekuator. Dinding sel di setiap lempengan sel di sekresi dan
dengan demikian selesailah pembelahan sel.
5. Interfase
Ada tiga periode selama interfase ini. Yaitu periode tumbuh yang di sebut dengan G1,
periode S sintesis DNA dan selama itu kromosom terduplikasi, kemudian periode tumbuh ke dua
G2 terjadi sebelum mitosis berikutnya M.
Mitosis pada tumbuhan terjadi selama mulai dari 30 menit sampai beberapa jam dan
merupakan bagian dari suatu proses yang berputar dan terus-menerus. Proses mitosis ini terjadi
bersama dengan pembelahan sitoplasma dan bahan-bahan di luar inti sel. Pada mitosis setiap
induk yang diploid (2n) akan menghasilkan dua buah sel anakan yang masing-masing tetap
diploid serta memiliki sifat keturunan yang sama dengan sel iduknya. (Winatasasmita, D. dkk,
1999. " Biologi Umum". Jakarta : Universitas terbuka.)
D. Alat dan Bahan
No Nama Gambar Fungsi
1. Mikroskop Digunakan untuk
mengamati proses
pembelahan mitosis pada
sel tumbuhan.

2. Kaca objek Digunakan sebagai tempat


suatu objek percobaan agar
dapat diamati pada
mikroskop.

3. Gelas penutup Digunakan untuk menutup


gelas objek yang telah ada
objeknya untuk
mempermudah
pengamatan.

4. Larutan FAA Digunakan sebagai bahan


untuk mereaksikan akar
bawang merah
5. Akar Allium Digunakan sebagai bahan
cepa untuk mengamati proses
pembelahan sel mitosis

6. Alkohol 75% Digunakan untuk


mereakskan akar bawang
merah untuk menyengarkan
sel-sel dari akar bawang.

7. HCl 1% Digunakan sebagai bahan


untuk mempermudah
mengamati bagian tudung
akar untuk di amati proses
pembelahan selnya.

8. Silet berkarat Digunakan sebagai alat


katalisator yaitu
mempercepat reaksi tetapi
tidak ikut bereaksi.

9. Larutan Digunakan sebagai bahan


Acetocarmin dalam percobaan untuk
memberikan warna pada
sel-sel tumbuhan.
E. Cara Kerja

- Memotongnya dengan ukuran ± 5 mm


- Meletakannya kedalam gelas objek
- Menambahkan beberapa tetes FAA
- Membiarkannya selama 5 menit setelah itu diserap menggunakan kertas isap
- Menetesi akar dengan alkohol 70
- Membiarkannya selama 5 menit setelah itu diserap menggunakan kertas isap
- Menetesi akar dengan HCl 1 %
- Membiarkannya selama 5 menit setelah itu diserap menggunakan kertas isap
- Mengambil bagian yang paling putih dari akar
- Menetesinya dengan Acetocarmin.
- Mencacah akar dengan silet berkarat
- Menutup dengan kaca penutup sambil ditekan dengan menggunakam ibu jari atau bolpoint.

- Mengamati dibawah mikroskop lalu menggambar tahap-tahap pembelahan mitosis yang terjadi.

F. Hasil Praktikum
Dalam praktikum ini, kami melakukan percobaan dengan membuat sedan preparat dari
akar bawang yang sebelumnya telah direaksikan dengan bahan-bahan tertentu. Kemudian kami
amati dalam mikroskop dengan perbesaran 40 X 10.
Gambar 1.pembelahan sel secara keseluruhan. (40 x 10 perbesaran)
Dalam percobaan ini kami belum dapat menentukan secara detail gambar dari tahapan-
tahapan pembelahan sel karena mungkin terjadi kesalahan dalam prosedur kerja maupun bahan
yang kami gunakan belum bereaksi secara tepat dengan akar Allium cepa. Menurut literature ada
pada kami, maka dapat digambarkan tahapan-tahapan pembelahan mitosis sebagai berikut :
1. Tahap profase

