Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Parit Sembin merupakan salah satu saluran drainase eksisting utama untuk
masyarakat sekitar yang ada di wilayah Desa Parit Baru, Kecamatan Sungai
Raya, Kabupaten Kubu Raya. Saat ini kondisi Parit Sembin mengalami
perkembangan yang pesat dipengaruhi dengan adanya Universitas Nahdlatul
Ulama Kalimantan Barat serta perkembangan ekonomi masyarakatnya. Parit
Sembin ini digunakan sebagai salah satu sumber air utama untuk aktivitas
mandi cuci dan kakus.
Aktivitas masyarakat sekitar jelas mempengaruhi kualitas serta kondisi
drainase yang ada karena dipengaruhi oleh pembangunan kawasan tempat
tinggal, kualitas dan ukuran drainase yang ideal sebaiknya di rencanakan
untuk menampung debit air yang cukup.
Pada dasarnya debit dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti intensitas
hujan, luas wilayah, kemampuan lahan serapan atau bahkan ukuran saluran air
seperti. Dengan menghitung debit secara langsung, Pratikan mencoba untuk
menganalisa serta menghitung besarnya debit yang ada pada aliran drainase
Parit Sembin tepatnya pada koordinat GPS S 0° 6’ 1” , E 109° 22’ 22”.
1.2 Tujuan
Untuk mengetahui cara mengukur debit air secara langsung serta
memahami situasi lapangan dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
pengambilan data.

1
BAB II
METODE PENELITIAN

Pengumpulan data dilakukan menurut parameter fokus dan subtansi studi


penelitian yang terkait tersusun berdasarkan data primer dan data sekunder.
2.1 Teknik Pengumpulan Data
Adapun jenis data dan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini antara lain :
A. Data Primer
1) Survey lapangan dilakukan untuk mengetahui lokasi penelitan dan untuk
menentukan titik pengukuran di Parit Sembin
2) Pengukuran dan dokumentasi peneltian sebagai data primer sebagai
teknik survei pengamatan terhadap objek
B. Data Sekunder
1) Dokumentasi kondisi eksiting sekitar lokasi pratikum, jalan dan
bangunan, serta ragam aktivitas manusia
2) Deskripsi hasil observasi dan temua data yang di terjemahkan ke dalam
bentuk catatan tertulis
2.2 Metode Apung
Metode apung merupakan konsep dasar dalam melakukan penelitian
pengambilan sampel debit air yang digunakan. Metode ini menurut pratikan
cocok dalam tujuan perlakuan yaitu pengambilan sampel debit air, dalam
metode ini juga memerlukan beberapa alat untuk mendukung proses
pelaksanaanya :

a. Tali Rapia e. Spidol


b. Meteran f. Alat tulis
c. Stopwatch g. Botol kosong 60ml
d. Kayu ukur dengan dimensi h. Styrofoam kecil 8 x 14 cm
panjang 2 m yang diberi tanda i. Kamera
per 10cm

2
2.3 Rencana Kerja

Tabel 2.1 Rencana Kerja


No METODE HASIL
1. Menentukan lokasi pengambilan sampel Drainase Parit Sembin
2. Membuat garis pada kayu ukur Berukuran 2 meter dan di
beri jarak 10 cm dan di
tandai dengan tali rapia
3. Melakukan pengukuran panjang dan lebar Dari titik 1 sampai 6
pada parit tersebut, setelah di ukur dibagi Panjang = 6 m
menjadi 6 titik Lebar = 4.60 m
Jarak titik = 0,70 m
4. Mengukur kedalaman saluran drainase Hasil pengukuran
kedalaman titik 1 sampai 6
sebagai berikut :
Titik 1 : 0.50 m
Titik 2 : 0.39 m
Titik 3 : 0.23 m
Titik 4 : 0.66 m
Titik 5 : 0.50 m
Titik 6 : 0.50 m
5. Menyiapkan Styrofoam kecil berukuran Hasil waktu kecepatan
panjang 14 cm dan lebar 8 cm untuk sebagai berikut:
mengukur laju arus pada sungai dengan Titik 1 : 04.49 menit
menggunakan alat bantu stopwatch untuk Titik 2 : 03.46 menit
mengetahui kecepatan arus tersebut Titik 3 : 03.40 menit
Titik 4 : 03.38 menit
Titik 5 : 03.35 menit
Titik 6 : 03.50 menit

3
6. Melakukan pengambilan sampel air sesuai titik Koordinat GPS
koordinat yang telah di tentukan S 0° 6’ 1” , E 109° 22’ 22”

Sumber : Hasil analisa data

2.4 Teknik Analisis Data


Analisis yaitu melakukan pengkajian berdasarkan data-data yang diperoleh
dari pengamatan langsung maupun tidak langsung dan studi literatur, dengan
pendekatan teori pustaka sebagai landasan analisis yang diolah dengan
pemikiran deduktif, yaitu berdasarkan teori-teori yang ada digunakan dalam
membantu analisis dan kajian temuan data, sehingga dapat menarik suatu
kesimpulan sebagai dasar dalam mencari alternatif pemecahan yang ada.
Metode penelitian menggunakan metode rasionalistik kualitatif, metode
penelitian ini merupakan metode menekankan pada pemahaman secara
holistik yang dilakukan melalui konsepsualisasi teoritik dan studi literatur
sebagai tolak ukur pendekatan uji, hasil analisis dan pembahasan suatu
masalah penelitian untuk menarik kesimpulan dan pemaknaan.

