Anda di halaman 1dari 10

III.

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu


Penelitian ini dilakukan di sungai Arter Desa Hurun kecamatan Padang
Cermin. Rentang waktu penelitian antara bulan Maret 2013 hingga Juli
2013.
B. Alat dan Bahan
Peralatan dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1.

Busur Kayu

Gambar 23. Busur Kayu

2.

Meteran.

Gambar 24. Meteran

44

3.

Selang Plastik
Alat ini digunakan untuk mengukur ketinggian (head).

Gambar 25. Selang Plastik

4.

Benang Nilon
Alat ini digunakan untuk mengukur ketinggian (head).

Gambar 26. Benang Nilon.

45

C. Metode Pengumpulan Data


1. Pembuatan Formulir
Formulir A.

Gambar 27. Formulir A informasi dasar potensi PLTMH

46

Formulir B.

Gambar 28. Formulir B Potensi data-data PLTMH


Pengumpulan data awal pada lokasi dengan cara pembuatan furmulir yang
berisikan informasi awal dari suatu lokasi yang akan ditinjau seperti yang
dicontohkan pada 2 lembar formulir yang dikembangkan oleh kantor PNPM
tingkat propinsi seperti diatas.
Metode penelitian yang dilakukan untuk melaksanakan studi potensi
PLTMH adalah dengan pengumpulan data-data lapangan yang meliputi :

47

2. Data Primer
Data primer adalah data yang didapat dari pengukuran langsung di
lokasi sungai Arter di Desa Hurun Kecamatan Padang Cermin, Lampung
meliputi beda ketinggian (head), debit aliran air.
Materi penelitian yang terdapat dalam penelitian ini adalah melakukan
studi kelayakan pemanfaatan sungai Arter untuk Pembangkit Listrik Tenaga
Mikrohidro (PLTMH) dan desain rancangan pembuatan Turbin Mikrohidro.
a. Data Primer Head dan Debit Aliran.
b. Rancangan Turbin mikrohidro.

3. Pengukuran Head
Head yang diukur tersebut merupakan head kotor (head gross), setelah
di kurangi dengan faktor gesekan dan faktor kehilangan (losses) lainya
ketika air mengalir maka akan menjadi head bersih (head net).
Pengukuran head ini menggunakan alat pengukuran sederhana yaitu
menggunakan sehelai benang nilon dan selang plastik. Cara kerjanya
yaitu :
a. Pengukuran dimulai diatas elevasi perkiraan permukaan air pada
posisi forebay yang telah ditentukan.

48

Gambar 29. Cara mengukur permukaan air dengan posisi forebay


(Sutarno, 1993).

b. Pengukuran kedua dan selanjutnya dengan melanjutkan pada titik


yang lebih rendah dari pengukuran sebelumnya

Gambar 30. Pengukuran dari titik tertinggi ke titik terendah (Sutarno,


1993).

c. Lanjutkan pengukuran sampai di lokasi turbin akan di tempatkan.


Jumlah kan seluruh hasil pengukuran untuk mendapatkan total
head kotor.

49

Gambar 31. Jumlah hasil pengukuran seluruhnya (Sutarno, 1993).

4. Pengukuran Debit Air Primer.


Suatu sungai akan sangat bervariasi alirannya di sepanjang tahun,
pengukuran dilakukan pada saat aliran terendah (musim kemarau). Ratarata aliran terendah digunakan sebagai dasar dalam perencanaa PLTMH.
Pengukuran

debit

aliran

secara

langsung

ketempat

penelitian

(pengukuran primer).
Rumus dasar menghitung debit ( Penche, C, 1998) :
Q=A.V
Dimana :
Q = Debit (m3/s)
A = Luas bagian penampang basah (m2)
V = Kecepatan aliran rata-rata pada luas bagian penampang basah (m/s).

Adapun langkah-langkah menghitung debit air adalah sebagai berikut :

a. Memilih bagian sungai yang relatif lurus dan penampangnya


seragam,dan tentukan panjangnya.

50

b.

Mengukur luas penampang bagian sungai tersebut dengan


membagi dalam beberapa segmen, minimal 3 segmen. Kemudian
mengitung luas dari masing-masing segmen tersebut, dan
menghitung luas penampang secara keseluruhan.

Gambar 32. Membagi dalam berbagai segmen (Sutarno, 1983).

c. Menjatuhkan benda apung tersebut beberapa meter sebelum garis


start yang telah ditentukan.
d. Mengukur waktu yang perlukan benda apung tersebut untuk
melewati jarak yang telah ditentukan.
e.

Menghitung kecepatannya dengan rumus :


=

51

f.

Kecepatan benda apung tersebut merupakan kecepatan dari aliran


permukaan, nilai perkiraan untuk kecepatan rata-rata aliran sungai
tersebut dapat dihitung dengan mengalikan kecepatan aliran
permukaan yang mendekati bagian tengah aliran dengan faktor
koreksi, dimana:

Saluran beton, persegi panjang, mulus c = 0.85

Sungai luas, tenang, aliran bebas (>10 m) c = 0.75

Sungai dangkal , aliran bebas (<10 m) c = 0.65

Sungai dangkal (<0.5 m), aliran turbulen c = 0.45

Sangat dangkal (<0.2 m), aliran turbulen c = 0.25


Menghitung kecepatan dari rata-rata kecepatan
aliran sungai tersebut

dengan menmggunakan

rumus :
=
g.

Menghitung debit air sungai tersebut dengan rumus :


Q = 1000

D. Metode Pengolahan Data

Data yang diperoleh diolah baik primer maupun data sekunder ke dalam
rumus empiris, kemudian data dari perhitungan disajikan dalam bentuk
tabulasi dan grafik dan dari perhitungan tersebut dapat diketahui besarnya
potensi yang dapat digunakan sebagai PLTMH untuk sungai Arter Desa
Hurun.

52

E. Diagram Alir Metode Penelitian


Start

Studi Literatur

Pengambilan Data Primer


1. Debit & Head
2. Data Kependudukan

Data Hasil
Penelitian

Head Efektif & Debit

Daya out put

Estimasi Biaya PLTMH

Perancangan Turbin

Analisis Data dan


Pembahasan

Kesimpulan dan Saran

Selesai
Gambar 33. Diagram Alir Penelitian

Anda mungkin juga menyukai