Gambar dengan perbesaran 40 X 10


2. Tahap Metafase

Gambar dengan perbesaran 40 X 10


3. Tahap Anafase

Gambar dengan perbesaran 40 X 10


4. Tahap Telofase
Gambar dengan perbesaran 40 X 10

G. Pembahasan
Dalam percobaan mengamati pembelahan sel mitosis kam menggunakan preparat akar
Allium cepa yang sebelumnya telah direaksikan dengan larutan FAA selam 5 menit. Perlakuan
berikutnya adalah perendaman dengan HCl selama 5 menit, hal ini bertujuan untuk memudahkan
dalam memotong tudung akar bawang merah (Allium cepa), karena dengan pemberian HCl
dapat memperjelas batas tudung akar dengan sel-sel diatasnya, tudung akar akan terlihat lebih
putih dibandingkan bagian lain dari akar bawang merah(Allium cepa), pemberian HCl ini juga
dapat melunakkan dinding sel sehingga memudahkan dalam memotong. Selanjutnya direndam
di dalam alcohol 70%, perendaman ini bertujuan untuk menyegarkan kembali sel-sel akar.
Kemudian diambil bagian akar yang paling putih diambil dan ditetesi acetocarmin lalu dicacah
menggunakan silet berkarat, hal ini dilakukan untuk mempercepat proses pembelahan sel secara
mitosis pada akar Allium cepa. Yang terakhr adalah pemberian acetocarmin, acetocarmin adalah
pewarna, sehingga jelas fungsinya dalah untuk memberi pigmen kepada sel-sel akar bawang
sehingga mudah untuk diamati.
Pada sel akar bawang, pembelahan mitosis terdapat 4 tahap fase pembelahan, yaitu
profase, anafase, metafase, dan telofase.
Berdasarkan atas percobaan yang dilakukan pada pembelahan mitosis akar bawang merah
yang seharusnya nampak adalah beberapa tahap mitosis yaitu:
1. Profase
Profase adalah permulaan mitosis yang di tandai dengan adanya peristiwa-peristiwa
sebagai berikut:
a. Benang kromatin berubah menjadi benang-benang kromosom dan kromosom tersebut membelah
menjadi kromatid dengan satu sentromer.
b. Nucleus mulai menghilang
c. Pasangan sentriol berpisah dan bergerak menuju kutub yang berlawanan.
Pada tahap metaphase nampak sepasang kromatid menuju ke tengah sel dan berkumpul
pada bidang ekuator. Sedankan pada tahap anaphase kromosomnya membelah menjadi dua
dengan masing-masing satu kromatid. Kemudian kromatid itu berpisah menuju kutub yang
berlawanan. Pada tahap telofase kromatid yang berada pada kutub berubah menjadi benang-
benang kromatin kembali, terbentuk kembali dinding inti, serat gelondong menghilang dan
terjadilah pembelahan sitoplasma(sitokinesis) menjadi dua bagian, akhirnya terbentuk dua sel
anak yang mempunyai jumlah kromosom yang sama dengan kromosom induknya.
2. Metafase
Pada tahap metaphase nampak sepasang kromatid menuju ke tengah sel dan berkumpul
pada bidang ekuator. Sedangkan pada tahap anaphase kromosomnya membelah menjadi dua
dengan masing-masing satu kromatid. Kemudian kromatid itu berpisah menuju kutub yang
berlawanan. Pada tahap telofase kromatid yang berada pada kutub berubah menjadi benang-
benang kromatin kembali, terbentuk kembali dinding inti, serat gelondong menghilang dan
terjadilah pembelahan sitoplasma(sitokinesis) menjadi dua bagian, akhirnya terbentuk dua sel
anak yang mempunyai jumlah kromosom yang sama dengan kromosom induknya.
3. Anafase
Tahap anfase adalah tahap dimana ketika kromosom yang terduplikasi dari setiap duplet
saling berpisahan. Kini bergerak memisah, masih pada gelendong, dan bergerak ke kutub yang
berlawanan, dengan menghela ujung-ujungnya yang lepas dibelakangnya.
4. Telofase
Tahap telofase adalah tahap dimana kromosom mulai membuka gulungnya ketika sampi
ke kutub. Nucleus timbul kembali, membrane nuklir mulai membentuk di sekitar kromosomnya.
Dinding sel di setiap lempengan sel di sekresi dan dengan demikian selesailah pembelahan sel.
Dalam percobaan ini kami masih belum mendapatkan hasil yang sempurna yaitu belum
mendapatkan gambar semua tahapan pembelahan sel yang terjadi pada akar Allium cepa. Karena
mungkin kesalahan dalam prosedur kerjanya dan bahan(Acetocarmin) yang kami gunakan belum
bereaksi tepat dengan akar Allium cepa.
H. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah kami lakukan dan dengan mengamati proses pembelahan sel
secara mitosis maka dapat disimpulkan bahwa pembelahan sel mitosis adalah suatu pembelahan
pada sel somatic yang menghasilkan 2 sel anakan yang jumlah kromosomnya identik dengan
jumlah kromosom induk yaitu haploid (2n). Melalui tahap profase, metafase, anafase, dan
telofase.