4
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 LokasiPenelitian

.. Penelitian ini dilakukan di lokasi Kampung Parit Sembin, Kubu Raya


Kalimantan Barat (berdekatan dengan Kampus Universitas Nahdlatul Ulama)
Pukul 11:30 WIB, dimana lokasi ini sangat strategis untuk mengamati dan
melakukan penelitian pengambilan sampel debit air.

Gambar 3.1 Lokasi dan kondisi pengambilan sampel

Jenis saluran sesuai pengamatan adalah drainase saluran terbuka, dengan


kondisi vegetasi sekitar saluran berada diatas tanah yang tidak menganggu aliran
parit, jenis aliran pada saluran parit adalah aliran laminer dimana aliran air
mengalir dengan kecepatan rendah dan tanpa hambatan yang terlalu banyak,
penampang saluran berbentuk trapesium. Kualitas air dapat disimpulkan bersih
dari sampah padat karena merupakan sumber air utama untuk aktivitas mandi cuci
dan kakus oleh masyarakat sehingga masyarakat cukup menjaga kualitas air dari
sampah. Pengukuran debit dilakukan pada bulan maret dimana merupakan masa
transisi dari musim hujan ke musim kemarau.

5
3.2 Perhitungan Debit
Metode pengukuran debit menggunakan metode apung sederhana dimana
perhitungan ini untuk mengetahui besarnya debit aliran dengan memanfaatkan
kecepatan apung pada aliran air, pratikan perlu menggunakan beberapa perlakuan
sebagai berikut :

Metode apung di lakukan untuk mengukur kecepatan air (A) di tetapkan


berdasarkan kecepatan pelampung (U) luas penampang (A) di tetapkan
berdasarkan pengukuran leber saluran (l) dan kedalaman saluran (D) debit saluran
(Q)=AxV atau A=A x K (konstanta).
Panjang :6m
Lebar : 4.60 m
Tabel 3.1 Pengukuran kedalaman dan kecepatan
Kedalaman Waktu Kecepatan
Styrofom
Titik 1 : 0.50 m Titik 1 : 04.49 Menit
Titik 2 : 0.39 m Titik 2 : 03.46 Menit
Titik 3 : 0.23 m Titik 3 : 03.40 Menit
Titik 4 : 0.66 m Titik 4 : 03.38 Menit
Titik 5 : 0.50 m Titik 5 : 03.35 Menit
Titik 6 : 0.50 m Titik 6 : 03.50 Menit

Sumber : Hasil analisa data

Titik 1 Q = V x A Titik 4 Q = V× A

m m
Q = 1.336 × 2.3 m2 Q = 1.775 × 3.036 m2
s s
Q = 3.0728 m 3/s Q = 5.38889 m3/s

Titik 2 Q = V× A Titik 5 Q = V× A

m m
Q = 1.734 × 1.794 m2 Q = 1.791 × 2.3 m2
s s
Q = 3.110796 m 3/s Q = 4.1193 m3/s

Titik 3 Q = V× A Titik 6 Q = V× A
6
m m
Q = 1.764 × 1.058 m2 Q = 1.714 × 2.3 m2
s s
Rumus Rata-Rata :

V 1+V 2+V 3+V 4+V 5+V 6


Q=
π

3.0728+ 3.110796+1.866312+ 5.38889+ 4.1139+3.9422


¿
6

¿ 18.215 m3 /s

7
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari hasil pengukuran maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Debit aliran adalah jumlah air yang mengalir dalam satuan volume per
waktu yang melewati suatu drinase berbentuk penampang trapesium pada
Parit Sembin
2. Besar debit yang di dapat adalah 18.215 m3/s
3. Cara mengukur debit air adalah dengan melakukan secara langsung
dengan metode apung sederhana
4. Diketahui situasi lapangan adalah aliran laminer dengan kecepatan lambat
5. Kecepatan aliran berbanding lurus dengan besarnya debit dimana semakin
besar kecepatan aliran maka semakin besar debit air yang dihasilkan dan
sebaliknya.

4.2 Saran

Pada praktikum pengukuran debit ini sebaiknya pratikan lebih memperhatikan


arahan dengan seksama, serta melakukan persiapan yang lebih baik agar dapat
memahami teori serta praktek lapangan yang lebih maksimal.

8
DAFTAR PUSTAKA

Badan Standardisasi Nasional. 2015. Tata Cara Pengukuran Debit Aliran Sungai
dan Saluran Terbuka Menggunakan Alat Ukur Arus dan Pelampung. SNI
(8066:2015):1-12.

Referensi Makalah. 2011. Pengantar Metode Rasionalistik.


www.referensimakalah.com. Diakses tanggal 7 april 2023.

Anda mungkin juga menyukai