METODOLOGI PENELITIAN
2012). Setelah itu akan dilanjutkan dengan penelitian tahap II. Penelitian tahap II
akan dilaksanakan setelah penelitian pada tahap I. Hasil penelitian yang dilakukan
pada tahap I akan dikembangkan menjadi sebuah produk sebagai sumber belajar
Negeri Malang.
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang,
55
56
tetapi juga objek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar
jumlah yang ada pada obyek/subyek yang di pelajari, tetapi meliputi seluruh
karakteristik/sifat yang di miliki oleh subyek atau obyek itu (Sugiyono, 2009),
dan populasi dari penelitian ini adalah seluruh jenis kerang yang ada diperairan.
karakteristik yang dimiliki oleh populasi dan akan dijadikan objek penelitian. Dan
sampel pada penelitian ini adalah kerang hijau (Perna viridis L), kerang kijing
(Glauconome virens), kerang darah (Anadara granosa L), kerang batik (Paphia
Ujungpangkah Gresik.
mempunyai “variasi” antara satu orang dengan yang lain atau satu obyek dengan
obyek yang lain (Sugiyono,2009). Variabel dalam penelitian ini adalah semua
jenis kerang dan biota yang berada di perairan Ujungpangkah Gresik. Pada
penelitian deskriptif tidak perlu pembagian variabel bebas dan variabel terikat.
a. Logam berat adalah benda padat atau cair yang mempunyai berat 5 gram
atau lebih untuk setiap cm3. Logam berat Pb adalah logam yang termasuk
Mempunyai nomor atom (NA) 82 dengan bobot atom atau berat atom
(BA) 207,2 .
57
nomor atom (NA) 48 dengan bobot atom atau berat atom (BA) 112,41.
c. Kerang hijau (Perna viridis L) adalah salah satu jenis kerang, termasuk
cangkang yang simetris, tipis, oval memanjang, dan agak renggang pada
bagian pada bagian posterior. Bagian anterior berbentuk bulat lebar dan
e. Kerang darah (Anadara granosa L) adalah hewan lunak yang hidup pada perairan
yang berlumpur. Kerang darah memiliki cangkang yang mempunyai belahan yang
sama melekat satu sama lain pada batas cangkang (Marzuki, 2009).
f. Kerang batik (Paphia undulata) adalah bivalvia hidup di perairan air laut
pada bagian litoral, perairan laut dangkal, dan juga perairan laut dalam.
bentuk secara keseluruhan hampir bulat, tepi sisi ventral bagian dalam
58
bergerigi, gerigi kuat dan tepat sama dengan rusuk dan alur radial di
Tahap persiapan ini meliputi persiapan alat dan bahan yang akan digunakan
dalam penelitian. Adapun alat dan bahan yang digunakan sebagai berikut :
a. Botol plastik
b. Kantong plastik
c. Karet gelang
d. Pecok ( alat seperti cangkul tapi kecil yang biasanya digunakan untuk
di sawah)
e. Kayu susuk
f. Gelas aqua
g. Ice box
h. Tisu
59
a. Mortal porselin
b. Oven
c. Timbangan analitik
d. Hot plate
e. Magneticstirer
f. Labu takar
g. Gelas ukur
h. Spektrophotometer
a. HNO3
b. Aquadest
Pengambilan sampel kerang dilakukan pada waktu kondisi pantai surut yaitu
pada jam 04.00 pagi sampai jam 11.00 siang dengan menggunakan alat tradisional
yaitu kayu susuk, pecok dan batok kelapa. Kayu susuk adalah kayu panjang
dengan ujung runcing alat ini membuat sendiri karena tidak dijual di pasaran.
60
Dalam pengambilan sampel ini dibagi menjadi 3 stasiun. Kerang yang sudah
didapatkan diletakkan dalam timba yang berisi air laut agar kerang tetap hidup.
Tepi pantai
Stasiun 1 :
100 M
100 M
PLOT PLOT PLOT
A1 A2 A3
100 M
Stasiun 2 : 100 M
PLOT B1 PLOT B2 PLOT B3
100 M
Stasiun 3 :
100 M
Gambar 3.1
Stasiun pengambilan sampel
61
Keterangan gambar
stasiun tersebut dibuat plot sebanyak tiga buah, dengan jarak masing-masing 100
m selanjutnya plot-plot tersebut di tandai dengan label A1, A2, A3. Membuat
stasiun berikutnya dengan mengambil jarak mundur sepanjang 100 M dari stasiun
1. Seperti perlakuan awal didalam stasiun yang kedua juga dibentuk plot-plot
yang sama dengan jarak 100 m setiap plot, masing-masing plot diberi label B1,
B2, B3. Begitu juga dengan stasiun berikutnya yaitu stasiun ke tiga dengan jarak
100 M. Sama seperti perlakuan awal di dalam stasiun ke tiga ini di dalamnya
dibentuk plot-plot yang sama dengan jarak 100 M setiap plot kemudian
memberinya label C1, C2, C3. Dengan perencanaan wilayah seperti pada gambar
1 di atas maka proses pengambilan sampel dilakukan pada semua plot dengan
metode penelitian yang tidak melakukan perubahan (tidak ada perlakuan khusus)
terhadap variabel yang akan di teliti dengan tujuan untuk memperoleh serta
mencari keterangan secara faktual tentang objek yang di teliti (Pardi, 2014).
adalah penelitian yang di lakukan pada populasi besar atau kecil, tetapi data yang
di pelajari adalah data dari sampel yang di ambil dari populasi tersebut.
62
penelitian.
timbangan analitik.
63
gelas ukur.
timbangan analitik.
tersebut. Kemudian data kandungan logam berat yang terdapat pada daging
kerang hijau (Perna viridis L), kerang kijing (Glauconome virens), kerang batik
(Paphia undulata), kerang darah (Anadara granosa L), kerang bulu (Anadara
sebuah sumber belajar pada materi pencemaran lingkungan. Hasil penelitian dapat
telah dimodifikasi dari metode Learning cycle 3-E. Model pembelajaran Learning
cycle 3-E ini pertama diperkenalkan oleh Robert Karplus tahun 1967 dalam
(2014) yaitu pembelajaran dengan rangkaian kegiatan yang dilakukan secara tepat
dan teratur. Pada penelitian ini hanya menggunakan metode Learning 3-E tidak
diuji coba produk yang dihasilkan hanyalah sebatas pembuatan sebuah media.
Metode Learning cycle 3-E terdapat 3 tahap/fase dalam pembuatan media yaitu
(elaboration extentioni).
3.8.1 Eksplorasi
kebutuhan konsep esensial. Pengumpulan data pada penelitian ini diperoleh dari
hasil penelitian tahap I dan juga diperoleh dari silabus SMP kelas VII kurikulum
2013.
65
3.8.2 Eksplanasi
mengembangkan konsep yang diperoleh dari fase sebelumnya. Konsep yang telah
dikembangkan.
3.8.3 Elaborasi
konsultasi dengan para ahli yang akan digunakan untuk sebuah produk. Kegiatan
dari fase ini merupakan penerapan dari konsep-konsep yang telah dipahami.
kepada para ahli untuk pengembangan sumber belajar berupa jurnal pembelajaran.