J. Daftar Pustaka
Campbell,Reece, dan Mitchell. 2004. "Biologi Edisi Ke-5 jilid 3". Jakarta: Erlangga
Crowder L.V. 1993. "Genetika Tumbuhan". Yogyakarta : Gadjah Mada University
Bawa, Wayan. 1988. "Dasar-Dasar Biologi Sel". Jakarta : Depdikbud.
John W,Kimball. 1998. "Biologi Edisi Kelima". Jakarta: Erlangga.
Teaching, Team.2014. "Penuntun Praktikum Biologi Umum". UNG : Gorontalo.
Winatasasmita, D. dkk, 1999. " Biologi Umum". Jakarta : Universitas terbuka.

Jawaban Tugas
1. Tabel perbedaan pembelahan mitosis dan meiosis
Mitosis Meiosis
Dua sel anakan masing-masing Menghasilkan empat anakan
diploid (2n) dan secara genetic maing-masing haploid (n)
identik dengan induknya. mengandung separuh dari
jumlah kromosom sel induk.
Terjadi di sel tubuh Terjadi di organ reproduksi
(empat pembentukan sel
kelamin).
Hanya terjadi satu pembelahan Terjadi dua kali pembelahan
Tidak terjadi sinapsis kromosom Sinapsis merupakan keunikan
homolog meiosis selama profase 1.
Mitosis dapat berlangsung sejak Pada makhluk tingkat tinggi
zigot dst selama makhluk masih berlangsung setelah makhluk itu
hidup mencapai umur hendak
membentuk
gamet-gamet
Hsl mitosis dapat mengalami Hasil dari meiosis tidak dapat
mitosis lagi mengalami meiosis lagi, tetapi
dapat mengalami mitosis
Pembelahan yang memisahkan Pada meiosis I terjadi
kromatid serupa (sister pembelahan reduksi yang
chromatid) memisahkan kromosom
homolog dalam anaphase 1,
pemisahan kromatid serupa
berlangsung selama meiosis II

2. Fungsi dari silet berkarat adalah untuk mencacah akar agar akar tersebut menjadi halus. Selain
itu silet berkarat juga berfungsi sebagai katalisator yaitu mempercepat reaksi tetapi tidak ikut
bereaksi.
3. Tahap interfase sering dikatakan dalam tahap istrahat
Karena pada tahap ini sel perlu tumbuh dan melakukan berbagai sintesis sebelum memasuki
proses pembelahan berikutnya.
4. Perbedaan kromatin, kromosom, dan kromatid.
- Kromatid adalah salah satu dari dua lengan hasil reolikasi (perbanyakan) kromosom.Kromatid
melekat satu sama lain di bagaian sentromer. kromatid adalah kromonema (jamak;
kromonemata) yang merupakan filamen yang sangat tipis yang terlihat selama tahap profase (dan
kadang-kadang pada tahap interfase).
- Kromosom adalah struktur seperti benang yang terletak di dalam inti sel hewan dan tumbuhan.
Setiap kromosom terbuat dari protein dan molekul tunggal dari asam deoksiribonukleat (DNA).
Dilewatkan dari orang tua kepada keturunannya, DNA berisi petunjuk khusus yang membuat
setiap jenis makhluk hidup menjadi unik.

- Kromatin adalah benang halus dalam inti prokariot dan eukariot, mengandung materi genetic,
dan terdiri dari nucleoprotein, yaitu gabungan asam nukleat berupa DNA dan protein berupa
histon dan nonhiston.
http://fitri-fykatili.blogspot.co.id/2015/02/laporan-praktikum-biologi-mitosis.html

Anda mungkin juga menyukai