3. METODE PENELITIAN
Tabel 1. Letak geografis lokasi rehabilitasi di Pulau Pramuka dan Pulau Kelapa
Dua
Lintang Bujur
Pulau Pramuka 05˚44,442' 106˚36,599'
05˚44,412' 106˚37,003'
05˚44,415' 106˚37,306'
05˚44,442' 106˚37,024'
Pulau Kelapa Dua 05˚38.925' 106˚34.001'
05˚38.871' 106˚33.996'
05˚38.928' 106˚33.948'
05˚38.879' 106˚33.924'
Kep. Seribu
Kep. Seribu
Gambar 3. Peta lokasi penelitian di Pulau Pramuka dan Pulau Kelapa Dua
Kimia
Oksigen terlarut mg/l Pereaksi DO Metode Winkler
Nitrat mg/l Spektrofotometer Analisis laboratorium
Orthophospat mg/l Spektrofotometer Analisis laboratorium
C-organik % Analisis laboratorium Tanah
Biologi
Panjang daun mm/hari Jangka sorong Pengukuran langsung
Biomasa daun gbk/m2 Timbangan digital, oven, Analisis laboratorium
alumunium foil
Penutupan % Transek kuadrat ukuran Pengukuran langsung
50x50 cm2
Jumlah spesies - Pengukuran langsung
Tambahan
Posisi koordinat GPS Pengukuran langsung
Dokumentasi Kamera underwater Pengukuran langsung
Lain-lain Roll meter, pasak bambu,
tagging, kertas newtop,
plastik sampel, masker dan
snorkle, spidol permanen,
tisu, alat tulis, saringan,
sepatu boot, jarum.
Keterangan : gbk/m2 = gram berat kering per meter persegi.
3.4.3 Kecerahan
Kecerahan perairan diukur di setiap transek garis pada bagian ujungnya
dengan menggunakan Secchi disk. Kecerahan dapat dihitung dengan rumus
(Kesuma 2005) :
(m n)
C 0,5 100%
Z
3.4.4 Substrat
Pengambilan substrat dilakukan dengan menggunakan corer berdiameter
10 cm dengan kedalaman 15-20 cm pada setiap kedua ujung stasiun kemudian
dimasukkan kedalam plastik sampel yang sudah diberi nomor dan dianalisis
nilai kandungan C-organik dan ukuran partikel di Laboratorium Tanah, Fakultas
Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
3.4.5 Arus
Arus perairan diukur pada setiap stasiun dengan tiga kali ulangan.
Perhitungan arus menggunakan benda mengapung yang diikatkan dengan tali
berukuran panjang 1 m, lalu diukur kecepatannya dengan menggunakan
stopwatch.
21
3.4.7 Salinitas
Salinitas diukur sebanyak tiga kali setiap stasiun dengan menggunakan
refraktometer. Cara pengukurannya adalah contoh air laut diambil dengan
menggunakan pipet kemudian diteteskan ke refraktometer dan nilai salinitas
dapat dilihat dengan meneropong refraktometer. Sebelum melihat nilai sampel
berikutnya dilakukan kalibrasi terlebih dahulu dengan aquades agar netral
kembali.
t. 1
St. St.St2 St
St. 3
Ke arah tubir
50 m
Ke arah daratan
5m
50
25 m
50
25 m
Keterangan :
St. = Stasiun
= Transek kuadrat 50 x 50 cm
50 cm
50 cm
Petak pengambilan
sampel biomas lamun
jenis dalam petak contoh. Frekuensi masing-masing jenis lamun pada setiap
stasiun dihitung dengan menggunakan rumus (Brower et al. 1997) :
Pi
Fi p
P
i 1
Lubang Penandaan
Kt bt
at
at bt
Kt =
T
W
B
A