PENDAHULUAN
1
BAB II
METODE PENELITIAN
2
2.3 Rencana Kerja
3
6. Melakukan pengambilan sampel air sesuai titik Koordinat GPS
koordinat yang telah di tentukan S 0° 6’ 1” , E 109° 22’ 22”
4
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 LokasiPenelitian
5
3.2 Perhitungan Debit
Metode pengukuran debit menggunakan metode apung sederhana dimana
perhitungan ini untuk mengetahui besarnya debit aliran dengan memanfaatkan
kecepatan apung pada aliran air, pratikan perlu menggunakan beberapa perlakuan
sebagai berikut :
Titik 1 Q = V x A Titik 4 Q = V× A
m m
Q = 1.336 × 2.3 m2 Q = 1.775 × 3.036 m2
s s
Q = 3.0728 m 3/s Q = 5.38889 m3/s
Titik 2 Q = V× A Titik 5 Q = V× A
m m
Q = 1.734 × 1.794 m2 Q = 1.791 × 2.3 m2
s s
Q = 3.110796 m 3/s Q = 4.1193 m3/s
Titik 3 Q = V× A Titik 6 Q = V× A
6
m m
Q = 1.764 × 1.058 m2 Q = 1.714 × 2.3 m2
s s
Rumus Rata-Rata :
¿ 18.215 m3 /s
7
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari hasil pengukuran maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Debit aliran adalah jumlah air yang mengalir dalam satuan volume per
waktu yang melewati suatu drinase berbentuk penampang trapesium pada
Parit Sembin
2. Besar debit yang di dapat adalah 18.215 m3/s
3. Cara mengukur debit air adalah dengan melakukan secara langsung
dengan metode apung sederhana
4. Diketahui situasi lapangan adalah aliran laminer dengan kecepatan lambat
5. Kecepatan aliran berbanding lurus dengan besarnya debit dimana semakin
besar kecepatan aliran maka semakin besar debit air yang dihasilkan dan
sebaliknya.
4.2 Saran
8
DAFTAR PUSTAKA
Badan Standardisasi Nasional. 2015. Tata Cara Pengukuran Debit Aliran Sungai
dan Saluran Terbuka Menggunakan Alat Ukur Arus dan Pelampung. SNI
(8066:2015):1-12.